Kamis, 24 Maret 2016

CAS 300 : ASHOKA MEMPERINGATKAN CAHRUMITRA DAN SUSHIMA, CAHRU DAN SUSHIMA MENEMUI HELENA DI PENJARA

24 MARET 2016. 23.03


Dikooridor Ashoka mengatakan pada ibunya “banyak musuh yang masih hidup, akan menjadi penuh ketidakadilan, tapi itu tidak akan pernah terjadi pada Acharya Chanakya atau Drupad !” Aku telah menyadari hari ini,betapa sulitnya untuk menghukum orang-orang yang yang kita cintai, namun mereka begitu buruk”, Ia berjalan pergi. 

Kaurvaki datang menemui Rani Dharma. Dharma mengucapakan terima kasih, “ Aku akan selalu berhutang kepada mu”
Kaurvaki mengataka Dharma untuk tidak mengatakan hal itu.
Dharma mengatakan “Aku ibu Ashoka, bagi ku hal ini tidak biasa untuk dapat percaya pada setiap keadaan, tapi aku tidak biasa untuk melihat mu terus menempel di samping Ashoka sebagai prisai (pelindungnya) sepanjang waktu”, tapi aku ingin bertanya tentang janji mu, apa kau mau tinggal bersama dengan Ashoka untuk hidup bersamanya dan selalu melindunginya?" 
Jagannath datang kehadapan rani Dharma dan mengatakan“ Apa kau tahu apa yang baru saja kau minta dari anak ku?"
Kaurvaki merasa malu dan dia pergi dari sana.

Rani Dharma mengatakan pada ayah kaurvaki“ Aku tidak menyadari, apakah maksud dari ucapan ku akan membuatnya tidak memasukannya kedalam hati, tapi aku tidak pernah berfikir duakali di masa depan untuk dapat mewujudkannya”
Jagannath mengatakan pada Rani Dharma “Aku tidak menginginkan pasangan seperti Ashoka untuk putri ku, Mereka berdua bersembunyi dibalik pilar yang berbeda (Ashoka dan Kaurvaki)dan mendengar perbincangan ayah kaurvaki dan ibu ashoka.
Kaurvaki yerdenyum dan ia pergi, ashoka tersenyum menatapnya.
Ashoka berada di balik pilar yang lain ia berfikir bahwa pertama ia akan memenuhi misinya “ Aku akan memikirkannya nanti untuk keinginan pribadi ku”
Ashoka pergi ke temlat pengkremasuan, ia menangis sedih karena telah kehilangan Drupad, ia mengingat saat drupad selalu gembira fan nyaman di dekatnya, pundit ji memberikan kendi berisi abu Drupad, Ashoka mengambil kendi itu dengan manangis, Ashoka menanam pohon baru di dekat sungai, ia menuangkan abu Drupad didalam lubang di pohon yang baru, dan mengubur abu bersama dengan tanah ashoka mengatakan“Sadara ku, maafkan aku karena aku tidak bisa menyelamatkan mu”Aku tidak akan membiarkan pengorbanan menjadi sia-sia, Ini janji ku pada mu, aku juga berjanji untuk menghukum semua orang yeang telah menjadi penyebab kematian Drupad kau akan menjadi bagian dari kami sekarang bersama dengan tanaman ini, Ini akan selalu mengingatkan ku tentang misi ku (untuk menghukum musuh Magadh) dan kehadiran mu akan selalu menyertai ku, sampai saat aku membunuh semua musuh, aku tidak akan merasa damai”.

Bindu dan Dharma berada di kamar mereka. Bindu sangat sedih setelah mengetahui kebenaran tentang Helena, Bindu mengatakan “ Mengapa hal itu selalu terjadi pada ku? Setiap kali aku percaya pada seseorang tapi mereka menipu saya!” kakak ku menentang ku dan kami bersaudara, Rani Noor istri ku, tapi dia juga tidak pernah mendukung ku, sekarang ibu ku, ia mengangkat ku menjadi anaknya, bagaimana ibu bisa melakukannya?” Aku , bersama dengan seluruh rakyat Magadha selalu menganggapnya sebagai Dewi ketika ibu menghukum Justin, tapi aku menyadari hari ini ia juga membenci ku, ibu telah berencana membunuh ku, tapi anak ku Drupad yang kucintai telah meninggal” Dharma hanya diam, ia ikut terharu mendengarkan curahan hati samarat. . Bindu menambahkan “ Bagaimana ibu ku bisa berubah menjadi batu? Bagaimana rumah ini bisa menjadi lemah dan aku tidak menyadari hal itu?, aku tidak bisa menangani keluargaku, lalu bagaimana aku bisa menangani kerajaan ini?” Bagaimana aku akan bertarung dengan musuh, bila dirumah ku sendiri ada musuh?” kau tidak bisa membayangkan betapa sulitnya bagi ku untuk menerima Ashoka sebagai pelakunya” Aku merasa bersalah, ia selalu mengatakan kepada ku tapi aku tidak pernah percaya padanya (Ashoka), aku hampir saja membunuhnya! “ Jika itu sampai terjadi, aku akan sedih dan bagaimana aku bisa menghadapi semua ini, aku tidak memikirkan bagaimana perasaannya”
Rani Dharma ikut bersedih dan bersandar di pundak samarat

Sushim berada di kamar Cahru, Sushim mengatakan pada Cahru “ Rajmata masih belum bebas dari mantra tantra, kita harus memastikan tidak ada kesalahan yang terjadi yang datang pada kita” saat itu Ashoka mendobrak pintu, ia berjalan menghampiri sushima dan Cahru “Apa yang mungkin? Dia tidak bisa melarikan diri saat ini” 
Sushim mengatakan bahwa Ashoka sama sekali tidak memiliki bukti terhadap dirinya. 

Ashoka menjawab dengan sangat tegas, bahwa ia memang tidak memiliki bukti, tetapi dia tidak perlu bukti untuk membuktikan bahwa sushim juga bersalah dan ikut terlibat. Cahru ingin menghalani agar Ashoka tidak mencelakai putranaya Sushima, Ashoka mengatakan kepada Cahru untuk menyingkir atau dia akan melupakan bahwa dirinya merupakan bahwa cahru juga merupakan ibunya (meskipun bukan ibu kandnun) Ashoka mencekek leher Sushim. Cahru was-was ia gagal untuk mencoba melepaskan tangan ashoka dari leher Sushima.

Ashoka mengatakan pada Sushima “ Aku telah mengampuni mu untuk apapun yang telah kau lakukan terhadap ku, aku akan membuat mu di hukum atas apa yang telah kau lakukan terhadap ayah ku dan juga Drupad, Rajamata juga akan mengambil nama simpatisannya yang selalu mendukungnya besok di pengadilan, aku tahu namamu juga akan menjadi salah satu dari mereka. Jangan mencoba untuk melihat matahari terbit besok, aku akan pastikan matahari itu terakhir untuk mu!”

Mahamatya bertemu dengan Cahru dan sushima diluar, kaalatak mengatakan pada sushim dan cahru “itu tidak mudah, Ashoka telah membuat pengananan khusus untuk keselamatan dirinya, Ini akan menjadi mustahil untuk bertemu dengannya tanpa datang memberitahu sebelumnya, Sushim mengatakan “ kami tidak akan diselematkan jika tidak bertemu dengannya, pasti ada jalan lain”.
Pembicaraan Mahamatya menyebut nama Shursen yang dapat membantu mereka. Mahamatya akan membayar uang pada Shursen. ia mengatakan kau dapat menemui Rajmata ketika prajurit akan bergantian bertugas.

Para prajurit merubah tugas mereka,Surhasen memberitahu pada semua orang agar tidak mengatakan atau mendengar apapun sampai ia mengatakan sesuatu, kaalatak bersembunyi dibalik pilar ia melemparkan sesuatu kedalam seketika menimbulkan asap saat semua prajurit berkumpul, semua prajurit kehilangan kesadarannya, Sushim dan cahru berjalan dengan menutup kepala dan hidung mereka dengan kain putih. 

Helena terkejut saat ia tersadar dan melihat dirinya berada di penjara, “Bagaimana aku sampai disini?” apa aku bermimpi?” ia ingat dengan apa yang telah terjadi, cahru memberitahu bahwa dirinya tidak sendirian ketika seua itu terjadi, Helena mengingatkan prajurit “Kau tidak percaya, tapi kekuatanlah yang melakukan keajaiban pada mu, bahwa kau menerima diri mu bersalah karena sudah mencoba membunuh samarat!” Helena bertanya-tanya, bagaimana mereka bisa bebas.

Cahru masuk dan menemui Helena dipenjara dan mengatakan “ Kau menerima semua kesalahan mu bahkan kau menyalakan diri mu sendiri”. Helena menolak untuk mati sendirian, aku akan membawa kalian besama dengan ku, aku akan memberitahu pada semua orang tentang segalanya”.
Sushim mengatakan pada Helena untuk tetap pergi kedepan, tapi siapa yang akan mempercayai mu?” 
Helena mencekik leher sushima, Helena bilang “ Aku Rajamata, ibu Bindu, semua orang menganggap aku sebagai Dewi”

Charu mengoreksi ucapan Rajamata.” mereka memang dimanfaatkan untuk berpikir begitu”. Kau hanyalah ibu tiri dimata mereka bahkan kau rela membunuh anak kecil untuk mendapatkan yang jau mau, apalagi untuk membunuh putra mu sendiri”
Helena mengatakan” Aku tidak akan melepaskan mu"

Sushim menunjukkan pakaian berlumuran darah Siamak. “Apa yang kau lakukan dengan Siamak?”
Charu mengatakan “kau benar”. Sekalipun ini darah binatang, jika kau mengatakan sesuatu dalam pertemuan tersebut maka darah ini juga akan menjadi milik siamak, sekarang hidup siamak bergantung pada mu”. “Jika ku menyelamatkan kami, kami akan mengurus Siamak”
Helena tertawa, “Kau telah berjanji akan memenuhinya, kau inginkan Siamak tetap hidup sampai rapat besok, siapa yang akan tahu apa yang terjadi selanjutnya!”
Charu berpikir untuk mencekik leher Rajamata, tapi kemudian ia menahan dirinya, . Helena mengatakan padanya untuk terus maju. Kau tidak akan selamat dalam pertemuan besok”. Sushim dan Charu pergi dari sana. Helena sangat marah, ia menjerit di penjara

Keesokan harinya, semua orang berkumpul di ruang sidang. Helena dihadapkan kembali di ruang persidangan. Bindu meminta Helena untuk berbicara. Bindu mengatakan “ Siapa yang bersama dengan mu dalam hal ini?”
Helena mengatakan “Aku tidak sendirian ketika melakukan hal itu, Ada banyak orang bersama dengan ku dalam hal ini". Ia melirik setiap anggota keluarga dipengadilan, Rajamata menunjuk Cahru, sushima, kaalatak, dharma dan juga Radhagupta di pengadilan.
Dharma sangat gelisah ketika ia ditunjuk oleh Rajamata, begitu juga dengan Cahru, Sushim dan Kaalatak, siamak merasa lega jika dirinya tidak ditunjuk oleh Rajamata, ia tersenyum senang
Helena tertawa “ini merupakan kebenaran dari tahta Magadha, bahwa untuk dapat duduk disana itu sebenarnya kutukan, orang-orang akan mendapatkan ribuan musuh, banyak orang yang hadiri disini besama dengan ku dan menginginkan merebut tahta Magadha dari mu setelah mereka mendapatkan kesempatan, tapi aku sendirian dalam rencana ini!. 

Ashoka bertanya pada Helena “mengapa kau mau melindungi para pelaku lainnya, hukuman mu akan selesai jika kau mau mengatakan kebenarannya minimal sebelum kau meninggal”.
Ashoka berbalik kearah bindu , “Di usianya saat ini, Rajamata tidak bisa melakukan semua itu sendirian, siapa yang menginginkan dipersalahkan terhadap satu sama lain? Siapa yang bisa memiliki kemauan keras untuk membawa ku keluar dari jalan, ini hanya bisa di lakukan oleh kakak ku sushima”. Ashoka menunjuk ke arah sushima dengan geram

Precap: Bindu sangat kecewa dan sedih, ia sendirian berbicara dengan potrait Chandragupta Maurya dan potrait Chanakya, ia berfikir semua orang ingin membunuhnya. Ashoka memperingatkan Sushima di ruang pengadilan bahwa , ia tahu tentang Rajamata Helena tidak sendirian dalam melakukan hal ini, Bindu sangat sedih mengatakan " aku ingin mengakhiri permainan ini untuk selamanya, waktu akan memberitahu siapa yang menang, tapi kali ini harus ada keputusan yang harus ku buat untuk terakhir kalinya", kemudian Bindu pingsan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar