Di Koridor Yang mulia Bindusara, keluar dari ruangan pemujaan Ramayana Paath bersama Sushima, Cahru dan Rani Dharma , Bindu sangat marah dengan Ashoka, Siamak berlindung balik punggung bindu dan terus memegang tangan ayahnya. Ashoka terus menuntut Siamak bicara jujur tentang surat yang ditemukan di kantong baju Mir khurasan, Ashoka geram “Beri tahu Siamak, kau jangan lagi berbohong”
Siamak memelas kepada Bindu mengatkan “Aku mengakui itu memang tulisan ku ayah tapi aku tidak pernah memberikan kertas itu pada Helena, kau boleh tidak mempercayai ku namun aku berani bersumpah bahwa aku tidak melakukan seperti yang Ashoka katakan”
Bindu percaya dengan Siamak
Bindu kembali memarahi Ashoka karena Ashoka menghalangi kebaikan dengan selalu mencari-cari masalah.
Siamak kembali memelas, ia takut pada Kak Ashoka, karena khawatir jika Ashoka akan menyerang seperti ketika dirinya berjalan sendirian di koridor, Ia takut jika Ashoka akan membunuhnya, lalu bagaimana jika kak Ashoka nanti kembali memukul dan juga mencekiku, aku tidak bohong aku punya buktinya” Siamak menunjukkan bekas cekikan di lehernya, Siamak berhasil menghasud Bindu sehingga Bindu bertambah benci pada Ashoka, Ashoka geram “pembohong kau Siamak ” Ashoka akan menyerang Siamak, Siamak ketakutan dan mengumpat di belakang Bindusar, Bindu menghentikan Ashoka
Bindu menarik Siamak ketika Ashoka akan menyerangnya, Ashoka kesal dan menghempaskan pedangnya, Bindu terkena tebasan pedang Ashoka dan semua orang terkejut. Dua orang prajurit segera menahan Ashoka, Dharma sangat kecewa dengan tindakan putranya, ia menampar Ashoka di depan semua orang bahwa tindakan Ashoka benar-benar keterlaluan, Dharma kecewa jika putranya tidak bisa mengendalikan emosi dan tega menyakiti adik dan juga ayahnya. Dharma marah meminta prajurt membawa Ashoka pergi kepenjara ia begitu sangat kecewa pada Ashoka. Siamak tesenyum puas ia tersentum bengis menatap Ashoka.
Bindu terus memagangi lengannya yang terluka, ketikaDharna akan mendekati Bindu, Bindu menolak dan pergi Rani Dharma menyusul Bindu dari belakang.
Hanya tersisa Siamak dan Sushima, Sushima sangat bangga atas tindakan yang telah dilakukan oleh Siamak pada Ashoka, Siamak pun bangga atas semua jebakan yang telah di lakukannya dan dia akan membalas dendam untuk kematian ibunya, kemudian Siamak pergi dengan tersenyum puas.
Cahru dan Sushima masih di koridor istana, Cahru mengingatkan agar Sushima merencanakan semua rencana yang telah Tantric sarankan padanya bahwa Sushima harus berhasil menyingkirkan Ashoka keluar dari istana, Sushima meyakinkan ibunya bahwa dirinya akan melakukannya.
Ashoka di bawa ke penjara yang bersebrangan dengan ibu suri Helena, ia sama sekali tidak pernah menyangka jika Ayahnya tidak lagi percaya padanya, kemudian Ashoka bertanya kepada dironya sendiri meluapkan kekesalannya "Siamaklah pengianat, ia berpihak terhadap Yunani dan Khurasani dewa mengapa ayah meragukan aku, ia merasa dirinya tidak dipercaya oleh ayahnya apa lagi ibunya. Kemudian Ibu suri Helena menyapa Ashoka, ia tertawa karena melihat Bindu menjeblosakan Ashoka kepenjara, Helena terus menggunjing seorang Yuvraj pun bisa masuk ke penjara dan di hukum.
Di kamar, lengan Bindu sedang diobati oleh tabib, tabib berpendapat bahwa luka sayatan di lengan Bindu tidak parah. Bindu menyalahkan Rani Dharma atas semua tindakan Ashoka, Dharma sangat menyesal ia tidak menduga jika Ashoka semakin tidak bisa dikendalikan, kemudian Cahru datang menemui Bindu, Cahru mengatakan bahwa Mahamadya Khaalatak sudah mempersiapkan pertemuan untuk melepaskan kedudukan Yuvraaj dari Ashoka. Rani Dharma pamit, ia menangis karena merasa di acuhkan
Di ruangan pemujaan Puja Ramayana Paath masih di langsungkan, Pundit kembali melantunkan semua mantra dan Shubarasi kembali membacakan bait demi bait
Sebuah kilas balik di tampilkan ketika Ashoka pertama kali hidup sebagai rakyat biasa dan belum memasuki istana dan menampilkan masa lalu Ashoka.
Pundit dan Subharasi menyelesaikan puja mantra mereka
Dharma mengingat semua kisah yang ia lalui bersama dengan Ashoka, Bindu pun mengingat ketika ia pertama kali bertemu dengan Ashoka sewaktu dahulu, Rani Dharma sedih menghapus air matanya dan pergi dari kamar Bindu.
Dharma datang kepenjara menemui Ashoka, Ashoka masih sedang kesal dengan semua tindakan Siamak, ia menyadari kedatangan ibunya. Dharma memarahi Ashoka dan meminta penjelasan dari mulutnya "Kau telah menyerang Siamak dan melukai Ayah mu, tidak bisakah kau kendalikan amarah mu Ashok, beritahu pada ku apa yang sebetulnya terjadi?", Ashoka hanya menangis, ia mencoba mengatakan yang sebenarnya jika Siamak mencoba membantu musuh dengan menulis dan mengirimkan pesan dengan bahasa Yunani, "siamak berpohak pada musuh ibu, aku punya bukti tulisam tangannya, ia menuliskan surat membocorkan trowongan rahasia barudi istana ini, percayalah pada ku'.
Helena menyapa mereka bedua, Helena menjelaskan bahwa tindakan Siamak bukanlah kesalahan Siamak namun Kesalahan Bindu, ketika dahulu Rani Noor menikah dengan Bindu, Bindu tidak benar-benar mencintainya, Helena mengatakan jika Ashoka mencoba untuk mengatakan pada Bindu, ya memang benar Siamak memiliki darah Khurasani dan Yunani didalam pembuluh darahnya, itu bukan kesalahan Siamak, karena selama ini Siamak diakui oleh Bindu sebagai putranya namun yang sebenarnya yang terjadi Siamak bukan putra Bindu, tapi ia anak dari putra kandung ku, Siamak putra Rani Noor dan Pangeran Justin. Dharma terperangah mendengarkan pengakuan Helena
Ashoka mencoba untuk membuat ibunya memahami bahwa tindakan yang dilakukannya untuk keselamatan keluarganya, setelah mendengar ucapan Helena, Rani Dharma menangis dan meminta maaf pada Ashoka.
Helena terdenyum puas, ia berfikir jika semua jebakannya akan berhasil melalui tangan Ashoka dan juga ibunya Tani Dharma.
Perecap : Dipenjara, Helena memberi tahu tentang pembunuh guru Acharya Chanakya, Ashoka marah dan meminta Helena berbicara, Helena memberitahu jika Sushima dan juga Cahrumitra ikut terlibat didalamnya. Ashoka marah dan melwan semua prajurit yang menghalangi jalannya " Aku akan melakukan keadilan untuk guruku, siapaunyang menghalangi jalanku akan menjadi musuh ku" prajurit memberikan
Ashoka keluar dari penjara, ia berjalan menuju ruang persidangan dengan membawa pedang, ia marah dan menghajar semua orang yang ada dipengadilan, beberapa acahrya mencoba mencegah begitu juga dengan Nayak namun Ashoka murka dan mendorong mereka dan mengalahkan beberaoa prajurit yang menghalanginya, ia langsung memukul Sushima dan menyerang Sushima dari belakang, Ashoka mencekek Sushima dari belakang membuat semua orang terkejut, Bindu dan prajurit berusaha menghentikannya namun Ashoka mendorong Bindu dan merebut pedang Bindu dan menebaskannya pada Sushima, semua orang terkejut sushima jatuh terkapar, Bindu memerintahkan prajurit untuk menangkap Ashoka kemudiansushima segera ditandu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar