Jumat, 15 April 2016

CAS 317 : ASHOKA BERHASIL KEMBALI MASUK ISTANA MAGADHA, SIAMAK MENCURIGAI KEHADIRAN ASHOKA, BINDU BERSAMA KHAALATAK, SHUBARASI DAN CAHRUMITRA BERHASIL MELARIKAN DIRI DARI PENJARA, NICATOR TERUS MENCEMOOH RANINDHARMA DAN MEMPERTANYAKAN KEBERADAAN ASHOKA

15 APRIL 2026. KODE : 14.04



Gerbang istana telah dibuka, Rombongan seniman memasuki istana, Komandan menghadang dan memeriksa Ashoka dengan paksa mematahkan busurnya. Ashoka mempertanyakan komandan atas perbuatannya. "Bagaimana kau dapat mematahkan busur Shri Ram?'

Komandan Hanya tersenyum,. Mir dari kejauhan menganati, Mir bertanya pada komandan "apakah semuanya baik-baik saja". Komandan nyengir mengatakan “Aku mematahkan busur dari orang yang ada dihadapan ku” Ashoka tampaknya marah, Ashoka berfikir " tampaknya Mir menjadi pemimpin mereka"

Mir terlihat ke arah rombongan seniman, Ashoka berpikir “Khurasani dan Yunani memenangkan permainan mereka aku harus bermain seperti permainan mereka dengan menggunakan aturan mereka, Sekarang aku akan mulai permainan ku"

Dharma datang kehadapan para seniman di halaman istana. Helena, Nicator dan Siamak bersembunyi di dekatnya di balik pilar dan mengawasi Dharma, agar tidak Nampak oleh kerumunan oarang. Dharma mengucapkan terima kasih pada semua seniman untuk datang ke istananya, Ashoka memuji Rani Dharma “Kami beruntung untuk melihat mu, tetapi mengaoa kami tidak melihat Samrat, bisakah ia tidak datang dan memberkati kami sekali saja?"
Dharma beralasan bahwa Samarat sedang tidak enak badan. Ashoka berfikir dan menyimpulkan bahwa ayahnya masih hidup. Ashoka mengusulkan untuk mempertunjukkan Ramayana sebagai Ram Naam yang membebaskan semua orang dari semua rasa sakit. Dharma bertanya-tanya "apakah orang dihadapan ku putra ku Ashoka". Dharma mengenali putranya, ia terharu dan berguam"Ashoka"

Helena meminta Dharma agar mereka pergi, Dharma melirik Helena yang mengatakan pada Dharma "Kami tidak punya waktu yang banyak". Dharma mengatakan pada Ashoka yang menyamar berpakian heroic mengatakan " kau benar. Ram Naam membebaskan semua orang dari penderitaan mereka tapi kami tidak berdaya sekarang".

Ashoka mencoba membuat ibunya mengerti bahwa putranya ada dihadapannya, Ashoka mengatakan pada Rani Dharma untuk tidak kalah dengan situasi. "Seorang Raja harus sehat sehingga negara bisa makmur, saat-saat buruk akan pergi". Siamak mengintip dan terus mengawsi di pilar, Siamak mulai curiga, ia tampak kesal “Ashoka akan menggalkan semua impian kami selama ini”. 

Dharma berlinang air mata. 
Helena berbisik padanya meminta para seniman untuk pergi meninggalkan istana. Ashoka terus berbicara untuk mengulur waktu, "Kami harus menghadapi situasi yang kadang-kadang sulit untuk mengubahnya".

Dharma memberinya petunjuk. Ashoka Berfikir menyimpulkan semuanya, " Bindu ditahan di penjara? Ditambah ia akan diberikan hukuman mati? " kemudian Dharma meminta mereka untuk mengambil 7 Parikrama untuk Shiv candi dan berdoa untuk Samrat mereka. Ashoka tahu lokasi di mana ayahnya telah ditawan. Ashoka berfikir “Keamanan begitu ketat di sekitar ayah, Ini akan sulit “ Ashoka setuju untuk mengikuti ucapannya
Ashoka mengatakan " Kami tidak akan hadir untuk pertunjukan Ramayana saat ini, Tapi bisa kami tidak memiliki hadiah sebagai berkah sebelum kami pergi? "Helena mengangguk pada Dharma. 
Dharma meminta mereka untuk datang di ruang sidang. Ashoka dan semua orang bersorak untuk Rani Dharma untuk menghilangkan kecurigaan 
Helena, Nicator, Siamak dan Mir mengamati Rani Dharma dari balik pilar, rombongan seniman datang terus bersorak sorau jay sri ram, Dharma memberikan hadiah kepada satu per satu pemeran yang hadir. Ashoka melangkah maju menemui Dharma, Tangan Dharma mulai gemetar Ashoka mengambil piring itu dan memegang tangan ibunya dan Ashoka memberitahu agar Dharma saat ini tidak lemah," Kami akan berdoa agar Samrat mendapat kebebasan dari masalah dan membuat pertemuan untuk perayaan mendatang" Dharma akhirnya tahu jika salah satu pemeran itu adalah putranya Ashoka, ia terharu dengan kedatangannya untuk menyelamatkan ayah dan ibunya

Ashoka sengaja menjatuhkan piring, semua isi pun tertumpah, ia berlutut dan membereskannya, sehingga Ashoka bisa menyentuh kaki ibunya dan meminta berkat ibunya. Siamak ingin tahu mengintip di balik kursi tahta, ia bertanya-tanya " Mengapa pemeran itu mengambil berkah dari Dharma?" Dharma juga memberkatinya, " Mengapa? Aku tidak bisa melihat wajah Ashoka dengan jelas". Kemudian para rombongan seniman kembali bersorak sorai, Ashoka berbalik dan mengikuti mereka ia terus menoleh pada Rani Dharma dan mengangguk 

Dipenjara, Bindu meminta Mahamatya menemukan cara untuk keluar dari penjara, " Jika kita berhasil untuk memberikan sinyal ke para seniman yang datang untuk bertemu kami maka mereka dapat membantu kami".

Mahamatya memberi alasan pada Bindu " orang-orang ini tidak akan cukup jelas dengan tujuan mereka". Bindu menyebutnya" hanya mereka satu-satunya pilihan, kita tidak boleh meremehkan kekuatan orang-orang biasa". Mahamatya mengatakan “ bagaimana kita akan keluar dari sini". Bindu memiliki rencana,, ia berbisik pada Khaalatak

Para seniman melewati koridor dan terus bersorak Jai Shri Ram. Siamak mengintip mereka.Akhirnya siamak melihat Ashoka dari kejauhan. Ashoka memberikan mahkotanya kepada orang lain saat rombongan seniman sengaja berkumpul dan bersorak sorai, mereka tertutup oleh dibalik punggung, Ashoka segera berpisah dari rombongan seniman dan bersembunyi di balik pilar.

Siamak curiga dan mengawasi semua orang sampai mereka berjalan keluar dari pintu utama.
Ashoka melihat Siamak, Ashoka berfikir " Ini berarti bahwa Yunani dan Khurasani tidak bisa mendapatkan dirinya" Ashoka bergegas menyembunyikan dirinya saat Mir lewat dari koridor. Siamak pun bersembunyi, Siamak sudah melihat Ashoka.

Di penjara, Mahamatya mulai berbicara menentang Khurasani dan Yunani. ia meludah saat prajurit berjakan mondar nandir nengawasi, Bindu dan Khaakatak menyerang orajurit Mir yang datang untuk memukul mereka. Bindu memegang prajurit di lehernya pada saat yang tepat.

Ashoka pergi ke Mandir, di mana ibunya telah pernah datang kesana, ia berdoa untuk keselamatan anggota keluarganya dan pergi, Siamak terus mengikutinya “Kemana ia akan pergi, aku tidak boleh melepaskannya”. Ashoka harus pergi untuk membebaskan ayahnya dan pergi, Siamak terus membutuninya

Bindu dan Mahamatya berhasil membebaskan diri dan membebaskan kedua ratu, Shubhrasi bertanya tentang Dharma tapi Bindu bilang "aku harus memastikan kalian berdua aman terlebih dahulu, kemudian nanti aku menemui Rani Dharma"

Siamak terus membututi Ashoka, ia merindukannya namun Siamak berpikir untuk memberitahu pada orang lain jika ia melihat Ashoka ada di istana.Siamak segera berlari dan pergi saat Ashoka beresmbunyi di balik tembok

Ashoka lega, ia bersembunyi di balik tembok agar terhindar dari orang yang terus mengikutinya, ia tidak yakin apakah orang memang Siamak atau bukan, Ashoka berfikir “Siamak, aku curiga mengapa diantara keluarga ku yang telah ditawan, Yunani dan Khuhrasani hanya siamak saja yang bebas keluar masuk istana?” , Seorang prajurit Yunani berdiri di hadapan Ashoka kemudian menyerang Ashoka. Ashoka membunuhnya dan kemudian berpikir tentang sesuatu, ia membawa prajurit Yunani ke suatu tempat.

Charu, Shubhrasi, Mahamatya bersama dengan Bindu bertarung dengan semua prajurit yang berdiri menghadang di jalan mereka dan menebaskan pedang di tangan mereka diluar istana. Ashoka telah mengenakan pakian prajurit Yunani, ia membunuh semua prajurit yang datang di hadapannya Siamak melihat semua gerak-geriknya dari jauh.

Nicator bertanya pada Dharma diruang sidang, mereka kembali menghina Rani Dharma " di mana harapan mu, putra mu Ashoka?". Aku tidak bisa melihat dia di mana pun". Helena mengatakan" prajurit terbesar Magadh telah mencari pelarian dari para prajurit kami, mereja menjadi takut oleh kami". Nicator tersenyum puas, mengatakan" minimal Dharma tidak harus malu karena anak keduanya". Helena mengatakan dengan kesombongannya " bayi Dharma akan mati di dalam rahimnya". Nicator tertawa.

Siamak mengarahkan pedangnya di leher Ashoka dari belakang, saat Ashoka melawan dan membunuh semua pertahanan di luar istana Magadha, Siamak berpikir tentang dendam bagaimana Rani Noor (Ibunya ) tewas mengenaskan ditangan Ashoka tepat didepan matanya, ia ingin membunuh Ashoka. Ashoka mengatakan" pengecut seperti mu tidak bisa membunuh orang yang telah bersumpah untuk membunuh siapa pun yang akan mencoba untuk menyakiti ibu pertiwinya", kemudian Ashoka berbalik, ia terkejut melihat Siamak di depannya
Siamak berpikir tidak akan menghabiskan kesempatan untuk membunuh Ashoka, namun kemudian Ashoka berbalik dan mengarahkan pedang ke leher Siamak tanpa melihat orang yang berdiri di hadapannya itu. Siamak berkilah mengatakan " Kakak Ashoka, ku pikir itu kau prajurit Yunani" . ia berpura-pura berpihak pada Ashoka.

Ashoka mempertanyakan siamak tentang pakaiannya “mengapa kau terus mengincar dan mencurigai para seniman begitu tajam tatapan mata mu mengawasi mereka?”. Siamak bilang "aku mengenakan pakaian ini untuk menjaga gerak geik prajurit, aku juga ingin mengirim pesan untuk mu pada para seniman jadi aku segera melihat mereka".

Siamak bertanya pada ashoka “bagaimana kau tahu di mana ayah?”. Ashoka berbagi segalanya dengan siamak “ Kak Sushim sedang dalam perjalanannya bersama pasukan prajurit Magadha ia akan membantu kita untuk membebaskan Ayah, Aku diberitahu olehnya ketika Yunani dan Khurasani menyerang istana kita, Ayah terpaksa menyerah” , Seorang prajurit Yunani tersadar dan akan menyerang mereka, tapi Ashoka mengalahkannya, namun Ashoka bertanya pada Siamak “ Kau tahu di mana ayah telah ditawan?”. Ashoka kemudian bertanya pada Prajurit Yunani “Beritahu pada ku dimana kalian menenjarakan ayahku”. Prajurit Yunani mengatakan kepadanya dimana Bindu di tahan bersama Ratu Magadha. Ashoka dan Siamak pergi menuju tempat itu, Ashoka mengambil helem dan pergi besama Siamak

Bindu, Mahamatya, Charu dan Shubhrasi sampai di pintu gerbang terakhir, mereka bersembunyi di balik tembok mengamati penjagaan sangat ketat, Bindu berpikir untuk membuat setiap gerak gerik mereka dengan hati-hati karena mereka akan melewati pintu terakhir, mereka bersembunyi di bali pilar dan bergerak dengan sangat hati-hati, agar para penjaga tidak mencurigai mereka. Ashoka dan Siamak mengetuk pintu penjara saat itu dan memberikan salamkhas Yunano. Mereka memasuk ke dalam unit penjara dengan dalih mengambil air untuk tawanan. Saat itu, Bindu dan yang lainnya besembunyi dibalik tembok, Bindu tidak jelas melihat prajurit yang melintas adalah Ashoka besama Siamak 

Bindu dan semua orang berhasil membunuh para penjaga dan melarikan diri.
Ashoka menemukan beberapa prajurit yang tewas didalam penjara, ia berfikir " Ayah berhasil melarikan diri, “Aku harus menemukannya, ia tidak akan pergi jauh". Siamak berpikir untuk menghentikan Ashoka sebelum ia berhasil menemukan Bindu.

Precap: Seorang prajurit datang memberitahu pada Helena tentang sebagian prajurit Yunani mereka yang telah meninggal. Helena marah, ia mencengram wajah Rani mengatakan pada Dharma " anak mu bodoh, Ashoka tidak akan bisa keluar dari sini hidup hari ini". Dharma tersenyum pada Helena, Dharma mengatakan "ia mulai melawan saat ia terlahir, Aku tidak akan menghentikannya untuk melakukan apa yang harus putra ku lakukan hari ini". Helena menampar Rani Dharma


Tidak ada komentar:

Posting Komentar