Kamis, 14 April 2016

CAS 316 : ASHOKA BERGABUNG DENGAN ROMBONGAN PARA SENIMAN UNTUK MASUK KEDALAM ISTANA MAGADHA, BINDU MENOLAK UNTUK MELAKUKAN KEBOHONGAN, SUSHIMA MENCOBA UNTUK MENGHASUD WARGA MAGADHA TENTANG ASHOKA NAMUN WARGA MAGADHA TETAP MEMILIKI KEYAKINAN PENUH TERHADAP ASHOKA

14 APRIL 2016. KODE 13.04

Malam hari, Ashoka dan Sushima besama dengan pasukan Magadha beristirhat dari perjalanan panjang, mereka melihat dari kejuahan Pataliputra dengan menunggangi kuda, Ashoka mengatakan “Semua pintu telah ditutup“ . Sushim Memberi tahu Ashoka “Aku keluarmelewati terowongan, Sushim mengatakan “aku yakin sekarang trowongan itu akan ditutup, Semua ratu berada di sebuah ruangan rahasia, Mir tahu setiap sudut istana, sekarang ia pasti akan menemukan semua ratu” 

Diruang persidangan, Nicator memberikan pedang pada Siamak, Bindu dengan pasrah memejamkan matanya saat Siamak akan menebaskan pedang namun Rani Dharma menghentikannya “Hentikan Siamak, 

Dharma mengatakan " Nicator, ia hanya mengatakan Acharya Chanakya sudah mati, lalu bagaimana kau sudah lupa bahwa mimpinya masih hidup?" muridnya masih ada, putra ku Ashoka masih hidup, ia tidak akan mati sampai ia berhasil, Jika ada yang mencoba menyakiti ayahnya maka ia pasti akan mati", Dharma memberikan peringatan mengatakan "Ingat apa yang terjadi dengan Noor? " Ashoka tidak akan mengampuni jika kau mencoba untuk menyentuh ayahnya". " Ashoka menang atas Takshshila sendirian, lalu bagaimana ia tidak bisa menyelamatkan rumahnya sendiri?" Putra ku bisa menghancurkan segalanya, ia masih hidup, permainan mu akan berakhir saat ia berada di sini".
Helena hanya terdiam mendengarkan Dharma berbicara, begitu juga dengan Nicator.

Kemudian Mir mengejek Rani Dharma mengatakan " lihatlah, ia terlihat bodoh tapi sebenarnya tidak". Yang dikatakan Dharma benar, kita harus tetap membiarkan Bindu hidup untuk menangkap Ashoka dan Sushima, keberadaannya belum kita telusuri, Jika kita membunuh Bindu sebelum menangkap Ashoka maka jangan samapai kita melakukan kesalahan apapun” Jika itu yang baik, Kita bisa membuat mereka memjadi lemah hanya dengan menjaga Bindu sebagai tawanan kami"
Dharma kaget mendengarkan dirinya diejek oleh Mirkurasan. Subharasi dan Cahru ketakutan
Helena setuju dengan pendapat Mir Khurasan, 
Helena mengatakan dengan sangat marah pada Siamak " Jauhkan Siamak dari mata ku, Kami akan membiarkan Bindu tetap hidup sampai kita menemukan Ashoka dan Sushim.

Siamak bersama dengan Mir Khurasan pergi meinggalkan ruang persidangan
Helena kesal mengusir Bindu pergi dari ruang persidangan, prajurit Yunani membawa Bindu dan ketiga ratu kembali ke penjara diikuti dengan pelayan, Helena mengatakan pada Dharma" pertama akan membunuh harga dirinya pertama dan kemudian membunuh Bindu", "Ashoka akan mati kematiannya akan menyakitkan". "Aku akan membunuh jiwa mu sebelum aku melakujannya"

Helena bertekat akan membunuh Ashoka besok sehingga Yunani dapat menulis bab baru dalam sejarah.
Keesokan paginya, Ashoka masih besama dengan Sushima menyaksikan Pataliputra dari kejauhan, Ashoka berharap mereka tidak terlalu terlambat untuk sampai di Patliputra. Kemudian, Ashoka berdoa pada dewa untuk menunjukkan jalan, " Akankah dharma akan menang hari ini ataukah adharma menang hari ini?" Kau hanya harus mengambil keputusan hari ini" Ashoka melihat sekelompok orang bersorak ‘Jai Shri Ram’ dari kejauhan, lalu adegan Hanuman melompat di Lanka untuk menyelamatkan ibu Sita dari Ravan. "Bagaimana bisa Yunani bisa menghentikan ku untuk masuk ke dalam rumah ku?"
Sushim pesimis, Ia yakin mereka tidak akan mampu untuk masuk ke dalam. Ashoka kemudian menunjuk pada rombongan seniman. Sushim mengatakan "mereka datang setiap tahun untuk menyajikan pertunjukan Ramayana,bukankah kita harus menunggu Acharya Radagupta dan pasukannya".
Ashoka tidak ingin kehilangan kesampatan itu untuk kedua kalinya, kemudian Ashoka menemui tim Ramayana di dekat sungai, salah satu rombongan seniman mengatakan pada Ashoka "Jangan menunjukkan bahwa seolah kau tahu apa pun tentang perang atau menyerang orang Yunani di istana, Kami akan membantu mu sehingga mendapatkan kesempatan untuk masuk ke dalam dengan cara ini". Mereka setuju untuk membantunya dalam menyelamatkan tanah air mereka.
Kemudian, Sushim menarik Ashoka ke sisi lainnya mereka berbicara. Ia merasa keberatan dan bertanya pada Ashoka

Sushima mengatakan “ Apakah kau tahu apa yang akan kau coba lakukan?” Ashoka mengatakan bahwa ia sama sekali tidak keberatan, jika ia harus mengambil risiko karena dapat membantu dirinya untuk menyelamatkan ayahnya secara langsung”. Sushim akan pergi meninggalkan Ashoka, namun sushima menepuk pundak Ashoka, Ashoka kemudian meminta pada Sushim untuk mengumpulkan lebih banyak prajurit atau orang yang akan setuju untuk mendukung mereka sementara waktu”. Dengan bantuan akan mengelilingi istana dengan bantuan mereka, sehingga musuh tidak dapat melarikan diri, meraka akan menginginkannya. Ashoka mengatakan “ Ini akan membuat waktunya agar aku ku bisa membebaskan semua orang 
Sushim mengingatkan pada Ashoka bahwa hal itu sangatlah beresiko. Ashoka menjawab “ Aku akan terlahir 100 kali untuk menyelamatkan ibu dan tanah airnya”, tapi tidak akan membiarkan orang-orang itu berhasil.” Sushima menepuk bahu Ashoka mengatakan “ Aku berharap untuk pertama kalinya dalam hidup ku, dari lubuk hati ku yang terdalam agar semua rencana ini berhasil” 
Kemudian, Ashoka melihat kalung pemberian Kaurvaki dan mengambil berkah dari kalung yang kaurvaki berikan, 

Di Kalinga, Kaurvaki hanya terdiam dikamarnya, tanpa mengatakan sepatah kata apapun ia duduk di hadapan simbol siwa, Ibu Kaurvaki datang khawatir melihat keadaan putrinya Kaurvaki “Putri ku, katakana sesuatu nak jangan kau diam seperti ini, bicaralah pada ibumu”. Kaurvaki hanya diam tidak mau bicara sepatah katapun, Ibu Kaurvaki mengatakan “ Kaurvaki duduk menyendiri seperti ini hanya karena kekasihnya tidak datang kembali untuk menemuinya”. 

Jagannath datang menemui mereka, Jagannath tampak puas, oa mengatakan pada istrinya “ itu penting bagi ilusinya untuk beristirahat, sehingga seseorang dapat menerima tentang kenyataannya”. “Kaurvaki harus menerima kenyataan itu secara perlahan, kenyataannya adalah Ashoka telah meninggalkannya”. “ Ikutlah denganku”. Istrinya mengikutinya ke luar. Kaurvaki terlihat sangat marah.
Mir berbicara pada komandan Yunani dari atas menara keamanan, “Apa yang telah Mir Khurasan mengatakan pada Komandan“ Dharma katakkan tentang India, itu hanayalah Orang-orang yang hanya hidup di masa lalu, Kami akan mengubah sejarah mereka dalam waktu semalam dan mereka bahkan tidak tahu akan hal itu “.

Ashoka dan rombongan seniman memakai pakaian Ramayana mendekati pintu utama istana. Komandan marah melihat mereka. Mir bergegas pergi ke lantai bawah. 
Mir kHurasan datang menemeui Helena dikamarnya bersama dengan Nicator, Mir mengatakan “ Mereka terus menuntut untuk di bukan pintu gerbang, mereka ingin menemui samara”
Helena mengatakan pada Mir “ mereka menang akan atas istana, kau begitu khawatir para seniman itu “. 
Mir mengatakan “itu tidaklah mudah, mereka dating untuk bertemu dengan samara tiap tahun” mungkin mereka akan ragu jika kita tidak mengizinkan mereka masuk”. “Mungkin mereka akan memberitahu warga tentang apa yang terjadi di dalam. Istana ini” Hal ini akan menciptakan masalah besar bagi kami, hanya karena kami kekurangan banyak tenaga kerja. Kami tidak memiliki pilihan lain, kecuali untuk membiarkan mereka masuk ke dalam istana”

Ashoka terus menuntut memimpin rombongan para seniman untuk membuka pintu dengan menyamar menjadi salah satu rombongan diantara “kami menuntut untuk bertemu Samrat Bindusar, bagaimana kami bisa tidak diperbolehkan untuk masuk kedalam?”
Di kamar Rajamata Helena, Mir menyarankan pada Nicator dan juga Helena untuk membunuh seniman, tapi Helena mengatakan kepada Mir “ mereka menentangnya, Warga menghormati mereka begitu banyak”. “Jika mereka mencari tahu tentang pembunuhan itu, maka mereka akan marah dengan kami, India sangat sensitif terhadap hal-hal seperti itu”. “ Mereka bahkan tidak khawatir tentang hidup mereka ketika datang untuk mengatasnamakan agama”.

Para seniman tidak yakin apakah pintu akan terbuka tapi Ashoka yakin itu akan terjadi. Ashoka mengatakan “Aku memiliki keyakinan ku kuat di dalamnya, mereka akan menmbukakan pintu dan mengijinkan kita masuk kedalam”.
Mir meminta Helena untuk pergi sebelum para seniman itu datang. Helena bertanya pada Mir “ Apa kau dapat menangani mereka?”. Helena mengingatkan pada mir “ Kau jangan lupa, semua orang tahu bahwa Bindu telah menghuku Helena, di tambah kau juga pengkhianat, Ini akan menjadi salah jika pergi sebelum mereka”. Nicator mengatakan “hanyalah Bindu yang dapat menemui mereka”.

Komandan mengatakan “ para seniman akan kecewa jika Samrat tidak mau menemui mereka, mereka hanya menginginkan bertemu dengan Samarat Bindusar”. Ashoka menegaskan. “ Aku tidak akan pernah mengatakan tidak untuk kita sampai ada masalah”
Sushim duduk dikudanya, ia mengumpulkan semua penduduk, ia menghasut mereka tentang Ashoka. Sushima mengatakan “ Semua ini tidak akan terjadi jika Ashoka tidak mengusulkan untuk mengakhiri tradisi Das., Kami harus mengurangi jumlah pasukan kami,, ia mengatakan Har Har Mahadev. Namun penduduk Magadha mengatakan “ mereka memiliki keyakinan penuh terhadap Ashok, . Kami akan mengorbankan hidup kami untuk Magadh , seperti Magadh yang sudah banyak melakukan begitu banyak hal untuk kami” . Sushim yang kesal mendengar mereka bersorak “Jai Janani.” (Hidup Ibu pertiwi).

Helena datang menemui Bindu di penjara, Helena meminta kepada Bindu untuk menuruti semua perintahnya namun Bindu menolak untuk menipu warga ataupun untuk mendukung, Bindu mengatakan “Tidak ibu, aku tidak akan menuruti semua perintah mu”
Helena. Bindu mengatakan pada Bindu dan mengancamnya “lakukanlah apapun yang kau inginkan?” Seorang prajurit menuangkan minyak tanah di sekitar sel penjara, membuat Kaalatak ketakutanl. Kemudian Helena memerintahkan agar prajurit membakar sel penjara Bindu, penjara ketiga ratu Magadha bersebelahan dengan penjara Bindu.
Rani Dharma mengatakan padanya untuk berhenti ketika Helena memerintahkan untuk membakar sel, Dharma meminta agar tidak membakar sel, Dharma setuju untuk bertemu para seniman untuk menjaga keselamatan Bindu. Dharma mengatakan pada Helena“ Aku akan mengatakan apa pun yang akan kau perintahkan” Mir memberitahu prajuritnya untuk mengijinkan seniman untuk masuk. Subharasi dan Cahru menoleh pada Rani Dharma.
Ashoka dan rombongan seniman, terus meminta untuk membuka pintu. gerbang dimenara penjagaan keamanan istana, Seorang prajurit Yunani datang untuk menemui komandan dan memberitahu kabar terbaru yang diberikan oleh Helena dan sekutunya , prajurit mengatakan “ para seniman (Ashoka ada dianatara mereka ) diperbolehkan untuk masuk ke dalam istana”. 

Kemudian Pintu gerbang istana dibuka, mereka diperiksa satu-persatu sebelum memasuki ke dalam istana. Mir mencurigai salah seorang rombongan seniman, dan mengamati dari jauh, kemdian Ashoka yang menyamar dihadang pedang oleh prajurit Yunani, Ashoka nampak berhati-hati ia merasa jika dirinya sedang diamati dari kejauhan Ashoka berfikir tentang penjagaan yang sangat ketat, prajurit Yunani dan Khurasani tersebar diseluruh istana Magadha, Ashoka berfikir“Aku harus bisa masuk kedalam istana, apapun yang terjadi untuk membebaskan semua keluarga ku dari Yunani dan Khurasani”

Precap: Nicator Helena dan Mir Khurasan membebaskan Rani Dharma dari penjara, mereka berbicara diruangan persidangan, Nicator bertanya pada Dharma di mana harapannya, Ashoka nya “ . Aku tidak bisa melihat Ashoka dimana pun” Ashoka menyusup masuk kedalam istana, ia bersembunyi dari balik pot besar, Mir khurasan berjalan di Koridor tidak menyadari kehadiran Ashoka, Siamak melihat dengan jelas Ashoka, ia akan memberitahu jika Ashoka ada di istana. Siamak berpikir untuk memberitahu tentang kehadiran Ashoka pada komplotannya, Siamak bergegas berlari . Ashoka pun sudah melihat Siamak ia berrsembunyi di balik pilar “Siamak, Ashoka berfikir “ Siamak, hanya dirinya saja yang bebas bagaimana itu bisa, ini sangat mencurigakan?”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar