Ashoka menjawab dengan sangat marah "Mereka bukan backsatbber" ( Didepan kita, dia bersikap baik layaknya seorang sahabat, tapi di belakang kita sikapnya sebaliknya). Jagannath kembali menghina Ashoka dengan menyebutnya sebagai putra pelayan. Bindusar sengat marah "Cukup Jagannath kalau kau berani mengina putra ku lagi maka....". Tapi Jgannath kembali mengulangui kata-katanya menjadi lebih keras dan sangat marah "Tidak dapat kalian sembunyikan di hanya putra pelayan... putra pelayan". Bindusar marah dan mencabut pedangnya dari sarungnya dan akan menyerang Jagannath tapi Kaurwaki menghalangi dengan maju untuk melindungi ayahnya. Kaurwaki memohon pada Bindusar untuk membiarkan ayahnya tetap hidup,
Devi sudah tersadar, dia mencoba untuk bangun dan duduk, Devi bertanya-tanya "Mengapa begitu tenang?". "Ratu tidak ingin pernikahan itu terjadi, apakah mereka sudah terpisah, aku akan pergi untuk memerikasanya. Devi turun dari tempat tidurnya.
Jagannath terus berbicara menghina tentang Maaurya dan keluarga Bindusar Jaganath berkata pada Kaurwaki "Mereka tidak menerima orang yang mereka kasihi disini, kau pikir kau diterima disini?". "Dialah daftar dari semua kesalahan yang telah terjadi selama ini, apakah ada contoh yang telah mereka tetapkan untuk warga di masa depan jabatan mereka?". "Mereka hanyalah sekelompok orang yang salah, ibu dan anak hanya membuat Samrat tunduk pada setiap ucapan mereka dan dan dia tidak bisa berbuat apa-apa, hal ini seharusnya mengejutkan jika seorang wanita normal seperti Dharma menikahi Smarat dan mendapatkan begitu banyak cinta dalam hatinya untuk memastikan dia akan mencintai Ashoka dan kemudian membuat Ashoka menjadi ahliwarisnya, ibu mu akan melakukan jauh lebih banyak untuk membuat ayah mu merasa begitu dicintai". Ashoka geram dan tidak tahan lagi mendengar penghinaan dari ayah Kaurwaki dan menusuk Jagannath di hadadapan semua orang, semua orang terkejut. Ibu Kaurwaki, Kaurwaki dan paman Kaurwaki menghampiri Jagannath, bebrapa Prajurit mengambil Jagannath pergi dari ruangan mandap dengan tandu.
Kaurwaki marah dan menghampiri Ashoka dan menamparnya di hadapan semua orang, Devi sampai di ruangan mandap dan menyaksikan kekacauan yang sedang terjadi. Kaurwaki mengatakan pada Ashoka "Aku mengerti mengapa ayah ku menentang pernikahan ini, jika ayah ku keliru maka kau juga salah disini, bagaimana orang yang tidak bisa mengendalikan amarahnya akan membangun perastuan idnia?". "Bunulah aku juga mungkin itu akan lebih baik dari pada aku menikah dengan mu!". Aku buta karena mencinta imu, gadis yang memiliki rasa dan otak tidak akan pernah mau menikah dengan mu atau sebaliknya, mungkin kau seoraang pejuang gebat tapi kemarahan mu bisa mengancurkan segalanya, bebrapa tahun yang lalu kau kehilangan segalanya karena kemarahan mu tapi kau tidak belajar sesuatu, kau hanya akan selalu menjadi Chand!". "Tidak akan ada wanita yang ini menikah dengan mu, bawa di kehadapan ku jika gadis itu ada". Ashoka setuju untuk memberikan bukti yang di minta oleh Kaurwaki, Ashoka berkata "Pernikahan, orang tua ku menaruh segalanya pad bahaya, itu pasti akan terjadi". Ashoka dengan sangat marah berjalan ke arah Devi yang sejak tadi melihat pertenghkaran Ashoka dengan Kaurwaki, Ashoka mengatakan pada Devi "Devi, maukah kau menikah dengan ku?". Semua orang tampak tertengun tapi wajah Rani Dharma tersenyum ketika mendengarkan permintaan Ashoka
Ashoka dan Devi bersama-sama mengikuti semua ritual, Pendeta mulai membacakan mantra. Bindusar dan Dharma naik keatas panggung mandap dan bergabung dengan kedua mempelai. Sementara itu Kaurwaki masih berdiri sedih menyaksikan pernikahan Devi dengan Ashoka, Kaurwaki mengingat ucapan ayahnya, Kaurwaki diam terpaku menatap mereka dengan meneteskan air mata, Pendeta meminta Dharma untuk gathbandhan untuk Ashoka dan Devi, dengan senang hati Dharma melakukannya, tapi Bindusar tidak begitu terlihat bahagia dan mengatakan apapun, Dharma memakikan kain buatan Devi untuk Kaurwaki, Kaurwaki berfikir ketika Devi nengikatkan gelang suci ditangan Ashoka, dan lelucon mereka ketika ritual Haldi, dan ketika Devi dengan sangat gembira dan langsung memeluk Ashoka di depan matanya, Kaurwaki hanya terdiam dia menangis, kemudian pendeta meminta pada kedua mempelai untuk berdiri. Ashoka dan Devi bangun untuk saling menukarkan kalung karangan bunga, mereka memakikan karangan bunga saat mereja melakukan Pheras (mengelilingi api suci), mushu-musuh Magahda terlihat senang. Dharma sangat bahagia dengan pernikahan Ashoka dengan Devi.
Precap: Ashoka dan Devi berhadapan dengan Kaurwaki, Kaurvaki mengatakan pada Ashoka "Kau pangeran Ashoka tidak berpikir untuk satu detik untuk meninggalkan gadis yang meninggalkannya segalanya untuk cinta mu, sampai hari ini aku hanya hidup sebagai kekasih mu tapi setelah hari ini aku hanya akan hidup sebagai anak ayahku". Kaurwaki pergi meninggalkan ruangan mandap dengan sangat marah, Devi tampak tertegun ketika melihat Ashoka pergi dan ikatan gathbandhan terlepas, Devi hanya menatapnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar