Sabtu, 03 September 2016

CAS 417 : KAURWAKI DAN ASHOKA MEMUTUSKAN RAKHSAHA SUTRA, ASHOKA MABUK DAN MENGIRA JIKA DEVI ADALAH KAURWAKI, CAHRUMITRA MEMBICARAKAN HAL YANG MEMBUAT DHARMA TERKEJUT DAN JATUH PINGSAN

CAKRAVATIN ASHOKA SAMRAT
 KODE TAYANGAN 02.09

Malam hari Pataliputra, Devi sedang mandi di bantu dengan beberapa orang pelayan, kemudian pelayan juga membantu Devi untuk merias dirinya, Devi tersenyum pada bayangan dirinya di cermin. 


Disisi lain, Kaurwaki sedang melihat pada cermin, Kaurwaki mendengar suara seorang pria meminta pada pelayan untuk berkemas "Kami akan pergi di pagi hari". Kaurwaki menangis dan mengambil bealtinya dan menyentuhnya ke pergelangan tangannya, Kaurwaki  mengingat semua kejadian saat Ashoka datang bersama dengan Devi, Kaurwaki memotong gelang di tangannya kedua orang tuanya terkejut ketika melihatnya, kedua orang tua Kaurwaki bergegas menghampirinya dan melihat tangannya tapi bingung saat melihat tangan Kaurwaki baik-baik saja. Kaurwaki menunjukan Raksah-Sutranya pada kedua orang tuanya "Kau telah melahirkan seorang perempuan pemberani". Kaurwaki menunjukkan benang Raksha-sutranya telah terpotong, Kaurwaki menyakinkan kedua orang tuanya " Aku memutuskan hubungan terakhir ku dengan Ashoka". Kemudian Kaurwaki melemparnya. 
Ashoka juga melakukan hal yang sama dengan memotong Raksha-Sutra dengan belatinya dan melemparkannya ke lantai, Ashoka melihat Gaurd menatapnya dan melemparkan sesuatu ke arah kudanya, Ashoka bangkit dari tempat duduknya dan kemudian menawarkan rumput jering untuk kudanya, nampaknya kudanya sedang tidak senang dan tidak merespon pemberian Ashoka, Ashoka membuang keranjang, Ashoka menepuk kudanya dan kemudian dia pergi, Dua orang pria sedang berbicara tentang nasib Raj-vanshi "Minimal kami memiliki hak untuk dapat mengambil keputusan sendiri, kami tidak mendaparkan makanan istimewa tapi kami bisa menggunakan minuman keras". Ashoka berhenti  dan membakar sesuatu kemudian menghampiri  mereka. kedua orang pria itu kemudian meminta maaf ketika mereka melihat Ashoka, Ashoka menenggak minuman dari guci, kedua orang tersebut bingung melihat keadaan Ashoka.
Dalam keadaan mabuk, Ashoka datang ke kamarnya yang telah di hiasi, sementara itu Devi duduk di tempat tidurnya dengan kepala dan wajah yang telah di tutupi dupttanya, Ashoka tersenyum sambil membayangan jika Devi adalah Kaurwaki, Ashoka melepaskan alas kakinya dan  duduk di dekat kaki Devi dan melepaskan kedua gelangnya, dalam mabuk Ashoka berkata "Aku melihat mu untuk pertama kalinya, aku tidak tahu kami akan datang dan akan menjadi akhir yang manis, sebelumnya kamu selalu melawan". Devi tersenyum ketika mengingat pertengkaran mereka. Ashoka mengatakan " Aku tidak yakin apakah kita akan bertemu lagi setelah kita berpisah". Ashoka melepaskan semua kalung di lehernya, kemudian membuka Duppta Devi, Ashoka hanya melihat Devi adalah Kaurwaki. Ashoka mengatakan "Mungkin itu adalah nasib, kita akan melakukannya malam ini, kau mengatakan bahwa itu hanya akan terjadi setelah pernikahan, sekarang kami sudah menikah Kaurwaki?". Devi terkejut, tapi Ashoka mengatakan "Sekarang kau adalah istri ku, aku mempunyai hak penuh terhadap mu". Ashoka menyenderkan kepalanya di bahu Ashoka mengatakan "Tidak akan ada yang dapat menghentikan kita sekarang kita telah bersatu, bahkan kau Kaurwaki". Devi kemudian mendorong Ashoka dan pergi dari tempat tidur, Devi menangis, kemudian Ashoka berjalan dan memeluk Devi dari belakang dan mengulangi ucapannya "Kau miliku untuk selamanya". Devi mendorong Ashoka "Aku bukan Kaurwaki tapi Devi!".  Ashoka tersentak kembali dalam kenyataan, Devi menangis, Ashoka mengambil kain yang ada di ranjang, dengan sangat menyesal, Ashoka mengatakan pada Devi "Maafkan aku Devi, tidak ada orang yang diperbolehkan melakukan hal ini dengan istrinya, aku minta maaf". Lalu Devi berfikir tentang ucapan Dharna dan tenang "Masa lalu tidak dapat di ubah, kita tidak bisa mengubah fakta bahwa kami hanya akan menjadi teman, aku mengerti Kaurwaki adalah cinta pertama Ashoka dan akan selalu begitu, ini tidak akan mudah untuk melupakan cinta pertama mu, aku sudah bilang kau tidak perlu mengikuti aturan dalam pernikahan ini". Ashoka berterima kasih dan pergi
Malam hari, Ashoka berjalan sendirian di koridor, Dharma datang di belakang Ashoka dan melihat Ashoka keluar dari kamarnya dengan berjalan nampak kebingungan, Ashoka kemudian berbelok, Dharma mengejarnya, ketika itu Cahru datang  mengatakan "Sesorang akan selalu di hukum karena perbuatannya". Dharma bingung dengan maksud ucapan Cahru, Cahru menegaskan pada Dharma "Kau masih ingat betapa aku sangat mencintai suami ku, aku memiliki keyakinan bahwa dia akan mencintai ku suatu hari nanti. tapi kemudian kau datang di antara kami dan menghancurkan rumah ku, kau merebut cinta ku, kau telah merebut segala sesuatu dari ku, kau tidak menyadarinya, ketika kekasih tidak mendapatkan cinta maka dia akan mati bukan hanya sekali tetapi berkali-kali, kali ini kau akan merasakan rasa sakit yang kurasakan melalui rasa sakit anak terscinta mu, anak mu Ashoka tidak akan mendapatkan cinta dalam hidupnya, kau akan merindukan itu dalam kehdiupan mu, cintanya hanya akan menjadi aturan senama, kau adalah pelaukanya disini, kau akan merindukan dia untuk hidup, kau telah menghancurkan hidup anak mu dengan tangan mu sendiri". Dharma menangis dan berteriak memanggil nama Ashoka dan kemudian memegang dadanya dan menjerit kesakitan, lalu Dharma pingsan di hadapan Cahru,  Cahru pergi dari sana. Ashoka datang berlari untuk menemui ibunya dan dia terkejut ketika melihat ibunya sedang pingsan tergeletak di lantai dan mengangkat tubunhnya,  Vitaashoka dan Bindusar datang kesana, Ashoka meminta pada Vitaashoka untuk memanggil tabib, Bindusar memegang Dharma dengan penuh rasa khawatir "Bukalah mata mu". Bindusar membawa Dharma ke kamarnya Devi pun berlari untuk melihat, sementara itu Cahru melihat mereka dari jauh, Cahru sangat marah berfikir "Samrat begitu peduli pada Dharma, bahkan sedikit pun merasa Kahwatir untuk ku ketika aku pergi?"
Dikamar Bindusar, tabib mengatakan jika keadaan Dharma tertekan sehingga itu merupakan penyebab Dharma jatuh pingsan, tabib menyarankan Dharma hanya butuh istirahat agar dirinya lebih baik. Dharma memberitahu pada Vitaashoka bahwa dirinya baik-baik saja dan hanya beristrirahar, Vitaashoka membantahnya  tapi Bindusar memberitahu Vitaashoka untuk pergi. Vitaashoka berjanji pada ibunya bahwa dirinya tidak akan pernah menganggunya, Dharma berbicara baik tentang Vittaashoka "Kau pemberani dari yang kau pikirkan tentang diri mu dan kau cerdas daripada apa yang kau pikirkan". Dharma meminta agar Vittaashoka mengurus dirinya sendiri, kemudian Vitaashoka pergi dari sana bersama dengan Devi. Lalu Bindusar duduk di sebelah Dharma mengatakan "Aku menyesal kau begitu stres karena diri ku". Dharma menyangkalnya " Disini akulah yang salah, apakah ayah akan membalas dengan cara yang sama, aku hanya menanggung beban dari perbutan ku". Ashoka bertanya pada ibunya "Apa yang sedang kau bicarakan?". Dharma dan Bindusar bingung menghadapi pertanyaan Ashoka, kemudian Dharma mengatakan "Aku terus memberikan nama mu Ashoka, sejak kecil kau telah hidup sampa saat itu, kau selalu membuat ku jauh dari rasa sakit tapi aku tidak bisa memberikan apapun kecuali air mata, kau bukan Rajbvanshi ketika ayah mu di masa kecil tidak banyak berubah seperti kau seudah di besarkan, dan sekarang pernikahan mu tanpa cinta, maafkan aku, itu harus secara tiba-tiba untuk mu tapi bukan bagi ku, aku tahu dengan baik bahwa kau dan Kaurwaki tidak akan pernah bisa bersama-sama bahwa kau telah menikah dengan Devi, maka orang-orang akan berfikir jika Ashoka menikahi Devi karena kemarahannya, balas dendam ketika Kaurwaki menghasut mu, hal ini tidaklah benar, ini sudah di takdirkan harus terjadi, aku sudah mulai membuat Devi mengerti, aku hanya membantu nasibnya melakukan tugasnya". Ashoka bingung dan bertanya pada ibunya "Apa maksud mu bu ?". Dharma mengatakan tentang baba dan hal itu membuat Ashoka terkejut "Begitu banyak yang telah terjadi dan aku sekarang tidak tahu?". "Kau tinggal dengan beban seperti ini dengan begitu banyak hari, sampai kapan aku akan menjadi orang asing untuk mu?". "Apa yang harus terjadi kini telah terjadi, kau hanya mengajarkan pada ku untuk melawan setiap rintangan, kekuatan mu, berkat mu telah membantu ku dalam setiap hal, kematian guru ku adalah sentakan terbesar bagi ku, ini ada di depannya, kau bisa mengatakan pada ku, aku akan menjadi batu bahkan ketika kau meminta ku menikah untuk mu". Devi berjalan masuk kembali ke dalam dan mereka semua nampak terdiam ketika melihat kehadiran Devi dan berusaha untuk tenang.
"Precap: Siamak meminta stempel kerajaan dari seseorang. "Aku ingin menggunakannya untuk mendapatkan apa yang ku  inginkan". Siamak  datang di sebuah ruangan untuk mencurinya. Dharma memergoki  Siamak mencoba mencuri stempel kerajaan."Apa yang kamu lakukan disini?" Sushim menarik Dharma  dari belakang dan mulai mencekiknya " Kau  dapat mencoba sebanyak yangkau inginkan, tetapi kau  tidak akan dapat memberitahu  pada siapa pun  tentang  saat ini! Dharma berbaring sementara itu,  Sushim mencoba mencekiknya sedangkan Siamak memegang kakinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar