Jumat, 10 Juni 2016

CAS 357 : CAHRUMITRA KECEWA DAN CEMBURU KETIKA SAMRAT BINDUSAR MENEMUI RANI DHARMA DAN MENGACUHKAN DIRINYA, KAURVAKI MEMINTA AGAR ASHOKA KEMBALI KE PATALIPUTRA, SUSHIMA MARAH MENEMUITANTRIC.


SKRIP SINOP : JUMAT, 10 JUNI 2016. KODE CAS : 09.06

Usai mereka terperosok bersama, Ashoka hanya diam terpaku saat Kaurvaki tepat berada di depan matanya, ia memegang bahu Kaurvaki agar tetap aman, Kaurvaki menatap wajah Ashoka dan ia pun melamun. Beberapa saat kemudian, Ashik tersaadar dari lamunannya, begitu juga dengan Kaurvaki dan ia bangun membersihkan tubuh dan rambutnya dari kotoran yang tersangkut di rambut dantubuhnya, Kaurvaki merasa canggung. 
Ashoka bangun bertanya pada Kaurvaki “ Kemana kau akan pergi?”. Kaurvaki menjawab “Pataliputra”

Ashoka menawarkan diri untuk mengantarkannya kesana dengan menggunakan sampan, Ashoka menjelaskan lebih detail “ hanya Itu cara termudah untuk sampai kesana”
Kaurvaki merasa jika pria yang ada di hadapannya Ashoka, “hari ini ku akan mencari tahu tentang dirinya” ujar Kaurvaki yang masih terlihat ragu.

Malam hari, di istana Magadha. Permasuri Cahrumitra berdandan cantik dengan rambut panjang lurus yang terurai, ia mengenakan baju berwarna hitam datang menemui Samarat Bindusar di kamarnya, Cahru mengetuk pintu, membawakan segelas minuman di nampan dan melangkah menghampiri Bindusar yang sedang berada dikamar pribadinya. Tanpa ragu, Cahru masuk membawakan gelas diatas nampan, Bindu terkejut dengan kedatanganny secara diam-diam dihadapannya, Cahru tersenyum manis didepan samrat, ia mengatakan pada samrat “Bukankah aku istri mu?” senyumnya pun sirna mendapat sambutan seperti itu.

Bindu hanya mengangguk dan sedikit tersenyum, Cahru memberikan gelas minuman yang ia bawakan untuknya, namun ia juga memastikan agar samrat menerima dan meminumnya, Bindu meminumnya, cahru kembali tersenyum saat Bindu mau meminumnya, ia meanruh nampan itu di meja.
Cahru ingin membuat Bindu terpesona dengan kecantikannya, ia menggerai sebagian rambutnya kedapan dan menyisirnya dengan jarinya, ia meminta pendapat Bindu untuk menilai penampilannya “ “Apa pendapat mu tentang diri ku samrat?”
Bindu tersenyum, ia menjawab pertanyaannya “Kau istri pertama ku, ibu dari putra pertama ku, tentunya kau begitu cantik dan itu tidak di ragukan lagi”.

Cahru menghampiri cermin dan menyingkapkan semua rambutnya kedepan, ia berdiri di depan cermin dan dengan sengaja melapaskan tali pengikat di bajunya. Cahru kembali bertanya pada samrat dengan menghadap cermin “Apakah aku mencaji istri yang cukup baik untuk mu?” Cahru meminta agar samrat mengikatkan tali bajunya yang telah sengaja ia lepaskan. Cahru bingung ketika ia tidak lagi mendapatkan jawaban, ia pun menoleh keseluruh ruangan dan mendapatkan kenyataan jika Bindu sudah meninggalkan dirinya sendiri, Cahru kecewa dan membanting gelas.

Ternyata, Bindu datang kekamar Rani Dharma, ia begitu terpesona ketika Dharma mengibaskan rambutnya yang basah di depan cermin, tetesan air mengenai wajah samrat, kemudian Bindu mendekati Dharma dan berdiri di belekangnya, Dharma menyadari kedatangan suaminya dibelakangnya dan menyandarkan kepala kepalanya didiadanya dan memejankan matanya.
Dharma mengatakan pada Bindu “Kau ada disini samrat?” Bindu mengatakan pada Dharma “ Aku tidak menginginkan kau menjauh lagi dari ku selama bertahun-tahun”. Dharma berbalik menatapnya, Bindu menyentuh wajah Dharma, Dharma hanya tersenyum.

Bindu mengambil cincin pernikahan mereka di jari telunjuknya, dan kemudian menyematkan kembali cincin itu di jari Dharma, Bindu pun bahagia, ia mengatakan pada Dharma “Setelah kau kembali pada ku aku merasa ingin pergi dari dunia ini, yang menganggu kecuali hanya mereka berdua”. Dharma menjawab ” Aku tidak ingin seperti itu, dunia ku hanya disini bersama dengan mu”. Mereka berdua berpelukan, Caru datang dan melihat mereka dari depan pintu, ia begitu sangat marah dan cemburu.

Keesokan paginya, Ashoka dan Kaurvaki berada diatas sampan, mereka berdua saling berdiam diri namun mata mereka saling melirik bergantian terhadap satu sama lain, Ashoka sedang mendayung sampan dan memalingkan wajahnya, Kaurvaki duduk berhadapan menatapnya. Kaurvaki berfikir “ Jika memang aku salah mengapa aku tetap masih bersama dengannya?”. Hey Siwa Shambu, aku tidak pernah meminta apapun terkecuali Ashoka, jika memang ia Ashoka berikanlah aku petunjuk mu”.

Sesaat kemudian, angin pun berhembus menyibak pakaian Ashoka, seklias Kaurvaki mengenali kalung yang Ashoka pakai, kemudian kalung itu pun keluar dan memantulkan cahaya terang pada kristal berbentuk siwalinga kecil yang menggantung di kalungnya. Kaurvaki tersenyum dengan sangat bahagia, ketika ia mengenali kalung dan orang yang ada di hadapannya. Ia mengingat ketika dulu memberikan dan mengikatkan kalung pemberian nenek moyangnya, Kaurvaki mengatakan “Ashoka”, samar-samar suara Kaurvaki menyadarkan Ashoka tentang sesuatu, ia pun menoleh dan menatap Kaurvaki. Mereka saling menatap satu sama lain, namun Kaurvaki kembali merasa canggung dan ia memalingkan wajanhya.

Ashoka beralasan untuk memecahkan suasana, ia memuji keindahan alam disekitarnya. Kaurvaki berfikir “ Ashoka selalu menghawatirkan tentang alam, tapi ia tidak bisa melihat jika aku ada di depan matanya”. Kaurvaki merasa “Itu Ashoka ku, atau ini semua hanyalah kebohongan, apakah Ashoka dapat mengenali cinta di sekelilingnya?” Disaat aku merasakan kehadirannya tapi mengapa Ashoka tidak mersakan kehadiran diri ku?” Tapi aku tidak ingin berfikir terlalu jauh”

Ashoka bertaya tentang Kaurvaki “Apa kau sudah menikah?” ia tersenyum pada kaurvaki, namun Kaurvaki membantah “ Aku belum menikah”, lebih tepatnya tidak menikah secara pada umumnya, tapi lebih pada hubungan pernilkahan yang kami lakukan untuk saling berbagi dengan sesorang namun itu pun tidak nyata, itulah jenis pernikahan kami”.

Ashoka berfikir tantang pernikahan di masa kecil yang mereka lakukan di bawah pohon suci di kuil tua. Ashoka mengatakan “ Hiraukan pertanyaan ku jika itu tidak masuk akal”. Ashoka memberitahu Kaurvaki “Kita akan segera sampai”. Kaurvaki menatap Ashoka dengan wajah sedih, sampan pun menepi di tepian sungai, Ashoka turun dan mengikat tali di batu besar. Kaurvaki masih duduk manis di sampan, ia berfikir” Ashoka ku sama sekali tidak berubah, tapi mengapa kau sama sekali tidak mengenali aku?”.

Kaurvaki memutuskan untuk bangun, namun sampan bergoyang dan ia kesulitan untuk turun dari sampan, Ashoka menyadari ia mengulurkan tangannya untuk membantu Kaurvaki, tanpa ragu Kaurvaki memegang tangannya, kaurvaki hamper terjatuh dengan cepat Ashoka menahan tubuhnya, Kaurvaki bersandar pada tangan Ashoka, mereka saling bertatapan, Guard meringkik untuk menggoda mereka berdua, Kaurvaki dan Ashoka tersadar.
Ashoka mengatakan pada Kaurvaki “ Perjalanan kita berakhir sampai disini” Ashoka pergi meninggalkan Kaurvaki dan menuntun Guard bersamanya. Kaurvaki berfikir “ Perjalanan ini memang akan berakhir di matanya tapi bukan pada tujaun ku, tidak aka nada yang bisa menghentikan aku untuk sampai pada tujuan ku, tidak ada yang tidak mungkin”. Kaurvaki yakin “Sekarang Ashoka dan Kaurvaki tidak akan berpisah”.

Ashoka berbicara dengan Guard di hutan “ Aku tahu aku harus memenuhi janji dan tujuan ku, tapi aku tidak bisa membahayakan kehidupan Kaurvaki”. Kaurvaki mengikutinya secara diam-diam dari kejauhan dengan menjaga jarak. Ashoka menyadari jika ada sesorang yang mengikutinya, ia berbalik dan menemukan Kaurvaki ada di depan matanya, Ashoka menyembunyikan senyumnya.

Mereka memikirkan kejadian masa lalu dan saling berdebat. Ashoka mengatakan pada Kaurvaki “ Kau masih belum menyerah pada kebiasaan mu yang selalu mengikuti ku”. Kaurvaki hanya diam dan ia menyadari ucapan yang baru Ashoka katakan, Kaurvaki memberitahu jika Ashoka juga melakukan hal yang sama saat dirinya berada dihutan. Ashoka“ Aku hanya bertanya tentang pernikahan mu, sehingga aku bisa mengetahui apakah aku bisa membantu mu atau tidak”, Kaurvaki mengatakan “kau hanya mengatakan bahwa kau hanya membantu ku, jika hati mu berubah jangan kau khawatirkan diri ku, aku akan memakan sesuatu dari pohon jika aku marah, ini akan menjadi nasib ku jika ternyata aku keracunan, jika binatang apapun akan memakan ku maka itu keberuntungan mu, aku akan mati”.

Ashoka mengatakan “Cukup, baiklah sampai kita keluar dari hutan ini”. Kaurvaki tersenyum “Aku mendapatkan kesempatan untuk bisa bersama dengan dirinya, dia akan segera mengenali ku”. Ashoka kembali bertanya pada Kaurvaki “ Apakah kau tadi mengatakan sesuatu?” Kaurvaki hanya menggeleng. Kaurvaki memperingatkan agar Ashoka berhati-hati “Setiap masalah pasti bisa datang, kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi”. 
Ashoka terperosok dan tejatuh di dalam lubang galian yang cukup dalam, Kaurvaki hanya mentertawakannya. Ashoka mengulurkan tangannya dan meminta bantuan, ia mencoba untuk memanjat tapi semua uasahanya sia-sia. Ashoka mengatakan pada Kaurvaki “Hanya aku yang bisa membawa mu keluar dari hutan, maka bantulah aku”.

Kaurvaki hanya tertawa, kemudian ia duduk di tepian lubang dan mengulurkan tangannya dan memutuskan untuk membantu Ashoka keluar, tapi Kaurvaki tidak kuat dan ia pun terjatuh di pelukan Ashoka, Guard datang menghamiri dan meringkik dan kembali mengacaukan suasana, Ashoka dan Kaurvaki berfikir “Bersyukurlah Guard datang”. Ashoka meminta agar kudanya Guard membantu mereka keluar dari lubang, Guard melemparkan tali di lehernya, Kaurvaki mengambil tali dan Ashoka membantu Kaurvaki memanjat, guard membantu mereka keluar.

Sushima datang kembali ke tempat tantric , ia begitu tampak marah “Kau dimana?”. Tantric keluar dari sungai dan menghampiri Sushima, Sushima terus marah-marah mengatakan pada Tantric “Kau hanya sibu dalam kekuasaan mu dan widya, kau mengatakan pada ku jika aku memberikan diri ku pada iblis maka aku akan menjadi lebih kuat dari 100 pria, semuanya dapat aku wujudkan, apa kau mengingatnya” Tantic hanya diam, ia mengenakan pakiannya. Sushima terus berbicara “ Ashoka masih hidup dan begitu juga dengan ibu dan juga adiknya kemabli ke istana dan mereka lebih kuat dari pada sebelumnya, pelayan Dharma memperingatkan ibu ku!”. Semuanya terperosok dan keluar dari genggaman tangan ku seperti pasir, meskipun Ashoka masih belum kembali entah apa yang akan terjadi”. Flashback ketika Rani Dharma memperingati mereka semua di istana saat akan mencelakai putranya, mereka tidak dapat bergeming untuk melawan atau pun membantah ucapan Dharma.Tantric marah mengatakan pada Sushima “ Jangan kau menyalahkan aku karena kelemahan dan kekalahan mu 

Kaurvaki dan Ashoka kembali melajutkan perjalanan mereka, Kaurvaki mengatakan pada Ashoka “Kau akan pergi kemana?” Ashoka mengatakan tujuannya, kaurvaki kembali bertanya tentang hal itu.

Ashoka menjawab “ Aku akan melindingi ibu ku dan tanah air ku dan menunjukkan jika tujuan mereka sama”. Kaurvaki mengatakan pada Ashoka “Mengapa kau tidak menemani ku ke Pataliputra”
Ashoka berfikir ketika Bindu menjatuhkan hukuman dan mengusirnya dari Pataliputra, lalu mengatakan “Aku tidak mau pergi kesana”. Kaurvaki menjawab “Mengapa tidak, bukankan kau harus pulang kerumah mu jika kau akan memenuhi semua impian mu”.

Ashoka menjawab “Mimpi ku tidak akan dapat memenuhi dimana ayah ku tinggal, ia sudah merampas semua mimpi dari ku di masa kecil, itu tanggung jawab seorang ayah untuk membimbing anaknya tapi ayah ku tidak melakukannya”. Ashoka menambahkan “ Aku telah di hukum oleh ayah ku , ia marah pada ku dan melakukan apa yang ia inginkan,

Kaurvaki mengatakan “ apa kau akan melakukan hal yang sama, jika ia tidak melakukan tugasnya sebagai seorang ayah, maka yang kau lakukan hanyalah tugas anak”. Ashoka menjawab “Itu tidak semudah yang kau pikirkan, aku sama sekali tidak pernah membayangkan untuk pergi kesana sampai aku membunuh mereka semua”, Kaurvaki mengakui jika pemikiran Ashoka begitu jujur, ia mengatakan pada Ashoka “ Kau hanya harus berada disana, di dekat orang-orang yang jahat, sehingga kau dapat mengawasi mereka, itu akan membuat semua pekerjaan mu menjadi lebih mudah, kau dapat menghukum mereka dengan kau berada di dekat mereka, bukankah kau harus mengikuti kompetisi itu untuk menang, kau juga harus berada di medan perang untuk memenangkan pertarungan, jika memang kau benar-benar akan melakukan sesuatu maka kau harus mengontrol amarah mu, berhentilah bertingkah seperti anak-anak yang baru tumbuh, apa yang lebih penting bagimu?” kesombongan mu atau tujuan mu”

Ashoka mengatakan pada Kaurvaki “Itu benar-benar orang yang ideal, yang tidak akan pernah mempercayainya dan selalu menghina dirinya dan juga keluarganya, ia menghukum kami tanpa alasan, kau tidak akan pernah mengerti, kau menginginkan aku untuk pergi kesana?”
Kaurvaki menjawab “ Aku ingin kau pergi”. Ashoka mengabaikannya dan menghampiri Guard, Kaurvaki berpura-pura kesakitan dan ia menjerit memegangi kakinya, Ashoka hanya terdiam.

Tantric begitu sangat marah pada Sushima “ Kau tidak bisa memikirkan kekuatan ku, aku bisa memberikan mu kekuatan tapi kau tidak bisa mengarahkan mu kapan dan bagaimana kau akan menggunakannya, aku telah merubah mu menjadiiblis yang lebih buruk, tapi aku melakukan saadhna (kegiatan untuk merelisasikan kebaikan dalam diri melalui pikiran yang bebas dari dualitas/ realitas alam yang terdiri dari dua hal yang saling bertentangan tetapi sebenarnya saling melengkap , welas asih dan kebaikan yang tidak terbatas pada semua makhluk, pikiran yang bebas dari hawanafsu dan melakasanakan tugas dan kewajiban kita sehari - hari dalam hidup ini yang dilaksanakan dengan tekun dan penuh rasa tanggung jawab ) selama bertahun-tahun untuk hal yang sama, kau memiliki 10 tahun untuk itu tapi kau tidak memanfaatkan itu dengan baik, aku sudah meramalkan untuk mu waktu yang tepat, semua tidak terjadi seperti keinginan mu, apakah itu semua kesalahan ku jika kau tidak bisa mendapatkannya sesuai dengan keginan mu?” Kau begitu tidak berdaya dari pada ayah mu yang tidak bisa melakukan apapun untuk Ashoka ketika ia dibuang, waktu pun kini telah berubah dan tidak akan pernah sama, waktu mu hanya sampai besok, tapi Ashoka sekarang sudah banyak berubah, Ashoka memutuskan untuk tidak mau kembali, tapi itu bukan berarti ia tidak akan pernah mau datang kembali, kali ini ia pasti akan kembali, waktulah yang akan mendukungnya bukan mendukung mu!”
Sushima marah mendengarkan ucapan Tantric.

Precap: Ashoka berjalan di hutan. “ Aku meninggalkan mu pada saat itu kaurvaki, tapi aku mengikuti kata-kata mu untuk menuju pada jalan yang benar”. Seorang prajurit datang menemui Bindu, ia meminta pada Rani Dharma untuk megijinkan sorang pria masuk ke pataliputra, pria itu menyebutkan dirinya sebagai “pangeran Ashoka”. Semua orang terkejut mendengarnya.

Note inp : * perahu transportasi biasanya di laut memakai mesin untuk nelayan memancing ikan.
** kapal laut transportasi untuk nengangkut orang dan barang
***Sampan transportasi berada di sungai biasanya di dayung.
**** Jukung : perahu sejenis kano terbuat dari kayu yang utuh dalam arti kata tidak disambung-sambung, dari sebatang pohon kayu yang besar untuk dibuat Jukung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar