24 MEI 2016. KODE 23.05
Di Penginapan Kaurvaki sedang bersiap-siap di kamarnya, dengan terengah-engah Bela berlari menemui Kaurvaki, ia mengatakan pada Kaurvaki " Pria yang sama mengenakan kalung seperti yang kau katakan ada disini". Mendengar ucapan Bela, Kaurvaki pergi ke tempat Ashoka menaruh semua barangnya, namun Ashoka sudah menghilang.
Ashoka berjalan untuk menemui kudanya (Guard), ia masih bingung dengan sujao aneh pelayan wanita yang datang keoadanya (Bela), Ashoka bertanya-tanya " Mengaoa pekayan wanita itu sampai begitu terkejut menatap pada kalung ku?" Bela dan Kaurvaki tidak menemukan siapa pun di ruangan itu. Kaurvaki sedih dan kecewa karena Ashoka tekah pergi, dan kesempatannya untuk bertemu Ashoka kembali menghilang.
Rjagir, Chand pulang kerumahnya, Dharma menegur Chand dan memarahinya ketika ia pulang di rumah baru yang mereka sewa, dengan nada ketus ibunya berkata pada Chand " bukankah kau sudah bersumpah untuk tidak berubah?", ibunya mulau memukuli Chand dengan togkat " tidak ada perubahan dari sikap mu setelah kita datang ke sini Chand!" Mengapa kau tidak menyelesaikan pekerjaan mereka?" Mereka sudah memberikan kita tempat tinggal"
Chand hanya diam, ia membawa Guard dan mengikat Guard dipohon, kemudian Chand mengambil uang dari kantongnya dan menaruh uang ditangan ibunya, Chand mengatakan pada ibunya "Ibu, aku mendapatkan uang itu dengan kerja keras ku, besok kau harus mekakukan puja pada hari ulang tahun ayah ku"
Dharma kaget setelah mendengar ucapan Chand, ia pun menjatuhkan tongkat dan menangis penuh dengan penyesalan dan memeluk Chand, Dharma mengatakan " Chand, kau ingat dengan ulang tahun ayah mu?"
Chand menjawab " Bu, aku selalu ingat dengan ulang tahun suami mu, bukankah kau selalu melakukan puja setiap tahun, dan pada hari ini kau juga akan mereyakannya bu".
Dharma menangis di pelukan Chand, Vitaashoka berlari untuk menemui ibu dan kakaknya, Chand dan ibunya mengusap air mata mereka, Vitaashoka mengatakan pada Chand dan ibunya " Kalian berdua sekarang sudah mulai berbicara secara langsung, aku sudah kehilangan tugas ku, kak kau sudah membuat ku tidak berguna",
Ashoka mendekati Vitaashoka, ia memberitahu pada adiknya " ibu akan membawakan mu makanan, aku lapar”
Dharma pun menjelaskan hal yang sama pada Vitaashoka, Dharma mengatakan pada putra keduanya Vitaashoka " katakan padanya untuk menyegarkan diri, aku akan masuk dan membawakan makanan".
Dharma masuk ke dalam rumahnya, ia menghentikan langkah kakinya dan menangis, ia mengingat suaminya, ia mengingat pernikahannya dengan yang mulia Bindusar dan kenangan bahagia yang ia lalui bersama Ashoka saat masih kecil di istana Magahda ketika mereka makan bersama-sama. kemudian Dharma mengusap air matanya dan pergi
Seseorang datang dan mengetuk pintu rumah mereka, Chand masuk, lalu ia membukakan pintu, Seorang pria sedang berdiri dihadapan Chand, orang yang sama yang meramalkan masa depan Chand ( Acharya Shriphad) datang menemui Chand , Chand menutup pintu dan memberitahu pada Vitaashka "Aku akan kembali" dan menutup pintu.
Chand dan Acharya Shripad berbicara di tempat yang aman, Chand bertanya pada Acharya "Apa yang sedang kau lakukan disini?".
Shripad mengatakan " Aku datang untuk mengingatkan mu, waktunya telah tiba" .
Chand bingung dengan maksudnya ucapannya,
Shripad menjelaskan pada Chand mengenai kedatangannya untuk menemui Chand, ia mengatakan pada Chand " bukankah kau sudah mendengar tentang kompetisi gulat yang akan dilaksanakan di Nalanda, mungkin kau tidak mendengar jika Sushima putra sulung Bindusar akan ikut bagian dalam kompetisi itu, Sushim hanya akan menaruh jebakan untuk mu, agar kau pun ikut berpartisipasi dalam kompetisi itu, mendengar itu Chand mengepal tangannya.
Chand menuntut dan ia begitu marah "Kau siapa, mengapa kau datang untuk memberitahu ku? " Acharya Shripad hanya mengatakan dengan jelas " Aku datang sebagai pemberi selamat". Chand akan menyerang namun Dharma keluar rumah dan terus memanggil Chand. Shripad memberi tahu " jangan sampai ibu mu tahu tentang hal itu"
Chand pergi.
Chand kembali menemui ibunya di luar, Ibu Chand mempertanyakan tentang keberadaannya “Kemana kau tadi Chand?”, Chand hanya menggeleng, mengatakan " Aku sedang memberi makan Guard bu" namun Chand menolak mengatakan bahwa ia memang lapar, Ibunya bingung.
Malam hari, Acharya Shripad datang untuk menemu Acharya Radhaguptha dan juga Nayak di penginapannya, Radhagupta bertanya pada Shripad " Kau sudah memberi tahu Ashoka?"
Acharya Shripad memberi tahu pada Radaguptha " Rani Dharna tidak tahu tentang apapun, menunggu 10 tahun ini akan menyita waktu dalam beberapa hari, setelah pertempuran itu semua adharma (jalan ketidak baikan ) akan di bunuh dan dharma (Jalan kebenaran) akan menang".
Maha Nayak mengatakan "putra dari keturunan dan pewaris Magadha akan layak dan nyata, ia akan menang!"
Radaguptha mengatakan " Ashoka akan kembali, ia akan memenuhi impian Acharta Chanakya untuk bersatunya india, CakravatinSamrat Ashika akan segera menjadi nyata"
Chand sedang sendirian diluar pada malam hari, ia masih berpikir tentang kata-kata Acharya Shripad.
Keesokan paginya, Dharma bangun dari tidur nyenyaknya. ia melakukan doa pada Dewi laksmi, pada Dewi Saraswati dan Ganapati (dewa ganesha) untuk keselamatan keluarganya dan meraup wajahnya setelah melakukan doa ia menyadari sesuatu dan melihat tangannya tanpa cincin pernikahan dari Bindu.
Kilas balik ketika dukuBindu menikah denganrani Dhaena, bindu memberikancuncin berliontin sunga, bindu berharap jika ia selalu selanat di hari ulang tahunnya.
Dharma terkejut ketika ia mendengar suara sesorang sedang menyapu diluar, ia bertanya-tanya “Siapa yang sedang menyapu sepagi ini”
Dharma turun dari tempat tidurnya dan keluar untuk melihat Chand sedang menyapu halaman rumah, debu pun berterbangan, Chand segera mengguyur air, Chand juga mengurus kudanya Guard, Dharma terkesan dan bertanya pada Chand " Apa yang sedang kau lakukan?". Kemuadian Chand menmbuka kendi dan meraup mukanya dengan air, ibunya begitu sangat terkesan dan tersenyum menatapnya, Chand bertanya “Bu apa yang sedang kau lihat”. Ibunya masuk kedalam rumah.
Dharma kemudian membuka kotak dan mengambil pakian salinnya, ia akan segera melakukan puja ke kuil, Dharma menatap bajunya, ia kembali mengingat pernikahannya besama Bindu. Lalu kemudian ia tersadar dan pergi untuk mengganti pakiannya.
Diluar, Chand sedang berdoa di dekat tanaman dan menuang air di kendi. Ia berpikir “ hari, ini aku sudah lama menunggu, akhirnya aku berada di sini" Chand berfikir " Aku akan terus menuju untuk semua tujuan ku setelah aku menghukum adharma". Chand berbalik dan senang, Chand bergitu terpukau saat melihat ibunya berpakaian indah dan sangat cantik keluar dari pintu dengan membawa piring aarti. Dharma pergi ke kuil sendiri.
Chand bertanya pada ibunya " apakah kita akan datang bersama". Ibunya hanya menggeleng dan juga tersenyum pada Chand, ia mengatakan pada Chand " Aku harus pergi ke suatu tempat untuk melakukan beberapa pekerjaan".
Chand hanya mengangguk, Dharma mengatakan pada Chand " aku akan segera kembali". Vitashoka datang menemui Chand mereka berpelukan dan kemudian pergi bersama ke arah yang berbeda dengan ibunya.
Di tempat orang berkumpul melakukan latihan gulat, Hari dan Bhupal sedang bergulat untuk memutuskan hari ini, "Siapakah Orang yang menang, ia akan pergi untuk ikut dalam bagian kompetisi gulat” dan Bhupal menang “Akulah yang akan pergi”
Chand datang bersama Vitaashoka, semua orang menyingkir Chand mengatakan “Mari untuk terlebih dulu mencari siapa yang lebih kuat, sekarang akulah salah satu pesaing, aku menjamin bahwa aku tidak akan mengecewakan mu”
Bhupal bertanya pada Chand “Bagaimana kau bisa begitu sangat yakin untuk menjadi Maha Yodya?”, Bhupal menunjuk pada sesorang yang berdiri, kaki orang itu tampak gemetaran, semua orang mentertawainya.
Chand menjawab pertanyaan Bhupal “Aku sudah menunggu ini sejak 10 tahun terakhir”.
Vitaashoka mengatakan “ Bagaimana, ia selalu takut setiap kali ada orang yang bisa dengan tenang untuk mengatakan sesuatu pada kakaknya”.
Bhupal mengatakan tentang kompetisi yang akan di adakan di Nalanda “Jika Chand mampu, ia bisa memenangkannya sekali, kau hanyalah orang bisa, dan kau berfikir akan menang, apakah hari untuk merayakannya untuk Chand akan cocok untuknya”.
Chand mencekek leher Bhupal “Tidak ada gunanya kau mengatakan apapun tanpa kau tahu kebenarannya, akau bisa mendengar dengan jelas dari kalian semua yang hadiri disini”
Mereka menerima tantangan dari Chand, mereka mengatakan pada Chand untuk mengalahkan satu orang saja”
Vitaashoka berdiru, ia hanya berguam sendirian, ia memberitahu kakanya agar melakukan apapun yang ingin dilakukannya dengan cepat “ Ibu akan segera kembali kak”
Dharma sedang melakukan puja di kuil untuk suaminya yang mulia Bindusar, Pundit menyadari jika ia akan melakukan pemujaan untuk raja dari Magahda untuk yang mulia Bindusar, ia mengatakan “Mengapa, apa yang sudah ia lakukan untuk mu?”. Rani Dharma duduk berhadapan dengan pundit
Dharma terdiam, ia memikirkan tentang pernikahannya “Apakah sebagai serorang warga aku tidak mempunyai hak untuk mendoakan raja kami?”
Pundit hanya mengangguk mengatakan pada Dharma “ Kebanyakan wanita yang sedang melakukan pemujaan hari ini hanya untuk suami mereka saja”
Dharma mengerti dengan maksud ucapannya, Dharma beralasan "Aku hanya berdoa untuk raja dan Negara kami".
Di istana Magahda, Bindu membayangkan saat Subharasi melakukan Tilak sebagai Rani Dharma, Bindu hanya terpaku menatap orang di hadapannya kemudian senyum Bindu sirna ketika ia mengetahui hal yang sebenarnya bahwa itu Subharasi, Bindu juga tidak mau memberkati Shubarasi ketika Subharasi menyentuh kakinya, Subharasi kecewa dan begitu sangat sedih ia berfikir “Kau selalu berfikir bahwa Dharma mu akan benar-benar segera datang” Bindu mengatakan pada Subharasi “Apa kau mengatakan sesuatu?” Subharasi berharap jika Bindu memberikan alasan untuk dirinya, Subharasi pamit untuk pergi bersama dua orang pelayannya.
Permaisuri Cahrumitra datang untuk menemui Bindu bersama dengan Sushima setelah Subharasi pergi dari kamar Bindu, Bindu terkejut kerika ia mengetahui tentang keinginan Sushima, “ Siamak juga sedang mencari cara untuk menjauhkan dirinya dari ku”. Sushima meminta berkat dari ayahnya.
Cahru mengatakan pada Bindu“ Kau hanya selalu menemukan kekurangan orang lain jika kau melihat hanya dari sudut pandang mu aja (perespektif), Sushima akan menyelenggarkaan kompetisi untuk hari istimewa mu, ia juga meminta pada masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam kompetisi tersebut”
Bindu menginginkan mereka untuk datang bersama-sama-sama dan merayakan ulang tahunnya, Bindu menambahkan “ Seluruh rakyat Magadha akan bersama-sama, mereka akan bersatu, Sushima juga akan mengambil bagian untuk menjadi pesaing”. Bindu begitu sangat terkesan “ Aku akan berada disana untuk mendukung putra ku dan melihatnya memenangkan pertandingan”. Ia mengingat ketika ia menobatkan dan menyerahkan pedang Candragupta pada Ashoka ketika ia masih muda.
Kembali ke Rajgir, Chand masih di tempat orang berkumpul untuk berlatih gulat, Chand terus menang ketika ia mengalahkan Bhupal berkali-kali, Chand kemudian mencegah Bhupal untuk bangun, Chand mengatakan “ sekarang aku melakukan apa yang kau minta dari ku, berikan aku kesempatan untuk mengambil bagian dalam kompetisi gulat “
Chand sedang bergulat melawan dan mendorong lawan gulatnya berkali-kali Chand dapat mengalahkannya.
Bhupal mengatakan pada Chand “ Kau hanya menang sekali, itu bukan berarti kau berhak untuk ikut berpartisipasi, kau harus terlebih dulu mengalah kan aku, jika kau ingin mengambil bagian dalam kompetisi itu”
Chand setuju dengan tawaran Bhupal dan memenuhi semua keinginannya, Vitaashoka berfikir “Kak kau tidak harus menundanya, kau harus menang sebelum ibu kembali”
Dikuil, Pundit menyelesikan puja mantranya, kemudian Pundit memberikan Raksha-Sutra pada Dharma untuk mengikatkannya di tangan anaknya. Dharma mengucapkan terima kasih, ia kebagian belakang kuil melakukan puja di depan siwalinga. Pundit merasa jika seolah-olah Dharma bukanlah wanita biasa.
Kaurvaki datang ke kuil pada saat itu, aku harus melakukan puja untuk wanita yang akan menikah, pundit bertanya padanya “ Apakah kau akan menikah ?”. Kaurvaki berfikir tentang pernikahannya dengan Ashoka ketika ia berada di kuil kono saat masih muda,
Kaurvaki mengatakan pada Pundit “Anggap saja akan menjadi seperti itu”.
Disisi lain Dharma masih di kuil dan memutari Siwalinga dengan membawa piring artinya.
Kaurvaki duduk di hadapan pundit dan ia mengatakan tentang semua maksud dan tujuannya datang untuk melakukan puja seperti yang Kaurvaki inginkan, Pundit terkejut mengatakan “ Semua orang hanya melakukan puja untuk raja Bindusar”
Kaurvaki yakin yang hanya melakukan puja hanyalah Rani Dharma saja, Kaurvaki bertanya pada pundit "Dimana wanita itu?" Pundit menunjuk ke belakang kuil namun ketika Kaurvaki menoleh Dharma tidak ada, Kaurvaki penasaran dan Dharma berdiri tepat di belakang Kaurvaki dan menyelesikan pujanya.
Precap: Sushim sedang berbicara dengan Khalaatak, ia sangat yakin Ashoka akan datang. Ia berfikiir dan mengatakan di dalam hatinya “Aku yakin Ashoka akan datang dan kali ini ia akan mati di tangan ku”.
Chand/Ashoka masih bergulat dengan Bhupal, Dharma datang ia bertanya pada putranya “ Apa yang sedang kau lakukan Chand?” Dharma kemudian menampar Ashoka karena ia akan mengetahui sesuatu pada akhirnya dari mulut Hari " putra mu ingin menjadi Maha Yodha", semua orang terkejut ketika Dharma menampar Chand di muka umum, Vitaashoka pun terperangah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar