Di kerajaan Magadha, semua orang berkumpul di pengadilan. Sushim mengatakan “Rajmata baru saja ditangkap dan sekarang kami telah menerima pesan Nicator, apakah merupakan sesuatu tanda yang menguntungkan akan datang pada kami?” Siamak mengatakan “bagaimana Nicator akan tahu apa yang terjadi di sini” ia berpura-pura tidak tahu
Bindu meminta utusan itu untuk datang. kemudian seorang pajurit Yunani datang kehadapan samarat dengan membacakan surat dari Nictor, “ Nicator ingin bertemu dengan Bindu secara pribadi” Ia ingin jika Bindu mengijinkan sebagian dari prajurit mereka ikut masuk ke dalam istana.
Bindu mengijinkan permintaannya, Siamak tersenyum puas, utusan Yunani pun pergi meninggalkan ruangan persidangan
Pertanyaan Kaalatak dan pertanyaan sushima ke Bindu “Bahkan kami tidak bertanya mengapa ia dating kesini, apakah mereka dating untuk membalas dendam atas penangkapan Rajamata Heelena?”. Siamak yakin jika berita itu sudah dirahasiakannya, ia berpura-pura “ Bagaiman Nicator tahu penangkapan Rajamata ? “. Sushima merasa keberatan dengan keputusan samarat.
Caharu berpendapat “Mungkin Asokalah yang telah mengirimkan pesan ke Nicator”
Dharma mengatakan “Mengapa Ashoka melakukannya, kurasa itu tidaklah mungkin?”
Cahru menjawab “Ashoka tidak pernah meminta pendapat pada siapapun sebelum ia melakukan dan memutuskan sesuatu”
Bindu mengatakan kepada Cahru dan Rani Dharma untuk tenang. “ Bahkan aku juga memiliki keraguan tentang niat Nicator, tetapi ia akan datang dengan pasukan yang lebih besar, jika ia datang dengan niat untuk menyerang kita”. Segeralah membuat pertemuan untuk menyambut kedatangannya
Malam hari di tengah hutan, Kaurvaki memberikan ashoka minum dari kendi dan bahkan memberikan Churinya untuk membersihkan tangan Ashoka, awalnya Ashoka malu dan ragu ia tersenyum pada Kaurvaki. Maharaj Jagnnath memandang mereka mengatakan “ Ini bukan waktu untuk beristirahat. Kakak ku (Kevalnath) sangat kuat, ia sendiri bukanlah prajurit yang cukup baik tapi dia memiliki prajurit yang besar. Jagannath menceritakan pada Ashoka tentang jumlah pasukan sudaranya.
Di Cham Yunani, Nicator sangat yakin dengan semua rencananya akan berhasil, ia mengatakan “kita akan menyerang dari dalam, saat para prajurit mereka berada akan luar istana, Bindu membuka pintu bagi kita semua”.
Ashoka dan rombongannya masih di tengah hutan pada malam hari. Maharaj Jagannath menjelaskan “hanya orang yang telah tinggal di dalam istana dapat memberitahu kita bagaimana untuk masuk ke sana”.
Nicator mengatakan “Siamak tahu kondisi istana dari dalam dan luar, dialah yang akan membimbing kita, tapi Acahrya Chanakya pernah mengatakan bahwa kau tidak perlu khawatir tentang konsekuensi yang akan terjadi dari perang jika kau betul-betul tahu musuh mu dengan baik”
Ashoka mengatakan hal yang sama “ Pasti akan ada titik terlemah di mana kita dapat menyerang dan menang, Jika ada seseorang yang tanpa yaitu saudara Jagannath tapi kita tidak bisa membayangkan kemenangan itu “. Kaurvaki menyebut nama Takshak, pasukannya telah membuat perangkap yang tidak dapat rusak” pertama-tama. Ashoka memutuskan untuk bermain Holi dengan Takshak.
Nicator berharap ia sampai hari ini apa juga, ia tidak bisa melakukan penyerangan dan akan menjadi kemenangan ku atas india
Ashoka ingin menegaskan pokok pertama dalam perjalanannya untuk memenuhi mimpi Acharya, Maharaj Jagnnath meminta ide pada Ashoka. “kau akan salah jika kau terlalu meremehkan Takshak, Siapa pun yang menantang dirinya, ia pasti mati”. Ashoka menatapnya.
Kilas balik dimunculkan ketika Seseorang pria (mungkin itu Takshak) bertarung dengan beberapa orang pria, ia begitu sangat gagah dan tidak ada satu orang pun yang sanggup mengalahkannya, semua petarung tergelpar karena kalah darinya. Kevalnath duduk di kursinya ia sangat suka dengan kegagahan Thaksak dan mengatakan. “Aku suka itu, Siapa pun mencoba untuk melawan ku akan memiliki nasib yang sama, karena aku Takshak yang tak terkalahkan, tidak ada salahnya untuk mencoba datang pada ku selagi Takshak masih ada”.
Ashoka dan rombongannya melakukan perjalanannya, Maharaj Jagannath mengatakan “ tidak ada gunanya berpikir untuk bertarung dengan Takshak, ia tidak pernah merasa kalah, Kami sampai kehabisan ide”
Ashoka menjawab bahwa itu sama tidak lah sama dan memungkinkan saat ia memenang dari Kichak dan mengembalikan Takhsasila. “Aku akan hilang jika pikiran ku seperti itu, Serangan ini hanya dapat digunakan untuk kepentingan kita”. “Kami hanya akan membunuh musuh dari dalam saja”
Di kerajaan Magadha, semua orang sudah berkumpul di ruang persidangan, pengumuman kedatangan Nicator diumumkan semua orang sudah mendunggu kedatangannya, Nicator masuk keruang sidang Magadha dengan pengawalan prajurit Yunani ikut masuk kedalam ruangan persidangan. Ia sangat bahagia bertemu dengan Bindu dan merentangkan lengannya untuk menyambut Bindu. Bindu pun datang menyambut dan memeluknya, Nicator mengatakan “ beberapa waktu yang lalu aku merasa sepertinya aku akan pergi meninggalkan dunia ini sebelum aku dapat melihat mu” Aku sangat beruntung, Aku datang untuk merayakan Holi dengan kalian semua disinii, jika kau mengizinkan”.” Maafkan aku, aku terburu-buru untuk datang ke sini dan tidak tahu apa yang harus ku bawa sebagai hadiah, Aku membawa sesuatu yang mungkin bermanfaat dari Yunani, aku telah membawa arak buah kesukaan Helena, Aku ingin tahu apakah dia suka masih ada atau tidak”. “Helena telah berubah menjadi keturunan Maurya selama bertahun-tahun ia tinggal disini karena ia sangat saying dan menghormati mu di sini”. “Aku berterima kasih kepada mu untuk itu”. Nicator melihat bangku kosong lalu ia bertanya Dimana Helena? Dimana Ashoka, Shubhrasi dan juga Drupad? Apakah semua baik-baik saja?”
Siamak memberitahu Nicator tentang segalanya yang telah terjadi. Nicator seoalah mereasa sangat terkejut dan kecewa. Siamak mengatakan “ini hukuman yang pantas didapatkan oleh pengkhianat”. “Aku mencoba untuk membuat kematian untuk ayah ku sendiri, tapi Drupad telah kehilangan nyawanya dalam hal itu”. Nicator mengatakan “ itu sesuatu yang salah, Ini tidak mungkin benar”. Siamak juga menjelaskan jika Rajmata Helena sudah menerima semua kejahatannya.
Maharaj Jagganth menunjukkan istana Takshak pada Ashoka dari kejauhan. Ashoka mengatakan “ kau dapat berenang ke tempat itu atau menggunakan perahu”. Jagganth menunjukkan bahwa prajurit bisa tahu apakah kita menggunakan perahu atau tidak, di sungai ada buaya da buaya, Mereka bereaksi setiap kali mendapatkan gangguan di dalam air, mereka hanya dapat memahami kata-kata Takshak”
Kilas balik ketika Takshak membuka pintu gerbang menuju sungai ia bersiur menirukan suara peluit untuk memanggil buayanya. semua buaya datang berdatangan muncul dari dalam air dan berbaris dengan rapih, dan dengan tenang pria itu berjalan melewati buaya.
Ashoka tetap pada keyakinannya dan menolak untuk mundur, ia mengatakan “ Aku sudah berjanji pada ayah, Aku akan hidup sampai seperti ucapan ku”.
Siamak mengatakan “ Helana tidak hanya benci terhadap Ashoka tetapi aku pun di manfaatkannya, ia telah ditipu kami semua”. Nicator percaya dengan cerita yang siamak sampaikan dan mengatakan “ Aku pikir aku akan menghabiskan waktu yang banyak dengan putri ku dan keluarga ku tetapi semua orang di sini sedang berkabung karena dirinya, mengapa Helena melakukannya? Bukankah Dia juga seorang ibu, ia seharusnya memberikan hidupnya untuk keluarganya, Dia tidak hanya malu melakukannya pada mu, tetapi juga pada kami, Dia tidak hanya memperlakukan mu buruk , tetapi pelakunya terhadap ku, kita tidak bias mendapatkan kembali apa yang telah diambil dari kam, kami sudah kehilangan, tapi meminta maaf dari seorang ayah yang sedang tidak berdaya”
Nicator memintaa maaf pada bindu dan ia mencakupkan tangannya dan menunduk di hadapannya Bindu menghentikannya, Nicator mengatakan “ Jika kepala sorang ayah membungkuk mali jika anaknya sudah melakukan sesuatu kesalahan”. Bindu bilang “ Aku mengerti dan merasa mereka sangat baik”
Siamak menikmati sandiwara Nicator, ia tersenyum puas.
Ashoka mengatakan “ Acahrarya Chanakya pernah mengatakan kita harus membunuh rasa takut, seperti rasa takut yang terlihat pada mu, Takshak pasti mempunyai kelemahan”
Jagannath mengatakan “ Takhsak minum alkohol tiap malam ia tidak dapat tidur”
Sebuah kilasan ditampilkan ketika Takhsak sedang meminum alcohol dari secangkir gelas
Ashoka mengatakan “alkohol membuat otak kita menjadi lemah, ini akan membawanya kedalam alam kematiannya”.
Precap: Nicator datang kepenjara untuk menemui Rajamata Helena, Helena memeluk ayahnya dan mengatakan “ Aku tahu kau akan datang, selamatkan aku” . Nicator mengatakan pada Helena “Bindu membuat kesalahan terbesar dengan memenjarakan mu seumur hidup”
Ashoka dan Takshak menantang satu sama lain “Siapa pun yang mampu membuat menggosokkan ke hidungnya di bumi untuk pertama kalinya maka ia akan menang! Mereka terlibat dalam pertarungan pedang. Ashoka berhasil melukai Takhsak dengan pedangnya