Ditengah ring pertandingan, dua bersaudara sedang berdiri. Ashoka dan Sushima saling berhadapan dan bertatapan muka.
Acharya Radhaguptha berpikir Dewi Dharma masih belum sampai di Nalanda.
Cahru mengatakan “ Tahta Magadha akan jatuh pada putra ku setelah Ashoka meninggal”
Matte (Helena) berdiri ditengah kerumunan penonton dengan sangat antusias mengawasi pertandingan antara Ashoka dan juga Sushima.
Wanita Bungkuk Helena, mengira " aku sudah menunggu sejak 10 tahun untuk saat seperti ini, hingga kedua saudara bisa mati melawan satu sama lain".
Mahamatya mengumumkan " jika satu-satunya aturan pertandingan tidak ada aturan, ini hanya akan berhenti ketika salah satu orang peserta akan menyerah atau ketika salah satu dari mereka akan mati".
Ditengah ring pertandingan dua sudara saling berhadapan. Sushima terus mengejek Ashoka.
Sushim mengatakan pada Ashoka "kau mengenakan kain seorang wanita, kau ingin aku untuk memikirkan mu sebagai seorang wanita dan tidak membunuh mu?" Aku tidak akan membunuhmu Ratu kalau begitu".
Ashoka bertanya pada Sushim" apakah kau mengenali kain ini? Ini kain yang sama saat kau melakukan penghinaan untuk ibuku tercetak dengan jelas, kau sudah menghina ibu ku dengan kaki mu, aku akan istirahat sebelum membunuh mu" .
Sushim begitu terkesan, ia mengatakan pada Ashoka " sisi amarah mu tampak sangat hidup, aku berharap kau berada di sana pada waktu itu untuk melihat bagaimana aku mendorong ibumu".
Bindu meminta agar pertandingan segera di mulai, seorang peria meniupkan terompet sebagai tanda awal perlombaan antara kedua sudara akan di mulai.Kereta pedati Nayak masih tersangku, Nayak Nampak kesulitan untuk mengeluarkan roda kereta dari bebatuan. Dharma tampak cemas dengan Ashoka
Kedua bersaudara masih saling berdebat untuk mengawali pertandingan mereka.
Sushim bilang pada Ashoka "aku harus berbicara dengan kau saudara ku, sebelum pertarungan ini dimulai".
Kemudian Sushima menyentuh bahu Ashoka, Sushim sudah merentangkan kedua tangannya meminta agar sudaranya mau memeluknya
Sushim mengatakan pada Ashoka " Ini akan menjadi sejarah, hanya waktu yang akan memberitahu apa yang akan terjadi, semua orang yang hadir di sini percaya salah satu dari kami akan mati, aku tidak pernah menerima mu sebagai saudara ku seperti yang kau lakukan, kau selalu lawan ku" kau selalu memikirkan aku sebagai saudara mu beberapa waktu yang lalu, aku ingin memelukmu sekali saja untuk terakhir kalinya karena alasan yang sama, sebelum membunuh mu" .
Ashoka setuju, ia tersenyum dan memegang bahu Sushima, Ashoka mengatakan " Keinginan mu hanya satu yaitu tentang kematian harus dipenuhi". Mereka berdua berpelukan dan membuat semua orang tampak heran.
Bindu berpikir " Sushim memeluk saat kompetisi, bukannya membunuhnya" . Helena dan Siamak juga tampak terkejut.
Kemudian, Sushima menusukan sebatang jarum beracun di punggung Ashoka ketika mereka berdua berpelukan, mendadak Ashoka menjadi lemas, ia membelalakan matanya dan Sushima mendorong tubuh Ashoka, Ashoka terpental jauh dan tidak sadarkan diri. Semua orang tampak shock
Nayak masih sedang berusaha untuk mengeluarkan roda pedatinya dari bebatuan, Dharma kemudian terkejut dan memanggil nama putranya “Ashoka”. Dharma berfikir “ Anak ku Ashoka sedang dalam bahaya, aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi”. Kemudian Dharma mengajak Vitaashoka berlari meninggalkan Nayak sendirian. Nayak terkejut ketika Dharma berlari.
Acahrya Radhagupta dan Shripad berlari menuju ke tengah ring pertandingan untuk memeriksa keadaan Ashoka yang masih belum sadarkan diri.
Acharya Shrivijendar mengatakan “ Bagaimana mungkin membunuh Chand tanpa terlebih dahulu menyakitinya”.
Bindu mempertanyakan pada Sushim “ Apa yang kau lakukan pada Chand?”.
Sushima mengangkat kedua tangannya seolah ia tidak mengetahui apa yang terjadi pada lawan tandingnya, ia merasa seolah tidak bersalah dan mengatakan " Aku hanya memberinya cinta tapi dia tidak tahan, Aku tidak melakukan apa-apa".
Semua Orang yakin jika Sushim telah melakukan sesuatu pada Chand.
Bindu mengatakan pada Sushima " Aku malu atas tindakan mu, kau sudah menipu".
Acharya Khirinath menuding jika Sushima sudah melakukan kecurangan, namun Charu membela anaknya dengan mengatakan "mengapa anak ku yang selalu disalahkan untuk segala sesuatu yang tidak beres yang muncuk setiap kali, ia tidak melakukan apa pun, ketika ayah hanya bisa meragukan anaknya dan tidak percaya padanya lalu apa lagi yang akan warga lakukan".
Siamak berpikir " india akan mulai bertindak di mana saja, di mana pun mereka akan memulai"
Wajah Ashoka sudah mulai tampak membiru pada sebagian kulit wajahnya, racun telah bekerja, Ashoka masih terbaring tidak berdaya
Helena (maate) sedih, ia berfikir " aku sudah menunggu sejak lama dan ini tidak mudah"
Kaurvaki terus berlari di tengah hutan sendirian, nafas Kaurvaki terengah-engah, ia berhenti sejenak namun kemudian Kaurvaki menolak untuk beristirahat, Kaurvaki berfikir " Jika ayah ku tahu yang ada ditempat ku itu Bela, maka ia pasti akan mencoba untuk mencari ku, Aku tidak bisa membiarkan ada yang datang antara aku dan Ashoka". Duptta Kaurvaki terlepas dan terjatuh.
Wajah Ashoka telah berubah membiru sebagian karena racun. Acharya Radhaguptha memberikan Ashoka meminum obat, Radhaguptha mengatakan " Aku tahu Charu dan Sushim akan merencanakan sesuatu sebelumnya, jadi saya datang dengan semua jalan keluar yang bisa memungkinkan"
Cahru dan Sushima tersenyum puas melihat keadaan Ashoka yang semakin memburuk. Shriphad penuh dengan peluh, ia begitu menghawatirkan Ashoka dan terus bersama menemaninya bersama Radhaguptha.
Kilas balik ditampilkan, ketika Charu datang untuk menemui Sushima, dan mengelurkan sebatang jarum beracun dari cincin besarnya, Cahru memberikan jarum bercaun itu pada Sushima, Cahru berpesan pada Sushima " Ini kecil tetapi memiliki mempunyai efek racun yang sangat berbahaya, kemenangan mu akan ditertentukan oleh jarum itu, sebelumnya Ashoka telah kembali dari kematian berkali-kali tapi tidak kali ini, Kali ini ia akan memohon untuk hidupnya dari mu" Kilas balik pun berakhir.
Cahru tersenyum licik mengawasi keadaan Ashoka dari kejauhan.
Charu berpikir " Ashoka sedang sekarat, tapi sayangnya Dharma tidak ada di sini, ia akan kehilangan putranya tepat di depan matanya sendiri, lalu Dharma akan menyadari bagaimana rasa sakit kehilangan anak mu".
Perlahan-lahan, wajah Ashoka kembali pulih, biru diwajah Ashoka perlahan memudar, sementara itu Dharma dan Vitaashoka berlari dan mereka terjatuh, Dharma menanyakan pada Vitaashoka bagaimana keadaannya.
Dharma berdoa pada Bholenad untuk keselamatan anaknya Ashoka " Aku mencoba untuk menghentikan anak ku dari membalas dendam yang telah ada sejak bertahun-tahun, Aku tahu kemarahannya dan agresi (prilaku yang dapat membuat lawanya kesakitan) bisa menghancurkan segalanya, Ashoka akan berada di ring gulat hari ini untuk memperjuangkan kebenaran dan keadilan". " Ku mohon untuk melindunginya jika sesuatu terjadi padanya hari ini , maka itu akan menjadi kekalahan dharma, Magadh dan bersatunya India". Sementara itu Nayak berlari di belakang menyusul Dharma.
Kembali ke Nalanda, Ashoka kejang setelah meminum ramuan (penawar racun) yang diberikan oleh Radhaguptha, kemudian Ashoka mendapatkan kembali kesadarannya, ia bangkit “Arrrrrrrgh dan mengejutkan Sushim dan semua orang.
Acharya Khirinat dan Shrivijendra Nampak lega.
Mahamatya, Charu. Sushim terlihat marah saat semua orang yang telah hadir di sana tersenyum dengan lega.
Mahamatya kembali mengejek dengan mengatakan " pesawat tempur ini (Chand) tidak akan menyerah begitu saja, Kami akan melihat siapa yang akan menang hari ini"
Chand dan Sushima sama-sama berlari dan akan menyerang mereka saling beradu kekuatan dengan mengepal kedua tangan mereka, Ashoka mendorong Sushima dan menendangnya, Sushima pun terjatuh. Cahru tampak cemas
Liontin kecil siwalinga dikalung Ashoka bersinar terang dan memantulkan cahaya di mata Sushima. Ashoka berlari dan menendang Sushima. Ashoka terus memukuli Sushima berrubi-tubi, Sushim bangun dan kemudian ia mengingat masa kecilnya, dan mengingat semua hal saat-saat Sushim menyalahkan dirinya untuk setiap tindakan yang salah atau bagaimana ia mengambil keurangan untuk menguasai situasi perang.
Sushima berbalik menendang Ashoka namun dengan cepat tangan Ashoka menahan kakinya dan mendorong Sushima, Sushima terjatuh kembali. Sushima menatap kalung Ashoka yang terus memantulkan sinar terang
Sushim tidak dapat menyerang Ashoka karena pengaruh pantulan dari liontin kalung milik Ashoka. Ashoka berpikir tentang bagaimana Sushim memukul ibunya saat Dharma pergi dari Magadh. Ashoka terus mengalahkan Sushim untuk semua kesalahan yang telah dilakukan untuknya, untuk kematian gurunya dan keluarganya. Ashoka terus menghajar Sushim secara bertubi-tubi dan membuat semua orang terbelalak ketika melihat sektika Sushima tidak bisa melakukan apapun.
Mahamatya bertanya-tanya " bagaimana bisa, mengapa Sushim menjadi begitu lemah secara tiba-tiba". Semua Orang bersorak untuk Chand.
Sushima berusaha memukul namun Ashoka memelintir tangannya dan memutar tubuhnya kebelakang dankembali mendorongnya.
Ashoka mengingat masa lalu ibunya ketika ia dihina dan ditendang dan diusir untuk meninggalkan istana Mahgadha.
Ashoka mendekat dan meminta pada Sushim " bangunlah atau kau tidak akan bisa menikmati untuk membunuh ku dengan begitu mudah, kau sudah menunggu selama 10 tahun, itu tidak akan bisa berakhir begitu cepat, Aku harus menghukum mu untuk semua kejahatan mu, Bangunlah, pangeran Sushim!"
Semua orang bersorak sorai untuk Chand, sementara itu Dharma dan Vitaashoka sampai di koridor dan menuju keruangan pertandingan diikuti oleh Nayak di belakangnya.
Vitashoka dan Dharma mendengarnya suara Sorak sorai itu . Vitashoka mengatakan " sepertinya kakak ku sudah menang". Mereka mulai berjalan lebih cepat.
Cahru terperangah melihat keadaan putranya tidak berdaya, sementara itu Maate (Helana) masih menyaksikan pertandingan dengan sangat antusias di deretan para penonton.
Sushim terluka cukup parah tapi ia mencoba untuk bangun. Mahamatya masih yakin " salah satu dari mereka akan kealah, hanya akan ada satu yang akan menang, Kami akan melihat siapa yang kalah" . kemudian, Sushima berbalik menonjok Ashoka, Ashoka masih dapat menangkis tonjokannya, namun Sushima berhasil menonjok Ashoka dan membuatnya terluks, mereka saling terpental jauh
Kaurvaki terus berlari, dan ia menghentikan larinya ditengah hutan, ia kembali datang ke tempat yang sama saat ia memulai semuanya. Kaurvaki lemas dan duduk di tanah, ia kehabisan nafasnya dan terangah-engah, Kaurvaki berteriak “Mengapa kau selalu menguji kesabaran ku”. Kaurvaki berteriak memanggil nama Ashoka dan membuat Ashoka tidak berdaya
Sushima dan Ashoka saling memegang belakang leher mererka dan mereka saling menyerang satu sama lain pada leher mereka. Sushim mengatakan "kami sudah cukup bermain permainan, Aku akan segera membunuh mu" .
Ashoka mengatakan " kau memiliki cukup peluang tapi sekarang tidak lagi".
Mahamatya mengatakan" sepertinya terlihat diantara keduanya telah datang dengan keputusan untuk saling membunuh".
Kilas balik kembali di tampilkan ketika Ashoka di nobatkan oleh Bindu, Sushima mengingat saat Ashoka marah dan secara membabibuta menyerang dan melukai dadanya dengan pedang milik Bindu.
Sushim berpikir " bagaimana Ashoka sudah menyakitinya dadanya saat masa kecil", ia marah dan mulai memukul Ashoka. Dan Sushima bergantian memukuli Ashoka secara bertubi-tubi, Cahru pun kembali lega ketika melihat Sushima dapat kembali menahan dan melawan Ashoka.
Dharma datang untuk menghentikan pergulatan kedua sudara bersama dengan Vitaashoka dan diikuti oleh Nayak. Dharma memanggil putranya "Ashoka." Ashoka dan Sushim menghentikan serangannya. Bindu tertegun melihatnya, semua orang memandang mereka dengan heran.
Bindu bangun dari tempat duduknya, Ashoka terlihat kesal. Dharma terus menatap dengan wajah kecewa pada Ashoka.
Ashoka hanya tertunduk dan menahan kekesalannya.
Acharya Shrivijendra mengakui jika wanita itu Rani Dharma dan ia memanggil Chakravati Chand/ Ashoka yang berarti ia memang pangeran Ashoka. Bindu terlihat bangga, Episode berakhir pada layar pemisah antara Dharma, Ashoka dan Bindu.
Precap: Ashoka menolak untuk pergi ke Patliputra. Bindu mengatakan Ashoka " kau jangan terlalu berhati batu hati nak". Ashoka memberitahu Bindu untuk tidak memanggilnya sebagai anak lagi dan lagi " ayah ku sudah mengumumkan beberapa tahun lalu aku telah mati " aku tidak punya ayah". Bindu tampak kecewa.
Ashoka dan Kaurvaki bertemu di suatu tempat dan mereka saling bertatap muka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar