ISTANA MAGADHA :
Bindu berbicara di Ruang sidang, ia bertanya dihadapan semua orang " siapa yang sudah memberlakukan pajak pada makanan, ia sudah mengambil suatu keputusan yang bodoh? " Mengapa tidak bertanya sebelum melakukannya?" Mahamatya menyebut nama Sushima, Bindu sama sekali tidak terkejut ketika mendengar nama Sushima di sebutkan oleh Mahamatya. Inilah yang diharapkan darinya, Bindu meminta Sushima segera datang ke pengadilan. Ruang persidangan pun hening tidak ada yang berani untuk berbicara
Mahamatya pergi. Bindu terus berguam sendirian dan menahan kekesalannya pada Sushima “ Sushim benar, Aku bosan dengan semua yang telah Sushim lakukan!"
Mahamatya datang ke kamar Cahrumitra, ia menyampikan dihadapan Sushima dan Cahru jika Yang mulia Bindusar ingin bertemu dengannta, Sushim kesal mengatakan " mengapa aku selalu menjadi bantalan dari orang tua (Bindu)". Charu mengatakan "kau harus melakukannya hanya sampai ayah mu masih hidup". Sushim mengatakan " Aku akan melakukannya".
Mahamatya berbicara untuk mendukung Bindu yang marah karena Sushim. sushim marah dan mencekek lehernya " kau bicara dengan siapa?" Charu membebaskan Mahamatya dari cengkeraman Sushim. Mahamatya mengatakan " ini saat yang tidak tepat". Charu mengingatkan Mahamatya " kau harus mendapatkan tentara dalam kendali mu dan kemudian warga, kemudian kau akan mendapatkan apa yang kau inginkan!"
UJJAIN :
Chand sedang mencuci tangan dan juga mengusap wajahnya sehabis makan Chand berguam " Sangat menyenangkan untuk tidur setelah makan".
Chand berbaring tidur pada sebuah papan yang berbalut kain putih, di bawah sinar matahari,
Seth Dhaniram marah sambil menuruni anak tangga, mengatakan" Chand selalu saja menciptakan kekacauan. papad ku sekarang telah hilang".
KEMBALI KE ISTANA MAGADHA :
Mahamtya membawa Sushima menghadap yang mulia Bundusar bersama dengan Cahru di ruang persidangan, Bindu bertanya tentang keputusan yang dibuat oleh Sushima" Kau yang sudah mengambil keputusan seperti itu? "Bagaimana kau dapat menaruh beban seperti itu pada rakyat biasa?" bahkan kau tidak berpikir untuk membicarakannya pada ku sebelum mengambil keputusan seperti itu?" Untuk apa kau mengambil keputusan seperti itu? "
Sushim marah mendengar Bindu terus menyalahinya, ia menggenggamkan tangannya tapi Charu menghentikannya dan membuka kepalan di tangan Sushim, cahru terus memegangi tangan Sushim, kemudian melepaskannya kerika Sushima merasa tenang, Bindu meminta Sushim untuk menjawab, Sushim mngatakan " Maafkan aku ayah, aku membuat kesalahan, aku hanya berusaha untuk membantu mu, aku sangat khawatir melihat mu, khawatir karena perbendaharaan (kas negara) yang sangat rendah". 'Mahamatya yang menyarankan pada ku untuk melakukannya". Sushim mengatakan " Kau benar, aku bodoh tapi aku tidak bisa melihat mu khawatir, cinta telah membutakan ku, Hukum aku".
Bindu mengatakan" salah satu orang yang telah membuat saran seperti ini memang layak untuk dihukum".
Mahamatya meminta belas kasihan. Bindu mengatakan "tampaknya seperti kau sudah kehilangan rasa untuk membuat keputusan yang tepat di usia tua mu" Mengambil kembali pajak ini, buatlah pengumuman resmi yang sama". Mahamatya setuju. Bindu pergi, vshru dan sushim memberinya jalan, Cahru pun oergi menyusul di belakang Bindu
Sushim menatap pada Tahta, Sushim mengatakan " Hanya ada Ashoka, antara aku dan tahta ini, Dimana adikku tercinta setelah semua ini terjadi?"
KEDIAMAN DEWI DHARMA :
Chand masih tertidur lelap diatas papan papad berkain putih yang terletak langsung terjemur sinar matahari, ia terlungkup terus memanggil nama Kaurvaki dalam tidurnya. Devi terus memperhatikannya, ia bertanya tentang guaman Chand. " Apa yang sedang Chand katakan, Pertama Ashoka, Patliputra dan sekarang Kaurvaki, Chand kemudian merebahkan posisi tidurnya, Devi terus memperhatikan " Apa artinya dengan semua ucapannya?" Siapa orang yang akan tahu dengan arti dari semua ini? " Aku harus mengetahui semuanya". Dharma datang,
Devi kemudian menghampiri dan bertanya Dharma tentang Kaurvaki. Dharma mengatakan" Chand mengatakan itu di bawah pengaruh alkohol". Chand terus berguam dalam tidurnya memanggil nama Kaurvaki"
Dharma pergi dengan beralasan ia mencari Vitaashoka. Devi bertambah curiga, ia bertanya-tanya "mengapa Kaurvaki tidak ada di sini sekarang".
Dharma pergi mencari Vithaashoka ia berkata "Kau masih belum melupakan Kaurvaki, bahkan menyebut namanya dalam tidur mu"
KALINGA :
Kaurvaki menyentuh benang yang terikat pada batang pohon saat ia dan Ashoka pergi bersama ke kuil dewi kuno Kaurvaki menangis " bu, aku hanya meminta sesuatu dari mu hanya sekali dalam hidup ku, Ashoka". "Apakah kau tidak pernah memenuhi keinginan ku?" Apa kau akan memenuhi keinginan semua orang". "Mengapa kau membedakannya dengan ku? "Apa yang harus ku lakukan?" Mengapa kau memberi ku harapan yang membawa ku ke tempat ini?"
Pundit ji datang menemui Kaurvaki, Kaurvaki memberikan salam padanya, Paundi ji memberkati Kaurvaki mengatakan "keinginan mu akan terpenuhi, Ini hari yang sangat menguntungkan saat ini, Jika itu memungkinkan maka berdoa dikuil Shiwa (berdekatan dengan kuil yang Kaurvaki kunjungi) setelah 4 hari, Doa-doa mu mungkin dipenuhi". Bela mengucapkan terima kasih untuk pundit ji, Kaurvaki harus berdoa kepada Dewa Siwa agar haraoannya terkabul untuk bertemu dengan Ashoka. Kaurvaki tersenyum bahagia, ia kembali berbalik ke arah pohon ia mencakupkan tangannya
PERTAMBANGAN BATU :
Buruh batu sedang melakukan pekerjaan mereka, beberapa buruh sedang memahat bebatuan, beberapa orang wanita ikut bekerja fisik, kemudian seorang buruh (ketika itu ditolong oleh Chand) melihat batu itu hampir berbentuk seperti Dewa Ghanesha pada salah satu batu yang paling besar ia menghentikan pekerjaannya, ia amat terpukau ketika melihat wujud batu itu hampir seperti dewa Ganesha, semua orang berdatangan dan bergembira dan bersorak sorai untuk Dewa Ganesha, Pemilik lahan pertambangan batu menegur mereka, ia meminta mereka untuk kembali melakukan pekerjaannya, semua orang percaya bahwa dewa Ganesha telah datang, mereka menolak untuk menyentuhnya "lupakan jika itu memang melanggar”
Mereka membuang palu dan menghentikan pekerjaan mereka, Pemilik pertambangan batu datang menergur dan berbicara tentang pemiliknya. "Apakah kau tidak takut dengannya?' Orang itu tidak keberatan. Nand pun ada disana ia terus mengejek pemilik lahan pertambangan. "Apakah kau sudah kehilangan keyakinan mereka?" Hanya ada satu orang di daerah ini yang bisa mematahkannya untuk uang, tidak ada yang lebih berharga untuknya dari uang".
Pemilik lahan pertambangan batu, mengirim Nand untuk memanggil orang yang dimaksud oleh Nand ke hadapannya. Nand pergi dengan ragu.
KEMBALI DI KEDIAMAN DEWI DHARMA :
Seth Dhaniram mengambil sisa potongan papan papad miliknya yang rusak. Chand, mengusap wajahnya dengan kain yang Dhaniram kenakan, Dharhiram berteriak "Chand apa yang kaulakukan, kau mengelap keringat pada baju ku" , Cahnd terbangun. Dharma datang menghampiri mengatakan "bahkan setan bisa tidur nyenyak, mengapa kau tidak bisa? "
Chand bingung ketika ia terbangun dari tidur lelapnya, Nand datang ke sana menemui Chand.
Chand bertanya pada Nand " Apa kau datang ke sini untuk dipukuli lagi?". Nand hanya tersenyum, mengatakan " Aku datang ke sini untuk beberapa pekerjaan penting saat ini". Nand mengatakan itu semua kejadian di pertambangan batu di hadapan Dewi Dharma dan ayah kaurvaki. Chand segera bersiap-siap untuk pergi ke sana dengan memgambil palu miliknya . Dharma terkejut dan berusaha menghentikan Chand “Chand berhentilah jangan kau rusak batu dengan wujud Ganhesha itu,, namun Chand tidak menghiraukan.
ISTANA MAGADHA :
Sushim bersama cahru dan Mahatya kembali ke kamar, Sushima tidak dapat lagi menahan semua luapan amarah pada Bindu karena ayahnya sudah menghlangi semua rencananya. Mahamatya menyarankan pada Sushim untuk membuat satu orang wakil. Mahamatya mengatakan "kau akan mendapatkan kesulitan untuk mengatur uang atau orang akan melakukan penyalahgunaan".
Sushim menyukai ide itu tapi dia sudah memikirkan hal itu sebelumnya. Sushim bertanya pada Mahamatya " Bagaimana dengan pekerjaan yang ku berikan kepada mu ?"
Mahamatya menjawab " mata-matanya memeriksa setiap tempat kecuali hanya ada satu tempat yang belum mereka kunjungi, Ini akan memakan waktu untuk mengingatkan semua mata-mata ku yang ada disana, aku memiliki keyakinan penuh jika Ashoka hanya ada di Ujjaini!"
Sushim memuji Mahamatya, .” Tapi saat ini, kau masih saja lamban, aku sudah memberikan perintah pada teman-teman ku di sana, jangan menunda untuk memanfaatkan waktu yang berikutnya”
KEMBALI KE PERTAMBANGAN BATU :
Para buruh pertambangan batu mereka terus bersorak sorai untuk temuan batu besar mirip dewa Ghanesa, para buruh tambang memberikan tilak pada Dewa Ganesha, mereka sangat terkejut ketika melihat Chand datang ke sana bersama dengan Mandor Nand,kemudian kedua orang suami istri itu segera berlutut dihadapan Chand yang sedang berdiri memegang palu besar berwarna hitam membuat semua orang khawatir, mereka meminta agar Chand menghormati dewa, kita tidak harus melakukannya karena dewa. Chand ingat kemarahan Dewi Dharma “Apakah hanya ini yang tersisa untuk di lihat?”. Suami istri itu berusaha memberikan Chand pengertian, istri dari orang yang telah Chand selamatakan bertanya pada Chand “ Apa sekarang kau akan menghancurkan batu yangberwujud dewa Ganesha?” Apa kau menyerah pada jalan kebenaran (Dharma) dan ingin berjalan pada jalan ketidakbenaran/ kebatilan (Adharama)?”
Chand hanya diam tidak menghiraukan ucapan suami dan istri itu, ia menghampiri batu besar itu dan berada lebih dekat. Kemuidan Chand berbalik dan menaruh palunya di tanah. Pemilik Lahan pertambangan marah, ia menyuruh beberapa anak buahnya menghadapai Chand yang menolak untuk menghancurkan batu besar itu.
Chand berdiri di dekat batu besar, ia mengatakan “ Aku tidak akan merusaknya dan membiarkan orang lain untuk memecahakannya”. Pemilik lahan pertembangan (Kalia) memerintahkan pada anak buahnya untuk mengalahkan semua orang ketika Chand akan melangkah maju. Kalia, mencoba untuk memukul Chand dengan cambuk di tangannya namun Chand memegang cambuk itu dan mendorong Kalia. Chand bertarung dengan Kalia dan mengalahkan Kalia dan juga anak buahnya, Chand mengikatkan cambuk pada leher Kalia“ Jika Tetasan darah mereka yang akan jatuh pada batu berwujud dewa Ghanesa akan menjadi berhala”.
Nand terlihat terkejut ketika melihat Chand memukuli Kalia, namun semua orang Nampak senang. Chand terus menghajar Kalia dan anak buahnya, gigi emas Kalia terjatuh pada batu, kemudian Chand mendorong Kalia, dan kemudian Chand mengambil gigi emas milik Kalia yang sudah rusak, Chand tertawa“ Ku katakan pada mu mata ku hanya tertuju pada gigi emas mu, suatu hari nanti aku akan bawakan untuk mereka”. Kalia kesakitan ia terus memegangi rahangnya.
Precap: Kaurvaki dan Bela bersemangat untuk pergi ke Kumbh Mela dengan harapan untuk dapat bertemu dengan Ashoka. Sorang pria datang memberi tahu Chand tentang tidakadiknya penguasa di Ujjain, Dharma menghentikan Chand, Chand marah dan akan pergi kehadapan raja Ujjaini. Dharma berusaha menghentikan Chand, namun Chand tetap menolak untuk mundur dan memberikan sumpah pada ibunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar