Rabu, 20 April 2016

CAS 320 : SUSHIMA AKAN MEMBUNUH ASHOKA DENGAN TANGANNYA SENDIRI, NICATOR DAN MIR KHURASAN BERHASIL DITAKHLUKAN KARENA KEDUA BERSAUDARA BERSATU

20 APRIL 2016. KODE : 19.04



Di Istana Magadha, suasana masih sangat mencekam. Cahru menjadi Sandra Mirk Khurasan dan sekutunya, di luar istana Magadha, Radhagupta mencoba memberikan Sushima pengertian mengatakan pada Sushima “ Ashoka pasti mempunyai rencana lain, kita harus mendukungnya”

Sushima hanya menatap nasib ibunya dari kejauhan, Mir Khurasan mengarahkan pedangnya di belakang leher Cahru. Bindu masih berlutut begitu juga Ashoka yang sudah lemas, Sushima akan menyerah, Ashoka bernafas lega karena Sushima pada akhirnya menyerah. Kemudian Sushima turun dari kudanya, Helena dan sekutunya tersenyum puas
Sushima mengatakan pada Bindu” Ayah maafkan aku, aku tidak akan egois lagi, aku tidak ingin kehilangan ayah dan jga ibu, Ashoka sudah membuat aku tak berdaya, apa untungnya bagi ku kemenangan ini, jika aku harus kehilangan ayah dan juga ibu ku” Sushima meminta pada Nicator dan sekutunya untuk melepaskan ibunya (permaisuri Cahrumitra), Sushima mengatakan “ Aku akan melakukan apapun yang kau katakan” Bindu menutup matanya, ia begitu sangat kecewa
Bindu bangun, ia mengatakan pada Nicator “Kau sudah mendapatkan apa yang kau inginkan, aku punya keinginan terakhi, aku ingin memberikan Ashoka hukuman dengan tangan ku sendiri, Ashoka sudah membuat malu garis keturunan Maurya” 
Mendengar Ucapan Bindu, Rani Dharma terkejut

Saat itu, sushima datang berjalan di koridor Istana, ia melihat seluruh bagian lantai dibajiri oleh tumpahan cairan, ia kemudian berhenti dan mengusap cairan itu dan mencim “Minyak tanah”, ia bertanya-tanya tentang semua rencana Ashoka, ia mengingat Ashoka memperingatinya, sushima kembali berjalan menuju lantai atas. 
Di lantai atas, Bindu menutup matanya, ia begitu sangat kecewa
Bindu mengatakan pada Nicator “Kau sudah mendapatkan apa yang kau inginkan, aku punya keinginan terakhi, aku ingin memberikan Ashoka hukuman dengan tangan ku sendiri, Ashoka sudah membuat malu garis keturunan Maurya” 
Mendengar Ucapan Bindu, Rani Dharma terkejut, ashoka hanya mampu duduk menopang pada tembok pagar, kemudain Rajamata Helena memberikan pecut pada Bindu, Bindu terus mencambuki Ashoka, Ashoka berusaha untuk tetap kuat di mata musuh dan juga keluarganya.
Dharma memohon pada Bindu agar ia tidak menyakiti Ashoka, namun Bindu tidak mau mendengarkan perkataannya. Ketiga ratu tampak terkejut melihat sikap kejam bindu.
Nayak dan Radhaguptha menatap sedih ketika Ashoka di cambuki oleh samarat mereka melihat penderitaan Ashoka dari bawah, Helena dan sekutunya tampak puas, Dharma terus memohon untuk mengampuni putranya

Sushima sampai di lantai atas, di tempat Helena dan juga sekutunya sedang menahan dan menyiksa keluarga kerajaan, cahru tersenyum bahagia ketika ia melihat Sushima di hadapannya”Sushima”, semua anggota keluarga kerajaan terkejut melihat kedatangan sushima dan kecewa. Kemudian dengan sangat menyesal, Sushima mengatakan pada Bindu” Ayah maafkan aku, aku tidak akan egois lagi, aku tidak ingin kehilangan ayah dan jga ibu, Ashoka sudah membuat aku tak berdaya, apa untungnya bagi ku kemenangan ini, jika aku harus kehilangan ayah dan juga ibu ku”, di hadapan semua orang Sushima mencakup kedua tangannya ia kembali meminta maaf pada Ayahnya (Bindu), Sushima mengatakan “ Orang yang sudah berbuat kesalahan, maka ia telah bersalah, tapi kenyataannya yang bersalah ia sama sekali tidak merasa bersalah!” Sushima mengatakan pada Nicator “ Kau bahkan bisa membunuh ku jika kau inginkan”
Helena mencium bau minyak tanah.

Sushima mengatakan pada Nicator “ Aku akan melakukan apa yang kau minta, hari ini aku akan memenuhi semua keinginan mu, aku akan menghukum putra pelayan ini, aku sudah keliangan kehormatan dan juga martabat ku karena Ashoka, hari ini, aku akan membunuh Ashoka dengan tangan ku sendiri. Rani Dharma dan Shubarasi terkejut mendengar ucapan Sushima

Dengan senang hati Rajamata Helena memberikan Sushima belati. Rani Dharma terus memohon pada Bindu, ia merasa bahwa Bindu sudah tidak adil dan hatinya telah membatu pada putranya Ashoka. Bindu mencoba menghentikan Sushima “ Hentikan, bukankah Ashoka sudara mu?”
Sushima tahu dengan jelas tentang rasa sakit dan kecewa di dalam hatinya, ia mengatakan pada ayahnya “Jangan hentikan aku hari ini”

Helena memberikan semangat pada Sushima untuk menyakiti Ashoka yang sudah babakbelur terkena cambukan, ia mengatakan pada Sushima “ Sushim, keinginan mu akan terwujud, aku ingin melihat putranya mati di depan mata ayah mu”
Kemudian dengan membawa belati ditangannya, Sushima melangkah mendekati Ashoka yang sudah babakbelur, seluruh tubuhnya penuh dengan luka cambukan, Ashoka mencoba untuk menyandarkan tubuhnya ke tembok dengan sisa tenaganya, Ashoka menatap Sushima hanya mampu duduk bersandar di pagar, ia berfikir “ Permainan ini bisa diubah jika ia tidak mealakukan apapun, inilah saatnya merubah kekalahan menjadi kemenangan”

Sushima begitu sangat dendam melihat Ashoka, ia berfikir ketika Ashoka merebut semua haknya dan juga posisinya, Ashoka tersenyum pada saudaranya, ia hanya menangguk.
Kemudian, Sushima mengingat ketika Ashoka membertahu padanya tentang minyak tanah yang sengaja di tumpahkan membanjiri seluruh istana, Sushima berfikir “ Selama ini, aku sudah dibakar oleh api kebencian sepanjang hidup ku, tapi malam ini akan ku pastikan Ashoka terbakar, aku ingin melihat Ashoka menggeliat kesakitan!”

Rani Dharma, memohon pada Sushima untuk berhenti tapi semua yang dilakun Dharma sia-sia
Sushima mengambil minyak tanah dan menumpahkan minyak tersebut ditempat Ashoka duduk tak bedaya, ia sangat marah pada Ashoka mengatakan “ Kau sudah merebut cinta ayah, keyakinan warga dan semuanya dari ku, karena kau aku kehilangan rasa hormat ku, hari ini aku berdiri seperti seorang pecundang disini karena kebodohannya”. Kemudian Sushima mengambil Mashaal (obor), Bindu berusaha untuk menghentikan Sushima “ Hentikan, aku setuju jika Ashoka harus di hukum tapi tidak dengan cara ceperti ini” Helena terus menebar senyum rasa puas di wajahnya

Alih-alih melemparkan obor pada Ashoka, tapi Sushima melemparkan obor itu ketempat yang jauh mengenai lantai istana yang telah dibajiri minyak tanah, api dengan cepat menjalar ledakan pun terjadi, semua orang panik Rajamata Helena dan sekutunya terkejut, semua orang ketakutan, kemudian perkelahian pun terjadi ditengah-tengah kobaran api, namun Ashoka pingsan tak sadarkan diri. Radhagupta dan Nayak segera turun dari kudanya, mereka masuk bersama pasukan Magadha bertempur dengan pasukan Yunani. 
Di lantai atas, asap mengepul pertarungan terjadi ditengah kobaran api, beberapa prajurit Magadha siap bertarung menghadapai prajurit Yunani. Dharma terkejut melihat putranya tak sadarkan diri, ketika itu prajurit yunani akan menyerang namun dengan sigap prajurit Magadha melindung Rani Dharma
Pertarungan terjadi antara nicator melawan Bindu dan Mir melawan Sushima, Sushima berhasil mendorong Khurasan, kemudian, Sushima membantu Bindu bertempur dengan Nicator dan semua sekutunya, Ketiga ratu dikepung oleh prajurit Yunani, prajurit Magadha datang untuk melindungi ratu mereka, Sushima meminta kepada Bindu untuk terlebih dahulu, ia membawa Rani Subharasi dan Cahru, namun Shubarasi meminta pada Bindu “ Rani Dharma dalam bahaya, kita harus membawanya pergi dari sini”.

Bersama dengan kawalan dua orang prajurit, Bindu membawa ketiga ratu keluar dari lantai atas namun di tengah perjalan mereka Dharma menghentikan langkah kakinya, ia bergitu sangat mencemaskan keadaan Ashoka yang belum sadar “ Ku rasa sesuatu sudah terjadi pada Ashoka”
Namun cahrumitra mengatakan pada Bindu “Sekarang yang terpenting, utamakan dahulu keselamatan semua orang, bukankan Sushima sudah melakukan banyak hal untuk kita”
Bindu mengatakan pada Cahru “ Ashoka juga bisa melakukan apapun, Ashoka pasti akan menemukan jalan keluat disini, karena keadaan, Ashoka menyerah pada keadaan untuk menyelamatkan ibu pertiwi, entah bagaimanacaranya putra ku pasti akan membawa kita keluar dari sini”

Kemudian, perkelahian pun kembali terjadi, Bindu sampai pada area lain di istana prajurit yang telah Ashoka selamatkan memberitahu tentang kondisi Ashoka ketika Bindu akan menuruni anak tangga , namun saat itu prajurit di tikam oleh prajurit Yunani. Nicator dan Sushima masih terlibat pertarungan, begitu juga di koridor istana bawah, Nayak dan Radhaguptha menghabisi semua pajurit Yunani yang menghalangi jalan mereka. 
Rani Dharma menghentikan langkah kakinya, merasakan nyeri diperutnya “ Aku yakin pada mu, kau pun tidak akan meninggalkan kakak mu sendirian disini”

Sushima dan Mir Khurasan sedang berkelahi, Sushim kehilangan pedangnya ketika ia bertarung dan hamper terjatuh dari pagar. Dharma mendengar suara Sushima meminta bantuan, Dharma kembali menaiki anak tangga dan kembali keatas, Mir khurasan mendorong Sushima, ia bergelantungan di tepian pagar dan mencoba memanggil bantuan di lantai atas untuk membantu Ashoka namun sesaat kemudian, Ashoka tersadar, Mir Khurasan akan memukul Sushima namun Ashoka memukul terlebih dahulu sebelum Mir kHurasan mencelakai Sushima, Ashoka mengulurkan tangannya dan membantu Sushima kembali ke balkom Nicator menghampiri mereka dengan menyandra Rani Dharma dan menaruh pedangnya di leher Rani Dharma, Nicator mengancam “ Menyerahlah sekarang, atau ibu mu akan mati, Kemudian tanpa di duga, Helena pun kemudian datang lalu Ashoka mengarahkan pedangnya ke leher Rajamata Helena, sedangkan Sushima mengarahkan pedangnya leher ke Mir Khurasan.

Ashoka mengatakan “jika kau mau, kau dapat membebaskan keduanya. Nicator berkilah membela putrinya “ Helena tidak bersalah, ketika ia datang meminta tahta dan menginginkan seorang anak duduk diatasnya, kau akan melakukan hal yang sama dengan Justin dengan membunuhnya menggunakan tangan mu sendiri, permainan ini hanyalah kemenangan individu, Bunuh saja dia, aku tidak peduli padanya”. Helena memohon pada ayahnya untuk tidak melakukannya.

Ashoka mengatakan “ sudah jelas perbedaan antara kami dan Kau Yunani, bahkan kami tidak menolak ketika kami menerima kekalahan ketika kami datang kehadapan kalian, Helena adalah Rajamata disini, kami tidak membunuh seorang ibu tapi kami selalu menunjukkan rasa hormat kepada mereka, marik kita akhiri semuanya dan mulai melepaskan Helena, dan Nicator mulai perlahan-lahan melepaskan cekramannya pada dharma dan Ashoka menjatuhkan pedangnya, kemudian, Rani Dharma mengambil pedang dan mengarahkannya pada Nicator, Dharma mengatakan “Jangan lupa, putra ku memiliki darah ku di dalam pembuluh darahnya”. Ashoka mencoba mengentikan ibunya, ia meminta pada ibunya untuk pergi karena ia tidak enak badan “Bu kau harus mengurus diri mu sendiri”. Dharma tidak mau meninggalkan putranya, Rajamata Helena juga pergi dari sana.

Dharma bergegas pergi, ia menuruni anak tangga dan bertemu dengan Nayak dan Radhaguptha menemui Rani Dharma, Dharma meminta mereka untuk pergi menemui Ashoka, Nayak setuju untuk membantu Ashoka sementara Radhagupta membawa pergi besama dengannya. Ashoka memberikan Nicator pedang “ Pesawat tempur yang sejati tidak penah menyerang sesorang yang tidak mempunyai senjata”. Mereka kembali terlibat dalam pertarungan pedang, kedua bersaudara besama-sama melawan dengan memegang pedang mereka pada leher Mir dan Nicator akhirnya Mir Khurasan dan Nicator menyerah, 

Precap: Nicator dan Mir Khurasan di ikat di pilar dengan sadis Sushima menggorok leher Mir Khurasan dan Nicator dengan pedangnya, Ashoka berbaring lemah mengatakan pada Sushim “ Samrat akan mengambil keputusan, “ Keputusan akan diambil, jangan kau membunuh mereka berdua ”. Sushim menatap mata Ashoka dengan tajam dan sengaja mendendang Ashoka ke dalam kobaran api mengatakan” Sushima mengatakan pada Ashoka “ Kemenangan ini begitu penting, aku menang hari ini karena bantuan mu!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar