Kamis, 30 Juni 2016

CAS 371 : SIAMAK DATANG KEMBALI BERTEMU DENGAN HELENA, DAN SUSHIMA DATANG BERTEPUK TANGAN ATAS KEHEBATAN SIAMAK DAN HELENA, NIRANKHUS DATANG MENEMUI SAMRAT BINDUSAR. ASHOKA DATANG BERSAMA DENGAN KAURVAKI KERUANG PENGADILAN DISAAT YANG TEPAT SAAT NIRANKHUS AKAN PERGI MENINGGALKAN RUANG PERSIDANGAN

Skrip naskah sinop : Kamis, 30 Juni 2016. Kode CAS : 29.06
 Di tempat Ashoka menemukan benang Kavach Raksha ( benang merah kuning) disekitaran air terjun, Ashoka menemukan beberapa peti kemudian sesorang menyerangnya dengan kayu, Ashoka segera menghindari serangan ketika kayu melayang tepat di depan matanya, ia merasakan kehadiran sesorang secara naluriah, dengan jelas orang yang sama saat hampir terkena panah yang merupakan orang kepercayaan Gondana menyerang Ashoka secara bertubi-tubi ada di bekakang Ashoka.
Disaat Dashkin akan menyerang Ashoka, mereka bertarung dengan menggunakan tangan kosong, Ashoka berhasil untuk mengalahkannya. Ashoka mengingat ucapan pundit yang membongkar tentang keberadaan Uttar dan Dashkin saat ia menahan tubuh Dashkin dari belakang. Ashoka mengingat ucapan Pundit ketika mengatakan Dashkin memiliki tato yang sama dengannya, dan kemudian Ashoka melihat tato yang sama di lengan Dashkin.
Ashoka pun mengingat semua kesaksian pekerja Gondana yang ia tawan, kemudian Dashkin mengeluarkan belatinya dan kembali menyerang Ashoka dan Dashkin kembali di Takhlukan oleh Ashoka. Ashoka memperingatkan Daskhin atas semua kejaman yang telah Gondana lakukan. Ashoka bertanya pada Dashkin dengan menunjukkan bukti bahwa ia telah menyerang dan akan mencelakainya “ Mengapa kau menyerang ku dengan kayu itu?” Beri tahu aku tentang Gondana” namun Dashkin menolak dan kembali menyerang Ashoka.
Di tempat persembunyian Helena, Siamak datang menemui Helena alias Gondana. Gondana alias Helena mengatakan “Sekarang aku tidak akan penah bisa mengampuni Ashoka dan akan membunuhnya”. Siamak tertawa dan ia mengatakan pada Helena tantang apa yang sudah terjadi karena ia benar-benar melihatnya dan seolah tidak percaya.
Siamak mengatakan pada Helena “Kau harus melihat ekspresi ketakutan di wajah Sushima, Sushima takut jika kematiannya akan datang dan itu bukan kebahagiaan atas kematian Ashoka”.
Helen berpikir "Ashoka begitu mencintai India, karena ia selalu terpengaruh oleh emosi, dan merugikan dirinya sendiri dengan terus mengungkap kebenaran" sepuluh tahun yang lalu, aku mengatakan yang sebenarnya pembunuh Chanakya, dan Ashoka begitu marah sebagai hasilnya, ia harus menghadapi sepuluh tahun di pengasingan, dan ketika ia kembali, ia masih memiliki kemarahan yang sama dan berusaha menyelamatkan seorang gadis, dan kehilangan hidupnya". Helena tertawa dan berharap jika Bindu ingat dengan semua janjinya untuk menberikan hukuman mati pada Sushim.
Siamak mengatakan pada Helena " jika semua saudara-saudara ku tekah mati, maka kau dan aku bisa memerintah bersama-sama dan mewujudkan impian ayah ibu ku, impian nenek ku Helena dan mendiang Nicator untuk menguasai tahta". Siamak dan Helena tertawa bahagia, namun sebelum Siamak menyelesaikan ucapannya tiba-tiba, mereka dikejutkan dengan kedatangan Sushim yang bertepuk tangan dan mengejek Helena dan Siamak, Sushim mengatakan " akhirnya aku merasa beruntung untuk melihat Gondna, orang yang selalu ku bantu tidak ada selain nenek ku".
Helena memuji atas kelihiannya karena ia telah kembali hidup dan semua orang berfikir jika Helena sudah mati. Helena meminta agar Sushim tetap tutup mulut, karena Siamak tidak memiliki petunjuk apa pun yang sudah Sushim bicarakan.
Siamak mengejek Sushima dengan membicarakan kebersamaannya bersama dengan putri Chanda, siamak mengingat saat Chanda selalu bersama dan berada didekat dirinya ketika mereka akan berburu di hutan, Siamak mengatakan pada Sushima “Aku mengingat dengan jelas tentang gadis itu, ia selalu ingin dekat dengan ku”. Sushima marah dan mencekik leher Siamak, ia begitu sangat terkesan “Apa kau begitu menyukai Chanda?”. Helena mencoba untuk menghentikan kemarahan Sushima dengan berusaha memisahakan Sushima dari Siamak.
Helena menarik Sushima agar Sushima tidak mencelakai cucunya. Helena mengatakan agar Sushima tetap menutup mulutnya, ia beralasan Sushima tidak mempunyai bukti apapun atas apa yang ia bicarakan padanya dan membuatnya marah.
Sushima masih marah mengatakan pada Helena “ Bagaimana aku dapat duduk dengan tenang dan tidak melakukan apapun”. Helena kemudian bertanya pada Sushima “Lalu apa yang kau inginkan?” sushima memelototi Helena lalu melupakan kesombongannya, ia mengatakan pada Helena “ Aku membutuhkan setengah dari harta kalian”
Helena sendiri pun berfikir bahwa ia tidak mengetahui dimana ia menyembunyikan harta itu.

Sushima marah mengatakan pada Helena “ Jadi maksud mu aku tidak akan mendapatkan satu sen pun dari harta itu, bukankah karena kematian mu sendiri aku akan mendapatkan setengah dari harta milik mu dan itu sesuai dengan janji mu dengan Bindu”. Sushima benar-benar marah dan Helena kembali menenangkannya.
Sementara Ashoka masih menyerang Dashkin dengan kayu secara bertubi-tubi tanpa ampun dan Ashoka mengarahkan kayu di leher Dashkin dari bekakang , Ashoka menuntut agar memberi tahu dimana tempat persembunyian Gondana namun Dashkin tetap menolak dan memberontak untuk memberi tahu dan membeberkan tentang Gondana.
Ketika itu, Siamak mencoba untuk mengalihkan perhatian Sushima, namun Helana meminta agar Siamak tetap diam, kemudian Helena setuju untuk memberikannya pada Sushima, Sushima tersenyum senang mendengarkan hal itu. Sushima mengatakan “ Bukankah Ashoka sudah mati dan ia tidak akan bertahan hidup dan bertahan setelah terjatuh dari ketinggian yang sangat curam, bahkan jika Ashoka menginginkan ia dapat menarik kalian bersama dengannya”. Helena dan Siamak tegang mendengarnya.
Ashoka terus memukuli Dashkin yang tetap bungkam dengan kayu agar ia mau berbicara, Ahoka mengingatkan Dashkin tentang kekejaman yang sudah Gondana lakukan, Dashkin babak belur, akhirnya Ashoka memukulkan kayu dikepalanya dengan keras dan membuat Dashkin tidak sadarkan diri
Disisi lain, Kaurvaki yang masih pingsan terus berguam memanggil nama Ashoka, sementara itu Ashoka masih menangani Dashkin, Ashoka meyakinkan bahwa ia tidak akan pernah mengampuni Gondana.
Kaurvaki yang masih berbaring pingsan di tepian sungai terus memanggil Ashoka, Kaurvaki membuka matanya dan Ashoka kembali untuk menemui Kaurvaki dan menaruh kaurvaki di atas pangkuannya, Kaurvaki mendapatkan setengah kesadarannya dan membuka natanya. Ashoka mengatakan “Aku ada disini, di samping mu, Ashoka menunjukkan benang Kavach Raksha milik Kaurvaki " lihatlah ini, aku berhasil menemukannya" Kaurvaki tersenyum dan Asohka memasangkan benang tersebut di pergelangan tangan Kaurvaki, dan Kaurvaki kembali menejamkan matanya di pangkuan Ashoka. Ashoka duduk menemani Kaurvaki dan bernafas lega di dekat air terjun.
Di istana Magadha, semua orang berkumpul diruang pertemuan istana dan berduka karena mereka semua mengetahu kejadian teragis yang telah menimpa Ashoka.
Bindu meminta pada sushim agar ia berdoa agar ashoka tetap hidup dan selamat. Bindu marah menyatakan di ruang sidang, " jika sampai sore hari ini, Sushim tidak memiliki berita tentang ashoka masih hidup, maka malam harinya , sushim pun akan menutup mata untuk selamanya".
Sushim mendengar itu menjadi tegang, begitu juga dengan mahamatya, dharma dan acharya radhagupta pun tegang. ibu sushim ikut berbicara atas bana putranya, cahru mengatakan " Bukankah itu hanya kecelakaan belaka, dan sushim tidak bisa disalahkan dan dihukum untuk hak itu"
Sushim mengatakan pada Bindu " kebenaran memang aku ingin membunuh Ashoka ". bindu mengatakan "aku tidak membutuhkan logika, tetapi hanya perlu putraku Ashoka hidup" .
Bindu meminta Radgagupta untuk mencari tahu dari mata-matanya tentang keberadaan ashoka. Radhagupta mengangguk dan segera pergi menuruti perintah yang samrat Bindusar berikan kepadanya.
Rani Dharma meminta agar Samarat Bindusar tetap besabar karena hati Rani Dharma mengatakan bahwa tidak akan terjadi apapun pada Ashoka, dan sebagai orang tua jangan berhati kejam dan itu hanya akan menghancurkan hubungan keluarga saja. Namun Cahru menatap Dharma penuh kebencian.

Bindu mengatakan pada Rani Dharma " aku tidak hanya menghawatirjan Ashoka tapi aku juga nenghawaturkan putri Padmawati, ia pergi bersama Ashoka dan jika terjadi sesuatu padanya, itu akan menjadi hal yang buruk bagi ku" Devi bergegas meyakinkan Bindu, ia mengatakan " kaurvaki pun tidak akan bisa mati, seperti saat ia telah menunggu sepanjang hidupnya, ia tidak bisa mati tanpa mendapatkan kesempatan untuk bisa mengembalikan apa yang telah hilang darinya selama bertahun-tahun" . sushima bertanya pada Devi “Apa maksud mu?”
Bindu dan semua orang pun Bingung dengan apa yang Devi katakan, Devi pun ketakutan ketika semua orang bertanya tentang maksud ucapannya tapi vitashoka menggunakan kecerdasannya, dan mengatakan " seperti gadis manapun itu, ia juga ingin menikah dengan Ashoka". Devi tersenyum nendengar ucapan Vitaashoka.
Parjurit penjaga pintu datang menemui Samrat Bindusar mengatakan " Nirankush datang ke sini untuk menemui samrat Bindusar" Bindu bangkit dan mengatakan " aku tidak akan bertemu dengan Nirankhus di tempat megah, hanya sebagai raja" . Bindu ingin bicara dengan Nirankhus di deoan ruang persidangannya, prajurit mematuhi perintah Samrat Bindusar dan ia bergegas pergi untuk menyampikan pesan dari Samrat.
Sushim gelisah, ia bertanya-tanya "apa yang akan terjadi jika ashoka tidak pulang pada siang hari?". Namun Siamak bertanya-tanya "apa yang akan terjadi ketika sushim secara kebetulan membuka mulutnya tentang gondna, dan kami semua akan berada dalam kesulitan".
Diruangan pengadilan samrat Bindusar dan semua orang berkumpul, Niarankhus datang menghadap, mereka semua tampak tegang, Bindu langsung bertanya pada Niarankhus “ Apakah kau mengenali Chand sebagai Ashoka?” . Nirankhus menatap Rani Dharma dan mengingat ucapan ancaman yang telah di sampaikan terhadapnya tentang Chand
Nirankhus menjawab pertanyaan Samrat berbeda dari topik yang Bindu Bicarakan, ia mengatakan “Aku datang secepatnya dan datang menemui kalian semua hanya untuk kesejahteraan Samrat Bindusar dan juga semua keluarganya “ Rani Dharna yang duduk disamping samrat terlihat tegang.
Nirankhus mengatakan pada Bindu “ Aku akan memberikan hadiah untuk para ratu dan putri diistana ini”. Niarankhus meminta agar pengawalnya menyerahkan hadiah yang mereka bawa untuk diserahkan. Namun dengan tegas, Samrat Bindu memintanya agar tidak bertele-tele dalam memberikan keterangannya dan Bindu meminta agar Nairankhus membicarakan semuanya dengan jelas dan berani, Nirankhus bertanya “ Lalu untuk apa aku di panggil ke ruangan persidangan ini aku hanya menerima hadiah”.
BIndu memberitahu tentang alasan mengapa Nirankhus di panggil “Kau sudah dituduh melanggar penyalahgunaan kekuasaan, perdagangan wanita dan penyalahgunaan dana”. Nirankhus mulai tersentak setelah mendengarnya. Kemudian Niarankhus melihat Siamak dan Sushima dan ia berfikir tentang sesuatu untuk mengilangkan segala tuduhan yang Ashoka berikan kepada dirinya.
Nirankhus mengatakan “Orang yang mengatakan hal itu kepada mu mereka hanya merasa iri kepada ku, dan itu hanya rumor dan itu tidak didasarkan pada bukti yang jelas”. Rani Dhrma teroerangah dan menolak untuk percaya, ia menatap Samrat. Mahamatya kakatak tersenyum mendengar ucapan Nirankhus.
Samrat Bindusar mengatakan pada Nirankhus “ Tuduhan ini telah di buat oleh putra ku sendiri Ashoka, saat ia kembali kepataliputra bebarapa hari yang lalu, Ashoka melihat kau sudah melakukan kejahatan untuk pertama kalinya “.
Nirankhus berkilah mengatakan pada Samrat Bindusar “ Ashoka sudah salah paham dengan ku, saat itu aku mengunjungi kuil dan Ashoka sudah salah paham dan mempunyai kesalah pahaman dengan ku “
Samrat Bindu mengatakan tentang kebenaran dan hanya akan menanyakan kebenaran itu hanya di hadapan Ashoka saja, dan Bindu memutuskan “Aku akan menyampaikan semua keputusan itu sampai Ashoka kembali”. Nirankhus merasa lega mendengar pernyataan samrat Bindusar, dan ia berbalik akan pergi meninggalkan ruang pengadilan, 
Saat Nairankhus akan pergi dari ruang persidangan, semua orang melihat Ashoka datang bersama dengan putri Kaurvaki ke pengadilan, Niarankhus terperangah saat melihat kedatangan Ashoka di depan matanya, ia terkejut. Samrat herdiri melihat Ashoka datang, dan semua orang yang hadir ikut berdiri.

Ashoka bersama dengan Kaurvaki berjalan bersama memasuki ruang persidangan, Rani Dharma dan Samart Bindusar terlihat bahagia melihat kedatangan Ashoka, namun tidak dengan semua musuh yang menantang Ashoka mereka tampak tidak suka melihat Ashoka datang dengan selamat, mereka Nampak sangat marah dengan kehadiran Ashoka.
Vitaashoka bergegas berlari untuk memeluk kakaknya, ia mengungkapkan betapa bahagia dirinya melihat kakaknya masih hidup, Ashoka melirik Nirankhus yang berdiri di hadapannya.
Rani Dharma pun bergegas berlari untuk menemui Ashoka dan Kaurvaki, Ashoka tersenyum pada ibunya dan Ashoka segera menyentuh kaki ibunya dan meminta berkah darinya. Rani Dharma menyentuh wajah Kaurvaki dengan penuh kasih sayang dan ia senang melihat Kaurvaki juga telah kembali dengan selamat. Vitaashoka dan Rani Dharma kembali pada tempat masing - masing.
Kaurvaki menoleh ketika melihat Devi bergegas berlari kehadapannya dan memeluknya dengan erat, dan mereka tersenyum bahagia menumpahkan kerinduan. Sushima dan Siamak hanya terdiam tanpa sepatah kata yang terucap dari mulut mereka. Samrat Bindusar pun senang , ia merasa lega dan bahagia dan ia bertanya pada putranya Ashoka “Apakah kau baik-baik saja?” Ashoka hanya tersenyum dan mengangguk. Dan Samarat Bindusar bertanya pada putri Padmawati “Apakah kau baik-baik saja, pasti Ashoka telah mengurus dan merawat mu dengan baik”.
Kaurvaki hanya terdiam, ia mengingat saat Ashoka menyelamatkan dan menariknya dari kuda yang tidak bisa ia kendalikan, kemudian mereka tercebur besama ke sungai, Kaurvaki juga mengingat saat ia tertidur dengan pulas dipangkuan Ashoka dan ia tersadar, Kaurvaki tersenyum bahagia dan mengenggam dengan erat tangan Ashoka menatap wajah Ashoka yang tidur nyenyak sambil duduk dan memangku Kaurvaki, kemudian Kaurvaki terbangun dan mereka duduk bersampingan.
Kaurvaki bertanya dengan ragu pada Ashoka “ Mengapa kau mau mempertaruhkan naywa mu demi hidup ku?”. Ashoka berfikir “ Karena kau milik ku dan aku harus menyelamatkan mu Kaurvaki”. Kemudian Ashoka berdiri dengan dingin ia menjawab dengan alasan yang lain pada Kaurvaki “Itu hanyalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan mu”, kemudian Ashoka mengulurkan tangannya namun kaurvaki menolak dan ia berdiri sendiri dan pergi mengabaikan Ashoka.
Dan pikiran Kaurvaki pun berakhir ketika ia mengingat bagaimana Ashoka telah menyelamatkan dan merawat dirinya. Kemudian, Kaurvaki menjawab pertanyaan samrat Bindusar “Iya samrat, aku baik--baik saja dan sudah di selamatkan oleh pangeran Ashoka, dan Ashoka selalu menjaga dan merawat ku, Ashoka akan melaukannya kepada siapapun yang sedang dalam kesulitan dan ia akan membantunya”. Dharma dan samrat Bindusar begitu tampak bahagia mendengar itu dari Kaurvaki.
Saat itu, Nirankhus akan pergi namun Ashoka menarik tangannya dan menghentikannya, Ashoka mengatakan “ Kau mau pergi kemana?”. Apakah kau akan melarikan diri mu? bahkan kau mau pergi saat pertemuan ini belum di mulai?" ”. Ceritakanlah semua di hadapan semua orang dengan apa yang telah kau lakukan”. Nirankhus tegang dan ketakutan
Precap: Ashoka menghadapi Nirankush dan meminta kepada Niarankhus untuk membebrkan segala sesuatu yang ia tahu tentang Gondna karena itu akan menguntungkan dirinya, hari ini atau besok kau hanya akan terus di tanyai sampai kami menemukan Gondana.
Siamak kembali datang ke hadapan Helena, Siamak marah dengan Helena dan mengatakan pada Helena “Ak tidak akan membiarkan pengorbanan ayah ku pergi sia-sia, aku akan membalas kematiannya dan membunuh ashoka, dan tidak aka nada orang yang dapat menyelamatkan dirinya”. Helena hanya menatap siamak dan diam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar