Rabu, 20 Juli 2016

CAS 385 : VIRAT MENGIRMKAN SURAT KE MAGADHA DAN MEMINTA ASHOKA DATANG MENEMUINYA TANPA MEMBAWA SENJATA, KAURWAKI DATANG MENEMUI ASHOKA UNTUK MEMINTA TIDAK DATANG PADA VIRAT, NAMUN ASHOKA MEMINTA PADANYA UNTUK PERGI MENINGGALKAN PATALIPUTRA. ASHOKA TETAP AKAN PERGI MENEMUI VIRAT DAN MEMBAWA KEMBALI NIRANKHUS DI HADAPAN AYAHNYA

Skrip Sinopsis : RABU, 20 Juli 2016. Kode CAS : 19.07 
TAYANGAN ONLINE : DESI TASHAN TANPA SUBTITTLE
STT ONLINE : BY POOJA http://www.desi-tashan.info/



Nayak mengatakan “Kau akan terkejut Samrat Bindusar”. Ashoka mengambil surat itu darinya “Apakah kau tidak mengingat sesuatu?” (Bahkan ketika Ashoka berjalan dengan tenang tapi Samrat tetap bersikeras meminta kepadanya untuk membaca surat itu).

Ashoka mengatakan “ Apakah kau tidak ingat jika keledai hanya akan membawakan pesan khusus dari keledai saja bukan dari kuda?”. “Aku suka dengan anjing, ekor mereka selalu mengibas dan mereka selalu setia pada pemiliknya, dan aku pun punya satu ekor anjing yang selalu setia dengan ku bernama Nirankus”. Tapi, aku tahu kau akan sangat membutuhkannya, kau dapat mencoba untuk melakukan sesuatu tapi kau tidak akan pernah mampu untuk membawanya dari sini, aku bisa memberikannya kepada mu, sekelipun aku sangat memahami kondisi ini, “Aku ingin Ashoka langsung dating untuk bertemu dengan ku, sendirian utntuk mendapatkan Nirankhus”. “Tapi, bagaimana Ashoka akan dapat menemukan aku?”. “Apakah Ashoka bisa berhasil menemukan ku?”. “Aku sudah mendengar jika Ashoka merupakan calon yang layak untuk Tahta, aku telah mendengar begitu banyak tentang dirinya terutama Chand Ashoka, aku harus mengirimkan Ashoka untuk mendapatkan Nirankhus, Konsekuensinya (akibatnya) tidak akan baik jika kau mencoba untuk melakukan hal yang lain, bukan apa yang ku minta”. Surat itu tertulis atas nama Virat.
Ashoka membejek / meremas surat itu. Bindu mengatakan “Aku mengerti dengan segala sesuatu kecuali dengan Virat, mengapa dia bersih keras untuk meminta Ashoka datang sendirian tanpa membawa senjatanya?”.

Ditampilkan kilas balik saat Virat sedang berdiri dengan nada keras membaca surat di hadapan beberapa orang pria, wajahnya tampak sedikit terlihat namun tidak tampak jelas “Kau memberikan perlindungan untuk penghianat Magadha, aku bisa memberikan mu uang sebagai imbalannya jika kau mau menyerahkannya pada Magadha, tapi jika kau menang atas Ashoka maka Magdaha akan hancur”. Virat saat itu terkejut mengetahui ada beberapa pelindung baik dari sisi Nirankhus maupun dari Magadha. Virat mengatakan “Bagaimana mungkin dia mengirimkan surat ini pada ku?” Anehnya orang-orang baik seperti ini masih ada di dunia”.
Di ruang pertemuan, semua anggota keluarga berkumpul Ashoka mengatakan “Itu tidaklah penting, mengapa Virat memanggil ku untuk Nirankhus, tapi yang terpenting untuk mengetahui siapakah dia yang berani untuk melawan mu”.

Mahamatya mengatakan “Pemberontak, Virat sangat membenci Rajvanshi, sama seperti dewa Parshuram yang telah bersumpah untuk membunuh raja yang jahat, Virat terlalu telah bersumpah untuk membunuh Rajvanshi”. 

Kilas balik lain menunjukkan pada saat Virat membunuh Rajvanshi. Viarat mengatakan “Aku punya apapun yang ku miliki kecuali memberikan Rajvanshi ini kematian, aku sudah dilahirkan untuk meringankan beban hidup mu dari bumi ini”. Kemudian elang raksaksa Virat mendadak terbang membunuh kedua orang pria yang terus memohon ampun pada Virat (Rajvanshi), keduanya mati dengan sangat mengenaskan dibunuh oleh burung elang tersebut. Virat mengatakan “kita sendiri akan menjadi Bhagyavidhata dan tidak ada Raja atau Rajvanshi lainnya”. Kilas balik pun berakhir
Ashoka bertanya-tanya “Mengapa ia belum tertangkap sampai hari ini?”. Acharya Radagupta mengatakan “Dia terlalu licik dan pintar untuk di tangkap”. Nayak menambahkan “Semua petunjuk yang kita dapatkan selalu membawa kami ke sumur tua, tapi itu hanyalah jalan buntu”.

Ashoka mengatakan “Virat sudah melanggar semua batasan dengan semua kata-kata dan surat-suaratnya, dia sudah menghina tanah air kita, kerajaan kami dan kita semua, aku tidak bisa membiarkannaya tetap hidup, aku pasti akan pergi untuk menemuinya sendiri meskipun itu harus tanpa senjata atau apapun".

Bindu mengatakan “Tidak, ini hanya yang di inginkan Virat, hanyalah dewa yang tahu niat sebenarnya, mereka pasti bukanlah orang yang tampaknya baik, aku tidak mengijinkan mu untuk pergi”.

Ashoka tetap ingin mencari Nirankhus untuk membongkar dan mencari tahu kebenaran tentang Gondna. Bindusar memberikan alasan “Gondna sudah mati, bab ini sudah terlalu penuh”. Ashoka mengatakan “Maafkan aku, kita tidak bisa membiarkan Virat terus menantang kita ataupun keturunan Maurya, itu nukanlah pesan yang baik untuk rakyat kita, mereka tidak akan mersa aman jika ini terus akan berlanjut”. “ Aku harus pergi, tidak aka nada yang dapat menghentikan aku untuk melakukan tugas ku bakan kaupun tidak akan bisa”. Nampaknya mendengar ucapan Ashoka Sushim, Siamak dan Charu terlihat senang, mereka terus merekahkan senyum diwajah.

Dikamar putri Padmawati (Kaurvaki), Padmawati (Kaurwaki) sangat terkejut ketika ia mengetahui tentang Virat, Kaurwaki bilang pada Devi “ Bagaimana Ashoka bisa setuju untuk pergi menemuinya seorang diri?”. “Ashoka tidak tahu bagaimana Virat”. Devi bertanya pada Kaurwaki “Apakah kau tahu siapa Virat?". Kaurwaki menyangkalnya “Orang bernama Virat itu tampaknya akan menjadi masalah berikutnya untuk Ashoka, Ashoka tidak harus pergi untuk menemuinya, aku harus menghentikannya". Kaurwaki akan segera menemui Ashoka kemudian Ashoka datang kekamarnya, putri Padmawati (Kaurvaki) hanya menatap Ashoka.
Ashoka memberikan isyarat pada Devi yang diam-diam meninggalkan ruangan. Kaurwaki mengatakan pada Ashoka “Kau tidak bisa pergi”
Ashoka menutup mulut Kaurwaki, ia mengatakan “Ashoka hari ini akan berbicara, kau hanya perlu untuk mendengarkannya”. Ashoka menatapnya penuh dengan cinta.

Ashoka bilang pada Kaurwaki “Aku diam saat aku mengetahui apa yang sudah kau lalui, kau meninggalkan orang yang kau cintai, dan kehilangan beberapa orang hanya untuk mendapatakan ku, diam aku tidak bisa menyembunyikan kebenaran jika Ashoka mu masih hidup di bawah beban cinta dan kenikmatan, aku selalu mendapatkan sesuatu dari mu, hari ini aku datang untuk meminta sesuatu pada mu, aku datang untuk meminta atas dasar tempat apapun yang telah kau berikan pada ku dalam hidup mu, apa kau selalu memikirkan ku?".

Kaurwaki mengatakan pada Ashoka “ Aku bahkan bisa mengorbankan hidup ku untuk mu, kau sudah tahu itu dengan baik”. Ashoka berbagi “Aku akan memutuskan untuk tetap pegi ke Virat, aku tidak tahi apakah aku akan kembali dengan selamat atau tidak, aku ingin kau meninggalkan Pataliputra, kembalilah kerumah mu, buatlah pertemuan ini sebagai salah satu pertemuan terakhir untuk kau dan aku, lupakanlah aku dan semua tujuan mu, berjanjilah kau akan setuju meskipun kau berkata tidak”. Kaurwaki menangis.

Ashoka mengulurkan tangannya, Kaurwaki hanya menatapnya dengan sangat ragu ia menggenggam tangan Ashoka, mereka memandang satu sama lainnya, semua kisah masa lalu di masa kecil di tampilkan seolah sebagai kenangan masa lalu mereka. 
Ashoka menyeka air mata di wajahnya dan menusap wajahnya, dan bergenggaman tangan. Mereka menyandarkan kepala mereka bersama-sama sebagai luapan perasaan mereka dan kesedihan. Ashoka mengambil langkah mundur dan melepaskan tangan Kaurwaki dari tangannya Ashoka pergi dari ruangan itu. Kaurwaki tampak sedih dan tetap mengulurkan tangannya, kakinya sudah lemas ia terduduk dengan posisi tangan yang sama meskipun Ashoka sudah pergi dari kamarnya.

Ashoka mengambil pedangnya Chandragupta Maurya dan berjalan menemui Ayah dan ibunya, musuh Magadha juga berdiri disana dengan senyum wajah puas, Ashoka mengatakan “Aku akan membawanya kembali ke hadapan mu setelah aku kembali”. Sushima nyengir “kau akan mendapatkannya jika kau kembali dalam keadaan hidup".

Bindusar mengatakan “Aku bisa hidup dengan tidak hormat tapi bukan tanpa mu Ashoka”. Ashoka bilang “ Hati mu tahu aku akan kembali dalam keadaan hidup, aku sudah bilang pada mu ayah tidak akan terjadi sesuatu pada ku sampai aku dapat memenuhi semua impian ku dan Acharya, mata ashoka menatap tajam pada semua pembunuh Chanakya.

Ashoka berfikir “Ini bukan hanya tentang diri ku saja, tapi tentang Magadha dan kebangaan, aku meminta pada mu ayah untuk mengizinkan aku pergi”. Bindusar mengatakan “Kau tidak pernah mau mendengarkan aku”. “Mengapa kau sekarang tetap tinggal, kau akan melakukan apapun dan aku tidak akan memberitahu pada mu”
Bindusar bertanya pada Dharma “Mengapa kau tidak menghentikan Ashoka, mengapa kau tidak mengatakan padanya jika itu sangat berseiko, hidupnya dalam bahaya, orang tuanya akan bertambah tua, dan mereka tidak akan pernah tahan untuk kehilangannya”

Dharma menjawab pertanyaan Bindusar “Aku pikir putra kami harus pergi, ia putra dari ibu pertiwi, inilah takdirnya, kita membesarkan anak-anak kami, dan berfikir mereka akan bisa berdiri di kaki mereka suatu saat nanti dan mereka akan mampu untuk mengambil keputusan sendiri, kami sangat khawatir ketika mereka melakukannya, seharusnya kita tidak pernah ikut campur dalam hal itu hanya dengan orang tua mereka, kita harus selalu mendukung mereka, kita tidak harus menghentikan Ashoka jika keinginannya hanya untuk melayani ibu pertiwi”. Ashoka tersenyum, ia berusaha untuk meminta berkah dari kedua orang tuanya. Ashoka berjalan keluar istana dan semua musuh Magadha tersenyum dan terus menatap kearahnya dengan menyiratkan senyuman puas .

Perecap :Kaurwaki mengatakan pada Rani Dharma “Disini aku di terima, tapi Ashoka ku ingin aku pergi dari sini, rasa sakit saat ia tidak akan peduli pada ku, saat ia meminta ku untuk melakukan sesuatu”. Kaurwaki mengambil dan mengemasi semua barang-barangnya dan ia akan pergi meninggalkan istana. Dharma datang ke kamar Kaurwaki namun tanpa sedikit pun Kaurwaki menegurnya, dengan sepontan Rani Dharma berteriak “Henitkan Kaurwaki”. Kaurwaki berhenti dan terkejut, begitu juga dengan Devi ia terkejut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar