Rabu, 27 Juli 2016

CAS 390 : PENTAS DERAMA SAKHUNTALA SEDANG BERLANGSUNG DI ATAS PANGGUG, NAYAK DAN RADHAGUPTA MENCARI DUA ORANG PRIA UTUSAN SUSHIMA.

Skrip Sinopsis : Rabu, 27 Juli 2016. Kode CAS : 26. 07
TAYANGAN ONLINE : DESI TASHAN TANPA SUBTITTLE
STT ONLINE : BY POOJA http://www.desi-tashan.info/


Nayak datang menemui Acharya Radaguptha, Radhagupta bertanya pada Nayak " Apa kau mendapatkan petunjuk lainnya". Nayak berkata " tidak, tapi semalam aku punyakecurigaan pada prajurit Sushima, saat itu aku melihat mereka disana, ini pasti sangat serius dan ada yang salah".
Radhagupta " kita perlu mencari tahu terlebih dahulu rencana mereka swcwoatnya, karena kita sudah tidak punya banyak waktu lagi"
Ditengah panggung, Vitaashoka berkata " Waktu telah berlalu, putri kecil Meneka telah tumbuh menjadi dewasa, dia pandai untuk membuat segala hal".
Sementara itu, Sushima melihat Padmawati/ Kaurwaki saat dia datang ke atas panggung ia mengintip di balik tirai.
Rani Dharma sangat senang saat melihat Padmawati /Kaurwaki begitu juga dengan Devi. Adegan akan di mulai, ditengah panggung, teman-teman Sakhuntala sedang bermain catur, Sakhuntala datang ikut bermain bersama dengan teman-temannya.
Sushima begitu sangat gembira melihat Padnawati memainkan peranannya dengan bermain alat musik venna dan diiringi oleh dia orang penari pria dan wanita. Sushima masih berdiri mengamati dari balik tirai di dekat panggung, ia beerikir " Kau berharap untuk hidup dan mati dngan Ashoka, kau lebih memilih Ashoka dari pada aku, jangan khawatir sekarang kau akan mati".
Sementara itu, Ashoka masih gelisah di kamarnya, ia mendengarkan alunan nada suara Venna di arah panggung. Ashoka pergi meninggalkan kamarnya menuju kea rah alunan nada indah alat music Veena. Disaat yang besamaan Acharya Radhagupta dan Nayak datang ke kama Ashoka, tapi mereka tidak dapat menemukan Ashoka disana.
Vitaashoka kembali berkata " Shakuntala bermimpi dan dia akan menunggu raja Dushyant yang berani, jujur, orang yang menyenangkan dan raja yang cinta damai". Dushyant (Ashoka) masuk tengah-tengah panggung sementara Sahkuntala (Kaurwaki) ters bermain alat music Veena. Dushyant duduk di kursinya. Vittashoka bercerita tentang Raja Dhushyat
Ashoka dan putri Padnawati / Kaurwaki menatap satu sama lain. Ashoka memanggil dengan nada yang rendah " Kaurwaki”. Kaurwaki hanya menatap Ashoka.
Ashoka menyadari di mana saat ia harus mengatakan bagian dialognya sebagai Dushyant, Sakhuntala (Kaurvaki) pergi dari panggung.
Di koridor, Radahupta meminta pada para prajuritnya untuk mengawasi semua orang yang datang menonton pertunjukan pentas derama Sakhuntala, Radagupta berkata" tangkap siapa pun yang kau curigai" Mereka berada di sudut yang jauh dari area panggung utama. " tidak ada yang oerlu dicurigai, Sushima ada dipanggung yang sama, aku akan berada disana". Beberapa Prajurit hanya mengangguk dan pergi untuk mematuhi perintahnya.
Radhagupta berkata pada Nayak "Aku yakin jika mereka ingin menyakiti Ashoka, Jika itu merupakan rencana Helena maka hanya akan terjadi selama bermain saja, Ini akan berbahaya".
Di tengah panggung Dushyant duduk di kursinya, Vitaashoka berkata “ Raja Dushyant tidak tahu jika dia akan kehilangan cintanya, ketika ia akan pergi untuk berburu”.
Anandini dan semua orang memainkan peran mereka. Anandini menyelesaikan bagian dialognya, Rani Dharma hanya tersenyum menikmati pentas derama.
Radhagupta dan Nayak datang ke panggung, Nayak ingin mengingatkan Ashoka tapi Acharya Radagupta menghentikannya " Ini hanya akan mengingatkan musuh, mereka dapat melakukan apa saja dalam ketegangan yang dapat membahayakan kita semua”. Nayak dan Radhagupta bepisah.
Vitaashoka berkata " tidak ada yang bisa berhadapan dengan Shakuntala karena dia sangat berpengetahuan (terpelajar). Dikisahkan ketika Raja Dushyant akan membunuh seekor kijang, Dushyant akan membidik anak panah pada kijang, sementara itu Shakuntala bergegas berlari menghampiri binatang yang terlah terluka. efek asap diberikan di atas panggung. Nayak dan Radhagupta kembali mengamati situasi.
Acharya Radhagupta akan memberitahu pengarah panggung untuk tidak melakukannya. Mereka menuruti perintahnya, sementara itu ditengah panggung, Shakuntala menuntut untuk tahu siapa yang sudah membunuh hewan itu.
Raja Dushyant mengakui jika dialah yang telah melakukannya. Sakhuntala melihat matanya, Dushyant seorang yang tenang dan damai. Sakhuntala bilang "Mengapa kau melakukannya?".
Dushyant menceritakan " aku sedang mengikuti tradisi nenek moyang, aku tidak bisa mengakhirinya bahkan jija aku tidak menyukainya". Namun Shakuntala menyarankan, ia berkata " kau harus mengakhiri tradisi yang salah, kau juga tidak menyukainya tapi kau harus melakukannya, bagaimana kau berdamai jika kau tidak menghentikan tradisi nenek moyang mu?".
Dikoridor, para prajurit Radhagupta kekoridor mereka bertanya tentang para prajurit Sushima " apa kalian melihat prajurit utusan Sushima?"., prajurit penjaga pintu menggeleng tidak tahu, sementara itu dua orang pria yang dicurigai Nayak mengumpat dibalik pilar mereka mersa lega setelah beberapa orang utusan Radhagupta telah pergi.
Dushyant (Ashoka) berjongkok di hadapan Sakhuntala (Kaurvaki) menaruh busur panahnya, mereka berdua saling menceritakan apa yang ada di hati mereka melalui ucapan dialog saat mereka bermain peran sebagai Sakhuntala dan Dushyant. Sakhuntala (Kaurvaki) meminta Dushyant (Ashoka) untuk bangun.
Samrat Bindusar Nampak serius menonton pertunjukan derama, sementara Devi dan Rani Dharma tersenyum, Charu namapaknya begitu sangat tertarik.
Raja Dushyant dan Sakhuntala semakin lebih dekat saat mereka tinggal di hutan. Dushyant (Ashoka) mengangkat Sakhuntala (Kaurvaki) dalam pelukannya saat kakinya terluka. Raja Dushyant membantu Sakhuntala berdiri, dikisahkan saat itu Sakhuntala akan terjatuh, namun Dushyant memapahnya. Rani dharma tersenyum senang melihat mereka berdua.
Sushim yang masih melihat mereka berdua bermain sandiwara marah melihat kedekatan antara Ashoka dan padmawati/ Kaurwaki. Akhirnya babak cerita Raja Dushyant dan Shakuntala akan menikah. Ashoka dan Kaurwaki saling menatap satu sama lain memegang karangan bunga.
Anandini kesal melihat kedekatan Padmawati dan Ashoka. Chanda memberitahu pada Padmawati/ Kaurwaki yang hanya terdiam menatao Ashoka. Chanda mengingatkan “Kau harus berbicara sekarang!”.
Padmawati/ Kaurwaki berbicara bagian dialognya sebagai Sakhuntala untuk raja Dushyant " Aku akan mendampingi mu sepanjang hidup ku, hanya kematian yang bisa memisahkan kita sekarang". Mereka bertukar karangan bunga. Raja Dushyant menerima Shakuntala sebagai istrinya
Dushyat berkata" Rasa sakit mu akan menjadi kebahagiaan, kau kebahagiaan ku". "Aku akan selalu mendampingi mu, hanya kematian yang dapat memisahkan kita". Semua orang menghujani kelopak bunga pada mereka. Sahkuntala (Kaurvaki) dan Dushyant ( Ashoka) saling memandang manis. Anandini terlihat sangat kesal.
Sementara itu dua orang pria utusan Sushima (yang membawa peti kedalam panggung) masih berlairan di koridor istana, Para prajurit utusan Radhagupta mengepung mereka. Dari depan dan belakang. Radhagupta masih mengamankan situasi datang menemui mereka Dua orang prajurit itu terlihat tegang. Radhagupta bertanya tentang rencana mereka. "Bagaimana kalia berencana untuk menyakiti orang? Dua orang prajurit utusan Sushima segera menggorok leher mereka. Dua orang itu mati di hadapan Radagupta.
Sementara itu pentas derama masih berlangsung, Sakhuntala berlutut memohon pada Raja Dushyant untuk membawanya bersama dengannya. " aku berjanji untuk mendukung mu dalam segala hal, aku tidak akan menjadi kendala untuk mu"
Raja Dushyant meminta Sakhuntala (Kaurwaki) bangun, Dushant bertanya pada Sakhuntala " apakah kau mencintai ku? , percaya pada ku?" Sakhuntala hanya mengangguk, ia berkata " aku percaya pada mu lebih dari diriku sendiri".
Dushyant ingin Sahkuntala menutup matanya Raja Dushyant melepaskan cincin dijarinya dan menyerahkan cincin itu pada Sakhuntala. Raja Dushyant berkata " Aku berjanji aku hanya milikmu, aku akan segera datang kembali pada mu" .
Sakhuntala masih memejamkan matanya dan memegang cincin pemberian Dushyant, ketika itu Dushyant telah pergi meninggalkan Sakhuntala, Sakhuntaka membuka matanya dan ia sudah tidak menemukan Dushyant lagi, Sakhuntala kemudian melihat cincin pemberian Dushyant penuh kerinduan tapi Dushyant tidak pernah berkunjung datang untuk menemuinya. Dharma dan Bindu yang terluka melihat ini. Sektika senyum di wajah Rani Dharma hilang.
Sushim sangat marah saat ia akan mengganti kostum dikamarnya. Sushima pergi dari kamarnya sementara itu, Acharya Radagupta terus mengawasi dia. " Apa selanjutnya Sushim selesai untuk bermain?"
Vitaashoka berkata " Raja Dushyant tidak kunjung datang atau memberikan kabar berita tentang dirinya”. Shakuntala terus menunggu Dushyant dan hanya memandagi cincin pemberiannya, Sakhuntala tidak menyadari bahaya yang datang ke arahnya, dalam sosok Rishi durwasa (Siamak). Shakuntala tidak menyapa Rishi durwasa saat ia duduk termenung menantikan kedatangan Dushyant, kemudian Rish Duwasa menciprati Sakhuntala dengan air. Rishi durwasa memberikan Sakhuntala kutukannya. Sakhuntala terkejut.
Rishi Duwarsa berkata "Orang yang mencintai mu telah berfikir akan melupakan mu". Sakhuntala meminta maaf atas kesalahannya " aku akan mengakhiri hidup ku jika suami ku harus menanggung kutukan dari mu"
Sushim berfikir " aku akan segera memenuhi keinginan Padnawati, bagian Siamak akan berakhir, Jangan dipikirkan".
Rishi durwasa berkata pada Sakhuntala " kutukan ku tidak akan dapat diambil kembali, Raja Dushyant akan bebas dari kutukan ketika ia akan melihat kenang-kenangan dari pernikahan kalian" (cincin). Rishi Duwasa pergi. Shakuntala melihat cincin ia sangat sedih.
Mahamstya kaakatak tersenyum saat menonton pentas derama Sakhuntala yangvdipernkan oleh Ashoka dan patmawati/ Kaurwaki.
Siamak datang menemui Ashoka di belakang panggung " bermainlah untuk mengakhiri, semoga beruntung untuk bagian akhir". Siamak pergi sementara Ashoka masih terdiam.
Precap: Dushyant (Ashoka) naik ke atas panggung, saat itu Sakhuntala ( Padmawati/ Kaurvaki) berbicara dengan dialog terakhir tentang dirinya di atas panggung. Sakhuntala akan minum racun ketika itu Ashoka memukul tangannya, memanggilnya " Kaurwaki" . Ashoka memeluknya dengan terhanyut terbawa perasaannya. Semua orang kaget mengetahui identitas Padmawati yang sebenarnya. Bindu berkata “Kaurwaki?”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar