Selasa, 19 April 2016

CAS 319 : SIAMAK TERUS MENGHASUT ASHOKA, ASHOKA TERPAKSA UNTUK MENYERAH DAN MEMBAHAYAKAN NASIB BINDU, NICATOR MEMINTA SUSHIMA MENYERAH SELURUH ISTANA SUDAH DIBANJIRI DENGAN MINYAK TANAH, ASHOKA MEMINTA AGAR SUSHIMA MENYERAH, RANI DHARMA DAN ASHOKA DI CAMBUKI

19 APRIL 2016. KODE :18.04


Di Istana Magadh, suasana masih sangat menegangkan, Ashoka masih besama dengan Siamak megamati situasi di suatu tempat, Ashoka kesal dengan sushima mengatakan “ Dasar gila, memang siapa Sushima sehingga ia berani mengambil keputusan seperti itu?” apa yang sebenarnya telah mendorong untuk melakukan semua itu?”
Siamak terus menghasut Ashoka, ia berbicara seolah menentang Sushima “ Kak Sushima menginginkan tahta, ini kesempatan yang sempurna baginya untuk mengambil perhatian di hati ayah untuk dirinya sendiri di mata ayah, kak Sushim menginginkan mengambil kesempatan itu untuk dirinya sendiri”.
Ashoka menolak untuk membiarkan Sushima berhasil melakukannya “ Ikutlah dengna ku” Siamak diam-diam pergi ketika Ashoka tidak memperhatikannya, Ashoka menyadari Siamak sudah menghilang di hadapannya. Ashoka mengatakan “Siamak, kemana ia pergi”

Siamak pergi ke koridor Istana, ia datang menemui dan memberitahu prajurit Yunani bahwa dirinya ingin bertemu dengan Rajamata Helena “ Rajamata tahu dimana aku akan bertemu dengannya” kemudian prajurit pergi memberitahu Rajamata Helena.
Ashoka bingung mencari siamak, Komandan Yunani datang menghadang Ashoka mereka terlibat pertarungan pedang, komandan berhasil memukul Ashoka, Ashoka kemudian membunuhnya, ashoka mengatakan “Pada akhirnya prajurit itu ku bunuh”
Siamak marah melihatnya dari kejauhan, kemudian Siamk segera bersembunyi
Ashoka mengikuti sura langkah kaki sampai disebuah ruangan dan ia masuk kedalam.

Rajamata Helena datang ia terus memanggil memanggil Siamak “ Dimana kau nak” . Ashoka mengintip dari balik celah pintu. Ashoka bertanya-tanya melihat Helena memanggil seoarng anak kecil, Ia terkejut, ia berfikir “ Siapa yang Helena panggil, ia memanggil seroang anak kecil dalam situasi seperti ini?”
Siamak kemudian datang menemui Rajamat, ketika itu Helena mau masuk dan membuka pintu kamar namun kemudian, Siamak datang menemui Helena “Aku disini” Ashoka mendengarkan pembicaraan antara Siamak dan Rajamata Helena dari balik celah pintu tersebut.
Siamak memberitahu pada Helena tentang semua yang telah ia lihat, Helena meyakinkan Siamak dan mengatakan “ Kau tidak perlu khawatir, aku akan memastikan semuanya berjalan sesuai dengan rencana kami”
Siamak mengajak Rajamata Helena pergi.
Ashoka bertanya-tanya, ia berjalan sendirian di koridor istana dan mengingat semua yang sudah Siamak lakukan ketika ia terus mengalanginya, ia seakan tidak percaya atas apa yang sedang dilihatnya dari balik celah pintu yang tidak tertutup rapat, Ashoka mengatakan“ Helena meninggalkan semuanya dan datang kesini, bahkan dalam situasi seperti ini, Apakah Siamak ada di pihak mereka (Yunani dan Khurasani)?”
Di luar, Bindu masih dijadikan tawanan ia masih di paksa untuk berlutut, gendang peringatan terus di tabuhkan

Ashoka masih berjalan sendirian di koridor lain dari istana, pikirannya kacau ia menemukan semua fakta tentang Siamak sejak dirinya masuk kedalam istana dan mengacaukan semua rencananya, Ashoka kecewa, ia berfikir “ Mengapa Siamak terus menghentikanaku untuk menyelamatkan ayah? “ Bukankah Siamak juga merupakan keturunan Maurya, lalu jika Siamak keturunan Yunani, bukankah ia akan membunuh setiap keturunan Maurya, tapi mengapa Siamak tidak mau melakukannya?” Hanya Siamak satu-satunya keturunan Maurya yang bebas berkeliaran di Istana dengan memakai pakian Yunani!.” Hal ini akan munkin terjadi jika Siamak salah satu dari mereka”.
Siamak mengajak Helena kesuatu tempat, ia mengatakan pada Helena “ Ashoka sudah masuk kedalam istana”
Helena mengatakan pada siamak “ Ashoka tidak akan duduk diam jika ia berada di istana ini, aku harus membertahu ayah (Nicator) secepatnya atau mungin Ashoka bisa merusak rencana kami sekali lagi”
Diluar, Nayak berfikir “ Mengapa Ashoka tidak ada disini?”

Kemudian Helena datang memberitahu ayahnya (Nicator) tentang kehadiran Ashoka di istana, Mir Khurasan bingung mengatakan “ Siapa yang telah membantunya?”
Kemudian helena menatal Dharma dan menghampirinya
Helena menarik Rani harma dan bertanya padanya “ Siapa yang sudah membantu putra mu masuk ke istana ini?” dengan kejam, Rajamata Helena mendorong Rani Dharma sampai terjatuh, Subharasi menghampiri Rani Dharma ketika Dharma terus menjerit kesakitan. Shubarasi negitu sangat khawatir pada Dharma

Helena mengambil cambuk, ia menaruh curiga pada Rani Dharma, kemudian Rajamata Helena mengatakan pada Dharma “ Mungkin saja kau yang sudah membantu Ashoka masuk kedalam istana” Helena mencambuki Rani Dharma dengan sangat kejam, Dharma menangis kesakitaan, ia memegangi perutnya. Bindu sangat sedih, ia berdaya melihat Dharma terus dicambuki, Bindu masih berlutut dengan pedang dibelakang lehernya, ia mengatakan “ Hentikan kebiadaban ini!”
Shubarasi tidak tega melihat Dharma terus merintih kesakitan, kemudian Shubarasi memegang cambuk untuk menghentikan tindakan kejamnya, Helena danSubharasi bertatapan mengatakan pada helena “ kau hanyalah binatang, seharusnya ia sebagai orang biasa kau mempunyai belas kasihan pada wanita hamil, tapi kau barbar bukan seorang wanita”
Helena mengatakan pada Shubarasi “ Lakukan n rasa simpati yang ada dalam hati ku, aku tidak akan membiarkan Dharma hidup"
Helena tersenyum pada Shubarasi dan mendorong Shubarasi pergi, Shubarasi berpegangan pada Cahru.
Rajamata Helena kembali memecuti Dharma, Dharma menjerit kesakitan lalu, Rani Dhrama hanya pasrah menerima cambukan ditubuhnya, ia memperingatkan Helena dan juga kelompoknya untuk menyakitinya sebanyak yang mereka inginkan, tapi ini hanya tentang waktu. Dengan sangat yakin Dharma mengatakan “ Ashoka akan datang dan mengalahkan kalian semua”

Bindu mengatakan “ Hanya putra ku Ashoka yang cukup berani untuk membunuh kalian semua, ia Vanraj, Ashoka mengikuti aturn Van (Hutan) hanya ada satu aturan bagi Van dimana disana tidak ada aturan, janga menantang kemarahan dalam dirinya”
Nicator yakin Ashoka tidak dapat melakukan hal yang membahayakan dirinya, ia memerintahkan pada prajuritnya “Temukan dia, bunuh Ashoka jika itu diperlukan” Dharma berteriak “Ashoka”.

Ashoka terus bertanya-tanya, ia masih bingung dengan sikap suamak yang aneh “ Mengapa Siamak membantu Yunani” 
Seorang Prajurit memberitahu Ashoka dibalik jeruji jendela, prajurit meminta bantuan mereka akan menghitung sampai 6 “Jika sampai hitungan ke-4 kau tidak melakukannya maka mereka akan membunuh ayahmu, laksanakanlah sesuatu Yuvraaj, kaulah sat-satunya harapan kami”
Ashoka sadar dari lamunannya, ia membuka pintu ketika prajurit Yunani menyerangnya, dan membunuh semua prajurit dan membeebaskan semua prajurit Magadha.
Ashoka meminta pada prajurit yang sama untuk melakaukan sesuatu untuknya, Prajurit itu setuju dan gembira.

Acharya Radhagupta, memperingatkan Sushima untuk tidak melakukan hal ini., " kau jangan membahayakan ayah mu " Sushim bilang " aku tidak bisa membiarkan Pataliputra dalam bahaya" Acharya Radhagupta bertanya pada Sushima " apakah kau hanya peduli pada nasib semua orang atau kau hanya mengingnkan tahta saja"
Sushim menatapnya.
Dharma sangat tegang dan gelisah.
Charu berpikir " Pada akhirnya, Samrat akan mati di sini dan jalan menuju tahta akan menjadi jelas"

Nicator mengatakan pada Sushima " kau tidak punya pilihan apapun untuk mereka, katakanlah selamat tinggal pada ayah mu". 
Mir khurasan akan mengayuhkan pedangnya pada Bindu untuk menyakitinya, ketiga ratu dan khakatak memejamkan mata mereka, di luar Sushima menatap keatas, nasib bindu sedang dipetaruhkan.Ashoka datang, ia meminta mereka untuk berhenti, Ashoka mengatakan " Kami akan menyerah".
Semua orang kaget, ketika Ashoka membuang pedangnya
Bindu tampak kecewa. helena tertawa puas

Nicator memaksa Ashoka membungkuk di samping Bindu,Nicator mengejek Ashoka "Kau tampak gagah di Magadh, bukankah kau Yuvraaj, sebenarnya Nayak pria pengecut". Prajurit melepaskan ikat kepala dan kain di tubuh Ashoka Nicator meminta pada Ashoka " Katakan bahwa kau menerima kekalahan dari Yunani, dan sekarang kau menyerah". 

Ashoka mengikuti semua ucapan Nicator “ aku Ashoka keturunan Maurya, cucu dari Chandragupta Maurya, putra dari Samrat Bindu, murid Acharya Chanakya menerima kekalahan dari Yunani dan menyerah!” Helena dan Nicator tersenyum puas
Prajurit Yunani diperintahkan untuk melakukan sesuatu pada Ashoka, mereka meminta Ashoka untuk mengatakan “ India akan kehilangan Ashoka, memukul prajurit, ia besorak sorai untuk India. semua orang terkejut. Nicator meminta pajuritnya untuk menangani Ashoka, Belati diarahkan pada AShoka, Ashoka di paksa kembali untuk berlutut, dihadapan semua orang Ashoka di cambuki 

Helena marah ia mencengkram wajah Rani Dharma dan memastikan pada Darma “ Dharma akan melihat putranya Ashoka kesakitan” Dharma menangis tak berdaya melihat Ashoka terus di cambuki, Nicator mengatakan " lihatlah, Semua keturunan Maurya ini sedang sedih" Helena tertawa puas dan melepaskan cengkraman dan melepaskan Dharma, seolah Helena jijik dan membersihkan kedua tangannya Nicator kemudian bertanya pada Rani Dharma “ Apakah sekarang kau tidak memuji putra mu lagi?. Nicator juga mengejek Bindu. 

Bindu bertanya pada Ashoka “Apa yang sudah kau lakukan? Aku akan mati terkena serangan jantung, tapi kau membuat ku akan kehilangan hal itu, aku akan bangga pada mu jika kau sudah berjuang, apa lagi yang akan kau lakukan untuk ku?
Dharma mengatakan pada Ashoka “Kau jangan pedulikan ayah mu, ayah mu tidak tahu apa yang kau inginkan untuknya, ia akan bangga dengan putranya yang sudah verencana untuk membuat ayahnya terbunuh”
Nicator meminta agar Sushima dan timnya menjatuhakan senjata mereka sekarang “ Ashoka sudah menyerahkan diri kepada kami”
Bindu mengatakan pada sushima untuk menentang keinginannya
Ashoka berteriak “Tidak ada lagi cara lain”

Bindu bertanya pada Ashoka “ Semuanya di hadapkan pada bahaya dan kau mengatakan untuk menyerah?” dimana kasih kasih sayang mu untuk tanah airmu, itu semua telah pergi”
Ashoka menjawab “ Aku lelah dengan semua ini ayah, apa untuk mendapatkan semuanya dengan memberikan seluruh hidup mereka untuk tanag air mereka?” Apakah ayah tidak lelah dengan semua ini?” Bindu tampak tidak bahagia mendengarkan ucapan putranya Ashoka
Prajurit terus mencambuki Ashoka sehingga membuat dirinya tak berdaya, Ashoka mengatakan pada Bindu “ Ayah, kita akan kehilangan segalanya jika kita melawan, aku tidak akan setuju untuk hal itu, jika kita menyerah ini akan menyelamatkan banyak naywa, kita tidak akan lagi bertindak bodoh”

Ashoka memberitahu pada Radhagupta, Sushima dan juga Nayak jika istana telah disiram oleh minyak tanah, seluruh ruangan telah di banjiri oleh minyak tanah oleh Pajurt Magadha, Ashoka mengatakan “Hanya dengan menyerah kita dapat mengalahkan semua, kami harus berfikir dengan tenang, mungkin kerugian saat ini akan membawa kita pada kemenangan yang sedang tersembunyi akan kita dapatkan esok hari” 

Bindu tidak mengerti dengan semua yang terjadi, ia sangat kecewa pada keputusan Ashoka“ Aku tidak pernah membayangkan putra ku menjadi seorang pengecut, aku piker kau akan kehilangan semua kepercayaan dan tujuan dalam hidup mu”, kemudian Bindu berharap banyak pada Sushima dan memerintahkan agar Sushima tidak menyerah, dengan menahan sakit saat prajurit Yunani mencambuki Ashoka, Ashoka mengatakan pada sushima " Kak, jika kau melakukannya pedang yang sama akan di arah pada ibu mu". Kemudian, Mir menarik Cahru kedapan sebagai ancaman mereka berikutnya, sushima panik melihat ibunya memanggil namanya. Bindu menyalahkan Dharma untuk melahirkan seorang putra pengecut. Dharma hanya bisa menangis.

Radhagupta meminta agar Sushima menyerah, ia mengatakan pada Sushima “ Ashoka pasti mempunyai rencana lain” 


Precap: Sushim sudah menyerag mengatakan Nicator “ Aku akan melakukan apa yang telah kau minta, biarkan aku memenuhi keinginan ku hari ini”. “ Aku akan membunuh Ashoka dengan tangan ku sendiri hari ini, Sushima menghampiri Ashoka yang penuh dengan luka cambukan dan sudah tidak berdaya, Ashoka bersandar di tembok menahan rasa sakit. Helena dengan senang hati memberi Sushima pedang untuk menyakiti Ashoka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar