SKRIP SINOP : 14 JUNI 2016. KODE CAS 13.06
Di sebuah gua yang gelap, seorang berjubah duduk di kursi, dua orang pria datang di hadapan pria berjubah, mereka berlutut di hadapannya, Uttar dan Dakshikin, ia meminta pembaharuan data dari Nirankhus tentang pengaruh pajak yang telah Gonda berlakukan.
Uttar memberikan respon yang sangat baik (positif), sementara Daskhin berbicara tentang penolakan saat pejak tersebut di berlakukan atas nama Gonda pada seorang pria.
Kilas balik di tampilkan
Ketika Dakshikin datang kerumah seorang pria untuk menagih pajak, pemilik rumah di todongkan pedang oleh dua orang prajurit, si pria mengatakan “ Aku membayar pajak hanya untuk raja, aku tidak akan pernah melakukan apapun bahkan jika kau menakut-nakuti ku”
Pria itu mendengar suara jeritan sesorang dan ia pergi keluar untuk memeriksa, saat itu prajurit sudah membunuh kedua orang tuanya dengan sangat keji kedua orang tuanya tewas bersimbah darah di depan matanya saat ia membuka pintu, pria itu menangis kesakitan karena telah kehilangan kedua orang tuanya dan bergitu menderita.
Kilas balik pun berakhir.
Pria berjubah mengatakan “ Kau juga harus memberikan kejutan kedua, sehingga ia merasa ketakutan dan tidak bisa pergi, inilah waktu yang tepat untuk menetapkan pajak dari Gonda, kami akan menghancurkan Magadha, dan tidak aka nada orang yang akan sanggup untuk menyelamatkannya, pria itu tertawa. Uttar dan Dakshikin sujud di hadapannya, dan pria berjubah pun pergi meninggalkan kursi replika kebesarannya
Ashoka menunggangi Guard dengan mengikatkan empat orang prajurit Nirankhus di belakangnya. Ashoka berfikir“ Kaurvaki, saat ini aku meninggalkan mu, tapi aku menututi semua ucapan mu, sekarang aku akan menuju jalan yang benar. Sekali lagi kami pasti akan kembali bertemu jika dewa menghandaki, tapi jika kali ini menunggu itu tidak akan lama, secara nyata kami pasti akan kembali bertemu”.
Ashoka tiba diluar gerbang di Pataliputra, seorang prajurit melemparkan tombak kearahnya tapi dengan cepat Ashoka menankap tombak yang dilemparkan oleh prajurit untuknya, prajurit terkejut dan kaget. Beberapa orang prajurit pun datang dan berdiri di hadapan Ashoka.
Ashoka mengatakan pada prajuirt “ Aku datang kesini bukan untuk menyakiti sesorang atau masuktanpa izin”. Ashoka meminta agar prajurit memberitahu pada Dewi Dhrma, namun prajurit menuntut untuk mengetahui siapa dirinya, Ashoka mengatakan pada prajurit “Aku Aashoka, cucu Chandragipta, putra pertama dari Dewi Dharma, ayah ku Bindusar, aku pangeran Ashoka”. Kemudian Ashoka meminta prajurit untuk masuk.
Ashoka meminta “Biarkan aku masuk, sehingga aku bisa memenuhi impian yang sudah ku tinggalkan selama 10 tahun yang lalu”. Prajurit berteriak disepanjang koridor istana, ia membawa pesan dari pangeran Ashoka telah kembali menunggu di depan pintu gerbang “Pangeran Ashoka meminta izin untuk masuk kedalam Pataliputra”. Beberapa prajurit dan seorang pelayan nampak bahagia.
Bindu sedang mengadakan pertemuan, ia mengatakan pada prajuritnya “Siapa yang mencoba untuk menangkap prajurit kami dan mencoba untuk masuk kedalam Pataliputra?”. Prajurit mengatakan pada Bindu “ Kami tidak mengetahui tentang hal itu, tapi nampaknya pria itu sangat kuat”
Bindu memerintahkan pada prajuritnya “ Siapapun dirinya, ia sudah melintasi batasan kami tanpa izin, beraninya ia masuk kedalam, tangkap sebelum ia benar-benar melakukannya”
Prajurit lainnya datang dan menjelaskan kepada Bindu “ Pria itu masih belum masuk kedalam, ia masih menunggu di pintu gerbang, ia meminta izin dari Dewi Dharna untuk masuk ke Pataliputra, ia menyebut dirinya Pangeran Ashoka”. Semua orang tampak terkejut dan kaget.
Sushima berfikir tentang ucapan Tantric, Tantric mengingatkannya jika Ashoka akan segera kembali ke Pataliputra.
Mahamatya mengingatkan pada raja Bindusar “ Kau sudah membuang Ashoka dari Pataliputra untuk selama-lamanya, kita harus membahas tentang hal itu secara menyeluruh sebelum memutuskan apapun”.
Siamak memberikan pendapatnya, ia mengatakan “ Ashoka tidak mengharagai mu di Nalanda dan ia pun mencoba untuk menyakiti sudaranya sendiri, ini sudah jelas menunjukkan bahwa ia masih menyimpan amarhnya, ia sudah menjadi Chand dan selamanya akan menjadi Chand”. Sushima hanya mengannguk, Bindu mengatakan “Mereka tidak boleh melupakan untuk membunuh semua orang”.
Mahamatya mengatakan “Kami memahami perasaan mu sebagai seorang ayah, tapi kita harus kembali mengingat apa yang sudah terjadi 10 tahun yang lalu, jadi kita tidak perlu untuk tergesa-gesa”
Bindu menjawab “ Ashoka sudah menanggung atas hukuman yang telah ia lakukan, itu bukanlah waktu yang singkat” Mahamatya mengangguk, ia mengatakan “ tapi kita menghukum sesorang untuk melihat perubahannya untuk kebaikannya, Ashoka masih sangat Ashoka sangat agresif (cendrung menyerang), bukti yang sama ketika prajurit datang di bawa kesini sebagai tawanan” .
Acharya Radhagupta mengatakan “ kita harus tahu dulu siapa pajurit itu, kita harus mengambil kesimpulan tanpa mengetahui kebenaran, apa alas an untuk Ashoka menyeret dan melibatkan mereka semua sampai disini?”. Ashoka masih belum melewati batasannya, ia sudah menghormati semua pesan mu, dan ia pun melakukannya, ia akan masuk dan tidak aka nada orang yang akan menghentikannya, ia meminta izin untuk hal yang sama, dalam hal ini ia sudah mengikuti batasan dan itu tidak melanggar”
Bindu mengatakan “ semuanya akan berubah sesuai dengan waktu, namun dalam hal ini hanyalah saran dalam diri anak ku dan ia pun tidak berubah karena waktu, sebelumnya pendapat orang pun akan berbada hari ini pun sama, apakah masih ada orang yang akan mengatakan hal yang lain?”
Acharya Radhagupta mengatakan “ Hanyalah Dewi Dharma yang dapat mengambil keputusan tentang hal tersebut, bukankah Ashoka sudah meminta izin pada ibunya”. Raja Bindusar hanya mengangguk.
Cahru di kamarnya ia sedang mencoba memilih perhiasan, ia sedang bersiap-siap untuk tampil lebih cantik untuk menarik perhatian Raja Bindusar “Aku ingin perhiasan seperti mili Dharma”. Sushima datang untuk menemui ibunya, ia hanya menggelengkan kepalanya saat melihat prilaku ibunya “Aku tidak bisa memikirkan orang lain, tapi saat ini aku memikirkan mu”.
Sushima tidak tertarik dan mengindahkan perhiasan itu dan ia melemparkan perhiasan jauh-jauh dari ibunya, ia mengatakan pada ibunya “ Ashoka berdiri didekat pintu, ia meminta izin pada Dharma untuk masuk kedalam”. Namun Cahru tahu “ Raja akan menolak keputusan Dharma” Sushima berpendapat “ Memangnya siapa dirinya sehingga harus mengambil keputusan yang penting”
Cahru menjawab “Tidak ada lagi perempuan yang dapat memikat Bindu, apa yang harus terjadi akan terjadi sekarang, jika kau tidak menginginkan kehilangan kesempatan mu maka kau harus merubah rencana permainan mu”. Sushima kesal dengan ucapan ibunya dan mematikan nyala diya dengan tangannya.
Dewi Dharma sedang kebingungan, ia bejalan bolak balik memikirkan sesuatu. Vittaashoka bertanya pada ibunya “Mengapa kau begitu tenang, aku ingin kakak ku berada dirumah, kau harus bahagia”. Dharma beralasan “Tidak seperti itu, mengapa kau tidak melakukan apapun dan hanya diam” Vittaashoka mengatakan “Apa kau terganggu?” Dharma mengatakan “ Kau membuat ku semakin tegang”. Vittaashoka pergi dari sana meninggalkan ibunya, Dewi Dharma pun berfikir tentang mimpi ketika Ashoka membunuh semua orang dengan mengenakan pakian hitam.
Acharya Radhagupta datang menemui Dewi Dharma kekamarnya, ia mengatakan pada Dharma “ Orang yang sedang kau pikirkan untuk menjadi penghancur, mungkin ia akan berubah menjadi naungan yang sangat di perlukan oleh Magadha, mungkin inilah awal perubahan”. Dharma berbagi tentang rasa khawatirnya “ aku melihat sikap Ashoka yang begitu sensitif seperti berubah menjadi hewan, ia sudah menjadi begitu sangat agresif, dan tidak bisa melihat apapun, jika aku membiarkan Ashoka tetap seperti itu maka ia akan membunuh semua orang, ia tidak akan mau membiarkan orang dapat hidup ketika telah menghina ibunya dan sudah membunuh gurunya”.
Radhagupta mengatakan “ Mungkin itu memang benar, tapi kita semua sudah salah paham, Ashoka tahu jika pembunuh gurunya merupakan kendala dalam mencapai kemakmuran Magadha, dengan adanya mereka diluar perubahan sehingga mereka harus sepenuhnya di hancurkan, ada rasa khawatir ketika ia membicarakan atas tindakannya saat ia membicarakan tentang impiannya untuk bersatunnya India, aku meminta mu untuk tidak menjadi penghalang dari tujuannya, aku mempercayai Ashoka sepenuhnya, aku pun tahu Acaharya Chanakya bisa melihat apa yang tidak dapat di lihat, Chanakya melihat Ashoka mampu untuk memenuhi mimpi yang ia rajut, inilah waktunya mendukung Ashoka, akan ada banyak orang yang akan mencoba untuk membuat masalah dan menghalangi jalan, tapi hanya ada beberapa orang yang akan selalu mendukung Ashoka”
Dharma berfikir tentang semua pesan Chanakya, ia mengijinkan Ashoka untuk masuk kedalam Pataliputra.
Suara terompet pun berbunyi, Ashoka yang masih duduk di atas punggung Guard tersenyum ketika ia mendengarkannya “ Aku sedang menunggu untuk mendengarkan sejenak tentang hal itu sejak beberapa tahun yang lalu”. Ia turun dari kudanya dan mengambil pasir kemudian mengusapkan menggosokan Pataliputra di keningnya “Jai Janani”
Ashoka kembali menunggangi Guard dan memasuki istana di ikuti oleh empat orang prajurit yang ia ikat di belakangnya, prajurit, dan warga bersorak sorai untuk Ashoka, Ashoka berfikir tentang semua sumpah yang sudah ia berikan sebelum dirinya meninggalkan Pataliputra. Semua orang keluar untuk melihatnya. Sushima, Siamak, Mahamatya dan Helena berdiri di kerumunan orang yang berdiri, ia masih menutupi wajahnya dengan kain, mereka menatapnya penuh dengan kebencian.
Vittashoka dan ibunya terlihat begitu sangat bergembira melihat kedatangan Ashoka, Bindu melihat Ashoka berjalan ia menarik tali yang diikatkannya pada empat orang prajurit Nirankhus dan membuat beberapa prajurit Nirankhus terjatuh, ia meninggalkan mereka disana dan berjalan kearah raja Bindusar.
Bindu bertanya pada Ashoka “ Ia telah kembali hanya sebagai Chand, apakah itu perlu?” mengapa kau membuat semua orang yang tidak bersalah kesulitan?”. Ashoka mengingatkan Bindu “ Kau menghukum anak mu sendiri, bahkan istri dan anaknya yang baru dilahirkan, aku mengajukan pertanyaan ku hari ini?” mengapa Magadha pada saat itu dalam kondisi seperti itu?” ada ketidakadilan yang sudah terjadi di Magahda di bawah hidung mu kau hanya tidak menyadarinya “
Bindu marah mengatakan kepada Ashoka “ Bagaimana dengan prajurit yang kau culik, bukankah ia orang yang tidak bersalah?” ashoka menjawab pertanyaan ayahnya “ Aku membebaskan mereka dan membawa pelakunya disini 10 tahun yang lalu, kau berfikir ketika itu aku sudah mengakhiri tradisi Das, semua orang disini masih melakukan hal yang sama, mereka pun memiliki wanita, Devi dan Dhaniram dan dua orang keluar dan mereka sudah membantu anak-anak mu dan sitri mu selama bertahun-tahun, pada hari ini aku sudah sampai disini, tapi bagaimana dengan nasib orang lain, lalu siapa yang akan membebaskan mereka?”
Precap: Ashoka mengatakan Bindu “ masih ada beberapa orang yang masih mengikuti tradisi Das seperti pesanan mu”. Bindu menuntut untuk tahu siapa itu, tapi Ashoka menyarankan agar ayahnya untuk meminta anak tercintanya Sushima tidak mengelola semua urusan internal di sini. Sushim berpikir “ malam ini akan menjadi malam terakhir untuk Ashoka” . Ashoka berpikir “ aku juga meyakinkan mu, kau akan mati dengan tangan ku”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar