Senin, 21 Maret 2016

299 : RAJAMATA HELENA DIPERSALAHKAN ATAS BUKTI KOTAK MERAH YANG DITEMUKAN DI KAMARNYA, SEBELUM KEMATIAN INDRAJEET, INDRAJEET MEMINTA MAAF PADA ASHOKA KARENA TELAH MEMBUNUH DRUPAD

22 MARET 2016. KODE 21.03


Di kerajaan Magadha, semua orang masih berkumpul, 

Sushim bersih keras menolak untuk percaya terhadap ucapan Ashoka, “jika semua itu telah membuktikan Ashoka tidak bersalah. " kau menyalahgunakan kesempatan yang telah diberikan oleh ayah". " Aku adalah saksi, aku melihat itu semua di depan mata ku sendiri Ashoka memang mencium anak panah dan kemudian menembak anak oanah itu". " "Aku membenci mu, Ashoka"." Jika kau berpikir saat itu kau dapat membuktikan bahwa kau tidak menembak anak panah itu".



Ashoka mengatakan " tindakan mu aneh, kau begitu gelisah, sampai searang kau tidak mengerti bahwa itu bertentangan dengan mu, kegelisahan mu yang akan membuktikan aku tidak bersalah, apa yang kau katakan tadi? "
Sushim mengulanginya " kau mencium panah". Ashoka mengangguk dan mengatakan " Aku mencium panah yang tidak memiliki racun ( panah dengan ujung putih, bukan ujung berwarna merah), Jika aku sudah mencium satu apa aku tidak akan hidup".



Bindu bilang " lalu siapa yang menembak panah (dengan ujung merah yang berisikan racun) ? "Bagaimana Unani berani melakukannya? "
Ashoka mengatakan " hal itu hanya bisa terjadi ketika beberapa orang dalam yang terlibat, hanya ada satu orang di sini yang berhubungan dengan Unani di istana ini, yang dapat memiliki simpati dengan Unanis yaitu :Rajmata Helena!' Tetapi tidak ada pertanyaan tentang siapa yang tekah meragukan dirinya'. "Helena sendiri memberi hukuman mati kepada anaknya sendiri, entah bagaimana cerita itu berhubungan dengannya jadi aku pergi ke kamarnya".



Flashback menunjukkan ketika Ashoka dan Kaurvaki menemukan kotak di kamar Helena tepatnya di bawah tempat tidurnya. Mereka mendengar suara langkah kaki dan segera bersembunyi dibalik sofa, mereka melihat kaki rajamata Helena dan siamak pergi membawa kotak mereh tersenbut. Helena datang ke kamar, mengambil kotak itu lalu mereka pergi.
Ashoka dan Kaurvaki melihat Helena meninggalkan kamarnya bersana dengan Siamak. 
Flashback berakhir.
Bindu ingin tahu "siapa orang itu?". Ashoka menyebutkan nama Helena dan Siamak. 
Siamak takut.



Ashoka bilang "aku bisa menunjukkan tempat Rajmata menyembunyikan kotak itu". Ashoka juga meminta Siamak tidak memberitahu tentang hal itu. Bindu meminta bukti.
Ashoka meminta pada samara untuk menemaninya ke tempat di mana Helena menyembunyikan kotak merah itu. 



Bindu mengatakan "Rajmata bukan hanya ibu ku tetapi juga istri Chandragupta Maurya". Itu berarti, Helena sama dengan aku dan Dharma yang berarti bagi mu, Helena akan merasa terluka" Hari ini aku menyadari hanya Unani, ibu ku ada untuk Magadh".
Helena mengatan "Ashoka menyalahkan ku karena dia tahu tidak ada yang dapat mengambil posisi ku, siapa pun bisa masuk kekamarku dan menyalahkan ku, Bindu juga meminta bukti".



Charu menolak untuk percaya kata-kata Ashoka dan juga Kaurvaki kau memukul Sushim, Siamak dan kemudian membunuh Drupad jika pertemuan itu berlangsung selama agak panjang maka kau mungkin menyalahkan kami juga kau selalu menganggap kami semua terlalu buruk begitu juga dengan Sushim, akuu merasa takut saat ini". " Aku tidak merasa aman di sekelilingnya'. Bindu setuju dengan pendapat cahru.



Bindu mengatakan pada Ashoka " kau telah menyeberangi batasan mu hari ini dengan menyalahkan ibu tirinya. Jika kau gagal maka....



Ashoka menunjuk kearah siaamak dan mengatakan " Anak mu yang lain hanya akan mengatakan yang sebenarnya, ia juga tahu di mana Rajmata Helena telah menyembunyikan kotak merah itu". Siamak tidak ada. 
Semua orang terkejut tidak melihat siamak di sana. 



Bindu bertanya “Siamak dimana?”
Ashoka tahu di mana siamak berada, ayah Ikutlah denganku " kau dapat menyaksikan semuanya sendiri" . semua orang mengikuti ashoka.
Siamak pergi keluar istana, ia kembali menggali lubang dan mengambil kotak mera itu dan ingin membawanya pergi namun semua orang datang ke sana. siamak menjatuhkan kotak itu karena panik. Helena berpikir tentang kata-kata Justin. 



Bindu memberi isyarat pada prajurit untuk menangkap Siamak.
Helena menghentikan mereka. Ia berjalan ke arah siamak dan berdiri di samping siamak. mengatakan "Siamak tidak bersalah, akulah di balik semua ini'. 
Semua orang tertegun, dharma tersentak. 
Bindu sangat terluka ketika mendengar ucapan Helena “Ibu mengapa kau tega melakukannya?”
Helena menerima semua tuduhan itu. "Aku memesan semua panah ini dari Unan, aku menaruh racun di atasnya dan kemudian memastikan agar Ashoka melukai mu dengan panah ini, Siamak tidak tahu tentang hal itu". " Aku hanya mengirimnya untuk menyembunyikan itu semua" helena berpikir untuk menyimpannya, siamak tidak bersalah, akulah pelakunya"
Kembali di ruang sidang, tuntutan bindu untuk tahu siapa yang menembak panah itu " Ibu dengan ku pada waktu itu". Ashoka mengatakan " itu hanya rencananya, ada orang lain yang mengeksekusinya. 
Kaalatak, cahru dan sushim gelisah
Ashoka melihat sushim sehingga ia merasa menjadi tidak nyaman. " aku bersama dengan mu". 
Bindu meminta pada Ashoka " siapa nama orang itu?.



Ashoka tahu siapa dia,“ia tidak akan mampu menghukum orang itu”.
kilas balik lain ditampilkan. Ketika Ashoka pergi bersama Kaurvaki dan juga Nayak kesuatu tempat Ashoka yakin dari fakta bahwa Siamak tidak bisa menyerang ayahnya. Kaurvaki bertanya-tanya apakah itu Sushim. Ashoka tahu dari orang yang dapat memberitahu mereka tentang kebenaran. Kaurvaki, Nayak dan Ashoka menemui Indrajeet.Indarjeet ingin kabur namun Kaurvaki dan juga nayak menghalanginya pergi, Indrajeet panik, ia meminta maaf karena membunuh Drupad karena kesalahannya, panah itu untuk Samrat. Ashoka memukul indtajeet. Ashoka mencekik leher Indrajeet namun Nayak menghentikan ashoka saat indrajeet tersedak.
Ashoka ingin Indrajeet berbicara. "Di mana kau menyembunyikan panah lainnya dan busur itu? "
Flashback berakhir.



Nayak datang kedalam ruang persidangan bersama dengan seorang pelayan dengan membawa nampan berisi panah merah (berisi racun) kehadapan samarat, Bindu mengambil anak panah beracun itu
Ashoka mengatakan " akan lebih baik jika dia ada di sini tapi!....."
kilas balik lain ditampilkan ketika indrajeet membongkar tumpukan jerami dan menunjukan saat indrajeet menyembunyikan anak panah beserta busurnya di tumpukan jerami, Ashoka, nayak dan kaurvaki mmerikasa panah itu, indrajeet hendak melarikan diri, namun sesorang melepaskan anak panah dan indrajeet pun mati seketika 
kilas balik pun berakhir



kilas balik pun di tampilkan ketika sushima tampak gelisah ketika itu ia melepaskan anak panah dan membunuh indrajeet . Ashoka gagal untuk mencari tahu nama orang itu. Sushimlah yang telah membunuh Indrajeet dengan menembakkan anak panah itu .



Ashoka mengatakan "Sushim benar, Itu rencananya, Ayah adalah tujuannya dan aku dibuat menjadi mangsa dalam rencana mereja"
Sushim dengan terbata-bata bertindak seolah ia tidak bersalah dan berbicara untuk menentang Rajmata. Ashoka mengatakan “ hanya dialah yang bisa mengatakan siapa orang yang bersama dengannya saat itu”
Bindu begitu terluka dan kecewa oleh Helena dan memutuskan hubungan anak dan ibu untuk selamanya. "Aku tidak tahu harus berkata apa pun untuk mu, aku hanya ingin bertanya apakah kau tahu hubungan dalam keluarga yang sama-sama beracun, semua memikirkan penyebab pembunuhan Acharya Chanakya".



Helena hanya tertunduk dan terdiam ia berfikir saat ia membunuh Acaharya chanakya besama cahrumitra, sushima, kaalatak dan siamak, ia memikirkan saat-saat yang kejam saat mereka menikam cahankya dengan belati hingga tewas di sebuah gubuk tua, Helena juga berfikir ketika ashoka memperingatkan Helena saat mereka semua merayakan kematian chanakya disuatu ruangan.



Helena masih memikirkan semua kesalahannya, Helena mengingat ketika ia di penjara dan justin memberikan pesan terakhirnya agar siamak menjadi samaraat, ia mengingat ketika justin di berikan hukuman mati dengan tangannya sendiri di hadapan rakyat Magadha, ia juga mengingat ketika ashoka membunuh Rani Noor di hadapan semua orang, ia juga mengingat ketika siamak dengan gagahnya berlatih pedang dengan pelatih Unani, ketika itu Helena tersenyum senang
Helena gemetar, ia terjatuh mengingat semua yang telah di lakukannya



Bindu meminta maaf kepada Ashoka. "Aku menyatakan kau tidak bersalah, aku memberikan hak untuk Yuvraaj Ashoka untuk memutuskan hukuman yang tepat untuk wanita ini (Helena)" Bindu pergi sana.



Ashoka memberitahu para prajurit untuk menjaga Helena di penjara sampai ia memutuskan sesuatu. Helena dibawa ke penjara oleh pelayan dengan kawalan dua orang prajurit. Ashoka mendongak ia mengucpakan syukur. "Acharya, ini adalah kemenangan pertama ku, kau akan senang jika kau berada di sini hari ini".



Di Koridor istana, Ashoka bertemu dengan Kaurvaki, kaurvaki mengucapkan selamat untuk Ashoka. Dharma datang ke sana dan tersenyum. Ashoka menyentuh kaki ibunya. Ashoka mengatakan 'Satyame Jayate' (Pada akhirnya kebenaran akan menang) . Dharma pun mengulangi ‘Satyam Jayate dan memberikan berkah pad Ashoka setelah Ashoka mengatakannya, ia senang dan lega karena Drupad mendapatkan keadilan



Ashoka berbicara tentang kemenangan pertama untuk janji Guru nya. Banyak musuh yang masih hidup. penuh ketidaj adilan ajab terjadi baik dengan Acharya Chanakya atau Drupad.



Precap: Dikamar Cahrumitra, Sushim mengatakan pada ibunya “Rajmata masih belum bebas dari mantra tantra”. Kami harus memastikan tidak ada salahnya datang kepada kita”. Ashoka masuk dan mendobrak pintu kamar Cahru dan memperingatkan Sushim “ia tidak akan mampu melarikan diri saat ini”. Ashoka mengatakan pada sushima “ Besok Rajmata akan menyebutkan nama dari simpatisannya di pengadilan. “Aku tahu nama mu juga akan menjadi salah satu dari mereka". 
Sushim dan cahru terperangah mendengar ucapan Ashoka 
Hari berikutnya, Helena dihadapkan kembali pada samara, Bindu meminta Helena untuk berbicara. Helena mengatakan "aku tidak sendirian dalam hal itu".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar