Kamis, 28 Juli 2016

CAS 391 : ASHOKA HANYUT TERBAWA PERASAANNYA SAAT MEMERANKAN RAJA DUSHYANT, LEDAKAN TERJADI DI LUAR PANGGUNG DAN MENEWASKAN NAYAK, AHSOKA YAKIN JIKA HELANA MASIH HIDUP DAN BERSUMPAH AKAN MENEMUKAN IBUSRI HELENA DIMANAPUN DIA BERADA

Skrip Sinopsis : Kamis, 28 Juli 2016. Kode CAS : 27. 07
TAYANGAN ONLINE : DESI TASHAN TANPA SUBTITTLE
STT ONLINE : BY POOJA http://www.desi-tashan.info/

Babak pentas derama Shakuntala masih sedang di tampilkan, dikisahkan Shakuntala sudah tidak bisa lagi menunggu, dia memutuskan untuk membawa kembali cintanya ke dalam hidupnya, ibu Shakuntala dan juga teman-temannya membawa Shakuntala pada raja Dushyant untuk mau menerima istrinya, namun sangat disayangkan Dushyant tidak ingat bahkan dia tidak ingin melihat dan bertemu dengan Shakuntala.
Mahamatya Kaalatak keluar dari ruangan utama panggung, Nayak menghentikannya “Ada apa Mahamatya?”. Mahamatya menghampiri Nayak dan berkata “Baiklah aku tidak bisa mendengar dari jauh sehingga aku ingin mengubah posisi duduk ku”
Nayak menawarkan pada Mahamatya agar dia bisa duduk di barisan pertama. Mahamatya ingat ucapan Siamak, jika ledakan itu akan terjadi dan akan membunuh semua orang yang duduk di barisan depan. Mahamatya pergi dan menolak tawaran Nayak dan pergi.

Nayak bertanya-tanya “Mengapa Mahamatya harus melakukannya?”. “Mahamatya tidak bisa mendengarkan tapi dia tidak ingin duduk di barisan depan, pasti aka nada bahaya untuk raja dan juga ratu!”. “Kehidupan Dharma dalam bahaya”. Mahamtya kembali duduk di kursinya.
Diatas panggung, teman Shakuntala mencoba untuk mengingatkan Raja Dushyant tentang pernikahannya dengan Shakuntala. Ashoka berfikir tentang pernikahannya dengan Kaurwaki di masa kecilnya, lalu Ashoka berbicara bagian dialognya sebagai raja Dushyant “Shakuntala cantik, tapi dia hanyalah orang asing bagi ku”. “Bagaimana aku bisa menerimanya?”. Shakuntala (Kaurwaki) mencoba untuk menunjukkan cincin pemberian Dushyant namun cincin itu tidak ada di jarinya. Temannya berkata “Ku mungkin lupa menaruhnya saat kau pergi ketepian sungai di pagi hari”. Raja Dushyant mengejek ketulusan cinta Shakuntala, Shakuntala (Kurwaki) sedih ketika dia mendengarkan dan melihat Dushyant dan pergi. Bindu dan Dharma terhanyut dalam perasaan mereka terlihat sedih.
Radhagupta datang keruangan panggung, dan menyarankan pada Nayak untuk tetap tinggal di dekat panggung ketika pertunjukan derama masih berlangsung.

Shakuntala (Kurwaki) kembali ke panggung untuk menyelesaikan pernananya. Namun Anandini bertanya-tanya di dalam hatinya “Apa yang akan di lakukan oleh Padmawati. Dia harus keluar dari panggung permainan itu, apa yang akan dilakukannya?”
Vitaashoka berkata pada mereka “Peranannya masih banyak”.
Shakuntala (Kaurwaki) pada Dushyant (Ashoka) “ Aku datang kesini untuk meminta hak-hak ku”.

Dushyant (Ashoka) mengatakan pada Shakuntala (Kaurwaki) “Kembalilah, hak-hak itu tanpa bukti yang jelas dan mendasar, lupakanlah apapun yang telah terjadi”. Shakuntala (Kaurwaki) tetap memohon pada Dusyant, begitu juga dengan Dushyant berkata “ Musuh ada di sekitar ku aku akan mati di tangan mereka, tapi aku tidak akan membiarkan mereka datang pada mu”.
Semua orang terkejut dan kebingungan. Shakuntala berkata “Kami selalu bersama-sama bahkan ketika kami tidak tahu apa itu cinta dan kami tidak saling mengetahui satu sama lain, aku akan menjadi prisai dank au simpanlah rasa hormat mu di depan semua orang, kami telah memenangkan perkehalihan bersama-sama”.
Nayak menyadari jika Padmawati adalah kaurwaki. Kaurwaki berbicara terus “Karena kau, aku mencintai mu sampai saat ini!”. Devi sangat terharu.

Shakuntala (Kaurwaki) berkata “ Kau benar jika situasi ini tidak akan menguntungkan, ketika kami pergi dipisahkan satu sama lain tapi kita memang benar-benar jauh dari satu sama lain?”. “Itu benar, aku tidak akan bisa hidup tanpa mu, aku akan mati disini didepan mata mu jika kau tidak akan menerima ku”. Shakuntala (Kurwaki) menunjukkan botol berisi racun, dia akan meminumnya di depan mata Dushyant (Ashoka), namun dengan terkejut Dushyant memukul tangan Shakuntala (Kaurwaki) tanpa sadar dia memanggilnya dengan “Kaurwaki”, dengan terhayut perasaannya Ashoka memeluknya di hadapan semua orang, semua orang bertambah terkejut ketika mereka mengetahui identitas yang sebenarnya tantang putri Padmawati. Daharma, Viitaashoka dan Devi tersenyum.
Sushima berfikir “Kaurwaki sengaja bermain dengan perasaan ku, dia ingin Ashoka cemburu”. Dengan sangat marah, Sushima pergi dari sana.
Bindu terkejut, dia berkata “ Aliansi (Dua kelompok yang berbeda) tidak mungkin, kita tidak dapat berhubungan dengan nergara musuh (Kalinga)”.

Dharma berkata pada Bindu untuk mendukung Kaurwaki “Aku sudag melihat dirinya ketika di uji, tidak akan ada wanita lain yang lebih baik darinya untuk Ashoka”.
Bindu menyebut Kaurwaki sebagai pembohong “Dia (Kaurwaki) telah membohongi kami untuk berada di sini”. Dharma setuju dengan ucapan Bindu, namun Dharma berkata pada Bindu “Aku juga menyembunyikan identitas ku untuk menyelamatkan mu, itu sangat penting, hidup mu tidak akan pernah berarti jika kau jauh dari kekasih mu, siapa yang bisa mengerti lebih baik dari pada kita?”. “ Kita orang tua mereka, kita harus memahami hal itu, hanya Kaurwaki yang dapat memahami Ashoka”
Bindu tetap menolak dengan semua logikanya, tapi Dharma memiliki keyakinan penuh jika Kaurwaki akan menjadi perisai untuk Ashoka “Percayalah pada ku”.

Sushima berada di bagian panggung akan menjalankan semua rencananya, Sushima menyalakan api di sumbu peledak. Nayak senang jika dewa kembali mempersatukan Ashoka dengan Kaurwaki
Diam-diam, Cahru, Mahamatya dan Sushima menjauhi panggung pertunjukan pentas derama Shakuntala. Nayak mencurigai mereka, kemudian bergegas pergi kebagian belakang panggung, memperhatikan percikan api terus menjalar dan sumbu hampir hasbis, Nayak mencoba memberiakan peringatan pada semua orang yang ada dipanggung.

Bindu berjalan ke atas panggung, Ashoka dan Kaurwaki masih saling berpelukan dengan erat. Kemudian, Nayak berteriak untuk memperingatkan semua orang untuk segera pergi meninggalkan panggung, Nayak mengambil tas bahan peledak dan membawanya keluar, mereka semua mendengar suara ledakan dan berlarian keluar untuk melihat. Ashoka menemukan Nayak telah mati terbakar di koridor istana, api berkobar disana. Semua orang tertengun, Ashoka begitu sangat sedih dia hanya menemukan potongan kain pakaian Nayak dan kemudian dia terlihat marah.
Keluarga kerajaan melakukan upacara terakhir untuk Nayak, Ashoka masih berdiri disana daia menangis, semua orang begitu sangat sedih terkecuali dengan Mahamatya, Sushima dan Siamak.
Kaurwaki menangis sedih di kamarnya, dia teringat bagaimana ketika Nayak menyelematkannya ketika ia di kirim kerumah bodril oleh Kichak. Devi menepuk bahunya, dan memberikan Kaurwaki pengertian “Kau mungin akan kehilangan segalanya bukan hanya nayak, Nayak orang yang setia, dia telah mengorbankan hidupnya untuk semua orang, jika kita bergit terhanyut karena telah kehilangan dirinya, maka kita tida akan tahu apa yang akan terjadi pada Ashoka”

Bindusar bersama dengan Dharma di kamarnya usai melakukan ritwal terakhir untuk nayak, Bindu berkata pada Dahrma “Kematian Nayak membuat Ashoka begitu sangat terguncang, bahkan dia tidak mengucapkan kata sepatah kata pun”. Dharma menangis sedih “Ini merupakan keheningan sebelum badai Chand datang, Ashoka tidak hanya kehilangan pengawalnya tapi juga sahabat baiknya yang telah memberikan kita semua keselamatan”
Bindu menginginkan untuk menghukum pelaku peledakan secepatnya “Situasi ini akan berbahaya jika Ashoka melakukannya, ini sudah tertulis jelas dalam nasibya bahwa dia akan melawan semua orang yang di cintainya jika dia menjadi raja, aku bisa merasakannya jika saat itu tidak jauh”.

Ashoka masih memikirkan tentang Nayak ketika dia bertemu dengan Nayak pertama kali di Takhsasila, dia mengingat semua kenangan besama dengan Nayak dan Nayak selalu melindunginya ketika Sushima dan orang lain mencoba mencelakinya, perlahan Ashoka menghampiri sisa abu Nayak, kemudian Ashoka memegang abunya dan berkata “ Sekarang akan ada keadilan aku akan pastikan itu tidak akan gagal”. Ashoka mengambil abu dan menggenggam abu Nayak di tangannya, Ashoka bertekad akan menemukan semua orang yang telah terlibat dalam peledakan.
Diruang pertemuan, semua kerluarga kerajaan berkumpul. Radhagupta menjelaskan tentang alas an di balik ledakan dan adanya bahan peledak di bawah panggung pertunjukan. Namun Bindu tidak ingin untuk membuang-buang waktu “Aku ingin pelakunya di tangkap”.

Radhagupta berkata “Kami mepunyai mencurigai para prajurit Sushima, tapi mereka bunuh diri dan bukan berbicara”. Semua orang terkejut.
Sushima bertindak seolah ia tidak melakukan apapun “Hari ini kau tidak bisa mempercayai siapapun, aku yakin jika sesorang sedang tergoda pada sesuatu, ini sudah direncanakan dengan baik, tujuannya tidak lain untuk merugikan kita semua, hanyalah nergara musuh yang ada dibalik semua itu, kita semua tahu siapa musuh besar Magdha “(mengisyaratkan kalinga). Sushima berusaha menghasut Bindu dengan menuding Kaurwaki sebagai pelaukanya.
Dengan tegas Kaurwaki berkata “Jika aku menginginkan hal itu aku tidak akan berada di panggung”. Sushima berbicara tentang begitu sangat rendahnya Kalinga untuk tunduk dan melakukan semua tujuannya.

Cahrumitra menambahkan “Itulah mengapa Kaurwaki menyembunyikan kebenarannya dari kai, bukankah dia putri Jagannath, dia datang kesini untuk niat membalsa dendam”
Dharma bersih keras membela Kaurwaki “ Kaurwaki tidak bisa melakukannya, dia mengobankan dirinya untuk Ashoka tapi dia tidak akan mencelakai siapaun”
Bidnu bertanya-tanya di dalam hatinya “Lalu siapa yang sudah melakukannya?”. Ashoka menyebutkan nama “Gondna”. “Hanya ibu suri Helena yang dapat melakukannya”. Bidndu menyebut itu hanyalah sia-sia, kami sudah menuruti semua permintaan mu kau menduduhnya itu akan sia-sia”
Sushima memberitau pada Bindu agar Ashoka dapat membuktikannnya, dia tetap bersih keras jika Kaurwaki dalang di balik semuanya “ Kaurwaki punya tujuan dan memiliki banyak sumber daya, dia datang untuk memenuhi semua tujuan dan alasannya, aku pikir kita harus menyelidikinya”.

Ashoka marah dan berkata “Cukup, tidak aka nada bukti dan penyelidikan apapun kali ini, hanya akan ada keadilan sekrang!”. “ Orang tida akan salah arah tapi kebenaran itu sudah menjadi bengkok dan patah disini, dengan cara itu bahkan raja akan di ragukan suatu hari nanti, semua orang akan kerakutan”
Dengan sombongnya Cahrumira bertanya pada Ashoka “ Bagaimana kau bisa menujukkan ketidaktertarikan mu terhadap hukum di Magdha, keadilan akan terlihat jika ada ketidakadilan yang lain, salah satunya ilah bukti untuk mendapatkan keadilan itu, dia raja kau harus membuat tim untuk menyelidikinya, kami harus bebas dari rasa tertekan”. 
Cahrumitra berkata pada Bindusar “Ini akan membuat semua putri ketakutan, Kita harus memilih seorang istri untuk anak-anak kita, kami betgitu sangat beruntung hanya satu prajurit yang kehilangan nyawanya dalam insiden ini”

Ashoka mengoreksi ucapan Cahrumitra “Kita sudah kehilangan penyelamat bukan seorang prajurit, tanah air ini telah kehilangan putranya, aku tahu ibusuri Helena masih hidup, aku akan mendapatkannya dimanapun dia berada, tidak akab ada perayaan apapun diistana ini sampai kebenara dibawa keluar, aku sudah memberikan cukup banyak kesempatan pada semua orang, tapi sekarang tidak lagi, semua musuh harus mendengarkan dan memahami jika mereka akan bertemu dengan nasib buruknya sekarang, ini janji ku kepada mereka, bahkan jika mereka merupakan keluarga ku sendiri atau pun orang asing!”.
Precap: Ashoka menyebar mata-mata dan prajuritnya untuk tugas mencari ibu suri Helena bertugas. Ashoka memerintahkan prajuritnya untuk mendapatkan segala informasi tentang Helena. 
Siamak dan Sushima kembali datang menemui Helena Helena berkata “ Ashoka telah menaruh perangkap untuk menangkap ku. Dia tidak meninggalkan pilihan bagi ku”. Helena telah mengirim surat kepada Unan untuk meminta bantuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar