Sabtu, 14 Mei 2016

CAS 338 : KAURVAKI KEHILANGAN JEJAK ASHOKA KARENA BELA, DIPASAR ANTARA ASHOKA DAN KAURVAKI SALING BERTEMU NAMUN MEREKA NAMUN TIDAK SALING MELIHAT SATU SAMA LAIN, NIRANKHUS MARAH DAN MEMBAWA KELUAR SEMUA PENGHUINI DIRUMAH DHANIRAM, SUSHIMA HAMPIR MENABRAK SEORANG ANAK KECIL DENGAN MEMAKAI PAKIAN KANHA, ASHOKA MENYELAMATKAN ANAK KECIL ITU DARI NASIB BURUKNYA

14 MEI 2016. 13.05

Masih di pemandian suci di kuil. Ashoka keluar dari sungai menaiki anak tangga, Kaurvaki masih di tutupi kain putih dan ia masih mengenakan sari berwarna putih di kelilingi oleh beberapa orang pelayannya, Pelayan menghentikan Kaurvaki ketika ia mau pergi, Ashoka sudah pergi dari tempat pembandian suci, Kaurvaki berdoa bahwa ia datang ke tempat suci untuk mencari berkah dari dewa yang dipujanya dalam tujuannya untuk mencari Ashoka. Kaurvaki mengatakan “Kau sudah dipenuhi oleh semua doa ku, bahkan dengan nada yang keras Kaurvaki mengatakan “Terima Kasih”.



Ashoka berada di kerumunan orang di pasar, Kaurvaki juga berada di tempat yang sama ia berjalan bersama dengan beberapa pelayannya dan juga pelayan Bela dan di kawal oleh beberapa orang prajuritnya, Prajurit Kaurvaki mendorong dan menjatuhkan salah seorang warga di sana, orang yang terjatuh berteriak kesal. Ashoka menghampiri dan bertanya padanya “ Apa yang terjadi?”. 



Orang itu menceritakan “ putri raja (Rajvanshi) sangatlah sombong, bahakan mereka tidak sopan dan menjaga etika mereka di tempat suci, bahkan mereka tega mendorong orang lain “ Ashoka bertanya “Dimana mereka?”. Semua orang tidak peduli “ ia harus menjadi seorang putri raja (Rajkumari / sebutan untuk putri dan pangeran keturunan kerajaan) tapi wanita itu begitu sangat egois dan memandang rendah orang lain”.



Ashoka menoleh kearah dan terus memperhatikan , mendengar ucapan pria itu Ashoka kecewa ketika ia mendengarkan pendapat dan pemikiran buruk mereka tentang sikap seorang putridraja ataupun pangeran, tapi Ashoka juga tahu bahwa ucapan mereka benar. Ashoka hanya menepuk pundak pria itu dengan rasa simpatik kemudian ia pergi.



Kaurvaki bilang pada Bela “ Aku sudah kehilangan Ashoka, itu semua karena kau Bela”
Bela bertanya pada Kaurvaki “Apa kau memamng melihat wajah Ashoka, seperti apa wajahnya ?”
Kaurvaki mengelilingi pasar dan mereka berhenti, Kaurvaki bilang pada Bela “Aku tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas, tapi aku melihat cahaya terang yang terpancar dari liontin kalung yang ku berikan 10 tahun yang lalu, kalung itu milik nenek moyang ku Bela”



Bela menyarankan pada Kaurvaki “Kau jangan berkecil hati, bukankah kau datang kekuil untuk berdoa kepada dewa, Ashoka sudah membimbing mu sampai di tempat ini, Dewa akan menunjukkan jalan pada mu agar kau bertemu dengan mu”
Ashoka mendatangi kuli dewa siwa, ia menghampiri sisi depan siwalinga dan mencakupkan tangganya mengatakan “ Aku datang ke sini karena ibu ku yang telah memintanya, aku sudah sejak lama berhenti meminta apapun, aku sudah memahami aturan dengan sangat baik dari kehidupan ini, pasti aku akan mendapatkan karma (hasil perbuatan yang telah dilakukan ) dari mu, hasil yang ku inginkan akan dapat ku peroleh hanya dengan melakukan karma “. Pada saat bersamaan Kaurvaki mendatangi kuil yang sama melakukan puja di belakang bagian swialinga.



Ashoka berdiri di sisi dapan dari siwalinga, Kaurvaki berdiri di hadapan sisi belakang Siwalinga, Ashoka dan Kaurvaki berdiri berhadapan terbatasi pada di ke dua sisi siwalinga yang sama saat mereka melakukan pemujaan pada siwalinga, mereka merlakukan parikrama (tata cara pemujaan), Ashoka berlawanan arah dengan Kaurvaki ketika mengelilingi siwalinga berbaur dengan masyarakat yang juga sedang melakukan puja di sana, mereka berpisah setelah melakukan pemujaan berlawanan arah.
Kaurvaki bersama Bela berjalan melwati kerumunan orang Kaurvaki bertanya “ Apakah meditasi (tapsaya) yang telah ku lakukan masih belum lengkap ?”.



Bela mencoba untuk menenangkan dan menghiburnya. Acharya yang sama saat ia menemui Ashoka di pasar menghampiri Kaurvaki, ia mengatakan “ semua orang mengunginkan perdamian, kebahagiaan dan kepuasan dalam kehidupan mereka, tapi semua itu membutuhkan perjuangan, nasib mu yang harus membayar semua itu, tapi kau akan mendapatkan hasil dari karma (hasil buah perbuatan ) mu untuk alasan yang sama” Kaurvaki memikirkan ucapan acarya itu.



Sushim sedang dalam perjalanan ke Kumbh Mela. Sushima berfikir “ Aku akan membuat Ashoka membayar kembali atas semua perbuatannya terhadap ku di masa lali, tidak hanya Ashoka tapi seluruh keluarganya akan di hukum, dan seluruh dunia akan melihat bagaimana orang-orang itu akan di hukum karena telah berani melawan ku”



Nirankhus sudah kehilangan kesabarannya, ia marah memerintahkan pada para prajuritnya untuk mendobrak dengan paksa rumah Dhaniram, ia meminta agar prajuritnya membawa Cahnd kehadapannya, prajurit mematuhi perintahnya mereka langsung menghampiri pintu gerbang dan mendobrak dengan paksa pintu gerbang, Devi dan Dhaniram terkejut tidak berani mencegah para prajurit, parjurit berpencar mencari Chand, mereka menghampiri rumah tinggal Dewi Dharma dan menggedor pintu rumah mereka, Vitaashoka ketakutan memeluk ibunya. didalam rumah Dewi Dharma, prajurit juga mendobrak pintu dan masuk kedalam rumah.



Prajurit meminta pada rekan prajurit lainnya untuk menggeledah rumah dan menangkap Chand. Satu orang prajurit bertanya pada Dewi Dharma dengan nada kasar “Dimana Chand, kemana kau menyembunyikannya” kemudian, Prajurit membawa Dewi Dharma dan Vitaashoka keluar dari rumah kediaman sementara mereka, Nirankhus yang lusuh bertambah marah karena ia tidak bisa menemukan Chanddi dalam. Nirankhus menuntut pada semua prajuritnya untuk membawa semua orang yang berada dirumah itu keluar, Dewi Dharma, Vitaashoka, Devi dan Dhaniram dibawa untuk menghadap, mereka hanya terdiam ketika Nairankhus bertanya tentang Chand / Ashoka.
Nirankhus bertanya di depan semua earga yang berkumpul di kediaman rumah mereka “ Aku bertanya sekali lagi pada kalian, beritahu dimana chand?” Namun semua yang ditanya hanya terdiam.



Ashoka mengelilingi pasar, ia menelusuri setiap bagian pasar. Ashoka begitu sangat merindukan Vitaashoka ketika ia berjalan mengelilingi keramian pasar, ia melihat kerumunan anak sedang bermain tali dan ketika sebuah alat musik dimainkan oleh pawing tali itu bergerak bagikan gerakan ular, Ashoka hanya tertawa. Kemudian, Ashoka berfikir “Ia pasti akan menikmatinya”. Ia membeli permen di pasar untuk Vitaashoka. 



Bela membawa Kaurvaki kesuatu tempat, saat itu Ashoka tepat berada di belakangnya. Kaurvaki menoleh dan melihat sekeliling pasar, namun Bela membawa kaurvaki pergi sebelum antara Ashoka dan Kaurvaki melihat satu sama lainnya.



Kaurvaki gemas, ia tersenyum ketika mencubit pipi seorang anak berpakian seperti Kanha, kemudian ia pergi bersama dengan Bela. Ashoka juga melihat anak yang sama dan ia pun juga mencubit bagian pipinya yang lain. Ashoka juga melihat anak berpakian sama dan menarik pipi yang lain. Anak itu mengusap pipinya dan tersenyum manis.



Ashoka menghampiri pedagang shari, ia diam ketika memikirkan ibunya saat ia melihat aneka macam Sharres atau shari, Ashoka berfikir masa kecilnya fulu ketika ibunya merobek sharinya saat ia terluka, (pakian untuk wanita india) dan memilihnya satu berwarna hungu, ia dan pedagang tawar menawar, Ashoka sepakat dengan harga dan membayarnya untuk ibunya, pedagang bertanya pada Ashoka “ Apakah kau membeli sari ini untuk istri mu” Ashoka menjawab “Aku belum menemukan wanita yang tepat untuk dijadikan istri pertama”.



Kaurvaki berjalan melewati Ashoka yang sedang meresakan sesuatu, ia menoleh dan melihat sekelilingnya tapi tidak melihat siapapun, Ashoka berfikir saat pertemuan terakhirnya dengan Kaurvaki, kemudian ia meminta pada pedagang untuk meminta Shari yang paling indah dari tokonya dan Ashoka mengambil Shari berwarna pink. Pedagang Shari kebingungan “ Bukankah tadi kau bilang belum menikah?” Ashoka beralasan menjawab pertanyaan pedagang Shari“ Aku membelinya untuk di masa depan”. Ashoka membelikan Shari untuk Kaurvaki, ia mengsmbil berwarna pink dengan motif yang sama, kemudian Ashoka melihat dagang perhiasan, ia pun berkunjung ke sana.



Bela pergi bersama dengan Kaurvaki menghampiri pedagang Shari yang sama, Kaurvaki membelakangi bela tanpa ia sadari bayangan dirinya jatuh pada pantulan cermin. Ashoka kemudian menghamiri pedagang yang menjual anaeka aksesoris mangtika (hisan di kepala untuk wanita india) untuk kaurvak, ia melihat itu tampak sempurna di dahinya (bayangan dahi kaurvaki terpantul dari cermin), ternyata Ashoka tertarik pada jhumkas (sepasang anting) ia pun mencocokannya pada bayangan telinga kaurvaki yang terpantul pada cermin, Ashoka juga meminta kalung dan mencocokan kalung pada pantulan cermin dan mencocokannya dengan leher yang memantulkan bayangan leher kaurvaki. Kemudian dicermin Ashoka melihat sepasang mata wanita yang sangat indah, ia mengingat mata itu dan mengingat wajahnya saat ia mabuk, Bela kembali mengajak kaurvaki pergi ternyata Ashoka menoleh pada bebrapa orang yang sudah melewatinya, seolah ia melihat Kaurvaki, namun kemudian Ashoka tersenyum dan berfikir “itu hanya imajinasi ku”.



Akhirnya, Sushima sampai di pasar Kumbh Mela, Anak yang sama menjadi Kanha tepat berada di jalanan, anak itu berteriak “Ibuuuuuuu”. Ashoka mendengar suara jeritannya, Ashoka menarik lengan anak itu dan menyelamatkan anak itu tepat pada waktunya sebelum kuda yang Sushima tunggangi menginjak si anak. Ashoka berteriak padanya “Hey berhenti kau, apa kau buta atau kau bodoh?” Bagaimana kau bisa menaiki kuda mu tanpa mempedulikan semua orang yang ada di sekitar mu? Bagaimana kau bisa tidak melihat anak ini?” Kerumunan orang menyaksiakannya.



Sushima menghentikan laju kuda yang ia tunggangi menatap dengan sangat tajam pada orang yang berteriak padanya, Sushima mengatakan pada Ashoka dengan nada yang sangat angkuh “ Kau akan segera mengetahui siapa aku yang datang untuk sebuah pekerjaan yang sangat penting dan menempuh jarak yang sangat jauh, ini bukan hanya antara kau dan juga aku, tapi antara kehidupan dan kebenaran”. Sushima turun dari kudanya dan menghampiri Ashoka begitu juga dengan Ashoka yang berjalan menghampiri orang di hadapan matanya, Ashoka dan Sushima saling menghampiri satu sama lainnya.



Perecap : Nirankush bilang “ Aku akan mati di tangan Sushima”.
Dewi Dharma meminta pada Nairankhus untuk bicara. Nirankhus mengatakan “Aku sedang membicarakan setan, dewa dan juga kematian Pangeran Sushima” Dharma tertengun. Ashoka terkejut menyadari bahwa orang yang ada dihadapannya ialah Saudaranya Sushima, Dewi Dharma menyembunyikan rasa cemasnya dan berdoa pada dewa agar menyelamatkan mereka dari setan bernama Sushima, Sushima sampai di rumah Dhaniram

Tidak ada komentar:

Posting Komentar