STT ONLINE : BY POOJA
Acc penerbitan skrip Sinopsis : Sabtu, 16 Juli 2016. Kode CAS : 15.07
Masih di tempat pesembunyian Ibu suri Helena (Gondna). Sushima hanya mengangguk, mengatakan “ Aku tahu Ashoka akan melakukan segala sesuatu yang memungkinkan untuk mencari Gondna, tapi Ashoka tidak akan pernah mencari Gondna di istana dan di kamar ku sekali pun”. Mahamatya mengemukakan / berpendapat “Ini sangat berbahaya”. Namun Sushima berkilah mengatakan pada Mahamatya “Kau sudah menjadi seorang pengecut dan menjadi sangat lemah di usia mu yang sekarang, dia akan aman di depan mata kum jika Ashoka meragukan maka pertama-tama Ashoka harus terlebih dahulu menghadapi ku”
Helena sangat menyukai semua ide yang di sampakan Sushima “Dengan begitu aku akan aman”. Sushima mengatakan “Ashoka tidak akan pernah sama sekali membayangkan jika Gondna sebenarya tinggal di rumahnya sendiri”. Cahrumitra bertanya pada Sushima tentang Nirankhus “Kau sudah memikirkan dengan sangat baik nasib ibus suri, dia bisa di pastikan aman dengan cara ini tapi bagaimana dengan Nirankhsu?”. Bagaimana jika Ashoka berhasil mendapatkan Nirankhus?”. Siamak memberitahu “Kita akan membunuhnya”. Pertanyaan Sushima “ Kau berbicara seperti Mahamatya, bukankah kita tidak akan mendapatkan apa-apa dengan membunuh Nirankhus, tapi kita bisa menggunakannya untuk membunuh Ashoka”. Siamak bingung “Bagaimana kau akan melakukannya Sushima?”.
Sushima menjelaskan semua rencananya “Aku akan segera mengirimkan Nirankhus pada Virat, setelah Ashoka akan sampai padanya berikut dengan Nirankhus maka kegagalannya atau pun kematiannya itu sudah pasti, semua orang akan tahu seberapa besar Virat membenci Magadha, Ashoka pasti akan mati di tangan Virat jika ia bertemu dengan Virat!”
Ditampilkan sosok pria bernama Virat menutup wajahnya dengan cadar di puncak bukit memegang pedang di tangannya. Beberapa prajurit mendorong seorang pria tua yang terikat oleh rantai di bawah kaki Virat. Sang pria tua meminta belas kasihan pada sosok Virat
Virat mengatakan “Satu-satunya perbedaan antara manusia dengan hewan ialah motif (alasan-alasan manusia yang melatar belakangi mereka untuk melakukan suatu kehendak) dan tujuannya, hewan tidak punya apapun untuk dapat tetap hidup, namun manusia tetap hidup untuk melakukan sesuatu”.
Seekor elang raksaksa muncul dibelakang Virat, si pria tua mencakupkan tangannya dan ia merasa sangat ketakutan. Virat bilang “ Aku masih akan bertahan jika tubuh ku di potong-potong dan dibuang untuk elang ini”. “Hadapilah elang ini, jika kau berhasil untuk mengambil satu bulu pada burung elang ini, maka kau akan mendapatkan kembali hidup mu, tapi dalam kasus ini jika kau gagal untuk melakukannya maka maka kau akan menjadi makanan elang ini”. Pria itu berteriak saat burung elang raksaksa menghampirinya dan menyerangnya namun Virat hanya tertawa-tawa bagaikan orang sinting.
Di kamar Putri Padmawati alias Kaurvaki, akhirnya, putri Padmawati (Kaurvaki) membuka matanya, Dahrama duduk di samping Padmwati ia tersenyum senang ketika Padmawati mulai membaik, sementara itu samrat Bindusar hanya beridiri ia pun merasa sangat senang melihat kondisinya baik-baik saja. Bindu bertanya pada putri Padmawati (Kaurwaki) “Bagaimana semua ini bisa terjadi?”
Putri Padmawati (Kaurvaki) berfikir “Jika aku memberitahu tentang semua kebenarannya itu berarti aku memberitahu mereka tentang identitas ku yang sebenarnya”.
Kilas balik di tampilkan saat Padmawati (Kaurvaki) memnyembunyikan wajah askinya di balik jerami dan sebagi orang-orangan sawah dan berkelahi dengan Uttar digua
Devi berbicara sebelum putri Padmawati (Kaurvaki) berbicara “Mungkin ia tidak mengingatnya sekarangm tapi ia terjatuh dari tangga”
Bindu hanya mengerti maksud ucapannya dan kemudian ia pergi mengatakan pada Padmawati (Kaurvaki) “Beristrirahatlah”. Dharma kembali mengambilkan obat Kaurvaki dan meminum Kaadha (ramuan hebal) lagi pada Padmawati (Kaurvaki) Padmawati (Kaurwaki) berterima kasih pada Rani Dharma karena ia telah merawatnya. Rani Dharma mengatakan “Tidak bukan aku, tapi Devilah yang selalu menjaga mu siang dan malam”. Rani Dharma akan pergi membawakan obat-obatan untuk putri Padmawati (Kaurvaki).
Padmawati (Kaurvaki) bertanya tantang keberadaan Ashoka pada Devi setelah Dharma menghilang “Dimana Ashoka?”. “Aku harus berbicara dengannya, Ashoka besama dengan ku sepanjang malam, aku tahu itu pasti Ashoka”
Dharma segera menghentikan langkah kakinya di depan pintu kamar Padmawati (Kaurvaki), saat ia mendengarkan nama Ashoka di sebutkan. Padmawati (Kaurvaki) terus meminta keberadaan Ashoka “Ashoka mengakuinya kan?”. Namun Devi mengingat jika ia berjanji pada Ashoka “ Kau hanya berhayal, Ashoka hanya sesaat datang kesini, hanya ada aku yang sepanjang malam bersama dengan mu”.
Padmawati (Kaurvaki) yakin jika dirinya tidak berkhayal tentang apapun “Ashoka ada bersama dengan ku disini sepanjang malam, aku masih bisa merasakan sentuhannya”
Devi kembali mengulangi kebohongannya tapi Padmawati (Kaurwaki) tetap meyakininya “Ashoka tidak dating kesini, Tapi hati ku mengatakan begitu”.
Ashoka bersembunyi di balik pilar dan Rani Dharma melihat dari luar (dari dua sisi yang berbeda). Padmawati (Kaurvaki) tertidur kembali. Dharma terlihat tegang, ia bertemu dengan putrid lainnya di koridor istana
Dikoridor istana, Rani Dharma bertemu dengan Semua putrilainnya, mereka bertanya tentang kesehatan putri Padmawati (Kaurvaki). Dharma menjawab kesahatan Padmawati“ Sekarang ia lebih baikan, aku sudah memutuskan untuk menunda kompetisi berikutnya selama 2 hari”. Chanda ingin bertemu dengan Padmawati (Kaurvaki)
Semua putri datang kekemar putri Padmawati (Kaurvaki) yang masih berbaring lemah di tempat tidurnya, Dengan sangat sombong, Anandini mengejek Padmawati (Kaurvaki) “Karena dialah kompetisi berikutnya terhambat”. Devi membalas “Yang ada dibenaknya hanyalah cinta”. Anandini sama sekali tidak tertarik dengan ucapan Devi Anandini mengatakan pada Devi “Aku kesini hanya untuk ikut kompetisi bukan untuk menunjukkan belas kasihan pada sesorang, sekarang Padmawati (kaurvaki) harus mundur dari kompetsi ini”.
Putri Chanda menolak ucapan Anandini agar tetap mengijinkan Padmawati (kaurvaki) tetap mengikuti Kompetisi “ Silahkan kau bisa mendapatkan yang lebih baik”. Andndini mengacuhkannya dan pergi. Chanda dan putri lainnya (Putri Anantha) menyarankan pada Padmawati (Kaurvaki) “Kau harus banyak makan agar cepat sembuh”. Putri Anatha mengajah putrid Shariti pergi meninggalkannya karena merasa lapar dan mereka berbicara sendirian tentang makanan.
Hanya Chanda yang masih di kamar Padmawati (Kaurvaki), Chanda sangat prihatin ketika ia melihat kondisi Padmawati (Kaurvaki) “Kaulah lawan terbesar untuk ku, tapi aku berharap kau tetap berpartsisipasi dalam kompetsisi / perlombaan ini, jadi aku akan yakin jika aku menang dengan jujur dan atas dasar kemampuan dan kuwalitas yang ku miliki”
Padmawati (Kaurvaki) mengatakan “Kau bukanlah pesaing ku, aku hanya ingin menikah dengan Ashoka”. Chanda sangat terkejut ketika mendengarnya, ia tersenyum senang.
Di koridor istana, Ashoka bertanya pada Radhagupta tentang Nirankhus, namun sekarang Radhagupta tidak mempunyai petunjuk apapun. Ashoka menyarankan pada Radhagupta untuk kembali menujuk mata-matanya yang terbaik untuk melakukan tugas “ Kita harus menemukan Nirankhus, bahkan jika harus sampai keneraka”
Ditampilkan saat tangan Nirankhus terikat rantai dan di bawa dihadapan oleh beberapa prajurit Virat. Virat muncul namun wajahnya tidak di kenali, suara burung elang raksakas membuat Nirankhus taku, burung elang raksakasa terbang mendekati Nirankhus dan yang mengambil surat dari tangan Nirankhus dengan paruhnya kemudian memberikan surat itu pada tuannya (Virat). Virat dengan senang hati menyambut Nirankhus di dunianya “Kau akan melihat impian mu untuk hidup disini, tapi kau akan hidup dan seolah-olah kau hanya mati hari ini”. Nirankhus terlihat bingung dengan maksud ucapan Virat, Virat tersenyum mengatakan “ Kau nanti akan mengerti”
Malam hari, Ashoka sedang tertidur dikamarnya, dengan diam-diam Siamak masuk ke dalam kamarnya dan mengamati dari balik tirai kegiatan Ashoka, Siamak mengirimkan semua prajurit untuk memeriksa ke gerbang belakang.
Siamak memutar tuas dan kemudian jalan rahasia terbuka, Sushima melangkah keluar “Ashoka dan siapapun tidak akan mendapatkan keraguan?”. Siamak menyangkalnya. Mereka membawa Gondna (Helena), ibu suri menutupi dirinya dengan kain dupptanya menyamar berpakian sebagai seorang pelayan. Siamak dan Sushima berjalan membawa wanita tua (Helena). Helena mengatakan “ Aku merasa seolah-olah kau membawa ku kesini untuk mati, jika Ashoka tahu maka ini tidak akan baik”. Siamak berguam “Tidak akan ada yang tahu tentang apapun, mereka akan melihat semua yang tersisa untuk mereka”.
Ashoka tiba-tiba saja datang, meminta pada Siamak untuk memberitahu padanya jika dia mempuntai beberapa keinginan lain “Aku akan memenuhinya”. Siamak dan sushima berbalik kerakutan. Ashoka bilang “Aku sama sekali tidak mengharapkan ini dari mu, bukankan aku memberikan beberapa tugas pada mu, kau tidak dapat membantu seorang wanita tua, lalu bagaimana ia akan mengambil tempatnya untuk tinggal”.
Ashoka bertanya pada wanita tua (Helena) “Apa kau baik-baik saja?” . ibu suri Helena yang berdiri membelakani wajahnya sementara Sushima dan Siamak beridiri di depannya, Helena tahu jika Ashoka akan mengenali dengan sangat baik suaranya jika dia mengatakan sesuatu, kemudian Helena menutupi wajhnya dan menarik duptanya untuk menutupi wajahnya.
Sushima mengatakan pada Ashoka untuk berbicara dengan wanita tua. Ashoka mengatakan “Aku ingin tahu apa yang sedang kalian lakukan disini pada jam ini?”. Cahrumitra dating “Aku ingin menanyakan pertanyaan yang sama pada mu, apa alas an mu berada disekitar ruangan samrat di malam hari, alasan mu tidak lain hanya menghawatirkan Padmawati dan setiap kali ada yang tidak beres?”
Ashoka menjawab “ Aku hanya akan peduli untul setiap poin pertanyaan yang terkait dengan Gondna, aku merasa tidak perlu menjawab semua pertanyaan mu”. Ashoka pergi, mereka berempat segera pergi membawa Helena ke tempat yang aman, kemudian Ashoka berbalik melihat mereka.
Mereka membawa ibu suri Helena di kamar lain di bagian istana, Sushima memgatakan pada Mahamatya untuk menjaga ibu suri “Inilah tempat yang aling aman sampai semua masalah tenang, tidak ada yang bisa dating kesini tanpa izin dari ku”
Mahamatya mengatakan pada Helena “ Kau mempunyai segalanya yang sudah diatur disini untuknya, beri tahu aku jika kau membutuhkan sesuatu, tolong jangan pergi keluar pada saat kau sendirian”. Sushima meminta pada Mahamatya untuk mengingatkan pada Samrat untuk melakukan puja untuk jiwa ibu suri, hal ini akan sangat penting untuk memastikan tidak ada yang mergaukan tentang kematian ibusuri”.
Bindu sangat manis untuk merayu agar Vitaashoka mau meminum Kaadha. Ashoka datang melihat ia hanya berdiri di depan pintu kamar ayahnya, ia senang melihat kebagahagiaan mereka, Ashoka pergi dari sana. Vitaashoka meminum lebih banyak setengah dari gelas. vitaashoka mendapatkan hadiah, ia memeluk ayahnya dan tersenyum dengan manis karena mendapatkan hadiah. Mahamatya datang dengan berdiri di pintu.
Mahamatya datang kedalam, Bindu bertanya padanya “Apa yang terjadi dan membuat mu menginginkan bicara dengan ku pada larut malam?”. Mahamatya memberikan ide pada Bindu, Bindu mengakui bahwa mereka memang tidak melakukannya selama 10 tahun “bagaimana sekarang pendapat mu tentang ini?” . mahamtya mengatakan “ Ini sangat penting untuk kedamian jiwa ibu suri, mungkin ia berkeliaran disini dalam wujud hantu”. Vitaashoka yang asik bermain dengan mainannya merasa sangat ketakutan ia terkejut dan lari, namun Bindu menyebutnya “Itu hanya tahayul, aku tidak punya banyak waktu untuk hal itu, Helena seorang penghianat, aku tidak akan pernah mau untuk menghormati seorang penghianat dengan melakukan puja untuknya, kau bisa pergi jika tidak ada lagi yang penting untuk kau bicarakan pada ku”. Mahamatya pergi.
Di koridor istana, Vitaashoka memainkan mainan pemberian samrat. Helena berharap jika dirinya dapat tidur dengan nyenayak, ia terganggu oleh suara Vitaashoka saat bermain, Vitaashoka tanpa sengaja mendatangi kamar baru ibu suri Helena untuk nencari mainannya. Helena dan Vitaashoka melihat satu sama lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar