Jumat, 13 Mei 2016

CAS 337 : ASHOKA DAN KAURVAKI BESAMAAN PERGI KEKUMBH MELA, MEREKA MELAKUKAN PUJA DAN SALING MERASAKAN KEHADIRAN SATU SAMA LAIN, PERMASURI CAHRUMITRA MELAKUKAN PRAKTEK ILMU HITAM, YANG MULIA BINDUSAR MENCIUM AROMA BAU BUSUK DARI KAMARNYA, SIAMAK DATANG MENEMUI IBU SURI HELENA DI RUANGAN RAHASIA

13 MEI 2016. KODE CAS :12.05

Ashoka duduk di atas kereta dalam perjalanannya pergi ke Kumbh Mela, ia tersenyum begitu bahagia, begitu juga dengan Kaurvaki bersama dengan pelayan bela menaiki kereta lainnya mereka sedang dalam perjalanannya ke Kumbh Mela.


Kaurvaki begitu senang, ia merasa seolah-olah Ashoka seperti dibawah langit yang sama dengannya ketika musik di mainkan, Pelayan bela senang melihat Kaurvaki bahagia, ia mengatakan “Aku pun merasa senang melihat mu sedang jatuh cinta, aku yakin kisah cinta mu akan mengispirasi banyak generasi”.

Ashoka sedang duduk dibatu menikmati makanannya dibawah pohon besar, kemudian ia mencucui tangan, meraup wajahnya dan meminum air, kereta Kaurvaki tiba di daerah yang sama namun mereka tidak menyadari kehadiran satu sama lainnya, saat itu, roda kereta Kaurvaki terjebak bebatuan dan tidak bisa melanjutkan perjalanan, 

Ashoka merasakan sesuatu, kereta Ashoka melewati Kareta Kaurvaki, Kaurvaki dan pelayan Bela turun dari kereta mereka, Bela menyarankan agar Kaurvaki untuk duduk bermain catur sampai semuanya baik-baik saja, Kaurvaki memberitahu pelayan Bela “Kita tidak punya banyak waktu untuk berfikir, kau pasti akan kalah”. Kaurvaki menjawab“Kali ini, aku akan menang”. Kaurvaki segera bangun dan pergi dari sana, pelayan Bela mengikutinya dari belakang.

Ashoka turun dari keretanya, ia melihat beberapa orang sedang mencoba menarik roda kereta namun tidak berhasil, ditempat yang sama Ashoka melihat sebuah papan catur sedang dimainkan oleh seseorang, ia melihat permainan catur itu masih belum lengkap, Ashoka memainkan tiap catur dan menyelesaikan dan pergi melanjutkan perjalanannya, ketika itu, roda kereta pun berhasil dikeluarkan. 

Dua orang pelayan memperhatikan semua tindakan yang Ashoka lakukan 
Kaurvaki dan pelayan Bela datang kesana, namun Ashoka sudah pergi Kaurvaki bertanya pada pelayannya "Siapa yang sudah melakukannya?”. Dua orang Pelayan lainnya menjawab “ Seorang pejalan kaki. Pelayan Bela yakin “ Tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat menyamai mu, sesorang sudah mengalahkan mu dalam permainan ini untuk pertama kalinya!” Kaurvaki hanya tersenyum.

Kerumunan orang ramai di pasar Kumbh Mela, Ashoka telah tiba berjalan di sekitar keramaian pengunjung pasar, seorang anak meminta pada ibunya beberapa perlengkapan krisna yang tergantung di toko, namun ibunya menolak. Ashoka hanya tersenyum memperhatikan ibu dan anak, ketika ia akan menghampiri,
Seorang Acharya mengatakan pada “ Akhirnya kau akan menemui sesorang yang sudah lama menunggu mu untuk bertemu, Mahabharat akan kembali, setalah itu akan perang yang lain!”

Ashoka hanya terdiam menghampiri Acharya yang berdiri di hadapannya Acharya mengatakan “ Dari salah satu jari memiliki chakra hanya bisa menjadi chakravartin di masa depan, tangannya dapat mematahkan semua gunung, namun ia bisa menenggelamkan dirinya karena kemarahannya saat sama, orang yang dapat mengendalikan amarahnya dapat memenangkan dunia, waktunya tidak akan jauh, ketika kau akan menemukan media/ sarana yang tepat untuk dapat menenangkan kemarahan mu".

Rombongan Kaurvaki bersama pelayan Bela pun tiba di pasar Kumbha Mela, Kaurvaki tampak sangat bahagia. Ketika Acharya itu akan pergi, Ashoka menghentikan langkah kakinya, ia bertanya “ Kau siapa?” . Pria itu menyarankan agar ia mencari tahu dirinya terlebih dahulu. Ashoka mengatakan “Semua yang sudah kau katakana tadi membuktikan bahwa sebelumnya kau tahu tentang diri ku”. 

Kemudian Acharya meminta pada Ashoka untuk menebak siapa dirinya, kemudian Ashoka menuding pria itu sebagai penyihir, si pria hanya tertawa terbahak-bahak mengatakan “ Kehadiran mu disini akan memiliki beberapa makana, memiliki keyakinan atau yang lainnya!”. Pria itu berjalan pergi, Ashoka hanya menatapnya kebingungan.

Di koridor Istana Magadha, Yang Mulia Bindusar melewati kamar permaisuri Cahrumitra, ia mencium bau busuk, Bindu mengatakan “ Bau ini berasal dari kamar Charu?”. Cahrumitra sedang sibuk melakukan membacakan mantra sihir hitam, Bindu berdiri didepan pintu kamar Cahru, ia ingin tahu apa yang terjadi didalam kamarnya dan akan membuka pintu kamarnya. Ketika Bindu akan membuka pintu, Mahamatya datang dan menghentikan Bindu dan mengalihkan rasa curiganya.

Mahamatya Kaalatak beralasan “ Aku harus berbicara dengan mu mengenai Sushima, aku mereasa takut dengannya, Sushima sudah menjadi lebih agresif (nafsu ingin menyerang). 

Bindu tidak terkejut dengan hal itu, Bindu hanya bergeleng dan mengatakan “ Aku sudah mendengarnya sejak Sushima masih kecil”. Mahamatya setuju, namun ia menjawab “ Sekarang pun tidak ada perubahan, ia bisa mengubah kesalahannya dan melanggar semua batasannya”.

Bindu pun bingung mengatakan pada Mahamatya “kau berbicara tentang kontradiktoris (dimana yang satu menyangkal apa yang diakui oleh yang lain), tentukan terlebih dahulu apa yang ingin kau lakukan, memuji tentang sushima atau mengeluhkan semua tindakan yang Sushima lakukan, dimana dia?”

Cahru masih sedang asik membaca mantra ilmu sihir hitamnya, ia tidak menyadari kehadiran Yang Mulia Bindusar.

Mahamatya sengaja berbicara keras untuk mengingatkan Cahru yang sedang asik melakukan sihir hitam “ Lakukanlah sesuatu untuk menjaga masa depan Sushima" Cahru membuka matanya ketika mendengar kebisingan diluar. Yang mulia Bindusar tahu hanya menganggukmengakui jika itu terlalu baik, ia mengatakan pada Mahamatya“ Aku tahu apa yang harus ku lakukan atas tugas ku, kau tidak perlu untuk meingatkan ku”.

Bindu membuka pintu kamar Cahru dan terkejut melihat ruangan kamar Cahrumitra telah kosong, tidak ada siapapun di dalam kamar itu Bindusar heran mengatakan pada Mahamatya “ Ini mustahil, tidak ada bau itu lagi”.

Mahamatya yang ketakutan mencoba untuk bernafas lega, Bindu bilang pada Mahamatya “ Aku mencium aroma bau busuk di kamar ini, tapi aneh mengapa aroma busuk itu sekarang tidak ada”. Mahamatya beralasan mengatakan pada Bindu “ Cahru sedang pergi kekuil yang lama”. Bindu pun pergi dari kamar itu.

Di tempat pemandian suci di kuil khusus untuk putri raja atau pangeran dari dinasti kerajaan, Kaurvaki di kelilingi oleh pelayan dari beberapa sisi mereka menutupi tubuh Kaurvaki dengan kain putih, Kaurvakipun mengganti bajunya dengan sari berwarna putih, Kaurvaki berjalan di dalam kain putih yang memang sengaja dibuat untuk ruang pribadinya.

Ditempat yang sama, Ashoka mengganti pakiannya dengan pakian puja, ia meletakan selendang di tubuhnya diatas anak tangga dan akan menuju tepian sungai, Ashoka masuk menceburkan diri, ia meleapkan dirinya di dalam air, sementara itu pelayan masih mengelilingi Kaurvaki dengan kain putih menuruni satu persatu anak tangga.

Ashoka melakukan puja di dalam air sungai, ia masih memakai kalung yang Kaurvaki berikan 10 tahun yang telah lalu, mereka berdua merasakan kehadiran masing-masing, Kaurvaki hanya tersenyum penuh dengan harapan untuk bertemu dengan Ashoka, mereka berdiri bersampingan, mereka melakukan puja dan mengucapkan mantra untuk dewa surya, Ashoka dan Kaurvaki memejamkan mata dan mencakupkan tangan 'om nanah surya namaha' secara hampir bersamaan sambil melelapkan diri ke air.

Konsentrasi pemujaan Kaurvaki menjadi buyar, di dalam kain putih Kaurvaki mengatakan pada Bela “ Aku merasakan sesuatu, aku menyadari aroma dari udara disini berbeda, aku tidak pernah mengalami hali ini sebelumnya". Ashoka menghentikan pujanya, ia berfikir, "aku merasakan akan mendapatkan apa yang telah hilang dari ku".

Pelayan Bela mengatakan pada Kaurvaki “ Semua orang akan mengalaminya di tempat suci”, namun Kaurvaki menyangkal “ Hal itu berbeda, Ashoka pasti akan datang sebelum aku tiba disini pada hari ini, jika aku benar tentang wewangian ini”. 

Sinar matahari terpantul tepat pada liontin Shivalinga dikalung Ashoka, linontin itu pun bersinar, di dalam balutan kain putih, Kaurvaki mengenali pantulan kalung dan orang yang sedang berdiri di sampingnya, Kaurvaki ingin pergi menghampiri kearah itu. Namun pelayan Bela menghentikannya “ Kau mau kemana dengan pakian seperti itu?” Kaurvaki berjalan pergi meninggalkan sungai diikuti dengan pelayan Bela dan pelayan lainnya yang mengelilingi Kaurvaki dengan kain putih, namun saat itu Ashoka sudah pergi dari sana.

Seorang pria memasuki pintu rahasia, ia berjalan memasuki terowongan gelap menuju ke suatu ruangan, ia membuka pintu Siamak sudah tumbuh menjadi dewasa, Siamak membuka pintu, ia mengatakan pada seorang wanita yang sudah nenunggunya“Sushima pergi untuk menemukan Ashoka, bukankah Sushima mendapatkan kabar jika Ashoka berada di dekat Ujjaini".

Helena sedang berdiri di tempat yang gelap (meskipun Wajahnya belum di tampilkan namun ornamen anting khas Yunaninya terlihat jelas). Helena mengatakan “ Kabar itu pun sudah di dapat tahun lalu, Ashoka masih belum di ketemukan hingga hari ini, kau masih belum mengerti tentang apapun sampai sekarang itu semua kerena kesalahan mu, Ashoka bagaikan bunglon, kau tidak akan pernah dapat mengenalinya bahkan jika kau berada terpat di hadapan mata mu”

Siamak mengatakan pada Helena “ Kau mengatakan Ashoka masih hodup dan akan datang untuk membalaskan dendam, bukankah kita tidak bisa menunggi ia untuk datang kembali ke istana ini untuk selamanya”. Helena menyarankan pada Siamak untuk meyiapkan perangkap/ jebakan untuk Ashoka.

Sushima, masih menunggangi kuda diikuti oleh beberapa pengawal berkuda menuju Ujjiain.

Precap: Di pasar, Ashoka membeli permen. Bela membawa kaurvaki ke penyihir. Kaurvaki mengambil melangkah mundur karena ia mencari sesuatu yang terjatuh, ashoka tepat di belakangnya. Sushim tiba di pasar menunggangi kudanya datang di sana, mereka tidak saling melihat dan mengenali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar