Di Istana Kalinga, Kaurvaki menyamar menjadi seorang pelayan, ia meminta agar pelayan Bela merahasikan kepergiannya. Bela takut jika ayah kaurvaki mengetahui kepergiannya untuk menemui Ashoka, namun Kaurvaki bertekad tetap akan menemui Ashoka dengan resiko apapun yang harus ditanggungnya, kemudian Kaurvaki bergegas pergi.
Di penjara, Rajamata Helena mengatakan pada Ashoka “ Aku akan mengatakan kebenaran tentang kematian guru Acharya Chanakya dan aku akan menyebutkan nama-nama si pembunuh itu, tapi berjanjilah pada ku bahwa kau tidak akan melakukan tindakan apapun yang akan mencelakai Siamak”Ashoka menolak untuk percaya ucapan Helena “ Aku tidak akan pernah mau mempercayai mu, aku pun tidak akan pernah bisa berjanji, aku pasti akan menghukum Siamak jika memang dia bersalah “
Di ruang persidangan, semua orang telah berkumpul, Mahamatya Khaalatak mengatakan pada Bindu “Ashoka sudah di luar kendali, hari ini ia menyerang ayahnya, setelah ini setiap anak dari Magadha tidak akan pernah merasakan ragu untuk membunuh ayah mereka”
Sushima mengatakan “Ashoka sudah menyerang Samrat dari Magadha, hanyalah hukuman mati yang pantas baginya” namun Acahrya Radhagupta menyatakan pendapatnya untuk Bindu “Berikanlah aku kesempatan, aku akan membuat Ashoka menjadi lebih baik”
Siamak mengatakan pada Bindu “ Pertama kau harus memilih, siapa yang kau inginkan hidup, Aku atau Ashoka!. Jika kau membiarkan Ashoka hidup, maka hidup ku berada dalam bahaya begitu juga dengan kehidupan kak Sushima”.
Lalu kemudian Rani Dharma datang untuk menyela pembicaraan Bindu “Samrat, Inilah situasi yang harus Ashoka hadapi, ia menerima kenyataan pahit, tidak ada kesalahan yang di lakukan Ashoka untuk membuat dirinya selalu benar setelah kematian Acharya Chanakya, setelah ia menyadari kenyataan pahit bahwa ia harus kehilangan adiknya Drupad meninggal dan konspirasi yang dilakukan Rajamata Helena serta kau lebih mempercayai sushima dari pada Ashoka, bukankah Sushima membenci Ashoka” Bindu hanya terdiam menatap sinis Rani Dharma. Mendengar Rani Dharma, Siamak Marah dan menatap Dharma penuh dengan kebencian.
Bindu mengatakan “ Itu membutuhkan banyak waktu, perlilaku Ashoka telah berubah dari waktu ke waktu, Ashoka tidak bisa mengendalikan kemarahannya, mungkin saja ia bisa mendobrak pintu penjara, penjara akan merubah prilakunya menjadi lebih baik“
Di penjara, Rajamata Helena mengatakan pada Ashoka “Aku tahu Ashoka, kau tidak percaya pada ku, tapi kau akan tahu, jika orang mati tidak pernah berbohong.
Kemudian Rajamata Helena mengambil sesuatu dan menyat pegelangan tangannya, Ashoka terkejut dan beteriak meminta bantuan.
Helena menunjukkan luka sayatan di pergelangan tangannya, darah mengalir dari urat nadi Helena, Helena mengatakan “Disini tidak ada yang bisa mendengarkan mu terkecuali hanya tembok, kau mau berjanji pada ku atau tidak, aku akan memberitahu pada mu tentang kebenaran pembunuh Acharya Chanakya
Kilas balik di tampilkan ketika dengan kejamnya Khaalatak, Cahrumitra, Sushima dan Rajamata Helena megelilingi Chanakya dan menikamnya secara bergantian, kemudian membakar gubuk tua.
Ashoka mengatakan “ Katakan pada ku siapa pembunuh guru ku?
Helena semakin lemah, ia mengatakan pada Ashoka “ Sushimalah dalang dari pembunuh guru mu Chanakya”
Ashoka menjadi sangat marah, ia mencengkram seluruh bagian jeruji penjara, ia bertambah Murka berteriak mencengkram dan mematahkan seluruh jeruji penjara dan mendobrak pintu penjara, kemudian Ashoka menendang pintu penjara melepaskan pintu penjara, ia membawa satu batang besi yang bengkok ditangannya. Rajamata Helena jatuh pingsan.
Ashoka sedang dalam perjalanannya menuju keruang sidang dengan membawa sebatang jeruji besi yang bengkok ditangannya, beberapa prajurit mencoba menghentikan Ashoka namun Ashoka semakin kalap menghajar setiap prajurit yang datang menghalanginya di koridor
Ashoka mengatakan “Hari ini tidak akan ada yang dapat menghentikan ku aku keluar untuk mendapatkan keadilan dan menghukum pembunuh guru ku Acaharya Chanakya, siapapun yang berani menghentikan aku hari ini, ia akan menjadi musuh ku” semua prajurit kemudian menyingkir dan memberikan Ashoka jalan.
Di Koridor dalam istana, Ashoka menuju ruang sidang dengan membawa sepotong besi yang bengkok, ia mengingat pesan Chanakya ketika akan menghembuskan nafas terakhirnya.
Prajurit datang ke koridor luar istana, ia terkejut melihat beberapa prajurit lainnya terkapar kemudian prjurit meniupkan terompet dan Bindu mendengar suara peringatan dari luar, sidang masih berlangsung, seorang prajurit datang keruang sidang memberitahu jika pangeran Ashoka mengamuk.
Ashoka datang ke ruang sidang dengan penuh Murka menatap Sushima. Suasana yang tenang seketika berubah menegangkan. Sekelompok prajurit datang menghadang Ashoka,namun dengan seluruh kekuatannya Ashoka berontak dan menjatuhkan para prajurit, Samrat hanya menatap kedatangan Ashoka di atas tahtanya.
Sushima ketakutan menjatuhkan belati ditangannya ketika melihat Ashoka, Sushima mulai ketakutan melihat sorot mata Ashoka. Bindu hanya diam ketika melihat Ashoka datang dengan hidung mengeluarkan darah
Kemudian, Ashoka datang penuh dengan amarah di depan pintu ruang persidangan menatap Sushima, Bindu masih membicarakan hukuman Ashoka, semua orang terkejut.
Beberapa orang prajurit datang untuk menghalangi Ashoka, Ashoka bertambah murka, beberapa Acharya berusaha menghadang namun Ashoka mendorong mereka, Nayak pun ingin menghentikan Ashoka namun kemarahan Ashoka semakin murka.
Dharma berusaha menghentikan putranya, namun Ashoka dengan marah berteriak menghentikan ibunya bicara dan seolah tidak peduli dengan permohonan Dharma kepadanya, Ashoka mengatakan “ Aku tidak akan mendengarkan mu, aku akan membunuh setiap penjahat seperti Khaalatak menjebak guruku, ia merencanakan dan mengajak guruku dan membunuh Acharya Chanakya di tempat Rahasia, Ashoka menunjuk pada Cahru, Khaalatak, Siamak dan Sushima, Ashoka mengatakan pada Bindu“ Mereka semua terlibat pembunuhan guru ku". Cahru tersentak kaget ketika namanya disebutkan oleh Ashoka.
Bindu berusaha menghentikan Ashoka, beberapa prajurit berada di belakang Ashoka memegang tubuh Ashoka namun ia berontak dan menghempas semua prajurit, dengan seluruh tenaga yang ia punya, ia pun mendorong Bindu. Ashoka menghampiri Sushima dan memukul wajahnya.
Bindu terus melerai namun Ashoka bertambah marah.
Ashoka mencekik Sushima dari belakang, Ashoka mengatakan “Kaulah pembunuh guru ku Acharya Chanakya, kau tahu! Chanakya bukan hanya guru ku” prajurit berusaha menarik Sushima , bindu pun menarik tangan Ashoka untuk membebaskan Sushima, Ashoka mengalahkan semua prajurit yang menahannya, ia berteriak “Arrrrrrghhhh” penuh murka dan menghempas semua prajurit, semua prajurit terjatuh, kemudian Ashoka mendorong Sushima dan kembali akan memukulnya, prajurit besusaha melerai bergitu juga dengan Samrat yang turun tangan, Ashoka pun marah dengan Bindu.
Kemudian Ashoka merebut pedang ditangan Bindu dan menyerang Sushima, Ashoka menebaskan pedang di dada Sushima, seketika Sushima terjatuh dan tidak sadarkan diri di dekat anak tangga, Cahru berteriak histeris melihat Sushima terkapatlr, ia meminta Rani Dharma bertindak menghentikan Ashoka.
Dharma tidak menyangka ia syok, kemudian merasakan sakit diperutnya, ia jatuh menahan sakit. Seorang pelayan membantu Rani Dharma berdiri.
Ashoka yang sedang murka, ia akan menyerang Cahrumitra namun Bindu menghentikan Ashoka, Bindu menankis pukulan pedang yang akan dihempaskan ke cahru dengan sarung pedangnya. Bindu memerintahkan agar prajurit merantai Ashoka, Ashoka terus berteriak dan meronta.
Perecap : Bindu, Siamak dan Ashoka datang ke penjara menemui Helena, Helena tidak sadarkan diri. Kemudian Bindu bertanya pada Helena “ Apa yang telah kau katakana pada Ashoka beanar?!”
Helena mengatakan bahwa ia tidak mengatakan apapun pada Ashoka, Ashoka Syok. “ Kau yang sudah mengatakan pembunuh guru ku Acharya Chanakya”
Kemudian Ashoka dibawa keruang persidangan dengan seluruh tubuh dirantai, Bindu memutuskan untuk mengusir Ashoka dari istana Magadha dan apabila Ashoka terlihat Bindu akan membunuh Ashoka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar