13
APRIL 2016. KODE 12.06
Ashoka
masih bermalam di kuil kuno, ia mencari berkah dari dewi dikuil kuno, Ashoka
berdiri dihadapan patung dewi, ia mengatakan " berkati aku dewi, semoga aku
berhasil membebaskan keluarga ku". "Aku akan datang kembali untuk
melanjutkan apa yang tersisa di antara kami (antara Ashoka dan Kaurvaki) jika
kesempatan itu masih ada”
Di
sisi lain, Kaurvaki berjalan di malam hari sendirian ke kuil kuno, Kaurvaki
yakin Ashoka akan mengerti ketika ia akan mengatakan kepadanya apa yang ada di
dalam hatinya, ,ia segera berlari menuju kuil.
Malam
hari di tengah hutan, Sushim berbicara kepada Nayak tentang perang Kalinga.
" Apakah tidak idak ada ptajurit kami yang mati dalam merebut kalinga
kembali?" Nayak menjawab " Ashoka tidak membiarkan situasi perang
timbul, ia sendirian memenangkan Takshshila dan sekarang Kalinga".
Kaurvaki
jatuh saat melintasi jalan, ,
Ashoka
kembali pada rombongannya yang sudah menunggu bersama dengan pasukan Magadha,
ia mengirimkan Acharya Radhagupta dan Nayak ke arah yang berbeda sementara ia
dan Sushim akan pergi dari arah lain. Mereka semua mengatakan "Jai
Janani" (hidup ibu pertiwi) Kaurvaki mendengar sorak sorai mereka, ia
bergegas menghampiri. Ashoka sudah pergi dengan pasukannya. Kaurvaki memanggil
Ashoka “Ashoka berhenti, tunggu aku Ashok” tapi, Ashoka dan rombongannya telah
pergi dengan menunggangi kudanya dan tidak bisa mendengar suara Kaurvaki.
Kaurvaki menangis tersedu-sedu.
Di
hadapan semua orang, Helena duduk di atas tahta Magadha, Helena mengatakan
"Samrat Bindu putra dari Candragupta Maurya, yang berdiri sendiri diruang
siding telah kalah menunggu ku untuk memutuskan nasibnya, Ayah ku berdiri di
depan ayahmu sangat lama, kebebasan ku telah diculik oleh ayah mu dan Chanakya
untuk komprom, keluarga mu akan membayar untuk itu hari ini, tepat di depan
mata mu. kematian terburuk adalah kematian, di mana meninggal dengan
penyesalan". " kau akan menyesal bahwa kau tidak memberikan hukuman
mati, rasa sakit mu tidak akan berlangsung terlalu lama" Aku akan
memberikan hukuman mati, "Aku tidak bisa menunjukkan belas kasihan yang
sama pada mu ketika kau menunjukkan rasa kasihan mu pada ku". " Hati
ku tidak selembut hati India". Bindu setuju. " kau tidak memiliki
darah kami, Kita berbeda karena aku masih mengakui mu Anda sebagai ibu
ku". " Aku masih menghormati mu, "Apa yang harus dilakukan, ini
merupakan tradisi dan budaya kita". “kebencian mu juga tidak bisa
mencemari itu". "Aku tidak akan pernah menyesal bersikap lunak
terhadap mu"."itu tradisi tanah air kami". 'Kami tidak menyakiti
ibu kami bahkan jika ia jahat". "Aku akan mati, gugur, aku berjuang
tapi tidak menipu". "Kemenangan Mu ini tidak stabi, pada akhirnya
Kebenaran dan dharma menang, Jika aku tidak bisa melihat hari itu maka sejarah
akan menyebutnya"
Helena
Mengejek Bindu. " kau sudah kehilangan, segalanya tapi kau tidak mau
menyerah"." Ini waktu untuk melakukan keadilan'. Nicator melangkah
maju mendekatii Bindu dan ia mengeluarkan pedangnya ketika itu Siamak berbicara
menghadang di depan Bindu dan menghentikan Nicator " Hentikan Jangan
menghukum ayah ku, Aku tahu dia membunuh Justin tapi dia seperti anak mu".
Helena setuju.
Helena
bertambah marah dengan yang siamak lakukan, mengatakan " bukan aku, tetapi
kaulah yang akan membunuh ayahmu sekarang'. Semua orang tertegun.
Helena
mengatakan pada Siamak “Ketika orang yang dicintai oleh diri mu sendiri,
membunuh mu maka rasa sakit yang timbul akan lebih besar”.” Aku melihat bahwa
rasa sakit di mata Justin, Aku pun ingin melihat rasa sakit yang sama di mata
Bindu”
Kaurvaki
di kuil kuno ia berbicara pada patung dewi. “ Apakah kau juga berpikir Ashoka
merupakan musuh kami seperti yang ayah pikirkan?” ku rasa tidak” kau tidak
membedakan antara siapapun. Mengapa hal ini terjadi pada ku? Orang yang sudah
memilih diri ku, akan menjauh dari ku, seolah ia berpisah dari ku untuk
selamanya, mengapa ini terjadi pada ku?” Kaurvaki duduk di lantai dan menangis.
Suara petir pun menggelegar, angin berhembus dengan kencang meniup semua
dedaunan, Kaurvaki mendengar suara lonceng, ia melihat benang Ashoka di luar
terikat di pohon, ia menghampiri pohon itu “ Apakah Ashoka tahu maknanya?” ia
hanya tahu jika pasangan akan mengikatnya disini, ia mengikatnya disini setelah
semua yang telah terjadi, ini berarti dewi lelah mendengarkan doa ku, Ashoka
sudah menerima ki, lali apa apa yamh sudah ia minta? “Aku marah, semuanya
jelas, namun aku masih bertanya” Kaurvaki melepaskan benang miliknya dan
mengikatnya di pohon bersebelahan dengan gelang milik Ashoka.
Kaurvaki
berbalik untuk pergi ketika Jagannath menghadang Kaurvaki, Jagannath menghadang
di depan Kaurvaki besama dengan beberapa orang prajurit dan ditemani oleh
Saudaranya, Jagannath mengatakan pada Kaurvaki “Ia telah pergi tanpa berbicara
dengan mu?” Kisah cinta mu tidaklah lengkap, ia datang hanya sekejap dalam
indara pengelihatan mu, kau mau pergi dari ku, dewa telah menunjukkan bahwa kau
tidak harus menghabiskan hidup mu dengan putra pelayan”.
Kaurvaki
mengatakan pada Jagannath “ Katakan apa yang ingin kau katakana, aku sudah
mendapat berkah dari dewi, aku akan pergi ke Pataliputra”. Jagannath menarik
Kaurvaki mengatakan “Kau sudah mendapatkan jawaban singkat dari dari doa mu,
kau akan melwan ku seperti Ashoka yang melawan ayahnya? Aku tidak akan
membiarkan Bindu meneriamanya” Kaurvaki meminta ayahnuya membiarkannya pergi
Helena
mengatakan pada Siamak “ ayahmu menyerang sisi kanan dari Yunani untuk duduk di
takhta, hari ini kalian semua yang berdiri di bawah Yunani, kematian Bindu akan
menjadi pelajaran yang sempurna untuk semua orang”. Tidak ada yang akan pernah
ada lagi yang akan berpikir akan melawan Yunani, tanah air mu akan berada di
bawah kaki Yunani sekarang”
Dharma
tidak terima dan menghentikan Helena, Helena terperangah dan diam mendengarkan
kata-kata Rani Dharma “ Berhenti, kau sudah menghabiskan bertahun-tahun di sini
menjadi ibusuri, sehingga kau belum mengingat apapun tentang ibu pertiwi” kami.
“ Aku akan mengingatkan mu tentang tanah kami dikenal karena pengetahuan dan ,
aturan”. “ Jika hal ini tidak begitu menarik maka mengapa kau berjuang untuk
mendapatkan pegangan dari hal itu?” kesucian kami dibuat bahkan sebelum kau
bias membaca dan menulis” Dapatkah sekarang kau mencocokannya?” cahru
mendambahkan “ budaya tanah air kami lebih baik dari pada budaya yang kau
miliki”
Subharasi
menambahkan pada Helena “ Kau hanya memiliki satu bakat yaitu untuk menipu,
orang-orang kalian selalu mencoba membuat kami merasa rendah dan tidak
menyadari bertapa beruntung dan bangga tentang tanah air dan budaya kami, kau
mencoba untuk menyembunyikannya tapi itu tidak akan lama”
Helena
bertepuk tangan untuk ketiga ratu dan tersenyum semeringah mengatakan “ketiga
ratu telah berani untuk berbicara dengan nada yang sama hari ini untuk
menentang ku, meskipun begitu, aku Yunani tahu tentang segalanya, lebih dari
pada yang kalian ketahui”
Bindu
mengatakan “ itu semua hanyalah tentang waktu, Suatu masa, ketika ayahmu
memohon kehidupan dari ayah ku". " aku menyaksikan hal itu". ia
mengambil "500 gajah dari Magadh. ia menang atas Paras di sekitarnya, kau
tidak akan ada jika ayah tidak menerima mu"." Aku sudah mendengar
dari semua orang bahwa kau jatuh untuk keberanian ayah". " Aku pernah
mendengar orang mengatakan bahwa Nicator terpaksa membuat mu menikah dengan
ayah ku".
Helena
memberitahu semua orang untuk tenang dan mengatakan. "Aku tidak bisa
mentolerir semua ini". Dharma tidak bisa melihat ku untuk menghina
suaminya atau tanah airnya". "Suami mu akan dibunuh tepat di depan
mata mu". Helena meminta Siamak untuk membunuh ayahnya lalu mengancam Siamak
“ Atau kau siap untuk mati". Siamak menolak untuk membunuh ayahnya.
Nicator kemudian menyerahkan pedangnya padanya. Siamak meminta Nicator untuk
membunuh Siamak.
Bindu
bersumpah di hadapan Siamak" Tidak ada ayah dapat melihat anaknya mati di
depan matanya".”'Itu seperti yang mereka katakan". Siamak tersenyum
pada Nicator. Siamak berpura-pura bertindak untuk bersedih karena bindu akan di
bunuh dengan keputusan Bindu, kemudian Siamak mengatakan kepada Bindu “ aku
tidak akan hidup panjang dengan rasa bersalah ini". Nicator memberinya
pedangnya. Bindu menutup matanya dengan pasrah.
Siamak
pun tersenyum puas menatap Nicator, Siamak sedang berpura-pura
Precap:
Dharma mengatakan pada Nicator “ Helena hanya selalu mengatakan Acharya
Chanakya telah mati, lalu bagaimana kau lupa jika muridnya masih hidup? "
putra ku Ashoka masih hidup, ia menang atas Takshshila sendirian, bagaimana
bisa, ia tidak mau untuk menyelamatkan rumahnya sendiri?. Di sisi lain, Ashoka
dan Suahim bersama pasukan Magadha hampir dekat dengan Patliputra, mereka
melihat Pataliputra dari kejauhaan . Ashoka bertekat akan membebaskan semua
anggota keluarganya “ Itu akan seperti Hanuman melompat di Lanka untuk
menyelamatkan ibu sita dari Ravan. Ashoka berfikir "Bagaimana bisa Yunani
menghentikan ku untuk memasuki ke dalam rumah ku sendiri ?" Sushima hanya
terdiam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar