22 APRIL 2016. KODE 21.04
Masih berbicara diruang persidangan, Ashoka mengatakan pada Bindu “Jawaban dari semua pertanyaan itu tersembunyi pada pertanyaan yang lainnya”
Bindu hanya mengangguk “Ya”
Ashoka menangis menahan isak tangisnya bertanya pada Bindu, “Ayah apa yang sebenarnya terjadi pada mu, keyakinan mu tidak pernah tergoyahkan bahkan setelah kematian Drupad, ini memberikan ku kesempatan untuk menjelasakan tentang sikap ku, ketika tidak ada lagi yang mau mempercayaiku, apapun yang sudah ku lakukan sebelum aku berangkat ke Takhsasila bukankah kau mempercayai ku sepanjang waktu, lalu apa yang terjadi, setelah aku kembali dari sana, kau meragukan sikap dan juga semua tindakan yang ku lakukan?” Dimana kepercayaan dan keyakinan mu kepada ku ayah, semuanya telah menghilang?” Apa yang ku lakukan, dimata mu aku sudah menjadi buruk?” Kejahatan apa yang aku lakukan ketika aku memilih untuk mengakiti tradisi Das, apakah kau marah karena aku membuat keputusan ku sendiri?” itu kebohongan, kebenaranya adalah setiap keputusan yang ku buat berdasarkan pemikiran kau dan Acharya Radhagupta lakukan, aku mengatakannya karena situasi ku berbeda pada saat itu, Aku setuju pada mu ayah, kau begitu marah ketika aku membuat penguman itu, tapi bagiku itu hanya akan diselesaikan setelah kau memberikan keputusan, ketika itu situasi diluar kendali, aku mengambil keputusan itu demi warga, sejauh yang ku tahu itu sangat penting bagi ku, bahkan aku tidak pernah menyangka semua perkataan ku dapat diputar balikan oleh mu dan di mata mu aku sudah menjadi buruk, aku memahami semua kemarahan mu pada ku, tapi bagaimana kau bisa meragukan ibu ku? “Apa kau tahu ketika aku dan ibu ada disamping mu ketika sakit melewati hari demi hari, mengapa kau selalu mempercayi pada ucapan orang yang telah berbohong, bukan atas apa yang telah kau lihat?” Kau bahkan sebelumnya tidak pernah bersikap tak adil (Diskiriminasi) kau selalu mendengarkan pendapat dari kedua sisi sebelum membuat keputusan, kau tidak mempercayai ku ketika Kaurvaki mengatakan tentang apa yang ada didalam hatinya, kau mengirim ku pergi jauh dari mu, aku bahkan bisa mendapatkan 1K Kalinga tapi aku tahu kau bukan mengirim aku kesana untuk menjadi prajurit, tapi sebagai seorang anak yang nakal agar aku tidak kau lihat, aku masih mau melakukan apa yang kau perintahkan, surat itu palsu, tapi aku tahu ayah lebih mempercayai surat dari pada aku, bahkan ayah tidak pernah mencari kebenaran terlebih dahulu, Apakah itu tidak adil? “ Ketika orang bisa ayah beri kesempatan untuk berbicara menjelaskan maksudnya, tapi mengapa kau tidak pernah memberikan ku kesempatan pada ku?” Sekarang bahkan kau sama sekali membiarkan Acahrya Radhagupta mengatakan apapun untuk mendukung ku, aku tidak akan pernah meminta menjadi Yuvraaj jika aku tahu tanggung jawab yang harus ku tanggung dan aku tidak sanggup untuk melakukannya, seorang anak dari Magadha dapat memahami rasa cinta dan juga pengorbanan ku untuk tanah air ku, semua orang mengerti bahwa itu semua palsu ketika aku bicara menyerah, semua orang dapat mengerti ketika aku kembali ke istana ini dengan membawa rencana, tapi apa yang ayah lakukan tiindakan yang ku lakukan hanya untuk membuat musuh percaya, tapi kau malah mempercayai itu!”Bukankah kau percaya pada ku begitu banyak, dan kau mulai menghukum ku di hadapan semua orang? “Jawab aku ayah, beritahu aku, mengapa kau berubah? Apa kau begitu tidak berdaya, apakah itu sikap raja yang sesuai?” Aku bertanya pada mu?" siapa orang yang menurut mu tepat dimata mu untuk duduk diatas tahta Magadha?”
Sushima berteriak dan marah memelototi Ashoka “Hentikan, Bindu sudah menjadi raja (samarat) sebelum ia menjadi ayah mu!.
suasana menjadi bertambah tegang
Namun, Ashoka dengan tegas mengangkat tangannya dan menghentikan agar Sushima tidak melanjutkan ucapannya “Diam biarkan aku bebicara”, semua orang begitu sangat terkejut.
Bindu hanya diam mendengar penjelasan Ashoka dan menatapnya geram. Namun Ashoka tetap menuntut penejelasan dari ayahnya “Sebenarnya, Kesalahan apa yang sudah aku buat, apakah kau juga mulai berfikir jika putra pelayan ini tidak pantas untuk menjadi Yuvraaj (penerus tahta) ?”
Kilas balik ketika Ashoka dinobatkan sebagi Yuvraaj dan semua orang bangga padanya. Ashoka tak sanggup membendung air matanya.
Bindu marah mengangkat tangannya pada Ashoka, “Cukup!, jangan kau pikir kau akan mendapatkan rasa simpati ku dengan mengatakan hal itu, berfikirlah kau sudah menjadi begitu sangat terhina, apa kau merasa begitu terhina ketika Jagannath mengatakan kau hanya putra dari seorang pelayan, dan mereka telah mengisyaratkan kau akan diturunkan menjadi Yuvraaj, kau tidak ingin melihat masalah tapi kau begitu sombong, sehingga kau tidak bisa menerima semua kesalahan yang sudah kau lakukan”
Rani Dharma mencoba mengatakan sesuatu pada bindu, “Samrat, Ku rasa kau harus mendengarkan Ashoka, namun Bindu juga nengangkat tangan untuk menghentikan ucapan Dharma, Bindu mengatakan pada Dhrama “Kau tidak usah ikut campur, aku raja Magahda yang sedang berbicara dengan Yuvraaj Magadha”
Dharma terkejut dan sedih
Bindu kembali berbalik pada Ashoka dan mengatakan semua luapan dalam hatinya untuk putranya “ Aku menerima semua niat baik mu, pikiran dan juga pengorbanan mu begitu tinggi, kau sudah salah saat kau mengambil keputusan dan kau bereaksi secara berlebihan untuk mengambil keputusan, kau akan membiarkan itu tinggal didalam hati mu, jika kau tidak dapat kau tunjukkan akan timbul menjadi gunung berapi, kau sudah melanggar semua batsan mu, semua aturan dan juga etika, kau pikir kau selalu benar, bahkan kau tidak pernah bertanya pada diri mu sendiri, kau tidak pernah memikirkan jika niat yang kau rasa benar tapi bisa mengakibatkan tindakan yang salah, niat mu sudah mengakhiri tradisi Das yang bagus, tapi kami harus membayar dengan menggunakan kas kami, karena kaulah kami harus menanggung banyak masalah, Kaurvaki datang untuk menceramahi ku, terus terang ku katakan pada mu, aku merasa malu pada semua orang karena kau melewan Sushima”
Bindu mengatakan pada Ashoka “ Sekarang apa yang sebenarnya kau lakukan pada Jagannath, kau punya hubungan apa dengan putrinya hingga Jagganath marah dan mengirimkan surat ke pataliputra?” Ashoka setuju ia ingin bicara, namun Bindu tidak membiarkan Ashoka berbicara, kilas balik ketika Ashoka berbicara dengan Jagannath namun ibunya dihina dan Ashoka Marah.
Ashoka hanya diam menunduk meneteskan air mata
Bindu kembali berkata “Aku tidak membutuhkan jawaban dari mu, aku tahu niat mu benar tapi kau tidak punya kesabaran untuk menjadi Yuvraaj, sekarang aku tidak meragukan mu, kau mempunyai kebiasaan bahwa kau selalu kehilangan kontrol ketika kau akan melakukan sesuatu yang salah, ini mengisyaratkan bahwa Arogansi (Harga diri mu) yang tidak sesuai untuk menjadi Yuvraaj, bahkan seorang Nayak pun harus bersabar, jika prilaku mu tetap sama maka untuk impian bersatunya india akan pecah, aku salah sudah memberikan mu hak yang sama, aku sudah salah memberikan hak itu pada mu” Aku setuju aku marah dengan mu, tapi sekrang keputusan ku tidak ada hubungannya dengan mu, aku berfikir untuk melakukan kebaikan pada mu dan juga pada Magadha dengan melepaskan posisi mu dan memberikannya pada Sushima”
Charu dan Mahamatya tersenyum senang
Bindu membuat keputusan dan mengumukan dihadapan anggota keluarga kerajaan “Ashoka hanyalah putra ku dan hari ini dan setusnya dia bukanlah Yuvraaj, bukan hanya itu saja aku akan mengakhiri kompetisi Yuvraaj, aku mengumumkan tidak akan ada Yuvraaj sampai aku mati di Pataliputra, baik kau dan juga Sushima!”
Semua orang kaget, begitu juga cahru dan khaakatak
Bindu mengatakan “ Aku akan memutuskan di tempat tidur kematian ku untuk raja pengganti ku, sampai pada akhirnya aku akan mengambil keputusan, ini sangat menyedihkan dan aku pun tidak punya pilihan lain”
Bindu berjalan pergi meninggalkan ruang sidang dikuti oleh ketiga ratu, khalaatak dan radagupta, terkecuali Ashoka dan Sushima, mereka saling melotot, dam mereka berdua menoleh melihat tahta Magadha.
Bindu dikamarnya, ia berjalan mondar mandir Subharasi datang ke kamar Bindu, ia meminta untuk menghadiri Path Ramayana besok dan juga seterusnya karena Subharasi ingin mendoakan putranya Drupad, Bindu setuju dengan permintaan Shubarashi, ia pergi berdoa agar besok segala sesuatunya berjalan dengan baik untuk Magadha.
Sushima bersama dengan Cahru datang ke gua, Sushima kesal dengan ibunya karena sudah mempercayai tantric, Sushima mengatakan “ Ia mengatakan begitu banyak hal tapi tidak ada yang terjadi seperti ucapannya”.
Tantric datang kesana menemu Cahru dan Sushima, mengatakan “ Aku masih mengatakan hal yang sama”
Sushima dan cahru kaget lalu mereka menyapa kedatangan Tantric di hadapan mereka.
Sushima menyapanya, ia mengatakan pada tantric“Tidak ada yang dipilih oleh ayah untuk menjadi Yuvraaj, semuanya sesuai dengan keputusan ayah”
Lalu pertanyaan Tantric pada Sushima “ Selebihnya, bagaimana Ashoka akan diturunkan ketika ia telah di nilai salah, apakah kau berfikir kau akan menjadi Yuvraaj, ketika kau datang kesini untuk pertama kalinya ?” Sushima menyangkal
Tantric bertanya tentang situasi yang terjadi sekarang “ Apakah kau benar-benar menyadari ketika situasi berbalik melawan mu ? “
Sushima mengatakan” Aku tidak pernah menyerah, aku akan datang kembali sebagi pesaing yang hebat yang jauh lebih baik, aku hanya takut jika ayah mengumumkan Ashoka sebagai Ahli warinya untuk Tahta Magadha”
Tantric mengatakan “Ashoka tidak akan menduduki tahta dalam waktu yang lama, lalu bagaimana ia akan menjadi ahli waris, Ashoka hanyalah tamu yang hadir hanya beberapa saat di pataliputra, kau akan segera melihat dia akan turun Tahta”. Mendengar Tantrik,
Sushima merasa penasaran
Tantric mengatakan “Hanya waktulah yang akan memberItahu”
Precap: Acharya Radhagupta datang menemui Ashoka, ia menunjukkan pada Ashoka secarik kertas yang ia temukan di sekitar Patliputra.
Radhagupta mengatakan “ Seseorang telah mengirimkan Mir Khurasan peta terowongan jalan rahasia baru diistana ini”
Ashoka menyimpulkan “Ada orang dalam yang sudah terlibat”
Siamak datang kepenjara menemui Rajamata Helena “ Aku keturunan Khurasani, ada darah Yunani didalam pembuluh darah ku, akan ku pastikan aku akan membalas dendam, dan tidak akan ada orang yang dapat menghentikan ku”
Rajamata Helena mencoba menghentikan Siamak namum sia-sia, Siamak tidak mau mendengarkannya, Ashoka mendengar semua pembicaraan antara Siamak dan Rajamata Helena dari luar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar