25 FEBRUARI 2016. KODE 24.02
Ashoka
terkejut melihat Radha Gupta berdiri di Mandir, Ashoka memanggilnya sebagai
Acharya tapi Radha Gupta mengkat tangannya, radagupta keberatan dan meminta
Ashoka untuk tidak memanggilnya seperti itu. "Ada suatu masa ketika aku
merasa bangga mendengar itu dari mu tapi tidak hari ini, pakah ini orang yang
sama yang Acharya Chanakya percaya dalam mimpinya?" Hari ini Aku datang ke
sini setelah mengatasi begitu banyak rintangan? " Tidak! Aku datang ke
sini untuk melihat Ashoka yang pernah menjadi pejuang yang pemberani, sehingga
bisa mengubah kekalahan menjadi kemenangan, tapi Ada seorang pengecut berdiri
di sini dihadapan ku, Apakah ini sebabnya Acharya Chanakya mati? " mengapa
ibu dan ayahnya mengirim mu ke sini?" Siapa yang mengajari mu untuk takut
akan kematian? " Ashoka geram dan mengganggam tangannya saat ia mendengar
ucapan Radagupta, kemudian Ashoka menjawab "aku tidak takut mati, sampai
kapan pun aku akan melawan?" Meskipun untuk itu aku harus begitu banyak
kehilangan, sehingga banyak orang dan begitu banyak Acharya yang tidak
bersalah! "
Radha Gupta bertanya " apakah kau akan
mengabaikan tanggung jawab nu karena takut mu, haruskah Acharya Chanakya dan
kakekmu tidak memilih cara mudah yang sama untuk melarikan diri tugasnya?
" Mereka tidak punya apa-apa lagi untuk utamakan, Hal yang sama berlaku
untuk mu" . " Takdir telah memilih mu untuk mengambil Magadh pada
masa depan yang baru" . Kau ingin melarikan diri?"
Ashoka bosan mendengar kata-kata takdir. "Hal
ini bukan berarti bagian timur yang akan menanggung beban dengan begitu banyak
harapan". " aku juga merasa sakit, Jika itu sampai pada ku maka aku
akan meninggalkan segalanya dan pergi jauh dari sini"
Radha Gupta mengatakan "itu masa lalu, kau
sedang bermain dengan mimpi dan emosi dari semua orang yang percaya pada mu,
mereka telah mempertaruhkan hidup mereka untuk mu!" Sekarang Sudah
terlambat, kau tidak memiliki pilihan apapun, kau akan meninggalkan mereka,
tetapi warga akan merasa kehilangan dalam hal itu, aku tidak begitu khawatir
berapa banyak tanggung jawab yang kau miliki" kau harus memenuhi harapan
mereka untuk sampai pada tujuan mu, Jika kau mundur sekarang maka orang tidak
akan percaya apapun pada Ashoka di masa depan". "Anda tidak punya
waktu" kau harus membuat keputusan!"
Ashoka menangis, ia meminta maaf kepada radagupta,
Ashoka mengatakan "Aku kehilangan visi ku, Aku lupa tentang janji ku, aku
bersumpah bahwa aku tidak akan berhenti sampai aku memenuhi hal itu untuk
mereka' . Ashoka berjalan keluar dari kuil meninggalkan Radagupta
Di Istana Kichak, Kichak bertanya pada Amatya
"apa yang dia pikir tentang surat yang ia kirimkan kepada Bindu" .
" Mengapa ia tidak membalas surat ku sampai sekarang?" Amatya juga
bingung. Mereka semua mendengar seseorang sedang menabuhkan gendang begitu
sangat keras dan Kichak dan semua orang kepercayaannya pergi keluar dan melihat
untuk memeriksa dari atas balkin. Ternyata mereka semua melihat orang itu
adalah Ashoka. Dharma juga mendengar suara itu, ia yakin itu Ashoka.
Kichak marah melihat begitu banyak orang berkumpul
di lantai bawah istananya untuk mendukung Ashoka.
Ashoka mengatakan "sejarah memiliki contoh
orang yang telah mencoba untuk menggambarkan diri mereka sebagai Dewa, seolah
mereka telah ditakdirkan". "Sampai saat itu kau harus yang bermain
permainan. Lihat apa yang ku lakukan sekarang, kau ingin membuat anak lemah
oleh berencana untuk mengorbankan ibunya pada Maha Shivratri?" Kali ini
kau akan sebagai gantinya, kau ingin melakukan pertumpahan darah di Maha
Shivratri , memang akan ada darah tetapi itu darah mu, kau harus sujudkan
kepala mu sebelum orang-orang menyakiti / menyiksa mu". "Dalam Waktu
2 hari aku akan mengakhiri pemerintahan di sini,di Takshshila".
Dharma bersyukur kepada dewa siwa karena telah
memberikan Ashoka kekuatannya kembali"
Bhami datang ke suatu tempat membawa piring arti
berada melihat seluruh pohon Tulsi telah mati mengering. Bahmi mengatakan
dengan yakin jiks rumahnya telah ditakdirkan untuk karma pohon Tulsi yang mati
mengering"
Ashoka menatap kichak dengan geram mengatakan pada
Kichak " buatlah pertemuan apapun untuk menyelamatkan diri muendiri,
tetapi aku akan menunjukkan apa yang terjadi ketika kematian akan datang
mengetuk pintu istana mu, maka akan ada perdamaian dan hal positif (Ram-Rajya)
di Takshshila setelah kau ku selesaikan". Kaurvaki maju kedepan dan ia
mulai memimpin semua warga untuk bersorak sorai Jai Janani. semua Orang
bersorak mengikutinya.
Di istana Magadha, Charu besama dengan sushima di
kamarnya, cahru mengatakan pada Sushim " aku hanya bisa mendengar orang
bersorak bagi dirinya karena ayahnya telah membuat pengumuman" . "
aku telah membuat daftar panjang tamu dan akan melakukan sesuatu" . "
Mengapa kau duduk seperti ini?, kau akan menjadi Samrat dari Magadh, Mengapa
kau begitu marah?" Sushim bangun dan mengatakan kepada ibunya " mimpi
itu tidak akan terjadi sebelum itu menjadi kenyataan, aku tidak akan percaya
sampai aku duduk di atas takhta secara nyata" . Sushim yakin sekarang
tidak akan ada kendala yang akan menghalangi mereka dengan cara apapun. "
Sebelumnya samrat tidak akan dapat mengetahui tentang keberadaan Ashoka didalam
Pesan yang dikirimkan kichak!". Mereka berdua diam sejenam dan menyadari
bahwa mereka meninggalkan surat di kamar Ashoka. Mereka segera bergegas kembali
kekamar ashoka. Ada banyak pelayan di sana, Charu menyuruh mereka semua keluar.
Sushim dan Charu mencari surat itu diseluruh kolong meja. Kemudian Bindusar
datang dan bertanya pada mereka " apa yang mereka lakukan" . Charu sengaja
melepaskan cincin miriknya dan membuangnya kesamping sushima, Cahru bangun dan
ia beralasan bahwa dirinya telah menjatuhkan cincinnya di sana". Sushim
memberikan cincin itu pada cahru, seolah ia berhasil menemukannya, dan
memberikan cincin pada ibunya, cahru berpura-pura bertindak bangga pasa sushima
karena ia telah nerhasil menemukan cincinnya " cincin ini sangat ku sayang
karena cuncin ini diberikan kepada ku oleh Samrat". Cahru bertanya kepada
samarat“Ada apa?” Samarat hanya menatap lukisan ashoka, ia maju lebih dekat dan
memandangi lukisan Asoka Bindu berfikir jika semua hilang dalam pikiran Ashoka.
Ia berbicara kepada lukisan Ashoka. " kau meninggal ketika kau begitu jauh
dari keluarga mu. apakah bisa lebih buruk dari ini?" Sushim marah namun
cahru mencegahnya. Bindu menatap lukisan ashoka dan berkata " Aku tidak
membandingkan mu, kebenarannya kau mempunyai beberapa kelemahan".
Helena datang bergabung dengan mereka dan
menyarankan pada sushim untuk mengontrol emosinya. "Kita semua merindukan
Ashoka tetapi kau tidak meneteskan air mata pada kematian seorang pejuang
pemberani seperti dia, Kau harus bangga". Bindu pergi dari sana.
Charu dan Sushim tidak dapat menemukan surat itu,
Charu khawatir jika seseorang berhasil menfapatkan surat itu. " Bagaimana
jika surat itu sampai pada Samrat? " Mereka bertiga berpikir" Siapa
yang yelah mendapatkannya?"
Drupad berlari di sepanjang koridor istana mengejar
seekor anjing hitam membawa gulungan surat dimulutnya, ia mencoba untuk
menghentikan anjing tersebut dan terus berlari disepanjang koridor istana,
Drupat kelelahan lalu ia memotong jalan dan mencoba kembali menghadang anjing,
namun anjing tidak mau mengiraukannya, anjing terus berlari menghindari
kerjaran drupat . "Itu bukan hal untuk makan". Kemudian drupat bertemu
dengan samara dikorodor istana, Bindu meminta agar drupat untuk berhati-hati.
"Mengapa kau mengganggunya?"
Drupad mengatakan " dialah yang mengganggu ku,
aku harus mengirim kembali ke kamar kakak Ashoka untuk mencari bola".
Anjing pun duduk di dekat pilar ia kelelahan karena Drupat terus mengejarnya
disepanjang koridor istana Drupat mengatakan kepada samarat . "Apa yang
akan ku katakan kak Ashoka ketika ia kembali besok? " Bindu hanya diam dan
tidak mau menjawab kemudian Samrat menyebutnya Nanhe Samrat." Tidak ada
yang akan terjadi" Drupad tidak ingin ayahnya memanggilnya dengan nama
itu." Mengapa kau tidak menunggu kak Ashoka?" Mengapa kau mengumumkan
bahwa kau akan membiarkan kak Sushim menjadi pengganti mu? " Hanya kak
Ashoka yang layak menjadi Samrat". Drupat mengejar anjing itu sekali lagi
ketika anjing kembali menggongong dan menggigit kembali surat itu dan lari.
Bindu berpikir jika aku punya sedikit harapan
tentang keberadaan Ashoka maka aku tidak akan memilih orang lain, aku harus
memastikan semuanya, aku tak berdaya karena aku juga Samrat!
Kichak terkejut mengetahui jika Bindu telah
mengumumkan Sushim sebagai penggantinya. "Mungkin dia tidak dekat dengan
Dharma dan Ashoka lagi" Amatya menyarankan dia untuk mrngatur rencananya
kedeoan pergi kedepan. " Maha Kichak Ratri akan menjadi luar biasa"
Kichak memberitahu jika situasi itu begitu sangat
ironi. "Rani Dharma dan anaknya yang akan bertahta sementara pasangan
lainnya akan mati di sini". Saudari kichak berpendapat mrskipun ia gelisah
" Kami akan melihat siapa yang akan mati sekarang, Ashoka atau Kichak!
" Aku akan membuat chakravyuh seperti di Magadh sehingga Abimanyu tidak
akan mampu menghindarinya".
Precap: Ashoka bersumpah menaruh tangannya diatas
nyala api Diya milik ibunya untuk mengakhiri kebiadaban Kichak pada maha
Shivratri." Aku akan gagalkan kematian sampai aku membebaskan semua orang
dari rasa takut". Di sisi lain, Drupad akhirnya mendapatkan surat itu
setelah ia berjuang untuk mengejar anjing hitam sepanjang kordor istana
kemudian drupat membuka gulungan surat dan membaca surat dari Kichak. Ashoka
masih di kamar ibunya ia masih mengatakan sumpahnya untuk tidak membiarkan
pengorbanan pada siapa pun (dari semua orang yang meninggal saat berperang
untuk membebaskan Takshshila dari kekuasaan Kichak ) menjadi sia-sia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar