9 FEBRUARI 2016. KODE 08.02
Tabib dibawa kehadapan Mahanayak Kichak, Kichak membantu tabib untuk berdiri, kichak mengatakan "Aku tidak akan seperti ini jika kau mau menuruti semua perintah ku, kau akan menjadi bagian kesuksesan dari rencana ku, menjauhlah itu akan lebih baik untuk mu" . "Aku telah mendengar bahwa kau memiliki begitu banyak rasa simpati untuk Ashoka, Apa yang ada di dalam dirinya membuat setiap warga yang pernah bahkan tidak bisa memikirkan untuk memberontak terhadap ku, mereka berdiri melawan ku sekarang!" Katakan padaku. Tabib mengatakan “ Ashoka terluka dan mengeluarkan banyak darah”. Kichak mengatakan kepadanya untuk tidak takut, " aku tahu kau sedang melindungi musuh ku, aku bisa memberikan hukuman mati untuk ini, Aku tidak akan melakukannya meskipun kau akan melakukan segala sesuatu untuk menyembuhkannya”
Kichak memegang botol berisi racun “ . Aku ingin kau memberinya racun" tabib sangat terkejut. Kichak bilang " aku telah mentakdirkan nasib mu". Ashoka sekarang akan mati ditangan mu". Tabib memohon kepada kichak dan meminta meminta pada kichak untuk tidak melibatkan dirinya dan menyulitkannya tabib mengatakan "Aku selalu memperlakukan orang dengan baik, Bagaimana aku bisa membunuh Ashoka? "
Amatya tidak ingin kehilangan kesempatan yang sangat baik dengan percaya pada ke lemahan tabib ! Agnibahu menunjukkan rasa berteman pada Ashoka seperti yang dilakukan Kaurvaki. Kichak menyukai ide itu. "Yang ada di sini pada siapa mereka tidak akan ragu?" Saudarinya hanya tersenyum dan mengatakan "Aku bisa melakukan ini untuk kemenangan mu"
di tempat Kashi, semua pelayan sedang memakikan perhiasan untuk Kaurvaki, Kuarvaki hanya menangis ketika ia didandani sesuai dengan permintaan Kashi, Kashi meminta Kaurvaki untuk bersiap ia memutar sebatang uang emas di atas kepala kaurvaki. Nayak dan Agnibahu memandanginya. Nayak hanya menunduk memandangi penampilan kaurvaki
. Agnibahu menyatakan " orang yang akan melihat dirinya akan terkagum setelah melihat gadis ini (Kaurvaki), kau telah melakukan pekerjaan yang menakjubkan!"
Dharma merawat Ashoka yang masih terbaring lemah. Dharma begitu sangat menghawatirkan keadaan putranya, ia begitu sangat gelisah ketika Ashoka batuk. Dharma menambahkan lebih banyak minyak di lilin diya yang ia menyalakan untuk putranya.
Dharma yakin bahwa tabib akan segera datang dengan membawakan bunga yang dimintanya . Acharya Devrath mengatakan " seharusnya ia sudah datang sekarang".
Kichak memegang botol kecil berisi racun ia menuangkan racun di mangkuk beisi bunga yang tabib bawa mengatakan" racun ini tidak punya warna atau aroma,Ashoka begitu lemah pada saat ini, bahkan satu tetes racun ini akan melakukan keajaiban". Kichak menuangkan racun tersebut di atas bunga. Amatya menambahkan" racun ini bahkan tidak dapat membuat bunga membusuk, Bagaimana itu akan membunuh Ashoka?"
Kichak bertepuk tangan ketika itu seorang pelayan wanita datang ia menawarkan bunga itu padanya. Pelayan menerimanya dengan perasaan cemas. Kichak meminta pelayan untuk menyentuh setetes embun di atas bunga dan memberi tahu bagaimana rasanya" pekayan melakukannya dan mati dalam hitungan detik. Kichak tertawa senang. Kichak mengatakan “ Ashoka mulai akan menghitung hari akhir ku Dia tidak memiliki cukup waktu sekarang, Tidak ada yang bisa menyelamatkannya sekarang! " tabib terlihat tegang. Kichak menuangkan racun pada seluruh bahian bunga dan memberitahu agar tabib pergi. tabib menuruti semua yang di perintahkan oleh Kichak.
Dharma berbicara dengan Ashoka yang terbaring lemah, ashoka tidur dipangkuan ibunya, dharma membalainya dengan penuh kasih sayang "Tidak ada yang akan terjadi pada mu. Ini akan segera berlalu kau akan berada di Patliputra dengan keluarga mu, kau akan aman di sana". Kau begitu berani, mengapa kau memiliki begitu banyak musuh, Mereka takut kau berjalan di jalan dharma, keadilan dan menghormati orang lain". Dharma mencium kening Ashoka. Acharya Devrath melihatnya dai ia pun pergi
Rajmata Helena mimpi yang sangat indah, Simak mendapatkan mahkota sebagai Raja baru di Patliputra. Helena mengatakan pada siamak "Ayahmu akan sangat bangga padamu hari ini sebagai kau menjadi penerus Magadh, aku telah memenuhi semua keinginan terakhir putra ku justin!" ketika itu siamak berltut meminta berkah pada Helena. Helena begitu sangat terkejut melihat Ashoka bukan siamak. Helena tersadar dari mimpinya ia berteriak memanggil nama “Ashoka”
Charu menawarkan air untuknya. helena berfikir kedatangannya sudah mengganggu mimpi indahnya. "Apa yang akan terjadi ketika dia benar-benar akan kembali?" Helena melihat kaca dan mengatakan " Dia meninggal ketika kapalnya tenggelam". Charu menyebut Ashoka keras kepala, Ia memenuhi perintah ayahnya di Takshshila,
cahru begitu geram dan mengatakan pada Helena bahwa Dia (Ashoka0 akan menjadi lebih kuat ada hari ke hari. ia akan mendapatkan Takshshila semuanya akan selesai" cahru menambahkan bahawa Dharma sudah memiliki keraguan pada kami mengenai kematian Chanakya. "Kami akan dibunuh ketika kebenaran keluar" helena berpendapat" aku punya solusi, Kami harus membuat raja mengumumkan penggantinya sebelum Ashoka kembali, Siamak terlalu muda untuk itu dan raja tidak akan setuju untuk itu, kau hanya memiliki dua pilihan. pertama kita menunggu Ashoka, kedua, memilih penerus yang akan berada di bawah kendali kami, Kami tidak punya waktu untuk kalah. Kita harus bertindak cepat!"
Dharma Terus menunggu dan menjaga putranya dengan penuh semangat dan keyakinan pada tabib, ketika itu acharya keluar, tabib datang kembali bersama dengan saudari Kichak yang menyamar, sesorang di pintu menghentikan tabib dan juga wanita itu tapi tabib mengatakan wanita itu dengannya. Acharya Devrath menyetujuinya. tabib segera memberikan bunga itu pada Dharma. Tangannya gemetar saat ia memegang mangkuk, saudari kichak langsung mengambil mangkukbunga beisi racun dan memberikannya kepada Dharma. Saudara kichak mengatakan " aku adiknya, aku terus belajar beberapa hal darinya"
Dharma mengambil bunga, tapi dia berhenti begitu dia menyadari ada sesuatu. Dharma bertanya pada mereka "apa yang telah kalian campur pada bunga, Ini berisi racun! " tabib dan saudari kichak terkejut. Dharma berbicara tentang racun yang dapat membunuh siapa pun dalam hitungan detik, racun itu tidak berbau dan tidak berwarna, Mengapa jau memikirkan itu sebelumnya?. Ini adalah kombinasi yang sempurna, Bahkan aku lupa tentang hal itu'. Dharma mengucapkan terima kasih kepada tabib, " Ini akan menyelamatkan Ashoka sekarang. "Racun ini akan memiliki efek mematikan pada racun Ashoka". Dharma yakin putranya akan segera pulih. Tabib mengatakan " aku hanya melakukan apa yang ku rasa benar". Saudari kichak kaget. Dharma segera memberi campuran obat untuk Ashoka, hanya malam ini. Kau akan terbangun saat matahari terbit besok".
saudari kichak yang nenyamar mengurus untuk melihat keadaan Ashoka Sampai matahari terbit.
Dharma membantah dan menolak permintaan Saudari Kichak untuk Meninggalkan putranya, saudari kichak terkejut. Dharma mengatakan "ibu di Takshshila menganggapnya sebagai Anak mereka aku tidak akan Pergi Ke mana pun Sampai ashoka Baik-baik Saja" . Saudari Kichak bertindak dengan sangat manis Dan meminta dharma Lagi. Dharma memungkinkan dia untuk merawatnya dan memintanya untuk tetap Tinggal ,saudari kichak Ingin membuat Rencana lain untuk membunuh Ashoka. ia meminta tabib untuk Meninggalkannya. " Aku akan segera menangani ini"
Tabib begitu tidak berdaya ia ingin meminta maaf pada Ashoka karena ia Tidak mampu mengambil sikap Terhadap Kichak. " Mengapa aku takut untuk Hidupku?" Tidak ada yang Yang lebih penting dari pada Kehidupan Ashoka". Tabib Melihat Acharya Devrath. Tabib berfikir " Ini Adalah Satu-Satunya Cara untuk menyelamatkan hidup ashoka". Dia Menyebut nama Acharya Devrath." Aku Ingin memberitahu mu Sesuatu".
Precap: Kichak Yakin adiknya akan Kembali dengan berita Kematian Ashoka. Saudari kichak Mencoba untuk membekap wajah ashoka dengan bantal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar