Minggu, 10 April 2016

CAS 313 : ASHOKA MENDAPATKAN PENGHINAAN DARI JAGANNATH, KAURVAKI MENAMPAR ASHOKA DI HADAPAN AYAHNYA, BINDU DIKALAHKAN OLEH NICATOR, HELENA DIBEBASKAN DARI PENJARA OLEH NICATOR KEMUDIAN HELENA DATANG MENEMUI SIAMAK DAN MENCERITAKAN ORANG TUA KANDUNG SIAMAK

10 APRIL 2016. KODE : 9.04


Maharaj Jagannath menghampiri Ashoka dan Kaurvaki, Jagannath memegang tangan Kaurvaki dan mengajaknya pergi, Ashoka masih memegang tangan Kaurvaki, Jagnnath mengatakan pada Ashoka “ Putri ku tidak akan pernah berhasil dalam melakukan apa yang dia inginkan. Jagganath memaksa Kaurvaki, Ashoka melepaskan tangan kaurvaki dari genggaman tangannya, Kaurvaki menjerit untuk membiarkan dirinya pergi tapi ayahnya secara paksa mengajaknya pergi bersamanya. Ashoka melihat gelang ditangannya
Di Istana Magadha, Siamak datang ke hadapan ayahnya dengan keadaan luka parah, mulutnya mengeluarkan darah, Siamak mengatakan " Maafkan aku'. Siamak mengatakan Mereka tahu tentang terowongan itu, Para prajurit menyerang ku. mereka memaksa masuk kedalam”

Radhagupta datang besama dengan Nayak menemui Ashoka, Radhagupta memberitahu benang ditangan Ashoka “Apa yang sudah kau lakukan?” Gadis yang belum menikah datang kesini pada hari ini besama dengan seorang anak, maka mereka akan memilih satu kehidupan” Ashoka bingung. Radhagupta memberitahu jika Kaurvaki telah memilih Ashoka sebagai suaminya dengan cara seperti itu.
Prajurit gabungan antara Mir Khurasan dan Nicator berlari di dalam terowongan baru memasuki istana. 

Di halaman Istana Magadha, Bindu meminta pada Shubhrasi untuk membawa semua orang ke ruangan yang lebih aman. Dharma tidak ingin meninggalkan bindu sendirian tapi Bindu mengatakan kepada mereka untuk tetap dengan kekuatan mereka saat ini, kemudian Bindu meminta Siamak untuk pergi, tapi Siamak menolak dan memerintahkannya untuk meneuruti semua ucapannya. Bindu berbicara dengan penuh keyakinan bahwa perang antara Magadha dan Yunani akan segera berakhir, ia mencabut pedangnya dan diikuti oleh semua prajurit Magadha dan Kaalatak mereka berlari dan Perang telah dimulai kembali. Di sisi lain, Siamak berpura-pura bertarung pedang dengan Nicator, Mir berhasil untuk mendorong Bindu dan bindu kembali terjatuh ke tanah.

Siamak mengatakan “Hari ini akan menjadi hari baik untuk ku atau untuk semua orang yang telah ku benci” Bindu sangat bangga pada Siamak, Bindu mengatakan “Jumlah mereka lebih banyak dan memiliki senjata yang banyak dari pada kita, aku tidak bisa lagi berkomentar tentang apa yang akan terjadi, tapi aku hanya akan mengatakan jika rasa hormat terhadap prajurit Magadha merupakan hal yang sangat penting, rasa hormat kami akan menjaga kepercayaan terhadap generasi yang akan datang secara utuh, kami akan melawan, kebenaran dan juga keyakinan akan menjadi senjata untuk kami, mungkin saja kami akan kehilangan namun kami akan memastikan bahwa musuh akan gentar sementara mengingat perang antara mereka akan kembali, mereka akan meminta untuk berperang kembali”. Bindu pun masih bertarung dengan Mir khurasan, ia mengambil pedangnya dan kembali mengucapkan Har..har. Mahadev pedangnya tepat jatuh di tangannya.

Nicator, Mir datang ke sana dengan kelompok pasukan mereka. Diantara kedua kubu terlibat dalam perkelahian. Mir dan Bindu melihat satu sama lain. Bindu mengatakan “Kau seharusnya tidak kembali hidup dan berada disini” . Mir bilang “ aku Khurasani, bagi kami Khurasani tidak akan pernah melupakan semua janji yang telah mereka buat, Aku telah berjanji pada Noor, Aku akan membalaskan dendam terhadap pembunuhnya, kau tidak harus berpikir musuh mu akan menjadi lemah" . Bindu geram dan langsung menyerang Mir, Ia melihat Mir masih tidak bisa menggerakan satu kakinya dengan mudah. Mereka berdua terus bertarung pedang, Siamak bersama dengan Nicator. Mereka melihat Mahamatya dan berpura-pura untuk melawan. Mahamatya berjalan dalam arah yang berbeda. Kemudian Mir memukul Bindu dalam pertarungan dan ia terjatuh. Bindu bangkit dan mengatakan “Har Har Mahadev (Hidup Mahadev)” . Bindu memukul pedang dengan menggunakan kakinya dan kemudian pedangnya terjatuh di udara . Bindu menyerang Mir.

Dharma dan Shubharasi berdoa, Dharma mengatakan dengan keyakinannya “hanya Ashoka yang dapat membantu kita sekarang, hanya ada satu orang yang bisa membawanya kembali ke Pataliputra”. 
Dharma bergegas pergi untuk memeriksa Sushim, ia menengok keadaan Sushima yang masih belum sadarkan diri, dan membuatkan Sushima ramuan dan menaruh dibagian lukanya. Charu mempertanyakan Dharma “ apa yang dia lakukan”. Dharma mengatakan “ kita perlu anak-anak untuk melawan musuh-musuh kita” . “ Hanya Sushim dapat membawa Ashoka kembali”. Charu menolak tantang keterkaitan Sushima dengan Ashoka , tetapi Dharma memberikan alasan “ mereka tidak memiliki pilihan lain" . Dharma menaruh sesuatu di lukanya”. Sushim bangun menjerit kesakitan.

Dilapangan, Bindu masih bertarung pedang dengan Mir Khurasan, Mir berhasil menjatuhkan pedang Bindu dan menendang bindu, Bindu bangun dan merebut pedang prajurit Yunani. Kemudian Bindu memukul Mir Khurasan, ia membuat Mir menjatuhkan pedangnya dan menaruh pedang Mir di lehernya. Nicator dan Siamak melihat hal itu, Siamak berteriak pada ayahnya, kemudian Nicator menaruh pedangnya di leher Siamak, mereka berpura-pura, Nicator mengatakan pada Bindu “ Apa yang kau inginkan “Anak-anak atau tahta?” kemudian Bindu menoleh melihat Siamak. Ia melepaskan pedang dileher Mir Khurasan.
Sushima sudah sadarkan diri, ia bersiap akan menyerang dan tidak akan mengampuni Yunani, namun Dhrama mencegah Sushima, Sushim mengatakan “ Aku tidak akan pernah mengampuni Yunani sekarang” 

Dharma mengatakan pada Sushima“ kau harus membawa Ashoka kembali” . Namun Sushima menyalahkan Ashoka untuk kondisi mereka., Sushima mengatakan “ Kau berpikir kami tidak akan menang jika dia tidak ada? “ Dharma memberikan alsasan bahwa mereka juga membutuhkan pasukan “ . Ini bukan waktu untuk berdebat tapi untuk menyelamatkan ibu pertiwi”. Sushima setuju dan pergi keluar.

Maharaj Jagannath menampar Kaurvaki, Jagannath mengatakan “ Siapa yang butuh anak seperti mu? Istri Jagannth menghentikannya. Jagannath sangat marah dengan Kaurvaki untuk melanggar tradisi mereka bersama Ashoka. Kaurvaki menyebut bahwa semua tindakannya benar tetapi Jagannath mengatakan “ kau melakukan satu atau dua hal tanpa izin orang tua mu, tidak akan menghasilkan apa-apa”. “ Aku malu” Kaurvaki bilang “ aku juga merasakan hal yang sama ketika kau menghina Ashoka” . “ Apakah Kalinga menginginkan hal ini? “ Kau hanya mengajarkan pada ku bahwa ujian terbesar dari kebenaran dan dharma adalah mendengarkan hati mu, aku melakukan apa yang ku rasa benar”. Ashoka berjalan di koridor istana kemudian ia berhenti didepan kamar Kaurvaki.

Sushima berusaha keluar dari istana, ia melihat banyak prajurit yang bergelimpangan kemudian ia melihat dua orang prajurit Yunani Pasukan Yunani masuk kedalam Istana Magadha, sushima berpura-putra berbohong sebelum mereka menutup wajah mereka dengan bubuk warna, para prajurit melihat ada seseorang yang melarikan diri, mereka mengejarnya. Sushima pergi dari istana Magadha dengan mendunggangi kudanya.

Maharaj Jagannath menegaskan ucapannya pada Kaurvaki “ Ashoka tidak dapat menjadi bagian dari keluarga mereka, ini terkait dengan keluarga kami ”. “Aku tidak akan pernah membiarkan mu menikahi seorang Maurya”. “ Aku bisa melupakannya untuk kedua kalinya bahwa ia keturunan Maurya, tapi aku masih tidak bisa menikah pada keluarga yang setiap anggota keluarga mencoba untuk saling menantang”. “Saudara yang selalu melawan satu sama lain di tengah-tengah lapangan! “ Seorang ibu yang mencoba untuk membunuh anaknya! “ Seorang Ayah membunuh cucunya!” Aku tidak bisa menikah dalam keluarga di mana setiap orang memiliki latar belakang yang suram, bagi ku itu bukan keluarga kerajaan tetapi sekelompok penari! “ Ashoka berdiri dekat pintu, Ia telah mendengar seluruh pembicaraan antara Kaurvaki dan Ayahnya. Ashoka dengan sangat geram pergi dari sana.

Kaurvaki menjawab semua cercaan ayahnya terhadap keluarga Ashoka “ setiap keluarga memiliki keinginan untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi”.“Ayah Lihatlah saudaramu sendiri, Apakah mungkin bagi mu untuk mendapatkan Kalinga kembali jika Ashoka tidak ada di sini?” Jika kau tidak memiliki dukungan dari Magada, maka kau tidak akan pernah mendapatkan kemenangan mu!”. Tidak taukah kau jika Ashoka berbeda dengan orang lain, ia memiliki simpati, perasaan ku akan sama dengan perasaannya bahkan sekalipun itu orang normal, aku tahu kau mencoba yang terbaik untuk ku agar aku tidak menikah dengannya karena kau merasa ia bukan Rajvanshi yang sempurna” . “ Kau boleh Tanyakan pada siapa pun” . “ Mereka juga akan merasakan hal yang sama”.

Maharaj Jagannath mengatakan “ Ashoka memiliki banyak musuh, mereka dapat menggunakan mu melawan dirinya”. Namun Kaurvaki tidak merasa keberatan. Kaurvaki kembali menjawab Ayahnya “ Hanya orang-orang yang berani yang memiliki musuh, aku sudah membuat keputusan ku, bahwa kau harus menerima putri mu bersama dengan Ashoka”. 
Maharaj Jagannath mengatakan padanya untuk membawa Ashoka “ aku akan berbicara dengannya”. Kaurvaki sangat senang dengan keputusan Ayahnya.

Mir mengatakan pada Nicator “ Kau sudah memutar balik keadaan dengan begitu sangat baik, kata Siamak Bindu tidak berarti apa-apa untuk Nicator tapi dia akan sangat berarti untuk mu, Siamak memiliki darah putri mu, kau senang melihat dia diambang kematian?” Nicator bilang “ Aku tidak percaya jika darah itu yang dapat melawan ku”.

Siamak mengatakan dengan sangat arogan kepada Bindu “ Menajadi Maurya hidup ku tidaklah menjadi lebih penting, di sini aku disebut sebagi anak seorang penghianat, mungkin saja aku bisa mengilangkan noda itu dari ingatan ku hari ini, biarkan aku mati untuk Magadha hari ini, lebih baik aku mati dengan sema beban dalam hidup ku ini, bunuhlah aku Nicator”, kemudian Nicator lebih mendekatkan arah pedangnya ke leher Siamak, Bindu menjatuhkan pedangnya diikuti oleh semua pasukan parjurit Magdha. Siamak berpura-pura peduli “Aku sudah bilang untuk tidak menjatuhkannya” Melihat semua itu, Nicator tersenum gembira mengatakan “ Aku menang pada hari ini aku sudah lama menunggu kemenangan ini! Pada hari ini, aku sudah menjadi penguasa paling kuat !”
Mir Khurasan tersenyum begitu juga dengan Siamak ia nyengir dengan penuh kelicikan.

Bindu kemudian berlutut dihadapan Naicator. Semua prajurit Yunani berseorak sorai untuk Nicator, sorak sorai itu terdengan sampai dipenjara Helena
Dipenjara, Helena sangat senang ketika ia mendengar semua itu dengan sangat jelas, ia menigat kembali semua ucapan Chanaya dan melafalkannya (“ Aku hanya akan mengalahkan mu dalam permaian”) Helena mengatakan “ Kau sudah kehilangan segalanya Chanakya, Magadha pun sekarang telah pergi! Seluruh keturunan Maurya akan selesai hari ini, lalu untuk siapa kau akan memerintah, tidak ada yang akan dapat mengubah nasib ini sekarang, bahkan tidak juga yang dapat dilakukan oleh murid kesayangan mu Ashoka!” Helena tertawa senang.

Mir kemudian memerintahkan pada prajuritnya untuk membawa Bindu dan membunuh keluarganya “Cari disetiap sudut istana, tidak ada yang boleh dibiarkan hidup “. Bindu dibawa pergi dengan para parjurit Yunani.
Seorang pelayan wanita datang untuk memberitahukan kepada semua para wanita yang mengamankan diri mereka jika Yang Maulia Bindusar telah menyerah, Subharasi tampak gelisah mengatakan “kita akan membunuh diri kita sendiri jika Ashoka datang terkambat, kami akan mendapatkan penghinaan dari Yunani dan juga Khurasani”. Ketiga ratu memegang belati ditangan mereka masing-masing.

Ashoka sangat marah pada Kaurvaki dan mengacuhkannya, mereka berbicara di koridor, Kaurvaki mencoba untuk menghentikan Ashoka, Kaurvaki mengatakan “ Aku tahu kau terluka oleh ucapan ayah” namun Ashoka membantah “ Itu berarti kau tak dapat memahami aku, aku sakit hati atas apa yang telah kau lakukan” kaurvaki mengatakan pada Ashoka “ Aku menyukai mu karena aku bertemu dengan sesorang pertama kalinya, yang memiliki semangat untuk dapat melakukan apapun untuk orang tuanya. Ashoka bertanya pada Kaurvaki “ Apa yang sudah kau lakukan hari ini telah membuat seolah-olah aku terburu-buru untuk menikah dengan mu” Aku pikir kau tidak akan menyakiti ku tetapi hari ini, kau sudah menipu ku untuk kedua kalinya “. “ Aku siap untuk melakukan apa pun untuk mu, tapi kau sudah menjadi egois”. Ashoka menambahkan “ kau sudah menyembunyikan makna tradisi itu, kau tidak menyadari bahwa kau melanggar kepercayaan Maharaj Jagannath pada ku”. “ kau sudah membuat ku bersalah di mata diri ku sendiri” kaurvaki hanya menangis ketika ia mendengar ucapan Ashoka.

Kaurvaki bilang “ aku tidak pernah berpikir seperti itu”.” Aku setuju kau membuat kesalahan yang sangat besar, aku harus memberitahu mu, tapi aku tidak ingin kau khawatir, Aku mencintaimu dan sudah mengambil keputusan ini” . “ Hal ini tidak penting bahwa kau mengambil keputusan yang sama” “ Aku tidak melakukan sesuatu yang salah dengan mencintai mu dan itu bukan kesalahan ku”. “ jika kau seperti itu aku tidak akan pernah mencintaimu? “ kau masih berbicara atas nama ayah ku bahkan setelah ayah ku menghina diri mu “ Siapa yang tidak ingin mencintai seorang pria yang tidak pernah memikirkan keuntungan apapun?” Hanya orang seperti diri mulah yang tidak bisa memikirkan untuk dapat menyakiti orang lain, Mereka memberi tahu tentang pentingnya orang lain”. “ Ini merupakan alasan terbesar ku mengapa aku mencintai diri mu “ . “ kau menjadi dambaan setiap gadis jika mereka melihat pria seperti mu “ Bagaimana kau bisa berpikir jika aku akan melepaskan kesempatan itu?” tidak!” aku tak berdaya dengan semua kebaikan mu Ashok".
Ashoka meyakinkan pada Kaurvaki mengatakan pada kaurvaki “ Aku hanya mengatakan jika orang tua kita hanya menginginkan yang terbaik, mereka selalu berdiri di samping kita, tidak ada perbuatan yang baik dapat terjadi jika tanpa seijin dan restu mereka” Aku ingin meminta maaf pada ayah mu secara pribadi” Ashoka pergi.

Diistana Magadha Bindu sudah menyerah, istana telah di kuasai oleh Nicator. Mahamatya juga dirantai. Mir mencari Dharma, mengatakan “ Cari Dharma di setiap sudut, aku harus mencungkil kedua mata Bindu tepat di depan matanya” - satu untuk Noor dan satu untuk diriku sendiri!”

Ashoka datang untuk menemui Ayah Kaurvaki, namun Maharaj Jagannath memuji tindakan Ashoka. “Ku pikir kau datang untuk membantu ku, tetapi tampaknya sepertinya kedatangan mu kesini mempunyai tujuan lain, aku piker kau sudah belajar banyak dari ibu mu saat ia melakukan hal yang sama, ia tahu bagaimana menempatkan dirinya sendiri di kerajaan, bukankah ibumu hanyalah putri dari seorang pendeta biasa”. Ashoka marah dan mengatakan “ Aku disini melindungi mu dan kau saat ini membicarakan dan menghina ibu ku?. Maharaj Jagannath terus berbicara mencemooh Rani Dharma. Jagannath mengatakan “ Ibu mu hanya cocok untuk menjadi seorang pelayan dan kau hanya menjadi putra seorang pelayan” Ashoka marah “ Jagannnnnath “ kemudian Ashoka mencekik leher Jaganntah, Ashoka mengatakan “Jangan kau menghina ibuku”, Kaurvaki mencoba untuk membebaskan ayahnya tapi Ashoka bertambah marah.

Maharaj Jagannath berbicara pada Kaurvaki “ aku hanya berbicara dengan Ashoka tapi dia menyerang ku, Ashoka mencoba membunuh ku tepat di depan mata mu, Bagaimana ia akan melindungi diri mu?”, “Tidak, karena darahnyalah penyebab semua itu!” Ashoka marah dan mendorong Jagannath, jagannath terjatuh di drkat sofa, ia memegangi kepalanya, Kaurvaki bergegas ke samping ayahnya. Kemudian Kaurvaki menampar Ashoka, Kaurvaki kecewa dengan Asoka "Dia atah ku kau inginmenyakitinya, aku tidak akan membiarkan mu menyakiti Ayah ku" Ashoka mencoba untuk menjelaskan " tapi ayah mulah yang terus menghina sku dan juga ibu ku" tapi Kaurvaki menolak untuk mendengarnya. Maharaj Jagannath tersenyum senang karena telah berhasil menebarkan bibit kebencian terhadap Ashoka di dalam hati putrinya . Kaurvak menangis dan terus mengusir Ashoka untuk pergi fari hadapannya, Ashoka melihat tentang senyum yang tersirat di wajah Maharaj Jagannath, jagannth tersenyum puas menatap Ashoka ia berpura-pura kesakitan ketika kaurvaki mendekatinya, Ashoka marah dan petgi dari sana 

Sushima masih menunggangi kudanya, Sushima berharap ia tidak terlambat untuk menemui Ashoka, para prajurit Yunani kehilangan jejak sushima sehingga mereka pergi kearah yang berbeda, disis lain Ashoka bersama Radhagupta dan Nayak dan para prajuritnya siap untuk berangkat ke Patliputra. Ashoka sempat kembali ke istana untuk Kaurvaki tapi kaurvaki tidak ada. Ia memerintahkan untuk pergi. Kaurvaki berlari dan menatap kepergian Ashoka dari atas balkon kamarnya, ia menangis saat melihat Ashoka pergi. Ashoka pun sedih.

Dharma kembali berdoa kepada dewa dan berharap Sushim segera menemukan Ashoka
Malam hari dihutan, Radhagupta menyarankan pada Ashoka untuk menginap dikuil, sedang jalan didepan sana harus melewati hutan.
Nicator datang kepenjara menemui Helena “Aku sudah menepati janji ku”. Helena menyambut gembira kedatangan Ayahnya Helena setuju “ Akhirnya mimpi kita menjadi kenyataan, sekarang Magadha berada dibawah kendali Yunani” Nicator meminta Helena untuk datang ke tahta yang telah lama menunggunya, dengan senang hati Helena dengan sanggat senang hati keluar dari penjara besama Nicator.
Ashoka sedang gelisah bermalam di kuil, Ashoka tidak percaya jika Kaurvaki dapat melakukan semua itu terhadap dirinya, Kaurvaki datang dihadaoan Ashoka,ia bertanya pada Ashoka “Apa yang akan kau lakukan jika kau berada dalam posisi ku, anak mana yang hanya dapat diam ketika melihat orang tuanya sedang dalam masalah” Kaurvaki mencoba menjelaskan sikapnya. Kaurvaki mengatakan “Aku meminta mu untuk pergi meninggalkannya ketika ia marah, tapi apakah untuk mu aku segalanya, sebelumnya aku pernah mengatakan hal itu pada mu?” Ashoka mencoba meminta maaf tapi ternyata itu hanyalah imajinasinya. Ashoka bilang “Aku tidak bisa melakukannnya, satu kebohongan tidak bisa mengakhiri hubungan kita, aku akan menceritakan semuanya setelah bertemu kembali dengannya” ia memegang gelang pemberian dari Kaurvaki.

Kaurvaki menangis tersedu-sedu di sofa, ia menyalahkan dirinya sendiri karena terlalu memikirkan Ashoka dari pada dirinya sendiri, “ Aku merasa hari ini aku tidak bisa memahami mu, aku tidak akan pernah mengetetahui diri mu setelah apa yang terjadi hari ini” Kaurvaki menangis, semua mimpi yang berhubungan dengan mu akan hancur hari ini”
Ibu kaurvaki datang menemui putrinya "Ada aoa putri ku", Kaurvaki menangis memeluk ibunya “ Maafkan aku” ibu Kaurvaki mengatakan “ Kau sudah membuat kesalahan, ia tidak akan lagi mempercayai cinta mu, aku tidak bisa melihat bagaimana jarak yang telah kau ciptakan antara kau dan Ashoka bagi masyarakat, Ashoka melakukan apapun yang kau lakukan, tapi kau tidak tanan siapapun yang menghina ayah mu, ashoka juga tidak tahan terhadap orang yang sudah menghina dirinya dan juga ibunya, Ayah mu sudah menghasut mu agar kau berekasi seperti itu agar Ashoka kehilangan kesabarannya, Ayah mu dan juga paman mulah yang ada dibalakangnya, mereka berkomplot untuk melawan orang yang sudah membantunya mendapatkan Kalinga kembali, itulah rencana mereka berdua”. Kaurvaki tidak percaya atas apa yang diceritakan ibunya mengatakan “ Bagaimana Ayah ku bisa begitu rendah, ia tega berkomplot untuk orang yang telah mendapatkan Kalinga kembali? Ibu Kaurvaki mengatakan “Ini bukanlah waktu untuk kau terus meratapi nasib mu, pergilah dan memulai hal-hal baru besama dengan Ashoka, jangan biarkan ketidakadilan terjadi pada Ashoka dan pada dirimu, pergilah nak “ kaurvaki pergi’.

Siamak berada dikamarnya setelah Nicattor berhasil mengalahkan Bindu, ia berbicara dengan seketa lukisan Rani Noor “ Aku sudah melakukan apa yang selalu kau inginkan, hari ini kau akan sangat bangga pada ku, begitu banyak orang yang harus kehilangan nyawanya, Ayah harus merasakan malu, ini akan baik jika jika tanpa dirinya, kemudian kau akan hidup kembali” Helena datang menemui siamak, Helena menujukan kain bercak darah Justin dan Noor dan memberikannya pada Siamak, Siamak melihat kain itu “Hal ini aneh, aku tidak menangis ketika aku melihat darah ayah ku, tapi aku menangis ketika aku melihat darah guru ku kering, hubungan guru dan murid lebih kuat dari pada hubungan antara ayah dan anak”.
Helena datang menemui Siamak dan mengatakan “ sebelum kau duduk diatas tahta, ada kebenaran yang harus kau ketahui, ibu mu memang menikahi Bindu, tapi dia memberikan hatinya untuk sesorang yang lebih mencintai dirinya sendiri, Siamak marah mengarahkan belati di lehernya “ Kau merupakan pewarnaan dari karekter ibu ku!” Helena mengatakan “ Aku hanya mengatakan yang sebenarnya, kaulah bukti dari semua yang telah kita bicarakan!” siamak bingung.

Helena mengatakan “ Bindu akan lemah jika melihat Ashoka dan Sushima terluka dan tidak akan pernah datang untuk menyeka air matanya, apa kau pernah berfikir mengapa? Mengapa ia tidak dekat dengan mu, karena ia memiliki anak yang lain!”. “ Mengapa Noor selalu merasa bahwa dirinya harus merebut semua haknya dari Bindu?” Itu karena ibu mu tahu bahwa hari ini Bindu akan mencari tahu jika kau bukanlah anaknya, maka ia akan melempar diri mu keluar dari kehdipannya”. Siamak terlihat sangat marah, Helena mengatakan kepada Siamak “ jangan mencari logika, apa yang akan terjadi dengan memenuhi kebutuhan jatntung, kau hanya dapat memahami semua itu dari memosi yang datang setiap kali kau terluka”. Siamak mengenang Justin yang selalu melindunginya dari Sushima, Helena mengatakan kepada Siamak untuk berfikir tentang kerugian yang sangat menyakitkan baginya, siamak menyebut naman justin. Helena setuju “ Justin ayah kandung mu” Siamak menangis dan Helena memeluk dirinya.

Precap: Siamak berumpah untuk memastikan agar setiap keturunan Maurya membayar atas semua penghinaan terhadap ayah dan juga ibunya, Rani Dharma beridiri didepan semua para wanita agar mereka berani menunjuk pisau dihadapan prajurit Yunani, prajurit Yunani mengepung mereka. Sushim mengatakan pada Ashoka tentang Nicator telah menyerang istana mereka.“ Ayah harus menyerah, inilah saatnya kau aku bersatu dengan saudara mu untuk melawan musuh (sushim mengulurkan tangan pada Ashoka), untuk tanah air kita yang sedang membutuhkan dua orang anak, kami berdua akan menyelamatkan Magadha bersama-sama hari ini” Ashoka menatap sushima



Tidak ada komentar:

Posting Komentar