Jumat, 04 Maret 2016

CAS 289 : PENOBATAN ASHOKA SEBAGAI PENGGANTI SAMARAT BINDUSAR, DHARMA, SUBHARASI DAN DRUPAD MEMPERSIAPKAN PEMANDIAN KHUSUS UNTUK ASHOKA, ASHOKA SEMPAT BIMBANG DENGAN KEPUTUSANNYA

04 MARET 2016. 03.03

 Malam hari di Kerajaan Magadha ashoka sedang berdiri diatas balkon menatap sinar bulan purnama yang bersinar sangat indah. "Apa yang telah ku lakukan merupakan kesalahan ?".
Kaurvaki datang menghampiri ashoka " kau seorang Yuvraj, nampaknya kau sedang memikirkan sesuatu yang sangat serius, katakan pada ku ada apa?"
Ashoka berbagi cerita kepada kaurvaki "Aku berfikir apa yang telah ku lakukan merupakan kesalahan, aku datang dengan tergesa-gesa menemui ayah ku dan mengatakan keinginan ku untuk menjadi Yuvraj, bahakan ibu ku menganggap aku begitu egois dan membuat pikiran ayah ku menjadi bimbang, aku sama sekali tidak berfikir tentang perasan kak sushim, sehingga kakak ku mencambuki dirinya sendiri, apa yang ku lakukan sunggu tak pantas"
Kaurvaki mengatakan "Tapi Ashoka, aku tidak berfikir jika semua keputusan mu itu salah, dari pada kau mengubah keputusan mu untuk menjadi Yuvraj, besok kau akan di nobatkan di hadapan semua orang, kau sama sekalo tidak melakukan kesalahan"
Ashoka mengatakan pada kaurvaki "Apa yang sudah ku lakukan adalah kesalahan ku sejak awal seharusnya aku tidak sampaikan semua keinginan ku pada ayah ku"
kaurvaki mengatakan pada Ashoka " Kau pasti tahu keputusan mu tidak salah, kau tahu jawabannya"
Ashoka melihat tulisan yang terukir pada kayu ia berfikir tentang sesuatu " Yuvraj Ashoka Ki jay"
Kaurvaki tersenyum " Untuk menjadi seorang raja hebat seperti ayah mu, kau harus yakin setidaknya keputusan yang telah kau buat tidak membuat semua rakyat menjadi kecewa pada mu, jika menjadi yuvraj menjadi keputusan mu untuk memenuhi semua janji dan impian mu pada guru mu maka semua keputusan mu ku yakin tidak ada yang salah, jika kau meminta hal itu pada ayah mu" 
Ashoka bertekad bahwa ia tidak akan mengecewakan harapan ayah dan juga ibunya 
Kaurvaki tersenyum 

Keesokan paginya, di koridor istana dharma menggandeng ashoka. Ketika itu ashoka menolak dan bertanya pada ibunya. Ashoka terus memanggil ibunya, ashok bertanya kemana ibunya akan mengajaknya pergi, dharma mengatakan turuti saja kemana ibumu akan pergi, karena kau putra Dharma 

Di ruang pemandian drupat mempertanyakan kepada pelayan tentang semua persiapan mandi untuk ashoka sebelum kakaknya dinobatkan, subharasi juga ada disana, Dharma membawa ashoka keruangan pemandian shubarasi dan putranya drupad sudah menunggunya. Dharma melepaskan pakaian atas ashoka, dan menyuruh ashoka duduk, ashoka menolak namun ibu shubarasi dan drupad memakasanya untuk duduk. Shubarasi mengatakan turutilah kami, kau akan dinobatkan sebagai Yuvraj 

Dharma memberikan tilaak pada ashoka dan memberikan pemujaan piring aarti. Kemudian shubarasi dan dharma membasuhkan lulur diseluruh tubuh ashoka. Ashoka bertanya kepada ibunya mengapa ia berhenti. Subharasi mengatakan bahwa hari ini adalah hari yang sangat istimewa untuk kita semua, dan kau akan memahami emosi ibu mu, jadi biarkan dia menikmati perasaannya saat ini
Kaurvaki pun sudah bersiap, seorang pelayan membantu meriasnya.. jagannath datang dan memuji kecantikan putrinya, jaganntah mengatakan sampai betremu di ruang persidangan lalu ia pergi dari kamar kaurvaki
Tiba-tiba diruang pemandian, ashoka merasakan pedih dimatanya, Dharma dan shubarasi bingung, dharma menyiramkan air panas pada ashoka, ashoka menjerit kepanasan kerika ibunya menyiram air, dharma, drupad dan shubarasi bingung entah apa yang akan mereka lakukan, mereka keluar untuk mencari air dingin, drupat lupa jika ia hanya menyediakan air panas dan belum menyiapakan air dingin.

Jeritan ashoka memanggil kedua ibunya dan drupad membuat kaurvaki menghentikan langkah kakinya di koridor istana magadha, kaurvaki kemudian masuk ia melihat ashoka sedang duduk, ashoka mengira suara gelang kaki kaurvaki adalah suara gelang kaki milik ibunya. Ashoka meminta agar ibunya mengguyurnya, “ Ibu tolong tuangkan air lagi” subharasi, dharma dan drupat pergi mencari sesuatu dan meninggalkan ashoka sendirian. Ashoka hanya memejamkan matanya

kaurvaki hanya tertawa dan menuangkan susu ditubuh ashoka. Ketika itu kedua ibunya dan Drupad datang mereka tertawa melihat ashoka dan kaurvaki, ashoka panik, ia melompat ketika melihat bahwa yang mengguyurnya tadi bukanlah ibunya melainkan kaurvaki, Ashoka kelabakan seketika melompat mekihat wanita dihadapannya, Ashoka malu, ia buru-buru menutupi tubuhnya. Ashoka bertanya pada kaurvaki “apa yang sedang kau lakukan disini ksurvaki”, kaurvaki pergi dan mengatakan “tidak ada aku akan segera pergi” shubarasi meminta kaurvaki “ berhenti , Kau mau pergi kemana? Ashoka masih belum menyelesaikan mandinya” 
kaurvaki bertambah malu ia beralasan “ayah ku memanggi ku, aku harus segera menemuinya”. Kedua ibunya dan drupat tertawa.

Sushima masih berbaring di tempat tidur, charu masih menungguinya, ketika itu Helena datang menanayakan keadaan sushima. 
Cahru masih kesal "Sejak Ashoka kembali dari takhsasila, putra ku selalu metesa tidak pernah mendapatkan kedamian, putra dharma selalu saja membuat kekacauan di istana ini" 
Helena dan cahru ingin membalas dendam pada dhama dan juga ashoka, cahru akan melakukannya " karena merekalah keadaan putraku menjadi seperti ini", cahru bersumpah untuk membuat hidup Rani Dharma dan putranya sengsara.**************** diperbaiki oleh made*********************

Dharma membantu ashoka memakai pakian pangeran, dan semua perelangkapan perhiasannya, sebelum ia dinobatkan sebagai yuvraj. Dharma hanya tersenyum menatap ashoka, dharma mengusap air mata bahagianya. Ia memanggil pelayan dan dharma menyerahkan pedang Chandragupta pada ashoka, ashoka berlutut dihadpaan ibunya “aku putra dharma akan membahagian ibu ku”. 
Ashoka mengingat pesan terakhir sebelum cahanakya menghembuskan nafas terakhirnya, Ashoka bertekad untuk mewujudkan semua impian Acharya chanakya

Diruang pengadilan samarat, semua orang sudah berkumpul untuk menantikan penobatan ashoka sebagai pengganti samarat. Ashoak datang dengan mengenakan pakaian pangeran bersama beberapa pundit ke ruang persidangan, ia memberi salam pada samarat. Bindusar hanya tersenyum dikamar sushima, sushima menutup telinganya ketika ia mendengar suara terompet memeriahkan pendobatan ashoka, Kemudian diruangan sushim, sushim bangun dan ia menjerit bag orang gila ketika ia mendengar suara terompet dan iringan musik dari ruang persidangan, “Ibu lakukan sesuatu untuk menghentikannya”. sushima terus menjerit dan menutup telinganya.

Pundit mempersilahkan samarat untuk menobatkan ashoka segera, bindusar berada dihadapan ashoka, samarat tiba-tiba saja menampar ashoka di hadapan semua orang. Samarat mengatakan aku memperlakukan mu seperti ini, mungkin kau bisa melarikan diri ketika aku mempermalukan mu dihadapan semua orangm tapi aku percaya pada mu, aku melakukannya agar kau selalu bisa mengingat bahwa untuk memenuhi tugas mu sekarang dan seterusnya keputusan apapun yang akan kau buat, kau harus membuatnya dengan hati-hati”

Kilas balik ketika ashoka masih belum mengenal istana Magadha, ia bermain dengan teman-teman dan kuda kesayangannya, dan mengisahkan seluruh perjalanan hidupnya hingga ia sampai pada tahta Magadha.
Kemudian bindu memberikan mahkota pada ashoka semua orang bersorak sorai “ Sammarat Ashoki jay”:

Bindu mempersilahkan ashoka duduk diatas tahta Magadha. Helena, cahru dan shubarasi bangun 
Radhagupta terlihat bangga. Helena, siamak dan kaalatak hanya ceberut dan tidak senang atas penobatan ashoka, tatapan mata mereka menyiratkan kemarahan yang sangat besar pada ashoka.

Dharma tersenyum bangga, ashoka duduk di tahta Magadha ia tersenyum 

Perecap : Ashoka memakai pakaian pangeran dan mahkota berjalan dengan santai dikoridor istana, tiba-tiba sushima yang sedang mabuk menyerang ashoka dan berencana untuk balas dendam karena ashoka telah merebut apa yang seharusnya menjadi miliknya, ketika itu ashoka bertanya “Apa yang terjadi pada mu kak shusim?” sushima memegang pedang ditangannya, ia melempar vas membabi buta, “Kau telah merenggut apa yang seharusnya menjadi miliku, aku bukanlah kakak mu, kau hanya putra seorang pelayan”. Ashoka dan sushima terlibat pertarungan pedang tanpa sengaja sushima kehilangan kesimbangannya dan terjatuh dari atas balkon, ashoka melihat kebawah, charu bergegas datang dan membuat pengaduan kepada Bindu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar