Jumat, 17 Juni 2016

CAS 362 : ARCHARYA RADHAGUPTA MENYEBAR MATA-MATANYA, ASHOKA MENGEJAR SEORANG YANG DIPEKERJAKAN OLEH GONDA NAMUN PRIA ITU TEWAS TERGANTUNG DI DEPAN UMUM. ASHOKA BERTEMU DEVI DAN KAURVAKI DI PASAR, KAURVAKI DAN DEVI DICEGAT OLEH BEBERAPA ORANG PRIA.

SKRIP SINOP : 17 JUNI 2016. KODE  CAS : 16.06

Masih di ruang persidangan istana Magdaha di Pataliputra, semua orang masih berkumpul untuk menelusuri pajak yang telah di terapkan oleh Gonda, Bindu mengatakan “Yang ku utamakan untuk membantu semua orang (warga), tapi mereka takut dengan Gonda, dan menyingkirkan rasa takut di hati mereka, oleh karena itu aku akan membagi 3 tahap pekerjaan yang akan langsung menjadi ujian dan untuk menguji kemampuan mereka sebagai pilihan yang cocok untuk tahta, Sushima segera menyambut pencalonan “Aku setuju dengan mu ayah”, Sushim beralasan “ Bahkan aku akan menyingkirkan pajak ilegal dalam waktu 2 minggu, dan akan mengkeritik kerja internal dari negara itu harus dengan cara mengubahnya”, ia mengisyaratkan Ashoka, seolah ia menunjukan bahwa dirinya lebih mengetahui segalanya dari pada Ashoka..

Ashoka merespon ucapan Sushima dan ia mengejek “ Yang harus di catatat Samrat, mereka sudah memberlakukan pajak ini kemudian berbicara dan menjelaskan dengan peraturan yang masih tidak jelas”, Ashoka bahkan menambahkan “ Ada orang-orang terdekat di antara mereka dan memberikan dukungan pada mereka, selanjutnya apakah akan membantu mereka atau sama sekali tidak akan pernah membantu mereka dan kemudian menghasut mereka” . Semua orang menjadi tegang.

Namun saat Sushim akan mengutarakan pendapatnya pada Raja Bindusar, Bindusar memotong pembicaraan Sushima “ Jika ada hal lain, ini merupakan kebenaran jika Sushim tidak mampu untuk melindung pajak Gonda dan oleh karenanya alokasi (penentuan) tugas ini di ambil darinya”. Semua orang bertambah terkejut, Sushima tampak kecewa “Ayah sebaiknya dengarkan aku dulu, aku sudara tertua disini”. Bindu menjelaskan pada Sushima “Aku menujuk mu karena hal itu sebagai kepala keamanan dan keselamatan dalam masalah di luar kerajaan (eksternal), pertimbangkanlah untung ruginya”. Kemudian Sushima memelototi Ashoka.

Kemudian Bindu mengalihkan pandangannya pada Ashoka dan meminta untuk mempertanggung jawabkan dari semua penyelidikan dan menghapus seluruh pajak rahasia, alasan Bindusar karena Ashoka merupakan orang pertama yang sudah melaporkannya dan sejak itulah penyelidikan akan di mulai dan ia akan membawa nasib untuk mengakhirinya, Bindu menunjuk Ashoka sebagai kepala keamanan didalam istana (Internal) untuk keselamatan, Ashoka mengangguk.
Bindu mengatakan “ Sejak Siamak selalu dikaitkan dengan uang dan menyukai hal itu, ia akan bertanggung jawab atas pajak dan pendapatan generasi kerajaan dan setiap perubahan yang terjadi di dalam (internal) merupakan kebijakan yang kontemporer (berlaku pada waktu yang sama) dan akan membuat semua orang berhutang dan aka nada beberapa bantuan”. Siamak tersenyum senang.

Bindu mengingat saran dari Dewi Dharma saat ia berbicara dan menemuinya dikamar, saat ia mengumumkan keputusan lain dan pebicaraannya tentang undangan untuk putri dari Negara-negara tetangga di Shraavan Mela, sehingga merka dapat memilih istri yang sesuai dengan pilihan mereka dan hal yang sama akan terjadi, bahwa mereka akan memperotes keputusan itu.
Bindu memutuskan “ Minimal yang terbaik agar mereka setuju, dan hal itu sudah berarti keputusannya benar”. Ashoka dan Sushim mencoba untuk menolak tanpa di sadari mereka berdua bersama-sama melakukannya, mereka mencoba untuk bertanya pada raja Bindusar.

Tapi saat Ashoka mencoba untuk bertanya kembali, Bindu bilang “Tidak aka nada saran apapun yang ku minta kepada kalian dam itu merupakan perintah”. Bindu bangun dari singgasananya dan pergi dari ruang persidangan dan membubarkan pertemuan namun semua orang masih berkumpul di ruang persidangan. Ashoka dan Sushima saling berpandangan dan memelototi satu sama lain, suasana pun menjadi tegang.

Ashoka dikoridor, ia keluar dari ruang persidangan, Ashoka melamun dan ia juga hamipr mengacuhkan Acahrya Radhagupta dan menghempasakn tangannya. Radhagupta bertanya “Ada apa Ashoka” dan ia menanyakan pada Ashoka tentang luka-luka ditangan Ashoka. Ashoka melihat lengannya dan ia menjelaskan pada Radhagupta tentang pertarungan pedangnya dengan Sushima pada malam itu.

Kilas balik di tampilkan saat Ashoka akan menyerang Sushima dengan pedang Candragupta kemudian Sushima mencengkram tangan Ashoka dengan sangat kuat.

Ashoka menngakui “ Aku tidak tahu jika Sushima begitu kuat, karena kami menginginkan pertarungan itu besama-sama”. Mereka mengobrol di koridor dalam, Ashoka mengatakan pada Radhagupta “Banyak yang sudah berubah dalam waktu 10 tahun terakhir yang tidak bisa di jelaskan, karena waktu itu sudah banyaj berubah dan persatasi (performance) Sushima menjadi lebih baik”.

Radhagupta bilang “Itu bukan hanya perubahan dalam kekuasaan dan mentalitas (Cara berfikir), itu dikarenakan oleh Tantric yang sudah membawa perubahan itu dan mereka (Sushima dan Cahrumitra) membutuhkan matanya untuk melihat masa depan"

Ashoka mengatakan pada Radhagupta “Tujuan utama ku bukan untuk mengetahui tentang hal itu, aku lebih mempedulikan tentang pajak Gonda” kemudian Ashoka bertanya pada Radhagupta “ Bagaimana dengan mata-matamu Acahrya?”. Radhagupta mentakan pada Ashoka “Dalam 10 tahun masa persaingan tanpa nama (anonim) untuk melindunginya, Dharma dan pangeran Vittaashoka yang harus diutamakan, sehingga mereka berdua bisa kembali ke Pataliputra dengan aman “
Ashoka mengatakan “ Sekarang mereka sudah kembali”. Radhagupta mengatakan “Mereka harus mengakali Sushima agar lebih jujur terhadap prihal Gonda”. Ashoka mengatakan pada Radhagupta “Aku meminta untuk mengirimkan beberapa mata-mata rahasia mu, sehingga mereka dapat mengamati stategi kerja pajak Gonda”

Di Tempat Umum, ditampilkan ketika sesorang datang ke kuil dewa siwa. Pundit memberitahu pada semua pengunjung untuk memasukan uang kedalam kendi yang sudah di sediakan, mereka hanya diperbolehkan masuk ketika mereka sudah membayar beberapa koin atau pajak, Radhagupta menggawasi dari kejauhan, saat itu seorang pria pergi tanpa memasukan uang pajak kedalam kendi yang telah disediakan, pundit menghentikannya, dan mengancam pria itu dengan menujukan pisau yang tersembunyi di balik pakaiannya, Pundit tetap memaksa agar menaruh uang sebagai uang pajak sesuai dengan kemampuan mereka sehingga mereka aman dari masalah pundit memperingatkan hal yang seharusnya dengan nada yang kasar, pria itu memasukan uang dan pundit itu memelototinya. 

Acharya Radhagupta memata-matai dengan diam-diam di luar kuil, setiap orang menaruh beberapa koin, kemudian Pundit itu menggotong kendi ketika pengunjung di kuil sudah sepi, dan membawa kendi baru untuk di taruh. 

Di pasar, Nayak memata-matai sesorang pengemis yang sedang duduk dan beberapa orang lewat melemparkan uang ke mangkuknya, mata-mata di sebar secara diam-diam untuk memantau orang-orang yang telah bekerja untuk Gonda dalam penyamarannya sebagai rakyat pada umumnya, pengemis memasukan uang ke dalam kantong ketika uang di mangkuknya telah penuh, seorang pria secara diam-diam menghampiri pengemis itu dan mengambil kantong dan pergi, mereka bekerja sama.

Nayak pergi, kemudian seorang pria menaruh beberapa keeping uang koin, seorang pria sedang menyapu, dan mengambil beberapa keeping uang yang disembunyikan di balik meja yang tertutup oleh kain, dan memasukan koin ke dalam kantong merah yang tergantung di pinggangnya, ia kembali menyapu jalanan dan membangunkan semua debu, beberapa mata-mata terus mengamati ketika si pria kembali berpura-pura menyapu jalanan dan mendekati beberapa meja yang tertutup kain yang lainnya, ia mengambil semua uang yang ditinggalkan dan kembali menaruhnya di kantong merehnya.
Mata-mata wanita saling memberikan isyarat untuk terus mengikutinya pada mata-mata pria. 

Kemudian, pria itu memergoki pria berbaju biru (mata-mata yang sengaja di sebar) ketika ia mendekati meja dan mengambil sesuatu dan menangkap basah dan mengancam pria berbaju biru “ Apa yang sedang kau lakukan disini, kau benar-benar tidak tahu malu, mereka tetap bekerja sesuai dengan strategi mereka tapi apa yang sedang kau lakukan di sini?”

Pria itu mencengkram tangan pria berbaju Biru dan akan membawanya ke suatu tempat “ Sekarang kau tidak mampu untuk membayar pajak selama beberapa bulan kedapan, ikut dengan ku, aku ingin tahu siapa yang bisa membebaskan mu dan membantu mu untuk melarikan diri”. Ashoka berdiri di hadapannya, pria itu terkejut “Pangeran Ashoka", ia panik dan melemparkan sapu ke Ashoka dan kemudian melarikan diri, Ashoka bergegas lari dan mengejarnya, si pria membuat kekecauan sepanjang pasar dan melemparkan semua barang yang ada dan membuat terkejut para pengunjung pasar, si pria hampir membuat Kaurvaki terjatuh, Ashoka menahan dengan tangannya dan menopang tubuhnya agar Kaurvaki tidak terjatuh, mereka beratatapan dan Kaurvaki tersenyum melihat Ashoka ada di depan matanya. Ashoka kehilangan jejak si pria, 

Ashoka menegur Kaurvaki “Kenapa kau selalu ikut campur dalam setiap pekerjaan ku setiap saat”. Kaurvaki bertanya pada Ashoka dan mereka bertengkat verbal seperti biasanya “ Mengapa kau mengikuti pria itu, ia yang telah membuat ku hampir terjatuh”. Kemudian devi datang menemui Kaurvaki dan Devi senang melihat Ashoka, mereka tersenyum, Ashoka mengatakan pada Devi “Kau juga ada di Pataliputra?” Devi menjawab “ Aku datang bersama dengan Kaurvaki”.

Devi bertanya tentang keadaan Dewi Dharma dan Vittaashoka, sebelum Ashoka menjawab Kaurvaki menyelak pembicaraannya “ Tidak bagaimana bisa kau menuduhunya?” Devi dan Ashoka kemudian menatap Kaurvaki dan mengabaikan Kaurvaki , mereka dengan santai berbicara di depan Kaurvaki “Aku dan juga keluarga ku bisa mengawasi semuanya”. Mereka berdua tampak begitu akrab menujukan hubungan pribadi mereka, Ashoka mengatakan pada Devi “Aku sudah banyak berhutang budi pada mu dan juga pada ayah mu”. Kaurvaki tercengang dan ia tampak cemburu, Kaurvaki sedih, ia berfikir “ Perkaku mu ganda di depan aku dan Devi?”. 

Devi mendekati Kaurvaki yang masih melamun “ Kau sudah bertemu dengan pangeran Ashoka”. Saat itu dua orang prajurit datang kehadapan Ashoka, Ashoka tampak tegang , sementara Devi terus menggoda Kaurvaki yang sudah sangat tersinggung dengan perilaku Ashoka, Devi mengatakan “Betapa kau sangat mencintai Ashoka”. Sementara ashoka sedang berbicara dengan kedua orang prajuritnya, Kaurvaki mengatakan pada Devi “Penghantar untuk menghibur ku itu tidak di butuhkan, sehingga kau bisa tahu apa yang sedang Ashoka pikirkan “. 

Beberapa orang pundit datang menghampiri Ashoka mereka menyambut dan member salam pada Ashoka, pundit membicarakan tentang rencana undangan pernikahan yang sudah di rencanakan, Kaurvaki dan Devi terkejut ketika mengetahuinya, Ashoka menegaskan dan membicarakan serta membenarkan hal yang sama pada semua pundit, dan ia pergi meninggalakan Kaurvaki dan Devi.

Keesokannya, Ashoka sedang berdiri di lokasi memanah, Ashoka sedang mebidikan anak panah dan busurnya pada sebuah papan yang tergantung, Radhagupta datang dan mengingatkannya agar Ashoka tidak menaruh dirinya langsung dalam bahaya yang akan datang dari musuhnya, Ashoka berhasil melepaskan busur dengan mata terpejam sebelah tepat pada titik merah di papan, Ashoka tertarik dan mereka pergi bersama.

Di pasar kerumunan orang sedang berkumpul, Ashoka dan Radhagupta datang, Radhagupta membawa Ashoka pada mayat seorang pria yang mati tergantung dengan penuh dengan luka dan berlumuran darah di persimpangan jalan. Ashoka melihat tato pada salah satu bagian tubuh pria itu, dan ia mengingat ketika mengejar seorang pria dipasar, Ashoka mengenali mayat tersebut merupakan orang yang sama saat ia mengejarnya pada hari sebelumnya.

Radhagupta mengatakan pada Ashoka “ Bahwa mayat itu merupakan pesan, bahwa kita bisa sampai pada Gonda melalui mayat pria itu, dan oleh sebab itu mereka membunuhny, siapapun yang mencoba untuk mengejarnya akan bertemu dengan nasib yang sama”.
Ashoka sangat marah, ia mengatakan “Sebum Gonda melakukan apapun seperti barbar pada setiap saksi yang lainnya, merekah harus menahan semua pekerjaan yang Gonda berikan, tanpa penundaan “.

Acharya Radhagupta mengatakan “ Itu akan sesuai, sementara pekerja Gonda melanjutkan pekrjaan mereka dengan diam-diam dan diam-diam mereka diahan”. Ashoka pergi.

Kembali ke kuil Siwa, pundit membawa kembali kendi kemudian dua orang wanita datang dan menyerangnya, ketika Pundit akan mengeluarkan belati, wanita lainnya memukul kepala pundit dan pundit pun pingsan. 

Pria yang sama datang menemui pengemis dan ia mengamati situasi sekliling pasar dan bermaksud untuk membawa kantong uang yang sudah dihasilkan. Mata-mata menangkap pria itu dan membuatnya pingsan dan mengotongnya. Sementara itu, Kaurvaki dan devi datang ke pasar yang sama dimana pengemis itu sedang melancarkan aksinya.

Devi mencoba untuk mengejar Kaurvaki yang tampak kesal, Devi bilang agar Kaurvaki memperkenalkan dirinya karena ia tidak mempunyai waktu untuk terus bermain-main dengannya, Kaurvaki mengacuhkannya dan ia bersihkeras “Tidak, tidak ada yang dapat ku jelaskan, maka bagaimana ia tahu, apakah ia ingat tentang dirinya dan cintanya atau tidak da apakah ia begitu penting buat diri ku atau tidak, cinta tidak berdasarkan intuisi”. Devi mencoba membuat Kaurvaki mengerti “Kau tidak perlu memperkenalkan dirinnya”. Kaurvaki marah dan kemudian melirik seorang pria tua yang sedang makan, pria itu terlihat girang ketika melihat dua peremuan cantik menatapnya. 

Devi dan Kaurvaki menoleh pria itu tertengun. Kaurvaki pergi dan Pria tua itu mengikutinya, Devi mengatakan pada Kaurvaki “Entah bagaimana berhasil untuk mengalihkan perhatian mereka “. Pria itu menyapa Kaurvaki dan Devi, Kaurvaki terlihat marah dan akan menghapirinya, namun Devi menghentikan Kaurvaki Devi dan Kaurvaki akan pergi tapi tiga orang lainnya datang dan menghadang jalan mereka. Kaurvaki dan Devi tegang.

Precap: Sushim mengatakan pada ashoka, “Kau tidak berfikir akan membuka mukut mereka di depannya karena kau takut”. Ashoka mengatakan “Mereka dibungkam, tapi sekarang aku memiliki jalan keluat untuk membiarkan mererka berbicara”. Ashoka dan Rdhagupta datang kepenjara .
Ashoka berhasil membiarkan mereka untuk membeberkan kebenaran, bahwa orang-orang ini sangat bijaksana dan rahasia dalam menangani mereka, Ashoka mendapatkan semua keterangan dari Pundit jahat yang meminta uang pajak di kuil, sebagai salah satu orang yang mengelola pajak mereka tahu tentang orang strategi lain selain bekerja, dan pundit menunjukan tato di lengan mereka sebagai tanda identitas mereka bekerja dengan Gonda. Kemudian, ashoka mengatakan “ untuk kepentingan negara dan umat manusia, ini merupakan langkah pertama untuk mencapai tujuannya, dan untuk mencapai ini, aku bisa melakukan apa saja”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar