SKRIP SINOP : JUMAT, 03 JUNI 2016. KODE 02.06
Sushima datang ke gubuk tua Ashoka, Ashoka membukakan pintu dan Sushima telah berdiri di depan pintu. Sushima mengatakan “Akankah kau hanya membiarkan aku hanya berdiri disini atau kau memanggil ku sebagai saudara mu”. Ashoka berjalan menghindari Sushima masuk dan dengan tatapan mata sinis menatap piring makan Ashoka di meja.
Sushim mengatakan pada Ashoka " Siapa yang mengatakan jika Maha Yodha merupakan pewaris Magadha, dan yang memegang pedang Chanragupta Maurya akan datang ke sini suatu hari nanti!, lagipula, satu orang yang tidak pernah berguna akan tetap hidup".
Ashoka mengatakan pada Sushim " kau datang langsung saja pada titik inti pembicaraan". Sushim menghargai hal itu, ia mengatakan " Kau masih berbicara tentang inti pembicaraan".
Sushim menepuk tanganya kemudian empat orang pelayan masuk kedalam membawa nampan pada masing-masing di tangan mereka
Sushima mengatakan "Aku membawa makanan bergizi ini untuk mu, sehingga kau dapat berdiri di hadapan ku besok di atas ring". " Aku tidak akan menikmatinya jika menunggu 10 tahun lagi, itu akan berakhir dalam beberapa menit saja, aku ingin menikmati ketika membunuh mu" . " sebaliknya Rasa haus ku tidak akan dipadamkan". " Aku ingin membunuhmu tapi aku ingin menikmatinya juga".
Ashoka mengatakan " ini selalu menjadi masalah mu karena kau selalu membuang energi mu pada hal-hal yang tidak berguna".
Sushima membuka satu persatu penutup makanan, Sushim menyarankan pada Ashoka untuk makan makanan yang ia kirimkan "Ini akan memberi mu energi". "Aku tahu bahwa kau menyukai makanan yang dibuat dengan susu dan makanan vegetarian, aku sudah membawakan semuanya untuk mu". " Besok mereka akan membuat mu aktif, hal ini sangat diperlukan".
Para pelayan menaruh makanan di meja Ashoka, kemudian Ashoka menghampiri suguhan makanan itu. Ashoka mengatakan " Jadi kau datang untuk memberi makan Kaal mu". "Dapat dimengerti jika seseorang membuat kesalahan sekali tapi ia disebut bodoh jika dia mengulanginya lagi dan lagi". " saat ini kau Anda masih dengan cara yang sama". kesalahan musuh mu ajan menjadi lemah, aku akan menghormati makanan ini jika kau ingin, aku pasti akan memakannya".
Ashoka duduk untuk makan dimeja makannya, pertama-tama ia melakukan berdoa, namun saat itu Sushim terus menatapnya dengan tatapan mata penuh dengan kebencian. Akhirnya Ashoka bersendawa. Sushim mengatakan " kau berdoa sebelum makan?" Berdoalah lagi pada dewa agar besok kau dapat berdiri di hadapan saudaramu". "Jangan khawatir jika kau tidak bisa tidur malam ini karena stres, karena besok aku akan membuat mu tidur untuk selamanya". " besok kau akan berhadapan dengan orang shakti, kau tidak akan bertahan".
Ashoka hanya terdiam mendengar sindiran Sushima, kemudian ia bangkit dan masih mengelapi tangannya lalu
Ashoka menjawab semua perkataan Sushima " Shakti bukan dari dalam tubuh tetapi hati dan tekad, tujuan mu sudah ada sebelum aku, disini kau lemah"
Malam hari di perkemahan Kaurvaki, Kaurvaki bertukar posisi dengan pelayan Bela. Saat itu Bela mengenakan pakian milik Kaurvaki dan sebaliknya Kaurvaki memakai pakian Bela (Kaurvaki menyamar menjadi pelayan).
Kaurvaki bilang pada Bela " aku akan pergi, tapi bagaimana mu?". Bela mengatakan " kita juga sudah melakukanya di masa lalu"
Kaurvaku mengatakan pada Bela " Ayah dulu memaafkan kita, karena kami hanya anak-anak dan ibu ku nengatakan begitu, ia bisa melakujan banyak hal untuk ku, tapi ia juga daoat merugikan aku".
Bela menghawatirkan Kaurvaki, ia mengatakan pada Kaurvaki " kau tidak perlu khawatir tentang dirinya, Aku akan segera pergi jauh setelah aku mendapatkan kesempatan". Kaurvaki memeluk Bela, Kaurvaki mengatakan " aku merasa ada sesuatu yang akan salah". Bela mengatakan pada Kaurvaki " kau jangan berpikir seperti itu, akhirnya kau akan mengakhiri penantian 10 tahun mu!" Kaurvaki pergi dengan menutupi wajahnya dengan Dupttanya
Di Rajgir, rumah sewaan baru milik Dharma, Dharma sedang memberikan Vittashoka makan makanan, mereka mendengar ketukan pintu. Dharma terkejut melihat Nayak datang pada jam larut makam.
Nayak menyebut nama Ashoka, ia khawatir. Dharma bertanya pada Nayak " Apa yang terjadi dengan Ashoka?" Nayak berbagi " pada kompetisi Ashoka akan berhadapan dengan Sushim di putaran terakhir'. Dharma tertegun ketika ia mendengar nama Sushima.
Kilas balik ketika Dharma di kelilingi oleh musuh Magahda, dan ia di tendang oleh Sushima lalu bayi kecilnya hampir terhempas dan terjatuh dari tangannya.
Nayak mengatakan " itu tidak akan terjadi jika kau dapat menghentikan hal itu". "Kau harus datang bersama dengan ku" Vittashoka bertanya pada ibunya " bunapa yang terjadi".
Dharma dan Vittashoka pergi bersama dengan Nayak dengan menggunakan gerobak pedati yang telah di siapkan oleh Nayak. Dalam perjalanannya, Nayak berpikir " maafkan aku Rani Dharma, kami tidak punya pilihan lain selain kau untuk dapat memenuhi impian bersatunya India dan agar dapat menghentikan Ashoka".
Dharma ingin segera sampai di Nalanda sebelum semua terlamabat, ia mengatakan pada Nayak "kita harus sampai Nalanda sebelum matahari terbit, Ini akan menjadi masalah besar jika Ashoka dan Sushim bertatap muka".
Di perkemahan Kaurvaki, seorang pelayan keluar dari tenda dengan langakah kaki yang ragu wanita itu melawati penjagaan prajurit yang sedang menjaga (Itu Kaurvaki yang sedang menyamar menjadi pelayan) . kemudian Jagannath menghentikan pelayan itu, wanita itu (Kaurvaki yang menyamar menjadi pelayan) menutupi wajahnya dengan Duppta.
Jagannath bertanya pada pelayan (Kaurvaki) " kau mau kemana pada jam semalam ini " Bagaimana Kaurvaki?"
Pelayan (Kaurvaki) menjawab " Putri Kaurvaki marah dengan ku, Kaurvaki telah memberhentikan ku dari tugas ku" Kaurvaki tidak ingin melihat wajah ku dan telah dibuang ku, jadi aku akan pergi".
Jagannath mengatakan “ kemana kau akan pergi pada jam segini?. Wanita itu (Kaurvaki ) menjawab “Aku harus sampai ke Shiv Shambhu”. Jagannath bertanya “mengapa kau menutupi wajah mu?”.
Pelayan Bela melihat mereka dari balik tirai, dengan sengaja Bela mengacaukan suasana dan menjatuhkan vas di dekatnya , Jagannath mendengar suara bising dan bergegas untuk meminta prajuritnya untuk memperketat keamanan.
Dikamar Kaurvaki Bela yang menyamar menjadi Kaurvaki menuangkan minyak tanah di atas kepalanya “Maafkan aku karena menyembunyikan kebenaran lain dari mu Putri Kaurvaki”. “Pangeran Ashoka dan putri Kaurvaki telah dipisahkan di masa lalu tapi mereka akan bersatu kembali” kemudian “ Mahadev kau harus melakukannya, Jangan biarkan pengorbanan ku menjadi sia-sia”. Bela kemudian mengambil diya,
Jagannath mengatakan pada prajurit yang berjaga di depan tenda Kaurvaki, " mereka segera pergi setelah matahari terbit". Jagannath mendengar suara teriakan dan terkejut melihat ruangan Kaurvaki sudah terbakar . Para prajurit menghalangi Jagannath untuk mendekat, dengan cepat lidah api sudah membakar seluruh kemah. Jagannath hanya menangis tak berdaya, ia mengatakan “ Bagaimana kau bisa menghukum ayahmu dengan cara seperti ini! Apa yang telah kau lakukan putrid ku!” Parajurit menahan Jagannath, kemudian ia duduk tak berdaya.
Keesokan paginya, kereta pedati Nayak masih dalam perjalanannya menuju ke Nalanda. Dharma mengatakan pada Nayak untuk segera cepat.” Kita harus mencapai sana sebelum Ashoka melakukan pertarungan”.
Ashoka berdoa. Ia sedang mencakupkan tangannya dengan berdiri menopang satu kaki di bawah terik sinar matahari.
Charu mengatakan pada Sushima yang sedang menaruh nyala api di telapak tangannya“ sampai sekarang segala sesuatu yang telah terjadi sesuai rencana kami “ Ashoka telah berjalan di mulut kematian sendiri”. “ Sekarang Aku ingin melihat kau membunuh Ashoka dengan tangan mu sendiri, tahta Magadh akan menjadi milik mu setelah itu.” Kemudian Sushima melipat telapak tangannya, dalam sekejap mata kobaran api itu menjadi abu hitam pekat di tangan Sushima, kemudian Cahru melakukan tilak pada Sushima dengan abu hitam yang ada di tangan Sushima.
Acharya Radhagupta pun melakukan tilak pada Ashoka. Ashoka menyentuh kakinya untuk mencari berkat-nya. Acharya Radhagupta mengatakan pada Ashoka “ aku yakin kau akan mendengarkan hati mu, Kebenaran akan menang!”
Di lokasi pertandingan gulat, semua orang berkumpul untuk melihat pertarungan, Seorang Acharya (Acharya Maharaj Shrijendar) mengatakan pada Acharya lainnya (Acharya Khirinath)“ semua orang begitu bersemangat, jal ini akan mengingatkan pertarungan antara pangeran Sushima dan pangeran Ashoka di masa lalu, beberapa Acharya lainnya setuju dengan pendapatnya. Acahrya pertama mengatakan “ tidak ada yang bisa menentukan siapa yang akan muncul sebagai pemenangnya antara pangeran Sushima dan Chand itu biasa, tapi aku yakin itu akan menjadi kenangan
Di tengah perjalanannya menuju Nalanda , roda kereta Nayak terjebak bebatuan, Nayak turun dan menarik gerobaknya dengan aman, Rani Dharma dan juga Vittaashoka turun.
Bindu datang besama dengan Cahru dan dua orang pelayan. Ketika itu seorang wanita tua berjalan bungkuk menutupi kepalanya, Bindu memegang seorang wanita yang akan terjatuh, ia mengatakan “Maate berhati-hatilah”. Wanita itu hanya mengangguk pelan, kemudian ia menolah (itu Helena), Helena hanya tersenyum ketika Bindu melawatinya dan Cahru pun menyusul.
Bindu duduk di kursinya, Siamak datang memberikan salam pada Bindu. Bindu mengatakan “Kau datang terlambat, tapi kau harus melakukan sesuatu, aku sudah melihat kedua anak-anak ku mereka bersama setelah begitu lama”.
Dilokasi pertandingan, Mahamatya mengumumkan pertarungan antara Sushim dan Chakravarti Chand. Ibu suri Helena (wanita tua bungkuk yang menutupi tubuhnya dengan kain) berada di deretan para penonton yang sedang bersorak sorai, Helena hanya tersenyum melihat kedua pesaing akan berhadapan.
Ashoka berjalan meuju ke tengah ring pertandingan, kemudian Sushima pun di panggil ke tengah ring pertandingan. Sushim dan Ashoka berdiri bertatap muka. Ashoka menyentuh pasir di kepalanya sebelum memulai pertarungan. “Jai Janani!”
Precap: Sushim dan Ashoka memulai pertarungan. Mahamatya berkata “ salah satu dari mereka akan kehilangan, hanya Satu yang akan menang, kami akan melihat siapa yang kalah. Kemudian Dharma dan Vittaashoka datang ke lokasi pertarungan di Nalanda. Dharma mengatakan pada Ashoka. “ Pertarungan ini harus segera di hentikan “Bindu tertegun melihat kedatanagn Rani Dharma . Semua orang memandang mereka dengan heran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar