Naskah sinop Selasa, 6 September 2016. KODE CAS 05.09
Rani Dharma masih berbaring di atas tempat tidur, Devi datang menemuinya kembali untuk menaruh sesuatu di meja, Devi akan pergi tapi kemudian Ashoka memanggilnya, Devi menghentikan langkah kakinya. Ashoka meminta agar Devi duduk di tempat tidur tepat di sampingnya, Ashoka tahu jika ibunya sangat khawair, Ashoka mengatakan pada Dharma sambil menggenggam tangan Devi "Ibu kau khawatir jika pernikahan ku tanpa cinta, itu tidak akan seperti sekarang ini, aku berjanji pada mu, aku menerima Devi sebagai istri ku dalam segala gal, aku akan memberikan semua hak-haknya sebagai istri dan akan membuatnya bahagia". Dharma begitu sangat tersentuh. Ashoka meminta pada ibunya untuk memiliki sedikit kesabaran "Aku anak mu Chand, aku akan mengambil beberapa wakti, dan itu akan membuat pernikahan kami berhasil malam ini, kami pasti akan membantunya seperti kami telah berteman begitu cukup lama, cinta akan menemukan jalan dimana adanya kepercayaan". Bindusar tampak begitu sangat bangga pada Ashoka.
Diluar istana Magadha sedang hujan deras dan sangat gelap, Ashoka sedang berdiri di atas teras sendirian, dia melihat konvoi rombongan Kaurwaki sedang berpergian di malam hari. Ashoka menatap Kaurwaki sedang menunggangi kudanya dan Ashoka berfikir " Aku tidak bisa hidup dengan kebencian untuk mu dalam hati ku, lihatlah aku sekali saja". Kaurwaki berfikir "Bahkan dirinya tidak akan melihat ke belakang bahkan itu jika hanya sekali atau dia tidak akan mampu pergi meninggalkannya".
Ashoka mengatakan " Aku tidak memiliki kekuatan untuk membenci mu, lihatlah aku sekali saja, aku akan menerima kata-kata mu untuk menerima mesikipun hati terluka, bukan dari Rajakumari kalinga ini". Sementara itu, Kaurwaki berfikir "Aku adalah Rajkumari Kalinga dan bukan orang yang dicintai Ashoka, Ashoka bisa melupakan segalanya dalam satu detik, bagi ku dia hanyalah Chand Ashoka, mulai saat ini Ashoka tidak punya hubungan dengan ku"
Ashoka memejamkan matanya dan menghembuskan nafasnya, Ashoka berkata "Kaurwaki ingin melupakan semuanya", kemudian Ashoka melepaskan kalung pemberian dari Kaurwaki dari lehernya, Ashoka berkata " aku tidak pernah membayangkan bajwa kau akan menjadi bergitu tidak berperasaan suatu hari nanti".
Devi menjawab "Apa yang telah kau katakan itu tidak salah, jika kau da Kaurwaki bersama-sama lagi maka tidak akan ada yang lebih bahagia dari pada akum aku akan pergi, mungkin aku istri pertama mu, tapi kebenaranyya adalah aku tahu aku tidak pernah menjadi layak untuk mu, kami tidak kompertible (serasi), kau langit dan aku kotoran". Ashoka terdiam lalu Devi berbalik dan mengalihkan ekspresi di wajahnya yang begitu sangat sakit dan berjalan pergi meninggalkan Ashoka.
Sushima datang ke kamarnya, sementara itu Chanda sedang duduk di atas tempat tidur yang telah dihiasi oleh bunga-bunga dengan di menutupi kepalanya dengan Duppta berwarna merah, Chanda terkejut ketika suara bantingan pintu berbunyi dan menyadari jika Sushima ada di dekatnya, Sushima dalam keadaan sedang mabuk duduk di dekat Chanda di tempat tidur mengatakan "Seharusnya aku tidak datang kesini dengan mabuk tetapi ini malam pertama ku malam ini". Chanda menjauhkan tangannya ketika Sushima akan menyentuh tangannya dan membuat Sushima menjadi salah tingkah, kemudian Chanda mengulurkan tangannya sedikit lebih dekat ke arah Sushima dan membuat Sushim terkejut dan Sushima akhirnya menyentuh tangan Chanda dan mencoba untuk melepaskan Dupptanya, tapi kemudian Chanda menghindar dan bangun dengan perasaan malu keluar dari tempat tidur dan mengambilkan segelas susu dan melayani Sushima seperti ritual, Chanda memberikan gelas berisi susu pada Sushima, lalu Sushim mengambil gelas itu dan meneguknya. Chanda mendekati Sushima dan membelai wajanya dan melepaskan sorban di kepala Sushima, Chanda akan pergi dan Sushim menariknya dan Chanda jatuh kepangkuan Sushima, Sushima melepaskan perhiasan Chanda satu persatu dan Sushima akan mencium Chanda tapi ketika itu ada ketikan pintu, mereka terkejut Chanda mengatakan pada Sushima "Ada sesoarang yang datang". Sushima menjawab "Aku tidak ingin adanya gangguan hari ini". Pintu kembali diketuk sehingga membuat Sushima pergi untuk bergegas memerikasa penganggu yang datang kekamarnya, kemudian Sushima membukakan pintu kamar dan mengegur siamak karena telah merusak malam pertamnya dengan istinya Chanda.
Siamak mengajak Sushima ke pinggiran tembok, Siamak mengatakan pada Sushima "Malam ini kesempatan emas, kita harus melakukannya hanya pada malam ini saja, kau akan melarikan diri besok pada saat Page Phere, aku ingin pergi ke Taksasila malam ini, aku menginginkan surat kerajaan sebagai aset untuk ku masuk ke Takhsasila". Sushima meminta pada Siamak "Lalu mengapa kau ingin merusak malam ku kemudian?""Bantuan apa yang kau inginkan dari ku?". Siamak menjawab pertanyaan Sushima "Aku menginginkan stempel kerajaan, aku ingin menggunakan setempel itu untuk mendapatkan apa yang aku inginkan". Sushima mengatakan pada Siamak "Aku mengreti, itu penting, tapi sekarang tidak ada yang penting untuk ku dari pada istri ku". Sushima kemudian kembali menutuo pintu kamarnya tepat didepan muka Siamak dan datang kembali menemui Chanda, dan mereka mewujdukan pernikahan mereka
Dharma sedang tidur di kamarnya bersama dengan Bindusar, Dharma meminta air, Bindusar mengatakan pada Dharma "Beristirahatlah, aku akan memintanya pada pelayan untuk membawakannya". Bimdusar meninggalkan Dahrma sendirian di kamarnya untuk keluar karena tidak ada seorang pelayan pun disana, Siamak berjalan dan melihat Bindusar pergi keluar dari kamarnya dan membekap mulut seorang pelayan, Siamak mengamati situasi di sekitar dan dengan diam-diam memasuki kamar Bindusar ketika Dharma memejamkan matanya, Siamak mencoba untuk membuka ruang rahasia dengan menggunakan patung yang akan membukakan jalan menuju setempel kerajaan itu di simpan, Siamak menjatuhkan vas dan membuat Dharma terbangun oleh suara berisik Vas.
Precap: Dharma menegur Siamak karena dia akan mencoba mencuri sesuatu dari kamarnya. Dharma bertanya pada Siamak " Apa yang sedang kau lakukan disini?" Mengapa kau datang ke sini untuk mencuri stempel kerajaan ini?" Kemudian Sushima datang kekamar Bindusar Sushim menarik dia dari belakang dengan menggunakan kain dan mulai tercekiknya Sushima mengatakan " Kau dapat mencoba sebanyak yang Anda inginkan, tetapi kau tidak akan dapat memberitahu siapa pun saat ini!" Sushim mencoba mencekiknya sedangkan Siamak memegang kakinya, Dharma meronta-ronta di atas tempat tidurnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar