SKRIP SINOP : Sabtu, 11 Juni 2016. Kode cas :10.06
Sushima masih di tempat tantric di gunung. Tantric mengatakan pada Sushim " waktu mu hanya sampai besok, bukan saatnya ku seperti ini, sekarang waktu telah berubah, Askoka pasti akan datang kembali, kali ini ia akan segera kembali, waktulah yang akan mendukungnya, bukan mendukung mu!" Ashoka akan keluar dari terowongan gelap ke tempat terang dengan memendam selama 10 tahun badai kemarahannya, pelayan itu akan ia bebaskan, Ashoka akan kembali dalam wujud yang kebih hebat dari pada sebelumnya, ia tidak hanya akan memberitahu tentang kebenaran yang sudah lama tersembunyi, tapi akan menghukum semua orang, ia sudah belajar untuk mengubah dirinya sesuai dengan situasi dan kondisi, sekarang kau hanya punya sedikit waktu yang tersisa untuk mu, jika kau tidak melakukannya sekarang maka kau tidak akan pernah dapat melakukannya lagi, setelah itu saudara mu akan menjadi Cakhravatin Samrat Ashoka, itu pun akan membunuh mu!". Sushima hanya tertengun mengingat ketika Ashoka di nobatkan di masa lalu.
Tantrik menambahkan " semuanya tekah tertulis dalam nasibnya, ia akan menginjak mayat orang yang ia cintai, itu berarti kau!". Sushim melihat bekas luka pedang di dadanya, ia berteriak marah “Aaaaararrrrgh”
Ashoka berjalan memapah Kaurvaki, kaurvaki bertanya pada Kaurvaki “Sejak kapan kau takut pada binatang, apa sejak kecil" Ashoka menggeleng “ Aku tidak merasa seperti itu “ Mereka bertatapan. Ashoka bertanya “Apa yang kau rasakan saat kau melihat ku?” Mereka menatap satu sama lain'".
Kaurvaki sengaja menjatuhkan gelang kakinya, Ashoka bertanya “Ada apa?”. Kaurvaki menjawab “Gelang kaki ku terlepas” Ashoka berhenti untuk mengambilkan gelang kakinya yang terjatuh Ashoka mengubah posisi kaurvaki dalam pangkuan di lututnya, Ashoka bingung ketika akan memakaikan gelang kaki dan memutuskan menyimpannya di ikat pinggangnya, Kaurvaki mengucapkan terima kasih. Ashoka kembali bangun dan memapah Kaurvaki, dan kembali berjalan, Ashoka bertanya “Apa lagi yang kau perlukan putri”
Kaurvaki bertanya “Mengapa kau memanggil ku putri?” Ashoka mengatakan “ “Putri tampaknya lapar” Kaurvaki mengatakan “Kau mau menyiapkan aku makan?” Ashoka melepaskan Kaurvaki sehingga ia terjatuh Ashoka menjawab “Pastinya”
Kaurvaki berjalan seperti biasanya dan ia berteriak ketika Ashoka meninggalkannya sendirian, Ashoka curiga dan mempertanyakannya kakinya yang keseleo, namun Kaurvaki kembali berpura-pura kesakitan.
Kaurvaki mengatakan “ Aku pun akan datang kesana dengan mu”. Ashoka hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya, ia meminta agar Kaurvaki tetap tinggal bersama dengab Guard, Kaurvaki mencoba menghentikannya namun Ashoka terus berjalan didepannya, Kaurvaki mengatakan “ Ayolah Ashoka cepatlah kembali, sekarang akan benar-benar sulit untuk menunggu mu disini “
Ashoka berjalan di sepanjang hutan, ia tidak dapat menemukan makanan apapun untuk di makan, ia mengatakan “ Ini akan menjadi sangat sulit untuk ku untuk pergi dari mu setelah begitu dekat, aku tidak tahu jika saat ini tepat bagi kita untuk bersatu atau tidak”
Ashoka akan memetik buah, ia mendengarkan suara pecutan dan mendengar suara rintihan dan jeritan seorang wanita meminta tolong, Ashoka mencoba untuk memahami apa yang sedang terjadi, ia pun mendengar suara seorang pria tertawa-tawa, Ashoka menerka “Devi” , menyadari hal itu Ashoka berlari menghampiri suara itu, ia terus berlari.
Sementara itu, rombongan Nirankus berjalan dibelakangnya, Dhaniram masih terus di pecuti oleh prajurit, diatas gerobak yang ditarik Dhaniram bersama dengan beberapa pria, Devi dipenjara bersama dengan kedua orang wanita, Nirankhus hanya tertawa.
Ashoka menghadang jalan mereka, Nirankhus hanya tertawa terpingkal-pingkal ketika merlihat Ashoka berada di hadapan mereka, Devi tersenyum bahagaia ketika ia melihat Ashoka berdiri di hadapannya, Dhaniram terkejut ketika melihat Chan dada dihadapannya, Ashoka mengatakan “ Ibu ku bilang menghentikan ku hari ini tapi kematian mu akan membawa mu kesini “ Nirankhus hanya tertawa mendengarkan Ashoka, Nirankhus mengejek Ashoka “ Ibu mu membuat mu berlari ke tempat ini sehingga kau masih hidup, kau berlari seperti seekor anjing, apakah kau tidak mengingatnya?” Sebaliknya aku akan menyerahkan mu pada Sushima, ibu mu sudah menipu Sushima tapi ia tidak akan berhasil untuk menipu ku, aku akan menjadikan mereka budak ku, aku tahu kau akan dating kesini dan mencari mereka, aku tidak menduga jika kau akan jatuh dengan mudah kedalam perangkap ku”.
Ashoka diam dan ia berfikir ketika Nirankhus datang kerumahnya saat Ashoka tidak ada dan ia mengingat ketika ia bertanya pada Vitaashoka jika keputusan Nirankhus telah berubah, ini berarti bukan hanya ibunya dan adiknya tapi Dhaniram dan Devi juga mempertaruhkan nyawa mereka demi aku”
Nirankhus kembali tertawa, Ashoka mengatakan “Itu Dharma untuk menghormati seorang wanita, orang yang tidak bisa melakukannya hanya pantas untuk di hokum mati, aku akan membunuh mu!”, Nirankhus memerintahkan prajuritnya untuk menyerang Ashoka, tapi yang terjadi Ashoka melawan semua prajurit Nirankkhus yang datang menghadang dan ingin mencelakainya, ia mengalahkan semua prajurit yang berdiri di depan matanya, Dhaniram dan Devi sangat bahagia saat melihat wajah Nirankhus Nampak tegang, Ashoka mengambil pedang dari salah satu prajurit dan mengalahkan semua prajurit yang kembali menghadang didepan matanya. Ashoka menghajar Nirankhus saat Nirankhus gagal melawan Ashoka dan ia habis di pukuli.
Dihutan, Kaurvaki sendirian menunggu Ashoka yang masih belum kembali, Kaurvaki mengatakan “Mengapa Ashoka pergi begitu lama?” Guard meringkik dan pergi meninggalkan Kaurvaki, Kaurvaki meminta agar Guard berhenti
Ashoka membebaskan Kaurvaki dan dua orang wanita yang telah dipenjara di atas gerobak, ia juga membebaskan beberapa pria didepan, Devi pergi menjauh, ayah devi meminta pada putrinya “ Ini waktu yang tepat untuk melarikan diri”. Namun Devi menolaknya sampai Chand aman, Dhaniram mengingatakan devi dengan beralasan bahwa ia telah kehilangan segalanya karena mereka, Devi bilang “Aku bisa kehilangan lebih dari 100 kali jika itu harus” Seorang prajurit akan menyerang Ashoka, ketika Ashoka juga melawan prajurit lainnya, Devi melihat hal itu tapi tidak bisa melakukan sesutau, kemudian sesorang membunuh prajurit itu dari belakang, ternyata Kaurvaki membantu Ashoka menghadapi parjurit .
Kaurvaki mengatakan pada Ashoka “ Salah satu kebutuhan untuk tetap berhati-hati di dalam hutan” kaurvaki terdenyum .
Ashoka melemparkan pedangnya ketika prajurit lainnya akan menyerang Kaurvaki dari belakang. Ashoka tersenyum lebar dan mengatakan pada Kaurvaki untuk berhati-hati, apapun bisa terjadi kapan saja”. Kaurvaki dan Ashoka bertarung pedang untuk melawan para prajurit.
Ashoka meminta agar Devi dan Dhaniram pergi, namun mereka menolak untuk menaruh kehidupan Ashoka dan Kaurvaki dalam bahaya, kepala komandan Nirankhus menarik rambut Devi dan menodongkan pedang, Devi beteriak kesakitan, dengan cepat Kaurvaki melemparkan belati dan tepat melukainya. Ashoka meminta agar Kaurvaki pergi karena mereka telah banyak membantu keluarganya, Kaurvaki meminta agar Dhaniram pergi kearah yang berbeda.
Kepala komandan Dhaniram yang terluka meminta agar beberapa sisa prajurit mengejar mereka, Nirankhus memukul kepala Ashoka dengan kayu dari belakang, Ashoka terjatuh dan Nirankhus berhasil melarikan diri dari sana bersana kepaka kimandan militernya.
Devi dan Kaurvaki bersembunyi di balik pepohonan yang besar di hutan, Kaurvaki masih memegang pedang, beberapa prajurit melewati tempat persembunyian mereka, Devi menghawatirkan ayahnya tapi Kaurvaki meyakinkan dirinya “Ayah mu akan baik-baik saja”, Devi ingin mencari ayahnya namun Kaurvaki tetap menceganhnya “Pertama kita harus menyelamatkan diri kita terlebih dahulu”. Ashoka menunggangi Gurad dan mengikat empat orang prajuit Nirankhus.
Kaurvaki dan Devi menghentikan persembunyian mereka di dekat pohon bambu, Devi berterima kasih karena Kaurvaki telah menyelamatkan hidupnya, Kaurvaki mengatakan “ Tidak ada hal khusus di dalam diri ku” Devi “ Bagi ku kau sama seperti dewa untuk ku”. Devi melihat kaki Kaurvaki berdarah, ia bertanya pada Kaurvaki “ Apa kau tidak merasa kesakitan?” Kaurvaki mengatakan “Aku tidak tahu rasa sakit selain rasa sakit yang ada di dalam hati ku” Devi bertanya pada Kaurvaki “Bagimana kau bisa mengenal Chand?”. Kaurvaki menjawab “Aku tidak tahu tentang Chand tetapi Ashoka”, Devi terkejut mengetahui jika Chand yang selama ini di kenalnya tidak lain itu Pangeran Ashoka. Devi mengatakan “Ya”. Devi mengikat luka Kaurvaki dengan kain bajunya. D
Devi mengingat semua yang telah terjadi di rumahnya, ia mengingat ketika Ashoka berguam memanggil nama Kaurvaki. Devi mengatakan “ Anggota keluarga kerajaan tinggal di rumah kami selama ini dan menghadapi kesulitan dalam hidup mereka, kami selalu berperilaku buruk dengan mereka”. Kaurvaki bilang “ Aku pun telah melakukan hal yang sama, Rani Dharma benar ketika ia mengatakan waktu akan terubang tidak akan ada yang tahu apa yang akan terjadi”
Kilas balik ditampilkan ketika Sushima datang menyandangi tempat tinggal Devi dan ayahnya dan terus memanggil Chand
Di tempat yang sama, Kaurvaki dan Devi mendengar beberapa pundit sedang melakukan upacara pelepasan abu, Kaurvaki menyadari jika ayahnya sedang melakukan pelepasan abu untuk jiwa putrinya, Kaurvaki tertengun. Jagannath menangis memikirkan Kaurvaki. Devi bertanya pada Kaurvaki “Mengapa kau ketakutan ?”. Kaurvaki menangis.
Pundit menyerahkan kendi abu Bela pada Jagannath “Sekarang saatnya kau melepas abu Kaurvaki”, ia menangis menerima dan memeluk abu Bela yang dikira abu Kaurvaki, Jagannath mengatakan “Mengapa kau melakukan ini Kaurvaki, kau mengorbankan hidup mu untuk Ashoka, putri ku menghukum ayahnya seperti ini” Kau benar-benar menghukum ku begitu buruk”
Kilas balik ketika perkemahan Kaurvaki habis terbakar api dan Bela menggantikan tempat Kaurvaki.
Kaurvaki melihat kesedihan dan duka ayahnya, Kaurvaki mengatakan “Ayah”. Devi bertambah bingung “ Raja Jagannath menuangkan abu putri
Kaurvaki, sementara wanita ini memanggil ayahnya, itu abu siapa jika wanita itu berada disini, berarti ia putri Kaurvaki?” Kaurvaki menangis mengingat semua ucapan Bela, ia menangis memanggil nama Bela. Kaurvaki ingin menghampiri Ayahnya, namun Devi menghetikannya karena pendarahan dikakinya, namun Kaurvaki tidak peduli, ia nengatakan “ tangan ku telah berlumuran darah sesorang”. Devi bertanya pada Kaurvaki tentang hal itu. Kaurvaki menatakan pada Devi untuk kembali mencari, tidak semua orang seberuntung diri mu”.
Jagannath sedih ketika ia menuangkan abu kesungai, ia menagatakan “ Maafkan aku Kaurvaki”. Kaurvaki terus mengamati ayahnya dari kejauhan, ia menangis, Devi menyadari semuanya, ia berfikir “Chand yang ku kenak ternyata pangeran Ashoka dan yang berdiri di hadapannya tidak lain hanyalah putri Kaurvaki, mereka telah menunggu begitu banyak waktu untuk kembali bertemu satu sama lain, mereka harus meningglkan kesampatan itu karena aku, aku telah berhutang budi pada mereka, aku tidak tahu berterima kasih dan egois untuk meinggalkan mereka disini sendirian”
Nirankhus dan komandan prajuritnya yang terluka, sampai di tempat yang aman. Pembicaraan kepala komandan pada Nirankhus “ inilah akibt dari apa yang sudah terjadi, Bindu tidak akan mengampuni kami”. Nirankhus membantah “Aku tidak peduli tentang Bindu, akau akan melakukan apa yang aku lakukan tetapi jika kita tidak memberikan sesuatu untuk Gonda dalam waktu yang terpat maka tidak tahu apa yang akan di lakukan oleh Gonda”
Ditampilkan tempat yang gelap, sesorang memakai gelang kaki lengkap dengan jubah menutupi tubuh dan kepalanya, wajahnya tidak tampak duduk di sebuah kursi.
Kaurvaki masih bersama dengan Devi, Kaurvaki terus mengawasi ayahnya dari kejauhan bersembunyi di balik pohon. Jagannath duduk tak berdaya, ia menangis mengatakan “ Aku melakukan apapun tanpa pernah berfikir, aku tidak ingin kau ditipu dengan cara yang sama oleh Magadha seperti ku!” . “ Aku tidak bisa membuat kau memahami alas an di balik apa yang terjadi pada ku dan itu sulit terhadap mu, aku akan hidup dengan penyesalan ini sepanjang hidup ku bahwa akau tidak bisa memeluk mu dan meminta maaf kepada mu, aku akan sangat merindukan mu sepanjang hidup ku hanya untuk memberitahu betapa aku mencintai mu putri ku” Jagannth begitu sangat terpukul karena mengira telah kehilangan Kaurvaki untuk selamanya “ Maafkan aku putri ku”.
Di tempat persembunyiannya, Kaurvaki berteriak memanggil “Ayaaaaah”, Jagannath kaget mendengar hal itu “ Aku melakukan ritwal terakhir ku untuk mu tapi aku merasakan kehadiran mu disekitar ku setiap detik, aku merasa kau memanggil ku, aku pasti akan datang menghampiri mu dan memeluk mu”.
Kaurvaki menangis melihat kondisi ayahnya di balik pepohonan bersama Devi, beberapa pundit membawa Jagannth pergi Kaurvaki mulai mengejarnya, ia sampai di tempat ayahnya melakukan pelapasan abu di sungai dan menemukan selembar kain Jagannth yang terjatuh, Kaurvaki mengambilnya dan memeluk kain putih itu, pundit besama Jagannath dan prajuritnya telah pergi jauh, Kaurvaki ingin menghampiri namun Devi mencegahnya “Pikirkan sekali lagi tentang Ashoka sebelum kau mengambil langkah yang lain, pikirkan pengorbanan Bela, apa kau akan memiarkannya menjadi sia-sia”. Kaurvaki mengatakan “Bagaimana aku bisa memikirkan kebahagiaan ku dan melibatkan rasa kecewa dan juga air mata ayah ku”
Precap: Seorang tentara datang ke ruang pertemuan Bindu. ia meminta izin dari Rani Dharma untuk masuk Patliputra. ia menyebut dirinya Rajkumar Ashoka. Semua orang terkejut. Bindu member perintah mengatakan “bagaimana ia berani masuk ke Patliputra tanpa izin”. Tangkap sebelum ia berhasil memasuki Pataliputra”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar