15 APRIL 2026. KODE :
14.04
Gerbang
istana telah dibuka, Rombongan seniman memasuki istana, Komandan menghadang dan
memeriksa Ashoka dengan paksa mematahkan busurnya. Ashoka mempertanyakan komandan
atas perbuatannya. "Bagaimana kau dapat mematahkan busur Shri Ram?'
Komandan
Hanya tersenyum,. Mir dari kejauhan menganati, Mir bertanya pada komandan
"apakah semuanya baik-baik saja". Komandan nyengir mengatakan “Aku
mematahkan busur dari orang yang ada dihadapan ku” Ashoka tampaknya marah,
Ashoka berfikir " tampaknya Mir menjadi pemimpin mereka"
Mir
terlihat ke arah rombongan seniman, Ashoka berpikir “Khurasani dan Yunani
memenangkan permainan mereka aku harus bermain seperti permainan mereka dengan
menggunakan aturan mereka, Sekarang aku akan mulai permainan ku"
Dharma
datang kehadapan para seniman di halaman istana. Helena, Nicator dan Siamak
bersembunyi di dekatnya di balik pilar dan mengawasi Dharma, agar tidak Nampak
oleh kerumunan oarang. Dharma mengucapkan terima kasih pada semua seniman untuk
datang ke istananya, Ashoka memuji Rani Dharma “Kami beruntung untuk melihat
mu, tetapi mengaoa kami tidak melihat Samrat, bisakah ia tidak datang dan
memberkati kami sekali saja?"
Dharma
beralasan bahwa Samarat sedang tidak enak badan. Ashoka berfikir dan
menyimpulkan bahwa ayahnya masih hidup. Ashoka mengusulkan untuk
mempertunjukkan Ramayana sebagai Ram Naam yang membebaskan semua orang dari
semua rasa sakit. Dharma bertanya-tanya "apakah orang dihadapan ku putra
ku Ashoka". Dharma mengenali putranya, ia terharu dan berguam"Ashoka"
Helena
meminta Dharma agar mereka pergi, Dharma melirik Helena yang mengatakan pada
Dharma "Kami tidak punya waktu yang banyak". Dharma mengatakan pada
Ashoka yang menyamar berpakian heroic mengatakan " kau benar. Ram Naam
membebaskan semua orang dari penderitaan mereka tapi kami tidak berdaya
sekarang".
Ashoka
mencoba membuat ibunya mengerti bahwa putranya ada dihadapannya, Ashoka
mengatakan pada Rani Dharma untuk tidak kalah dengan situasi. "Seorang
Raja harus sehat sehingga negara bisa makmur, saat-saat buruk akan pergi".
Siamak mengintip dan terus mengawsi di pilar, Siamak mulai curiga, ia tampak
kesal “Ashoka akan menggalkan semua impian kami selama ini”.
Dharma
berlinang air mata.
Helena
berbisik padanya meminta para seniman untuk pergi meninggalkan istana. Ashoka
terus berbicara untuk mengulur waktu, "Kami harus menghadapi situasi yang
kadang-kadang sulit untuk mengubahnya".
Dharma
memberinya petunjuk. Ashoka Berfikir menyimpulkan semuanya, " Bindu
ditahan di penjara? Ditambah ia akan diberikan hukuman mati? " kemudian
Dharma meminta mereka untuk mengambil 7 Parikrama untuk Shiv candi dan berdoa
untuk Samrat mereka. Ashoka tahu lokasi di mana ayahnya telah ditawan. Ashoka
berfikir “Keamanan begitu ketat di sekitar ayah, Ini akan sulit “ Ashoka setuju
untuk mengikuti ucapannya
Ashoka
mengatakan " Kami tidak akan hadir untuk pertunjukan Ramayana saat ini,
Tapi bisa kami tidak memiliki hadiah sebagai berkah sebelum kami pergi?
"Helena mengangguk pada Dharma.
Dharma
meminta mereka untuk datang di ruang sidang. Ashoka dan semua orang bersorak
untuk Rani Dharma untuk menghilangkan kecurigaan
Helena,
Nicator, Siamak dan Mir mengamati Rani Dharma dari balik pilar, rombongan
seniman datang terus bersorak sorau jay sri ram, Dharma memberikan hadiah
kepada satu per satu pemeran yang hadir. Ashoka melangkah maju menemui Dharma,
Tangan Dharma mulai gemetar Ashoka mengambil piring itu dan memegang tangan
ibunya dan Ashoka memberitahu agar Dharma saat ini tidak lemah," Kami akan
berdoa agar Samrat mendapat kebebasan dari masalah dan membuat pertemuan untuk
perayaan mendatang" Dharma akhirnya tahu jika salah satu pemeran itu
adalah putranya Ashoka, ia terharu dengan kedatangannya untuk menyelamatkan
ayah dan ibunya
Ashoka
sengaja menjatuhkan piring, semua isi pun tertumpah, ia berlutut dan
membereskannya, sehingga Ashoka bisa menyentuh kaki ibunya dan meminta berkat
ibunya. Siamak ingin tahu mengintip di balik kursi tahta, ia bertanya-tanya
" Mengapa pemeran itu mengambil berkah dari Dharma?" Dharma juga
memberkatinya, " Mengapa? Aku tidak bisa melihat wajah Ashoka dengan
jelas". Kemudian para rombongan seniman kembali bersorak sorai, Ashoka
berbalik dan mengikuti mereka ia terus menoleh pada Rani Dharma dan
mengangguk
Dipenjara,
Bindu meminta Mahamatya menemukan cara untuk keluar dari penjara, " Jika
kita berhasil untuk memberikan sinyal ke para seniman yang datang untuk bertemu
kami maka mereka dapat membantu kami".
Mahamatya
memberi alasan pada Bindu " orang-orang ini tidak akan cukup jelas dengan
tujuan mereka". Bindu menyebutnya" hanya mereka satu-satunya pilihan,
kita tidak boleh meremehkan kekuatan orang-orang biasa". Mahamatya
mengatakan “ bagaimana kita akan keluar dari sini". Bindu memiliki
rencana,, ia berbisik pada Khaalatak
Para
seniman melewati koridor dan terus bersorak Jai Shri Ram. Siamak mengintip
mereka.Akhirnya siamak melihat Ashoka dari kejauhan. Ashoka memberikan
mahkotanya kepada orang lain saat rombongan seniman sengaja berkumpul dan
bersorak sorai, mereka tertutup oleh dibalik punggung, Ashoka segera berpisah
dari rombongan seniman dan bersembunyi di balik pilar.
Siamak
curiga dan mengawasi semua orang sampai mereka berjalan keluar dari pintu
utama.
Ashoka
melihat Siamak, Ashoka berfikir " Ini berarti bahwa Yunani dan Khurasani
tidak bisa mendapatkan dirinya" Ashoka bergegas menyembunyikan dirinya
saat Mir lewat dari koridor. Siamak pun bersembunyi, Siamak sudah melihat
Ashoka.
Di
penjara, Mahamatya mulai berbicara menentang Khurasani dan Yunani. ia meludah
saat prajurit berjakan mondar nandir nengawasi, Bindu dan Khaakatak menyerang
orajurit Mir yang datang untuk memukul mereka. Bindu memegang prajurit di
lehernya pada saat yang tepat.
Ashoka
pergi ke Mandir, di mana ibunya telah pernah datang kesana, ia berdoa untuk
keselamatan anggota keluarganya dan pergi, Siamak terus mengikutinya “Kemana ia
akan pergi, aku tidak boleh melepaskannya”. Ashoka harus pergi untuk
membebaskan ayahnya dan pergi, Siamak terus membutuninya
Bindu
dan Mahamatya berhasil membebaskan diri dan membebaskan kedua ratu, Shubhrasi
bertanya tentang Dharma tapi Bindu bilang "aku harus memastikan kalian
berdua aman terlebih dahulu, kemudian nanti aku menemui Rani Dharma"
Siamak
terus membututi Ashoka, ia merindukannya namun Siamak berpikir untuk
memberitahu pada orang lain jika ia melihat Ashoka ada di istana.Siamak segera
berlari dan pergi saat Ashoka beresmbunyi di balik tembok
Ashoka
lega, ia bersembunyi di balik tembok agar terhindar dari orang yang terus
mengikutinya, ia tidak yakin apakah orang memang Siamak atau bukan, Ashoka
berfikir “Siamak, aku curiga mengapa diantara keluarga ku yang telah ditawan,
Yunani dan Khuhrasani hanya siamak saja yang bebas keluar masuk istana?” ,
Seorang prajurit Yunani berdiri di hadapan Ashoka kemudian menyerang Ashoka.
Ashoka membunuhnya dan kemudian berpikir tentang sesuatu, ia membawa prajurit
Yunani ke suatu tempat.
Charu,
Shubhrasi, Mahamatya bersama dengan Bindu bertarung dengan semua prajurit yang
berdiri menghadang di jalan mereka dan menebaskan pedang di tangan mereka
diluar istana. Ashoka telah mengenakan pakian prajurit Yunani, ia membunuh
semua prajurit yang datang di hadapannya Siamak melihat semua gerak-geriknya
dari jauh.
Nicator
bertanya pada Dharma diruang sidang, mereka kembali menghina Rani Dharma "
di mana harapan mu, putra mu Ashoka?". Aku tidak bisa melihat dia di mana
pun". Helena mengatakan" prajurit terbesar Magadh telah mencari
pelarian dari para prajurit kami, mereja menjadi takut oleh kami". Nicator
tersenyum puas, mengatakan" minimal Dharma tidak harus malu karena anak
keduanya". Helena mengatakan dengan kesombongannya " bayi Dharma akan
mati di dalam rahimnya". Nicator tertawa.
Siamak
mengarahkan pedangnya di leher Ashoka dari belakang, saat Ashoka melawan dan
membunuh semua pertahanan di luar istana Magadha, Siamak berpikir tentang
dendam bagaimana Rani Noor (Ibunya ) tewas mengenaskan ditangan Ashoka tepat
didepan matanya, ia ingin membunuh Ashoka. Ashoka mengatakan" pengecut
seperti mu tidak bisa membunuh orang yang telah bersumpah untuk membunuh siapa
pun yang akan mencoba untuk menyakiti ibu pertiwinya", kemudian Ashoka
berbalik, ia terkejut melihat Siamak di depannya
Siamak
berpikir tidak akan menghabiskan kesempatan untuk membunuh Ashoka, namun
kemudian Ashoka berbalik dan mengarahkan pedang ke leher Siamak tanpa melihat
orang yang berdiri di hadapannya itu. Siamak berkilah mengatakan " Kakak
Ashoka, ku pikir itu kau prajurit Yunani" . ia berpura-pura berpihak pada
Ashoka.
Ashoka
mempertanyakan siamak tentang pakaiannya “mengapa kau terus mengincar dan
mencurigai para seniman begitu tajam tatapan mata mu mengawasi mereka?”. Siamak
bilang "aku mengenakan pakaian ini untuk menjaga gerak geik prajurit, aku
juga ingin mengirim pesan untuk mu pada para seniman jadi aku segera melihat
mereka".
Siamak
bertanya pada ashoka “bagaimana kau tahu di mana ayah?”. Ashoka berbagi
segalanya dengan siamak “ Kak Sushim sedang dalam perjalanannya bersama pasukan
prajurit Magadha ia akan membantu kita untuk membebaskan Ayah, Aku diberitahu
olehnya ketika Yunani dan Khurasani menyerang istana kita, Ayah terpaksa
menyerah” , Seorang prajurit Yunani tersadar dan akan menyerang mereka, tapi
Ashoka mengalahkannya, namun Ashoka bertanya pada Siamak “ Kau tahu di mana
ayah telah ditawan?”. Ashoka kemudian bertanya pada Prajurit Yunani “Beritahu
pada ku dimana kalian menenjarakan ayahku”. Prajurit Yunani mengatakan
kepadanya dimana Bindu di tahan bersama Ratu Magadha. Ashoka dan Siamak pergi
menuju tempat itu, Ashoka mengambil helem dan pergi besama Siamak
Bindu,
Mahamatya, Charu dan Shubhrasi sampai di pintu gerbang terakhir, mereka
bersembunyi di balik tembok mengamati penjagaan sangat ketat, Bindu berpikir
untuk membuat setiap gerak gerik mereka dengan hati-hati karena mereka akan
melewati pintu terakhir, mereka bersembunyi di bali pilar dan bergerak dengan
sangat hati-hati, agar para penjaga tidak mencurigai mereka. Ashoka dan Siamak
mengetuk pintu penjara saat itu dan memberikan salamkhas Yunano. Mereka memasuk
ke dalam unit penjara dengan dalih mengambil air untuk tawanan. Saat itu, Bindu
dan yang lainnya besembunyi dibalik tembok, Bindu tidak jelas melihat prajurit
yang melintas adalah Ashoka besama Siamak
Bindu
dan semua orang berhasil membunuh para penjaga dan melarikan diri.
Ashoka
menemukan beberapa prajurit yang tewas didalam penjara, ia berfikir " Ayah
berhasil melarikan diri, “Aku harus menemukannya, ia tidak akan pergi
jauh". Siamak berpikir untuk menghentikan Ashoka sebelum ia berhasil
menemukan Bindu.
Precap:
Seorang prajurit datang memberitahu pada Helena tentang sebagian prajurit
Yunani mereka yang telah meninggal. Helena marah, ia mencengram wajah Rani
mengatakan pada Dharma " anak mu bodoh, Ashoka tidak akan bisa keluar dari
sini hidup hari ini". Dharma tersenyum pada Helena, Dharma mengatakan
"ia mulai melawan saat ia terlahir, Aku tidak akan menghentikannya untuk
melakukan apa yang harus putra ku lakukan hari ini". Helena menampar Rani
Dharma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar