Sabtu, 16 April 2016

CAS 318 : SUSHIMA DATANG MEMBAWA RIBUAN PASUKAN TERBAIK MAGADHA BERSAMA NAYAK DAN RADHAGUPTA NICATOR MEMINTA AGAR SUSHIMA DAN PASUKANNYA MENYERAH ATAU AKAN MEMBUNUH BINDU, SIAMAK TERUS MENGHALANGI ASHOKA


16 APRIL 2016. KODE 15.04


Rani Dharma dirantai, ia dipaksa terus berjalan oleh prajurit Yunani, Helena bersama Nicator dan Mir Khurasan berjalan mengikuti dan mengawasi di belakang. Dharma menjerit, ia merasa perutnya sakit, Dharma berhenti meminta untuk membiarkan dirinya beristirahat sejenak pada Ibu suri Helena, Dharma mengatakan pada Helena " kau juga seorang ibu, kau akan tahu jika seorang wanita seharusnya diperlakukan dengan baik dalam kondisi ini".
Helena setuju dengan permintaan Dharma, Namun Helena kesal kemudian mencengkram wajah Dharma, Helena mengatakan pada Dharma "ini penting bagi mu, karena kau harus melahirkan bayi". Sesaat kemudian, Seorang prajurit datang kehadapan Helena dan komplotannya memberitahu Helena tentang nasib tragis prajurit mereka yang menjaga di sekitar koridor "Mereka semua mati, bindu dan Khaalatak bersama dua ratu melarikan diri”.
Dharma tersenyum, Helena marah mengatakan " kau jangan senang dulu, putra mu bodoh , Ashoka tidak akan bisa keluar dari sini hidup-hidup saat ini" Dharma hanya tersenyum dengan tegas mengatakan pada Helena " putra ku mengalahkan kematian saat ia di lahirkan, aku selalu mengajarkan Ashoka untuk mengikuti jalan anti kekerasan tapi sekarang aku akan menghentikannya untuk melakukan apa yang seharusnya ia lakukan hari ini (bahkan membunuh Pitamahim, yang berarti Nicator)" Helena marah menampar Dharma dan memerintahkan agar prajuritnya membawa Dharma pergi.

Mir segera pergi dan mengirimkan sekelompok prajuritnya kearah yang berbeda. Ashoka membunuh mereka semua prajurit yang menghalanginya di Koridor, siamak sengaja menjatuhkan pot didepan koridor sehingga memancing perhatian para prajurit Yunani, Ashoka membuka helemnya dan bertarung mengalahkan semua prajurit.
Bindu sampai di koridor bersama Khaalatak dan kedua ratu. Mereka berjalan dengan sangat berhati-hati

Mir bersama prajuritnya juga di koridor yang berbeda, Dharma juga dibawa ke sana. Helena dengan kasar memperlakukan Rani Dharma di depan mata Bindu, ia mendorong Dharma yang sudah tidak sanggup berjalan karena menahan sakit, tapi Bindu memegang dan melindunginya, Helena kesal karena semua orang yang ia benci masih hidup.
Nicator mengomeli Helena didepan semua orang, ia menyebut tindakan Helena bodoh karena menunggu kedatangan Ashoka. Helena memberi alasan bahwa mereka mengikuti ide Mir Khurasan, ia beralsan “ Setiap kali kita telah mendengarkan Mir, kita telah gagal.” Mir maju dan menawarkan untuk segera membunuh Bindusar dan ketiga ratunya.

Ketika Mir akan menyerang Bindu dan rani dharma Mereka mendengar suara peringatan dari luar istana . Semua orang terperangah, Shubarasi tersenyum, Ashoka ingin mencegah tapi kemudian ingat kakak sushim datang bersama pasukannya jajaran pasukan kebanggaan Magadha berbaris rapi di luar, di hadapan pajurit Magadha, Sushima bersama Nayak dan Radhagupta bediri mempimpin pasukan Magadha. Diluar ribuan penduduk datang bersama dengan pasukan Magadha bersama dengan Sushima, Nayak dan Radhagupta
Seorang prajurit Yunani memberitahu bahwa mereka akan diserang. Para anggota keluarga kerajaan mereasa lega. Ashoka berada ditempat berbeda mengatakan pada Siamak “tidak ada yang dapat mengalahkan kita ketika kedua saudara bersatu, aku dengan kak sushim, Ashoka pergi bersama dengan Siamak. Bindu mengatakan pada Helena " seorang ibu akan difitnah terhadap hubungan ini, tapi anak-anak ku tahu bagaimana menghormati hubungan ini, mereka akan mengalahkan mu"
Nicator bertanya tentang Ashoka. prajuritnya menyangkal "Hanya ada Radhagupta, aku tidak melihat Ashoka" , Bindu mengatakan dihadapan Helena, Nicator dan Mir Khurasan Rani Dharma mengatakan " tidak akan dapat membayangkan semua perbuatan kalian, sampai sekarang kalian orang asing telah melihat perbedaan antara keluarga kami, tapi sekarang kau akan melihat mereka bersatu, cabang Sebuah pohon mungkin pergi dalam arah yang terpisah tetapi mereka berbagi akar yang sama, mereka begitu dalam berakar di dalamnya. Orang-orang seperti kalian tidak memahaminya". Helena hanya terdiam
Acharya Radhagupta dan Nayak tepat di sebelah Sushim, Nayak memimpin semua orang bersorak sotai jay janani. Prajurit Yunani kembali memberitahu Helena, Mir dan Nicator tentang jumlah pasukan Magadha yang berdiri di luar pintu gerbang istana Magadha.
Diluar, Sushim terus berteriak meminta semua orang untuk menyerang sebelum lawan siap dan lengah.

Nicator mengakui dan mengatakan "kami tidak siap untuk menghadapi situasi ini". Mir memberitahu bahwa mereka masih memiliki kesempatan terakhir. Nicator mengerti maksudnya. Mir Khurasan menjelaskan pada Nicator " Samrat akan menjadi perisai kami sampai psdujan kita menjadi sama jumlahnya dengan tentara Maurya" Sushim Melakukan serangan ke istana, ia melepaskan anak panah, ribuan anak panah pun melesat kea arah istana dan berhasil mengenai beberapa pasukan Yunani dan Khurasani yang sedang berjaga.
Ashoka bersama dengan Siamak bersembunyi di balik tembok melihat pasukan Sushima di luar, ia berpikir ini waktu yang tepat untuk mengejutkan Yunani, Ini akan menjadi lebih hebat ika aku bisa mendapatkan baik Helena atau Nicator". Nicator meminta agar Bindu dan kedua ratunya serta Khaalatak membuang pedang mereka, pedang telah di buang kemudain Nicator dan Mir meminta Bindu berjalan mengikutinya. Samarat ditawan dan dibawa keluar untuk menghadapi ancaman Sushima.

Siamak menghentikan Ashoka dan sengaja mengulur waktu "Tolong jangan pergi". Ashoka mengatakan dan mencoba meyakinkannya "kita sudah diserang, mengapa kau menghentikan aku?'
Siamak mengatakan pada Ashoka "kau tidak tahu Mir, Jika ia bisa terus memberikan pedang pada cucunya maka Mir bisa melakukan apa pun". Ashoka memahami ketakutannya. "Tapi ini perang", aku harus menghadapi mereka tanpa tasa khawatir tentang diriku sendiri, Ini sudah waktunya".
Siamak bertanya pada Ashoka " apa mereka akan menyakiti Rani Dharma atau ratu yang lainnya (Subharasi dan Cahru) atau mereka akan menyakiti ayahnya". " Aku tidak ingin kau bertanggung jawab atas situasi tersebut". " ibu ku sudah meninggal aku tidak mau kau disalahkan untuk itu". "Kemudian Kami kehilangan Drupad, entah bagaimana mereja juga menyalahkan mu, " Jangan ulangi kesalahan ini".

Ashoka benar-benar ragu dan mengatakan pada Siamak "kita tidak memiliki pilihan lain,a ku harus melakukannya tanpa memikirkan konsekuensinya". Siamak menaruh tangannya di kepala Ashoka. "Aku bersumpah, kau hanya memiliki aku". Ashoka tak berdaya. Siamak tersenyum puas melihat betapa bingungnya Ashoka ia berfikir "aku memberi kesempatan untuk Pitamahim (Nicator) untuk menangani situasi dengan memberikan sumpah ku untuk Ashoka" Siamak terus merekahkan senyum puas yang tersirat diwajahnya dengan membuat Ashoka bimbang.

Helena meminta Mir untuk segera bertindak, mereka menawan Bindu dan membawanya keluar Helena dibelakang mengikuti mengatakan. "Mereka bisa masuk ke dalam kapan saja", pedang terus di arahkan pada Bindu, kemudian dri luar sorak-sorai dari Jai Janani dan Har Har Mahadev dari kerumunan yang berkumpul di luar, sushima dan seluruh pasukan Magadha melep askan ribuanan anak panah, saat itu ledakan pun terjadi di depan pintu istana, Radhagupta tersenyum senang
Bindu tampak bangga pada mereka, Bindu dijadikan jaminan Yunani dan Khurasani.

Nicator meminta Bindu untuk menyerah. Namun Bindu menolak. warga dan pasukan kami berjuang untuk menyingkirkan kalian, mungkin kau yang harus segera menyerah". 
Mir memkaksanya untuk berlutut, ia mengarahkan pedang pada Bindu dari belakang. Nicator meminta Sushim untuk berhent membuat keributan . dan Meminta pada Sushima “Letakkan senjata mu jika kau ingin melihat Bindu hidup”.
Subharasi dan Dharma begitu sangat terkejut, cahru tampak tenang ketiga ratu di posisikan untuk melihat Bindu di tawan oleh Helena, Mir khurasan dan Nicator
Ashoka mempertanyakan Siamak " mengapa kau menghentikan aku?". setiap orang harus menanggung hukuman kami sebagai pengecut". Siamak kembali berpura-pura dan ia kembali untuk berpura-pura ia meminta maaf. Melihat kebimbangan Ashoka, Siamak merasa sangat puas ia terus tersenyum menatap Ashoka yang terus gelisah melihat tindakan brutal komplotan Ibu suri Helena

Nicator memberi mereka kesempatan dan menghitung sampai 10, “ Kalian harus mundur atau Bindu harus mati. Dharma panik ketika pedang di sodorkan pada Bindu. Ia menangis mengatakan “ Sushim membawa pasukan besar "Apa gunanya hidup dengan kehilangan Samrat?'
Ashoka berpikir “ Itu penting bagi setiap orang untuk tetap hidup dengan menyerah hari ini.” Sushim meminta solusi. Radhagupta, meminta Sushim untuk menyerah begitu juga dengan Ashoka yang ada didalam istana sehingga dapat mempermudah mereka menang.

Sushim masih memikirkannya 
Ashoka masih bersama dengan Siamak mengamati disekitar istana, Ashoka berharap kakanya menyadari itu bukan tentang mereka sekarang tapi tentang Magadha. “Sekarang Jangan membawa permusuhan diantara kita”.
Sushim mengatakan kita dapat mengorbankan satu orang untuk kemajuan negara. Ayah, nenek moyang, “ Aku, Sushima cucu dari Candragupta Maurya anak dari Samart Bindusar, aku menolak untuk menyerah, Guru mengajarkan pada ku, bahwa kita harus berpikir di luar hubungan pribadi“ Setiap kali orang-orang seperti kau (Nicator) akan meminta kita untuk memilih antara keluarga dan negara maka kita akan memilih negara di atas keluarga, ini adalah tradisi” . “Ayah akan sedih jika aku menyerah sekarang, Kami tidak akan menaruh senjata kami turun, kami akan berjuang hari ini, akan ada perang yang akan menentukan hari ini! “

Mir mengatakan kepada Sushima, untuk melihat jika sekarang Bindu sedang sekarat
Radhagupta mencoba untuk membuat Sushim memahaminya, tetapi Sushim mengatakan pesanan “ Kau tidak berarti apa pun untuk ku, aku akan mengatakan hal yang sama kepada Ashoka jika dia ada di sini bersama dengan ku?”
Ashoka bertanya-tanya “ mengapa kakak ku ingin membuat dirinya terlihat baik di mata semua orang dalam kondisi seperti ini?” Siamak masih tersenyum puas

Mir mengancam akan membunuh Bindu ketika Sushim meminta dirinya untuk berhenti. “Hal ini sangat sulit bagi ku, aku punya saran, kau melakukan semua ini untuk membalas dendam”. “Ku sarankan kau untuk membunuh pewaris Magadh untuk membunuhku”. “ Kau akan diizinkan untuk kembali kesini dengan aman, Aku akan mendapatkan izin ini dari ayah”. Namun, Bindu menolak untuk membiarkan hal itu terjadi. “ Aku tidak bisa melihat putra ku kembali sekarat, . Akan lebih baik aku yang mati “

Nicator bertanya pada Helena jika Sushim merupakan Pitr-bhakt (seseorang yang sangat mencintai ayahnya)." Orang-orang ini tidak peduli pada siapa pun , tetapi mereka bersatu ketika masalah datang pada mereka”. 
Helena mengatakan “ Sushim jauh lebih maju dari kita dalam kecurangan, ia hanya memanfaatkan kesempatan ini, . ia tidak akan mau untuk meneteskan setetes darahnya untuk siapa pun, tidak ada yang percaya padanya”. Nicator kembali memberi mereka pilihan yang sama. “ Lagi pula Maurya tidak peduli tentang mu, Ashoka pewaris dan Yuvraaj, kami tidak punya banyak waktu, cepatlah membuat keputusan”

Sushim berpikir untuk menerima usulan dari Ayahnya, jika ayah ku akan mati atau sebaliknya. Maka Warga akan marah dan melawan, Aku akan kehilangan kesempatan ku”
Sushima setuju untuk menyerah. Sushima juga mengatakan Jai Janani saat itu. Helena, Mir, dan Nicator terkejut. Bindu bergumam Jai Janani., Bindu bangga pada Sushima “ kau melakukan hal yang tepat nak, . Keputusan mu telah membuktikan betapa kau mampu untuk di jadikan seorang raja di masa depan”.
Dharma menangis tapi Bindu mengatakan “ ini bukan waktunya untuk menangis”. Charu berpikir Sushim membuat kesempatan yang bagus, bahkan ia membunuh dua ekor burung dengan satu batu! "Aku bangga padanya karena ia adalah putra ku”


Precap: Ashoka ingin tahu apa yang Helena berbicarakan dengan Siamak. Helena mengatakan kepada Siamak untuk tidak khawatir, akan ku pastikan semuanya akan berjalan sesuai rencana kami”. Ashoka berpikir.” Apakah Siamak ada di pihak mereka ( yunani dan khurasani )?”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar