Cahru, Mahamatya dan Sushima bertemu dengan Yam di kuil, Sushima meminta pada Yam untuk membunuh Ashoka dan menyelesaikan tugasnya. Yam berjanji akan membunuh Ashoka, Sushima mengatakan “ Hari ini, orang yang selalu bermimpi untuk bersatunya india akan di hancurkan” Yam setuju dengan permintaan Sushima ia bergegas pergi mencari Ashoka dengan pedang di tangannya bertekad untuk mendapatkan Ashoka dan segera membunuhnya.
Di kamar, Rani Dharma mencoba kembali bicara dengan Samrat, Dharma mengatakan “ Bagaimana aku bisa memilih satu mata ku diantara kedua mata ku, jangan kau katakan itu” Bindu mengatakan “Kalian berdua penting bagi ku, sekarang semua keputusan itu ada di tangan mu” Bindu mengatakan “ Sebelumnya, aku telah memutuskannya sendiri, sekarang keputusan terakhir ada di tangan mu, jika kau tetap pergi, ingatlah aku tidak memiliki hubungan apapun dengan kau dan juga bayi ini, aku sudah hidup tanpa kasih mu sejak lama”. Dharma terkejut mendengar ucapan Bindu, Bindu berjalan keluar meninggalkan Rani Dharma besama dengan bayi kecil mereka
Di desa, Ashoka bertemu dengan seorang gadis kecil di dekat sumur, gadis kecil itu kemudian menyapa Ashoka “ Kadang-kadang kau akan kembali memerlukan bantuan ku “ Ashoka mengingat ketika ia bersama dengan seorang gadis kecil di pengungsian, Gadis kecil akan memberikan Ashoka air, kemudian seorang pria datang untuk memberikan pengumuman dan menabuhkan gendang, semua orang berkumpul mendengarkan pengumuman darinya “ Pangeran Ashoka telah di usir dari negara ini, siapapun yang akan membatunya Ashoka, akan disebut sebagai penghianat dan akan di hukum”. Ashoka mendengar pengumuman itu, ia marah dan mengambil kendi air dan melemparkannya pada pria itu, orang itu pun terjatuh.
Kaurvaki menyamar menjadi seorang pelayan terus berlari menuju ke pataliputra di tengah hutan, ditengah perjalanannya, Kaurvaki bertemu dengan seorang pria yang sedang duduk, ia bertanya tantang jarak Pataliputra pada pria tersebut, Pria itu mengatakan dan mengarahkannya “ Kau sudah dekat “. Kaurvaki berharap untuk segera kembali kerumahnya, sehingga ayahnya sama sekali tidak menyadari dirinya sedang tidak ada di istananya.
Di Kalinga, Ibu kaurvaki datang ke kamar Kaurvaki, ia terkejut mengetahui Kaurvaki pergi meninggalkan istana, ia menegur pelayan karena sudah membiarkan Kaurvaki pergi ke negara musuh mereka, “ Ini sangat beresiko, apa yang akan ku katakana pada Maharaj Jagannath jika ia sudah pulang dari pemujaannya di kuil?”. Ia terkejut melihat Jagannath datang menghampiri mereka
Di suatu desa, Yam datang dengan memegang pedang di tangannya, ia melukai satu orang penduduk yang tinggal disana, Yam terus menuntut untuk bertemu dengan Ashoka dan akan membunuhnya, gadis kecil yang sama saat Ashoka temui, memberitahu tentang arah yang sama ketika Ashoka pergi pada Yam, Yam pergi kearah yang ditunjuk.
Rani Dharma bersama bayi kecil dipelukannya berada di kuil, Dharma menangis mengatakan di depan Siwalinga “ Mengapa tidak ada yang dapat melihat, Ashoka melakukan semua ini untuk menyelamatkan orang yang sangat dicintainya? Ia tahu jika racun dapat menyelesaikan segala sesuatu, Ashoka bisa saja mengatakan tentang hal yang sebenarnya, tapi Ashoka tidak mau melakukannya untuk menyelamatkan ayahnya dari perasaan kecewa, suami ku yang telah meminta agar aku memilih antara dirinya dan anaknya, mengapa hal itu terjadi pada orang-orang yang berjalan pada jalan yang benar?”
Ashoka berjalan sendirian di hutan, ia kehausan dan bertemu dengan orang yang sama saat Kaurvaki bertemu dengannya, Ashoka bertanya “Apa kau punya air?” Pria itu menyangkal dan memberi tahu Ashoka agar ia pergi ke sungai terdekat
Rani Dharma masih berdoa di depan siwalinga, ia mengatakan “ Tidak ada yang mempercayai ku karena keadaan ini, semua orang mengira putra ku telah melakukan kejahatan, aku tidak tahu mengapa putra ku marah, aku tidak bias melihatnya berubah menjadi kejam, aku tidak akan membiarkan putra ku berubah menjadi sesuatu yang tidak di takdirkan untuknya, aku harus bersama dengannya, aku harus menghentikan Ashoka dari sifat binatang dalam dirinya, tapi bagaimana aku akan melakukannya? Aku tidak bisa memisahkan anak ku yang masih kecil dari ayahnya, untuk hak ku menyelamatkan anak ku yang lain, bantulah aku dewa, bimbing aku” Dharma mengingat ketika pertunjukan yang Ashoka buat, ketika ditampilakan siwa dan parwati di atas panggung, ia tersenyum senang.
Yam masih mencari keberadaan Ashoka, ia berjalan di dekat hutan dan menyadari jika gadis kecil itu telah menipunya, “ Ini berarti kau akan membiarkan Ashoka tetap hidup, kau akan mati sendiri di tangan ku hari ini”
Bindu berbicara kembali dengan Rani Dharma, Bindu mengatakan “ Aku akan membuat keputusan terakhir untuk mu” Dharma mencoba memberI tahu “Tidak ada seorang wanita yang bisa meninggalkan suaminya dengan bahagia tetapi ketika Dewi Parwati marah dengan suaminya sendiri untuk anaknya Ganesha maka aku hanya manusia biasa” . Bindu memberi tahu pada Dharma dan membenarkan sikap Dwi Parwati” Itu merupakan simbol pengetahuan, aku tidak bisa mengabaikan tindakan anak ku, lalu bagaimana, apa sekarang semua kesalahan ku dan kau menunduh aku pelaku pembunuhan Chanakya? “
Dharma mengatakan pada Bindu “Shiv merupakan Trikal-darshi (Trikal yang rabun), sementara kau tidak mengetahui tentang apapun”. Bindu marah pada Dharma mengatakan “Apa yang tidak bisa aku lihat, aku hanya melakukan hal yang benar, sebagai gantinya kau harus mendukung ku, aku semakin yakin kau akan memanjakan Ashoka”
Dharma mengatakan pada Bindu “ Amarahnya karena Ashoka menyayangi mu”.
Dharma menjawab “ Kebenaran membutuhkan cahaya dan bukan bukti, aku tidak punya bukti, tapi aku percaya pada dewa, kebenaran akan keluar ketika ia menginginkannya, kemudian kau akan melihat semuanya dengan jelas, sekarang aku tahu jika aku harus bersama dengan anak ku, aku akan mencari Ashoka” Bindu marah mengatakan pada Dharma “ Jangan kau tunjukan wajah mu lagi dihadapan ku, sudah tidak ada hubungan lagi di anatara kau dan aku” Bindu mengambil cincin di jari Dharma dan pergi keluar, dharma terkejut menatap Bindu pergi.
Ashoka berjalan menuju kearah sungai yang ditunjukan oleh pria, ia terjatuh dan menjerit kesakitan memagangi pergelangan kakinya. Kaurvaki mendengar suara jeritan “ Apakah aku sedang bermimpi atau ini benar kenyataan?. Kemudian Ashoka mendengar suara lonecng dikuil. Yam terus mencari Ashoka, ia menemukan setetas darah di atas batu. Yam kemudian mengusap tetesan darah pada batu tersebut.
Kaurvaki melihat sesorang berjalan dengan kaki yang pincang, kemudian pria itu terprosok ikat kepalanya pun terlepas, Ashoka berteriak kesakitan Kaurvaki sepertinya mengenali pria tersebut, kaurvaki bergegas untuk menghampiri dan melihat kondisinya “Apa kau baik-baik saja? . kaurvaki melihat luka di pergelangan kakinya ia melepaskan sandal Asoka dan menyobek kain dupptanya untuk membalut luka yang terus mengeluarkan darah.
Kaurvaki terkejut dan bahagia ketika melihat orang itu adalah Ashoka. Kaurvaki kemudian menghampri Ashoka namun Ashoka menghindari dari Kaurvaki dan tidak mau bicara, Ashoka berfikir bahwa Ia tidak akan melupakan penghinaan Jagannath padanya, Kaurvaki mencoba untuk menghentikannya. Ashoka mengatakan “ apa kau akan mendengarkan apa yang akan ku katakan?” Ashoka kemudian meminta agar Kaurvaki berhenti bebicara, ia menutup bibir kaurvaki dengan jari terlunjuknya, Ashoka mengatakan “ Kau memiliki sumpah ku, apa kau akan mendengarkan apa yang ku katakan?”
Yam hampir dekat dengan kuil tapi ia tidak menemukan Ashoka.
Ashoka menceritakan semua yang telah terjadi sejak ia meninggalkan kalinga “Aku bisa menanggung apapun yang terjadi pada diri ku tapi bukan penghinaan terhadap ibu ku, aku tidak bisa memaafkan ayah mu” kemudian kaurvaki melihat ayahnya menunggangi kuda sedang dalam perjalanannya ke Pataliputra bersama beberapa prajuritnya, kaurvaki menarik tangan Ashoka dan mengajaknya pergi.
Kilas balik di tampilkan ketika Ashoka datang untuk menyelamatkan keluarganya dari Mir khurasan dan komplotannya.
Dharma sedang berjalan di koridor istana bersama dengan bayi yang ia gendong, kemudian ia bertemu dengan Sushima yang sengaja menghalangi jalannya, Sushima melihat bayi kecil lalu mengatakan “ Apa kau akan meninggalkan istana?. Dharma mengangguk kemudian Cahrumitra dating mengatakan “ Sepertinya kau menyadari bahwa kau tidak akan memenangkan tahta, seharusnya kau menyadari itu sejak lama, itu mungkin saja akan menyelamatkan Ashoka, kemudian Khaalatak datang kehadapan Dharma menambahkan “ Setiap orang pasti akan berbuat kesalahan, hanya orang-orang yang cerdas yang akan belajar dari kesalahan mereka”.
Siamak pun ikut bergabung muncul kehadapan Rani Dharma“ Seharusnya kau dan juga anak mu tidak tinggal di istana ini”. Dharma di kelilingi oleh Sushima, Kaalatak, Cahru dan Siamak. Cahru mengatakan “ Kali ini Chanakya tidak berada disini untuk menyelamatkan salah satu dari mu” Semua mentertawakan Rani Dharma. Mereka semua tertawa puas
Sushima mengatakan “Apakah ia terlihat seperti ibu dari Ashoka, Chanakya selalu berbicara begitu tinggi, ia berbicara hal baik tentang Ashoka sampai Chanakya menemukan nafas terakhirnya, lihatlah bagaimana dengan mudahnya aku melempar Ashoka keluar dari istana ini, hati ayah dan Magadha kita, Chanakya harus hidup untuk melihat semua ini, lagi pula Chanakya sudah mati dan ia sudah melihatnya, kemudian kami tidak perlu membunuhnya”.
Dharma menyadari Ashoka membicarakan kebenaran pembunuh Chanakya. Sushima setuju dengan Dharma , sushima mengatakan “ Bagaimana Ashoka bisa terlihat berbohongm kebaikannya akan membawanya terjatuh, kami sudah merencanakannya untuk membuat Ashoka terlohat buruk sepanjang waktu, Sushima mengatakan “ Aku, Ibu ku Cahrumitra, Mahmatya, Helena dan siamak telah melakukan pembunuhan Chanakya bersama-sama, itu sangat menyenangkan !”
Siamak mengatakn “ Hal itu tidak akan menyenangkan jika Chanakya tidak ada disini”
Sushima bertanya pada Dharma “Apa yang akan kau lakukan sekarang setelah kau mengetahui kebenarannya?”. Cahru berbicara tentang kelemahan putranya Ashoka terhadap ibu tercintanya, chanakya dan kemarahannya,
Cahru membuka tabir jebakannya terhadap Ashoka telah mereka rencanakan, Cahru mengatakan pada Rani Dharma “ Helena memang melawan Ashoka, Helena tahu jika Ashoka akan menyakiti Sushima, inilah yang terjadi”. Dharma berfikir Ashoka telah di hukum bahkan saat ia berbicara tentang kebenarannya, ia mengingat ketika Ashoka terus memberontak dan dirantai. Dharma mengatakan pada Sushima “Kau sudah mendapatkan apa yang kau inginkan, hak-haknya, tahta dan semuanya, Ashoka telah di buang, biarkan aku disini, aku berjanji kami tidak akan datang”
Sushima mengatakan pada Dharma “Kau tidak perlu khawatir tentang Ashoka, Yam akan segera membunuh Ashoka” Dharma menangis dan memohon “ Jangan membunuh putra ku untuk Tahta” kemudian Dharma meminta pada Cahru “ Kau seorang ibu, kau dapat memahami aku dan Ashoka tidak akan pernah kembali kesini”. Cahru mencengram lengan Dharma memperingatkan Dharma “ Jangan kau mencoba untuk masuk kembali ke pataliputra” Dharma setuju “Biarkan aku pergi sekarang, putra ku membutuhkan ku”
Sushima tertawa pada Dharma dan mengatakan “ Kau mengashinani dewa bukan setan” Sushima menendang Rani Dharma, bayi kecil Dharma terlepas dari pelukannya dan hampir terjatuh di lantai, dharma segera menangkap bayinya, dan memeluk bayinya Sushima mengatakan “ Bagimana ia akan berhasil untuk menyelamatkan bayinya dan dirinya sendiri” Mereka semua mentertawakan Rani Dharma,kemudian Dhrma menangis dan pergi dari sana.
Perecap : Ashoka di tepian sungai, ia mengukir sebuah batu Ashoka mengatakan “ Aku akan kembali pada ibu dan juga adik ku untuk memenuhi semua sumpah ku pada guru ku untuk bersatunya India", Ashoka menjadi dewasa sedang memahat batu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar