Skrip Naskah Sinopsis: Sabtu, 2 Juli 2016. Kode CAS : 01.07
Cahrumitra datang ke kamar Samrat Bindusar, ia memeriksa peralatan untuk merias (make up), ia sedang mempercantik dirinya untuk menghadiri perlombaan para tamu undangan, ia membuka beberapa kotak didepan meja rias dan memakai sipat dibawah lengung garis matanya dan meneteskan parfum di tubuhnya, saat itu Rani Dharma datang kehadapannya, ia memuji kecantikan cahru, kemudian Dharma bilang pada Cahru “Ini terlalu tebal, aku akan memperbaikinya” . kemudian Darma memperbaiki garis sipatyang tampak tebal dan menghapusnya dengan kain Dupttanyadengan ketus Cahru bertanya tujuan Dharma datang menemuinya
Saat itu Dharma masuk dan tetap tersenyum bahwa ia hanya ingin mempunyai hubungan baik dengannya dan Dharma mengatakan “Jika kau menginginkannya aku akan membantu mu”, saat Cahru akan menghindar, Dharma memaksanya duduk ia menyisir rambut Cahru yang terurai.
Cahru bertanya pada Dharma dengan nada ketus “ Mengapa kau kembali keistana ini bersama dengan putra mu?” dan menyinggung “Kau tahu Sushima bukan anak yang sama ketika kau melihatnya sepuluh tahun yang lalu, putra ku penuh dengan kekuatan tantra tidak ada yang dapat mencelakainya dan Cahru menyinggung akan melakukan perjodohan putranya, dan ia telah memiliki pilihan yang tepat untuk Susima, ia bersih kukuh bahwa Sushima sudah dewasa dan ia akan memilih putri yang tepat untuk menjadi istrinya. Dharma mengatakan pada Cahru “ Jika putra ku jahat maka ia akan menjadi Chand” dan Rani Dharma pun setuju sama seperti halnya jodoh untuk putranya susima Ashoka pun telah menjadi dewasa dan wanita yang tepat akan mendampinginya saat Bindu memilih sushim untuk duduk di tahta Magadha” , Dharma juga menginginkan Ashoka mendapatkan wanita yang tepat untuk Ashoka dan ia mempunyai keyakinan jika Ashoka akan mendapatkan pasangan hidupnya. Cahru mulai bertambah sewot dan meyakinkan Dharma jika Ashoka tidak akan pernah berhasil mengalahkan Sushima,
Samrat Bindusar datang menemui kedua istrinya, ia pun memuji kecantikan Cahru, mendengar pujian samrat cahru tersenyum ia tertunduk dan tersipu malu saat ia mendengarkan pujian dari yang mulia Bindusar, Samrat menghampiri Rani Dharma yang saat itu berdiri di depan cermin dan ia pun memuji kecantikannya di depan Cahru, dan hal itu membuat cahru kesal dan ia sangat marah kemudian pergi meninggalkan mereka berdua saat bindu mencium kening Dharma cahru tampak cemburu.
Samrat bindusar, menceritakan rasa gelisah yang ia rasakan, ia bercerita pada Dewi Dharma tentang Rasa kawatirnya “Aku takut jika Ashoka masih marah pada ku dan tidak akan pernah memaafkan ku, dan jika kalian pergi aku tidak akan mati, seseroang selalu mencoba menyakitinya aku akan mengembalikan martabatnya, aku tidak ingin kehilangan kau dan juga Ashoka” kemudian Dharma tersenyum mengatakan “ Warga selalu besorak sorai untuk mendukung ku setelah sepuluh tahun bukanlah waktu yang cukup singkat”
Tanpa mereka sadari, Ashoka berdiri di luar melihat arah dan ibunya dan ayahnya di depan pintu, Rani Dharma dan Samrat berpelukan, Ashoka memikirkan jika semua yang harus ia jalani untuk kebaikannya tidak ada yang lebih penting selain mewujudkan semua sumpahnya untuk menyelesaikan urusannya dengan Gondana sehingga Ashoka yakin begitu perencanaan yang telah orang tuanya laksanakan namun masih mendapatkan hasil yang buruk dan akan membunuh semua musuhnya terlebih dahulu.
Di dapur istana, semua peserta pertandingan memasak datang ke dapur untuk memulai pertandingan memasak, Rani Dharma datang untuk menjelaskan semua peraturan, Dharma mengatakan pada semua peserta putri jika perlombaan akan dilaksanakan dalam dua tahapan, dan jika tahap pertama mereka dapat melakukannya maka akan memasuki tahapan kedua, Dharma mengatakan mereka harus menyaikan dan membuat makanan untuk pangeran Ashoka dan Sushim harus merupakan masakan sendiri dan bukan buatan orang lain, ia pun senang melihat kaurvaki dan memilih agar kaurvaki yang pertama kali untuk memasak dan menyajikan makanan kedapur untuk pangeran, semua putri mengucapkan selamat pada putri padmawati/ kaurwaki
Kaurvaki menjadi resah dan ragu untuk bisa melakukannya karena ia tidak pernah melakukan hal memasak sebelumnya dan ia ragu jika Asoka akan menyukainya dan mempertimbangkan saat Ashoka dan Anadini sudah mulai akrab, Anandini yakin jika ia bisa menyajikan makanan lezat untuk Ashoka dan mengalahkan semua saingannya dengan menyiapkan makanan menu andalannya.
Pertandingan bakat memasak di mulai, masing-masing putri menuju dapur mereka. Kemudian Anandini dengan terpaksa menyemangati Kaurvaki “Ayolah kau pasti bisa melakukannya”
Didapur shriti menyiapkan bahan makanan lalu ibunya darang bersembunyi di balik pilar, ia menyerahkan gulungan kertas berisiresep makanan, ibu Shriti bilang "sumpan kertas ini, ini akan membantu mu" saat itu vitaashoka datang memergokinya dan meminta gulungan kertas itu, Vitaashoka bikang "serahkan itu pada ku atau kau dinyatakan gagal" shariti gugup dan menyerahkannya.
Di dapur putri gemuk bernama Anantha, sang putri sedang asik duduk menyantap wortel, vitaashoka berfikir apa yang ajan terjadi jika saudaranya menjadikannya sang outri debagai istri ia hanya bisa makan.
Di dapur putri chanda, vitaashoka melihat kegiatan chanda, saat itu Chada sedang melakukan puja aarti diatas api, tersirat di wajahnya ia tampak gelisah dan berharap dewa melancar senua usahanya.
Di dapur Anandini, vitaashoka pun mengamati saat sang putri Asik memasak dengan riang gembira tanpa hambatan dan kendala.
Didapur kaurwaki, kaurwaki diam terpaku menegang saringan minyak untuk mengangkat masakan, lalu ia tersadar dan bingung dengan langkah yang harus di lakukannya “:Celaka, sekarang apa yang harus ku lakukan, aku tidak tahu apapun dan sekarang aku harus melakukan semuanya, bagaimana jika Ashoka datang kesini dan aku tidak bisa melakukan apapun, alasan apa yang harus ku berikan padanya?. kemudaian ia begegas lari kelihat Ashoka berjalan di dapur, karwaki terkejut ketika ia melihat Ashoka berfikir " Ashoka pasti akan datang ke dapur dan melihat ku, aku harus melakukan sesuatu Ashoka pasti akan datang mememui ku" kemudian kaurwaki hanya berpura-pura ia mengambil nampan berisi tepung dan duduk mencampur bahan dan bumbu secara asal kedalam tepung dan mengaduknya, Ashoka terpaku melihat kaurwaki yang tanpa sadar akan kedatangannya, Kaurwaki mengusap peluhnya dengan tangan berlumuran tepung ia sadar saar Ashoka mengamatinya ia bertanya "sedang apa kau disini" Ashoka memberi alasannya pada kaurwaki dan ia sengaja mendekatinya dan menarik tepung yang ada di rambutnya " aku hanya mampir, tapi aku meragukan mu, bukankah kau tidak bisa memasak ?” Kaurvaki menjadi marah dan membentak Ashoka “ Aku pasti bisa melakukan semuanya dengan baik”
Anandhini mengintip dari balik pintu saat Ashoka memasuki dapur Padmawati dan ia berfikir harus melakukan sesuatu agar Ashoka terpikat dan datang ke hadapannya.
Di persembunyian helena, helena mengamuk dan membuang sepatu yang ia pakai saat menjadi Gondana dan menendang barang yang ada di dekatnya, helena kecewa saat tahu Ashoka terus akan menggagalkan rencananya dan akan mendapatkan gondana bagaimanapun caranya, semua rencanaku menjadi berantakan setelah aku berkerja keras selama 10 tahun, helena yang putus asa tertawa sambil menangis dan ia akan pergi namun siamak datang menarik tangan helena, helena bilang lepaskan aku, biarkan aku pergi, tinggalkan aku dendiri Siamak.
Siamak datang kembali menemui Helena ia terbakar oleh api amarah megatakan pada Helena “ Nenek dengarkan aku kau belum kehilangan segalanya”, Siamak meyakinkan Helana “Aku tidak akan membiarkan pengorbanan ayahku, kakek ku Nicator pergi dan penantian mu serta ibu ku untuk melihat ku duduk diatas tahta tidak sia-sia, aku akan membalaskan kematiannya dan membunuh Ashoka dan tidak akan ku biarkan siapapun yang akan menyelamatkannya dan membiarkan Ashhoka hidup” Helena hanya terdiam dan membuang pandangannya pada Siamak.
Ashoka meragukan kemampuan Kauwaki jika ia memiliki bakat untuk memasak, Kaurvaki kesal dengan Ashoka karena meragukannya. Kemudian Ashoka menyium aroma sedap dari dapur Anandini dan bergegas menemui Anandini, ia memuji cara Anandini begitu mahir menyiapkan makanan. Anandini begitu sangat gembira melihat kedatangan Ashoka, ashoka bertanya “Apakah semua masakan ini kau yang membuatnya”. Anandini mengatakan “Aku menyiapkannya khusus untuk mu pangeran”. Ashoka menyadari kehadiran Kaurvaki dan ia terus sengaja membuat Kaurvaki mencemburuinya dengan terus berdekatan dengan Anandini.
Dari balik pintu Kaurvaki mendengar ucapan mereka, saat itu Anindini menawarkan kiir buatannya "Apakah kau mau mencicipinya?" lalu Anandini menyuapkannya ke mulut Ashoka dan bertanya "Bagaimana rasanya?" Ashoka bilang "Waah ini sangat lezat" , Ashoka mengakui kelezatan Kiir buatannya dan saat Anandini bahagia karena berduaan dengan Ashoka kemudian Vitaashoka mengisengi mereka “Kakak apa yang kau lakukan disini, bahkan semua makanan ini belum di sajikan di hadapan para ratu dan samrat Bindusar”. Anandini langsung terkejut, kemudian Kaurvaki tertawa lalu Ashoka menenangkan adiknya “Diamlah, ashoka mengakui “Tidak ada makanan selezat makanan buatan mu “ dan kemudian Ashoka mengajak Vitaashoka pergi.
Kemudian kaurwaki pergi dari dapur, sangat sedih jika pada akhirnya Ashoka hanya semakin dekat dengan Anandini dan menyukai masakannya dan kemudian mengabaikan dirinya, lalu ia memutuskan untuk melakukan sesuatu untuk di sajikan agar Ashoka dapat menikamati sajian masakannya dan ia tidak akan menyerah begitu saja. Vitaashoka mengintip dari kejauhan dan memutuskan untuk membantu orang yang sudah membatunya memberikan makanan saat ia kelaparan di hutan.
Kaurvaki segera kembali kedapur, ia menemukan Devi sedang memasak makanan Kaurvaki mengatakan pada Devi "Apa yang sedang kau lakukan disini ?", saat itu Devi sedang mengulat tepung dan memasak makanan Devi mengatakan “Sekarang kau tidak perlu Khawatir aku akan membatu mu menyiapkan hidangan makanan untuk pangeran Ashoka” Devi juga menjelasakan jika masakan harus dibuat dengan sepenuh hati dan sebagai seorang putri kaurvaki harus bisa mempersembahkan makanan terbaik untuk para pangeran terutama pangeran Ashoka. Kaurvaki bilang "Bagimana Jika ada sesorang yang tahu aku melakukan kecurangan, lalu apakah kau mau membantu keseulitan ku?" Saat itu Vitaashoka mengatakan “ Akulah yang akan membbatu kalian, sekarang mulailah memasak apa lagi yang kalian tunggu “ Vittashoka mendukung mereka berdua dan meminta agar Devi membantunya Mereka bertiga tersenyum bahagia.
Putri Shriti menyiapkan masakan chaapati gosong buatannya dan kemudian ia lesu dan mengarahkan kematanya bolong di tengahnya Chaapti, ibunya memaki kebodohannya. Rani Dharma kemudian menengok dan datang kedapurnya ia hanya menggeleng dan tersenyum..
Kemudian Rani Dharma juga datang kedapur putri Anatha, ketika Dharma datang ia menemukan sang putri asik duduk memakan pisang, dan saat air dalam panik mendidih Anantha sama sekali tidak mempedulikannya dan hanya asik memakan pisang hingga sampah kulit pisang menumpuk di keranjang sampah, Dharma yang ada disana terkejut dan mengecilkan api di tungku, kemudian ia pergi.
Cahrumitra datang kedapur calon menantu dambaannya yaitu Putri Chanda, ia begitu sangat mengagumi putri Chanda saat Chanda sedang menyiapkan masakannya, Dharma juga datang menenemui Kaurvaki ke dapurnya, saat itu Devi masih membatu Kaurvaki memasak makanan kemudian Vitashoka datang memberi tahu mereka “Lakukan sesuatu, ibu ku akan datang kedapur ini”. Devi bergegas bersembunyi di balik meja yang ada di dapur, Rani Dharma mengagumi Kaurvaki dan mengatakan “Ini terlihat sangat lezat, putraku Ashoka pasti akan sangat menyukainya, bayangan sesorang sedang mengintai dari balik jendela besar, kemudian Dharma pergi, dan Vitaashoka datang kembali menemui Devi dan Kaurvaki, Vitashoka meminta agar Kaurwaki mengikutinya sementara Devi menggantikannya masak, kemudian langkah kaki seorang pria menuju dapur Kauwaki, Siamak datang ke dapur dan Devi bergegas kembali bersembunyi dan ia betanya-tanya “Apa yang di lakukannya”. Namun Devi tidak berani keluar dari tempat persembunyiaannya, Devi ketakutan.
Siamak menuangkan cairan pada salah satu mangkuk berisi makanan yang diletakan di atas meja, Siamak tersenyum licik dan ia sangat yakin jika rencananya untuk mencelakai Ashoka dan memenuhi mimpinya, dan Bindusar akan menggantung Sushima secara bersamaan, dan siapapun yang memakan masakan yang telah ia tuangi racun akan berdampak buruk bagi yang memakannya dan rencana balas dendamnya akan berhasil untuk membalas kematian kedua orang tuanya. Devi kembali menengok masakannya setelah Siamak pergi dan tidak menaruh curiga lain jika salah satu makanan tesebut telah diracuni.
Vitaashoka dan Kaurwaki berjalan di dapur utama istana, mereka berpencar. Kauwaki mendatangi dapur Anandini namun tidak menemukan Anandini di dapurnya, dan ia kesal saat melihat Anandini menyiapkan banyak makanan untuk ashoka dan ia berencana untuk mengacaukan cita rasa pada makanan, lalu Kaurvaki mengambil mangkuk garam dan menuangkannya pada makanan, dan saat itu pergolakan batin terjdi. Suara hati kaurwaki mengajaknya berbicara kejujuran “Demi untuk mendapatkan cinta Ashoka, apa kau mau melakukan semua kecurangan ini?”. Kaurvaki menjawab “Apa yang harus ku lakukan, aku tidak mau Ashoka berpaling dari ku”. Kemudian Kaurvaki teradar dan ia berdoa “Ya dewa apa yang sudah ku lakukan”. Kemudian ia menaruh mangkuk garam di tempatnya semula.
Tanpa melihat sekeliling jalan yang ia lewati didapur istana, Kaurwaki tanpa dengan sengaja menabrak Sushima, Sushima bergegas menangkap Kaurvaki dan matanya terus menatap Kaurwaki. Kemudian mereka berbicara, sementara itu Chanda melihat keakraban mereka berdua. Sushima menginginkan mencicipi makanan buatan Kaurvaki untuk pertama kalinya karena menghirup aroma masakan yang sangat lezat. Dan Kaurwaki menyetujui permintaan Sushima.
Kauwaki kembali hatinya sangat gelisah ketika ia kembali kedapur karena melihat saingannya putri Anandini menyiapkan masakan yang lebih banyak darinya, namun Devi meyakinkan dirinya untuk tetap fokus pada masakan yang ia buat untuk di sajikan. Vitaashoka datang kembali memberitahu pada Kaurvaki bahwa saatnya mereka menyajikan masakan mereka di depan para ratu dan juga samrat.
Devi menyemangati Kaurvaki, dan memberikan nampan makanan tersebut dan salah satu pada mangkuk berisi makanan tersebut telah di racuni oleh siamak.
Kaurvaki membawa sajian makanannya ketika semua putri telah berkumpul karena Rani Dharma telah memanggil semua putri dengan menyajikan makanan mereka di aula kompetisi memasak, Anandini mengejek dan mentertawakannya bahwa ia tidak yakin jika masakan itu merupakan masakannya dan Kaurvaki hanya bisa menyiapkan makanan sederhana. Kaurvaki marah mengatakan “Aku membuatkan Ashoka makanan sehat”.
Devi yang duduk tetap tersenyum dan meyakinkan Kuarvaki. Bindu datang besama dengan keluarganya dan akan mengumumkan pemenangnya, keluarga kerajaan duduk di tempat mereka, dan Bindu meminta pada kedua pangeran untuk memulai penilaian mereka. Disisi lain, Ashoka menatap Kaurwaki ia sadar selama ini telah banyak mengecewakan dan mengacuhkan Kaurvaki.
Sebelum kejadian tergais yang menimpa Sushima terjadi. Terjadi pertentangan antara Ashoka dan suara hatinya. Suara hati ashoka menegurnya dan memarahi sikap Ashoka “Kau mengacuhkannya dan kau mengharapkan cintanya” Ashoka meyakinkan sauara hatinya bahwa ia tidak akan melepaskan Kaurwaki, apapun yang terjadi aku memang
mengacuhkannya tapi ia tidak akan pernah melupakannya”. Suara hatinya kembali bertanya “Lalu apa yang akan kau jelaskan pada ayah mu samrat Bindusar jika kau mencintai anak dari musuh ayah mu?”. Ashoka meyakinkan bahwa ia hanya akan tetap menjaga cinta di masa kecilnya. Pergolakan pun berakhir.
Bindu meminta kepada dua putranya untuk melakukan penilaian dan mengatakan pada semua peserta putri “ Hanya akan ada satu makanan yang akan dinikmati oleh pangeran Ashoka dan Sushima dari putri yang memasak makanan dan ia akan memanangkan pertandingan pada putaran pertama", Ashoka dan Sushim menuju pada meja putri Shriti, Sushima melihat Chaapati gosong dan kemdian menanyakan masakan apa yang telah Shriti buat, dan Sushima sama sekali tidak berminat menikmati Caapati gosong Shriti, ibu Shriti meyakinkan Sushina jika Chappti itu masakan putrinya meskipun gosong rasanya tetap lezat, Susim melemparnya.
Putri Anantha pun mendapatkan sindiran dan sikap yang sama seperti Shriti dari Sushima, Anandini mentertawakannya, kemudian Sushima mendatangi meja Cahnda dan akan menyicipi makanannya namun tidak jadi Karena ada tulsi di atas makanannya dan membuat Chanda kecewa disaat ia berharap Sushima akan menyukai cita rasa pada makanannya, dan kemudian Sushima mendatangi meja Anandini, sang putri tersenyum dan saat Sushima bertanya tentang masakannya, Anandini mengatakan bahwa makanan ini di siapkan untuk Ashoka, tapi Ashoka menghampiri meja Kaurvaki “Aku sudah menikamati masakan mu di dapur dan aku ingin mencoba masakan dari putri yang lainnya” dan Ashoka berminat untuk menikamati makanan di meja Kaurvaki dan Ashoka tidak tertarik dengan hidangan putrid Anandini, namun seketika Sushima yang ada di meja Anandhini menghalangi dan membentangkan tangannya kemudian bergeser ke meja Sushima, Sushima menagih janji Kauwaki bahwa Sushima yang terlebih dahulu mencicipi makanan dari tangan Kaurwaki untuk pertama kalinya, Kaurwaki menyetujuinya dan membuat Ashoka marah namun hanya bisa terdiam dalam kecemburuannya, Charu bertanya-tanya didalam hatinya karena heran melihat sikap putranya ia menganggap bahwa putranya telah jatuh cinta pada putri Padmawati sehingga menolak makanan dari Chanda calon menantu pilihannya.
Devi, Dharma dan Vitaashoka tersenyum, namun disisi lain Siamak mengintip di balik tirai dan menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya. Kemudian Kaurvaki menyuapi Sushima, dan sesaat kemudian Sushima merasakan sesuatu yang aneh dan terus memegangi tenggorokannya, Sushima langsung sepoyongan dan akan terjatuh pingsan, Ashoka memeluk saudaranya “Kakak apa yang terjadi pada mu?”. Cahru bergegas berlari dan mendorong Ashoka “Meniyingkir kau dari putra ku”. Lalu Cahru menaruh putranya di pangkuannya “Sushim bangunlah” Cahru begitu menghawatirkannya, , wajah Sushima telah membiru semua orang terkejut ketika menyadari Sushima telah diracuni.
Sementara itu Siamak tersenyum puas karena rencananya berhasil dan memenuhi semua janjinya pada Helena untuk membalas dendam sehingga jika terjadi salah satu pangeran celaka maka Bindu akan membunuh putranya yang lainnya ditiang gantungan dan itu akan sesuai dengan janji Samrat Bindusar
Perecap : Chanda memarahi Kauwaki " mengapa kau sengaja mendekati Sushima jika kau tidak benar-benar mencintainya dan kemudian membunuhnya dengan racun”, kemudian Siamak muncul dari tempat persembunyiannya dan menuding jika Ashoka yang telah meracuni Sushim dan Ashokalah yang telah bersalah, Ashoka terkejut saat mendapat tuduhan itu, Smarat Bindusar menjadi sangat marah karena hasutan Siamak "Aku Samrat Bindusar aku kaisar dari Magadha tidak akan pernah melanggar sumpah ku, aku tidak akan pernah mengampuni mu Ashoka", kemudian mengarahkan pedang pada Ashoka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar