Sabtu, 09 April 2016

CAS 312 : ASHOKA PERGI DARI ISTANA KALINGA, KARVAKI MENCOBA BERBICARA DENGAN AYAHNYA NAMUN JAGANNATH MENAMPAR KAURVAKI, KAURVAKI MENGAJAK ASHOKA KE KUIL KUNO, PERTEMPURAN DI ISTANA MAGADHA MASIH BERLANJUT

9 APRIL 2016. 08.04



Kaurvaki kesal dengan tindakan ayahnya yang telah mempermalukan Ashoka di depan para tamu undangan saat jamuan makan. Kaurvaki “Apa yang telah ayah ku lakukan, apa yang akan ia dapatkan ketika ia berhasil mempermalukan Ashoka bu?” Ibu Kaurvaki mencoba menenangkan putrinya “ Ayah mu hanya ingin yang lebih baik, Ayah mu tidak menginginkan Ashoka cobalah kau pahami keinginannya putri ku”


Kaurvaki mengatakan “Tapi, menagapa ayah ku telah berubah begitu banyak bu aku bahkan tidak bisa memahami permusuhannya dengan Maurya”
Jagannath datang menemui Kaurvaki, Kaurvaki bertanya pada ayahnya jagannath, ia tidak percaya atas apa yang ia lihat saat diruangan jamuan makan. Kaurvaki Protes dengan ayahnya Jagannath “Bagaimana kau bisa memiliki maksud tersembunyi untuk memenuhi dan memperoleh keinginan mu demi untuk mendapatkan semua keinginan mu ayah kau tega melakukannya, Ashoka sudah mendapatkan Kalinga kembali”

Jagannath mengatakan pada Kaurvaki “ Kita kehilangan Kalinga Karena Maurya, kau tidak perlu merasa bersukur jika pada akhirnya kita mendapatkan kalinga kembali dengan bantuan keturunan Maurya".“Kau jangan memberi tahu bertapa pentingnya Ashoka, jika semua orang bertindak maka sesuatu akan terjadi pada mu, lagi pula kau sudah berdosa” mendengar ucapan ayahnya Kaurvaki terkejut mengatakan “Apa kata mu dosa?”. Jagannath melanjutkan “Kau sudah berdosa, namun kau tidak pernah menyadari jika kau memberikan sesuatu milik leluhur kita pada Ashoka, kau mungkin tidak menghormati kami, tapi kami selalu mengikuti tradisi sejak lama”

Kaurvaki marah dengan ayahnya mengatakan “ Ayah, Ashoka bukankah tamu di Kalinga, dan tamu harus di hormati, aku tidak pernah dapat memahami bagaimana dan mengapa ayah ku Jagannath bisa berubah, aku mengerti apa yang terjadi dengan mu dan Kalinga, tapi bagaimana dengan kebenarannya bahawa Ashoka telah menyelamatkan ku, kau tahu semua tentang kebenaran itu, aku terus menghianatinya tapi ia masih terus bersedia membantu ku, Ashoka sudah membebaskan mu, kita pergi ke Pataliputra karena Ashoka, begitu banyak mereka memberikan rasa hormat pada kita ayah, kau sudah menghina Ashoka, ia mempertaruhkan nyawanya untuk mu dan untuk Kalinga, ku pikir ayah ku berbeda dengan orang lain, tetapi kau pun tak jauh beda dengan mereka” Jagannath menampar Kaurvaki, ia terjatuh ibunya membantu kaurvaki untuk berdiri Jagannath mengatakan “Pergi dan tinggalkan aku sebelum aku lupa jika kau putri ku”. Kaurvaki sedih dan ia pergi meninggalkan Ayahnya.

Pertempuran masih terjadi diantara kedua kubu, panah masih di tembakan dianatara dua kubu dan saling menghantam, Sushima berhasil melupuhkan 2 orang prajurit Mir Khurasan begitu juga dengan Bindu dan Khalaatak yang berhasil melumpuhkan beberapa orang prajurit Yunani, Sushim berteriak kesal kemudian anak panah mengenai dirinya, Shubharasi dan Dharma terperangah melihat keadaan sushim, semua orang terus memanggil nama Sushima dari tempat mereka berdiri. Siamak tersenyum melihat sushima terjatuh

Di Kalinga, Ashoka datang untuk kembali menemui Radhagupta dan juga Nayak, Radhagupta bertanya pada Ashoka “Adfa apa dengan nu, Apa kau sudah bertemu dengan kaurvaki?” Ashoka mengatakan “Kaurvaki tidak ada di kamarnya “. Nayak mengatakan pada Ashoka “Mungkin ia tidak sanggup menemui mu setelah apa yang telah Kaurvaki lihat” namun Ashoka yakin jika Kaurvaki tidak seperti itu. Mereka bertiga pergi meninggalkan istana Kalinga. 

Kaurvaki pergi kekamar Ashoka dengan membawa sebuah kotak besar, Ibu Kaurvaki memanggil “Kaurvaki” tapi sia-sia. Kaurvaki bergegas masuk kekamar Ashoka “ Ashoka.. Ashoka kau dimana tidakkah kau mendengarkan aku?” 
Kilas balik di tampilkan ketika Ashoka melepaskan pakaian pangerannya beserta kalung pemberian Kaurvaki, Kaurvaki kemudian menemukan pakaian kerajaan Ashoka dan ornamen di sofa. ia menangis menyadari betapa sakit hati Ashoka atas perbuatan ayahnya. 

Kaurvaki kemudian keluar ketika itu Jagannath memerintahkan Prajurit untuk menghalangi jalan Kaurvaki Kaurvaki dengan pedang .Kaurvaki memelototi mereka sehingga mereka tidak ada yang berani untuk tidak mengikuti perintahnya, . Jagannath marah melihat kaurvaki melarikan diri. Kevalnath mengatakan “ itu tidak diperlukan, Ashoka sudah pergi meninggalkan. Kaurvaki, ia tidak akan menemuinya lagi “

Siamak mengatakan “Jangan berhenti, mereka sudah menyerang saudara ku, Teruslah menyerang! “ Nicator melihat Siamak di tempat Sushim. Sushim ditandu dan dibawa pergi dari atas dermal 
Mir mengatakan “ sekarang hanya Bindu saja yang tersisa”. “Kami akan menang setelah ia kehilangan”. Siamak menembak panah di dekat kuda Nicator dan Mir. Tembakan itu meninggalkan kertas yang melekat pada anak panah, kemudian mir menyadari “Mungin ini peta terowongan yang baru”. Nicator senang bahwa mereka menemukan cara yang sempurna untuk masuk dalam istana.

Sushima berbaring dan belum sadarkan diri, Rani Dharma dan Shubarasi ada disana, Charu duduk di sebelah Sushim yang masih belum sadar ia begitu kahawatir dan terus menangis. Tabib mengatakan “ ia terluka pada titik yang sama di mana ia pernah terluka terakhir kali, saat ini lukanya lebih dalam “

Di arena pertarungan, pasukan Mir Khurasan dan Nicator bergerak mundur meninggalkan pertemupran, Bindu dan Mahamatya bingung untuk melihat prajurit mereka mundur. Mereka bertanya-tanya apakah mereka menemukan cara lain untuk masuk dalam istana atau tempat lain untuk menyerang mereka. Siamak meminta lebih banyak prajurit “Aku akan pergi melalui terowongan baru untuk membawaprajurit kita”. Bindu terkesan dengan Siamak. Siamak mengatakan “ saat saudaramya Ashoka bisa melakukannya lalu mengapa aku tidak bisa melakukannya?”. Bindu mengijinkan Siamak untuk pergi. Siamak tidak menepati janjinya ia membimbing Nicator untuk masuk terowongan dan menghabisi semua prajurit Magadha

Kaurvaki pergi setelah Ashoka pergi dari istanya, Kaurvaki menjatuhkan kotak miliknya dan memanggil Ashoka yang sudah berada diluar, mereka semua mendengar dan terkejut. Radhagupta mengangguk jika Ashoka ingin pergi untuk menemui Kaurvaki, mereka berdua saling berjalan, Kaurvaki menujuk pada Ashoka tentang kalung dan Ashoka tidak menyadarinya, Kaurvaki mengulurkan tangan untuk mengambilnya.
Kaurvaki bertanya pada Ashoka “Mengapa kau tiba-tiba pergi?” Ashoka menjawab “Aku khawatir dengan Pataliputra” Kaurvaki mengatakan “Setidaknya kau bisa mengatakan itu sebelumnya, kami sudah menghabiskan begitu banyak waktu satu sama lain kita bisa merasakannya”, Kaurvaki mengatakan “Aku tahu alasan mengapa kau tiba-tiba pergi, Aku malu atas apa yang sudah ilakukan oleh ayahku”. “Aku minta maaf”.

Ashoka mengatakan “ hubungan kita di luar batas, maaf” Ashoka juga mengucapkan terima kasih pada Kaurvaki. “ Aku sudah mengerjakan tugas ku, sudah saatnya untuk ku pergi”.

Mereka berdua berdiri di depan kuil dewi kuno, Kaurvaki mengatakan “Kita perlu melakukan satu hal, kau harus datang kekuil dewi kuno sebelum kau berangkat ke Pataliputra” Ashoka dengan senang hati setuju, Kaurvaki memberikan pakiannya, Ashoka tampak bingung tapi Kaurvaki menyebutnya sebagai tradisi mereka, mereka berdua bergandengan tangan dan saling teresnyu,m
Siamak bersama dengan prajurit datang dari satu sisi , sementara Mir, Nicator dan prajurit Unani datang dari sisi lain yang berlawanan. kedua sisi berhadapan. Mir terkejut melihat seseorang dari sisi lain membunuh prajurit Magadh. Nicator tersenyum bangga pada Siamak. Mereka memeluknya satu per satu. Mir bilang “aku bangga padamu Siamak” diusia mu yang masih kecil kau banyak melakukan sesuatu”. Siamak ingin membalas dendam untuk ibu dan Justin nya. Nicator meyakinkannya, mereka akan melakukannya.
Ibu Kaurvaki mengatakan kepada Jagannath “ Kaurvaki pergi menemui Ashoka dengan membawa kotak “. Jagannath menyadari jika dia harus pergi ke kuil kuno. “ Ini berarti Kaurvaki ingin menikahi Ashoka di hatinya, aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi”.

Siamak meminta Mir untuk memukulnya.” Setiap orang harus berpikir jika aku bertempur dengan gagah berani dengan mu”. Mir kemudian memukul Siamak, mereka berjalan kembali menuju istana.
Ashoka bertanya tentang pentingnya kuil . Kaurvaki mengatakan “ setiap keinginan menjadi kenyataan di Kuil kuno ini”. 

Ashoka terkejut Jika Kaurvaki percaya hal itu. Kaurvaki bilang ” aku sudah mulai”. Ashoka bertanya pada Kaurvaki tentang hal itu, tapi Kaurvaki membawanya ke dalam. Mereka masuk ke dalam kuil kuno bersama-sama dan membunyikan lonceng dikuil.

Jagannath sedang dalam perjalanan menuju ke kuil dengan menunggangi kuda, ia tampak marah. 

Kaurvaki dan Ashoka melewati garis kuning ditanah tanah. Kaurvaki menghentikan Ashoka ketika Ashoka akan melangkah, Kaurvaki mengatakan “ Siapapun yang datang ke sini harus dengan hati yang murni, tidak bisa berbaring di sini”. Mereka masuk kekuli bersama-sama, seorang pendeta dikuil kuno meminta mereka untuk mengambil benang yang keluar dari dalam kendi. Mereka mengeluarkan satu persatu. “ Ini berarti beberapa bab baru akan segera dimulai dalam hidup mu”. Mereka Mengikatkan benang pada satu pohon. “ keinginan mu akan terwujud dengan waktu yang tepat.

Kaurvaki dan Ashoka pergi keluar, Kaurvaki mengikatkan benang ditangan ashoka lalu kemudian mereka berjalan di sekitar pohon sambil memegang benang (seperti pheras). Kaurvaki berdoa agar Ashoka harus menjadi pasangan hidupnya dalam hatinya. Jagannath sampai di kuil kuno.
Ashoka dan Kaurvaki bertanya satu sama lain apa yang mereka inginkan ketika mereka telah selesai mengelilingi pohon. Ashoka mengikatkan gelang yang sama di tangan Kaurvaki, dengan penuh semangat Kaurvaki memberitahu Ashoka, tapi kemudian Kaurvaki mengatakan “ Masih ada satu hal yang diperlukan, maka tujuan kami akan tercapai” mereka berdua tersenyum 
Jagannath memanggil Kaurvaki dan turun dari kudanya . Mereka tampak tegang.

Precap: Jagannath datang menemui Kaurvaki dan juga Ashoka, Jagannath mengatakan pada Ashoka “ ibu mu hanya pantas menjadi pelayan, kau hanya pantas menjadi putra pelayan”. Ashoka mencekik leher Jagannath. Kaurvaki mencoba untuk membebaskan ayahnya tapi Ashoka marah. Ashoka menampar Jagnnath dan segera pergi. Di sisi lain, Nicator datang ke Bindu sambil mengarahkan pedangnya ke leher Siamak . “Apa yang kau inginkan - anak mu atau tahta?” Siamak meminta Bindu untuk tidak memikirkan keselamatannya, Bindu menjatuhkan pedangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar