17 MEI 2016. 16.05
Masih di pasar ketika seorang anak kecil memakai pakian Kanha akan di tabrak oleh kuda yang di tunggangi oleh Sushima, Ashoka bergegas menarik anak itu dan berteriak dengan kencang pada Sushima mengatakan “ Heey, berhenti kau. Apakah kau buta atau kau bodoh? Bagaimana kau bisa menaiki kuda tanpa peduli dengan orang yang ada di sekitar mu? “ Bisakah kau turun untuk melihat anak ini dan berhenti?”.
Sushima menghentikan laju kudanya dan mengatakan pada orang yang sedang dicarinya namun masih belum mengenailinya, ia mengatakan pada Ashoka “kau akan segera mengetahui siapa yang sudah dating untuk pekerjaan yang begitu penting aku harus nebenpuh jarak yang jauh, ini bukan antara kau dan aku, tapi antara hidup dan mati” kemudian Sushima turun dari kudanya. Sushima menghamiri orang yang ada di hadapannya begitu juga dengan Ashoka ia menghampiri satu sama lain dan saling menatap tajam, dua saudara yang telah lama berpisah selama 10 tahun yang lalu kini telah kembali bertemu dan belum saling menyadari kehadiran mereka, namun Ashoka menyadari jika orang yang ada di hadapannya ialah sudaranya Sushima.
Sushima mendengar suara lonceng di kuil berbunyi, ia kesal memukul kepalanya, seorang prajuritnya menghampirinya dan menyarankan pada Sushima untuk tidak membuang-buang banyak waktu “ Kami harus sampai Ujjain sebelum larut malam”
Sushima mengatakan pada orang di hadapannya (Ashoka) “ Kau begitu sangat beruntung, kau bertingkah di kuil ini dan tujuan aku telah menyelamatkan mu, kau harus membayar ini dengan hidup mu atau sebaliknya “ Suhima meninggalkan kudanya.
Ashoka akan pergi, namun Acharya itu menghalanginya, Acharya yang sama ketika datang menemui dan meramalkan masa depan Ashoka menyarankan pada Ashoka “Berhentilah bersikap agresif mulai dari sekarang, kau sudah menyelamatkan anak itu dank au harus menyelesaikan tugas yang telah kau lakukan, jika hal ini baik untuk di lakukan pada waktu yang salah, maka kau akan mendapatkan hasil yang di inginkan pada saat itu”
Ashoka berbicara “ajarkanlah pelajaran itu untuk pria arogan itu (Sushima)”
Acharya itu meyakinkan pada Ashoka “ Waktu yang tepat akan datang ketika kau akan menghukum orang-orang yang kau inginkan.
Ashoka mengatakan “Kau berbicara seperti buku”
Pria itu (Acarya) hanya tersenyum “Simpatisan juga memiliki pemikiran”
Ibu dari anak yang telah diselamatkan oleh Ashoka memeluk anaknya, sang ibu ingin mengatakan “Terima kasih” pada Ashoka karena menyelamatkan anaknya “ Bahkan aku tidak bisa berterima kasih padanya, aku tidak tahu siapa dia dan dari mana dia berasal”
Wanita lain setuju dengan ucapannya “ Ia menyelamatkan putra mu dan ia juga bersikap menentang, orang itu (Ashoka) pasti mempunyai berkat dari Shiv Shambhu (simbol liontin siwalinga) yang tampaknya istimewa”
Kaurvaki mendengarkan pembicaraan mereka dan bertanya “ bagaimana kalung itu terlihat?”
Seorang wanita mengatakan pada Kaurvaki “ Cahayanya bersinar terang berasal dari liontin siwalinga di lehernya”. Kaurvaki kembali bertanya “ kearah mana ia pergi?”
Wanita itu menunjukkan arah Ashoka pergi, Kaurvaki begitu sangat bagahia, ia memeluk wanita itu dan berjalan kearah itu untuk kembali mencari Ashoka.
Acharya dan Ashoka duduk berhadapan, ia memerikasa tangan Ashoka, ia mengatakan pada Ashoka tentang arti pentingnya Chakra di jari-jarinya, mereka semua memberitahu “ tidak ada yang bisa menipu mu dengan mudah, kau memiliki kekuatan untuk mengumpulkan semua orang untuk bersama-sama dan memeriksa semuanya dari hati ke hati, kau telah di berkati kesabaran, pengetahuan, dan akal”
Acharya itu terkejut menyadari jika setiap jari Ashoka dipenuhi oleh Chakra. “ Ya dewa, ini merupakan anugrah dari dewa, ia mengatakan “ Dewa telah menganugrahkan kepada mu dengan kekuatan untuk menjelaskan sudut pandang mu kepada orang-orang dan membuat mereka mau mendengarkan mu, kau akan mendapatkan kembali apa yang telah hilang dan mereka yang telah merebutnya dari mu akan segera gilang” Ashoka segera pergi dari sana dan ia sangat tertarik.
Seorang pria lainnya yang ketika ditabrak oleh prajurit Kaurvaki, memberikan pujian pada Ashoka atas apa yang telah di lakukannya “ Tidak akan ada yang berani untuk melakukan itu pada pangeran Sushima.
Ashoka terkejut ketika ia mengetahui tentang saudaranya Sushima “ Maksud mu pangeran Sushima putra pertama yang mulia Bindusar?”. Ashoka marah ketika ia mengetahui kedatangan Sushima, Acharya itu datang namun Ashoka menghentikannya pada orang yang meramalkan Ashoka “ Kau akan tahu itu.
Ashoka bergegas berlari menjatuhkan barang bawaannya dari ia segera pegi dari sana menuju Ujjain, Ashoka berlari menyusul Sushima dibelakangnya
Dikediaman Dhaniram, semua orang berkumpul untuk menyaksikan apa yang akan Nirankhus lakukan, mereka kebauan namun penasaran, Nirankhus bertanya pada Dhaniram tentang keberadaan Chand/ Ashoka , Devi melindungi ayahnya Dhaniram, ia mengatakan “Kami tidak tahu tentang apapun”.
Vitaashoka ketakutan, ia memegang ibunya erat-erat ketika Nirankhus berjalan menghampiri Dewi Dharma dan Vitaashoka “ Baiklah untuk mengetahui, jika salah satu anak paling sedikit mereasa takut pada ku “ Vitaashoka berbisik pada ibunya mengatakan “ Aku tidak mau mati karena mencium baunya bu”. Vitaashoka menutupi hidungnya dengan baju ibunya.
Nirankhus meminta dan bertanya kembali pada mereka “ apa hanya ada Chand atau hanya ada Ashoka?” semua orang terkejut. Nirankhus mengulangi pertanyaannya “Betulkah itu, hanya ada Ashoka bukan Chand?” . Devi berfikir ketika ia mendengarkan obrolan antara Dharma, Nayak dan Radhagupta “ Inilah sebabnya mengapa Nirankhus berada disini melewati begitu banyak hari”
Ashoka terus berlari untuk menyusul Sushima, Ashoka dan Sushima dalam perjalanannya menuju ke Ujjain. Ashoka terus berlari, ia berfikir tentang ibu suri Helena ketika ia bercerita dalang pembunuhan gurunya Acharya Chanakya,ia juga berfikir ketika ibu dan adiknya di usir dari Pataliputra oleh musuh Magadha.
Kembali ke rumah Dhaniram, Dharma mengatakan pada Nirankhus tentang perbedaan anatara Chand dan Ashoka“ Chand dan Ashoka berada di kutub yang terpisah satu sama lain, Chand tidak bisa menjadi Ashoka, tapi Ashoka bisa menjadi Chand jika mereka saling bernar-benar berlawanan satu sama lain. "Ashoka mencintai semua prinsipnya, tapi Chand ku hanya mencintai uang, pangeran Ashoka mencintai semua umatnya dan juga orang tuanya, Chand melakukan segala sesuatu terhadap semua keinginan dan perintah ku, Ashoka seperti sungai yang memberikan kehidupan pada semua orang, tapi Chand membawa badai dalam kehidupan semua orang, namun Chand hanya ingin mencapai semua mottonya (pedoman yang menggambarkan motivasi, semangat, dan tujuan ), Chand dapat melakukan apapun dengan cara yang sama “.
Nirankhus hanya tertawa terbahak-bahak kemudian ia duduk di padpadnya dan menangis haru ketika ia mendengarkan ucapan dewi Dharma dan menyadari apa kemungkinan terburuk yang akan Sushima lakukan padanya, Nirankhus mengatakan “ Sekarang apa yang akan ku lakukan?” Jika Chand bukanlah Ashoka, maka apa yang akan ku katakana ? “ Lagi pula Chand tidak ada disini!” Aku akan mati di tangannya, apa yang akan ku katakana padanya ketika ia datang kesini ?” ia akan datang” Dharma meminta pada Nirankhus “ Apa yang sedang kau bicarakan?”.
Nirankhus mengatakan “ Aku membicarakan tentang setan dan kematian dewa, pangeran Sushima, ia di kenal karena kebiadabannya” Dharma hanya tertengun ketika Nirankhus mengatakan itu “ Jadi maksudmu Sushima”.
Kemudian, Nirankhus menyadari tentang ketakutan Dewi Dharma terhadap Sushima mengatakan pada Dewi Dharma “ Mengapa kau merasa takut, ketika kau mendengar nama Sushima?”. Nirankhus mengatakan pada Dharma “ Orang pemberani sepertinya tidak takut pada Sushima, wajar bagi mu jika kau takut padanya, Nirankhus bertanya-tanya “Apa yang akan kulakukan sekarang ?”
Dewi Dharma berdoa didalam hatinya untuk kesalamatan putranya Ashoka “ Ya dewa, jangan biarkan Ashoka dan Sushima saling berhadapan, sampai tiba waktu yang tepat” .
Ashoka sampai di atas tebing dan begitu sangat dekat dengan laju pacu kuda milik Sushima, kemudian ia terperosok karena tersandung batu, Ashoka pun tergelincir kebawa, kemudian ia hamper bertemu dengan Sushima dan prajurit dibawah. Ashoka berteriak marah pada Sushima yang sudah pergi dengan menunggangi kudanya“ Aku bertemu dengan mu, setelah melewati 10 tahun yang panjang!” Kematian mu hanya akan membawa mu kepada ku, aku tidak bisa membiarkan kau pergi seperti ini, akan ada beberapa cara untuk mu.
Kerumunan orang sedang ramai, Ashoka mendengar ketika sesorang mengadakan kompetisi untuk menjinakan kuda liarnya yang dua orang sedang berusaha menjinakan kuda itu namun usahanya gagal, Ashoka setuju untuk melakukannya “ Tapi, aku butuh kuda ini sebagai hadiah, orang-orang setuju. Beberapa orang sedang berkumpul untuk menyaksikan sang pemilik kuda mengadakan kompetisi untuk menaklukan kudanya yang sangat liar.
Ashoka mencoba untuk menjinakan kuda liar si pemilik kuda, ia memegang bagian tali kekang tetapi kuda liar itu kemudian mendorongnya, Ashoka yang terjatuh ke tanah, ia kembali bangkit dengan sopan Ashoka menghampiri kembali dan memanggil kuda liar itu berwarna putih pada seluruh bagiannya, Ashoka memanggil kuda itu sebagai temannya, ia mengelus kuda namun kuda itu benar-benar sulit untuk di kendalikan dan memberikan Ashoka waktu yang sangat sulit untuk menjinakannya.
Ashoka kembali mendekati kuda liar itu, ia mengatakan maaf kepada si kuda liar karena sudah nakal dan mengatakan “ Kau membuat ku menyadari kesalahan yang telah ku lakukan, percayalah pada ku teman, aku tidak ingin menyakiti mu, kau akan bebas tapi sekarang aku membutuhkan mu, aku membutuhkan mu untuk sampai segera pada sesorang, kau dapat membantu aku jika kau mau, aku tidak akan memaksa mu terhadap semua keinginan mu” Kuda itu sedikit lebih tenang, kuda hanya terdiam.
Ashoka meninggalkannya kemudian kuda itu meringkik, Ashoka tersenyum menatap kuda itu, begitu juga dengan pemilik kuda liar, ia berjalan dan menghampiri kuda itu dan menepuknya “ Aku akan memanggil mu Guard, sepertinya kau begitu lincah sekarang aku mempunyai dukungan mu, aku yakin kau akan mendapatkan tujuan ku juga, Ashoka keluar dari sana dan menang membawa Guard keluar dari arena pertandingan dan sesorang memberikan pelana pada Ashoka.
Di depan kediaman Dhaniram, Suara ringkikan kuda terdengar, kemudian Semua orang yang berasa difepan rumah Dhaniram berlarian, begitu juga dengan Dharma, Devi, Vitaashoka dan Dhaniram beegegas memasuki rumah merreka, Nirankhus bertambah Khawatir dengan Sushima sektika halaman depan rumah Dhaniram sepi, hanya tersisa Nirankhus dan juga prajuritnya, Nirankhus menghajar dan menyakiti prajuritnya .
Didalam rumah Dewi Dharma, Dewi Dharma, Devi, Vitaashoka dan Dhaniram masuk kesana, namun Vitaashoka memberitahu pada ibunya “ Bu, aku sangat takut, saudara ku tidak ada disini".
Dewi Dharma menyembunyikan Vitaashoka di dalam keranjang bambu. Kemudian, Devi meminta pada ayahnya agar Dhaniram menyembunyikannya juga, Dewi Dharma dan Dhaniram bingung, tapi Dhanriam meminta pada mereka untuk mendengarkannya ,Devi dan ayahnya pergi. Kebelakang mencari tempat persembunyian mereka, Dewi Dharma mengintip dari balik celah jendela rumahnya, ketika itu Sushima sudah sampai disana dan masih menunggangi kudanya, Dharma terperangah ketika melihat wajah bengis sushima di depan matanya, Vitaashoka mengintip dari balik penutup keranjang dan meminta agar ibunya pun kembali ke tempat persembunyiannya.
Sushima turun dari kudanya, Nirankhus dan prajuritnya sudah menunggu kedatangannya, Sushima tanpa ragu berjalan menuju rumah Dhaniram.
Precap: Sushim berteriak “ apa yang terjadi padamu Ashoka, bukankah kau seorang pejuang yang berani dari Magadha, tapi mengapa kau bersembunyi seperti pengecut, itu tidak sesuai dengan sifat mu, kau tidak bisa menunggu lagi, aku akan datang menemui mu sebelum kau keluar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar