Kamis, 30 Juni 2016

CAS 371 : SIAMAK DATANG KEMBALI BERTEMU DENGAN HELENA, DAN SUSHIMA DATANG BERTEPUK TANGAN ATAS KEHEBATAN SIAMAK DAN HELENA, NIRANKHUS DATANG MENEMUI SAMRAT BINDUSAR. ASHOKA DATANG BERSAMA DENGAN KAURVAKI KERUANG PENGADILAN DISAAT YANG TEPAT SAAT NIRANKHUS AKAN PERGI MENINGGALKAN RUANG PERSIDANGAN

Skrip naskah sinop : Kamis, 30 Juni 2016. Kode CAS : 29.06
 Di tempat Ashoka menemukan benang Kavach Raksha ( benang merah kuning) disekitaran air terjun, Ashoka menemukan beberapa peti kemudian sesorang menyerangnya dengan kayu, Ashoka segera menghindari serangan ketika kayu melayang tepat di depan matanya, ia merasakan kehadiran sesorang secara naluriah, dengan jelas orang yang sama saat hampir terkena panah yang merupakan orang kepercayaan Gondana menyerang Ashoka secara bertubi-tubi ada di bekakang Ashoka.
Disaat Dashkin akan menyerang Ashoka, mereka bertarung dengan menggunakan tangan kosong, Ashoka berhasil untuk mengalahkannya. Ashoka mengingat ucapan pundit yang membongkar tentang keberadaan Uttar dan Dashkin saat ia menahan tubuh Dashkin dari belakang. Ashoka mengingat ucapan Pundit ketika mengatakan Dashkin memiliki tato yang sama dengannya, dan kemudian Ashoka melihat tato yang sama di lengan Dashkin.
Ashoka pun mengingat semua kesaksian pekerja Gondana yang ia tawan, kemudian Dashkin mengeluarkan belatinya dan kembali menyerang Ashoka dan Dashkin kembali di Takhlukan oleh Ashoka. Ashoka memperingatkan Daskhin atas semua kejaman yang telah Gondana lakukan. Ashoka bertanya pada Dashkin dengan menunjukkan bukti bahwa ia telah menyerang dan akan mencelakainya “ Mengapa kau menyerang ku dengan kayu itu?” Beri tahu aku tentang Gondana” namun Dashkin menolak dan kembali menyerang Ashoka.
Di tempat persembunyian Helena, Siamak datang menemui Helena alias Gondana. Gondana alias Helena mengatakan “Sekarang aku tidak akan penah bisa mengampuni Ashoka dan akan membunuhnya”. Siamak tertawa dan ia mengatakan pada Helena tantang apa yang sudah terjadi karena ia benar-benar melihatnya dan seolah tidak percaya.
Siamak mengatakan pada Helena “Kau harus melihat ekspresi ketakutan di wajah Sushima, Sushima takut jika kematiannya akan datang dan itu bukan kebahagiaan atas kematian Ashoka”.
Helen berpikir "Ashoka begitu mencintai India, karena ia selalu terpengaruh oleh emosi, dan merugikan dirinya sendiri dengan terus mengungkap kebenaran" sepuluh tahun yang lalu, aku mengatakan yang sebenarnya pembunuh Chanakya, dan Ashoka begitu marah sebagai hasilnya, ia harus menghadapi sepuluh tahun di pengasingan, dan ketika ia kembali, ia masih memiliki kemarahan yang sama dan berusaha menyelamatkan seorang gadis, dan kehilangan hidupnya". Helena tertawa dan berharap jika Bindu ingat dengan semua janjinya untuk menberikan hukuman mati pada Sushim.
Siamak mengatakan pada Helena " jika semua saudara-saudara ku tekah mati, maka kau dan aku bisa memerintah bersama-sama dan mewujudkan impian ayah ibu ku, impian nenek ku Helena dan mendiang Nicator untuk menguasai tahta". Siamak dan Helena tertawa bahagia, namun sebelum Siamak menyelesaikan ucapannya tiba-tiba, mereka dikejutkan dengan kedatangan Sushim yang bertepuk tangan dan mengejek Helena dan Siamak, Sushim mengatakan " akhirnya aku merasa beruntung untuk melihat Gondna, orang yang selalu ku bantu tidak ada selain nenek ku".
Helena memuji atas kelihiannya karena ia telah kembali hidup dan semua orang berfikir jika Helena sudah mati. Helena meminta agar Sushim tetap tutup mulut, karena Siamak tidak memiliki petunjuk apa pun yang sudah Sushim bicarakan.
Siamak mengejek Sushima dengan membicarakan kebersamaannya bersama dengan putri Chanda, siamak mengingat saat Chanda selalu bersama dan berada didekat dirinya ketika mereka akan berburu di hutan, Siamak mengatakan pada Sushima “Aku mengingat dengan jelas tentang gadis itu, ia selalu ingin dekat dengan ku”. Sushima marah dan mencekik leher Siamak, ia begitu sangat terkesan “Apa kau begitu menyukai Chanda?”. Helena mencoba untuk menghentikan kemarahan Sushima dengan berusaha memisahakan Sushima dari Siamak.
Helena menarik Sushima agar Sushima tidak mencelakai cucunya. Helena mengatakan agar Sushima tetap menutup mulutnya, ia beralasan Sushima tidak mempunyai bukti apapun atas apa yang ia bicarakan padanya dan membuatnya marah.
Sushima masih marah mengatakan pada Helena “ Bagaimana aku dapat duduk dengan tenang dan tidak melakukan apapun”. Helena kemudian bertanya pada Sushima “Lalu apa yang kau inginkan?” sushima memelototi Helena lalu melupakan kesombongannya, ia mengatakan pada Helena “ Aku membutuhkan setengah dari harta kalian”
Helena sendiri pun berfikir bahwa ia tidak mengetahui dimana ia menyembunyikan harta itu.

Sushima marah mengatakan pada Helena “ Jadi maksud mu aku tidak akan mendapatkan satu sen pun dari harta itu, bukankah karena kematian mu sendiri aku akan mendapatkan setengah dari harta milik mu dan itu sesuai dengan janji mu dengan Bindu”. Sushima benar-benar marah dan Helena kembali menenangkannya.
Sementara Ashoka masih menyerang Dashkin dengan kayu secara bertubi-tubi tanpa ampun dan Ashoka mengarahkan kayu di leher Dashkin dari bekakang , Ashoka menuntut agar memberi tahu dimana tempat persembunyian Gondana namun Dashkin tetap menolak dan memberontak untuk memberi tahu dan membeberkan tentang Gondana.
Ketika itu, Siamak mencoba untuk mengalihkan perhatian Sushima, namun Helana meminta agar Siamak tetap diam, kemudian Helena setuju untuk memberikannya pada Sushima, Sushima tersenyum senang mendengarkan hal itu. Sushima mengatakan “ Bukankah Ashoka sudah mati dan ia tidak akan bertahan hidup dan bertahan setelah terjatuh dari ketinggian yang sangat curam, bahkan jika Ashoka menginginkan ia dapat menarik kalian bersama dengannya”. Helena dan Siamak tegang mendengarnya.
Ashoka terus memukuli Dashkin yang tetap bungkam dengan kayu agar ia mau berbicara, Ahoka mengingatkan Dashkin tentang kekejaman yang sudah Gondana lakukan, Dashkin babak belur, akhirnya Ashoka memukulkan kayu dikepalanya dengan keras dan membuat Dashkin tidak sadarkan diri
Disisi lain, Kaurvaki yang masih pingsan terus berguam memanggil nama Ashoka, sementara itu Ashoka masih menangani Dashkin, Ashoka meyakinkan bahwa ia tidak akan pernah mengampuni Gondana.
Kaurvaki yang masih berbaring pingsan di tepian sungai terus memanggil Ashoka, Kaurvaki membuka matanya dan Ashoka kembali untuk menemui Kaurvaki dan menaruh kaurvaki di atas pangkuannya, Kaurvaki mendapatkan setengah kesadarannya dan membuka natanya. Ashoka mengatakan “Aku ada disini, di samping mu, Ashoka menunjukkan benang Kavach Raksha milik Kaurvaki " lihatlah ini, aku berhasil menemukannya" Kaurvaki tersenyum dan Asohka memasangkan benang tersebut di pergelangan tangan Kaurvaki, dan Kaurvaki kembali menejamkan matanya di pangkuan Ashoka. Ashoka duduk menemani Kaurvaki dan bernafas lega di dekat air terjun.
Di istana Magadha, semua orang berkumpul diruang pertemuan istana dan berduka karena mereka semua mengetahu kejadian teragis yang telah menimpa Ashoka.
Bindu meminta pada sushim agar ia berdoa agar ashoka tetap hidup dan selamat. Bindu marah menyatakan di ruang sidang, " jika sampai sore hari ini, Sushim tidak memiliki berita tentang ashoka masih hidup, maka malam harinya , sushim pun akan menutup mata untuk selamanya".
Sushim mendengar itu menjadi tegang, begitu juga dengan mahamatya, dharma dan acharya radhagupta pun tegang. ibu sushim ikut berbicara atas bana putranya, cahru mengatakan " Bukankah itu hanya kecelakaan belaka, dan sushim tidak bisa disalahkan dan dihukum untuk hak itu"
Sushim mengatakan pada Bindu " kebenaran memang aku ingin membunuh Ashoka ". bindu mengatakan "aku tidak membutuhkan logika, tetapi hanya perlu putraku Ashoka hidup" .
Bindu meminta Radgagupta untuk mencari tahu dari mata-matanya tentang keberadaan ashoka. Radhagupta mengangguk dan segera pergi menuruti perintah yang samrat Bindusar berikan kepadanya.
Rani Dharma meminta agar Samarat Bindusar tetap besabar karena hati Rani Dharma mengatakan bahwa tidak akan terjadi apapun pada Ashoka, dan sebagai orang tua jangan berhati kejam dan itu hanya akan menghancurkan hubungan keluarga saja. Namun Cahru menatap Dharma penuh kebencian.

Bindu mengatakan pada Rani Dharma " aku tidak hanya menghawatirjan Ashoka tapi aku juga nenghawaturkan putri Padmawati, ia pergi bersama Ashoka dan jika terjadi sesuatu padanya, itu akan menjadi hal yang buruk bagi ku" Devi bergegas meyakinkan Bindu, ia mengatakan " kaurvaki pun tidak akan bisa mati, seperti saat ia telah menunggu sepanjang hidupnya, ia tidak bisa mati tanpa mendapatkan kesempatan untuk bisa mengembalikan apa yang telah hilang darinya selama bertahun-tahun" . sushima bertanya pada Devi “Apa maksud mu?”
Bindu dan semua orang pun Bingung dengan apa yang Devi katakan, Devi pun ketakutan ketika semua orang bertanya tentang maksud ucapannya tapi vitashoka menggunakan kecerdasannya, dan mengatakan " seperti gadis manapun itu, ia juga ingin menikah dengan Ashoka". Devi tersenyum nendengar ucapan Vitaashoka.
Parjurit penjaga pintu datang menemui Samrat Bindusar mengatakan " Nirankush datang ke sini untuk menemui samrat Bindusar" Bindu bangkit dan mengatakan " aku tidak akan bertemu dengan Nirankhus di tempat megah, hanya sebagai raja" . Bindu ingin bicara dengan Nirankhus di deoan ruang persidangannya, prajurit mematuhi perintah Samrat Bindusar dan ia bergegas pergi untuk menyampikan pesan dari Samrat.
Sushim gelisah, ia bertanya-tanya "apa yang akan terjadi jika ashoka tidak pulang pada siang hari?". Namun Siamak bertanya-tanya "apa yang akan terjadi ketika sushim secara kebetulan membuka mulutnya tentang gondna, dan kami semua akan berada dalam kesulitan".
Diruangan pengadilan samrat Bindusar dan semua orang berkumpul, Niarankhus datang menghadap, mereka semua tampak tegang, Bindu langsung bertanya pada Niarankhus “ Apakah kau mengenali Chand sebagai Ashoka?” . Nirankhus menatap Rani Dharma dan mengingat ucapan ancaman yang telah di sampaikan terhadapnya tentang Chand
Nirankhus menjawab pertanyaan Samrat berbeda dari topik yang Bindu Bicarakan, ia mengatakan “Aku datang secepatnya dan datang menemui kalian semua hanya untuk kesejahteraan Samrat Bindusar dan juga semua keluarganya “ Rani Dharna yang duduk disamping samrat terlihat tegang.
Nirankhus mengatakan pada Bindu “ Aku akan memberikan hadiah untuk para ratu dan putri diistana ini”. Niarankhus meminta agar pengawalnya menyerahkan hadiah yang mereka bawa untuk diserahkan. Namun dengan tegas, Samrat Bindu memintanya agar tidak bertele-tele dalam memberikan keterangannya dan Bindu meminta agar Nairankhus membicarakan semuanya dengan jelas dan berani, Nirankhus bertanya “ Lalu untuk apa aku di panggil ke ruangan persidangan ini aku hanya menerima hadiah”.
BIndu memberitahu tentang alasan mengapa Nirankhus di panggil “Kau sudah dituduh melanggar penyalahgunaan kekuasaan, perdagangan wanita dan penyalahgunaan dana”. Nirankhus mulai tersentak setelah mendengarnya. Kemudian Niarankhus melihat Siamak dan Sushima dan ia berfikir tentang sesuatu untuk mengilangkan segala tuduhan yang Ashoka berikan kepada dirinya.
Nirankhus mengatakan “Orang yang mengatakan hal itu kepada mu mereka hanya merasa iri kepada ku, dan itu hanya rumor dan itu tidak didasarkan pada bukti yang jelas”. Rani Dhrma teroerangah dan menolak untuk percaya, ia menatap Samrat. Mahamatya kakatak tersenyum mendengar ucapan Nirankhus.
Samrat Bindusar mengatakan pada Nirankhus “ Tuduhan ini telah di buat oleh putra ku sendiri Ashoka, saat ia kembali kepataliputra bebarapa hari yang lalu, Ashoka melihat kau sudah melakukan kejahatan untuk pertama kalinya “.
Nirankhus berkilah mengatakan pada Samrat Bindusar “ Ashoka sudah salah paham dengan ku, saat itu aku mengunjungi kuil dan Ashoka sudah salah paham dan mempunyai kesalah pahaman dengan ku “
Samrat Bindu mengatakan tentang kebenaran dan hanya akan menanyakan kebenaran itu hanya di hadapan Ashoka saja, dan Bindu memutuskan “Aku akan menyampaikan semua keputusan itu sampai Ashoka kembali”. Nirankhus merasa lega mendengar pernyataan samrat Bindusar, dan ia berbalik akan pergi meninggalkan ruang pengadilan, 
Saat Nairankhus akan pergi dari ruang persidangan, semua orang melihat Ashoka datang bersama dengan putri Kaurvaki ke pengadilan, Niarankhus terperangah saat melihat kedatangan Ashoka di depan matanya, ia terkejut. Samrat herdiri melihat Ashoka datang, dan semua orang yang hadir ikut berdiri.

Ashoka bersama dengan Kaurvaki berjalan bersama memasuki ruang persidangan, Rani Dharma dan Samart Bindusar terlihat bahagia melihat kedatangan Ashoka, namun tidak dengan semua musuh yang menantang Ashoka mereka tampak tidak suka melihat Ashoka datang dengan selamat, mereka Nampak sangat marah dengan kehadiran Ashoka.
Vitaashoka bergegas berlari untuk memeluk kakaknya, ia mengungkapkan betapa bahagia dirinya melihat kakaknya masih hidup, Ashoka melirik Nirankhus yang berdiri di hadapannya.
Rani Dharma pun bergegas berlari untuk menemui Ashoka dan Kaurvaki, Ashoka tersenyum pada ibunya dan Ashoka segera menyentuh kaki ibunya dan meminta berkah darinya. Rani Dharma menyentuh wajah Kaurvaki dengan penuh kasih sayang dan ia senang melihat Kaurvaki juga telah kembali dengan selamat. Vitaashoka dan Rani Dharma kembali pada tempat masing - masing.
Kaurvaki menoleh ketika melihat Devi bergegas berlari kehadapannya dan memeluknya dengan erat, dan mereka tersenyum bahagia menumpahkan kerinduan. Sushima dan Siamak hanya terdiam tanpa sepatah kata yang terucap dari mulut mereka. Samrat Bindusar pun senang , ia merasa lega dan bahagia dan ia bertanya pada putranya Ashoka “Apakah kau baik-baik saja?” Ashoka hanya tersenyum dan mengangguk. Dan Samarat Bindusar bertanya pada putri Padmawati “Apakah kau baik-baik saja, pasti Ashoka telah mengurus dan merawat mu dengan baik”.
Kaurvaki hanya terdiam, ia mengingat saat Ashoka menyelamatkan dan menariknya dari kuda yang tidak bisa ia kendalikan, kemudian mereka tercebur besama ke sungai, Kaurvaki juga mengingat saat ia tertidur dengan pulas dipangkuan Ashoka dan ia tersadar, Kaurvaki tersenyum bahagia dan mengenggam dengan erat tangan Ashoka menatap wajah Ashoka yang tidur nyenyak sambil duduk dan memangku Kaurvaki, kemudian Kaurvaki terbangun dan mereka duduk bersampingan.
Kaurvaki bertanya dengan ragu pada Ashoka “ Mengapa kau mau mempertaruhkan naywa mu demi hidup ku?”. Ashoka berfikir “ Karena kau milik ku dan aku harus menyelamatkan mu Kaurvaki”. Kemudian Ashoka berdiri dengan dingin ia menjawab dengan alasan yang lain pada Kaurvaki “Itu hanyalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan mu”, kemudian Ashoka mengulurkan tangannya namun kaurvaki menolak dan ia berdiri sendiri dan pergi mengabaikan Ashoka.
Dan pikiran Kaurvaki pun berakhir ketika ia mengingat bagaimana Ashoka telah menyelamatkan dan merawat dirinya. Kemudian, Kaurvaki menjawab pertanyaan samrat Bindusar “Iya samrat, aku baik--baik saja dan sudah di selamatkan oleh pangeran Ashoka, dan Ashoka selalu menjaga dan merawat ku, Ashoka akan melaukannya kepada siapapun yang sedang dalam kesulitan dan ia akan membantunya”. Dharma dan samrat Bindusar begitu tampak bahagia mendengar itu dari Kaurvaki.
Saat itu, Nirankhus akan pergi namun Ashoka menarik tangannya dan menghentikannya, Ashoka mengatakan “ Kau mau pergi kemana?”. Apakah kau akan melarikan diri mu? bahkan kau mau pergi saat pertemuan ini belum di mulai?" ”. Ceritakanlah semua di hadapan semua orang dengan apa yang telah kau lakukan”. Nirankhus tegang dan ketakutan
Precap: Ashoka menghadapi Nirankush dan meminta kepada Niarankhus untuk membebrkan segala sesuatu yang ia tahu tentang Gondna karena itu akan menguntungkan dirinya, hari ini atau besok kau hanya akan terus di tanyai sampai kami menemukan Gondana.
Siamak kembali datang ke hadapan Helena, Siamak marah dengan Helena dan mengatakan pada Helena “Ak tidak akan membiarkan pengorbanan ayah ku pergi sia-sia, aku akan membalas kematiannya dan membunuh ashoka, dan tidak aka nada orang yang dapat menyelamatkan dirinya”. Helena hanya menatap siamak dan diam

Rabu, 29 Juni 2016

CAS 370 : ASHOKA DAN KAURVAKI SALING MEMBAKAR CEMBURU, KAURVAKI KESAL MEMACU KUDANYA DENGAN CEPAT DAN KESULITAN UNTUK MENGENDALIKAN KUDA ASHOKA BERLARI MENGEJARNYA DARI BELAKANG UNTUK MENYELAMATKANNYA, MEREKA BERDUA TERCEBUR KESUNGAI, ASHOKA MENEMUKAN BEBERAPA PETI HARTA KARUN DI HUTAN


SKRIP SINOP : Rabu, 29 Juni 2016. Kode CAS 28.06
Dihutan, Siamak mengintip dari balik pohon dan memegang belatinya, ia berfikir akan mencelakai Guard yang sedang makan rerumputan dan Siamak memutuskan untuk membuatnya kaki Guard terluka sehingga dapat melemahkan kudanya, dan ketika ashoka lengah, ia terluka, dan mungkin akan mati.

Siamak berpikir kematian Ashoka akan segera dihubungkan dengan sushim, dan Sushim akan menghadapi hukuman mati setelah itu. Siamak meneluarkan belatinya is mendekati Guard dan ajan memutuskan tali kendali kuda, saat itu Guard menendang dengan keras dan membuat Siamak jatuh tersungkur, Siamak berpikir kuda dan hewan setia pada Ashoka dan ia berjalan pergi dan marah.
Sementara itu, Putri Chanda sedang melakukan aarti puja pada kuda yang akan ia tunggangi, ia berdoa untuk keselanatannya saat ia menaiki kuda tersebut karena ia takut. Sushim datang dan bertanya" bagaimana bisa kau akan membatu merawat kuda, dan berencana untuk menikah dengan ku?".
Chanda membenarkan" aku hanya memiliki kesulitan saat menaikinya tapi setelah itu tidak lagi. sushim terlihat meremehkan Chanda dan kemudian meninggalkannya.

Kaurvaki yang sedang menahan cemburu berat pada Ashoka yang semakin akrab dengan Anandini, Kaurvaki kesal melihat ashoka sengaja semakin dekat dengan putri Anandini dengan dalih sedang belajar memanah. Kaurvaki berpikir "Ashoka bersama dengan anandini tapi tujuan dan konsentrasinya ada ditempat lain".
Kaurvaki yang sedang kesal menatap kedekatan Ashoka dengan Anandini kemudian menemukan sushim sedang duduk di tempat yang berdekatan sedang memegang pedang. Kaurvaki saat itu ragu, Kaurvaki berpikir "Aku ingin Ashoka juga cemburu, tapi sekarang Askoka harus membakar di dalam api yang sama, ketika ia melihat dirinya dengan sushim, dan itu akan menjadi keadilan yang sangat sah untuk ku". Ashoka terlihat gugup dan tegang, karena ia menemukan kaurvaki berjalan melewatinya dan sengaja mengacuhkannya kemudian panah terlepas kebawah, Kaurvaki menemui Sushim dan menyapa "pangeran sushim" Sushim terlihat tegang saat Kaurvaki ada di sampingnya.
Sushim mengingat pertemuan terakhirnya dengan Kaurvaki saat ia mendekap secara diam-diam ketika kaurvaki sedang berlatih menanah dan saat itu Sushin merasa canggung dan tegang saat kaurvaki mengajaknya berbicara .
Ashoka salah tingkah dan terus mengamati kaurvaki dan Ashoka berbicara dengan nada keras pada Anandini ketika ia akan memberi anak panah dan mematahkannya untuk sengaja mengganggu kaurvaki,
Ashoka berpikir bahwa Kaurvaki akan melakukan apa yang tidak pernah ia bayangkan untuk melakukannya, dan bahkan Ashoka tidak mau menghentikannya.
Ternyata Kaurvaki yang duduk di samping Sushim mulai akrab ashoka meminta Anandini untuk tetap terus berlatih, sementara itu mata Ashoka terus terpaku pada Kaurvaki. kaurvaki menyentuh tangan Sushim, ia segera mengusulkan pada sushim untuk berburu bersama-sama. Sushim setuju dengan permintaan Kaurvaki dan mengajaknya pergi Sushim mengatakan " aku lebih bersemangat untuk melakukannya".
Di dalam hutan, Siamak diam-diam mendekati kuda hitam Sushim dan memutuskan tali kendali kuda, Siamak mencoba untuk melakukan hal yang sama dengan kuda sushim sehingga Ashoka dapat menghadapi hukuman mati. saat itu Sushim dan kaurvaki mendekati kuda, Sushim akan membantu kaurvaki untuk menaiki kuda namun Kaurvaki tersenyum geli saat Sushim menacapkan pedangnya ke tanah dan akan membantunya naik ke atas kuda Kaurvaki menaiki kuda sendiri dan membuat sushim seperti orang bodoh dan memuji kaurvaki saat ia melihatnya duduk secara alami saat menaiki kuda
Ashoka bersama Anandini pergi mencari Guard mereka juga akan berburu, Ashoka sangat tegang melihat kedekatan Kaurvaki dengan Sushim.
Ashoka bersama Anandini berbicara tentang kualitas kuda yang baik, mereka berjalan menghampiri Guard terus menghindar saat Anandini mencoba menaikinya dan membuat kaurvaki tertawa, kemudian Ashoka membantu Anandini menaiki kuda lain, dan kaurvaki semakin panas dan kemudian mengacuhkan Ashoka, mereka berdua terus memancing emosi satu sama lain, bahkan dengan dalih saling mengabaikan.
Ashoka terus sengaja membakar cemburu Kaurvaki, sementara itu Anandini terus dengan sengaja mencoba menggoda Ashoka, Kaurvaki Gusar, ia memacu kuda menyusuk Sushin agar tidak dapat melihat Ashoka lagi
Sushim tiba dan bergabung, ashoka dan Anandini pun pergi menaiki kuda, Putri Chanda datang dan dengan sangat kecewa menemukan sushim sudah pergi meninggalkan dirinya.
Siamak menegur Chanda, ia mengatakan "kau bisa bersama dengan ku karena aku juga akan berburu" Chanda tampak tidak tertarik dengan tawaran Siamak. Chanda berpikir bahwa ketika ia tidak akan tertarik dengan calon pengantin pria lainnya , maka apakah mungkinan akan terjadi pernikahan?"
Ashoka dan Kaurvaki terus saling menatap mata satu sama lain, sementara sushim bertanya-tanya "apakah rencana yang akan Ashoka lakukan terhadap gondna dalam perburuan ini". Sementara Ashoka heran saat menemukan Sushim sedang berusaha untuk memikirkan hal lain.
Indera Pendengaran Ashoka dengan tajam mendengar adanya bintang di balik semak-semak dan Ashoka berusaha untuk mendapatkan buruannya ia mengambil busur dan melepaskan anak panah sementara yang lain menonton dan antisipasi. 
Sushim mencerca Ashoka tidak bisa mendapatkan tujuan yang tepat. kaurvaki mengatakan " begitulah yang terjadi, ketika penglihatan ada tempat lain, dan tujuannya ada di tempat lain" . mereka masuk ke dalam hutan.

Sementara itu Dashkin ( orang kepercayaan Gondana )terus mata-matai mengintai dari balik semak-semak, dan melihat gerak gerik Ashoka, ia ketakutan saat Ashoka melepaskan anak panah dan hampir mencelakainya anak panah itu menancap ke batang pohon.
Siamak meminta pada chanda buru-buru memacu kudanya, tapi Chanda mengatakan " aku lelah, aku tidak bisa pergi lebih cepat daripada ini". Siamak pasrah ia frustrasi untuk mengejar ketinggalan saudara-saudaranya.
Di dalam hutan, Kaurvaki dan Sushim sedang mengawasi suara, Ashoka melewati Kaurvaki dan terus menatapnya, Sushima kembali mendengar suara dengusan beberapa binatang dan bersiap-untuk beburu dengan tajam mereka mengamati, untuk mencoba dan menemukan sumber suara, dan kemudian kaurvaki dan Anandini mempersiapkan busur dan anak panah mereka, Kaurvaki terlebih dahulu menarik busur dan anak panahnya, Anandini terkejut menatap kearah Kaurvaki yang terlebih dahulu mearik anak panahnya dan sepertinya berhasil mendpatkan buruannya tersebut. Ashoka tersenyum senang, beberapa prajurit mengambil hasil buruannya namun Anandini Nampak kesal dan cemburu karena Ashoka begitu bahagia dan tersenyum untuk keberhasilan Kaurvaki mendapatkan buruannya
Sushim mengambil kesempatan lain untuk kembali mengejek ashoka lagi atas kegagalannya tidak mendapatkan hasil buruan apapun. Dan Sushima menguji kehebatan memeanah putri padmwati alias Kaurvaki 
Ashoka kembali menggoda Anandini untuk memberikan kembali efek yang bagus sehingga kaurvaki bertambah marah dan bergegas pergi, Kaurvaki menendang kuda untuk mempercepat laju kudanya secara drastis kuda dengan drastis. Sementara itu Ashoka dan Anandini saing tersenyum

Laju kuda Kaurvaki menjadi tidak terkendali, dan ia berteriak dan memanggil nama ashoka dan Ashoka segera menunggangi kudanya, ia begitu tampak tegang menuju ke sana. 
Siamak dan chanda mengejar akhirnya sampai di tempat Sushima dan Anandini tinggal sementara Ashoka memacu kudanya dan bergegas mengejar kuda Kaurvaki yang tidak dapat dikendalikan 
Siamak bertanya-tanya "ada apa, bukankah itu putri yang sama yang berada di kuda milik sushim?"

Sementara itu ashoka terus memacu Guard agar dapat menghentikan kuda yang Kaurvaki naiki dan Ashoka berusaha meminta kaurvaki untuk memberikan tangannya, tapi Kaurvaki terlalu takut dan terkejut, kaurvaki mencoba mengukurkan tangannya tapi jaraknya terlalu jauh. Ashoka turun Guard dan berlari terus berlari mengejar kuda yang Kaurvaki tumpangi, Guard terus berlari dan mengikuti disamping Kaurvaki dan kuda Kaurvaki yang berlari tanpa kendali
Kuda terus berlari membawa Kaurvaki hampir tak sadarkan diri di atasnya, Ashoka mencoba untuk menyelamatjan Kaurvaki dan berlari untuk menolongnya bagaimanapun, Ashoka terus berkaru untuk mengikuti laju kuda yang tidak terkendalikan, Ashoka terus belari mengulurkan tangannya dan 
akhirnya Ashoka berhasil memegangi tangan Kaurvaki , dan menariknya turun, dan kemudian mereka terjatuh berguling-guling sampai ke bawah satu sama lain dari atas tebing, dan jatuh bersama-sama kealiran sungai yang sangat curam, Ashoka dan Kaurvaki tercebur ke sungai.

Sushima berlari kearah sudaranya hilang, begitu juga dengan siamak bersama putri Anandini dan putri Chanda mereka melihat ke bawah tebing, tapi mereka tidak menemukan orang di air terjun yang curam, sehingga membuat mereka sulit untuk percaya bahwa mungkin Ashoka dan Kaurvaki masih hidup setelah terjatuh parah.
Anandini meminta chanda untuk tidak perlu khawatir, ia yakin karena ashoka tidak bisa mati, dan minimal bukan untuk Padmawati, Anandini yakin Ashoka akan datang kembali. Sushim berpikir " aku harus senang melihat ashoka mati", tapi ia takut bahwa jika benar, maka bindu tidak ajan pernah mau memaafkannya Sementara itu Siamak tersenyum senang bahwa rencananya berhasil sempurna , dan sekarang sushim akan dimintai tanggung jawab. Sementara itu, sushim berpikir bahwa ini bisa menjadi kecelakaan , atau konspirasi, dan ada saksi mata yang melihat, ia kemudian menemukan jika tali kendali kuda dipotong, dan bertanya-tanya "apakah ashoka ingin sengaja membunuhnya", tapi kemudian Sushim berpikir " Ashoka tahu ia juga akan dibunuh" dan bahwa ini bau tersebut bukan dari ashoka dan keajaiban bisa saja terjadi.
Ashoka keluar dari air membawa kaurvaki pingsan di pelukannya. ia menaruh Kaurvaki di temoat yang aman di tepian sungai , dan kemudian Ashoka meminta Kaurvaki untuk bangun, dan terus memanggil namanya. Ashoka menemukan bahwa napasnya pendek, dan Ashoka mengira jika Kaurvaki hanya selalu berpura-pura, Ashoka dapat menanggung semua amukan tapi bukan hal ini.
Ashoka terus neneouk wajah Kaurvaki dan terus menyebut nananya dan memintanya bangun, Ashks mencoba untuk menekan di dada Kaurvaki untuk menarik air keluar dari paru-parunya, Ashoka panik terus memanggil nama Kaurvaki terus menerus.
Karvaki banyak memuntahkan air Kaurvaki akhirnya ahirnya terbatuk dan membuka matanya, dan dalam keadaan bingung, samar - samar Kaurvaki mendengar Ashoka berbicara tentang bagaimana Ashoka menariknya keluar, Ashoka mengusap wajahnya dan ketika Kaurvaki akan mengusap wajah Ashoka, Kaurvaki kembali pingsan saat menyadari benang Raksha Kavachnya (benang suci dari kuil) hilang dari pergelangan tangannya.
Ashoka kemudian meninggalkan Kaurvaki yang masih pingsan sendirian di dekat tepian sungai, Ashoka pergi menyusuri jalan dan ia menemukan benang merah dan kuning di sekitar dedaunan, Ashoka melihat kesekeliling dan mendongak ia menemukan peti peti harta karun di daerah terpencil ini, dan bertanya-tanya " bagaimana mungkin ini bisa terjadi,
Sementara itu Siamak, Sushim, Chanda, Anandini masih melihat ke aliran air sungai yang sangat curam diam-diam sushim bergegas keluar dari hutan menuju pada kuda hitam Sushim menemukan tali kendali kuda telah terputus dan sushim berpikir bahwa Siamak ada belakang kecekalaan itu. Sushima menemukan Siamak berlari dan ia mengikutinya.
Ashoka memegang benang merah dan kuning dan ia akan menemui Kaurvaki dan sudah menemukan benang Raksha Kavach milik kaurvaki dengan sadar ia mengucapkan terima kasih karena sudah menemujan Kavach, Ashoka tersenyum senang dan ia terkejut menemukan beberapa peti tak bertuan ia yakin mungkin bisa menemukan Gondna. Ashoka panik melihat ke sekeliling, dan akhirnya menemukan harta yang Gondana tinggalkan dan ia merasa lega.
Precap: Siamak mengatakan pada helena, bahwa ia harus melihat ekspresi ketakutan di wajah sushimbsaat Sushim takut kematiannya yang akan datang, bukan atas kebahagiaan kematian Ashoka.
Helen berharap bindu ingat sesuai janjinya. Bindu menyatakan di ruang sidang, bahwa jika hingga sore hari ini, ia tidak memiliki berita jiKa ashoka menjadi hidup, maka malam ini sushim akan menutup matanya selamany. sushim mendengarnya, ia tampak tegang, bersama dengan mahamatya, dharma dan Radhagupta.

Selasa, 28 Juni 2016

CAS 369 : PERSAINGAN UNTUK CALON ISTRI PANGERAN, IBU SUSHIMA MENYIDIR DEWI DHARMA, SIAMAK DATANG KEMBALI UNTUK MEMPERINGATI HELENA, ASHOKA DENGAN SENGAJA MENDEKATI PUTRI ANINDINI DAN BERTUJUAN AGAR KAYRVAKI CEMBURU DAN MEREKA SENGAHA MEMBIDIKKAN ANAK PANAH PADA JAURVAKI YANG SEDANG MEMETIK BUNGA


SKRIP SINOP : SELASA,28 JUNI 2016. KODE CAS : 27 06

Ruang Pertemuan 
Dewi Dharma menyambut para tamu undangan untuk calon istri pangeran, dalam Sesi / bagian dari pelatihan untuk sayembara pemilihan calon istri untuk pangeran akan segera dimulai , Dewi Dharma mnyambut mereka semua kemudian tanpa di duga ibu dari pangeran Sushima datang menyelak pembicaraan dan kemudian mengambil tempat mereka bersama putri, sementara dengan dingin dan wajah yang ketus ibu Sushim menatap Dharma.

Ibu Sushim mulai menjelaskan bagian persyaratan untuk demua kandidat putri, yang akan menjadi standar istri yang baik,ia mengatakan "tugas pertama seorang istri, adalah memasak untuk suaminya, jika perlu mengambilkan pedang untuk menyelanatkan suaminya jika di perlujan dan akhirnya semua harus tersusun dengan baik, sehingga tidak ada wanita lain yang mengambil suaminya".

Ibu Sushim menyindir Dewi Dharma, ia mengatakan "Wanita yang mempunyai sifat- sifat seoertu itu akan nenjadu ibu rumah tangga yang super, ratu yang cukup sempurna untuk Mengubah dari rumah ke rumah.

Dengan keras Dewi Dharma membantah ucapan yang disampaikan oleh Sushim tidak sesuai tapi ibu Sushim tidak peduli, para tamu putri yang di undang dengan sangat serius mendengarkan dengan seksama.

Kaurvaki mengungkapkan pendapatnya "aku tidak tahu pulao, dan menyempurnakan penamilan masa masakan". Kaurvaki memohon pada kedua ratu untuk nemberikanya pelajaran tersebut, dan semua orang mengungkapkan pendapat yang sama dan ibu Sushim mematuhi keinginan mereka.
sementara itu Dharma hanya tersenyum dan ratu Cahrumitra membawa semua putri untuk datang ke dapur istana.

Dapur Istana 
Cahru membawa semua peserta putri untuk ke dapur, Cahru mengatakan kepada mereka tentang bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat pulao goos. 

Kemudian Dewi Dharma datang untuk menceritakan semuanya, tapi tidak perlu untuk menjawab untuk hal yang sangat penting, "itu hanyalah garam". semua putri terkejut, sementara Cahru hanya terdiam dan menahan amarahnya.

Dharma kemudian menunjukkan kesesuaian antara bahan-bahan untuk membuat pulao yang baik, dan untuk kualitas seorang istri yang baik, maupun sifat-sifat kepribadiannya.

Semua peserta putri mendengarkan dengan saksama ucapan Dewi Dharma, karena mereka merasa kewalahan pada pengajaran yang baik seperti itu. dharma menjekaskan antara kesesuaian antara garam di pulao, untuk mencintai dan pengorbanan dalam kehidupan perkawinan, dan meminta mereka untuk memiliki keseimbangan cinta, untuk menjaga raja mereka di jalur yang benar, dan menjaga keseimbangan perkawinan mereka. Cahru kemuidan pergi meninggalkan semua putri.

Kaurvaki bertanya pada Dewi harma tentang cakupan materi karena telah diberikan pekajaran seperti yangvtelah di jekaskan dan itu sangat sempurna dari apa yang mereka cari dalam diri seorang istri.

Dharma kemudian memberi tahu pada mereka tentang level kompetisi, untuk menguji ketangkasan mereka dalam Panahan dan pertahanan diri, dan menunjukan kemampuan sajian makanan dan keterampilan yang tersusun dalam beberapa kelompok. mereka terkejut.

Dharma mengatakan "siapa pun yang menang kompetisi akan mengambil kesempatan pertama untuk memilih pengantin pria, dan menikah dengannya". Semua kandidat putri yang hadir begitu gembira mengikutinya.

Dewi Dharma sudah pergi , dan pergumulan (persaingan) mereja dimulai diantara kandidat putri, karena masing-masing mencoba untuk mengalahkan yang lainnya.

Kaurvaki berpikir jika ia sudah menetapkan pilihannya hanya untuk Ashoka, "aku tidak akan harus pergi dan melalui semua ini". Kaurvaki memutuskan bahwa dia harus memenangkan kompetisi bagaimanapun caranya dan ia takut pikirannya tidak tenang jika ia tidak dapat menang. chanda tahu Kaurvaki tegang, dan memberikan senyuman untuk meyakinkan kaurvaki.

Di koridor Laur Istana
Sambil berjalan melewati koridor luar istana, Acharya Radhagupta mengatakan pada Bindu " Ashoka ingin membahas perkembangan terakhir dari gondna, tapi di ruang strategi, dan itu juga sendiri" bindu tegang, ia bertanya "mengapa begitu?".

Radhagupta mengatakan "Ashoka tidak ingin orang lain tahu tentang hal itu". Sementara itu, sushim dan Siamak mereka berdua bersembunyi di balik pilar untuk menguping pembicaraan mereka. Kemudian Ashoka datang memberikan salam dan Sushima menyembunyikan dirinya agar tidak terlihat oleh Ashoka.
Bindu berbicara tentang apa yang Radhagupta sudah dikatakan pada Ashoka, sementara Ashoka mendengarkan dengan penuh perhatian. Bindu meminta ashoka untuk bertemu dengannya di koridor untuk bicara tentang perkembangannya, dan meminta mengenai senua mata-mata untuk tetap waspada pada gondna, bahwa sebekumnya ia harus melaporkan semuanya ke ruang sidang, dan strategi ke arah itu.

Ashoka menemukan gerak gerik sushim berdiri di pilar dan mengerti bahwa ia berada tidak jauh dari jarak tempatnya berada ia melihatnya dari pantulan prisai yang tergantung di atas tembok kemudain Ashoka yakin jika Sushima sedang mengupung atas apa yang akan dibicarakannya dengan bersembunyi agar dapat mendengar semua jawabannya. 

Ashoka mengatakan " aku telah mengatur segalanya dengan sempurna, dan malam ini dia akan berhasil mendapatkan gondna bagaimanapun caranya". Bindu memberikan ucapan selamat. Ashoka mempersilahkan Bindu pergi disusul dengan Radgahupta dan Ashoka dan setelah semua pergi. Sushim dan Siamak berdiri kecewa. setelah Ashoka dan bindu pergi, Siamak keluar dari persembunyian, dan Sushima mencurigai Siamak yang terburu-buru untuk pergi.

Sushim bertanya-tanya " apa tujuan Siamak, ia sengaja mendengar percakapan dan bertanya apakah Siamak dan gondna mempunyai terkait dengan Gondana.

Dihutan 
Diam-diam Sushim yang curiga ia mulai mengikuti Siamak, karena ia pergi dengan berjalan kaki dan melewati hutan. Sementara itu Sushima terus ,mengikuti Siamak dari belakang, Siamak menghentikan langkah kakinya, Sushima buru-buru bersembunyi dibalik semak-semak dan ketika Siamak menoleh ia tidak menemukan siapapun. Siamak mengenali baju Sushima yang terlihat dan ia terburu-buru untuk berlari dan Sushima mengejarnya di belakang, kemudian Sushima kehilangan jejak Siamak karena ia telah menyembunyikan dirinya di balik pepohonan yang lainnya, Sushima begitu kesal.

Di Kamar Acharya Radagupta
Sementara itu, Radhagupta dan ashoka menyusun strategi mereka berikutnya, dan Radagupta meminta pada Ashoka untuk menerangkan tentang rencananya yang ada dalam pikirannya dan bagaimana ia berencana untuk mencapainya.
Ashoka mengatakan " mereka harus berpura-pura menjadi acuh tak acuh terhadap rencana musuh untuk mengakali dirinya, dan jika sushim terkait dengan gondna, ia pasti akan pergi untuk mengingatkan mereka, dan jika ia marah pada mereka, maka mereka pasti akan keluar dari persembunyiannya, dan untuk memberikan reaksi, yang persis mereka akan menunggu".
Radhagupta bertanya "bagaimana kau begitu yakin tentang hasil dari rencanan mu, apa yang kau sudah memikirkannya, karena keputusan gondna dan keterampilan untuk membuat strateginya menunjukkan bahwa Gindana sangat cerdas dan mereka harus memiliki penyekesauan (solusi) yang sempurna.

Tempat persembunyian Helena.
Siamak datang menemui Helena untuk menceritakan apa yang telah terjadi dan ia buru-buru bertanya apa yang mungkin bisa Ashoka tahu tentang hak itu .
Helena mengatakan " cara Ashoka terlalu percaya diri, tampaknya ashoka memiliki suatu rencana" .
Helena mengatakan "mungkin ashoka ingin menjebak mu , dan mungkin itu merupakan konspirasi".
Siamak mengatakan " risiko yang harus di tanggung senentara semua -orang sudah mulai menyukainya, terutama setelah ia menerapkan dan pengambil pajak Gondna". 
" sushim juga bahaya, karena ia terus mengikuti ku, dan kita harus berhati-hati dari keduanya".
Helen mengatakan Pada Siamak, " jika benar tujuan mereka untuk memerintah negara, maka mereka harus memperkuat pasukan militer mereka". untuk menenuhi keinginan mereka, mereka akan harus mengambil risiko yang besar untuk kemenangan mereka, karena risiko lebih besar mengarah ke keuntungan yang lebih besar”.

Kembali kekamar Radagupta 
Radhagupta bertanya "bagaimana kau begitu yakin tentang hasil dari rencanan mu, apa yang kau sudah memikirkannya, karena keputusan gondna dan keterampilan untuk membuat strateginya menunjukkan bahwa Gindana sangat cerdas dan mereka harus memiliki penyekesauan (solusi) yang sempurna.
Radhagupta menambahkan " untuk keberhasilan tahap berikutnya dari rencana mereka, mereka membutuhkan umpan untuk godaan, agar Ashoka segera dapat menarik mereka keluar".
Ashoka mengatakan "aku akan menjadi umpan tepat, karena gondna ingin aku keluar sebagai langkah pertama". Ashoka mengatakan "aku tidak akan mundur satu langkah, bahkan jika aku harus mempertaruhkan hidup ku untuk mewujudkannagar India dapat bersatu".
Di tempat persembunyian Helena 
Helena mengatakan pada Siamak " kita harus mengubah musuh sushim terhadap ashoka, sebagai aliansi (tujuan berpolitik) mereka akan berakhir satu hari nanti atau di lain waktu, jika sushim akan menguntungkan maka itu seolah-olah mati, yang lain akan bunuh diri"
Siamak bertanya pada Helena " bagaimana. Kau mengingatkan janji mu dengan Bindu?" "jika seseorang sudah meninggal, ia pun akan membunuh yang lain?". Siamak mengingat ucapan Bindusar malam itu di ring gulat ketika Ashoka dan Sushima bertarung dan ia tersenyum lega, Siamak memastikan malam itu sendiri.

Di perkemahan tamu undangan Putri
Putri Chanda menemukan putri lain sedang menikmati minuman , dan memutuskan untuk beristirahat bukannya berpartisipasi. Chanda mengingatkan pada putri Anantha bahwa ia hanya perlu ikut memilih pangeran, tapi Anantha kembali mengatakan pada Chanda "aku akan mencoba dengan cara yang lain. 
Kemudian Ibu Putri Srishti datang mencari putri Srishti dan bertanya pada putri Anatha, tapi tidak menemukannya di mana pun dan pergi. Sementara itu, Srishti bersembunyi di balik semak-semak, dan menemukan ibunya tapi tidak nau neneminya, Srishti buru-buru bergegas pergi. ia berpikir bahwa kehadiran ibunya baik dalam pekerjaan, dan hanya melakukan apa yang ibunya memintanya untuk lakukan, dan is tidak bisa mengambil risiko tersebut dalam hidupnya, dan sampai seluruh kompetisi brlum berakhir, aku akan terus bersembunyi.

Lapangan menanah 
Sementara itu, Ashoka tiba di lapangan latihan panahan, dan mencoba beberapa busur. Putri Anindini datang menemuinya dengan memegang pundank Ashoka, Anindini kemudain mengatakan " kita harus membicarakan sesuatu"
Anindini mengatakan bertanya-tanya " aku memiliki segalanya, maka apa yang ku inginkan", kemudian Anindini meyakinkan durinya " aku membutuhkan perhatian dalam pelajaran memanah, dan ingin belajar dari Ashoka. 

Ashoka berbalik dan menemukan kaurvaki sedang berdiri di tempat lain sedang memetik bunga dan Ashoka mendapat ide. Ashoka berpikir bahwa ia ingin tetap menjaga identitas dan merahasiakan namanya sebagai Kaurvaki dan buru-buru memenuhi permintaan sang Putri. Ashoka mulai memberikan pelajaran memanah pada putri anandini, dan sebagai alasan untuk memberinya pelajaran yang cukup praktis,

Ashoka sengaja membiarkan fisiknya dekat dengan Anindini, yang juga menikmati perhatian penuh dari Ashoka, tapi Ashoka mempunyai tujuan lain untuk sengaja memanah Kaurvaki, tanpa menyadari apa yang ashoka lakukan, kemudian sengaja membidik panah dan menyerang kaurvaki saat memetik bunga, mereka berdua tetawa geli sementara Kaurvai terkejut mendapat sambutan anak panah dari Anandini dan Ashoka dan hanya terdiam.

sementara itu Anandini terus bermain-main dengan Ashoka mengatakan " jika dia bersama dengannya maka dia akan pasti menang". hanya untuk membuat kaurvaki cemburu, Ashoka terus bermain bersama, dan terus bersama Anandini.

Kaurvaki melihat dari kejauhan kedekatan Ashoka dan Anandini (dalam naskah online tertulus Anindini), Ashoka kembali mengambil busur dan kembali memberikan pelajaran memenah pada sang putri yang terus menggodanya dan mereka kembali berdekatan secara fisik untuk kembali membidik anak panah, Kaurvaki melihat kedejatan Ashoka dan outru Anandini dan ia berfikir "aku tahu apa yang kau lakukan " , dan berpikir "aku akan menunggu dan melihat apa yang Ashoka lakukan"

Precap: Ashoka berlari mengejar kuda yang membawa Kaurvaki tidak sarakan diri, Ashoka meraih tangan Kaurvaki sementara kuda terus berlari tanpa terkendali Ashoka mencoba untuk memancingnya bagaimanapun caranya, kemudian ia terus mengikuti kuda. Akhirnya Ashoka berhasil memegangi tangannya, dan menariknya, dan kemudian mereka tersandung dan terjatuh dan berguling dari atas tebing hingga tercebur ke sungai.

Di tempat persembunyian Helena, Siamak mengatakan pada Helena, bahwa ia harus melihat ekspresi ketakutan di wajah sushim, bahwa kematian yang akan datang, bukan kebahagiaan kematian ashoka.
Helena berharap bindu ingat semua janjinya. Bindu menyatakan di ruang sidang, bahwa jika di sore hari ia tidak memiliki berita ashoka masih hidup, maka malam ini sushim akan menutup matanya untuk selamanya sushim menjadi tegang setekah mendengar hal itu, Mahamatya, Dharma dan Radgaguota pun tegang nendengar Bindu berbicara.

Sabtu, 25 Juni 2016

CAS 368 : KAURVAKI MENJADI SAKSI KUNCI ATAS PEMBUNUHAN TANTRIC, SUSHIMA MENCOBA NEMBUKA KEBENARAAN DENGAN BUAH ANGGUR KUAR YANG ADA DI TANGAN ASHOKA, SUSHIMA, MAHAMATYA KAALATAK, SIAMK DAN CAHRUMITRA DATANG MENEMUI IBU SURI HELENA

SKRIP SINOP : Sabtu, 25 Juni 2016. Kode CAS : 24.06
Dikoridor luar istana Magadha, Ashoka dengan kasar menegur Kaurvaki karena ia sudah semberono dan ceroboh dengan gaya feminimnya Kaurvaki berkeliaran diluar istana dan berada di dekatnya di malam hari
Kaurvaki hanya diam dan merasa malu, Kaurvaki marah pada Ashoka mengatakan "apapun yang terjadi aku datang kesana karena mencemasjan mu aku pingsan setelah memakan anggur liar pemberian mu".

Kemudian Kaurvaki mengeluarkan beberapa buah anggur liar yang tersisa yang ia ikat pada pakaiannya, Kaurvaki bertanya "Apajah benar kau sudah membunuhbTantric saat diri ku dakam keadaan pusing dan pingsan setelah aku memakan buah anggur ini?". Kaurvaki terkejut " Mengapa kau melakukannya?".
Ashoka mengatakan " Penilaian mu tanpa bukti". Kaurvaki memberikan buah anggur liar itu pada Ashoka, ia buru-buru pergi meninggalkan Ashoka. Dakan pikiran Ashoka, ia meminta maaf karena harus nelakukannya dan berbalik menyakahkan dirinya, sehinnga Ashoka bisa nenastikan kesekanatan durinya dan ia tidak mwnghadapu masalah, Ashoka tampaj tegang.

Ashoka mengatakan" jika ada yang tahu aku pergi mengikuti Sushima dan membuat Jaurvaji pingsan lalu membunuh tantric, maka mereka hanya akan membahayakan diri ku untuk mendapatkan Kaurvaki dan kehilangannya sekali, aku tidak mampu untuk kehilangan dirinya lagi"
Di Ruang Sidang, Semua orang berkumpul atas permintaan Bindusar untuk menyelidiki kematian Tantric yang masih misterius. Di depan yang mulia Bindusara, Mahamatya berbicara, sementara semua orang mendengarkan Mahamatya membuka persidangan, Mahamatya mengatakan "apa yang terjadi itu sangat salah jika ada jiwa yang saleh, yang terlibat dalam ritual dan melakukan praktik ilmu hitam sendiri, dan pembunuhan tersebut meruoakan noda di Pataliputra"

Bindu mengatakan " inilah kekejaman gondna, dan bahkan semua orang merasa jika kehancuran mereka sudah dekat".
Siamak berbicara mengatakan di hadapan semua orang dan membela Gondana " menurut ku, aku tidak berpikir jika gondna di belakang semua ini" . Bindu meminta " Atas dasar apa kay bisa mengatakan itu? " karena mereka mendapat surat yang jelas tertulis nama Gondana".

Siamak menjelaskan" surat hanya akan menuduh sesuatu dalam bentuk kata-kata yang tertulis, itu tidak cukup untuk menjadikannya sebagai bukti dan mengungkapkan kebenaran. ia menunjukkan hal lain jika gondna selalu bertindak secara diam-diam, lalu mengapa sekarang ia melakukan sesuatu di depan umum seperti ini, dan itu untuk orang suci, dan apa yang baik bisa Gonda dapatkan dari itu?".
Semua orang berfikir sependapat dengan Siamak. Ashoka mengejek Siamak bahwa cara berpikirnya berpihak pada gondna, tampaknya kau tahu segala hal twntabg Gondana? . 
Sushim mengatakan " hal itu bisa berarti jika Ashoka sedang mencoba untuk menyindir bahwa ada orang lain yang terlibat di balik pembunuhan tantric dan siapa pun yang telah melakukan hal itu, ia memiliki tujuan tersembunyi di balik itu".

Ashoka mengeluarkan buah anggur liar yang telah di curiagai oleh Sushima sebagai saksi bisu kematian Tantric dan ia masih berekeyakinan jika Ashoka dalang di balik pembunuhan guru Tantricnya.
Ashoka bertanya pada sushim " lalu apa yang sedang kau pikirkan balik pembunuhan ini?"
Mahamatya mengatakan " mungkin sushim sedang mencoba untuk menunjukkan kebenaran dan fakta jika Sushina yakin ashokalah si pembunuh itu".

Mahamatya mengatakan " tadi malam mata-mata kami menemukan jika ashoka pergi menuju gunung yang sama, dimana Tantric tinggal".
Bindu dan semua orang telihat tegang mendengar hal ini. 
Acharya Radhagupta mengatakan " mata-mata ku memberitahu sebelum Ashoka, sushima terlebih dahulu menuju gunung dan mata-mata ku dapat bertindak sebagai saksi untuk hal itu".
Semua orang bertambah bingung karena mendapatkan kenyataan dan bukti lain. Bindu mengatakan "jika memang demikian, maka mengapa mereka berdua memberitahu, mengaoa meminta tujuan tersembunyi".
Sushim mengatakan " Tapi Ayah, semua ini sangat jelas, dan ada bukti buah anggur liar itu di tangan Ashoka dan itu harus jelas siapa yang pergi dan mengapa ia menuju gunung".

Sushim bertanya pada Ashoka bagaimana buah itu?" , Sushim menunjukkannya ke seluruh ruang sidang buah anggur liar yang masih diikatkan pada kain Ashoka, semua orang tegang. Ashoka gugup saat menunjukan buah anggur merah tersebut.
Pernyataan Sushima keluar untuk meyakinkan kecurigaannya jika Ashokalah pembunih Tantric, Sushima mengemukakan keyakinannya " buah ini hanya ditemukan di gunung itu, dan melihat ini tampaknya buah ini diambil dari gunung yang sama".

Radhagupta berpikir " jika ashoka tidak memberikan jawaban yabg bijaksana, maka rencana kami akan hancur". 
Ashoka mengatakan " fakta hanya ada satu orang yang bisa tahu dengan siapa saat aku berada di gunung dan yang jelas berarti sushim ada di sana".
Mahamatya mencoba untuk mengalihkan perhatian Bindu mengatakan " pertanyaan yang lebih penting, Ashoka memiliki buah anggur liar ini bersama dengannya, buah itu ada di tangannya, dan tidak ada penjelasan yang masuk akal untuk semua itu" Semua orang bertambah tegang.
Ashoka mengatakan" buah ini ku berikan untum Padmawati, ia bisa dipanggil ke pengadilan untuk memberu kesaksuan" mereka selanjutnya setuju memanggil Kaurvaki/ padawati ke oengadilan . kemudian Samrat Bindu meminta agar putri Padmawati di hadapakan di ruang persidangan.
Putri Padmawati alias Kaurvaki akan segera dipanggil ke ruang sidang.

Kaurvaki kanarnya bersama Devi, Devi bertanya tentang rencananya mengikuti Ashoka telah berhasil, apa kau bertemu wanita itu, kaurvaki sedih mengatakan “Aku memang mengikuti Ashoka kegunung tapi ia tidak datang menemui Anindini”, kemudian seorang pelayan wanita datang menemui Kaurvaki “Kau diminta datang ke ruang persidangan Samrat Bindu ingin kau mengadadapnya”
Kaurvaki datang keruang persidangan menghadap samrat Bindu, semua matanya tampak tegang. Ashoka sangat berharap bahwa Kaurvaki tidak ingat sama sekali apa yang tejadi, keberhasilan rencananya tergantung pada apa jawaban yang kaurvaki memberikan.

Kaurvaki datang keruang sidang dan di hadapkan dengan Buah anggur liar yang di taruh di mangkuk, Bindu mengajukan beberapa pertanyaan “ Apakah kau mengetahui tentang buah itu?” Apakah benar kau bersama Ashoka pada saat Tantric mati terbunuh ?” 
Kaurvaki terdiam kemudian ia mengatakan “Ya samrat malam itu aku bersama dengan Ashoka “ kemudian Kaurvaki menatap Ashoka dan ia Mengingat ucapan Ashoka, Kaurvaki mengakui jika ia lupa semuanya karena pingsan setelah memakan buah anggur liar itu, 
Bindu mempersilahkan Kaurvaki pergi dan boleh bersaksi saat ia ingat semuanya

Ashoka mengatakan pada Bindu “ Samrat kau sudah mendengarkan kesaksian putrid Padmawati aku memang berada di gunung besama dengannya dan kesaksiannya telah membuktikan semua ini tidak ada kaitannya dengan ku”. Bindu berterima kasih pada Kaurvaki atas semua keterangannya yang akan membuktikan dalang pembunuhan Tantric dan ia tidak bisa membiarkan pembunuhnya lepas dari jeratan hukum.
Kaurvaki pergi dari ruang persidangan, Ashoka yang menyembunyikan kegelisahannya merasa lega
Kemudian, Bindu memarahi Sushima di depan mata semua orang atas semua tuduhan dan kecurigaan Sushima jika Ashoka terlibat dengan pembunuhan Tantric, Sushima mencoba memberikan penjelasan atas kecurigaannya terhadap Ashoka, namun Bindu tetap pada pendiriannya, saat itu Charu yang berada diruang persidangan terkejut. Samara Bindusar tetap pada pendiriannya “ Kau sudah mendengarkan kesaksian putri padmawati dan itu jelas membuktikan jika Gondana dalang dari pembunuhan itu”. Bindu pergi diikuti oleh Cahru di belakangnya.

Di kamar Acharya, acharya Radhagupta mengucapkan selamat pada ashoka atas kemenangan pertamanya menuju awal bab pertama untuk menuju India bersatu. Sementara itu Di tempat persembunyian Ibu Suri Helena, Siamak, Kaalatak dan Cahru datang kesana. Sushima sangat marah dan frustasi terhadap kecerobohan Gondana karena sudah membunuh Tantric, ketika ia ingin memberikannya sebuah taktik baru untuk menyingkirkan Ashoka dan Bindu sudah berbalik merasa tidak berdaya kepadanya.
Ashoka mengatakan "Tempat persembunyian Gondana masih belum bisa di ketahui dan sekarang ia menanggung atas tuduhan pembunuhan ini, karena bukan ia yang sudah melakukannya dan pasti ia akan kembali berinteraksi dan akan menunjukkannya di depan mata mereka"
Radhagupta mengatakan "Aku memiliki keyakinan yang penuh bahwa setelah kejadian ini Gondana dan rakyatnya harus bekerja di luar startegi mereka berikutnya"

Helena dan Siamak terlihat sangat tegang ketika ia mengetahui masalah yang terjadi, Helena merasa jika mereka sangat bodoh jika Gondana di balik semua itu, Helena mengatakan "Kalian tidak menyadari jika berada di dalam perangkap Ashoka untuk menangkap mereka ". Helena menambahkan "Aku tidak melupakan apapun dan tidak akan membiarkan diri ku lupa, dan faktanya aku akan membalas dendam yang sempurna atas kehilangan guru supranatural ku kita akan saling membalasa satu sama lain dan Ashoka membalas kematian Chanakya dan pembalasan ini guru untuk guru"
Helena mengatakan " Gondana ingin Sushima merasa takut, bukankah kita sudah lama menyingkirkan kekuatannya agar tidak kembali tapi itu sama sekali tidak terjadi".

Cahru mengungkapkan apa yang ia pikirkan di depan Helena, Siamak dan Mahamatya, ia mengatakan "Itu mungkin saja benar jika Gondana benar-benar sudah membunuh Tantric, karena ia ingin melihat Sushima tidak berdaya sehingga ia ingin bangkit". Sushima mengatakan " Yang teragis disini tidak ada yang bisa di percaya"
Sushima mengatakan bahwa mereka berdia membela gonda dan seolah itu mereka sendiri sebagai gonda, Semua orang tegang termasuk Mahamatya. Sushima mengatakan bahwa mereka berdia membela gonda dan seolah itu mereka sendiri sebagai gonda, Semua orang tegang termasuk Mahamatya.

Helena pun tampak tidak berdaya, ia mengatakan " Itu bukan seperti itu". Siamak panik ia buru-buru untuk menyelak pembicaraan, mengatakan "Jika kau meragukan Gondana maka kau harus melakukan apa yang diinginkan oleh Ashoka, dan itu hanya mengalihkan perhatian saja". Ashoka sudah membuat mereka tidak berdaya dan sekarang ia hanya ingin sendirian karena tidak aman dan merasa terperangkap, kemudian ia membunuh Tantric".
Sushima berpura-pura untuk meyakini dan percaya dengan ucapan Siamak, Sushima mengatakan " Ashoka sudah memulai melakukan balaa dendamnya". Mahamatya setuju dengan ucapan Sushima, Helena mengatakan "Pemikiran Asoka sudah jauh di ambil untuk membunuh guru Sushima, kematian Chanakyalah yang lebih membuatnya tidak berdaya, ia tidak mau dekat dengan tahta, kita akan menghasut Ashoka bersama-sama, kita aka mencoba untuk meyakinkannya hanya dengan rencana membunuh Ashoka sebagai jalan terakhir".Helena mengatakan "Aku tahu apa yang harus aku lakukan atau tidak" Sushima mengatakan “Aku tidak akan pernah melepaskan Ashoka” Sushima pergi disusul Cahru dan Mahamatya buru-buru bergegas keluar
Setelah Mahamatya, Cahru dan Sushima benar-benar pegi, Siamak menceritakan apa yang sebenarnya terjadi di ruangan sidang dan bagaimana Raja Bindusara sangat marah setelah semua itu terjadi, Siamak datang untuk mempeingatkan ibu suri Helena " sejak kematian Tantric yang di persalahkan hanyalah Gondana, Bindusar benar-benar sudah menjadi sangat dingin, ia benar-benar marah dan bertekad untuk menemukan Gonda dan menghukumnya.

Helena mengatakan "Sekarang mereka tidak akan pernah dapat duduk dengan tenang dan Sushima pun tidak akan duduk dengan tenang, karena Ashoka sudah menyalahkan Gondana karena kematian gurunya". Kemudian Helena memberitahu Siamak untuk segera mengawasi kedua bersaudara dan memastikan permusuhan mereka dan membuat identitasnya sebagai Gondana maashih sangat selalu di rahasiakan dan masih misterius.
Helena menutup mulutnya, ia kembali batuk dan kemudian ia merubah topik pembicaraan pada hal lain, tanpa diduga Cahru datang kembali menemui Rajamata Helena, Helena bertanya padanya " Ada masalah apa?" Cahru mengatakan pada Helena "Aku berharap untuk mendapatkan alkohol dari Yunani tempat Helena tinggal untuk wajah ku " Helena buru-buru meyakinkan untuk memberikannya lalu ia bertanya-tanya setelah Cahru benar-benar pergi "Apakah Cahru sudah mendengar semua pembicaraan ku atau tidak atau mungkin ia memang ingin membunyikan wajah tuanya". Siamak dan Helena tertawa.
Kembali kemkamar Radhagupta. Ashoka mengatakan pada Radhagupta " Chanakya telah mengajari ku Saam, daam dand dan Bhed" 
(* Saam: -menggunakan pengaruh / meminta nasehat , 'kata-kata manis' atau faktor yang berpengaruh non materialistis yang dapat digunakan. Daam: - Uang atau kekayaan materialistis yang dapat digunakan, termasuk menyuap Dand: - Hukuman, untuk menghukum dengan beberapa cara untuk mencapai hasil yang diinginkan. Bhed: - Divide dan aturan*).

Ashoka menambahkan bahwa ia sudah menduga untuk beberapa jalan yang sudah menghubungkannya antara Sushima dan juga Gondana " Sehingga aku mencoba untuk mearuh kesalahpahaman antara Gondana dan Sushima dengan demikian Sushima akan marah terhadap mereka, sementara aku akan membuktikan bahwa diri ku tidak bersalah dihadapan Sushima, hanya ada dua cara Gonda akan terikat dan berinteraksi dan aku menggharapkan ia beraksi dan itu akan menjadi kesalahan terbesar mereka dan mereka akan menangkap basah semua orang yang berhubungan dengan Gonda". Radhagupta tersenyum dengan penuh keyakinan pada Ashoka, Ashoka pun terlihat tersenyum dan tegang.
Precap: Helena mengatakan pada Siamak, " jika benar-benar tujuan mereka untuk memerintah negara, maka mereka harus memperkuat pasukan militer mereka". Siamak mengatakan " untuk memebuhi tujuan mereka, mereka akan harus mengambil risiko besar, karena kemenangan mereka". Sementara itu, Acharya Radhagupta mengatakan pada Ashoka " untuk keberhasilan tahap berikutnya dari rencana mereka, mereka membutuhkan umpan tambahan danakan memberikannya gonda, umpan itu akan segera menarik mereka keluar". Ashoka mengatakan " ia akan menjadi umpan yang tepat, karena gondana ingin Ashoka keluar sebagai langkah pertama, Ashoka begitu sangat yakin jika ia tidak akan mundur selangkah pun, bahkan jika ia harus mempertaruhkan hidup ku , untuk mewujudkan india bersatu".

NOTE : SAAM, DAAM, DAND DAN BHED

Saam, daam dand dan Bhed
(* Saam: -menggunakan pengaruh / meminta nasehat , kata-kata manis atau faktor yang berpengaruh non materialistis.** Daam: - Uang atau kekayaan materialistis, termasuk menyuap ***Dand: - Hukuman, menghukum dengan beberapa cara agar mencapai hasil yang diinginkan. ****Bhed: - membagi termasuk adanya pemanfaatan rahasia dan aturan biasanya untuk startegi berperang dan berpolitik *).

Jumat, 24 Juni 2016

CAS 367 :KEMATIAN TANTRIC DITANGAN ASHOKA, KAURVAKI PINGSAN, SUSHIMA MENEMUKAN SELEMBAR KERTAS BAHWA GONDA MELAKUKAN PEMBUNUHAN

SKRIP SINOP : Jumat, 24 Juni 2016. Kode CAS : 23.06
Di dalam gua tempat tantric tinggal, Ashoka masuk ke dalam dan ia tidak menemukan Sushima dan Tantric di dalam gua. Sementara itu Sushima pergi menghampiri kudanya, Sushima pergi menaiki kudanya, Ashoka terus mencari dan melihat di sekeliling gua, namun tetap ia tidak menemukan siapapun di sana, Ashoka menemukan lambing ilmu hitam tantric, sementara itu diluar Kaurvaki masih menunggu Ashoka sendirian, Kaurvaki mengatakan “Aku selalu mendengar apa yang Ashoka katakan, ia selalu mengatakan sesuai dengan apa yang ia akatakan, bahkan sampai sekarang ia belum kembali untuk menemui ku, aku harus masuk kedalam gua dan mencaritahu apa yang sedang Ashoka lakukan”

Sementara itu Ashoka masih di dalam gua memandangi symbol ilmu hitam milik Tantric dan ia tidak menyadari jika Tantric berdiri tepat di belakangnya, tantric bermain petak umpet dengan Ashoka dan menggunakan ilmu hitamnya untuk menimbulkan luka pada diri Ashoka hanya bisa di rasakan dan dilihat Ashoka saja, Tantrik menoreskan pedang ke lengan Ashoka lengan Ashoka sedikit berdarah, Ashoka tersadar dan Tantrik menghilang dan ia akan menampakkan dirinya di belakang Ashoka, Tantric kembali menyerang Ashoka dengan cara yang sama, Ashoka diserang di bagian punggungnya, Ashoka menemukan tangannya berlumuran darah ketika ia memegang punggungnya, Kaurvaki masuk kedalam gua, ia merasa pusing.
.
Akhirnya Ashoka bisa berhadapan dengan Tantric secara nyata, Tantric kembali menyerang Ashoka di sekitar dadanya, Akhirnya Ashoka berhasil membuat tantric terjatuh, Ashoka menghapiri Tantric namun ketika itu Tantric melemparkan pasir kemata Ashoka, Tantric pun bangkit, sementara itu Kaurvaki berjalan memejamkan matanya, ketika Tantric akan menyerang Ashoka, Kaurvaki melihat dengan samar-samar “Tidak", Ashoka bergegas menahan serangan dan memegang tangan Tantric, Kaurvaki pingsan tidak sadarkan diri, Ashoka kembali berhasil mengalahkan Tantric dan kembali menjatuhkannya, Ashoka membuang senjata Tantric.
Tantric sudah tidak memegang senjatanya dan ia sudah tidak berdaya, kemudian Tantric belutut di depan Ashoka dan ia meminta maaf bahwa ia tidak melakukan apapun, Tantrik mengakui jika ia terpaksa untuk melakukan hal tersebut karena Sushima dan desakan Cahrumitra untuk mendapatkan singgasana.

Ashoka mengatakan pada Tantric “Bukankah menggunakan sihir hitam dan tantra vidya di Magahda tidak ada seorang pun di izinkan untuk melakukannya, kejahatan ini akan berakhir sekarang ini sudah berlangsung lama dan aku tidak akan di izinkan untuk menyajikan kasus ilmu hitam, jika keadilan tertunda maka keadilan itu akan di tolak”
Ashoka mengingat ketika sihir hitam mempengaruhi cara berfikir ibunya Kilas balik ketika di masa kecil Ashoka, Dharma berjalan dibawah pengaruh ilmu hitam Cahrumitra dan hampir menerjunkan dirinya ke jurang dan Cahru berpura-pura menghentikan Dharma.

Ashoka mengatakan pada Tantric “ Kau akan di hukum sekarang, hukuman mu terlalu ringan, Aku pangeran Ashoka akan meneggakan keadilan untuk penderitaan ibu ku selama ini”. Kemudian Ashoka menunjukkan pedang Chandraguptanya dan menendang tantic di dadamya, Tantric kembali terjatuh, dan Ashoka menusukan pedangnya tepat didada Tantric. Tantric telah mati di tangan Ashoka, Ashoka pun mencabut pedangnya, Ashoka mengatakan “Acharya ini hanyalah awal dan siapa saja yang menghianati tanah air ku dan siapapun yang ikut campur untuk membuat india bersatu baik itu wanita atau pria, teman atau keluarga maupun musuh aku Ashoka mengusap darah Tantric dengan tangannya “ harus menyelesaikannya di depan semua orang, aku akan membangun india agar besatu dan itu akan di mulai”
Keesokan paginya di Istana Magadha, Sushima bangun dengan kaget dan bingung, ia merasakan pusing , ia membuka selimutnya dan berusaha keras untuk mendapatkan keseimbangannya, namun Sushima hampir terjatuh, kepalanya pusing, Sushima berusaha untuk keluar dari kamarnya namun ia masih kehilangan keseimbangannya dan ia kembali terjatuh tepat di atas meja di sekitar kamarnya , samar-samar di koridor Ashoka datang memepah Kaurvaki yang masih pingsan dan tidak sadarkan diri, Ashoka membawa Kaurvaki untuk beristirahat, dan menarik selimut untuk Kaurvaki.
Sushima dengan langkah kaki yang masih sempoyongan dan kepala pusing ia berjalan ke koridor istana, ia menemukan becak darah di sepangang lantai, dikamar Kaurvaki Ashoka membelai kepala kaurvaki, ketika Ahshoka akan pergi meninggalkannya Kaurvaki mengenggam tangan Ashoka. Bahkan dalam tidurnya, Kaurvaki mengatakan “Kau hanya miliku bukan milik orang lain” Kaurvaki terus mengulangi ucapannya berulang kali, Ashoka tersenyum pada Kaurvaki kemudian ia menaruh tangan Kaurvaki dan menaruh tangannya agar Kaurvaki bisa beristirahat dan menarik kembali selimutnya.
Kaurvaki tertidur dengan damai, Ashoka berfikir “Ia selalu seperti itu dan aku akan menjadi miliknya” Ashoka tersenyum, sementara itu Sushima berjalan dengan sangat pusing dan lemah ia menelusuri becak noda darah di sepanjang lanati koridor sampai Sushima datang kemamar Kaurvaki untuk menyusuri noda darah tersebut ia datang ke kamar Kaurvaki dan ke kamar Ashoka saat mereka tertidur pulas di kamar masing - masing, Sushima pergi dan Ashoka membuka matanya dan bangun, Ashoka berfikir “semua permainan Sushima akan berakhir dan waktunya akan berakhir, saatnya akan di mulai dan apapun yang terjadi sekarang akan dialihkan dengan sesuatu yang baru dan sejarah baru akan di tulis”
Di kamar Acaharya Radhagupta, Acharya bermimpi buruk ketika aliran darah masuk melalui celah pintu, kemudian membanjiri seluruh ruangan dan menjebol pintu yang terkunci. Radhagupta terkejut, ia bertanya-tanya apa ini mukin saja berarti?” dia terbangun dan keluar dari kamarnya.
Semua orang di kejutkan oleh mayat Tantric yang di gantung di halaman istana Magadha, semua orang pergi kehalaman istana saat mereka di kejutkan oleh Tantric yang sudah tidak bernyawa tergantung dengan tali ditangannya, semua orang heran dan ngeri, sementara itu Cahru, Mahamatya dan Cahru terperanjat ketika ia melihat mayat tantric penuh dengan sayatan luka pedang, Sushima menemukan catatan yang tergulung dan diselipkan di pakian Tantric, didalam surat tesebut tercatat bajwa “ Ini akan menjadi nasib yang sama untuk semua orang yang melawan Gonda” .

Siamak berfikir “itu bukan pekrjaan kami, lalu siapa yang melakukannya”. Namun Radhagupta melihat Ashoka berdiri dari kejauhan, Ashoka berfikir “Sushima sudah membunuh gurunya dan akan terbelah dua kekuatan dan ia hanya akan mendapatkan nikmat saatnya untuk memulai puncak untuk bersatunya india ini akan menjadi bab pertama baru yang akan di tulis”.
Sushima menjadi marah ia bertanya “Siapa yang sudah berani membunuhnya?”. Ashoka berjalan menghampiri mereka sementara semua orang tampak tegang. Ashoka mengatakan “ ini jelas Gonda yang melakukannya” bahkan Ashoka sengaja mengejek Sushima, ia bertanya-tanya “ Siapa yang sudah membunuhnya?” ia dibuhuh seperti barbar, aku sangat sedih mengetahi apa yang terjadi, karena ia pasti mempunyai banyak murid, Ashoka mengatakan “Aku bisa mengerti karena kau telah kehilangan pembimbing mu.
Sushima mengingat semua perkataan Tantric saat ia mengatakan ia tidak ragu tetapi memiliki keyakinan penuh jika Ashoka akan melakukannya dan Sushima marah. Kemudian Sushima mengingat ketika ia pergi ada Ashokayang terus membututinya dari belakang namun ia tidak menemukannya. Ashoka meminta agar Sushima berbicara dengan jelas “Apa yang kau inginkan”.
Sushima marah dan ia memahami jika Ashoka penyebab di balik pembunuhan Tantric, ia akan menyerang leher Ashoka namun saat itu Bindu datang, Bindu bertanya “Apa yang sedang terjadi” .

Sushima hampir tidak bisa menahan dirinya, Bindu datang bersama dengan Dharma, Dharma terkejud ketika ia melihat mayat tergantung di halaman istana, Sushima menyerahkan catatan yang di tinggalkan oleh si pembunuh kepada Bindu, Bindu membaca surat dari Gonda dan ia dengan marah bertanya tentang tujuan si pembunuh dan bagaimana satu kekejaman dan terpaksa membunuh, Bindu marah dan kesal atas sikap Gonda yang melakukan kekajaman dan ia harus melihatnya di depan mata kepalanya sendiri yang masih di selidiki, ia memerintahkan untuk membawa kasus pembuhugan tersebut langsung ke ruang persidangan, namun Sushima meminta mereka untuk membuang mayat Tantric terlebih dahulu, Ashoka meminta pada Parajurit untuk membuang jasad Tantric dengan ritwal yang tepat, ia mengatakan “ Siapapun itu apakah mereka ada hubungan dengan kematian tantric atau tidak itu tetap meruoakan hak dari orang yang sudah mati mereka akan melakukan upacara terakhirnya. Disisi lain Kaurvaki melangkah keluat ia terkejut ketika melihat tubuh tantric sudah tidak bernyawa dan ia mengikuti Ashoka tadi malam, Kaurvaki berfkir bahwa dirinya sempat melihatnya disuatu tempat dan bertanya-tanya apakah Ashoka di balik kematian Tantric. Kaurvaki kemudian pergi
Ashoka berjalan di koridor, kemudian Kaurvaki menariknya, mereka berbicara di tempat yang aman, mereka kembali bertemu Ashoka mencari sesuatu untuk mengalihkan pembicaraannya. Kaurvaki mengajukan banyak pertanyaan pada Ashoka dan ia mulai tertarik tentang kematian Tantric yang masih membuat Kaurvaki bingung. Kaurvaki bertanya pada Ashoka “apakah kau mengenali tantric, bukankah ia bersama dengan mu tadi malam di puncak gunung di dalam gua?”. Kaurvaki mengingat saat sebelum dirinya pingsan Tantric ada di belakang Ashoka dan akan menyerang Ashoka, dan kemudian ia tidak mengingat apapun setelah pingsan.
Ashoka menjadi tegang, ia mengatakan “Apakah kau menuduh ku?” kau tidak punya bukti apapun jika aku membunuhnya?”. 
Ashoka berfikir jika memang ada yang menemukannya dimalam ia membunuh Tantric dan mengatas namakan Gonda maka semua rencananya akan hancur, Ashoka meminta agar Kaurvaki tidak bericara apapun, Kaurvaki tegang dan tidak bersuara namun ia mengingat saat Ashoka membrikannya beberapa buah anggur liar dan menyebabkan pengelihatannya buyar dan pusing, lalu kemudian ia jatuh pingsan.

Ashoka bertanya "kau mengingat semuanya tapi kau mengatakan saat itu kau berada di tempat yang gelap dan kau tidak bisa mengenali siapa Tantric ketika menyerang, lalu kenapa kau melakukan tuduhan yang tidak berdasar kepada ku dan mencoba untuk marah dan terus mendesak"
Ashoka dan terus bertanya pada Kaurvaki "apakah kau benar-benar berfikir aku bisa melakukannya", Kaurvaki yakin tapi kemudian bertanya “Apa yang kau lakukan?” kemudian ia mengingat saat itu ada mata-mata Gonda.
Ashoka bertanya "mengapa kau terus mengikuti ku apakah semua itu hanya kau tetap berada dekat dengan ku?” Kaurvaki bingung dengan jawabannya Ashoka terus menegur untuk semua perlaku selayaknya wanita yang feminim , dan bertanya-tanya apakah ibu ku melihatnya dan kemudian Ashoka berfikir dengan sangat keras kemudian Ashoka lega bahwa ia berhasil untuk mengalihkan perhatian Kaurvaki , wajahnya terlihat sangat tegang.

Precap: Siamak datang untuk memperingatkan helena, bahwa sejak kematian Tantric yang disalahkan hanyalah gondna, Bindusara telah benar-benar kehilangan kesabarannya ia sangat marah dan bertekad untuk menemukan gondna dan menghukum gondna Helena mengatakan bahwa sekarang mereka tidak akan duduk tenang dan sushim juga tidak akan duduk tenang, karena ia juga menyalahkan gondna untuk kematian guru supranaturalnya, Helena memberitahu siamak untuk mengawasi kedua saudara dan memastikan bahwa musuh mereka untuk selalu menyembunyikan identitasnya sebagai Gondna selalu rahasia dan misterius. Helena terkejut dan ia batuk ketika melihat Cahru datang di hadapan matanya