Sushima dan pasukannya berada tepat di depan pintu gerbang istana Takshshila. Siamak bersama dengan Lasendra melihat Sushim dari atas, Sushima memberikan pujian atas kemenangan Siamak "Kau membuat ku terkejut, mengapa kau berdiri dibalik pintu yang tertutup, aku datang dari jauh untuk memeluk mu, untuk bertemu dengan mu, tapi kau tidak mau membukakan aku pintu". Akan tetapi Siamak menolak untuk rasa cinta yang palsu di mulut Sushima, Siamak berkata "Aku tahu kau sejak kecil, tindakan ini untuk diri sendiri, kau bisa menipu Binusar dengan itu tapi bukan aku, ini akan baik jika kau kembali ketempat mu berasal, apakah kau tidak ingat bagaimana ketika kau hendak kalah dalam kompetisi sehingga kau menusuk ku dari belakang?". Kailas balik di tampilkan ketika masa kecil mereka Sushima melepaskan anak panah pada Siamak. Siamak bahkan menambahkan "Yakinlah, aku masih baik, dan aku tidak akan menikam mu dari belakang seperti yang dulu pernah kau lakukan pada ku".
Sushima terawa mengtakan pada Siamak "Kau kembali membuktikan pada ku, yang ku pikirkan benar tentang nu, kau melakukan apapun tapi kau tetap seperti anak-anak yang sedang membutuhkan bimbingan di setiap langkah, meskipun begitu kau tidak salah, ini hanya akan menjadi kebiasaan mu untuk memegang tangan sesorang dan berjalan, pertama adalah ibu mu, maka kemudaian kau akan mencari paman Juastin, kemudian Mir, Nicator, Rajamata, Lasendra lalu kemudian Antonio, tapi itu sampai kapan?". Tumbuhlah dan melakukan sesuatu untuk diri mu sendiri, maka aku akan percaya akan hal itu, akhirnya aku akan memahami potensi mu". "Kau telah melakukan apa yang tidak bisa aku lakukan bahkan sampai saat ini, aku membawakan penawaran untuk mu yang akan sangat bermanfaat untuk kita berdua, kita harus saling bergandengan tangan untuk dapat membunuh Ashoka, dan setelah itu kita akan mendapatkan Magadha dan membagi dua Magadha, bagian musuh adalah teman mu, bukankah kami adalah sudara setelah semua yang terjadi?"
Siamak bertanya pada Sushima"Bagaimana aku bisa percaya pada mu?". Sushima menyarankan untuk masuk kedalam tanpa senjata atau pun tanpa prajurit "Baik kau ataupun aku, aku akan mencoba untuk menyakiti satu sama lain". Sushima turun dari atas kudanya dan memerintahkan pada pasukannya, semua pasukan Sushima menurunkan pedang mereka dan berlutut Sushim dan Mahamatya berjalan sampai di pintu utama. .
Ashoka mengatakan pada Radhagupta "Aku merasa ini akan membutuhkan banyak waktu untuk sampai di Takshshila dengan membawa pasukan besar, aku pikir aku harus mengambil mereka lebih sedikit "dan mereka bergerak maju dengan membawa pasukan mereka, Radhagupta mengangguk.
Sushima dan Mahamatya masuk kedalam wilayah Siamak, Siamak telah menunggu Sushima di dalam. Sushim meminta pada Siamak "Mengapa kau tidak memeluk kakak mu, jarak tersebut tidak baik untuk hubungan saudara, aku setuju jika aku pernah menembakkan anak panah pada mu di masa kecul, tapi pada saat itu musuh kita tidaklah sama, hal ini hanya akan berubah jika kita akab berpelukan". Sushima berjalan maju menghampiri Siamak dan membuka lebar tangannya, mereka saling berpelukan, mesikipun Mahamatya berusaha untuk mencegah Sushima. Parjurit Yunani kemudian mengepung Sushima dan membunuh semua prajurit Sushim, Mahamatya terkejut dan melarikan diri, Siamak merebut pedang dan meyerang Sushima, Sushima menangis pedang Siamak dengan tangan kosong, Sushim menetaskan darah di telapak tangannya dan Mahamtya bersembuyi dibalik pilar, sementara itu piring aarti terjatuh dari tangan Cahrumitra, Cahrumitra mengeluarkan darah dari mulutnya, Chanda terkejut bergegas menghampiri Cahru dan berteriak "Ibuuu". Cahru terus terbatuk, Cahnda panik dan berusaha meminta bantuan.
Sushima masih menahan serangan pedang dari Siamak, Sushima mengatakan pada Suamak "Kau sudah mendapatkan secara beruntun, ini kecurangan dari ibu mu, sekarang aku tidak memiliki masalah apapun untuk membunuh mu!". Sushim merebut pedang dan kemudian menyerang Siamak, Siamak merebut pedang dari prajurit dan mereka terlibat dalam pertarungan pedang, Mahamatya ketakutan masih bersembunyi di balik pilar, Sushima menatakan "Aku telah melakukan kesalahan dengan hanya memotong jari tangan mu, seharusnya aku membunuh mu". Siamak berhasil menyatkan pedang ditangan Sushima namun luka itu tertutup, Siamak kembali menyatkannya di lengan Sushima yang lain dan hal yang sama terjadi luka itu menghilang dengan sendirinya, akhirnya Sushima menendang Siamak dan Siamak terjatuh.
Ashoka mengatakan pada Garud untuk cepat. "Penundaan setiap detik adalah penghinaan terhadap pengorbanan yang dibuat oleh ibu ". Siamak berteriak dan prajurit mengelilingi Sushima, semua prajurit Sushima terbunuh oleh semua prajurit Yunani. Lasendra mengarahkan pedangnya di leher Mahamatya yang masih bersembunyi, Mahamatya ketakutan dan berbalik. Lasendra mengatakan "Ashoka akan senang menemukan semua musuhnya di suatu tempat". Mahamatya terkejut ketika melihatnya.
Ashoka mengatakan pada Garud untuk cepat. "Penundaan setiap detik adalah penghinaan terhadap pengorbanan yang dibuat oleh ibu ". Siamak berteriak dan prajurit mengelilingi Sushima, semua prajurit Sushima terbunuh oleh semua prajurit Yunani. Lasendra mengarahkan pedangnya di leher Mahamatya yang masih bersembunyi, Mahamatya ketakutan dan berbalik. Lasendra mengatakan "Ashoka akan senang menemukan semua musuhnya di suatu tempat". Mahamatya terkejut ketika melihatnya.
Semua prajurit Yunani mengeliling Sushima. Sushima menangkis serangan semua prajurit dengan pedangnya, Sushim melawan semua pasukan Yunani sendirian. Siamak melepaskan anak panah dan tepat mengenai kaki Sushim, dan Susim pun terjatuh dan ia mencabut anak panah, komandan pasukan Yunani melemparkan tali di tubuh Sushim. Lasendra melihat dan tersenyum dengan menaruh pedang di leher Mahamatya, Sushima berteriak, namun para prajurit memegangi tali, Sushima berputar-putar dan berusaha melawan dan akhirnya dia terjatuh. Siamak menghampiri Sushima dan kemudian menendang tubuh Sushima dari belakang, dan menusuk tangan Sushim dengan anak panah, Sushim menjerit kesaikatn dan darah Sushim terciprat, sekali lagi Siamak menusukan anak panah pada punggung tangan Sushim, Sushim hanya menagis menahan sakit.
Ashoka besama dengan pasukannya hampir dekat dengan Takhsasila, Ashoka mengatakan pada prajuritnya untuk " terus bergerak maju, kita sudah dekat dengan tujuan"
Sushima digantung terbalik dan Maahamatya juga diikat di dekat pilar, Siamak berkata pada Sushim " Aku ingin melihat mu mati setiap saat, seperti kau menyiksa aku di masa kecil, kau sangat bodoh, aku tidak terluka tapi semua orang yang ada didekat mu, dengan setiap nafas mu akan segera lewat, kau ingin mati dengan cepat tapi aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi, aku tidak akan membiarkan mu mati dengan sangat mudah". Mahamatya memohon agar Siamak tidak melakukan hal itu "Disini aki tidak salah". Siamak mengejek Mahamatya dan kemduian mengingatkan Sushima bahwa dia adalah mitra setia dalam setiap dosa yang telah di lakukan Sushim, "Kau lebih memilihnya dari pada aku, setiap orang akan membayar harga atas pilihannya". Komandan Yunani datang untuk memberitahu pada Siamak jika Ashoka besama dengan pasukannya sudah sangat dekat, Siamak keluar besama dengan komandan untuk memeriksa, Mahamatya sangat senang "Ashoka datang kesini sebagai harapannya untuk pertama kalinya"
Siamak dan pasukanya melihat Ashoka bersama dengan pasukannya dari atas benteng, Komandan mendapatkan sinyal dari salah satu parjuritnya "Aku mendengar Bindusar adalah orang bodoh, tapi ini adalah kesalahan tersebsar untuk mengirim Ashoka kesini sendirian dengan sejumlah kecil pasukan". Siamak menceritakan pada komandan ketika dulu Ashoka dapat memenangkan Takshasila dan mengalahkan Kichak saat usiaanya 14 tahun "Aku bisa melaukannya pada Sushima, tapi aku tidak bisa melakukan hal yang sama dengan Ashoka, perkuatlah pertahanan, bersiap-siaplah untuk perang" .
Ashoka besama dengan beberapa prajuritnya sedang berdiri mengamati wilayah sekitar, seorang prajurit menawarkan air untuk Ashoka, Ashoka berbicara kepadanya tentang pertarungan, mereka berhenti di pinggiran Takshshila. Sementara itu Siamak dan pasukannya bersiap-siap untuk berperang, malam hari Ashoka mengenang perjuangannya melawan Kichak 10 tahun yang lalu. Ashoka menyentuh pasir dan mengusapkannya di kepalanya. Ashoka mengatakan "Aku minta maaf karena membiarkan musuh melangkahkan kaki mereka ke sini bahkan ketika aku masih hidup, aku akan jamin untuk mengakhiri semua orang yang membuat kekecuan dan membangun dharma dan keadilan sekali lagi".
Siamak sedang mengawasi keadaan bersama dengan komandan dan pasukan Yuanninya dari atas benteng, Ashoka dan pasukannya bergerak maju, Ashoka mengingat batu permata yang di dapatkan di abu ibunya, Ashoka melihat bendera biru milik Yunani berkibar, prajurit Yunani melepaskan ribuan anak panah pada pasukan Ashoka, Ashoka dan prajuritnya menangkis setiap serangan anak panah yang datang, dan Ashoka menagkap anak panah dengan tangan kosong lalu membuangnya, Ashoka dan prajuritnya sampai di depan pintu gerbang.
Precap: Ashoka membakar bendera yang digunakan oleh Siamak. Dia mendapatkan kembali batas dan menetapkan bendera Magahda kembali di tempatny, selanjutnya berteriak dengan sangat marah memanggil Siamak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar