Ashoka masih di dalam hutan mencari Kaurwaki, Ashoka berkata "Aku sudah bosan dengan permainan ini, mendapatkan mu dan kemudian kembali kehilangan kau Kaurwaki, ketika aku kehilangan mu untuk pertama kalinya, aku merasa bahwa cinta kita telah mencapai klimaksnya, dan kau yang mulai mencari aku, kau meninggalkan rumah mu dan menyamarkan identitas mu, sesuatu menghentikan ku untuk datang ke pada mu, sesuatu yang membuat aku merasa jika aku akan menyakiti diri mu, tapi hanya kemauan kuat dan cinta kami akan membuat kami akan kembali bersama-sama, saat semuanya akan jauh di tempat kami, ayah mu juga bermain dengan permainan yang sama, dia meminta ku antara ibu ku dan ibu pertiwi, kau tahu kapan hati ku akan hancur?" Bahkan kau tidak kembali dan pergi meninggalkan ku, ironisnya bahkan aku tidak pernah bisa menyalahkan diri mu untuk mendukung ayah mu, sebab itu tugas dari setiap anak untuk mendukung orang tuanya"
Jagannath dan Kewalnath bersama dengan prajuritnya kemudian mencari Kaurwaki, Ashoka mengatakan "Aku kuat, tapi sekarang aku sendirian, aku tidak dapat memahami siapa yang harus ku ajak bicara, kepada siapa aku harus bertanya apa yang harus ku lakukan, disatu sisi ada Devi yang terus berkorban untuk ku, dan disisi lainnya adalah aku, aku telah meninggalkannya sendirian hanya untuk mu, aku tidak tahu bagaimana cara ku keluar dari situasi ini tanpa menyakiti siapapu, aku tahu Kaurwaki kau masih berada disini dan kau mendengarkan aku, bimbinglah aku bagaimana aku harus keluar dari situasi ini, bimbinglah aku". Kaurwaki berfikir" Ashoka hanya belajar dari disinya saja, aku tidak ingin menyerah pada misi ku dan untuk ku". Ashoka mengatakan "Kau tidak mengatakan petunjuk apapun untuk ku, kau telah memilih untuk meninggalkan Ashoka mu untuk selamanya". Kaurwaki menangis, Ashoka bangun dan berbalik lalu berhadapan dengan Devi. Jagannath memerintahkan pada prajuritnya untuk menyerang Ashoka.
Devi datang menemu Ashoka di hutan, Debi berkata pada Ashoka "Aku mencoba sendiri untuk menghentikannya, tapi aku tidak bisa aku datang setalah kau, aku tahu jika Kaurwaki tidak ingin bertemu dengan mu sehingga kau tidak dapat sampai pada impian mu, Kau india, ini akan menjadi penghormatan untuk ibu mu". Ashoka pergi tanpa berkata apapun dan Devi mengikutinya, Kaurwaki keluar dari tempat persembunyiannya, Jagganath membatalkan serangannya
Devi datang menemu Ashoka di hutan, Debi berkata pada Ashoka "Aku mencoba sendiri untuk menghentikannya, tapi aku tidak bisa aku datang setalah kau, aku tahu jika Kaurwaki tidak ingin bertemu dengan mu sehingga kau tidak dapat sampai pada impian mu, Kau india, ini akan menjadi penghormatan untuk ibu mu". Ashoka pergi tanpa berkata apapun dan Devi mengikutinya, Kaurwaki keluar dari tempat persembunyiannya, Jagganath membatalkan serangannya
Kaurwaki berdiri mendekati jurang mengatakan "Tidak mungkin untuk hidup bersama dengan mu dan juga hidup tanpa diri mu, kematian adalah satu-satunya pilihan untuk ku sehingga tidak akan ada harapan apapun untuk bisa bertemu kembali dengan mu, aku tidak ingin kau menghabiskan seluruh hidup mu dengan keinginan untuk bertemu dengan ku, kau harus membangun persatuan India seperti mimpi Ibu dan juga guru mu Ashoka". Aliran air terjun begitu sangat deras.
Asoka merasakan keanehan, dia berbalik tapi tidak bisa melihat Kaurwaki, " aku tidak bisa berbicara dengannya tapi doa ku bisa, aku berdoa untuknya agar selalu mendapatkan kekuatan untuk melakukan hal yang bernar".
Tiba-tiba Kaurwaki menyadari hal yang akan dilakukannya berkata "Apa yang ku lakukan?". Kaurwaki mengambil langkah mundur berkata " Apa yang akan ku lakukan?" Aku tidak bisa menjadi lemah seperti ini, aku sudah belajar sejak masa kecil bahwa aku menjadi orang yang tidak akan pernah menyerah untuk menghadapi segala macam kesulitan, aku tidak bisa lari dari kehidupan ini, aku putri dari raja Kalinga". " Aku tidak tahu apa yang harus ku lakukan". Kaurwaki kebingungan, dan kemudian Jagannath datang kesana lalu Kaurwaki memeluk ayahnya mengatakan "Ayah aku tiak bisa memahami apa yang akan ku lakukan, aku tidak tahu lagi apakah yang ku lakukan itu benar ataukah salah, pada saat aku hdup aku tidak memiliki kontrol atas apapun, aku tidak bisa memahaminya sendiri, aku akan bunuh diri, aku tidak tahu apa yang harus ku lakukan, meskipun begitu mengapa aku harus tetap hidup?". Jagannathi bercerita bagaimana dia berfikir tentang kematiannya, saat dia berada di penjara Kichak. tanggung jawab ku, kenangan putri tercinta ku, motivasi ku untuk hidup aku masuh melihat seberapa kuat ketika kau menyebrangi lautan untuk menyelamatkan ku, aku yakin bahwa kau akan melakukan sesuatu yang baik dalam hidup karena aku memiliki anak perempuan seperti diri mu". Mereka berdua berpelukan, Jagannath bilang "Aku masih mengingat saat pertama kali kau memakan makanan untuk mu dari tangan ku sendiri, setiap ayah memiliki harapan dari anak-anaknya, aku juga punya banyak harapan tetapi kau jatuh cinta pada putra pelayan itu ketika waktunya untuk hidup sampai saat itu, aku mencoba untuk menjelaskannya tapi aku lupa semua orang pada kegilaan mu termasuk aku, warha dan juga anak-anak dari raja.". Bagimana aku bisa begitu sangat egois untuk menyakiti banyak anak-anak untuk satu putri ku?" Bagimana aku bisa menaruh hidup mereka ke dalam resiko dalam kegilaan mu untuk Ashoka kau lupa bawa darah di dalam pembuluh darah mu adalah darah Kalinga yang memiliki nilai repurtasi, kau putri Kalinga dan seharusnya kau bangga dengan identitas mu".
Kaurwaki semaki tercekik karena pelukan ayahnya yang semakin erat namun Jagannath terus berbicara "Hal ini tidaklah mudah untuk mengambil keputusan yang sulit, aku tidak perrlu melihatnya hari ini jika aku sudah mengambil keputusan tepat pada waktunya". Kaurwaki berteriak "Ayaaah", tapi Jagannath terus berbicara "Pada saat kita melakukan apa yang membuat kita merasa buruk, seperti yang kita tahu tidak akan ada orang lain yang dapat melkukannya untuk kita". Kaurwaki berteriak, dia tidak dapat bernafas "Mari kita pergi dari dirinya". Jagganath berkata "Aku harus mengakhiri apa yang sudah kau mulai, aku ingin apa yang terjadi dengan mu sekarang dan seterusnya baik, dimana kau tidak baik untuk Kalinga". Jagganath mencengkram wajah Kaurwaki dengan sangat marah mengatakan "Kau harus pergi sehingga tidak ada salahnya dengan martabat dan juga rasa hormat". Jagannath mendorong Kaurwaki ke jurang, Kaurwaki berteriak memanggil nama Ashoka saat dirinya terjatuh.
Kaurwaki semaki tercekik karena pelukan ayahnya yang semakin erat namun Jagannath terus berbicara "Hal ini tidaklah mudah untuk mengambil keputusan yang sulit, aku tidak perrlu melihatnya hari ini jika aku sudah mengambil keputusan tepat pada waktunya". Kaurwaki berteriak "Ayaaah", tapi Jagannath terus berbicara "Pada saat kita melakukan apa yang membuat kita merasa buruk, seperti yang kita tahu tidak akan ada orang lain yang dapat melkukannya untuk kita". Kaurwaki berteriak, dia tidak dapat bernafas "Mari kita pergi dari dirinya". Jagganath berkata "Aku harus mengakhiri apa yang sudah kau mulai, aku ingin apa yang terjadi dengan mu sekarang dan seterusnya baik, dimana kau tidak baik untuk Kalinga". Jagganath mencengkram wajah Kaurwaki dengan sangat marah mengatakan "Kau harus pergi sehingga tidak ada salahnya dengan martabat dan juga rasa hormat". Jagannath mendorong Kaurwaki ke jurang, Kaurwaki berteriak memanggil nama Ashoka saat dirinya terjatuh.
Ashoka dan Devi kembali ke gua yang sama, Ashoka dengan sangat emosionak memegang Duptta milik Kaurwaki, Devi dapat melihat rasa sakit yang tidak tertahankan kerana tidak mampu menemukan Kaurwaki, Devi berkata "Aku harus membantu dia keluar, tapi kenapa aku tidak bisa melakukannya, bukankah aku orang yang menginginkan agar mereka dekat, bagaimana aku berfikir dan berubah pikiran dengan hanya menghabiskan satu malam dengannya?". "Mengapa janji ku sekarang tampaknya merenggang?". "Keegoisan ku telah membuat diri ku menjadi lemah, apakah aku sudah melakukan hal yang benar dengan menjaga Ashoka, Ashoka sedang tidak memiliki kekuatan?". Ashoka menyarankan pada Devi agar dia mau kembali ke Pataliputra, Devi hanya mengangguk dan berkata pada Asoka "Semua orang sedang menunggu mu disana untuk merayakan kemenangan mu".
Disisi lain, Radhaguptha sedang melakukan upacara terakhir untuk jasad Siamak dengan prajurit martir lainnya, Radhagupta menyarnkan pada prajurit untuk segera menuangkan abu Siamak penuh dengan rasa hormat "Ini hanya karena Ashoka". Seorang prajurit bertanya pada Radhagupta "Mengapa kau marah, untuk siapa?". "Bukankah Siamak penghianat?". Radhagupta membicarakan tentang keanaehan hidup "Aku telah melihat ketiga anak Samrat tumbuh dewasa, bukan kelahiran tetapi ketika seseorang memelihara dan mengasuh dengan cara yang benar atau pun salah". "Samarat tidak pernah membedakan anak-anaknya, setiap anak didukung oleh Dharma dan Adharma dan didukung oleh hal yang lainnya, tapi yang mendukung Dharma menang, anak yang tidak adil ini telah meninggal, setiap anak dari keluarga kerajaan ini sangatlah kuat dan juga berkuasa, Jika mereka bukan merupakan musuh satu sama lain maka keluarga ini akan menjadi kuat sampai hari ini, bahkan tidak akan pernah ada yang dapat membayangkan jika itu bukan merupakan usianya yang masih muda, siapa tahu dia juga akan menjadi Samarat dari magdha suatu hari nanti, tapi cara dia telah memilih cara yang salah, hingga dia menemukan ajalnya".
Cahru datang ketika upacara pembakaran jasad Siamak dan semua prajurit yang telah tewas mengatakan " Tidak! " Anak ku tidak bisa mati!". "Beraninya kau membakarnya?". Cahru mencoba untuk pergi dan mendekat pada tumpukan kayu, Radhagupta menarik Cahru kesamping tapi Charu meminta agar Radhagupta melepaskan dirinya, Cahru berkata " Anak ku tidak akan pernah bisa mati". Radhagupta mengatakan hal yang sebenarnya agar Cahru tenang "Itu bukanlah Sushima tapi jasad Siamak". Cahru tidak percaya dengan ucapannya dan menuntut untuk mengetahuinya "Apa yang Ashoka lakukan pada Sushima?". Sekali lagi Radhagupta meyakinkan dan menjelaskan pada Chru bahwa itu bukanlah Ashoka yang telah tewas tapi Siamak, membunuh Sushima, tubuhnya belum di ketemukan". Cahru bertambah tidak percaya "Anak ku memiliki kekuatan yang sangat besar, dia tidak akan pernah bisa mati, tidak ada pedang yang dapat membunuhnya". Radhagupta menyarankan pada Cahru agar dia melihatnya sendiri "Aku masij akan mengatakan hal itu tapi itu akan sia-sia". Radhagupta bertanya pada Cahru "Lalu mengapa kau tidak mencari putra mu, seorang ibu pasti akan mencari dimana anaknya berada".
Ashoka berdoa agar ibunya membimbingnya, Devi pun juga berdoa untuk memiliki kekuatan yang cukup sehingga bisa mengikuti kewajibannya". Ashoka dan Devi berbali, tanpa menyadari sesuatu tiba-tiba saja Jagannath ada dibelakang dan menodongkan pedangnya pada Ashoka, Ashoka berkata "Apa yang sekarang kau inginkan?". Jagannath mengatakan "Apa yang bisa kau berikan untuk kum, bahkan kau akan merebut kembali putri ku dari ku untuk selamanya". Ashoka dan Devi hanya terdiam. Ashoka bertanya pada Jagannath "Apa yang terjadi pada Kaurwaki?'. Jagannath mengatakan "Itu sungguh tragis bahkan kau tidak akan merayakan kemenangan mu dan aku akan terus meratapi kematian putri ku, kaulah alasan kematiannta!". Ashoka menggeleng "Itu tidak mungkin". Jaganntah berkata tentang apa yang terjadi "Kaurwaki melompat kedalam jurang, dia telah bunuh diri!". Wajah Ashoka begitu sangat terkejut.
Precap: Charu memberikan ramuan obat untuk Sushim." Kau akan memberikannya pada Bindu sementara ia sedang tidur, Setelah dia bangun, dia akan segera mengikuti perintah dari orang yang ia akan lihat pertama setelah ia membuka matanya". Ashoka beretriak memanggil nama Kaurvaki di dekat jurang. Devi mengatakan pada Ashoka " tidak ada cara untuk pergi ke sana". Ashoka melompat ke jurang. Devi teriakan namanya "Assssshooooooooooooka"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar