Jumat, 13 Mei 2016

CAS 315 : ASHOKA TELAH PERGI BERSAMA SUSHIMA UNTUK KEMBALI KE PATALIPUTRA, KAURVAKI SEDIH KARENA ASHOKA TELAH PERGI, DI RUANG PERSIDANGAN DENGAN PUASNYA HELENA MENUMPAHKAN DENDAM DAN KEBENCIANNYA PADA SAMARAT BINDUSAR, MEMERINTAHKAN AGAR SIAMAK MEMBUNUH BINDU

13 APRIL 2016. KODE 12. 04


Ashoka masih bermalam di kuil kuno, ia mencari berkah dari dewi dikuil kuno, Ashoka berdiri dihadapan patung dewi, ia mengatakan " berkati aku dewi, semoga aku berhasil membebaskan keluarga ku". "Aku akan datang kembali untuk melanjutkan apa yang tersisa di antara kami (antara Ashoka dan Kaurvaki) jika kesempatan itu masih ada” 

Di sisi lain, Kaurvaki berjalan di malam hari sendirian ke kuil kuno, Kaurvaki yakin Ashoka akan mengerti ketika ia akan mengatakan kepadanya apa yang ada di dalam hatinya, ,ia segera berlari menuju kuil.

Malam hari di tengah hutan, Sushim berbicara kepada Nayak tentang perang Kalinga. " Apakah tidak idak ada ptajurit kami yang mati dalam merebut kalinga kembali?" Nayak menjawab " Ashoka tidak membiarkan situasi perang timbul, ia sendirian memenangkan Takshshila dan sekarang Kalinga".
Kaurvaki jatuh saat melintasi jalan, ,

Ashoka kembali pada rombongannya yang sudah menunggu bersama dengan pasukan Magadha, ia mengirimkan Acharya Radhagupta dan Nayak ke arah yang berbeda sementara ia dan Sushim akan pergi dari arah lain. Mereka semua mengatakan "Jai Janani" (hidup ibu pertiwi) Kaurvaki mendengar sorak sorai mereka, ia bergegas menghampiri. Ashoka sudah pergi dengan pasukannya. Kaurvaki memanggil Ashoka “Ashoka berhenti, tunggu aku Ashok” tapi, Ashoka dan rombongannya telah pergi dengan menunggangi kudanya dan tidak bisa mendengar suara Kaurvaki. Kaurvaki menangis tersedu-sedu.

Di hadapan semua orang, Helena duduk di atas tahta Magadha, Helena mengatakan "Samrat Bindu putra dari Candragupta Maurya, yang berdiri sendiri diruang siding telah kalah menunggu ku untuk memutuskan nasibnya, Ayah ku berdiri di depan ayahmu sangat lama, kebebasan ku telah diculik oleh ayah mu dan Chanakya untuk komprom, keluarga mu akan membayar untuk itu hari ini, tepat di depan mata mu. kematian terburuk adalah kematian, di mana meninggal dengan penyesalan". " kau akan menyesal bahwa kau tidak memberikan hukuman mati, rasa sakit mu tidak akan berlangsung terlalu lama" Aku akan memberikan hukuman mati, "Aku tidak bisa menunjukkan belas kasihan yang sama pada mu ketika kau menunjukkan rasa kasihan mu pada ku". " Hati ku tidak selembut hati India". Bindu setuju. " kau tidak memiliki darah kami, Kita berbeda karena aku masih mengakui mu Anda sebagai ibu ku". " Aku masih menghormati mu, "Apa yang harus dilakukan, ini merupakan tradisi dan budaya kita". “kebencian mu juga tidak bisa mencemari itu". "Aku tidak akan pernah menyesal bersikap lunak terhadap mu"."itu tradisi tanah air kami". 'Kami tidak menyakiti ibu kami bahkan jika ia jahat". "Aku akan mati, gugur, aku berjuang tapi tidak menipu". "Kemenangan Mu ini tidak stabi, pada akhirnya Kebenaran dan dharma menang, Jika aku tidak bisa melihat hari itu maka sejarah akan menyebutnya" 

Helena Mengejek Bindu. " kau sudah kehilangan, segalanya tapi kau tidak mau menyerah"." Ini waktu untuk melakukan keadilan'. Nicator melangkah maju mendekatii Bindu dan ia mengeluarkan pedangnya ketika itu Siamak berbicara menghadang di depan Bindu dan menghentikan Nicator " Hentikan Jangan menghukum ayah ku, Aku tahu dia membunuh Justin tapi dia seperti anak mu". Helena setuju.

Helena bertambah marah dengan yang siamak lakukan, mengatakan " bukan aku, tetapi kaulah yang akan membunuh ayahmu sekarang'. Semua orang tertegun. 
Helena mengatakan pada Siamak “Ketika orang yang dicintai oleh diri mu sendiri, membunuh mu maka rasa sakit yang timbul akan lebih besar”.” Aku melihat bahwa rasa sakit di mata Justin, Aku pun ingin melihat rasa sakit yang sama di mata Bindu”

Kaurvaki di kuil kuno ia berbicara pada patung dewi. “ Apakah kau juga berpikir Ashoka merupakan musuh kami seperti yang ayah pikirkan?” ku rasa tidak” kau tidak membedakan antara siapapun. Mengapa hal ini terjadi pada ku? Orang yang sudah memilih diri ku, akan menjauh dari ku, seolah ia berpisah dari ku untuk selamanya, mengapa ini terjadi pada ku?” Kaurvaki duduk di lantai dan menangis. Suara petir pun menggelegar, angin berhembus dengan kencang meniup semua dedaunan, Kaurvaki mendengar suara lonceng, ia melihat benang Ashoka di luar terikat di pohon, ia menghampiri pohon itu “ Apakah Ashoka tahu maknanya?” ia hanya tahu jika pasangan akan mengikatnya disini, ia mengikatnya disini setelah semua yang telah terjadi, ini berarti dewi lelah mendengarkan doa ku, Ashoka sudah menerima ki, lali apa apa yamh sudah ia minta? “Aku marah, semuanya jelas, namun aku masih bertanya” Kaurvaki melepaskan benang miliknya dan mengikatnya di pohon bersebelahan dengan gelang milik Ashoka.
Kaurvaki berbalik untuk pergi ketika Jagannath menghadang Kaurvaki, Jagannath menghadang di depan Kaurvaki besama dengan beberapa orang prajurit dan ditemani oleh Saudaranya, Jagannath mengatakan pada Kaurvaki “Ia telah pergi tanpa berbicara dengan mu?” Kisah cinta mu tidaklah lengkap, ia datang hanya sekejap dalam indara pengelihatan mu, kau mau pergi dari ku, dewa telah menunjukkan bahwa kau tidak harus menghabiskan hidup mu dengan putra pelayan”.
Kaurvaki mengatakan pada Jagannath “ Katakan apa yang ingin kau katakana, aku sudah mendapat berkah dari dewi, aku akan pergi ke Pataliputra”. Jagannath menarik Kaurvaki mengatakan “Kau sudah mendapatkan jawaban singkat dari dari doa mu, kau akan melwan ku seperti Ashoka yang melawan ayahnya? Aku tidak akan membiarkan Bindu meneriamanya” Kaurvaki meminta ayahnuya membiarkannya pergi

Helena mengatakan pada Siamak “ ayahmu menyerang sisi kanan dari Yunani untuk duduk di takhta, hari ini kalian semua yang berdiri di bawah Yunani, kematian Bindu akan menjadi pelajaran yang sempurna untuk semua orang”. Tidak ada yang akan pernah ada lagi yang akan berpikir akan melawan Yunani, tanah air mu akan berada di bawah kaki Yunani sekarang”

Dharma tidak terima dan menghentikan Helena, Helena terperangah dan diam mendengarkan kata-kata Rani Dharma “ Berhenti, kau sudah menghabiskan bertahun-tahun di sini menjadi ibusuri, sehingga kau belum mengingat apapun tentang ibu pertiwi” kami. “ Aku akan mengingatkan mu tentang tanah kami dikenal karena pengetahuan dan , aturan”. “ Jika hal ini tidak begitu menarik maka mengapa kau berjuang untuk mendapatkan pegangan dari hal itu?” kesucian kami dibuat bahkan sebelum kau bias membaca dan menulis” Dapatkah sekarang kau mencocokannya?” cahru mendambahkan “ budaya tanah air kami lebih baik dari pada budaya yang kau miliki”
Subharasi menambahkan pada Helena “ Kau hanya memiliki satu bakat yaitu untuk menipu, orang-orang kalian selalu mencoba membuat kami merasa rendah dan tidak menyadari bertapa beruntung dan bangga tentang tanah air dan budaya kami, kau mencoba untuk menyembunyikannya tapi itu tidak akan lama”

Helena bertepuk tangan untuk ketiga ratu dan tersenyum semeringah mengatakan “ketiga ratu telah berani untuk berbicara dengan nada yang sama hari ini untuk menentang ku, meskipun begitu, aku Yunani tahu tentang segalanya, lebih dari pada yang kalian ketahui”

Bindu mengatakan “ itu semua hanyalah tentang waktu, Suatu masa, ketika ayahmu memohon kehidupan dari ayah ku". " aku menyaksikan hal itu". ia mengambil "500 gajah dari Magadh. ia menang atas Paras di sekitarnya, kau tidak akan ada jika ayah tidak menerima mu"." Aku sudah mendengar dari semua orang bahwa kau jatuh untuk keberanian ayah". " Aku pernah mendengar orang mengatakan bahwa Nicator terpaksa membuat mu menikah dengan ayah ku". 

Helena memberitahu semua orang untuk tenang dan mengatakan. "Aku tidak bisa mentolerir semua ini". Dharma tidak bisa melihat ku untuk menghina suaminya atau tanah airnya". "Suami mu akan dibunuh tepat di depan mata mu". Helena meminta Siamak untuk membunuh ayahnya lalu mengancam Siamak “ Atau kau siap untuk mati". Siamak menolak untuk membunuh ayahnya. Nicator kemudian menyerahkan pedangnya padanya. Siamak meminta Nicator untuk membunuh Siamak. 

Bindu bersumpah di hadapan Siamak" Tidak ada ayah dapat melihat anaknya mati di depan matanya".”'Itu seperti yang mereka katakan". Siamak tersenyum pada Nicator. Siamak berpura-pura bertindak untuk bersedih karena bindu akan di bunuh dengan keputusan Bindu, kemudian Siamak mengatakan kepada Bindu “ aku tidak akan hidup panjang dengan rasa bersalah ini". Nicator memberinya pedangnya. Bindu menutup matanya dengan pasrah.

Siamak pun tersenyum puas menatap Nicator, Siamak sedang berpura-pura

Precap: Dharma mengatakan pada Nicator “ Helena hanya selalu mengatakan Acharya Chanakya telah mati, lalu bagaimana kau lupa jika muridnya masih hidup? " putra ku Ashoka masih hidup, ia menang atas Takshshila sendirian, bagaimana bisa, ia tidak mau untuk menyelamatkan rumahnya sendiri?. Di sisi lain, Ashoka dan Suahim bersama pasukan Magadha hampir dekat dengan Patliputra, mereka melihat Pataliputra dari kejauhaan . Ashoka bertekat akan membebaskan semua anggota keluarganya “ Itu akan seperti Hanuman melompat di Lanka untuk menyelamatkan ibu sita dari Ravan. Ashoka berfikir "Bagaimana bisa Yunani menghentikan ku untuk memasuki ke dalam rumah ku sendiri ?" Sushima hanya terdiam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar