Senin, 30 Mei 2016

CAS 349 : CHAND MENOLAK UNTUK MENUNDUKAN KEPALANYA DIHADAPAN RAJA BINDUSAR, CAHRU PERGI KENALANDA KARENA MERASAKAN SESUATU YANG SALAH DENGAN PUTRANYA, VITAASHOKA MEMPERTANYAKAN TENTANG BINDUSAR DAN PANGERAN ASHOKA, MAHAMATYA MEMPUNYAI RENCANA DENGAN SUSIMA UNTUK MEMBUNUH CHAND ALIAS ASHOKA DI TENGAH-TENGAH RING PERTANDINGAN

SKRIP SINOP : 30 MEI  2016. KODE CAS : 30.05

Chand tetap menolak untuk mendundukan kepalanya di hadapan Bindusar, Bindu hanya menatapnya dan kemudian membuat semua orang yang hadir disana bingung dengan kelakuan Chand ketika Mahamatya meminta pada Chand untuk menyambut raja dari Magadha dengan kepala membungkuk, Chand tetap bersikeras untuk menolak untuk tidak membungkukan kepalanya pada siapa saja, semua orang terkejut.

Acharya Shripad berfikir jika Chand akan merusak semua rencana mereka dengan cara Chand yang begitu keras kepala, pembicaraan seorang pria tentang keberanian seorang pria yang berani untuk bersujud di hadapan raja Magadha, Bindu bangkit dan akan menghampiri Chand.

Orang yang sama mengatakan pada Chand “Raja akan datang, kau masih punya waktu, tundukanlah kepala mu di hadapannya”. Chand tetap pada pendiriannya.
Raja Bindusar berdri di hadapan Chand sekarang, ia mengatakan pada Chand “Mungkin kau hanya mendengarkan hal-hal yang keras saja”. Bindu berbicara lebih keras di depan Chand. Namun Chand menjawab “ Aku bis mendengarnya, tapi aku tidak mengerti tentang diri mu, kepala ku ini tidak tertunduk untuk siapapun”.

Bindu bertanya pada Chand “Mengapa kau tidak mau melakukannya?”. Chand menjawan “Kepala ku hanya tertunduk untuk ibu ku, untuk tanah air ku dan hanya untuk guru ku saja”. Mahamatya kesal mendengar ucapan Chand, ia mengatakan “ Kalau begitu, kau harus di hokum , kau hanya di minta untuk menghormati raja saat kau tidak mau menghormatinya”
Bindu menghentikan Mahamatya, ia mengatakan “ kau hanya tidak akan mendapatkan rasa hormat dengan meminta hal itu”. Bindu berbalik kembali kea rah Chand, ia bertanya pada Chand “Siapa guru mu?Siapa namanya?”.

Chand menjawab “Guru ku berada diatas segalanya”
Bindu bertanya kembali pada Chand “Apakah kepala mu juga tidak mau kau tundukan didepan ayah mu, apa kau tidak menghormati ayah mu?” dimana ayah mu?”. Cahnd berfikir tentang masa lalunya, bagaimana ketika dulu Bindu mengusirnya dan telah membuangnya dari rumahnya, Chand menjawab pertanyaan Bindu “ Ayah ku sudah lama meninggal”. Semua orang tertengun. Chand kemudian berjalan pergi, Bindu terus menatapinya “Aku telah bertemu dengan orang yang sama seperti dia beberapa tahun lalu”

Vitaashoka menuntut penjelasan pada ibunya, ia menuntut penjelasan dari Dewi Dharma “ Siapa Bindusar?” Dharma menatapnya kaget, ia mengatakan pada Vitaashoka “ Mengapa pertanyaan ini tiba-tiba?”. Vitaashoka mengatakan pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh pertanyaan lain “Kau sudah menyembunyikan begitu banyak hal dari ku bu, inilah waktu ku untuk tahu tentang kebenarannya, siapakah Bindusar dan pangeran Sushima?” Apa hubungan mereka berdua dengan kakak ku bu?”.

Dharma menjawab pertanyaan Vitaashoka “Bindusar adalah ayah mu, dan pangeran Sushima adalah saudara tiri mu, Saudara mu bukanlah Chand tetapi pangeran Ashoka” Vitaashoka tertengun, Dharma menjelaskan “Untuk dapat mengetahui dan memahami hubungan mereka dengan Ashoka, kau harus terlebih dahulu mengetahui kebenaran karena orang yang telah merampas dari cinta ayah mu meskipun ia masih tetap hidup, mengapa aku dan Ashoka dipaksa untuk tetap di paksa untuk menyembunyikan identitas kami dan tetap berpegian dari sana ke sini, dan untuk alas an yang sama aku tidak menginginkan Ashoka dan Sushima bertatapan muka”

Istana Magadha, Cahru mulai kembali melakukan ilmu sihir hitam, seorang pelayan bungkuk bernama Rupa memasuki area kamar Cahru dengan menopang pada tongkat kayunya. Rupa mengatakan “ Kamu telah menjebak mangsa”. Cahru bilang pada Rupa “Sekarang tinggalkanlah aku, aku merasa sesuatu yang salah akan terjadi, buatlah pertemuan” Rupa pergi, Cahru bangkit dari tempat duduknya dan membuat menghempas semua bola di atas meja ilmu hitamnya

Dewi Dharma mengatakan segala sesuatu untuk Vitaashoka “ Ayah mu tidak dapat melihat kebenaran karena ilusi, Ashoka dan aku tahu tentang kematian Chanakya tapi ayah mu tidak bisa melihatnya”

Vitaashoka begitu sedih ketika ia mengetahui jika kakaknya benar-benar telah dibuang dan sama sekali tidak di hormati oleh ayah dan keluarganya sendiri, Vitaashoka mengatakan “Orang yang selalu siao untuk mempertaruhkan nyawanya untuk Magadha dan tanah airnya telah di salahkan dan di usir dari negerinya sendiri dan di anggap telah bersalah itu terjadi pada kakaku!” Apakah kau tidak menginkan jika kakak ku menghukum penjahat?” mengapa kau menghentikan kakak ku ketika ia akan membunuh semua orang jahat yang sudah melakukan keslaahan untuk mu dan kakak ku bu?”

Dewi Dharma mengatakan “Tidak ada ibu yang menginginkan anaknya melihat kondisi anaknya seperti ini, aku melakukan apa yang ibu mana pun akan melakukannya untuk menyelamatkan anaknya, ketika kau lahir aku melihat mimpi buruk, Askoka tidak akan setuju jika aku akan mengatakan kepadanya, aku sudah menanggung lebih untuk kalian berduam tapi kemarahan hanya akan membuat mu menjadi lemah, aku tidak ingin kakak mu menjadi lemah sehingga aku membelenggunya dengan bersumpah, aku tidak mau jika kakak mu melakukan sesuatu yang salah”

Vitaashoka bertanya pada ibunya “ sampai berapa lama ini akan terus berlangsung bu?” Dewi Dharma menjawab “Sampai Ashoka mendapatkan kontrol atas kemarahannya dan menang atas hal itu, aku tidak akan membiarkannya kakak mu pergi kembali ke Pataliputra”. Vitaashoka mengangguk, mereka berdua berpelukan 

Cahru memulai perjalanannya ke Nalanda ia duduk diatas tandu, Cahru mengatakan pada semua pelayannya untuk bergegas “ aku harus segera sampai disana, aku yakin disana ada Ashoka, aku tiadak tahu apa yang akan terjadi jika Susjima dan Ashoka bertatapan muka dan memulai pertarungan”

Siamak datang di tempat yang baru saja di lalui oleh cahru, untuk menemui wanita tua, Siamak datang melintas, kemudian Siamak mendatangi ruangan rahasia di mana ia telah ditunggu oleh seorang wanita tua berambut bule, Siamak mengatakan pada wanita tua di hadapannya “sesorang sudah datang ke Nalanda “Yang memenangkan pertarungan tidak mau menundukan kepalanya di hadapan raja”.

Siamak mengatakan pada wanita tua yang sedang duduk di sofa tentang Ashoka / Chand, ia sudah mengejutkan semua orang dengan memenangkan pertarungannya dengan melawan Mallu, Mallu telah dikalahkan olehnya. Ketika Bindusar bertanya padanya tentang hal menundukan kepalanya, ia mengatakan bahwa ia hanya menundukan kepalanya di hadapan ibunya, ibu pertiwinya dan gurunya “. Wanita tua itu sedang mengukir kayu dengan menggunakan belatinya dan kemudian menghentikan kegiatannya ia kemudian melempar kayu ukurannya mengenai kening Siamak. 

Helena perlahan-lahan menoleh dan melihat ke arah Siamak Helena berdiri dan pergi ke hadapannya “Aku sedang mencarinya sejak bertahun-tahun, kau memujinya setelah kau menemukannya, kau harus berada disini sekarang, sehingga kau dapat melakukan tindakan yang benar dengan cepat kau akan mendapatkan kesempatan, aku sudah membodohi Yarmaj sejak bertahun-tahun karena aku inin membuat mu memenuhi takdir ku, sekelipun demikian kau tidak akan mampu untuk melakukannya sendiri, kau juga harus mencoba, tidak akan terjadi jika kau hanya akan melihatnya dari kejauhan, carilah kesempatan dan melakukan apa yang dikarapkan dari mu”

Helena terbatuk, Siamak menghampiri namun Helena menolak dan menyuruh Siamak pergi Helana menghentikan Siamak ketika ia akan membantunya, “ Jangan Khawatir tentang aku, lakukanlah apa yang aku minta" kemudian Helena melihat darah di pergelangan tangannya, ia hanya tersenyum melihat kondisinya semakin memburuk.
Helena tertawa “Yamraj aku tidak akan mati dengan begitu cepat, tidak sama sekali sebelum aku melihat mayat Ashoka”

Susima bermain dengan kalajengking, kalajengking itu berjalan di lengan, kekepala dan lengan sebelahnya dan kembali kemangkuk, Mahamatya ketakutan ketika ia sampai di tempatnya setelah ia melihat adegan itu, Sushima berteriak kenacang pada Mahamatya yang masih diam menatap tingkah Sushima, dam menyadarkannya, membawanya keluar dari lamunannya.

Mahamatya mengatakan pada Sushima “Ia ada disini, ia menyebut dirinya sebagai Cakravatin Chand, ia menolak untuk menundukan kepalanya di hadapan raja, ia bilang bahawa ia hanya akan menudukan kepalanya hanya untuk ibunya, tanah airnya dan untuk gurunya saja”
sushima menutup kembali wadah kalajengking, ia mengatakan pada Mahamatya”Jika Ashoka sudah ada disini mengapa masih melakukan penundaan, mari kita bunuh dia sekarang diring gulat”

Mahamatya menyarankan pada Sushima untuk menggunakan kesempatan emas “Ashoka akan mati seperti sorang pejuang, jika ia meninggal tepat di tengah-tengah ring gulat, tapi kita akan menyalahkannya karena tidak menghormati raja dan membunuhnya maka ia akan di hargai utnuk hidupnya, kau hanya perlu izin dari raja untuk hal itu!” 

Sushim mengatakan” pikiran mu tidak setua diri mu” Sushima berfikir akan mengakhiri semua rintangan yang akan datang dalam perjuangannya untuk mengambil tahta Magadha, pikiran mu tidak setua dirimu”. Sushima berfikir bahwa ia akan mengakhiri semua rintangan yang akan datang dalam perjalanan ke takhta.

Nayak, Radhagupta dan Shriipad sedang disebuah benteng. Acarya Radhagupta yakin jika ashoka akan benar-benar berubah menjadi Chand, “ ia tidak akan berubah dalam waktu singkat, tapi akan datang tepat di depan mata semua orang, kami mencoba begitu banyak rencana untuk mu, tanpa diduga Chand datang menegur mereka bertiga Ashoka bilang “Aku terlalu maja untuk mengikuti semua recana mu” Acharya Radhagupta, Acharya Shripad dan Nayak terkejut melihatnya.

Perecap : Ashoka mengatakan “Aku hanya akan melihat emapat orang di pataliputra yang tega menyakiti guru ku, ibu dan juga adi ku”
Bindu memperingati Sushima untuk tidak menyakiti Chand, Sushima tetap pada keinginan dan juga pendiriannya “Ya tau tidak itu tidak akan mengubah apapun”. Ia 
Bindu menampar Sushima, Sushima masih tetap pada rencana semulanya untuk membunuh Chand alias Ashoka, ia mengambil belati miliknya, Ashoka sedang berjalan di suatu tempat

Sabtu, 28 Mei 2016

CAS 348 : VITAASHOKA BERTANYA PADA IBUNYA TENTANG RAJA BINDUSAR, DAN SUSHIMA, ASHOKA MENATAP PENUH KEMARAHAN PADA AYAHNYA DAN TIDAK MAU MEMBUNGKUK MEMBERIKANNYA HORMAT.

SABTU, 28 MEI 2016. KODE 27.06



Rani Dharma sedang berdoa dihadapan siwalinga untuk keselamatan Ashoka, ia mengatakan semua harapannya “Putra ku akan pergi untuk ikut bagian dalam kompetisi kejuaraan gulat, ia akan pergi untuk mendapatkan keadilan dari sorang ibu yang sudah kehilangan anaknya, bahkan siapa saja bisa kehilangan kesabaran dan nyawa mereka dalam keadaan ini, tapi aku berharap Chand tidak mengalaminya dan melakukan kesalahan”

Vitaashoka datang secara tiba-tiba dibelakang ibunya, ia mengatakan “ Bahkan aku sudah kehilangan kesabaran ku” Dharma menoleh dan menatapnya dengan penuh rasa heran, ia bertanya kembali pada Vitaashoka dengan semua maksud ucapannya “Apa yang terjadi pada mu?” Vitaashoka langsung menyebutkan nama Bindusar, Dharma bertambah terkejut ketika mendengarkan ucapannya.

Di Nalanda, Ashoka masih mengenakan kalung yang sama, semua peserta kompetisi sedang sibuk untuk berlatih, Ashoka mengeluarkan kain milik ibunya, ia mengatakan dengan penuh amarah “Aku sudah tersesat dalam terowongan gelap selama 10 tahun, aku hanya bisa mendengarkan ibu ku dan rasa sakit kehilangan guru ku, dan aku telah menunggu saat ini, untuk mengakhiri semua musuh-musuh ibu ku dan ibu pertiwi ku, hari ini aku disini untuk melakukannya!”

Kemudian Ashoka mengikat kain milik ibunya di pinggang “Sampai sekarang pun ibu ku masih memberikan ku sumpah untuk menghentikan aku untuk melakukannya, tapi sekarang Sushima harus mati, siapapun yang mencoba untuk datang menghalangi mereka juga harus mati!”

Beberapa orang pria mengejek Ashoka untuk terlebih dahulu melawan Mallu, kemudian mereka panik ketika mereka melihat Sushima nerjalan terlgesa-gesa di sebuahbkoridor, Ashoka heran mendengar mereka ketakutan ketika mereka menyebutkan nama Sushima, dengan sangat marah ia memukul kendi air didekatnya dengan kayu, penjaga memberitahu padanya, agar ia lebih mengontorl dan menjaga kemarahannya pada saat kompetisi berlangsung, ia juga mengingatkan pada Ashoka jika Ashoka tidak bisa mengendalikan kemarahannya makan ia akan di diskualfikasi/ dikeluarkan dari kompetisi”.

Ashoka pergi, pria lain memberi tahu pada peserta yang lainnya untuk segera bersiap-siap “waktunya akan segera di mulai”
Bindu datang untuk menemui Sushima ke Nalanda, dengan perasaan bahagia Sushima menyambut kedatangan ayahnya dan memeluknya, kedatngan Bindu untuk melihat bagaimana pertandingan itu sedang berlangsung. Pertandingan akan segera di mulai antra peserta Mallu dengan peserta bernama Cakhravatin Chand, Bindu sangat bersemangat untuk menyaksikan ketika ia melihat dengan sangat jelas. Sushima mengalihkan perhatian Bindu “Aku begitu terkejut ,melihat kehadiran mu disini, perjuangan ku bukan hanya hari ini, aku sudah mengatur semua keperluan mu untuk beristirahat, silahkan ayah beristirhat”.

Bindu menolak tawaran yang Sushima untuk beristirahat, Bindu bilang pada Sushima “Aku tidak perlu beristirahat, aku harus melihat jalannya pertandingan ini, entah mengapa aku merasa perasaan ku begitu gelisah”. Sushima mengikuti ayahnya ke area pertandingan, ia bertanya-tanya “Aku tidak punya banyak waktu untuk terus bersama dengan pecundang seperti dia”

Sementara itu, Shripad kembali datang untuk menemui Ashoka, ia menepuk tubuh belakang Ashoka, Ashoka kesal dan bertanya-tanya “Bagimana ia selalu datang ketika aku pergi untuk melakukan segala sesuatu yang baik”. Shripad mengatakan pada Ashoka “Akulah pemberi selamat untuk mu, kau harus memenangkan pertandingan laga ini, jika kau benar-benar ingin bertarung untuk melawan Sushima, tapi kau harus ingat ketika kau berhadapan dengannya, lawan yang kau hadapi terlalu kuat, jika kau berusaha untuk melakukan apapun untuk melawannya itu tidak akan pernah berpengaruh apapun untuknya, maka cobalah untuk membuatnya terjatuh ke tanah, hanya dengan begitu kau dapat mengalahkannya". Shripad pergi, pintu kemudian di buka dan Ashoka masuk keruang kompetisi.

Mahamatya mengumumkan peserta selanjutnya yang akan bertanding ialah Cakhravatin Chand, Ashoka keluar dari sana. Kemudian, Mahamatya membicarakan tentang tragedi kematian peserta Bhupal yang telah mati di tangan Sushima, dengan sedikit arogan Mahamtya mengatakan “ Sepertinya kami akan kembali melihat jika pada akhirnya peserta dari Rajgir akan menemukan nasib yang sama atau tidak”.

Ashoka menyentuh pasir dan mengsuapnya di kepala dan keningnya “Jai Jannani” (Hidup ibu pertiwi), ia melangkah memasuki diluar ring pertandingan. Shripad terlihat tersenyum bangga melihat Ashoka, berikutnya Mahamtya memanggil lawan dari Ashoka dengan memperkenalkan Mallu, ia pun berjalan dengan tegap dan bertubuh kekar.

Mahamatya memberikan intruksi untuk kedua peserta dengan secara jelas ia menjelaskan “ hanya ada satu aturan dari pertandingan ini bahwa tidak adanya tidak ada aturan, kalian tidak perlu untuk menghentiakn diri untuk melakukan sesuatu hanya untuk menang, kalian berdua hanya mempunyai dua pilihan, dan pilihlah setelah masuk kedalam ring petarungan pertama harus memutuskan dengan baik membunuh lawan mu, atau kalian menyerah, jika pertandingan ini telah di mulai dan peserta ingin mengundurkan diri atau menyerah, maka keputusan akan dipertimbangkan oleh lawan, hanyalah petarung terbaiklah yang menang”.

Pertarungan di mulai, shripad menyakiskan ketika Ashoka telah gagal saat memukul dan akan menyakiti Mallu, ketika Mallu akan memukul dengan cepat Ashoka melompat dan menyelamatkan serta menghindari dirinya dari bahya. Seorang pria bertanya pada Shripad “Siapakah namanya?”. Shripad menjawab pertanyaannya “ ia Cakhravatin Chand”. Semua orang bersorak sorai menyemangati Ashoka. Mallu menahan tangan Ashoka ke atas, Shriphad pada berfikir jika Chand masih ragu, Ashoka telah di kalahkan Mallu dengan sangat telak, ia dipukul pada bagian dadanya dan terjatuh.

Mahamatya begitu sangat menikmati semua, Ashoka jatuh dengan telak ke tanah dengan belakang leher mengeluarkan darah, ia pingsan dengan mata melek, kemudian semua orang bersorak sorai untuk Mallu. Mahamatya mengumumkan bahwa pemanangnya akan di umumkan ialah peserta Mallu, jika sampai hitungan 10 Chand tidak bangun maka Mallu bisa dengan bebas melakukan apapun yang dinginkannya, atau Mallu bisa mengampuni nyawa Chand, lalu Mahamatya mulai menghitung, Bindu memasuki ruang pertandingan pada hitungan ke-6 bersama dengan prajurit pengawalnya, Ashoka kemudian mengetahui jika ayahnya sudah datang, ia berfikir “Semua orang akan sibuk untuk menyapa Bindu”. Ashoka masih tergeletak tengkurap setengah sadar, ia berfikir bagaimana dulu ayahnya dengan sangat kejam menghukumnya dan kemudian memutuskan hubungan dengannya.

Bindu duduk diatas tahtanya, Hitungan Mahamtya sampai pada hitungan 9, tanpa diduga Ashoka bangun dan membuat semua orang terkejut. Mahamatya kembali mengejek, ia mengatakan “Sepertinya Cakhravatin Chand sudah menentukan kematian untuk dirinya sedniri, kami pasti akan melihat sampai dimana Chand akan bertahan, kemudian Malu mencoba untuk kembali menyerang Ashoka, dengan cepat Ashoka menangkap tangannya dan menatap penuh dengan amarah pada ayahnya, Ashoka berfikir “ pembunuh dari guru ku diberikan dari kehidupan yang layak dan geratis, ia mendapatkan rasa hormat dari mu, bahkan ibu ku pergi sejak 10 tahun dengan berjalan kaki tidak memiliki rumah untuk tinggal dan juga keluarga, Ashoka sudah menjadi Chand, kau yang akan bertanggung jawab untuk semua penderitaan kami Bindusar!”

Ashoka kemudian mengalahkan Mallu, namun Mallu menyerah dan memohon ampun agar tubuhnya tidak bertambah memar dan ia tidak mati di tangan Ashoka, Ashoka menghentikan pukulannya, semua orang kembali bersorak sorai untuk Chand , Mahamtya sangat terkejut melihat kemenangannya dan dengan terpaksa mengumumkan Chand sebagai pemenangnya, Bindu tampak bahagia, Ashoka menatap Bindu dengan penuh amarah dan penghinaan terhadapnya, Mahamatya kembali dengan nada angkuhnya mengatakan pada Ashoka “Kau harus menyambut Samrat dengan membungkukan kepala mu” dengan kesal Ashoka menjawab dengan sangat tegas “ Kepala ku ini tidak akan pernah membungkuk untuk siapapun”.

Semua orang terkejut mendengar ucapan Ashoka 

Perecap : Bindu bertanya pada Chand “Apa kau tidak pernah membungkukan kepala mu pada yah mu? Dimana ayah mu?” Chand menjawab pertanyaan Bindu “Ayah ku sudah mati”
Mahamatya kembali memberitahu Sushima “ Ashoka disini, ia menyebut namanya sebagai Cakhravatin Chand”
Ashoka kembali masuk ke dalam ring pertandingan, ia menatap Sushima dengan penuh amarah dan kebencian

Jumat, 27 Mei 2016

CAS 347 : ASHOKA TELAH PERGI KE NALANDA, KAURVAKI MENCOBA UNTUK MENGGALI INFORMASI DARI VITAASHOKA TENTANG KEBERADAAN KAKAKNYA, AYAH KAURVAKI TERUS MENGAWASI KAURVAKI DARI KEJAUHAN, MAHAMATYA MENCURIGAI CHAND DAN TERUS MENGAWASINYA

JUMAT, 27 MEI 2016. KODE 26.05


Ashoka sedang bersiap-siap dan kembali mengenakan kalung yang kaurvaki berikan, ia memikirkan kaurvaki. ia sedang mengepak barangnya, saat membongkar kotak ia menemukan kain milik ibunya saat pergi dari Pataliputra, Ashoka berfikir " Bagamana Bindu membuang ibunku dari Magadha, hari ini baru akan membawanya, kain ini akan selalu mengingatkan aku tentang masa lalu ibu ku dan penghinaan tanah air, iniakan ku bawa sampai aku benar-benar berhadaoandengan Sushima, jika disetiap waktu aku merasa kasihan pada adik ku ini akan selalu mengingatkan ku kengingatkan ku pada kebiadaban Sushim"

Kereta Kaurvaki sedang dalam perjalanannya ke rumah Dharma. Ia meminta kusir lebih cepat agar sampai di rumah Dharma tepat pada waktunya.
Ashoka datang memberitahu ibunya kedapur untuk membuat pertemuan untuk keberangkatannya "Aku akan berpamitan". Dharma mengatakan " Aku masih membutuhkan mu, lalu mengapa kau harus mengatakannya lagi jika semua sudah disiapkan?".

Kaurvaki sampai di rumah Dharma, ia mengintip kedalam rumah Dharma melalui celah pintu dari kayu bersma dengan pelayan Bela, Vitaashoka bermain sendirian diluar, ia terkejut ketika melihat dua orang wanita ada di depan rumahnya, Vitaashoka memghampirin Kaurvaki dan Bela, " Kau siapa?" Vitaashoka terkejut, ia mengatakan pada Kaurvaki " Hari itu kau yang meberikan kami makanan?" Bela mengatakan pada Vitaashoka " Kami datang untuk bertemu dengan Chand"

Kaurvaki menghentikan Vitaashoka untuk memberitahu mereka datang untuk menemui ibu Chand. Vitaashoka bertanya pada mereka "apa yang harus dia katakan pada ibu ku? . Kaurvaki mengatakan " beritahu pada ibumu jika wanita yang memberi makanan untuk mu telah datang untuk menemuinya". Vitaashoka setuju. Dia pergi untuk memberitahu ibunya.
Vitaashoka datang menghampiri ibunya kedalam rumahnya, ia memberi tahu semua pesan dari Kaurvaki, Dharma datang menemui Kaurvaki, ia mengatakan "aku lupa jika aku mengundang mu, ada Sesuatu yang datang dengan tiba-tiba, aku jadi aku sibuk".

Kaurvaki mengatakan Dharma " jangan meminta maaf pada ku, aku bisa datang lahi ke nari jika memang kau sedang sibuk".
Dharma menyambut mereka di dalam. Kaurvaki melihat di sekeliling rumah Dharma, ia bergikir "orang dari kerajaan tinggal di sini menjalani kehidupan menjadi penduduk biasa".
Ashoka masuk, ia berhenti melihat tamu yang datang. Vitaashoka meminta pada Ashoka ' jika dia tidak pergi terlambat sekarang"
Ashoka bertanya pada Vitaashoka " Tapi siapa mereka?" Vitaskoka hanya mengatakan pada Ashoka " mereka tamu ibu". Ashoka menggeleng, ia menggerutu " bukankah Kita harus berjuang untuk makanan kita sendiri, tapi ibu tidak lupa dan meninggalkan kesempatan untuk mengurus siapa pun".
Dharma mengatakan " Aku akan membuatkan kalian makanan, pilihlah buah-buahan sambil menunggu". Kaurvaki berfikir hak yang nenyenangkan ketika Ashoka hanya mungkin makan di piring ini saja". Ashoka memanggil ibunya. Dharma berpamitan.

Bela meminta Kaurvaki untuk datang menemuinya dan melihat Ashoka sekarang. Kaurvaki duduk ia merasa malu. Bela mengatakan pada Kaurvaki " Kau sudah menunggunya selama 10 tahun dan kau akan kehilangan kesempatan pada hari ini jika kau tidak datang sekarang".
Saat itu, Vitaashoka bergabung dengan mereka, ia mengatakan " ibu ku meminta ku untuk menjaga mu, kau dapat memberitahu ku tanpa ragu-ragu jika kau memiliki masalah apapun". Kairvaki hanya melihat piring masih penuh.
Vitaashoka menyarankan mereka untuk memulai dengan mangga. Bela mengatakan Pada Vitaashoka " apa makanan favorit kakak mu?" Vitaashoka menjawab " kakak ku menyukai pisang, pidang dapat menyehatkan dan memberikan mu kekuatan". Kaurvaki menatap pada buah-buahan.

Dharma datang membawakan makanan untuk Ashoka ke kamarnya, namun Ashoka menyembunyikan semua barangnya, Dharma mengatakan pada Ashoka “Aku akan melakukan puja aarti, aku harus memberikan mu berkat”. Ashoka berkeluh kesah bahwa ia merasa sangat gelisah untuk beberapa alas an yang tidak di ketahui, Ashoka menjawab “ Kau sudah jauh mengirim ku setelah 10 tahun, ditambah hanya untuk kompetisi, Seorang ibu pasti akan khawatir dengan anak-anaknya jika mereka dalam masalah, pergilah sekarang atau itu akan berakhir". Ashoka pergi .

Vitaashoka datang ke dapur untuk memberitahu pada Kurvaki dan Bela untuk memakan masakan yang sudah dimasak oleh ibunya, ia yakin tidak akan ada yang dapat mengalahkan masakannya, Dharma datang dan meminta maaf kerana membuat mereka menunggu lama, Kaurvaki tidak sedikit pun merasa keberatan Dharma pergi untuk mempersiapkan Thaal aarti. Kaurvaki melindungi nyala api diya saat tertiup angin, Dharma tersenyum menatapny

Dharma kemudian pergi untuk melakukan beberapa hal, ia sedang menyiapkan piring aarti untuk Ashoka dan menaruhnya di meja, ketika itu api tertiup kaurvaki melindungi nyala api dengan kedua tangannya, Dharma hanya tersenyum, Ashoka kembali berteriak memanggil ibunya “Ibu aku sudah tidak bisa menunggu, aku akan terlambat”. Dharma bergegas keluar. Bela bertanya pada Kaurvaki “Apa yang terjadi padanya”. Kaurvaki menjawab “ Ashoka tidak bias menferti apapun setelah ia datang begitu dekat dengan tujuannya, aku tidak dapat memahami apa yang harus ku lakukan”. Bela mengatakan pada Kaurvaki untuk mengusapkan air matanya.

Dharma melakukan aarti untuk Ashoka sebelum ia pergi, semua orang berkumpul di sekitar mereka, Ibunya mengikat gelang Rakhi di tangan Ashoka sambil mengatakan mengatakan pada Ashoka “Kau harus ingat bahwa kesabaran dan ketenangan mu untuk kebajikan, jagalah control kemarahan dan jugalah prilaku agresi mu (perasaan marah atau tindakan kasar akibat kekecewaan atau kegagalan dalam mencapai pemuasan atau tujuan yang dapat diarahkan kepada orang atau benda), kau harus selalu mengingat semua ucapan ibu mu maka kau akan menang”.

Ashoka mengatakan “Bu berkat dari mu, Raksha Kavach dan Vijay tilak akan selalu bersaman dengan ku “. Dharma memberkati Ashoka, Ashoka pun meminta berkat dari ibunya, ia membungkuk untuk menyentuh kakinya untuk meminta restunya, Ashoka mengatakan “Aku hanya tidak sabar untuk menghadapinya sekarang”. Ashoka juga meminta berkat dari Ibu Bhupal, Hari mengatakan “Ashoka akan berhadapan dengan pangeran Sushima”. Dharma panik setelah ia mendengar nama Ashoka bukan Chand.
Ashoka mengatakan pada Hari “ Sushima telah menjadi simbol kejahatan untuk semua orang, ia seperti Ravan (manusia pembunuh), setiap orang yang jahat ia akan sama seperti Sushim untuk semua orang”.
Vitaashoka memberitahu pada kakanya “ Kau harus mengalahkan setan Sushima itu”.

Ashoka setuju, ia pergi bersama dengan Guard, Vitaashoka pun berjalan ketika melihat saudaranya telah pergi, Dharma begitu sangat tegang.
Bela mengatakan pada Kaurvaki “Ashoka telah di biarkan pergi ke beberapa tempat, tapi mengapa Rani Dharma menyiapkan Para Thaal Arti?”. Kaurvaki terus diikuti oleh Bela. Dharma menemukan rumahnya telah kosong “Sepertinya mereka sudah pergi meninggalkan rumah ku, bahakan aku tidak bisa melihat tamu ku”.

Kaurvaki dan Bela kehilangan Ashoka. Mereka melihat Vitaashoka datang kembali dan menghentikannya, Kaurvaki bertanya “ Dimana saudara laki-lakimu?” Vit menjawab “Kakak ku baru saja pergi” . Kaurvaki dan Bela menyusul untuk melihat Ashoka.

Nayak mengatakan “ Itu memang benar, Ashoka sudah pergi untuk ke Nalanda”. 

Acharya Shripad mengatakan pendapatnya “ Aku merasa semua ramalan ku akan terjadi, tapi aku merasa sesuatu yang sangat berbeda yang sulit untuk ku jelaskan, tidak akan ada yang tahu sekarang, pangeran Sushima sudah berubah menjadi setan, dan Ashoka sudah menjadi lebih kuat dari pada yang sebelumnya, kesabarannya sudah berbalik, ia tak terkalahkan”.

Shripad menceritakan kematian teragis peserta Bhupal di tangan Sushima, ia menjelaskan kekejaman Sushima ketika menghabisi nyawanya
Acharya Radhaguptha mengatakan “ tidak ada yang bisa mengatakan apapun yang akan terjadi ketika 2 kekuatan besar akan saling berbenturan, tapi itu akan menarik untuk kita menontonnya, Maha Sangam akan terjadi setelah maha Sangram, Keluarga yang telah berpisah ini, mereka akan kembali bersatu. Maha Sangram ini sangat penting untuk Magadh dan seluruh India”.
Vitaashoka keluar dari rumahnya, Kaurvaki menyusul bersama dengan Bela. Kaurvaki mencoba untuk mencari lebih dalam informasi dari Vitaashoka tentang Ashoka, namun Vitaashoka mengatakan “Mengapa kau tidak membicarakannya di rumah saja?”. Dengan sopan Vitaashoka meminta”Ibu yang telah meminta ku utuk tidak mengatakan apapun kepada siapapun tentang keberadaan kakak ku, jika tidak aku akan meminum Kaadha yang pahit sebagai hukumannya”. Kaurvaki berguam “ Ia sama keras kepalanya seperti Ashoka”. Kaurvaki bertanya pada Vitaashoka “ Apakah aku mengatakan sesuatu?”. Kaurvaki bersabar, ia berbicara dengan baik tentang Ashoka agar adiknya mau menjawabnya. Vitaashoka tanpa sengaja mengatakan bahwa saudaranya telah pergi ke Nalanda.

Kaurvaki menangis saat ia meminta informasi lebih lanjut “Aku sudah mencari Ashoka selama bertahun-tahun, aku tidak ingin memberitahunya, Ashoka tidak bisa melihat air mata seorang wanita, Bela aku memberitahu mu, tapu tidak ada yang harus tahi bahwa aku mengatakan semua ini”. Bela berjanji pada Kaurvaki. Kaurvaki sekarang tahu jika Ashoka telah pergi ke Nalanda untuk ikut berpartisipasi dalam kompetisi, Jagannath telah mengamati semua itu dari jauh. Kaurvaki memeluk Vitaashoka dan berterima kasih padanya, Vitaashoka berlari, ia mengatakan “ Kakak ku cocok untuknya, dasar Perempuan aneh” . Jagnnath mentutupi kepalanya dengan kain ia mengintip dari balik tembok, ia berpikir jika Kaurvaki tidak akan pernah pergi ke Nalanda.

Di Nalanda, juri sedang mengundi nama-nama peserta kompetisi dan memasukannya kedalam daftar papan nama, Mahamatya mengetahui tentang semua pesaing dalam kompetisi, ia berfikir tampaknya tidak akan ada satu orang pun dari mereka seperti Ashoka “ Kami terus mengadakan kompetisi ini untuk menemukan Ashoka tapi ia tidak pernah bisa di temukan”.
Peserta terakhir akan datang ke tengah-tengah ruang pertandingan, dan membicarakan peserta terakhir bernama Mallu yang sangat gagah dan sangat kuat, Mahamatya mengatakan “:siapa yang akan bertarung dengan dia”. Sesorang pria mengatakan “peserta dari Rajgir mundur karena ketakutan, kami akan menambahkan nama ketika seseorang muncul”. Orang yang lainnya merasa “Sekarang tidak ada satu pun orang dari Rajgir akan mencoba untuk datang setelah mereka mengetahui tentang nasib kematian Bhupal ini”
Ashoka akhirnya datang ke Nalanda, ia berfikir “ tempat dan tanah ini aku akan memenuhinya dengan darah Sushim “.

Mahamatya mencoba untuk memaafkan dirinya sendiri untuk menjaga pertemuan di kamar Bindu ketika Ashoka memasuki ruangan. Ashoka mengingat masa lalu saat menyadari keberadaan ayahnya. Ashoka tampak marah. “ Aku harap tidak datang terlambat”.
Seorang datang menghampirinya dan menghalangi langkahnya, dan bertanya pada Ashoka “Kau siapa?”. Ashoka beralasan dengan menunjukkan identitasnya “Aku dari Rajgir”. Mahamatya meminta ia menyebutkan namanya Ashoka menjawab “ Nama ku Chakravarti Chand”. Hari terus berdoa untuk kemenangan Ashoka disetiap pertandingannya, sehingga ia dapat berhadapan dengan pangeran Sushima “Aku tidak ragu tentang kemenangannya, sekarang tampak jelas dengan caranya, setelah ia mengangkat Mugdar, aku yakin Ashoka akan mencoba untuk membunuh Sushima seperti ketika Sushima membunuh saudara ku, orang-orang mengatakan bahwa Sushima bukanlah manusia biasa, lalu bagaimana bias jika beberapa orang mencoba untuk membunuh seorang pangetan?”. Samrat Bindu aka nada disana, ia tidak akan membiarkan ada kesalahan untuk putranya” Hari yakin itu tidak akan terjadi “ Samrat tidak akan bisa bertindak terhadap putranya, kau memberkatinya dank au melihat bagimana ketika ia bersikap dengan putra tercintanya Ashoka?” Vitaashoka mendengarkannya, ia bingung dan mengingat ketika pangeran Sushima datang kerumah ibunya pada malam itu, ia mengatakan “ ibu ku berbohong kepada ku tentang hal itu, aku harus mendapatkan jawabannya hari ini”.

Mahamtya hanya tertawa ketika ia mendengar nama Chand, ia berguam “Nama mu benar-benar aneh”. Ashoka menawarkan untuk menunjukan letak kesalahan dari namanya, ia mencekek lehernya, Mahamtya amat sangat tegang “Siapa kamu?” Katakan dengan jujur, dari mana kau berasal?” Ashoka mencekek leher Mahamatya dan marah kemudian mendorongnya, Mahamatya jatuh pingsan dan tak sadarkan diri
Seorang pria mengatakan “ Nama mu sudah masuk pada daftar pertandingan, kau akan melawan Mallu dengan rtepat waktu, pria itu memberikan Chit pada Ashoka, Ashoka mengatakan dalam “Aku sudah menunggu ini sejak lama aku pasti akan datang lebih awal , jika memang aku harus datang ke tempat ini , dan aku akan merasa sangat beruntung”. Pria itu menunjukkan daftar namanya, kemudian Ashoka melihat daftar nama paling teratas tertulis nama pangeran Sushima.

Mahamatya pergi keluar dari ruang pertandingan sedang berlangsung, ia merasa mengenali bahwa itu Ashoka dan meminta bukti semua identitasnya, namun kemudian ia kembali berfikir “Jika nanti aku salah, aku tidak mau mengambil resiko, aku hanya harus diam sampai aku menemukan semua bukti tentangnya”
Ashoka sudah menunggu saat-saat pintu akan di buka, ia tetap bersemangat dan berfikir “ Aku sudah menunggu ini selama 10 tahun, aku tidak sabar untuk menanti saat pintu ini terbuka”
Seorang pria di depan pintu mengatakan pada Ashoka “Kau harus menunggu selama satu jam”. Ashoka terus menunggu dengan tidak sabar, Mahamtya yang merasa penasaran, ia terus mengawasi Ashoka “Kau hanya bisa bersemangat untuk kematian mu, sudah pasti Chand hanyalah Ashoka dan Ashoka hanyalah Chand!”.

Perecap : Vitaashoka menuntut untuk mengetahui kebenaran dari ibunya, ia bertanya pada Dharma “Ibu katakan pada ku siapa samrat Bindusar dan pangeran Sushima, dan apa hubungan mereka berdua dengan kakak ku?” Dharma menatapnya terkejut, Mahamatya kembali datang menemui Sushima, ia mengatakan pada Sushima “Ia ada disini, Ashoka ada di atas ring” Ashoka menatap dengan penuh amarah pada Sushima.


Kamis, 26 Mei 2016

CAS 346 : ASHOKA AKAN MEMBALAS KEMATIAN BHUPAL, DEVI DAN AYAHNYA DITANGKAP NIRANKHUS, CAHRU DIACUHKAN OLEH SAMRAT BINDUSAR.

Kamis, 26 Mei 2016. Kode 25.06


Dirumah kediaman Chand yang baru di Rajgir, Dharma dan ibunya Bhupal sedang duduk membuat semangkuk penuh ladoo, Dharma bercerita tentang Devi dan juga kebaikan ayahnya, " Devi sangat dekat dengan putra ku Vittashoka". Kaki mengatakan pada Dharma " Aku juga dekat dengan putramu, jadi mengapa kau terus memikirkan dia". Dharma berharap Devi dan ayahnya dalam keadaan aman dimanapun mereka berada.
Di jalanan, Dhaniram bersama beberapa orang nampak kelelehan, Nirankhus tertawa dengan sangat puas, Dhaniram dipaksa untuk terus berjalan dan menarik kerobak bersama dengan beberapa orang di sepanjang jalan, tampak jelas terlihat di atas gerobak itu devi dipenjara bersama dengan dua orang wanita lainnya, beberapa prajurit menyertai.
Nirankhus hanya tertawa ketika melihat Dhaniram sudah tidak berdaya, Nirankhus kemudian Nirankhus memukul Dhaniram dengan menggunakan cambuk, Devi sedih menghawatirkan ayahnya, Devi berteriak pada Nirankhus di penjara " jangan kau sakiti ayah ku". Nirankhus hanya tertawa, ia kemudian memasukkan tangannya untuk menyentuh Devi, Devi menangis ketakutan dan menyingkir, Nirankhus mengatakan " Bagainana jika aku kemudian menyentuh mu?". Dhaniram yang sudah tak berdaya memohon pada Nirankhus untuk tidajkmelakukan apapun pada putrinya. Kemudian Nirankhus kesal dan mencekik leher Dhaniram, Pembicaraan Nirankush untuk memberikan pelajaran pada seseorang. Nirankhus mengatakan "kau sudah membuat orang menjadi pelayan mu, Sekarang kau akan menjadi pelayan ku, Seluruh Ujjaini akan melihat apa yang akan terjadi dengan putri mu".
Devi merasa ketakutan. Nirankhus memerintahkan agar kembali melanjutkan perjalanan mereka.
Chand sedang duduk sendirian di luar, ia membukul sebuah batu. Chand nampak kesal, ucapan ibunya terus mengiang. Guard meringkik, Chand kemudian sadar dari lamunannya, ia memberitahu pada kudanya untuk berhenti tetapi Guard meringkik lagi, Ia melihat beberapa orang sedang menandu mayat Bhupal, Chand bertanya pada seorang pria yang ikut menyertai untuk menghantarkan mayat Bhupal tentang jenazah yang mereka antarkan kekampung mereka, Pria itu mengatakan pada Chand " itu Bhupal yang tidak bisa menahan serangan sushim, Sushim menyerang Bhupal seperti barbar hingga Bhupal meninggal dunia", orang itu pergi, Chand merasa tidak berdaya, Chand berfikir " Hari ini, nyawa orang lain telah hilang itu karena iblis itu, tapi aku tidak bisa melakukan apapun"

Kembali pada Dharma dan ibu bhuphal, mereka masih sedang sibuk membuat ladoo, Kaki bilang pada Dharma " aku akan membagikan manisan di Rajgir saat Bhupal akan pulang menjadi pemenang". KemudianVitaashoka berlari mengambil beberapa buah ladoo, vitaashoka mengatakan" aku tidakbisa lagi menunggu" dan pergi, Dharna tersenyum. Dharma mengatakan " ia pun telah pergi setelah kakaknya, ia berhenti karena akan mengatakan sesuatu pada Ashoka, Chand juga seperti itu saat ia masih kecik, ia juga tuiak tahan untuk menahan memakan ladoo".
Diluar Ashoka sedang duduk merenung.

Semua orang berkumpul di luar, mereka sedih Bhupal datang dalam keadaan sudah tak bernyawa, Ibu Bhupal terus menangisi jasad anaknya yang sudah tidak tergeletak tak bernyawa di hadapan matanya. Semua warga datang mereka juga menangis sedih. Vitaashoka memeluk saudaranya karena ia takut. 
Di istana Magadha, Bindu mengambil aarti dan Prasad dari Shubhrasi. Shubarasi bertanya “ apakah Samrat akan pergi ke Nalanda?”. Bindu mengatakan " Sushim telah melakukan sesuatu yang baik setelah bertahun-tahun. ia telah menyelenggarakan pertandingan gulat dan melibatkan semua warga di dalamnya", " ku pikir aku harus pergi ke sana untuk menyemangatinya". Subharasi bilang "aku merasakan hal yang sama, Kehadiran mu akan memberikan kekuatan untuk putra tercinta mu di sana". Charu masuk, ia mengakui alasan Shubhrasi benar.

Charu datang ke maker Bindu, ia tersenyum menatap Bindu, Shubarasi langsung berpamitan ketika melihat Cahru datang, ia pun senang melihat Bindu akan Pergi Nalanda. Cahru mengatakan " Sushim pasti akan sangat senang, ia mungkin berhati keras tetapi hatinya penuh dengan cinta dan hormat untuk mu. ia tidak bisa mengungkapkannya, ia ingin menjadi seperti mu untuk membantu warga dan semya keturunan Maurya".
Mendengar ucapan Cahru, Bindu mengatakan " aku tahu dengan baik putra ku, kau tidak perlu memberitahu ku tentang sushima". Bindu pergi. Charu yang kesal dan menangis ditinggal dan diacuhkan begitu saja oleh Bindu, ia berguam sendirian sambil meneteskan airmatanya, Cahru mengatakan “ Orang-orang yang sudah meninggalkan Magadh tetapi mereka masih memiliki tempat di hati mu, Aku tidak suka itu!" Waktu ajan datang, Ashoka akan menumpahkan lebih banyak darah dari jumlah air mata ku yang sudah ku tumpahkan". " putraku sushim sudah menciptakan jebakan untuk putra mu Adhoka, saat ini Ashoka pasti akan mati, Sushim ku akan duduk di atas takhta Magadh Ini akan dilakukan pada akhirnya dengan kematian Ashoka".
Kembali kekediaman Kaki yang di tinggali oleh Dharma dan kedua putranya, Dharma sedang berbicara diluar dengan putranya Chand, Dharma mencoba menenangkan Chand yang sedang gelisah sejak kematian Bhupal, Dharma mengatakan pada Chand " aku pun sedih dengan kematian Bhupal, aku juga merasa sedih untuk Shanti tapi motif mu itu tidak benar, Aku takut dengan perilaku amarah mu, kau Jangan berharap aku mau mengijinkan mu untuk berpartisipasi dalam pertarungan atau kompetisi apapun sampai kau belajar untuk mengontrol amarah mu, Aku tidak bisa membiarkan kau salah bertindak karena kemarahan mu, aku sudah berusaha untuk mengendalikan mu selama bertahun-tahun dengan melalui banyak kesulitan".
Ashoka memberi alasan pada ibunya " jika ia tidak pergi maka Hari yang akan pergi. Kaki akan kehilangan putranya yang lain, Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Tak akan pernah bu!” kemudian Chand pergi, Dharma nampak begitu sangat gelisah.

Di penginapan Kaurvakim Kaurvaki sedang duduk di meja riasnya, ia sedang mengenakan semua perhiasannya, dan merapihkan penampilannya untuk bersiap-siap memenuhi undangan makan dari Dharma, pelayan Bela datang menemui Kaurvaki, Bela mengatakan pada Kaurvaki " kau sudah bersiap sepagi ini" Bela menggoda kecantukannya, ia mengatakan " pangeran mu tidak akan dapat melihat wajah mu, ia juga tidak akan mempedulikangaun yang kau oakai atau apa pun". Kaurvaki hanya teesenyum. Bela meminta pada kaurvaki untuk bergegas " bagaimana jika pangeran mu sedang oergi menuju ke beberapa tempat lain sebelumkau sampai di rumahnya?".
Bela mengusapkan Kala teeka (penolak bala) di belakang telinga kaurvaki
Kaurvaki meminta pada Bela untuk berdoa jika pada akhirnya Kaurvaki akan bertemu dengan Ashoka hari ini, Kaurvaki pergi, dan Bela berdoa untuknya.

Di suatu ruangan, Sushima sedang meninju lepengan besi hingga menampakkan bekas pukulannya
Sementara itu, Mahamtya terus berbicara " Bagaimana jika nanti Ashoka tidak datang kesini?" Aku yakin " Ashoka akan datang ke sini sekarang, alu telah mengaeasi semua prserta, bahkan tidak ada yang nampak dekat dengannya, apakah Ashoka benar-benar sudah berubah menjadi tikus dengan mekarikan dirinya selama bertahun-tahun?" Atau mungkinia sudah tahu tentang arti kekuatan dan sudah menyerah untuk niat balas dendam untuk mu?"
Sushim menjawab semua pertanyaan Mahamatya " jika orang berfikir dari pikirannya maka ia akan dapat merubah keputusannya, itu sesuai dengan keadaan mereka, Ashoka berfikir dari hatinya, aku yakin ia pasti akan datang kali ini untuk mati di tangan ku". Sushima marah dan kembali memukul lempengan besi itu seketika besi itu menjadi retak dan menimbulkan lubang yang besar, mahamatya terlihat ketakutan.

Chand berbicara dengan Hari di Jalanan, Hari menolak untuk membiarkan Ashoka pergi ke sana " Sushim pelakunya, ia sudah membunuh saudaraku, Hanya aku yang memiliki hak untuk membalas dendam, Aku akan mati tapi tidak akan menyerah".
Ashoka tetap menenangkan Hari yang begitu sangat kehilangan Bhupal, Ashoka mengatakan pada Hari untuk tidak terlalu emosi " Bagaimana jika sesuatu terjadi pada mu?" Pikirkan tentang ibumu". Hari tahu ibunya tidak lemah, ia telah kehilangan suami dan anaknya di sini". "Ini tentang Rajgir dan tentang kebanggaan".
Ashoka memahami dan menghormati kemarahannya, tapi ia tahu bahwa tidak ada yang dapat mengakahkan Sushim.
Hari bertanya pada chand"apakah kau mampu untuk melakukannya, tidak ada yang bisa melakukannya bahkan setelah ia berlatih selama bertahun-tahun, apa kau bisa? ".

Kemudian Chand menatap pada Mugdar dengan gagah ia mekangkah menghampirinya, ia mengatakan "Aku minta maaf karena akan melakukannya, aku harus menunjukkan kekuatan ku untuk menyelamatkan mu (katanya kepada ayah Bhupal). 
Semua orang terlihat kagum saat Ashoka menarik keluar Mughdar keluar, Ashoka memukul itu kembali ke tanah. Semua orang berkumpul di sekelilingnya. "Ini sudah lebih dari yang sebelumnya, ternyata ia bisa melakukannya".

Beberapa orang pria mendekati Chand dan berlutut di depannya dan mencakupkan tangan mereka. Kaki juga datang ke sana dengan tersenyum bangga pada Chand " Dewa bisa marah dengan orang miskin tapi ia tidak akan meninggalkan kami, aku yakin kau akan membalas dendam atas kematian anak ku", " kau akan membawakan keadilan untuk Bhupal".
Dharma datang menghampiri mereka dan ia setuju, " bukan Hari yang akan datang tapi putra ku Chand akan pergi untuk kompetisi itu sekarang". Ashoka senang, ia mengatakan pada ibunya " kau sudah meminta ku untuk pergi?" Kau telah mengizinkan ku untuk membalas dendam atas kematian Bhupal?"
Dewi Dharma hanya mengangguk, mereka berpelukan. Ashoka berpikir " aku benar-benar bahagia, kau telah mulai akhir dari penantian ku selama 10 tahun dari sekarang, dengan menyetujui ku untuk pergi ke sana".

Precap: Ashoka mengambil kain milik ibunya ketika Dharma meninggalkan Patliputra, ia berfikir "Aku akan membawa ini dengan ku hari ini". Sushim juga sudah membunuh beberapa peserta lainnya, Vitaashoka pun menuntut untuk mengetahui kebenaran dari ibunya. Vitaashoka mengatakan pada ibunya " ini tiba waktu untuk ku bicara bu, aku harus tahu tentang kebenarannya, bu Siapa Bindusar dan siapa pangeran Sushim? "Apa hubungan mereka dengan kakak ku? "Dharma menatap Vitaashoka ia pun kaget dengan pertanyaan putranya.

Rabu, 25 Mei 2016

CAS 345 : KAURVAKI BERTEMU DENGAN DEWI DHARMA DI KUIL. TURNAMIEN KEJUARAAN GULAT DI NALADA AKAN DI MULAI, BHUPAL DI KALAHKAN OLEH SUSHIMA

25 MEI 2016. KODE CAS 24.05

Masih di kuil, Purohit ji meminta pada Kaurvaki untuk menceritakan lebih rinci apa yang ia inginkan saat melakukan puja, Kaurvaki mengatakan pada Purohit ji tentang segala sesuatu yang ia inginkan, Purohit ji ketika mendengarkan ucapan Kaurvaki, ia mengatakan pada Kaurvaki “Setiap orang yang datang untuk melakukan puja hanya untuk keluarga kerajaan saja saat ini, seorang wanita hanya melakukan puja untuk raja Bindusar.


Mendengar ucapan Purohit ji, Kaurvaki yakin bahwa itu hanyalah Dewi Dharma saja, meskipun Dharma tidak terlihat, Kaurvaki menjadi sedih ketika ia menoleh ke belakang siwalinga dan tidak menemukan Dharma, namun kemudian Dewi Dharma ada di belakangnya, dan kemudian pergi. 

Kaurvaki mendengarkan suara gemericncing gelang kaki, ia menghentikan Dharma "tunggu" Dharma berhenti, Dewi Dharma ternyata melihat senyum lebar Kaurvaki, ia mengingat masa lalunya bersama denganDharma danAshoka, Kaurvaki mengatakan “ Aku menghentikannya, tapi apa yang akan ku katakan padanya”. Kaurvaki berjalan menghampiri Dharma.

Dewi Dharma juga mengakui jika Kaurvaki merupakan seorang putri yang sama saat ia memberikan makanan untuk putranya malam itu, Kaurvaki hanya mengangguk, Dewi Dharma pun senang bisa bertemu kembali dengannya lagi, Dewi Dharma mengatakan pada Kaurvaki “Hari ini, aku tidak hanya cukup mengucapkan terima kasih dengan mu”

Kaurvaki mengatakan pada Dewi Dharma “Aku begitu beruntung dapat menemukan mu, meskipun itu baik untuk memberikan makanan pada orang yang sedang lapar, berkat dari mereka selalu memenuhi semua keinginan mu, tapi keinginan ku tidak dapat ku penuhi tanpa restu dari mu”. Dewi Dharma memberkati Karvaki, ia bertanya pada Kaurvaki “ Apa yang dapat ku lakukan untuk mu?”. Kaurvaki memintanya untuk memberikan makanan, namun Dewi Dharma ragu-ragu, ia mengatakan pada Kaurvaki “Seorang putri meminta makanan pada penduduk biasa".

Kaurvaki memberikan alasan pada Dharma “ Aku datang dari tempat yang jauh dari rumah dan juga dari ibu ku”, Dewi Dharma mengatakan “ Kau tidak bisa mendapatkan makanan sebanyak yang ku inginkan, tapi kau selalu merindukan makanan yang dimasak oleh seorang ibu”

Bela pun gembira, ketika melihat Dewi Dharma setuju, ia mengatakan pada Kaurvaki “Tapi aku tidak bisa memberikan makanan mewah untuk mu”. Kaurvaki mengatakan “ makanan yang dimasak seorang ibu selalu menjadi yang terbaik”, Kaurvaki kemudian meminta alamatnya. 

Dewi Dharma mengatakan “ Anak ku pasti akan senang ketika bertemu dengan mu, silahkan datang besok”. Kaurvaki hanya mengangguk, lalu Dewi Dharma pergi.
Kaurvaki berfikir “Aku telah menunggunya lebih daro 10 tahun, dan sekarang tidak ada yang dapat menghentikan aku untuk bertemu dengan Ashoka “.

Ashoka dan Bhupal saling menantang satu sama lainnya untuk berkelahi, mereka setuju pada kenyataannya bahwa siapapun yang dapat menang dapat ikut dalam kompetisi dan mereka akan melawan pesaing dari Nalanda, mereka pun memulai pertandingan gulat mereka. 

Ashoka pasti berhasil untuk melawan Bhupal, ia mencengkram tangan Bhupal dan membawanya ke belakang, Ashoka mengatakan pada Bhupal “ Kau seorang pejuang hebat, ini keinginan ku jika aku harus menang, tapi apa yang kau pikirkan hanya sebagai kompetisi untuk memberikan makana tentang hidup, ini hanyalah masalah hidup dan mati ku”

Dharma datang, ia terkejut melihat Chand sedang berkelahi, ia berteriak pada Chand “ Tinggalkan dia segera Chand”. Chand melepaskan Bhupal, Dewi Dharma menghampiri Chand dan mempertanyakan Chand atas tindakannya, ia mengatakan pada Chand “Apa yang ingin kau buktikan ?”.

Hari memberi tahu pada ibu Chand “ Bagaimana putra mu dapat berfkir untuk dapat berpartisipasi dalam kompetisi yang akan di selenggarakan di Nalanda, Putra mu menginginkan menjadi Maha Yodha dari Magadha”. 

Mendengar ucapan Hari, Dewi Dharma terkejut, langsung naik pitam dan menampar Chand di muka umum. Dewi Dharma meminta maaf pada semua orang “ Anak ku terlalu naif, ia tidak tahu bahwa putra ku tidak memenuhi sayarat untuk kompetisi ini, ia sudah menciptakan halangan untuk semua yang telah kau lakukan, aku minta maaf”.

Dewi Dharma kemudian membawa Chand dan Vitaashoka pergi bersama dengan dirinya.
Bhupal bersujud didepan Mugdhar club - tongkat yang berat, biasanya lebih tebal di salah satu ujung dari pada yang lain, cocok untuk digunakan sebagai senjata). Vitaashoka bingung ketika melihatnya berdoa untuk Mugdar, 

Bhupal meminta pada Kaki (Ibu Bhupal) tentang hal itu. Kaki mengatakan “Ini merupakan simbol kekuatan, ayah Bhupal seorang pejuang yang sangat hebat, suatu hari ia melemparkannya ke tanah ketika ia marah dan itu terjebak di tanag, tidak ada yang bisa menariknya keluar sejak saat itu, orang percaya bahwa tidak aka nada yang dapat memindahkannya keluar datri tanah, jika ada yang dapat melakukannya maka orang itu sudah diutus oleh dewa”.

Bhupal mencari berkat dari ibunya, Kaki (Ibu Bhupal), Dewi Dharma datang dan melakukan tilak dan puja karena ia merupakan seorang wanita yang sudah menikah, Kaki mengatakan “Berkat dari wanita yang sudah menikah lebih memiliki efek dari pada wanita yang sudah menjanda”. Kemudian Dewi Dharma melakukan aarti untuk Bhupal.

Ashoka terlihat marah pada ibunya, ia mengatakan " Apa kau harus melakukan tilak untuk otang lain, dan kau mau melakukannya, kau dapat melakukanapa yang kau inginkan, tapi dalam takdir ku, aku akan mengakhiri hidup Sushima, inilah takdir ku untuk memenuhi impian bersatunya india, sekali lagi aku akan membawa kembali kedamian dan kebahagiaan di dalam kehidupan semya orang, kau hanya memberikan ku sumpah oada ku samoai sekarang, tapi sekarang itu tidak akanada sumpah lagi"

Turnamen di Nalanda di mulai, Mahamatya mengumumkan bahwa persaingan antara warga kerajaan dan Penduduk biasa akan dimulai sekarang, ia memperkenalkan antara Bhuoaldan pangeran Sushima. Semua irang bersorak sorai untuk Sushum, Pertandingan antara Bhupal dan Sushim di mulai, Bhupal menyerang terlebih dulu ke Sushim tapi Bhupal gagal untuk menyakiti Sushim, Sushim membuang Bhupak berkali-kali, Susim terus memukul dada Bhupal Mahamatya hanya tertawa melihatnya. 

Sushim mengatakan pada Bhupal "Cobalah lagi, kau sangat terpuji". Bhupal gagal lagi ketika ia melakukan hal yang membahayakan, ia mencoba untuk menendang tepat didada Sushim, namun Sushim tetap bertahan di tempatnya, sama sekali tidak terpengaruh oleh serangan itu. Sushim memegang leher Bhupal dan mengalahkan Bhupal dengan telak, Bhupal terjatuh besimbah darah

Sushim terus memukuli Bhupal di dadanya dan membuatnya muntah darah. sushim melempar Bhupal di tanah dan mengubur wajahnya di pasir untuk waktu yang cukup lama. 

Sushim mengatakan " Ashoka juga harus mati dengan cara ini, aku yakin kami akan benar-benar segera berhadapan". 

Bhupal berhenti bergerak. Mahamatya mengumumkan Sushim sebagai pemenangnya, semua irang punbeesorak sorai. Sushim bangun. Bhupal menatapnya dengan bersimbah darah Buphal mengatakan " Dia pasti akan datang, Dia akan membalas dendam atas kematian ku dan itu pasti" Bhuoal menghembuskannafaa teralhirnya.

Precap: Sushim berbicara dengan Khalaatak, Sushima yakin " saat ini Ashoka akan datang. Dia berpikir dari hati, aku yakin ia akan datang kali ini untuk mati di tangan ku". 

Beberapa orang menandu jenazah Bhupal,
Ashoka marah atas kematian Bhupal. Dharma datang ke sana hanya untuk melihat. Kaki memberitahu pada Dewi Dharma ia yakin mereka akan membalas dendam atas kematian anaknya. 

Dharma mengatakan pada kaki " anak ku Chand, sekarang ia akan pergi dalam kompetisi itu".

Acharya Radhaguptha mengatakan bahwa Ashoka sudah menantikannya dari 10 tahun dan ia akan membayarnya sekarang " kau akan datang untuk tatap muka dengan Sushima sekarang dan pada akhirnya waktu akan berubah !"

Selasa, 24 Mei 2016

CAS 344 : DHARMA MEMUKUL CHAND DAN BERTANYA TENTANG SUMPAHNYA, CHAND MEMBERIKAN UANG UNTUK IBUNYA, DHARMA MENGINGAT ULANG TAHUN SUAMINYA, DAN MELAKUKAN PUJA. KAURVAKI DATANG DI KUIL YANG SAMA UNTUK MELAKUKAN PUJA UNTUK PERNIKAHAN, CHAND BERKELAHI DENGAN BHUPAL

24 MEI 2016. KODE 23.05



Di Penginapan Kaurvaki sedang bersiap-siap di kamarnya, dengan terengah-engah Bela berlari menemui Kaurvaki, ia mengatakan pada Kaurvaki " Pria yang sama mengenakan kalung seperti yang kau katakan ada disini". Mendengar ucapan Bela, Kaurvaki pergi ke tempat Ashoka menaruh semua barangnya, namun Ashoka sudah menghilang. 


Ashoka berjalan untuk menemui kudanya (Guard), ia masih bingung dengan sujao aneh pelayan wanita yang datang keoadanya (Bela), Ashoka bertanya-tanya " Mengaoa pekayan wanita itu sampai begitu terkejut menatap pada kalung ku?" Bela dan Kaurvaki tidak menemukan siapa pun di ruangan itu. Kaurvaki sedih dan kecewa karena Ashoka tekah pergi, dan kesempatannya untuk bertemu Ashoka kembali menghilang.


Rjagir, Chand pulang kerumahnya, Dharma menegur Chand dan memarahinya ketika ia pulang di rumah baru yang mereka sewa, dengan nada ketus ibunya berkata pada Chand " bukankah kau sudah bersumpah untuk tidak berubah?", ibunya mulau memukuli Chand dengan togkat " tidak ada perubahan dari sikap mu setelah kita datang ke sini Chand!" Mengapa kau tidak menyelesaikan pekerjaan mereka?" Mereka sudah memberikan kita tempat tinggal"


Chand hanya diam, ia membawa Guard dan mengikat Guard dipohon, kemudian Chand mengambil uang dari kantongnya dan menaruh uang ditangan ibunya, Chand mengatakan pada ibunya "Ibu, aku mendapatkan uang itu dengan kerja keras ku, besok kau harus mekakukan puja pada hari ulang tahun ayah ku" 


Dharma kaget setelah mendengar ucapan Chand, ia pun menjatuhkan tongkat dan menangis penuh dengan penyesalan dan memeluk Chand, Dharma mengatakan " Chand, kau ingat dengan ulang tahun ayah mu?"
Chand menjawab " Bu, aku selalu ingat dengan ulang tahun suami mu, bukankah kau selalu melakukan puja setiap tahun, dan pada hari ini kau juga akan mereyakannya bu".



Dharma menangis di pelukan Chand, Vitaashoka berlari untuk menemui ibu dan kakaknya, Chand dan ibunya mengusap air mata mereka, Vitaashoka mengatakan pada Chand dan ibunya " Kalian berdua sekarang sudah mulai berbicara secara langsung, aku sudah kehilangan tugas ku, kak kau sudah membuat ku tidak berguna",


Ashoka mendekati Vitaashoka, ia memberitahu pada adiknya " ibu akan membawakan mu makanan, aku lapar”
Dharma pun menjelaskan hal yang sama pada Vitaashoka, Dharma mengatakan pada putra keduanya Vitaashoka " katakan padanya untuk menyegarkan diri, aku akan masuk dan membawakan makanan".



Dharma masuk ke dalam rumahnya, ia menghentikan langkah kakinya dan menangis, ia mengingat suaminya, ia mengingat pernikahannya dengan yang mulia Bindusar dan kenangan bahagia yang ia lalui bersama Ashoka saat masih kecil di istana Magahda ketika mereka makan bersama-sama. kemudian Dharma mengusap air matanya dan pergi


Seseorang datang dan mengetuk pintu rumah mereka, Chand masuk, lalu ia membukakan pintu, Seorang pria sedang berdiri dihadapan Chand, orang yang sama yang meramalkan masa depan Chand ( Acharya Shriphad) datang menemui Chand , Chand menutup pintu dan memberitahu pada Vitaashka "Aku akan kembali" dan menutup pintu.
Chand dan Acharya Shripad berbicara di tempat yang aman, Chand bertanya pada Acharya "Apa yang sedang kau lakukan disini?".
Shripad mengatakan " Aku datang untuk mengingatkan mu, waktunya telah tiba" .



Chand bingung dengan maksudnya ucapannya, 
Shripad menjelaskan pada Chand mengenai kedatangannya untuk menemui Chand, ia mengatakan pada Chand " bukankah kau sudah mendengar tentang kompetisi gulat yang akan dilaksanakan di Nalanda, mungkin kau tidak mendengar jika Sushima putra sulung Bindusar akan ikut bagian dalam kompetisi itu, Sushim hanya akan menaruh jebakan untuk mu, agar kau pun ikut berpartisipasi dalam kompetisi itu, mendengar itu Chand mengepal tangannya.



Chand menuntut dan ia begitu marah "Kau siapa, mengapa kau datang untuk memberitahu ku? " Acharya Shripad hanya mengatakan dengan jelas " Aku datang sebagai pemberi selamat". Chand akan menyerang namun Dharma keluar rumah dan terus memanggil Chand. Shripad memberi tahu " jangan sampai ibu mu tahu tentang hal itu"
Chand pergi.



Chand kembali menemui ibunya di luar, Ibu Chand mempertanyakan tentang keberadaannya “Kemana kau tadi Chand?”, Chand hanya menggeleng, mengatakan " Aku sedang memberi makan Guard bu" namun Chand menolak mengatakan bahwa ia memang lapar, Ibunya bingung.


Malam hari, Acharya Shripad datang untuk menemu Acharya Radhaguptha dan juga Nayak di penginapannya, Radhagupta bertanya pada Shripad " Kau sudah memberi tahu Ashoka?"
Acharya Shripad memberi tahu pada Radaguptha " Rani Dharna tidak tahu tentang apapun, menunggu 10 tahun ini akan menyita waktu dalam beberapa hari, setelah pertempuran itu semua adharma (jalan ketidak baikan ) akan di bunuh dan dharma (Jalan kebenaran) akan menang".



Maha Nayak mengatakan "putra dari keturunan dan pewaris Magadha akan layak dan nyata, ia akan menang!" 
Radaguptha mengatakan " Ashoka akan kembali, ia akan memenuhi impian Acharta Chanakya untuk bersatunya india, CakravatinSamrat Ashika akan segera menjadi nyata"
Chand sedang sendirian diluar pada malam hari, ia masih berpikir tentang kata-kata Acharya Shripad.



Keesokan paginya, Dharma bangun dari tidur nyenyaknya. ia melakukan doa pada Dewi laksmi, pada Dewi Saraswati dan Ganapati (dewa ganesha) untuk keselamatan keluarganya dan meraup wajahnya setelah melakukan doa ia menyadari sesuatu dan melihat tangannya tanpa cincin pernikahan dari Bindu. 
Kilas balik ketika dukuBindu menikah denganrani Dhaena, bindu memberikancuncin berliontin sunga, bindu berharap jika ia selalu selanat di hari ulang tahunnya.



Dharma terkejut ketika ia mendengar suara sesorang sedang menyapu diluar, ia bertanya-tanya “Siapa yang sedang menyapu sepagi ini” 
Dharma turun dari tempat tidurnya dan keluar untuk melihat Chand sedang menyapu halaman rumah, debu pun berterbangan, Chand segera mengguyur air, Chand juga mengurus kudanya Guard, Dharma terkesan dan bertanya pada Chand " Apa yang sedang kau lakukan?". Kemuadian Chand menmbuka kendi dan meraup mukanya dengan air, ibunya begitu sangat terkesan dan tersenyum menatapnya, Chand bertanya “Bu apa yang sedang kau lihat”. Ibunya masuk kedalam rumah.



Dharma kemudian membuka kotak dan mengambil pakian salinnya, ia akan segera melakukan puja ke kuil, Dharma menatap bajunya, ia kembali mengingat pernikahannya besama Bindu. Lalu kemudian ia tersadar dan pergi untuk mengganti pakiannya.


Diluar, Chand sedang berdoa di dekat tanaman dan menuang air di kendi. Ia berpikir “ hari, ini aku sudah lama menunggu, akhirnya aku berada di sini" Chand berfikir " Aku akan terus menuju untuk semua tujuan ku setelah aku menghukum adharma". Chand berbalik dan senang, Chand bergitu terpukau saat melihat ibunya berpakaian indah dan sangat cantik keluar dari pintu dengan membawa piring aarti. Dharma pergi ke kuil sendiri.


Chand bertanya pada ibunya " apakah kita akan datang bersama". Ibunya hanya menggeleng dan juga tersenyum pada Chand, ia mengatakan pada Chand " Aku harus pergi ke suatu tempat untuk melakukan beberapa pekerjaan".
Chand hanya mengangguk, Dharma mengatakan pada Chand " aku akan segera kembali". Vitashoka datang menemui Chand mereka berpelukan dan kemudian pergi bersama ke arah yang berbeda dengan ibunya.



Di tempat orang berkumpul melakukan latihan gulat, Hari dan Bhupal sedang bergulat untuk memutuskan hari ini, "Siapakah Orang yang menang, ia akan pergi untuk ikut dalam bagian kompetisi gulat” dan Bhupal menang “Akulah yang akan pergi”


Chand datang bersama Vitaashoka, semua orang menyingkir Chand mengatakan “Mari untuk terlebih dulu mencari siapa yang lebih kuat, sekarang akulah salah satu pesaing, aku menjamin bahwa aku tidak akan mengecewakan mu”
Bhupal bertanya pada Chand “Bagaimana kau bisa begitu sangat yakin untuk menjadi Maha Yodya?”, Bhupal menunjuk pada sesorang yang berdiri, kaki orang itu tampak gemetaran, semua orang mentertawainya.
Chand menjawab pertanyaan Bhupal “Aku sudah menunggu ini sejak 10 tahun terakhir”.



Vitaashoka mengatakan “ Bagaimana, ia selalu takut setiap kali ada orang yang bisa dengan tenang untuk mengatakan sesuatu pada kakaknya”.
Bhupal mengatakan tentang kompetisi yang akan di adakan di Nalanda “Jika Chand mampu, ia bisa memenangkannya sekali, kau hanyalah orang bisa, dan kau berfikir akan menang, apakah hari untuk merayakannya untuk Chand akan cocok untuknya”.



Chand mencekek leher Bhupal “Tidak ada gunanya kau mengatakan apapun tanpa kau tahu kebenarannya, akau bisa mendengar dengan jelas dari kalian semua yang hadiri disini”
Mereka menerima tantangan dari Chand, mereka mengatakan pada Chand untuk mengalahkan satu orang saja”



Vitaashoka berdiru, ia hanya berguam sendirian, ia memberitahu kakanya agar melakukan apapun yang ingin dilakukannya dengan cepat “ Ibu akan segera kembali kak”


Dharma sedang melakukan puja di kuil untuk suaminya yang mulia Bindusar, Pundit menyadari jika ia akan melakukan pemujaan untuk raja dari Magahda untuk yang mulia Bindusar, ia mengatakan “Mengapa, apa yang sudah ia lakukan untuk mu?”. Rani Dharma duduk berhadapan dengan pundit


Dharma terdiam, ia memikirkan tentang pernikahannya “Apakah sebagai serorang warga aku tidak mempunyai hak untuk mendoakan raja kami?”
Pundit hanya mengangguk mengatakan pada Dharma “ Kebanyakan wanita yang sedang melakukan pemujaan hari ini hanya untuk suami mereka saja”
Dharma mengerti dengan maksud ucapannya, Dharma beralasan "Aku hanya berdoa untuk raja dan Negara kami".



Di istana Magahda, Bindu membayangkan saat Subharasi melakukan Tilak sebagai Rani Dharma, Bindu hanya terpaku menatap orang di hadapannya kemudian senyum Bindu sirna ketika ia mengetahui hal yang sebenarnya bahwa itu Subharasi, Bindu juga tidak mau memberkati Shubarasi ketika Subharasi menyentuh kakinya, Subharasi kecewa dan begitu sangat sedih ia berfikir “Kau selalu berfikir bahwa Dharma mu akan benar-benar segera datang” Bindu mengatakan pada Subharasi “Apa kau mengatakan sesuatu?” Subharasi berharap jika Bindu memberikan alasan untuk dirinya, Subharasi pamit untuk pergi bersama dua orang pelayannya.


Permaisuri Cahrumitra datang untuk menemui Bindu bersama dengan Sushima setelah Subharasi pergi dari kamar Bindu, Bindu terkejut kerika ia mengetahui tentang keinginan Sushima, “ Siamak juga sedang mencari cara untuk menjauhkan dirinya dari ku”. Sushima meminta berkat dari ayahnya.


Cahru mengatakan pada Bindu“ Kau hanya selalu menemukan kekurangan orang lain jika kau melihat hanya dari sudut pandang mu aja (perespektif), Sushima akan menyelenggarkaan kompetisi untuk hari istimewa mu, ia juga meminta pada masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam kompetisi tersebut”


Bindu menginginkan mereka untuk datang bersama-sama-sama dan merayakan ulang tahunnya, Bindu menambahkan “ Seluruh rakyat Magadha akan bersama-sama, mereka akan bersatu, Sushima juga akan mengambil bagian untuk menjadi pesaing”. Bindu begitu sangat terkesan “ Aku akan berada disana untuk mendukung putra ku dan melihatnya memenangkan pertandingan”. Ia mengingat ketika ia menobatkan dan menyerahkan pedang Candragupta pada Ashoka ketika ia masih muda.


Kembali ke Rajgir, Chand masih di tempat orang berkumpul untuk berlatih gulat, Chand terus menang ketika ia mengalahkan Bhupal berkali-kali, Chand kemudian mencegah Bhupal untuk bangun, Chand mengatakan “ sekarang aku melakukan apa yang kau minta dari ku, berikan aku kesempatan untuk mengambil bagian dalam kompetisi gulat “
Chand sedang bergulat melawan dan mendorong lawan gulatnya berkali-kali Chand dapat mengalahkannya.



Bhupal mengatakan pada Chand “ Kau hanya menang sekali, itu bukan berarti kau berhak untuk ikut berpartisipasi, kau harus terlebih dulu mengalah kan aku, jika kau ingin mengambil bagian dalam kompetisi itu”
Chand setuju dengan tawaran Bhupal dan memenuhi semua keinginannya, Vitaashoka berfikir “Kak kau tidak harus menundanya, kau harus menang sebelum ibu kembali”



Dikuil, Pundit menyelesikan puja mantranya, kemudian Pundit memberikan Raksha-Sutra pada Dharma untuk mengikatkannya di tangan anaknya. Dharma mengucapkan terima kasih, ia kebagian belakang kuil melakukan puja di depan siwalinga. Pundit merasa jika seolah-olah Dharma bukanlah wanita biasa.


Kaurvaki datang ke kuil pada saat itu, aku harus melakukan puja untuk wanita yang akan menikah, pundit bertanya padanya “ Apakah kau akan menikah ?”. Kaurvaki berfikir tentang pernikahannya dengan Ashoka ketika ia berada di kuil kono saat masih muda,
Kaurvaki mengatakan pada Pundit “Anggap saja akan menjadi seperti itu”.
Disisi lain Dharma masih di kuil dan memutari Siwalinga dengan membawa piring artinya.



Kaurvaki duduk di hadapan pundit dan ia mengatakan tentang semua maksud dan tujuannya datang untuk melakukan puja seperti yang Kaurvaki inginkan, Pundit terkejut mengatakan “ Semua orang hanya melakukan puja untuk raja Bindusar”


Kaurvaki yakin yang hanya melakukan puja hanyalah Rani Dharma saja, Kaurvaki bertanya pada pundit "Dimana wanita itu?" Pundit menunjuk ke belakang kuil namun ketika Kaurvaki menoleh Dharma tidak ada, Kaurvaki penasaran dan Dharma berdiri tepat di belakang Kaurvaki dan menyelesikan pujanya.


Precap: Sushim sedang berbicara dengan Khalaatak, ia sangat yakin Ashoka akan datang. Ia berfikiir dan mengatakan di dalam hatinya “Aku yakin Ashoka akan datang dan kali ini ia akan mati di tangan ku”.


Chand/Ashoka masih bergulat dengan Bhupal, Dharma datang ia bertanya pada putranya “ Apa yang sedang kau lakukan Chand?” Dharma kemudian menampar Ashoka karena ia akan mengetahui sesuatu pada akhirnya dari mulut Hari " putra mu ingin menjadi Maha Yodha", semua orang terkejut ketika Dharma menampar Chand di muka umum, Vitaashoka pun terperangah.