Jumat, 22 Juli 2016

CAS 387 : ASHOKA MENDATANGI SUMUR TUA TEMPAT PERSEMBUNYIAN VIRAT DAN BERHASIL MENGALAHKAN ELANG RAKSAKSA MILIK VIRAT, ASHOKA MENDAPATKAN NIRANKHUS DALAM KONDISI PALING SANGAT BURUK

Skrip Sinopsis : Jumat, 22 Juli 2016. Kode CAS : 21.07
TAYANGAN ONLINE : DESI TASHAN TANPA SUBTITTLE
STT ONLINE : BY POOJA http://www.desi-tashan.info/

Ashoka memutuskan untuk terjun kedalam sumur tua raksaksa, ia mendarat di jaring, Ashoka melihat dua orang prajurit Virat sedang berjalan melompati beberapa batang pohon yang jaraknya berjauhan salah satu orang prajurit segera memberitahu pada prajurit yang lainnya untuk berhati-hati ketika melangkah temannya mencoba untuk melompati satu persatu batang pohon besar “Tetaplah menjaga kaki mu di tempat yang lain”. Satu orang prajurit kehilangan kesimbangannya ketika ia melangkah pada sisi yang lain pada batang pohon, dan ia terjatuh kedalam sumur. Ashoka sedang mengamati mereka dan melakukan hal yang sama dilakukan oleh prajurit dengan melompati batang kayu didalam sumur tua raksaksa itu.
Di istana Magadha, siamak berjalan dengan cepat di koridor dengan membawa buntalan berisi pakian Rajamata Helena. Samrat Bindusar dan Mahamatya beteriak untuk menghentikan Bindusar “Kau jangan marah, aku sendiri akan berbicara sacara pribadi dengan Siamak”. Namun Samrat Bindusar tidak menghiraukannya lalu Cahrumitra datang secara tiba-tiba mengatakan “Samrat aku harus berbicara pada mu”. Bindu mencoba untuk menghiraukan dirinya, tapi Cahru mengeluh jika dirinya hanya mempunya waktu hanya untuk Dharma dan pada dirinya tidak. Bindu bertanya “Mengapa kau selalu membicarakan hal yang sama?”. Ketika Bindusar sedang sibuk berbicara dengan Cahru, Mahamatya bergegas menyusul siamak
Bindu mengatakan pada Charu mengatakan apa yang dia inginkan. Cahru membicarakan dengan nada yang sangat lembut dan baik-baik tentang putri Chanda “Aku menyukai Chanda untuk Sushima”. Bindu mengatakan “Bukankah putaran terakhir belum berakhir, aku akan mempertimbangan keputusan Sushima jika seperti ini aku belum bisa untuk memutuskan, aku akan memastikan keputusan tersebut setelah aku mempertimbangkan apa yang benar untuk semua orang dan juga Magadha”. Bindu berjalan pergi.

Mahamatya menyusul Siamak ketika Siamak mendatangi tempat yang lainnya dan bertemu dengan prajurit dan menyerahkan buntelan kain rajamata Helen, saat itu Mahamtya datang menemui Siamak dengan menutupi kepalanya denga kain dan menyamar menjadi seorang pria tua dan mengambil pakaian untuk Rajamata Helena (bungkusan yang siamak bawa) Mahamatya mengatakan” Aku akan menyumbangkan pakaian ini seperti yang kau kantakan, mereka akan membawakan kedaimian untuk jiwa Rajamata Helena”
Mahamatya bergegas pergi sebelum Bindusar dapat melihat wajahnya, Bindusar menghampiri Siamak mengatakan “Kau memang benar, tapi kau tidak tahu bagaimana jika seorang anak merasakan kehilangan anaknya, aku tidak bisa melihat kondisi mu seperti itu, aku takut”. Siamak bilang “Aku tidak ingin kehilangan mu, kau takut tapi mungkin kau tidak akan seperti itu, aku minta maaf pada mu atas apa yang terjadi pada Vitaashoka”
Bindusar menyarankan pada Siamak untuk lebih bersikap baik pada adiknya, dan siamak setuju untuk mengurus hal itu di masa depan.

Ashoka memberitahu seorang pria yang sedang melemparkan bungkusan koin emas. Ashoka silau saat terus mengamati pria itu, Pria itu (Virat) menuruni anak tangga dan mengatakan pada Ashoka “Kalyug, orang lain tidak bekerja sementara yang lainnya mengamatinya”. Pria itu mundur dari cahaya. Ashoka akhirnya melihat wajahnya saat ia sengaja menuangkan kantung berisi penuh koin emas didepan Ashoka, Virat mengatakan pada Ashoka “ Kau memang benar kan?”? kami begitu banyak tapi kita mendapatkan jumlah tersebut lebih sedikit dari koin yang di bagi?” kau Rajvanshi yang mempunyai banyak uang, kau tamu ku, seperti sekarang saat kau datang ketempat ku sekarang, aku memberikan penghormatanya yang layak untuk tamu ku, kau sebagai Rajvanshi tidak pernah memberikan penghormatan kepada siapapun”. Ashoka mengepalkan tangannya, prajuritnya melangkah maju ke depan.
Virat mengatakan pada Ashoka “Kau tidak perlu khawatirm ini bukanlah kebiasaan ku untuk memberikan racun untuk tamu ku atai menusuk orang dari belakang, hanya karena kau Rajvanshi”
Ashoka mengatakan pada Virat “Kau mengetahui banyak tentang keluarga ku?” Virat berbagi “Aku telah banyak mendengar banyak hal tentang diri mu, kau lebih dari apa yang ku dengar tentang mu, kau bahkan tidak tahu hadiah dari kehidupan para prajurit yang selalu kau lindung”. Ashoka “Pengecut, kau hanya menyembunyikan dirinya di sumur”
Namun Virat memberitahu “Ini bukan disebut bersembunyi, kami tidak menyukai tempat-tempat sejenis dimana terdapat Rajvanshi tinggal dan banyak orang-orang yang di tipu disana”. “ Kami atau pun masyarakat akan bebeas dari hal semacam itu “.
Ashoka bilang “Pikiran kita sama, tapi hanyalah pandangan kita saja yang berbeda”. Virat mengatakan “Cara kami pun juga berbeda, aku merasa waktu mu sdah datang”. Prajurit mengelilingi ashoka, Virat melangkah maju “ Apakah kau tahu mengapa tidak ada seorang prajurit mu yang dapat mencari tahu tentang tempat rahasia ini?” Tidak ada yang bisa kembali dari sini tetap hidup, waktu mu sudah datang, pikirkanlah orang-oarang yang kau cintai untuk terakhir kalinya”. Ashoka berfikir tentang Vitaashoka, kedua orang tuanya dan juga Kauwaki.

Dikamar Kaurwaki Devi mengatakan pada Kaurwaki “Chanda sudah mulai berlatih untuk menari, dia menari begitu sangat indah”. Kaurwaki sama sekali tidak mengetahui bagaimana menari. Dev8 mengatakan “ ya dewa, Kau hanya tahu bagaimana saat kau melawan dengan pedang, ini kesempatan terakhir untuk mendapatkan Ashoka, lalu bagaimana kau akan mendapatkan Ashoka?”.
Kaurwaki bilang “Aku akan mendapatkan Ashoka kerana cinta, bukankah Rani Dharma juga mengatakan jika cinta itu seperti garam dalam makanan, itu hanya bahan utama”
Rani Dharma datang bersama dengan Vitaashoka ke kamar Kaurwaki, Rani Dharma setuju dengan ucapan Kaurwaki “Aku sudah memutuskan jika semua putri akan melakukan derama komedi denga pangeran”. Vitaashoka mengatakan “Kami akan bermain drama Shakuntala, Ashoka akan menjadi Dushyant sementara Kaurwaki akan menjadi Sakuntala”
Kaurwaki bertanya “Bagimana kalian bisa memastikan jika kalian berdua sudah mendapatkan peran utama?”. Rani Dharma mengatakan padanya “Lupakanlah itu, aku tahu bagaimana melakukannya!”. Devi dan Vitaashoka hanya tersenyum, begitu juga dengan Kaurwaki ia akhirnya tersenyum setelah mendengarkan ucapan Rani Dharma.
Di tempat persembunyaan Virat, Virat bertanya pada Ashoka “Kau melakukannya untuk menginat keluarga dan juga cinta mu, aku ingin mengambil tubuh mu kembali ke Magadha untuk menunjukkan pada mereka apa yang sudah terjadi [ada Rajvanshi”
Ashoka menyebutnya sebagai Agresi (gresi merujuk pada perilaku yang dimaksudkan untuk membuat objeknya mengalami bahaya atau kesakitan. Agresi dapat dilakukan secara verbal atau fisik. Perilaku yang secara tidak sengaja menyebabkan bahaya atau sakit bukan merupakan agresi. Pengrusakan barang dan perilaku destruktif lainnya juga termasuk dalam definisi agresi, “ Aku datang kesini bukan untuk bertaung dengan mu, aku hanya datang untuk mengambil Nirankhus kembali”

Virat mengatakan pada Ashoka “Kau dapat mengambil Nirankhus dengan cara ku jika kau bertarung dengan burung elang ku dan berhasil kau bisa membawa Nirankhus pergi bersama dengan mu, tapi jika kau gagal untuk melakukannya maka kau akan menjadi makan siang untuk burung elang ku dan teman-temannya”. Ashoka menerima tantangan Virat, semua prajurit melangkah mundur. Virat memerintahkan semua prajuritnya untuk mundur.
Burung elang mendandak menyerang Ashoka namun ia dapat menghindari serangan, Ashoka dan elang Raksaksa milik Virat berkelahi, Asgoka mengikatkan kain pakiannya pada sebuah batu besar, ia akan memutar baru namun elang menyerangnya. 
Burung elang terus menyerang Ashoka tanpa ampun hingga membuat Ashoka terjatuh di sela-sela celah yang sangat sempit, elang datang menyerang Ashoka dan merenggut kalung pemberian Kaurwaki sewaktu kecil di leher Ashoka.

Ashoka melemparkan obor pada burung elang agar mau melepaskan kalung itu, elang terjatuh dan Ashoka bergegas berlari untuk dapat menangkap kalung itu sebelum benar-berar terjatuh ketanag. Ketika elang akan kembali menyerang Ashoka, Ashoka membunuh elang raksaksa itu dengan batu besar. Virat dan semua prajuritnya Nampak terlihat tegang. Prajurit virat mencoba untuk mengelilingi Ashoka tapi Virat mengatakan pada mereka untuk membiarkan Ashoka pergi.
Virat mengatakan “Aku bukanlah Rajvanshi yang akan mengingkari pada janjinya, aku mengijinkan Ashoka untuk membawa Nirankhus, aku yakin ia tidak akan pernah mau membantu apapun untuk mu”. Ashoka pergi untuk menemui Nirankhus, Virat sedih melihat burung elangnya telah mati didepan matanya.
Kepala prajurit Virat mengatakan pada Ashoka “Kami menemukan Nirankhus dalam keadaan yang benar-benar sangat buruk, ia tidak akan dapat hidup lebih lama”. Kemudian kepala prajurit itu pergi.
Ashoka meminta pada Nirankus mengatakan tentang hal yang sebenarnya tentang Gondna, namun Nirankhus hanya menangis dia hanya bisa berbicara dengan menunjukkan gerkan saja untuk memberitahu jika lidahnya telah di potong, Ashoka kemudian membuka mulut Nirankhus dan melihat jika lidah Nirankhus sudah di potong. Ashoka “Hanya ada satu hal yang dapat melakukan ini untuk tetap menyembunyikan rahasia”.

Kilas balik ditampilkan) saat itu ketika Nirankhus datang menemui Sushima dan Rajamata Helena. Nirankhus meminta pada mereka untuk menyelamatkannya dari Ashoka, mereka rela setuju untuk melindunginya. Ketika sushima mengatakan “Aku akan mengirimkan Nirankhus ke Virat”. Nirankhus khawatir dengan hidupnya “Bagaimana jika Sushima akan membunuh ku?” . Helena menyangkal “Kau hanya akan menjadi umpan untuk Ashoka saat ia menemui Virat, kemudian Viratlah yang akan membunuh ashoka”. Nirankhus mengatakan “ Apakah Ashoka akan menemukan ku?”. Mereka meyakinkan Nirankhus jika mereka akan memastikan dirinya tidak akan mengatakan apapun tentang mereka kepada siapapun. Sushima memegang Nirankhus dari belakang dan Helena mengambil belati dari balik baju Sushima dan memotong lidah Nirankhus. Kilas balik pun berakhir
Nirankhus menangis, ia meminta air dengan menunjukknya. Ashoka memberikan air untuk Nirankhus, namun Nirankhus panik dan membuangnya saat Ashoka berbicara akan membawanya kembali ke istana bersama dengannya. Ashoka bertanya “Apakah maksud mu Gondna ada distana?”

Nirankhus hanya mengangguk. Ashoka menyebutkan satu persatu nama “Sushima, Siamak, atau Cahru?”. Ashoka terus berfikir “Hanya cahru yang tinggal diisatana, lalu siapa?”. Nirankhus terus mengeluarkan darah dari mulutnya dan ia menulis di tanah dengan menggunakan jarinya namun Nirankhus ragu dan Ashoka terus meminta pada Nirankhus untuk menuliskan nama orang itu, namun Nirankhus hanya menulis huruf pertama saja “H”.
Precap : Rajamata Helena mengatakan “ bagaimana jika aku membunuh Ashoka dan Bindusar?” kami akan melakukannya besok saat Bindusar dan Dharma akan bermimpi tentang kehidupan anak-anak mereka bahagia, mereka hanya akan mati disana”. Sushima setuju untuk memastikan jika rencana itu akan siap di lakukannya di malam hari sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar