SKRIP SINOP : SELASA,28 JUNI 2016. KODE CAS : 27 06
Ruang Pertemuan
Dewi Dharma menyambut para tamu undangan untuk calon istri pangeran, dalam Sesi / bagian dari pelatihan untuk sayembara pemilihan calon istri untuk pangeran akan segera dimulai , Dewi Dharma mnyambut mereka semua kemudian tanpa di duga ibu dari pangeran Sushima datang menyelak pembicaraan dan kemudian mengambil tempat mereka bersama putri, sementara dengan dingin dan wajah yang ketus ibu Sushim menatap Dharma.
Ibu Sushim mulai menjelaskan bagian persyaratan untuk demua kandidat putri, yang akan menjadi standar istri yang baik,ia mengatakan "tugas pertama seorang istri, adalah memasak untuk suaminya, jika perlu mengambilkan pedang untuk menyelanatkan suaminya jika di perlujan dan akhirnya semua harus tersusun dengan baik, sehingga tidak ada wanita lain yang mengambil suaminya".
Ibu Sushim menyindir Dewi Dharma, ia mengatakan "Wanita yang mempunyai sifat- sifat seoertu itu akan nenjadu ibu rumah tangga yang super, ratu yang cukup sempurna untuk Mengubah dari rumah ke rumah.
Dengan keras Dewi Dharma membantah ucapan yang disampaikan oleh Sushim tidak sesuai tapi ibu Sushim tidak peduli, para tamu putri yang di undang dengan sangat serius mendengarkan dengan seksama.
Kaurvaki mengungkapkan pendapatnya "aku tidak tahu pulao, dan menyempurnakan penamilan masa masakan". Kaurvaki memohon pada kedua ratu untuk nemberikanya pelajaran tersebut, dan semua orang mengungkapkan pendapat yang sama dan ibu Sushim mematuhi keinginan mereka.
sementara itu Dharma hanya tersenyum dan ratu Cahrumitra membawa semua putri untuk datang ke dapur istana.
Dapur Istana
Cahru membawa semua peserta putri untuk ke dapur, Cahru mengatakan kepada mereka tentang bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat pulao goos.
Kemudian Dewi Dharma datang untuk menceritakan semuanya, tapi tidak perlu untuk menjawab untuk hal yang sangat penting, "itu hanyalah garam". semua putri terkejut, sementara Cahru hanya terdiam dan menahan amarahnya.
Dharma kemudian menunjukkan kesesuaian antara bahan-bahan untuk membuat pulao yang baik, dan untuk kualitas seorang istri yang baik, maupun sifat-sifat kepribadiannya.
Semua peserta putri mendengarkan dengan saksama ucapan Dewi Dharma, karena mereka merasa kewalahan pada pengajaran yang baik seperti itu. dharma menjekaskan antara kesesuaian antara garam di pulao, untuk mencintai dan pengorbanan dalam kehidupan perkawinan, dan meminta mereka untuk memiliki keseimbangan cinta, untuk menjaga raja mereka di jalur yang benar, dan menjaga keseimbangan perkawinan mereka. Cahru kemuidan pergi meninggalkan semua putri.
Kaurvaki bertanya pada Dewi harma tentang cakupan materi karena telah diberikan pekajaran seperti yangvtelah di jekaskan dan itu sangat sempurna dari apa yang mereka cari dalam diri seorang istri.
Dharma kemudian memberi tahu pada mereka tentang level kompetisi, untuk menguji ketangkasan mereka dalam Panahan dan pertahanan diri, dan menunjukan kemampuan sajian makanan dan keterampilan yang tersusun dalam beberapa kelompok. mereka terkejut.
Dharma mengatakan "siapa pun yang menang kompetisi akan mengambil kesempatan pertama untuk memilih pengantin pria, dan menikah dengannya". Semua kandidat putri yang hadir begitu gembira mengikutinya.
Dewi Dharma sudah pergi , dan pergumulan (persaingan) mereja dimulai diantara kandidat putri, karena masing-masing mencoba untuk mengalahkan yang lainnya.
Kaurvaki berpikir jika ia sudah menetapkan pilihannya hanya untuk Ashoka, "aku tidak akan harus pergi dan melalui semua ini". Kaurvaki memutuskan bahwa dia harus memenangkan kompetisi bagaimanapun caranya dan ia takut pikirannya tidak tenang jika ia tidak dapat menang. chanda tahu Kaurvaki tegang, dan memberikan senyuman untuk meyakinkan kaurvaki.
Di koridor Laur Istana
Sambil berjalan melewati koridor luar istana, Acharya Radhagupta mengatakan pada Bindu " Ashoka ingin membahas perkembangan terakhir dari gondna, tapi di ruang strategi, dan itu juga sendiri" bindu tegang, ia bertanya "mengapa begitu?".
Radhagupta mengatakan "Ashoka tidak ingin orang lain tahu tentang hal itu". Sementara itu, sushim dan Siamak mereka berdua bersembunyi di balik pilar untuk menguping pembicaraan mereka. Kemudian Ashoka datang memberikan salam dan Sushima menyembunyikan dirinya agar tidak terlihat oleh Ashoka.
Bindu berbicara tentang apa yang Radhagupta sudah dikatakan pada Ashoka, sementara Ashoka mendengarkan dengan penuh perhatian. Bindu meminta ashoka untuk bertemu dengannya di koridor untuk bicara tentang perkembangannya, dan meminta mengenai senua mata-mata untuk tetap waspada pada gondna, bahwa sebekumnya ia harus melaporkan semuanya ke ruang sidang, dan strategi ke arah itu.
Ashoka menemukan gerak gerik sushim berdiri di pilar dan mengerti bahwa ia berada tidak jauh dari jarak tempatnya berada ia melihatnya dari pantulan prisai yang tergantung di atas tembok kemudain Ashoka yakin jika Sushima sedang mengupung atas apa yang akan dibicarakannya dengan bersembunyi agar dapat mendengar semua jawabannya.
Ashoka mengatakan " aku telah mengatur segalanya dengan sempurna, dan malam ini dia akan berhasil mendapatkan gondna bagaimanapun caranya". Bindu memberikan ucapan selamat. Ashoka mempersilahkan Bindu pergi disusul dengan Radgahupta dan Ashoka dan setelah semua pergi. Sushim dan Siamak berdiri kecewa. setelah Ashoka dan bindu pergi, Siamak keluar dari persembunyian, dan Sushima mencurigai Siamak yang terburu-buru untuk pergi.
Sushim bertanya-tanya " apa tujuan Siamak, ia sengaja mendengar percakapan dan bertanya apakah Siamak dan gondna mempunyai terkait dengan Gondana.
Dihutan
Diam-diam Sushim yang curiga ia mulai mengikuti Siamak, karena ia pergi dengan berjalan kaki dan melewati hutan. Sementara itu Sushima terus ,mengikuti Siamak dari belakang, Siamak menghentikan langkah kakinya, Sushima buru-buru bersembunyi dibalik semak-semak dan ketika Siamak menoleh ia tidak menemukan siapapun. Siamak mengenali baju Sushima yang terlihat dan ia terburu-buru untuk berlari dan Sushima mengejarnya di belakang, kemudian Sushima kehilangan jejak Siamak karena ia telah menyembunyikan dirinya di balik pepohonan yang lainnya, Sushima begitu kesal.
Di Kamar Acharya Radagupta
Sementara itu, Radhagupta dan ashoka menyusun strategi mereka berikutnya, dan Radagupta meminta pada Ashoka untuk menerangkan tentang rencananya yang ada dalam pikirannya dan bagaimana ia berencana untuk mencapainya.
Ashoka mengatakan " mereka harus berpura-pura menjadi acuh tak acuh terhadap rencana musuh untuk mengakali dirinya, dan jika sushim terkait dengan gondna, ia pasti akan pergi untuk mengingatkan mereka, dan jika ia marah pada mereka, maka mereka pasti akan keluar dari persembunyiannya, dan untuk memberikan reaksi, yang persis mereka akan menunggu".
Radhagupta bertanya "bagaimana kau begitu yakin tentang hasil dari rencanan mu, apa yang kau sudah memikirkannya, karena keputusan gondna dan keterampilan untuk membuat strateginya menunjukkan bahwa Gindana sangat cerdas dan mereka harus memiliki penyekesauan (solusi) yang sempurna.
Tempat persembunyian Helena.
Siamak datang menemui Helena untuk menceritakan apa yang telah terjadi dan ia buru-buru bertanya apa yang mungkin bisa Ashoka tahu tentang hak itu .
Helena mengatakan " cara Ashoka terlalu percaya diri, tampaknya ashoka memiliki suatu rencana" .
Helena mengatakan "mungkin ashoka ingin menjebak mu , dan mungkin itu merupakan konspirasi".
Siamak mengatakan " risiko yang harus di tanggung senentara semua -orang sudah mulai menyukainya, terutama setelah ia menerapkan dan pengambil pajak Gondna".
" sushim juga bahaya, karena ia terus mengikuti ku, dan kita harus berhati-hati dari keduanya".
Helen mengatakan Pada Siamak, " jika benar tujuan mereka untuk memerintah negara, maka mereka harus memperkuat pasukan militer mereka". untuk menenuhi keinginan mereka, mereka akan harus mengambil risiko yang besar untuk kemenangan mereka, karena risiko lebih besar mengarah ke keuntungan yang lebih besar”.
Kembali kekamar Radagupta
Radhagupta bertanya "bagaimana kau begitu yakin tentang hasil dari rencanan mu, apa yang kau sudah memikirkannya, karena keputusan gondna dan keterampilan untuk membuat strateginya menunjukkan bahwa Gindana sangat cerdas dan mereka harus memiliki penyekesauan (solusi) yang sempurna.
Radhagupta menambahkan " untuk keberhasilan tahap berikutnya dari rencana mereka, mereka membutuhkan umpan untuk godaan, agar Ashoka segera dapat menarik mereka keluar".
Ashoka mengatakan "aku akan menjadi umpan tepat, karena gondna ingin aku keluar sebagai langkah pertama". Ashoka mengatakan "aku tidak akan mundur satu langkah, bahkan jika aku harus mempertaruhkan hidup ku untuk mewujudkannagar India dapat bersatu".
Di tempat persembunyian Helena
Helena mengatakan pada Siamak " kita harus mengubah musuh sushim terhadap ashoka, sebagai aliansi (tujuan berpolitik) mereka akan berakhir satu hari nanti atau di lain waktu, jika sushim akan menguntungkan maka itu seolah-olah mati, yang lain akan bunuh diri"
Siamak bertanya pada Helena " bagaimana. Kau mengingatkan janji mu dengan Bindu?" "jika seseorang sudah meninggal, ia pun akan membunuh yang lain?". Siamak mengingat ucapan Bindusar malam itu di ring gulat ketika Ashoka dan Sushima bertarung dan ia tersenyum lega, Siamak memastikan malam itu sendiri.
Di perkemahan tamu undangan Putri
Putri Chanda menemukan putri lain sedang menikmati minuman , dan memutuskan untuk beristirahat bukannya berpartisipasi. Chanda mengingatkan pada putri Anantha bahwa ia hanya perlu ikut memilih pangeran, tapi Anantha kembali mengatakan pada Chanda "aku akan mencoba dengan cara yang lain.
Kemudian Ibu Putri Srishti datang mencari putri Srishti dan bertanya pada putri Anatha, tapi tidak menemukannya di mana pun dan pergi. Sementara itu, Srishti bersembunyi di balik semak-semak, dan menemukan ibunya tapi tidak nau neneminya, Srishti buru-buru bergegas pergi. ia berpikir bahwa kehadiran ibunya baik dalam pekerjaan, dan hanya melakukan apa yang ibunya memintanya untuk lakukan, dan is tidak bisa mengambil risiko tersebut dalam hidupnya, dan sampai seluruh kompetisi brlum berakhir, aku akan terus bersembunyi.
Lapangan menanah
Sementara itu, Ashoka tiba di lapangan latihan panahan, dan mencoba beberapa busur. Putri Anindini datang menemuinya dengan memegang pundank Ashoka, Anindini kemudain mengatakan " kita harus membicarakan sesuatu"
Anindini mengatakan bertanya-tanya " aku memiliki segalanya, maka apa yang ku inginkan", kemudian Anindini meyakinkan durinya " aku membutuhkan perhatian dalam pelajaran memanah, dan ingin belajar dari Ashoka.
Ashoka berbalik dan menemukan kaurvaki sedang berdiri di tempat lain sedang memetik bunga dan Ashoka mendapat ide. Ashoka berpikir bahwa ia ingin tetap menjaga identitas dan merahasiakan namanya sebagai Kaurvaki dan buru-buru memenuhi permintaan sang Putri. Ashoka mulai memberikan pelajaran memanah pada putri anandini, dan sebagai alasan untuk memberinya pelajaran yang cukup praktis,
Ashoka sengaja membiarkan fisiknya dekat dengan Anindini, yang juga menikmati perhatian penuh dari Ashoka, tapi Ashoka mempunyai tujuan lain untuk sengaja memanah Kaurvaki, tanpa menyadari apa yang ashoka lakukan, kemudian sengaja membidik panah dan menyerang kaurvaki saat memetik bunga, mereka berdua tetawa geli sementara Kaurvai terkejut mendapat sambutan anak panah dari Anandini dan Ashoka dan hanya terdiam.
sementara itu Anandini terus bermain-main dengan Ashoka mengatakan " jika dia bersama dengannya maka dia akan pasti menang". hanya untuk membuat kaurvaki cemburu, Ashoka terus bermain bersama, dan terus bersama Anandini.
Kaurvaki melihat dari kejauhan kedekatan Ashoka dan Anandini (dalam naskah online tertulus Anindini), Ashoka kembali mengambil busur dan kembali memberikan pelajaran memenah pada sang putri yang terus menggodanya dan mereka kembali berdekatan secara fisik untuk kembali membidik anak panah, Kaurvaki melihat kedejatan Ashoka dan outru Anandini dan ia berfikir "aku tahu apa yang kau lakukan " , dan berpikir "aku akan menunggu dan melihat apa yang Ashoka lakukan"
Precap: Ashoka berlari mengejar kuda yang membawa Kaurvaki tidak sarakan diri, Ashoka meraih tangan Kaurvaki sementara kuda terus berlari tanpa terkendali Ashoka mencoba untuk memancingnya bagaimanapun caranya, kemudian ia terus mengikuti kuda. Akhirnya Ashoka berhasil memegangi tangannya, dan menariknya, dan kemudian mereka tersandung dan terjatuh dan berguling dari atas tebing hingga tercebur ke sungai.
Di tempat persembunyian Helena, Siamak mengatakan pada Helena, bahwa ia harus melihat ekspresi ketakutan di wajah sushim, bahwa kematian yang akan datang, bukan kebahagiaan kematian ashoka.
Helena berharap bindu ingat semua janjinya. Bindu menyatakan di ruang sidang, bahwa jika di sore hari ia tidak memiliki berita ashoka masih hidup, maka malam ini sushim akan menutup matanya untuk selamanya sushim menjadi tegang setekah mendengar hal itu, Mahamatya, Dharma dan Radgaguota pun tegang nendengar Bindu berbicara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar