Selasa, 25 Oktober 2016

CAS kode 26 SEPTEMBER 2016 : JAGANNAT DATANG MEMBERITAHU ASHOKA JIKA KAURWAKI TELAH TERJUN, ASHOKA MEMUTUSKAN UNTUK MENCARI KAURWAKI DAN MEMBAWANYA KESBUAH BIARA DAN BERTEMU BIARWAN

Naskah Sinopsis : Selasa, 27 September 2016

Jagannath datang ke dalam gua yang di tinggali oleh Devi dan Ashoka. Ashoka bertanya pada Jagannath "Apa yang terjadi pada Kaurwaki". Jagannath mengatakan "Itu sungguh ironis, kau akan memenangkan kemanangan mu dan aku akan meratapi kematian putri ku, kaulah alasan kematiannya!". Ashoka menggeleng dan menolaj untuk percaya "Tidak mungkin!". Jagannath mengatakan " Itulah yang terjadi, Kaurwaki melompat ke jurang, dia telah bunuh diri, prajurit ku sedang mencoba untuk menemukannya tapi mereka gagal, bagaimana sesorang dapat bertahan hidup setelah melompat dari ketinggian seperti itu?". Ashoka menggeleng dan menolak untuk percaya "Kaurwaki tidak bisa mati, aku akan membawanya kembali". Ashoka pergi dari sana bergegas lari dan Devi mengikutinya, sementara itu Jagannath tersenyum puas dengan memegang ujung pedangnya.

Ashoka berlari di hutan, Devi terjatuh ketika mencoba untuk mengejar Ashoka "Ashoka.. Ashoka berhenti...", Devi terjatuh ketika mengejar Ashoka, kepalanya terpentok batu besar  namun Ashoka masih tidak mau berhenti. Devi mengusap dahinya dan terkejut ketika melihat darah di telapak tangannya, dan bangun lalu kembali berlari mengejar Ashoka.


Cahru datang ke istana untuk mencari Sushima, Caru menangis dan begitu sangat kHawtir melihat mayat telah bergelimpangan di sekelilingnya, Cahru tersandung kaki mayat dan terjatuh di dekat darah, Cahru melihat wajanya sendiri di darah itu dan terkejut dan menjerit, Cahru mengingat ketika melakukan ritual ilmu hitam dengan melukai telapak tangannya sendiri dengan menggunakan belati "Lakukan apapun yang kau inginkan, aku tidak akan mati sebelum menemukan putra ku!Sushima!"



Ashoka sampai di tepian air terjun dimana Kaurwaki telah didornong oleh Jagannth, Ashoka terus berteriak memanggil nama Kaurwaki di dekat jurang, air terjun begitu sangat deras, Jgaannath diam-diam mengawasi Ashoka dari kejauhan kemudian Devi datang dan menemukan Ashoka, Devi mengatakan pada Ashoka " Tidak ada jalan untuk pergi kesana". Ashoka mengingat ketika Kaurwaki menyelamatkan dirinya setiap kali bahaya datang, dan kemudian Ashoka melompat kedalam aliran air tejun yang sangat deras, Devi begitu terkejut berteriak memanggil nama Ashoka, Jagannath bergitu sangat puas ketika melihat Ashoka terjun kesana mengatakan "Ini akan terjadi, Ashoka mencintai putri ku, dia harus membayar haraganya!". Devi menangis sedih 

Cahru masih di halaman istana untuk mencari Sushima, dia menangis histeris ketika melihat prajurit menadnu mayat, Cahru datang keruangan dimana Sushima ketika itu digantung, hanya terdapat tumpukan bebatuan, Cahru mengatakan " Semua orang mengatakan kau sudah tidak ada, tapi aku memiliki keyakinan kau masih hidup, aku tahu kau masih hidup Sushima!". "Dengarkan ibu mu Sushim". Cahru menagis sedih, lalu kemudian Cahru berfikir tentang semua kerja keras dan doa dirinya bersama Sushima yang telah mereka lakukan bersama untuk mendapatkan kekuatan hitam, Cahru menolak untuk menyerah " Aku akan tetap mencarinya di setiap sudut bumi, tapi aku tidak akan pernah menyerah". Cahru berjalan namun kainnya tersangkut pada tempat lilin, Cahru mendengarkan suara Sushima memanggil namanya ketika dia sedang mencoba melepaskan kainnya.  "Ibuuuuu" . Cahru berbalik melihat kearah tumpukan batu. 

Devi masih berada dipinggiran air terjun, dia terus berteriak nama Ashoka, Devi melihat ketika Ashoka menarik Kaurwaki keluar dari dlaam air sungai. Ashoka memapah Kauraki ke luar dari sungai, Devi pun lega ketika melihat Ashoka baik-baik saja






Cahru mencoba untuk mengangkat bebatuan yang berat, Cahru berfikir untuk mencari bantuan tapi Cahru berhenti "Bukankah semua orang yakin Sushima sudah tidak hidup, aku harus bersama dengannya sebelum semuanya terungkap". Cahru mengelurakan semua tenaganya untuk mengangkat batu besar.


Ashoka mencoba untuk membuat Kaurwaki tersadar, dan memeriksa denyut nadinya masih ada dan menggosokan tangannya. Ashoka mengatakan "Kau tidak dapat menghukum ku seperti ini, kau tidak bisa mennggalkan aku sendiri"





Cahru dapat mengangkat semua batu besar dan menyingkirkannya, dia telah melihat Sushima yang masih tergeletak dengan luka di wajahnya, Cahru membangunkan Sushima, dan Sushiam tersadar dipangkuan ibunya, Sushim mengatakan "Ibu aku tidak akan membairkan mereka hidup". Mereka berpelukan dan menangis



Devi datang dan ikut memnemaskan Kaurwaki, Devi mengikatkan kain di pergelangan tangan Kaurwaki. Ashoka mengatakan pada Kaurwaki "Jika kau memutuskan untuk menyerahkan hidup mu maka itu adalah keputusan ku untuk memastikan tidak akan terjadi pada mu". Ashoka terus menekan bagian perut Kaurwaki. Devi memberitahu pada Ashoka bahwa penting jika air keluar dari dalam tubuh Kaurwaki, Ashoka terus menekan bagian oerutnya tapi sia-sia. Ashoka membuka mulut Kaurwaki dan menempelkan mulutnya sebagi pilihan terakhir, Devi tampak kecewa, namun akhirnya Kaurwaki terbatuk dan mengeluarkan air dari mulutnya. Devi dan Ashoka bernafas lega, Ashoka memeluk Kaurwaki di depan Devi mengatakan "Aku tidak bisa kehilangan mu, aku sudah terlalu banyak kehilangan dan aku tidak bisa kehilangan mu lagi setelah mendapatkan mu". Semua kilas balik pertemuan antara Ashoka dan Kaurwaki di tampilkan. Kaurwaki masih belum sadar, Ashoka menyerahkan pada Devi utnuk membawa Kaurwaki segera ke pataliputra. Devi mencoba membangunkan Kaurwaki, lalu berkata pada Ashoka "Dia telah kehilangan banyak darah dan denyut nadinya samar, Pataliputra sangatlah jauh, kita tidak bisa mengambil resiko, kita harus tetap berada didekatnya". Ashoka bertanya-tanya "Bantuan apa yang bisa kita temukan disini". kemudian mereka mendengar suara lonceng  dan melihat keatas bukit terdapat Ashram Bundha. 

Cahrumitra masih memeluk Sushima dan menangis di pelukan Sushima, Cahru panik ketika dia melihat Sushima memjamkan matanya. kemudian Cahru memukul bagian dada Sushima, Sushima terbatuk dan dia kembali tersadar nafasnya mulai lega. Sushima meminta pada ibunya untuk membawanya ke Pataliputra "Aku memiliki senjata khusus untuk membunuh yang mulia Bindusar, aku tidak akan melepaskannya", Jagannath datang dan betanya pada mereka " Hal itu akan membantu ku, sampai saat kau mendapatkan Ashoka keluar dengan cara mu, mimpi mu tidak akan terwujud aku akan membantu mi jika kau percaya pada ku". Cahru bertanya pada Jagannath "Mengapa harus mempercayai mu, mengapa kau mau membantu kami?". Jagannath mengatakan pada mereka " Musuh-musuh adalah teman ku, kali ini aku bisa membayar apapun untuk menghancurkan musuh ku, percayalah sekali saja pada ku". Caru mengatakan "Kami tidak bisa ditipu atas nama kepercayaan". Jaganntah meyakinkannya bahwa dirinya baru saja membunuh putrinya dengan tangannya sendiri hanya untuk melakukan balas dendam. Cahru bertanya kepada Jagannath tentang hal itu Jaganntah kembali meyakinkan "Jika aku bisa menjadi samrat Magadha, Ashoka akan diberikan hukuman mati atas kematian kekasihnya". 


Ashoka bersama dengan Devi membawa Kaurwaki dengan menggunakan gerobak menjuju ke Ashram, sementara itu Kewalnath mengawasi mereka dari atas tepian jurang, " Mustahil, Ashoka menyelamatkan Kaurwaki, Jika Kaurwaki bertahan maka Kaurwaki akan memberitahu pada Ashoka jika saudaranya Jagannath mencoba untuk membunuhnya, ini akan berbahaya, apa yang mungkin bisa ku lakukan, aku tidak akan membiarkan Ashoka mengetahui kebenaranya, aku akan menyelesaikan tugas yang telah diberikan suadara ku"

Ashoka meminta pada para biarwan untuk membantu mereka, Ashoka mengatakan "Dia telah kehilangan banyak darah, tolong bantulah kami". Seorang pria mengatakan "Aku yakin suatu hari kau akan kembali". Pria itu berdiri di belakang kerumunan para Biarwan, beberapa biarwan menyingkir, biarawan itu berjalan menuju ke arah Ashoka dan kaurwaki "Aku tidak tahu akan menemukan mu denga cara ini". Ashoka berfikir tentang perjalanannya ke Takshsila untuk pertama kalinya di masa kecilnya, Ashoka mengatakan " Aku ingat, aku pernah bertemu dengan mu ketika aku masih kecil, kau menyelamatkan hidup ku, aku juga ingin kau hari ini melakukannya, silahkan selamatkan hidup Kaurwaki, aku meminta pada mu, aku tahu tidak ada yang mustahil bagi mu, tolong selamatkan dia".

Ashoka bersama dengan Devi membawa Kaurwaki yang masih belum sadarkan diri ke sebuah biara, Biarawan mengatakan tentang takdir yang telah ditentukan. Ashoka kemudian mengambil langkah mundur "Semua orang percaya pada karma tidak bergantung pada nasib dan juga takdir, mereka sama seperi aku yang mempercayai karma, aku meminta pada mu untuk menyelamatkannya, jika dewa telah merencanakan hidup dan juga mati  maka dewa juga memberikan tekad untuknya, aku tahu Kaurwaki ku masih hidup, dia akan tetap hidup saat aku masih bernafas, aku meminta pada mu untuk menyelamatkannya". "Tolong silahkan selamanatkan dia". Biksu setuju untuk memeriksa keadaan Kaurwaki, dan Ashoka menucapkan terika kasih. Ashoka dan Devi diminta untuk keluar sementara itu Biksu mengobati Kauraki, Ashoka dengan tidak sabar menunggu dan kemudian Ashoka bertanya pada Biarawan "Apa aku bisa menemui Kaurwaki sekarang, dia pasti baik-baik saja". Namun Biksu hanya terdiam dan nampak Kahwatir, Biarwan mengatakan "Sampai saat ini belum ada kabar baik"


Precap: Sushim bertanya  pada Bindu jika dirinya  merasa buruk ketika Siamak meninggal. Saushima mengatakan " Apakah kau  tahu mengapa dara mu  mendidih ketika salah satu anak mu membunuh yang lain?" Bukankah  Dia  bukan darah mu!"  Bindu menjerit memanggil nama  Ashoka dan pingsan memegang dadanya. Ashoka berhenti  ditempatnya ketika mendengar suara ayahnya.

Jumat, 23 September 2016

CAS 429 : JAGGANATH MENDORONG KAURWAKI KEJURANG, RADHAGUPTA MELAKUKAN UPACARA TERAKHIR UNTUK JASAD SIAMAK

Sabtu, 24 September 2016. Kode CAS : 23.09


Ashoka masih di dalam hutan mencari Kaurwaki, Ashoka berkata "Aku sudah bosan dengan permainan ini, mendapatkan mu dan kemudian kembali kehilangan kau Kaurwaki, ketika aku kehilangan mu untuk pertama kalinya, aku merasa bahwa cinta kita telah mencapai klimaksnya, dan kau yang mulai mencari aku, kau meninggalkan rumah mu dan menyamarkan identitas mu, sesuatu menghentikan ku untuk datang ke pada mu, sesuatu yang membuat aku merasa jika aku akan menyakiti diri mu, tapi hanya kemauan kuat dan cinta kami akan membuat kami akan kembali bersama-sama, saat semuanya akan jauh di tempat kami, ayah mu juga bermain dengan permainan yang sama, dia meminta ku antara ibu ku dan ibu pertiwi, kau tahu kapan hati ku akan hancur?" Bahkan kau tidak kembali dan pergi meninggalkan ku, ironisnya bahkan aku tidak pernah bisa menyalahkan diri mu untuk mendukung ayah mu, sebab itu tugas dari setiap anak untuk mendukung orang tuanya"


Jagannath dan Kewalnath bersama dengan prajuritnya kemudian mencari Kaurwaki, Ashoka mengatakan "Aku kuat, tapi sekarang aku sendirian, aku tidak dapat memahami siapa yang harus ku ajak bicara, kepada siapa aku harus bertanya apa yang harus ku lakukan, disatu sisi ada Devi yang terus berkorban untuk ku, dan disisi lainnya adalah aku, aku telah meninggalkannya sendirian hanya untuk mu, aku tidak tahu bagaimana cara ku keluar dari situasi ini tanpa menyakiti siapapu,  aku tahu Kaurwaki kau masih berada disini dan kau mendengarkan aku, bimbinglah aku bagaimana aku harus keluar dari situasi ini, bimbinglah aku". Kaurwaki berfikir" Ashoka hanya belajar dari disinya saja, aku tidak ingin menyerah pada misi ku dan untuk ku". Ashoka mengatakan "Kau tidak mengatakan petunjuk apapun untuk ku, kau telah memilih untuk meninggalkan Ashoka mu untuk selamanya". Kaurwaki menangis, Ashoka bangun dan berbalik lalu berhadapan dengan Devi.  Jagannath memerintahkan pada prajuritnya untuk menyerang Ashoka.

Devi datang menemu Ashoka di hutan, Debi berkata pada Ashoka "Aku mencoba sendiri untuk menghentikannya, tapi aku tidak bisa aku datang setalah kau, aku tahu jika Kaurwaki tidak ingin bertemu dengan mu sehingga kau tidak dapat sampai pada impian mu, Kau india, ini akan menjadi penghormatan untuk ibu mu". Ashoka pergi tanpa berkata apapun dan Devi mengikutinya, Kaurwaki keluar dari tempat persembunyiannya, Jagganath membatalkan serangannya

Kaurwaki berdiri mendekati jurang mengatakan "Tidak mungkin untuk hidup bersama dengan mu dan juga hidup tanpa diri mu, kematian adalah satu-satunya pilihan untuk ku sehingga tidak akan ada harapan apapun untuk bisa bertemu kembali dengan mu, aku tidak ingin kau menghabiskan seluruh hidup mu dengan keinginan untuk bertemu dengan ku, kau harus membangun persatuan India seperti mimpi Ibu dan juga guru mu Ashoka". Aliran air terjun begitu sangat deras.

Asoka merasakan keanehan, dia berbalik tapi tidak bisa melihat Kaurwaki, " aku tidak bisa berbicara dengannya tapi doa ku bisa, aku berdoa untuknya agar selalu mendapatkan kekuatan untuk melakukan hal yang bernar".





Tiba-tiba Kaurwaki menyadari hal yang akan dilakukannya berkata "Apa yang ku lakukan?". Kaurwaki mengambil langkah mundur berkata " Apa yang akan ku lakukan?" Aku tidak bisa menjadi lemah seperti ini, aku sudah belajar sejak masa kecil bahwa aku menjadi orang yang tidak akan pernah menyerah untuk menghadapi segala macam kesulitan, aku tidak bisa lari dari kehidupan ini, aku putri dari raja Kalinga". " Aku tidak tahu apa yang harus ku lakukan". Kaurwaki kebingungan, dan kemudian Jagannath datang kesana lalu Kaurwaki memeluk ayahnya mengatakan "Ayah aku tiak bisa memahami apa yang akan ku lakukan, aku tidak tahu lagi apakah yang ku lakukan itu benar ataukah salah, pada saat aku hdup aku tidak memiliki kontrol atas apapun, aku tidak bisa memahaminya sendiri, aku akan bunuh diri, aku tidak tahu apa yang harus ku lakukan, meskipun begitu mengapa aku harus tetap hidup?". Jagannathi bercerita bagaimana dia berfikir tentang kematiannya, saat dia berada di penjara Kichak. tanggung jawab ku, kenangan putri tercinta ku, motivasi ku untuk hidup aku masuh melihat seberapa kuat ketika kau menyebrangi lautan untuk menyelamatkan ku, aku yakin bahwa kau akan melakukan sesuatu yang baik dalam hidup karena aku memiliki anak perempuan seperti diri mu". Mereka berdua berpelukan, Jagannath bilang "Aku masih mengingat saat pertama kali kau memakan makanan untuk mu dari tangan ku sendiri, setiap ayah memiliki harapan dari anak-anaknya, aku juga punya banyak harapan tetapi kau jatuh cinta pada putra pelayan itu ketika waktunya untuk hidup sampai saat itu, aku mencoba untuk menjelaskannya tapi aku lupa semua orang pada kegilaan mu termasuk aku, warha dan juga anak-anak dari raja.". Bagimana aku bisa begitu sangat egois untuk menyakiti banyak anak-anak untuk satu putri ku?" Bagimana aku bisa menaruh hidup mereka ke dalam resiko dalam kegilaan mu untuk Ashoka kau lupa bawa darah di dalam pembuluh darah mu adalah darah Kalinga yang memiliki nilai repurtasi, kau putri Kalinga dan seharusnya kau bangga dengan identitas mu".

Kaurwaki semaki tercekik karena pelukan ayahnya yang semakin erat namun Jagannath terus berbicara "Hal ini tidaklah mudah untuk mengambil keputusan yang sulit, aku tidak perrlu melihatnya hari ini jika aku sudah mengambil keputusan tepat pada waktunya". Kaurwaki berteriak "Ayaaah", tapi Jagannath terus berbicara "Pada saat kita melakukan apa yang membuat kita merasa buruk, seperti yang kita tahu tidak akan ada orang lain yang dapat melkukannya untuk kita". Kaurwaki berteriak, dia tidak dapat bernafas "Mari kita pergi dari dirinya". Jagganath berkata "Aku harus mengakhiri apa yang sudah kau mulai, aku ingin apa yang terjadi dengan mu sekarang dan seterusnya baik, dimana kau tidak baik untuk Kalinga". Jagganath mencengkram wajah Kaurwaki dengan sangat marah mengatakan "Kau harus pergi sehingga tidak ada salahnya dengan martabat dan juga rasa hormat". Jagannath mendorong Kaurwaki ke jurang, Kaurwaki berteriak memanggil nama Ashoka saat dirinya terjatuh. 

Ashoka dan Devi kembali ke gua yang sama, Ashoka dengan sangat emosionak memegang Duptta milik Kaurwaki, Devi dapat melihat rasa sakit yang tidak tertahankan kerana tidak mampu menemukan Kaurwaki, Devi berkata "Aku harus membantu dia keluar, tapi kenapa aku tidak bisa melakukannya, bukankah aku orang yang menginginkan agar mereka dekat, bagaimana aku berfikir dan berubah pikiran dengan hanya menghabiskan satu malam dengannya?". "Mengapa janji ku sekarang tampaknya merenggang?". "Keegoisan ku telah membuat diri ku menjadi lemah, apakah aku sudah melakukan hal yang benar dengan menjaga Ashoka, Ashoka sedang tidak memiliki kekuatan?". Ashoka menyarankan pada Devi agar dia mau kembali ke Pataliputra, Devi hanya mengangguk dan berkata pada Asoka "Semua orang sedang menunggu mu disana untuk merayakan kemenangan mu".

Disisi lain, Radhaguptha sedang melakukan upacara terakhir untuk jasad Siamak dengan prajurit martir lainnya, Radhagupta menyarnkan pada prajurit untuk segera menuangkan abu Siamak penuh dengan rasa hormat "Ini hanya karena Ashoka". Seorang prajurit bertanya pada Radhagupta "Mengapa kau marah, untuk siapa?". "Bukankah Siamak penghianat?".  Radhagupta membicarakan tentang keanaehan hidup "Aku telah melihat  ketiga anak Samrat tumbuh dewasa, bukan kelahiran tetapi ketika seseorang memelihara dan mengasuh dengan cara yang benar atau pun salah". "Samarat tidak pernah membedakan anak-anaknya,  setiap  anak didukung oleh Dharma dan Adharma dan didukung oleh hal yang lainnya, tapi yang mendukung Dharma menang, anak yang tidak adil ini telah meninggal, setiap anak dari keluarga kerajaan ini sangatlah kuat dan juga berkuasa, Jika mereka bukan merupakan musuh satu sama lain maka keluarga ini akan menjadi kuat sampai hari ini, bahkan tidak akan pernah ada yang dapat membayangkan jika itu bukan merupakan usianya yang masih muda, siapa tahu dia juga akan menjadi Samarat dari magdha suatu hari nanti,  tapi cara  dia telah  memilih cara yang  salah, hingga dia menemukan ajalnya".

Cahru datang ketika upacara pembakaran jasad Siamak dan semua prajurit yang telah tewas mengatakan  " Tidak! " Anak ku tidak bisa mati!". "Beraninya kau membakarnya?". Cahru mencoba untuk pergi dan mendekat pada tumpukan kayu, Radhagupta menarik Cahru kesamping tapi Charu meminta agar Radhagupta melepaskan dirinya, Cahru berkata " Anak ku tidak akan pernah bisa mati". Radhagupta mengatakan hal yang sebenarnya agar Cahru tenang "Itu bukanlah Sushima tapi jasad Siamak". Cahru tidak percaya dengan ucapannya dan menuntut untuk mengetahuinya "Apa yang Ashoka lakukan pada Sushima?". Sekali lagi Radhagupta meyakinkan dan menjelaskan pada Chru bahwa itu bukanlah Ashoka yang telah tewas tapi Siamak, membunuh Sushima,  tubuhnya belum di ketemukan". Cahru bertambah tidak percaya "Anak ku memiliki kekuatan yang sangat besar, dia tidak akan pernah bisa mati, tidak ada pedang yang dapat membunuhnya". Radhagupta menyarankan pada Cahru agar dia melihatnya sendiri "Aku masij akan mengatakan hal itu tapi itu akan sia-sia". Radhagupta bertanya pada Cahru "Lalu mengapa kau tidak mencari putra mu, seorang ibu pasti akan mencari dimana anaknya berada".

Ashoka berdoa agar ibunya membimbingnya, Devi pun juga berdoa untuk memiliki kekuatan yang cukup sehingga bisa mengikuti kewajibannya". Ashoka dan Devi berbali, tanpa menyadari sesuatu tiba-tiba saja Jagannath ada dibelakang dan menodongkan pedangnya pada Ashoka, Ashoka  berkata "Apa yang sekarang kau inginkan?". Jagannath mengatakan "Apa yang bisa kau berikan untuk kum, bahkan kau akan merebut kembali putri ku dari ku untuk selamanya". Ashoka dan Devi hanya terdiam. Ashoka bertanya pada Jagannath "Apa yang terjadi pada Kaurwaki?'. Jagannath mengatakan "Itu sungguh tragis bahkan kau tidak akan merayakan kemenangan mu dan aku akan terus meratapi kematian putri ku, kaulah alasan kematiannta!". Ashoka menggeleng "Itu tidak mungkin". Jaganntah berkata tentang apa yang terjadi "Kaurwaki melompat kedalam jurang, dia telah bunuh diri!". Wajah Ashoka begitu sangat terkejut.

Precap: Charu memberikan ramuan  obat untuk Sushim." Kau akan   memberikannya pada Bindu sementara ia sedang tidur,  Setelah dia bangun, dia akan segera mengikuti perintah dari orang yang ia akan lihat pertama setelah ia membuka matanya". Ashoka beretriak memanggil nama Kaurvaki di dekat jurang. Devi mengatakan  pada Ashoka " tidak ada cara untuk pergi ke sana". Ashoka melompat ke jurang. Devi teriakan namanya "Assssshooooooooooooka"
.

CAS 428 : ASHOKA MENCARI KAURWAKI DI HUTAN, KAURWAKI BERSEMBUNYI DI BALIK PEPOHONAN

Skrip Naskah Sinop : Jumat, 23 September 2016. KODE CAS 22.09

Ashoka masih di dalam gua, dia mendengarkan suara gelang kaki, bayangan seorang gadis datang wajahnya terturtupi oleh asap yang tebal dan gelap, gadis itu melangkah maju, Ashoka berfikir jika gadis itu adalah Kaurwaki, Ashoka berkata " Apakah yang kulihat ini benar?" Kau telah datang kesini untuk ku?". Gadis itu terus melangkah sampai cahaya terang menyinari, itu adalah Devi yang berlinang air mata "Bagaimana aku tidak datang, kau adalah suami ku setelah semua yang telah terjadi?". "Terima kasih dewa kau aman". Ashoka menghampiri Devi mengatakan "Ya, aku sempurna, aku baik-baik saja, seharusnya kau tidak datang kesini, kenapa kau berada disini?". Devi menjelaskan bawa dirinya baru datang ke sini, aku ingin sepanjang waktu besama dengan mu saja, aku terus berdoa untuk mu, aku telah menyentuh, merasakan setiap luka mu, aku merasakan rasa sakit mu". Ashoka berfikir jika dirinya salah "Bukan Kaurwaki yang telah menyelamatkan hidup ku". Ashoka  mengatakan pada Devi  "Yamraj menjadi kecewa ketika suami istri bersama". Devi tersenum dan kemudian memeluk Ashoka, namun Ashoka tidak membalas, Devi menyadarinya dan kemudian melepaskan pelukannya. Devi meminta maaf "Seharusnya aku tidak terbawa perasaan ku, seharusnya aku tidak melukaan batasan ku". Ashoka merasa menyesal karena tidak dapat melakukan apapun yang baik untuknya, Ashoka berkata pada Devi "Devi, aku merasa begitu sangat buruk, kau selalu merasa sakit karena ku, maafkanlah aku jika itu bisa". Devi bertanya pada Ashoka "Apa yang kau katakan?". Ashoka meminta pada Devi untuk menyeka air matanya " Pakian mu basah, maafkan aku". Devi besin ketika Ashoka mengenakan kain hitam milik Kaurwaki pada Devi. Ashoka memberikan kain hitam itu  pada Devi, Devi kembali bersin. Ashoka pergi keluar sehingga Devi dapat berganti baju.

Kaurwaki sedang berjalan membawa kendi berisi air, melwati jalan berlumpur dan dikejutkan batang pohon besar terjatuh di depan matanya, Kaurwaki begitu sangat terkejut. Kaurwaki meloncati batang kayu, hujan terus menguyur. Didalam gua, Devi menggunakan kain hitam yang telah Ashoka berikan untuk menutupi dirinya, Ashoka sedang mengumpulkan bebarap kayu untuk membuat keadaan Devi tetap hangat, Ashoka menoleh ketika Devi keluar dengan memaki kain berwarna merah tanpa perhiasan, mereka berdua saling memandang dan canggung. Devi tersandung dan Ashoka menangkapnya, meka saling memandang satu sama lain.

Sushim yang masih tergantung terbali mencoba untuk berontak, kemudian tiba-tiba saja tali terputus di plafon dan Sushim terjatuh kebawah. Didalam gua Ashoka dan Devi saling canggung, Devi sangat gelisah berfikir "Aku istri Ashoka, lalu mengapa aku begitu sangat ragu berada didekatnya?". Ashoka berfikir "Devi istri ku, aku telah berjanji pada ibu ku". Ashoka merapihkan jerami diatas tumpukan batu, petir mmenggelegar. Devi bilang pada Ashoka "Mungin hari ini hujan tidak berhenti". Ashoka berjalan kesamping Devi dan meminta agar Devi beristirahat digua. Devi merapihkan jerami di atas batu, lalu kemudian dia menjerit kesiktan tangannya tertusuk oleh duri. Ashoka menghampirinya dan memeriksa tangannya, Devi menangis kesakitan dan kemudian Ashoka mencabut duri itu dari jari tangannya, Devi menatap Ashoka ketika Ashoka meniupkan jari Devi yang terluka, dan memeluk Devi. Tanpa sengaja tangan Devi menyentuh luka di perut Ashoka, Ashoka kesakitan, lalu Ashoka menengkan Devi dan memeluknya kembali, disisi lain Kaurwaki kembali dan melihat Ashoka dan Devi berpelukan di depan matanya, Kaurwaki terkejut dan menjatuhkan kendi air. Kaurwaki mengingat pernikahan antara Ashoka dan Devi dan semua ucapan kemarahan Ashoka saat itu, Kaurwaki menyadari "Apa yang aku lakukan, Ashoka suami Devi, dan aku mencoba untuk datang diantra pasangan yang sudah menikah, ini dosa besar dimata masayarakat, dharma dan semua orang".
Ashoka dan Devi duduk, Devi duduk memegang tangan Ashoka dengan erat, Kaurwaki semakin sedih melihatnya dan memutuskan untuk pergi sebelun sesuatu yang tidak berse terjadi. Diluar gua sedang hujan deras, Kaurwaki berjalan dengan langkah gontai di hutan dia mengingat semua kenangan masa lalunya besama dengan Ashoka, Kaurwaki menangis dan mulai berlari menyusuri jalan berlumpur yang terus diguyuri hujan, Kaurwaki berlutut menjatuhkan dirinya dan menjerit "Assssshooooooooooook", Kaurwaki jatuh pingsan hujan membasahi tubuh Kaurwaki.

Keesokan paginya, Ashoka terbangun dari tidurnya, dia mendengar suara gelang kaki Devi. Devi sedang melangkah dan telah mengganti pakiannya, Ashoka memperhatikan ketika Devi menaruh kain hitam tersebut di atas batu, Devi mengambil kain dan mengambil obat dan mendekati Ashoka. Devi memberikan obat pada luka Ashoka dan kemudian menutupnya dengan kain, Ashoka sama sekali tidak melihat wajah Devi. Headband (hisasan dikepala Devi) terlepas tepat ditangan Ashoka ketika Devi akan memberikan obat pada luka di dadanya, Ashoka memberikannya kembali pada Devi tanpa melihat wajah Devi, Ashoka bangun, Devi mengatakan "Kau bisa berbagi rasa kahwatir mu pada ku". Ashoka berbalik "Maaf aku mengingat kaurwaki saat kau mengobati obat pada luka ku, aku merasa itu bukan diri mu tetapi Kaurwaki, ini bukan tentang sekarang tapi aku merasa begitu, itu akan terbukti benar"

Cahru kembali batuk darah, dia mencoba untuk menuangkan air. Cahru berilusi ketika itu Cahru tidak sanggup untuk menuangkan air, lalu teko terjatuh dan membuat kakinya berdarah, Cahru melihat mangkuk lalu dia ingin mengambilnya akan tetapi dia tersandung dan pisau mengenai dirinya, Cahru kemduain tersadar dari imajinasinya, cahru terkejut ketika semua barang berada dalam posisi semula. Cahru terkejut ketika melihat bayangan hitam  ada di tirai, Cahru memohon pada bayangan hitam itu untuk memberikannya waktu, Cahru menangis berkata sambil mengulurkan tanganya pada bayangan itu " Putra ku membutuhkan ku, semua orang berfikir dia telah matim  aku tahu itu tidak benar, anak ku sedang dalam masalah, aku harus bersamanya, aku tidak akan menyerah untuk hidup sampai aku tidak berhasil dalam tujuan ku!"

Devi dan Ashoka masih digua, Devi berkata pada Ashoka "Kau mungkin benar, aku menyembunyikan satu rahasia setelah kematian ibu mu, aku pergi menemui Kaurwaki ketika kau berada disini, itu penting baginya untuk mengetahui kebennaran". Kilas balik menampilkan pertemuan antara Devi dan Kaurwaki "Kebenaran tidak akan pernah bisa di rubah oleh siapapun kecuali ayah ku yang akan memisahkan mu dengan Ashoka, ibu sangat tidak berdaya dengan ramalan itu, ayah mu juga bermain perasaan, dia meminta magadha dipertaruhkan untuk pernikahan mu, ayah mu tahu jika diri mu akan membatalkan pernikahan saat ia datang mengetahui tentang kebenarannya, dan meolak cintanya". Kilas balik berakhir. Ashoka meyakinkan dirinya"Itu berarti hanyalah Kaurwaki saja, aku akan pergi untuk mencarinya, mungki dia belum pergi jauh, aku tidak punya waktu untuk berfikir mengapa dan untuk siapa dia mengambil keputusan ini, aku harus pergi, aku tidak bisa melihatnya kesakitan". Ashoka berjalan saat ornamennya terjatuh, Devi mengambilakannya, Devi mengatakan "Semuanya bisa selesai tapi tidak dengan cinta sejati, nyatanya Ashoka mencintai Kaurwaki, bukan diriku". Disisi lain, Jagannath memrintahkan prajuritnya untuk tidak gagal dalam menjalankan perintahnya, lalu Jagannath mendengar suara seorang pria memanggil Kaurwaki untuk keluar.

Ashoka sangat sedih mencari Kaurwaki dihutan, Kaurwaki tersentak kaget ketika namanya dipanggil "Kaurwakiiiiiiiiiiiiiiiii" Kaurwaki berakata " Bagaimana ini Ashoka tahu  aku berada disini?m Aku tidak akan mebiarkannya menemukan ku atau aku tidak akan pernah mampu untuk mengendalikan diri ku". Kaurwaki berlari bersembunyi dan mengintip kearah Ashoka di balik pohon, Kaurwaki begitu sangat cemas "Aku tidak akan membiarkan mu menemukan ku atau kau tidak akan pernah lagi bisa melihat ku, tidak akan pernah!". Ashoka terus mencari Kaurwaki, dan melihatnya berlinang air mata, Ashoka menjeit memanggil namanya, namun Jagannath dan Kewalnath melihanya, Jagannath marah mengatakan "Putra pelayan!"


Precap: Ashoka dan Devi bersama. tanpa sepengatahuan mereka, Jagannath  berdiri dibelakangnya dan mengarahkan  pedangnya pada Ashoka. Ashoka bertanya pada Jagannath " apa yang dia inginkan". Jagannath mengatakan "apa yang bisa kau berikan untuk ku, bahkan kau akan merebut  menyambar aputri ku dari ku untuk selamanya"

Kamis, 22 September 2016

CAS 427 : KEMATIAN SIAMAK DI TANGAN ASHOKA, LASENDRA BERTERIMA KASIH PADA ASHOKA KARENA TELAH MEMBANTUNYA BALAS DENDAM

KAMIS, 22 SEPTEMBER 2016. KODE 21.09


Siamak sampai ketempat yang aman dan melarikan diri dari kemarahan Ashoka  dan menutup pintu, Siamak panik penuh dengan keringat dan dia mengusap keringat di wajahnya dengan menggunakan tangannya, Siamak panik melihat kesekeliling ruangan, ternyata dia menemukan Ashoka sedang duduk di atas tangan dengan memegang rantai dan pedang di tangannya. Kilas balik ketika Ashoka melemparkan rantai pada sebuah tuas dan kemudian membuka kunci yang telah menjebak kakinya, Kilas balik pun berakhir. Ashoka berkata pada Siamak "Kau melakukan semua ini hanya untuk mendapatkan tahta, tapi ini hanyalah mimpi mu, aku akan sangat senang setelah membunuh mu, setelah melihat kau begitu dengan mimpi mu". Siamak mengatakan pada Ashoka "Aku sudah membunuh salah satu anak dari Magadha dan aku akan membunuh mu dan Yunani kemudian akan memerintah Magadha, Yunani akan memerintah seluruh india". 

Siamak mengambil sebuah pedang, Ashoka bergegas melompat dengan memijakkan kaki pada karet merah dan kemudian menangkis serangan pedang dengan rantai yang melilit di tangannya, Ashoka menghitung semua pukulan yang dilakukan oleh Siamak dan memepringatkan semua kesalahannya dan juga keluarganya kilas balik ditampilkan di masa laliu Ashoka ketika berkalo-kali helena berusaha untuk mencelakai Samart Bindusar dengan anak panah, dan ratu Helena tega mencambuki ibunya ketika mengandung Vitaashoka, dan ketika Siamak ikut dalam pembantaian Cahanakya Ashoka terus menghajar Siamak dengan menggunakan rantai, dan perlakuan kejam yang dilakukan oleh komplotannya ketika mengusir ibunya dari istana, Ashoka begitu sangat marah dan kemudian memukul kepala Siamak sehingga dia jatuh tersungkur diatas meja, Siamak mengambil taplak meja dan menutup wajah Ashoka lalu berhasil untuk melarikan diri, Ashoka berteriak "Aku adalah kematian mu, jalankan pengecut". 

Di tahanan, Mahamatya panik saat mendengar suara kemarahan Ashoka, Mahamatya mengatakan "Selamatkan kami, kematian kami akan datang". Mahamatya mencoba untuk membuka tali yang mengikat kedua yangannya dan dia berhasil untuk membuka dan melarikan dirinya meskipun Sushi meminta dirinya untuk berhenti, tapi Mahamatya hanya tertawa dan di bergegas berlari.



Siamak berlari sampai ke tempat gudang makanan, dia bersembunyi di balik lemari, Ashoka datang untuk mencarinya dan kemudian Siamak berhasil untuk menghajar Ashoka, namun Ashoka berhasil untuk menangkis dan memukul Siamak, dan Siamak kembali menangkis dan membalas Ashoka, Ashoka mengingat tentang sketsa kalung yang diberikan oleh perajin perhiasan dan menemukan batu permata itu di sisa abu ibunya, dan kemudian memelintir tangan Siamak, Ashoka berkata pada Siamak "Aku tidak bisa menyelamatkan ibu kum tapi aku akan menyimpan impian ibu ku, aku tidak akan menyayangkan siapapun yang akan mencoba untuk melihat mata yang jahat di tanah air ku". Ashoka mendorong Siamak hingga jatuh tersungkur dilantai dan kemudian menekan tenggorokannya dengan menggunakan
lututnya hingga Siamak kesulitab bernafas, Ashoka mencengkram leher Siamak, Ashoka menambahkan "Kau memiliki menit terakhir untuk memeikirkan semua kesalahan atau ketidakadilan yang telah di lakukan pada Naicator, Mirkhurasan, ibu suri Helena, terhadap Rani Noor (Ibunya) dan terhadap Pangaran Jaustin (Ayahnya), aku akan melakukan hal yang sama untuk mu sekarang, semakin keras cengkraman itu dan membuat Siamak akhirnya mati di tangan Ashoka, Siamak mati dengan mata terbelalak dan Ashoka melepaskan benang merah di tangannya dan pergi meninggalkan benang itu di atas jasad Siamak, dan meninggalkan batu permata milik Siamak, Ashoka berjalan keluar dari sana.

Radhagupta, Lasendra dan pasukan Magadha melihat kondisi di sekitar, banyak mayat yang bergelimpangan, mereka bertemu dengan Ashoka. Ashoka berkata "Balas dendam atas kematian ibu ku telah selesao, aku sekrang harus memenuhi impian ibu ku, maka hanya akan menjadi jiwa untuk ibu ku dan jiwa Acaharya Cahanakya untuk damai". Radhagupta meminta Asoka beristirhat untuk sementara waktu, tapi Ashoka ingin agar Radhagupta mengatur upacara terakhir untuk Martir Magadha, Ashoka meminta kompensasi untuk keluarga mereka

Sushima masih digantung terbalik, sementara itu dia melihat jasad Siamak yang telah mati, Kata-kata Ashoka terus bergema di kepala Sushim "Dia begitu sangat terkejut melihat cinta Ashoka terhadap keluarganya, aku tidak akan memberi tahu ayah tentang rahasia besar ini untuk keselamatan ku, sekarang mungkin akan menyakitkan tetapi aku akan mendapatkannya lebih, kau sudah membunuh Siamak tapi kau tidak akan bisa membunuh diri ku, aku akan memenangkan perang ini!".

Ashoka juga meminta pada Lasendra untuk memastikan agar semua prajurit Yunani yang telah tewas diberikan upacara terakhir yang tepat, Lasednra mengucapkan terima kasih karena Ashoka telah membantunya membalaskan dendam, Lasendra mengatakan "Aku akan memastikan India dan Yunani akan menulis sejarah persahabatan baru". Lasednra pergi bersama 4 orang prajurit. Radhagupta bertanya pada Ashoka "Apa yang harus di lakukan dengan jasad Siamak, apakah dia harus di gantung di Takshsila atau kau ingin jasadnya dikirm ke Magadha?". Ashoka berkata "Dia harus diperlakukan yang sama seperti para prajurit lainnya". Radhagupta kembali bertanya "Mengapa begitu?". Ashoka menjawab " Ibunya tidak akan mungkin hidup tapi cita-citanya masih ada dalam diri ku, jika sesorang telah mati maka dia akan mendapatkan semua hak-haknya, ayah ku berfikir dan menganggak jika Siamak anaknya, ayah ku akan sangat terluka jika upacara terakhir Siamak tidak akan terjadi dengan mengikuti semua ritual, aku tidak mau melakukan Adharma apapun". Radhagupta memberkati Ashoka agar dirinya selalu menjadi seperti itu. Ashoka hanya mengangguk, Ashoka akan pergi ketika Radhagupta akan bertanya pada Ashoka "Shim, dimana dia pergi?". Ashoka mengatakan "Masih ada satu hal yang tersiasa untuk dilakukan". Ashoka pergi dan Radhagupta hanya memandangi Ashoka.

Keesokan malamnya, Radhagupta datang besama dengan prajurit, dia memerintahkan pada prajuritnya untuk memeriksa setiap kamar "Ambil siapa saja yang terluka, hidup atau mati". Sementara Sushima yang masih tergantung terbalik berfikir bahwa dirinya harus melarikan diri dari sana "Aku pasti akan mati jika Radhagupta melihat ku, Khaalatak bodoh dia telah pergi!"

Ashoka pergi menunggangi kudanya, dia telah mengubur semua kenangan Kaurwaki, Ashoka mengingat ketika Kaurwaki datang untuk menolongnya, Ashoka meminta pada kudanya untuk membawanya ke gua itu "Aku ingat jika sekarang aku telah menikahi Devi, aku ingat dengan semua janji yang telah ku buat untuk ibu ku, aku hanya ingin bertemu dengan Kaurwaki jika memang itu benar-benar dirinya, aku hanya ingin bertemu dengannya sekali saja untuk berterima kasih". Kaurwaki sedang gelisah mondar-mandir di dalam gua an terus berdoa untuk Ashoka, Kaurwaki mengatakan "Mengapa aku merasa jika Ashoka akan datang kesini untuk menemui ku?". "Aku tahu cinta kami telah berakhir dalam pernikahan itu, tapi aku masih mau bertemu dengan dirinya untuk terakhir kalinya?". Kaurwaki mulai cegukan "Mengapa aku merasa Ashoka sedang memikirkan diri ku?". Kaurwaki mencari air minum, tapi menemukan jika kedi air telah kosong, Kaurwaki berkata "Bagimana jika Ashoka datang kesini hanya untuk meminta air?". "Aku harus mencari air". Kaurwaki pergi keluar gua.

Radhagupta datang bersama dengan pasukannya untuk melihat jasad Siamak, Radhagupta berkata pada prajurit untuk mengambil jasad Siamak keluar. Parjurit mematuhi. dan mengangkat jasad Siamak dengan tandu Sushima yang masih tergantung terbalik nampak tegang. Radhagupta mulai mencurigai sesuatu dan kemudian seorang prajurit lainnya datang untuk memberitahunya tentang kedatangan Devi,  Radhagupta melangkahkan kakinya namun dia berhenti untuk memastikan kecurigaannya, dan kemudian pergi meninggalkan ruangan itu.

Radhagupta meneui Devi, dan bertanya padanya " Mengapa kau ada disini?". Devi menjawab "Itu akan baik bersama dengannyya, bukannya mati karena semua kekahwatiran ku, aku merasa seolah-olah sesuatu yang salah terlah terjadi, dimana Ashoka?".





Ashoka sampai digua, namun dia menemukan gua itu telah kosong, Ashoka menemukan belati yang sama dengan bercak darah di atasnya. Ashoka mengingat pada sesorang yang saat itu menggunakan belati itu dan menaruhnya pada luka untuk membantu menyembuhkannya Ashoka melihat wajah itu samar-samar dalam setengah kesadarannya, Ashoka juga menemukan kain berwarna hitam disana yang ketika itu digunakan Kaurwaki untuk menutupi wajahnya, Ashoka menutup memejamkan matanya mengatakan "Aku sekarang yakin jika itu jhanya Kaurwaki yang telah menyelamatkan ku, aku tidak tahu mengapa aku merasa kau berada didekat ku.
Kaurwaki sedang berdiri di dekat sungai seorang diri, dia menatap bulan, tiba-tiba petir terjadi dan hujan turun, Kaurwaki mengingat kendi air dan mengambil air disungai dan kembali ke gua. Sementara itu, Ashoka yang masih ada didalam gua memeriksa seluruh gua tapi tidak dapat menemukan Kaurwaki, saat itu Ashoka mendengarkan suara gelang kaki, bayangan seorang gadis datang wajahnya terturtupi oleh asap yang tebal dan gelap, gadis itu melangkah maju, Ashoka berfikir jika gadis itu adalah Kaurwaki, Ashoka berkata " Apakah yang kulihat ini benar?" Kau telah datang kesini untuk ku?". Gadis itu terus melangkah sampai cahaya terang menyinari, itu adalah Devi yang berlinang air mata "Bagaimana aku tidak datang, kau adalah suami ku?"



Precap: Devi mencoba untuk menyingkirkan jerami di dalam gua,   ketika itu tangannya terluka terkena duri, Devi menjerit kesakitan, Ashoka mencabut duri itu dan memeluk Devi, Kaurwaki sampai di depan gua dia terkejut dan menjatuhkan kendi  air