Kamis, 09 Juni 2016

CAS 356 : KAURVAKI DAN ASHOKA BERTEMU DI HUTAN, VITAASHOKA HAMPIR CELAKA KARENA TERHIPNOTIS RANI DHARMA MEMPERINGATI SEMUA PEMBUNUH ACHARYA CHANAKYA.

SKRIP SINOP :9 JUNI 2016. KODE CAS 08.06
 Di istana Magadha, Vitaashoka sedang berjalan di koridor istana bersama dengan dua orang pelayan, ia mengambilkan ladoo untuk pelayan wanita yang satunya. Vitaashoka mengatakan pada pelayan “Ibu ku mengatakan akan lebih baik jika berbagi semua hal dengan semua orang, itu akan membuat mu lebih bahagia”. Pelayan memujinya “Kau seperti pangeran Ashoka, ia juga tidak pernah membedakan antara orang biasa dengan orang kaya”

Vitaashoka melihat pintu kamar tertutup dan ia bertanya pada pelayan tentang ruangan tersebut dan ia mendapatkan penjelasan bahwa ruangan itu merupakan ruangan saudaranya, kedua pelayan mengatakan “Kau tidak diperbolehkan masuk kedalam kecuali raja, ia hanya akan datang kesini setiap kali ia inginkan”. Vitaashoka bersemangat dan membuka pintu kamar saudaranya, kedua pelayan begitu tegang, namun Vitaashoka meyakinkan pada kedua pelayan “ Kakak ku mengatakan bahwa apapun miliknya juga menjadi milik ku, aku ingn beristirahat di kamar kakak ku”. Pelayan memahami keinginannya dan meninggalkan Vitaashoka .

Vitaashoka melihat kesekeliling kamar Ashoka, ia melihat pedang Chandragupta yang bersilau dan sudah lama di taruh dikamar Ashoka, Vitaashoka begitu tertarik, ia mengatakan “ Aku yakin kakak ku akan kehilangan semuanya, ini milik mu dan telah dirampas dari mu, sekarang kau akan mendapatkannya kembali, sepertinya tidak ada yang baik untuk membuat ku bahagia tanpa mu”. Tiba-tiba Vitaashoka melihat ukiran di pedang dan ia tersentak kaget ketika ia menolah Sushima sudah muncul dan menatapnya dengan penuh kebencian pada Vitaashoka.

Kaurvaki berjalan sendirian dihutan, ia berdiri di bawah pohon, bunga-bunga berjatuhan dan kaurvaki bergitu sangat bahagaia berputar-putar menikmati kuntum bunga yang terjatuh, Ashoka mengamatinya dari keajauhan dan ia tersenyum manis, Kaurvaki tersenyum dengan memegang beberapa bunga di tangannya, Ashoka masih mengikutinya, Kaurvaki berjalan didepan dan Ashoka terus mengikuti kemanapun langkah kaki Kaurvaki pergi, namun kemudian Ashoka kehilangan jejak Kaurvaki, tiba-tiba saja pedang ditunjukan di belakang punggungnya, Ashoka terkejut
Dengan pandangan mata kosong, Vitaashoka berjalan tanpa arah dan tujuan (mungkin ia sedang dalam pengaruh hipnotis sushima). Sushim, Mahamatya, Siamak dan cahru mengamati Vitaashoka dari kejauhan, Vit terus berjalan kea rah balkon. Susima mengatakan “Ayo datanglah, bergeraklah dan maju perlahan-lahan, itu bukan akhir dari resiko mu untuk berhenti karena rasa takut, hal itu akan lebih bersesiki, satu langkah lagi!. Vitaashoka sampai di tepian pembatas tembok balkon, Dharma berteriak memanggil Vitaashoka, Vitaashoka berbalik terkejut, putra Dharma tersadar namun Vitaashoka akan terjatuh, namun Dharma memegangnya
Siamak, Sushim, kaalatak dan Charu terlihat kesal karena Dharma mengacaukan rencananya untuk mencelakai Vitaashoka. Dharma memeluk Vitaashoka dan bertanya pada putranya “ . Apakah kau baik-baik saja?” Vitaashoka bingung dan bertanya pada ibunya “ Bagaimana aku bisa berada disini, tadi aku di kamar kakak ku” 

Lalu Siamak, Sushim, kaalatak dan Charu kembali mengepung Rani Dharma seperti yang dulu oernah mereka lakukan saat Vittashoka bayi baru dilahirkan. Sushima mengatakan pada Vitaashoka “Kematian mu yang sudah membawa mu kesini”. Cahru bilang pada Vitaashoka “Untuk menyelamatkan putra mu saat ini kau harus melakukan apa yang kami katakana jika kau menginginkan kau hidup”.

Dharma mengatakan kepada mereka semua “Berhentilah, akhiri dari rasa takut memang menakutkan dari pada ketakutan, apa yang sudah terjadi dengan ku, jika kau pikir aku masih Dharma yang sama 10 tahun yang lalu yang tak berdaya dan lemah maka kau keliru, itu akan menjadi kesalahan kedua mu”. Dharma mengingatkan mereka “ Kalian semua sudah menerima kejahatan terhadap Magadha dan membunuh Chanakya, sehingga membuat satu kesalahan mu, sejak kemarin aku wanita yang anaknya telah di usir dari Magadha”. “Hari ini aku wanita yang sama, yang telah dibawa kembali ke Pataliputra oleh suaminya dengan cinta dan kebahagiaan, hal ini karena kau tidak menjaganya seperti dulu 10 tahun yang lalu”. Hari ini aku bukanlah Dharma tapi aku Rani Dharma, Ashoka dan Vitaashoka mereka anak-anak ku, mereka pangeran dari Magadha, jika terjadi sesuatu pada anak ku maka ku yakinkan pada kalian maka Samrat tidak akan ragu, bahkan sedikit pun yang akan ku katakan kepadanya akan menjadi kenyataan “. Aku diam selama bertahun-tahun, putra ku menanggung hukuman atas kejahatan dan bakat kalian membunuh karena aku memilih untuk tetap diam, tapi sekarang aku tidak akan diam, aku bukan Rani Dhrarma yang sama!” Ingatlah itu dengan baik, itu akan baik untuk kalian semua” . 
Dharma membawa Vitaashoka pergi, Sushima kesal, ia meminta Cahru untuk menghentikan Dharma atau Sushima akan melakukan sesuatu, namun Cahru mencegahnya “Biarkan aku yang datang dan bicara pada Dharma”

Masih dihutan, Kaurvaki masih mengarahkan pedang pada Ashoka, ia bertanya pada Ashoka “Kau siapa, mengapa kau terus mengikuti ku” . Ashoka berbalik mengatakan pada Kaurvaki “Kau sudah keliru, aku bertanya tentang pernikahan, sepertinya aku khawatir dengan mu”. Ashoka mempertanyakan kembali pertanyaannya pada Kaurvaki saat Ashoka mendekapnya dari belakang dan membuat Kaurvaki sakah tingkah , Ashoka mencoba untuk membela dirinya, namun Kaurvaki menyerang Ashoka dengan pedang, Ashoka menyarankan untuk membunuhnya jika memang Kaurvaki meragukannya, Kaurvaki kemudian memberikan pedangnya, Kaurvaki mengatakan pada Ashoka “ Aku tidak akan menyerang sesorang yang tidak memiliki senjata apapun, hadapi aku jika kau berani”. Kaurvaki mengambil pedang yang di sematkan di pelana Guard.
Mereka berdua terlibat dalam pertarungan pedang, Ashoka mengatakan pada Kaurvaki “ Ini tidak diperlukan, aku tidak ingin menyakiti mu”. Kaurvaki bilang pada Ashoka “ Kau tidak ingin menyakiti aku atau kau tidak mau member tahu ku”. Ashoka terpesona saat ia melawan, Ashoka kesulitan untuk mengatasi serangan Kaurvaki sehingga ia mendorong dirinya saat mereka bermain pedang dan Ashoka mengatakan “Jai Janani (Hidup ibu pertiwi)"

Kaurvaki terkejut dan ia bangun mencoba memahami sesuatu, Kaurvaki bertanya “Kau siapa?”. Ashoka memberitahu Kaurvaki “ Aku pemberi selamat” dan Ashoka berbalik pergi meninggalkan Kaurvaki. Kaurvaki berfikir “ Jika memang pria itu Ashoka maka ia akan mengenakan kalung pemerian ku”.
Kaurvaki bangun dan mencoba untuk menghentikan Ashoka untuk melihat kalung itu " Tunggu", tapi Ashoka tanpa sengaja memegang tangan Kaurvaki, Kaurvaki menghampirinya, mereka tersandung dan jatuh bersama-sama.

Ashoka memegang bahu Kaurvaki agar ia nyaman saat mereka terperosok dan berguling-guling, sementara Kaurvaki dengan eret-erat menahan pegangan pada Ashoka, mereka bangun dan salah tingkah dan merasa canggung.

Rani Dharma besama dengan Vitaashoka berjalan di koridor istana. Tiba-tiba Cahru berdiri dan menghalangi Rani Dharma. Cahru bertanya pada Dharma “Apa bukti jika kau melawan kami?”. Bagaimana samrat akan percaya padamu jika kau tanpa bukti?”
Dengan tegas Dharma memberikan jawaban pada Cahru “ Aku istri yang selalu melengkapi dirinya seperti dewi parwati yang selalu mendampingi mahadewa, seperti itulah aku, aku Wamangi yang selalu duduk mengisi hatinya, orang lain tidak perlu bukti tapi perasaan untuk menyampaikan sesuatu pada seseorang, suami ku mengerti jika persaan ku terlalu baik, aku tahu bagaimana membuatnya mengerti akan sesuatu, karena istri yang ideal memiliki kekuatan untuk membuat suaminya mempercayainya, aku mempunyai kwalitas itu, dan kau tidak bisa menjadi sama seperti ku"

Chahru hanya terdiam mendengarkan Dharma, senyum penuh kelicikan dan tatapan kebencian berubah menjadi raut wajah murung, ia nampak kecewa. Dharma menambahkan dan memperingatkan Cahru “ Aku tidak memahami cinta mu berarti apapun untuknya, kau akan mengerti hubungan cinta jika kau mencintai sesorang dengan tulus, kau akan mengerti bagaimana cinta akan tetap ada bahkan setelah bertahun-tahun tinggal besama, aku pernah jauh dari samrat selama 14 tahun dan sekarang 10 tahun tapi semua tidak ada yang berubah. “ Pemisah hanya akan meningkatkan rasa cinta, kau akan melihat bagaimana kemarahanya berubah menjadi air mata hanya dengan melihat ku sesaat”. 

Kilas balik di tampilkan ketika Dharma dan Bindu bertemu di tengah ring pertdandingan, Bindu menyentuh wajah Dharma. Dharma mengatakan pada Cahru “Lengan suami ku terbuka lebar untuk memeluku, ini membuktikan bahwa kau tidak bisa mengisi kekosongan di dalam hidupnya, kau tidak akan mengerti pentingnya seorang istri dalam kehidupan seorang suami, ia lambang pengorbanan dan tidak mementingkan dirinya sendiri, tapi kau benar-benar berlawanan, lupakan tentang menjadi istri yang ideal, kau pun tidak bisa menjadi wanita yang benar, kau terlalu buruk seperti cermin yang tidak memiliki kehidupan di dalamnya, Rani Dharma pergi membawa Vitaashoka dan meninggalkan Charu yang masih terdiam.

Sushima, Kaalatak dan Siamak keluar dari persembunyian mereka di balik tembok untuk menemui Cahru, Sushima marah dan akan mengejar Rani Dharma, ia mempertanyakan pada ibunya “Mengapa kau menjadi tenang, aku akan melakukan sesuatu jika kau tidak melakukan apapun”. Dharma menjawab Sushima “ Mintalah izin sebelum kau melangkah lebih jauh”. Sushima tersenyum, ia mencibir Dharma “ Aku bukanlah Ashoka yang selalu meminta izin pada ibu ku untuk melakukan sesuatu, ibu ku tidak pernah menghentikan aku, sebagai gantinya ibu ku selalu mendukung ku” 

Cahru memberi tahu agar Dharma pergi saat Sushim akan menyerangnya, Dharma mengatakan pada Cahru “ Sepertinya kau sudah memahami hal itu, aku tidak ingin menyakiti samrat dengan mengatakan semua kebenaranya, tapi kau telah memaksa ku untuk melakukan hal itu, jika terjadi sesuatu pada putra ku atau kau berani memikirkan untuk mencelakainya maka aku akan memberitahukan kebenarannya pada Samrat, kau memiliki dua pilihan , ini akan lebih baik jika kau membuat kesepakatan atau biarkan aku mengatakan semua!”. Cahru menolah ia tampak sedih, ia mengatakan pada Dharma “Kau dapat membawa anak mu pergi"

Sushima, Kaalatak dan Siamak menatap Cahru kaget, Sushima marah mengatakan “ Mana keajaiban itu, Ashoka telah pergi meninggalkan ibunya di istana ini”
Ashoka dan Kaurvaki masih bersama, Ashoka menanyakan tujuannya pergi, Kaurvaki menjawab “Pataliputra”. Ashoka menawarkan akan mengantarkannya kesana secara pribadi karena itu cara termudah untuk sampai kesana. Kaurvaki meras bahwa pria itu hanya ashoka “ hari Aku akan mencari tahu”

Precap: Ashoka dan Kaurvaki berada di perahu di tengah sungai. Ashoka mendayung perahu, tanpa di sadari kalung Ashoka keluar dengan bebas karena angin dan memantulkan cahaya terang. Kaurvaki tersenyum dan berkata “ Ashoka”



Tidak ada komentar:

Posting Komentar