Kamis, 19 Mei 2016

CAS 341 : ASHOKA KEMBALI PULANG KETIKA SUSHIMA TELAH PERGI DARI RUMAH DHANIRAM, VITAASHOKA MENCURI LADOO KEMUDIAN PRAJURIT NIRANKHUS MENANGKAP VITAASHOKA, ASHOKA TERLUKA MENCARI ADIKNYA DI HUTAN NIRANKHUS MENIKMATI PERMAINAN PETAK UMPETNYA BERSAMA ASHOKA DAN VITAASHOKA

19 MEI 2016. KODE : 18.05
Akhirnya, Ashoka pulang ke rumah kediamannya dengan menunggangi Guard, Vitaashoka senang melihat kakaknya kembali, ia mengintip dari celah jendela dan berjalan untuk menemui kakaknya Ashoka, Dewi Dharma menghentikan Vitaashoka “Tunggu, jangan mengatakan apapun pada saudara mu”. Vitaashoka hanya mengangguk dan tersenyum pada ibunya, dan ia berjalan keluar untuk menemui kakaknya yang telah lama pergi meninggalkan rumah mereka.



Ashoka menujukkan Guard pada Vitaashoka , adiknya begitu senang melihat kuda Ashoka, kemudian Ashoka bertanya pada Vitaashoka mengenai Nirankhus, Vitaashoka menjawab “Ia sudah kembali ke istananya, beberapa orang penting datang menemui Nirankhus”



Ashoka tidak merasakan sesuatu yang salah dengan nada dan ucapan adiknya, lalu ia bertanya pada Vitaashoka “ Dimana ibu?”. “seharunya ibu tahu aku ada disini, sepertinya ibu masih marah “.



Dharma datang menemui mereka, ia mengatakan pada Ashoka “ Bukankah kau pergi ke Kumbha Mela karena aku yang meminta pada mu untuk pergi ke sana, lalu mengapa aku harus marah pada mu?, kuda ini sangat indah, kalian nerdua telah datang menempuh perjalanan panjang”. Dewi Dharma meminta pada Vitaashoka untuk memberikan kuda itu makanan, kemudian Dharma menyuruh Ashoka mandi, Vitaashoka pergi mencarikan Guard makanan. vitaashoka membawa Guard bersama dengannya.



Ashoka bertanya pada ibunya tentang perubahan prilakunya atas dirinya “ Mengapa ibu ku tiba-tiba penuh dengan kasih sayang pada ku?” Ashoka bingung.



Dharma menghentikan langkah kakinya ketika Ashoka bicara padanyar, ia mengatakan pada Ashoka “ Kau hidup dengan begitu banyak kemarahan dan kebencian dalam diri mu, bahkan kau tidak bisa melihat cinta dan kasih sayang dalam ucapan kemarahan ibu mu, atau mungkin kau tidak menginginkan untuk melihatnya”.



Ashoka begitu sedih, ia mengatakan “ kita sudah belajarsatu hal dari satu sama lain selama bertahun-tahun untuk menyembunyikan rasa sakit itu, jika kau bisa melihat, maka kau akan dapat mengerti bahwa aku tidak hanya lelah , tetapi juga telah di kalahkan, aku sudah kehilangan kesempatan lain untuk membalas dendam untuk Sushima”.



Dewi Dharma kembali masuk kedalam rumahnya, ia berterima kasih pada Radaguptha dan Nayak untuk menyelamatkan mereka dengan mempertaruhkan nyawa mereka, Radaguptha, dan Nayak pergi dari sana bersama dengan semua orang yang telah berpura-pura menyamar menjadi Dharma, Vitaaashoka dan Chand/ Ashoka.



Ashoka masuk kedalam rumahnya “Ibu air, tapi…”, Devi menghentikannya “Dimana persasad ku?”. Kau baru kembali, pasti kau mandi di Kumbh Mela dan menawarkan Parasad ke Shiv ji, aku hanya meminta itu”.



Ashoka bilang pada Devi “ Aku mendengar sesorang meminta sesuatu yang lain, selain menyewa untuk pertama kalinya, jadi aku terkejut”. Dhaniram mengatakan pada Ashoka “Kau jangan khawatir tentang sewa lagi. Ashoka bingung dengan maksud ucapannya, Dhaniram mengatakan “ Kami sudah menunggu bagitu banyak waktu, dan kami akan menunggu sedikit lagi, sepertinya orang-orang sudah mulai berdatangan kerumah ini, hal itu akan menjadi hal yang baik bagi ku untuk melakukan tuntutan kecil pada mu”.



Ashoka bertanya-tanya “ Apakah perubahan ini karena Nirankhus satau sesuatu yang lain, sekarang aku merasa ia sangat berbeda”



Dharma membertahu Ashoka sesuatu, Ashoka pergi, Dewi Dharma mengucapkan terima kasih untuk bantuan yang sudah diberikan pada Devi dan Dhaniram, Dharma mengatakan “ Itu berarti, Chand tidak perlu tahu tentang kedatangan Sushima kesini”. Mereka berdua hanya mengangguk .



Istana Ujjain, Nirankhus begitu sangat gelisah memikirkan nasibnya di istantanya, ia terus bertanya-tanya “Suatu hari, Sushima akan menyadari jika ia telah kehilangan mangsanya karena aku, di tambah aku sudah membohonginya, aku harus mempunyai jalan keluarnya, aku akan menangkap Chand dan menyerahkannya pada Sushima”



Prajurit Nirankhus mengatakan “Bagaimana mungkin, mereka semua sangat cerdas, Chand bisa lari di depan matak kita, sementara Dharma begitu sangat rapi untuk membawa orang lain ke hadapan Sushima sebagai ibunya Chand".



Nirankhush mengatakan pada prajuritnya “aku hanya menegaskan semua keraguan ku, wanita itu adalah Dewi Dharma dan Chand adalah pangeran Ashoka, kami harus melakukan sesuatu untuk membawa kebenaran tentang mereka, orang-orang biasa mengasihani nyawa mereka sendiri, sementara orang-orang yang luar biasa mencintai kehidupan orang yang mereka cintai lebih dari diri mereka sendiri”



Vitaaashoka memberikan makanan rumput untuk Guard, ia mengatakan pada teman-temannya “kakak ku membawanya, apakah kau melihatnya seperti kuda yang indah?". Teman-teman Vitaashoka mengatakan “ Kuada itu tampak begitu indah jika memakai sadel yang sama seperti kuda Sushima” Vitaashoka mengatakan pada teman-temanya “ Kakak ku tidak suka jika kalian mengatakan hal seperti itu”.



Vitaashoka mengatakan pada Guard tentang pertanyaan yang sama seperti yang dikatakan oleh teman-temannya, Guard hanya meringkik, kemudian teman-teman Vitaashoka mencium aroma makanan yang sangat lezat, mereka menciumaroma kezat ladoo. Di istana Nirankhus seorang pelayan pria membawa ladoo satu mangkuk penuh menuju dapur istana.



Vitaashoka meyakinkan pada teman-temannya bahwa mereka akan mengambil Bhoj hari ini, Guard berlari menuju pintu utama istana untuk mengalihkan perhatian para penjaga didepan pintu gerbang, prajurit mengejar Guard, Vitaashoka berlari memasuki pintu gerbang ke dalam istana secara diam-diam. Vitaashoka bersembunyi di balik meja, ia mencuri ladoo, seorang pelayan memberitahu ketika ia menyadari jika piring telah kosong. 



Prajurit memanggil “Pencuri" , namun Vitaashoka melarikan diri dengan membawa ladoo, Vitaashoka dan teman-temannya menikmati ladoo itu, dan teman-temanya berlari ketika para prajurit datang kesana, Vitaashoka hanya duduk diam, ia di kelilingi oleh para prajurit Nirankhus yang sudah menodongkannya pedang, Vitaashoka berdiri para prajurit telah tertangkapnya, Vitaashoka berteriak meminta di bebaskan , prajurit membawa Vitaashoka kedalam istana.



Kereta Kaurvaki masih melanjutkan perjalanan untuk mencari Ashoka, Kaurvaki turun dari keretanya, ia sedang dalam perjalanannya menuju ke Ujjain, ia mengambil pasir untuk memerika arah mata angin dan memutuskan untuk pergi hanya kearah itu saja, Bela bertanya pada Kaurvaki “ Mengapa kau begitu yakin akan menemukan Ashoka pada arah itu saja?. Kaurvaki menjawab “ Keyakinan ku di luar logika, aku tidak tahu mengapa aku memiliki keyakinan ini, tapi aku dapat mersakannya, aku hanya tahu itu Bela”.



Nirankhus bersama dengan prajuritnya di sebuah kuil, ia mencengkram wajah Vitaashoka dengan erat, ia mengatakan pada Vitaashoka “ Kakak mu begitu sangat menikmati bermain petak umpet, hari ini kami akan bermain hal yang sama dengannya, aku akan melihat apakah kakak mu dapat menukan mu atau tidak", Vitaashoka berteriak meminta untuk di bebaskan.



Ashoka sedang menikmati makan, lalu perasaan Dewi Dharma tiba-tiba menghawairkan putra keduanya Vitaashoka, Ashoka mengatakan “ Kau bilang adik ku harus bermain dengan teman-temannya". 



Guard kembali sendirian, Vitaashoka tidak bersama dengannya. Ashoka dan Dewi Dharma keluar namun tidak menemukan Vitaashoka bersama dengan kudanya, semua orang terkejut ketika teman Vitaashoka datang memberitahu "Bukankah ia adik mu, para prajurit Nirankhus telah menagkapnya", Ashoka kemudian pergi bersama dengan Guard, Devi memegangi Dewi Dharma saat ia terus menangis histeris karena memikirkan nasib dan keadaan Vitaashoka.



Para prjurit sedang mengejar Vitaashoka ke hutan, Vitaashoka berlari dengan sepotong kain dimulutnya dan dengan tangan terikat, Ashoka berjalan ke istana Nirankhus dengan sangat marah, para prajurit Nirankhus sedang menjaga pintu gerbang, Ashoka menghampiri para prajurit itu dengan sangat marah dan mencekek leher kepala prajurit, ia mengatakan pada kepala prajurit Nirankhus“ Katakan dimana adik ku Vitaashoka, jika kau masih ingin hidup”



Kepala Prajurit Nirankhus, dengan sombong menjawab “ Kau tidak akan menemukan adi mu, dengan cara mu ini kau tidak akan menemukan apapun, bermain petak umpet atau kau menyerah jika kau menginginkan adik mu kembali". Prajurit yang mengelilingi Ashoka semakin bertambah banyak dengan mrmegang pedang, prajurit memperingati Ashoka “Kau tidak bertindak dengan cerdas, hal ini dapat menaruh hidup Vitaashoka dalam bahaya”.



Prajurit dan kepala prajurit Nirankhus yang sama kemudian menutup mata Ashoka dan mereka membawanya kehutan, ia meninggalkan Ashoka di hutan, Niankhus mengibarkan bendera merah daru kejauhan. Prajurit mengatakan pada Ashoka “ pergi, dan carilah adik mu, jika kau membuka penutup mata mu maka Vitaashoka akan di bunuh pada saat yang sama, sekarang pergilah”.



Ashoka berteriak marah, ia berteriak memanggil Vitaashoka, sementara Vitaashoka mendengar suara kakaknya. Prajurit melepaskan kain di mulut Vitaashoka, Vitaashoka berteriak memanggil kakanya “Kak Ashoka tolong aku', Ashoka segera mulai berlari setelah ia mendengar suara adiknya .



Nirankhus begitu sangat bahagia ia tetawa tebahak melihat dan menikmati permainan dari kejauhan ia melihat permainannya di dekat kuil, prajurit terus mengejar Vitaashoka, Ashoka berlari dan ia terjatuh menyandung batang pohon dan bebatuan dan ia terluka berkali-kali ketika ia berlari untuk menyelamatkan Vitaashoka. Vitaashoka terus berteriak memanggil saudaranya “Kak selamatkan aku".



Nirankhus tertawa puas ketika ia menikmati Ashoka terluka, Vitaashoka berhenti sebelum ia akan terjatuh ke tebing, Ashoka menuju kesana ia terus mendengar jeritan adiknya meminta tolong. 



Para prajurit terus berlari menakuti Vitaashoka dengan memukuli cambuk ke tanah dibelakang Vitaashoka, Ashoka mengalahkan mereka dengan membebaskan tangannya, 



Vitaashoka tertawa ketika ia melihatnya, prajurit segera melarikan diri untuk berlindung, seorang prajurit lainnya segera mengangkat tubuh Vitaashoka di pinggiran tebing, Vitaashoka berteriak ketakutan “Kak Ashoka tolong aku”, dengan mata tertutup Ashoka berlari menuju kearah mereka, Ashoka memukul prajurit dan menyingkirkannya dari Vitaashoka, dan kemudian Ashoka dapat membebaskan Vitaashoka dari tangan prajurit yang hendak mencelakai Vitaashoka, ia membebaskan Vitaashoka dari tangan si prajurit, Nirankhus menjadi sangat kecewa, ia kemudian pergi karena permainannya telah gagal 



Ashoka memeluk adiknya erat-erat, Vitaashoka meminta maaf kepada saudaranya Ashoka“ Aku sudah menjadi serakah dan mencuri kak”. Ashoka menyangkal ucapan Vitaashoka “ Kau tidak perlu meminta maaf, ini bukan kesalahan untuk mu tapi juga kesalahan ku, pelakunya merupakan orang yang sudah memaksa kita untuk melakukan sesuatu yang salah atau mencoba untuk mengubah jalan hidup kita”. 



Ashoka melihat luka dilengan Vitaashoka, Ashoka memeluk Vitaashoka dan tampak marah, ia berfikir “ Mereka menyakiti mu, kau kehiangan darah, sekarang mereka juga akan kehilangan darah, merekalah yang sudah memberikan mu rasa sakit, sekrang aku akan memberitahu pada ,ereka tentang rasa sakit itu, mereka harus kehilangan hidup mereka, mereka harus membayarnya untuk setiap luka mu.



Perecap : Malam hari, Nirankhus datang kembali kerumah Dhaniram, Devi dan Dhaniram menyambut mereka, dengan sangat kasar Nirankhus bertanya tentang Ashoka “Dimana dia?”. Nirankhus kemudian memerintahkan semua prajuritnya untuk menyirmkan minyak tanah diseluruh rumah Dhaniram, para prajurit kemudian menahan Dhaniram dan Devi, Dhaniram dan Devi berteriak untuk mencegah tapi nirankhus tidak mengindahkan semua permohonan mereka, Nirankhus kemudian melemparkan obor, api jatuh tepat di minyak tanah dan membakar rumah Dhaniram

Tidak ada komentar:

Posting Komentar