TAYANGAN ONLINE : TANPA SUBTITTLE http://www.desi-tashan.com/358964-chakravartin-ashoka-samrat-9th-august-2016-episode/
STT ONLINE : BY POOJA, http://www.desi-tashan.com/359048-chakravartin-ashoka-samrat-9th-august-2016-written-episode/
Di kamar Kaurwaki, Ashoka bertanya "Mana Kaurwaki, Vitaashoka mencari mu, kau tidak ada di kamar mu". Ashoka menunggu jawabannya, Devi menghampiri dan memberikan alasan "Aku membawanya untuk mandi". Ashoka kembali pada Kaurwaki "Apa kau terluka, aku melihat tetesan darah di lantai luar, apa kau baik-baiik saja?". Devi tertwa dan mengatakan pada Ashoka " Prajurit berfikir warna merah hanyalah darah tetapi ada warna yang sama dari Alta yang ku gunakakan di kakinya, itu pasti terjatuh, aku akan meminta sesorang untuk membersihkannya"
Devi pergi meninggalkan Ashoka dan Kaurwaki berdua.
Kaurwaki memberikan alasannya dan berdalih "Aku akan melakukan Surya puja". Ashoka masih merasakan jika sebenarnya Kaurwaki sedang menyembunyikan sesuatu darinya dan membelakangi Kaurwaki sementara itu Kaurwaki menyeka air matanya, kemudian Ashoka melihat darah yang ada ditangannya, saat berbalik untuk mengatakan sesuatu padanya namun selendang Kaurwaki bergeser dan tidak menutupi luka di lengannya, Ashoka mengingat ketika saat itu dia juga melukai lengan seorang gadis.
Ashoka memegang tanganKaurwaki dan bertanya tentang hal itu, namun Kaurwaki tidak mengatakan apapun. dan menambahkan "Aku tidak akan lupa dengan seseorang". Saat itu Kaurwaki mengambil dua buah pedang dan memberikannya pada Ashoka, Kaurwaki mengatakan "Apakah kau masih mengingat bagaimana menggunakan pedang?". Aku mengajarkan mu saat kecil, apa kau masih ingat atau tidak?". "Aku merasa akan memberikan mu tes". Ashoka mengatakan "Kau sudah melakukan bayak tes, apakah kau tidak akan melakukan tes itu sekarang?". Kaurwaki mengatakan "Apakah kau takut tantangan?". Ashoka menggeleng "Aku tidak takut siapapun". mereka mengambil pedang di tangan masing-masing.dan bersiap akan menyerang, Ashoka menangkis serangan pedang Kaurwaki dan mendorongnya
Ashoka bertanya "Apakah kau tidak percaya, aku cukup jujur dengan mu". Kaurwaki pikir jika dia tidak percaya padanya maka hanya cukup untuk mengashihi bahwa dia tidak meragukan niatnya". Kaurwaki dan Ashoka memulai pertarungan pedang. Ashoka menunjukkan pedang seperti sebelumnya, namun dia masih belum merasa puas Kaurwaki terdorong dan keluar dan mereka keluar dari pintu kamar, mereka terus menangkis pedang satu sama lain di koridor, Devi terkejut melihat mereka memegang pedang dan saling melotot satu sama lain dan bertanya-tanya "Apakah Ashoka sudah menyadari kebenarannya?". Devi mengatakan pada Ashoka dan Kaurwaki untuk berhenti, namun mereka berdua bersama-sama untuk mundur dan mengatakan secara besama-sama "Ini perjuangan kami". Ashoka tidak bisa mengerti mengapa Kaurwaki menyembunyikan semuanya dari dirinya, Kaurwaki mengatakan "kau berfikir itu hanya terbatas pada mereka saja, tapi ini tentang dua negara disini, inilah mengapa aku tenang". Mereka tidak berhentu untuk bertarung dan saling menantkis serangan pedang.
Sementara itu, Devi berlari mendatangi kuil, dia berdoa pada Dewi Ma, Devi mengatakan dihadapan patung dewi" Sampai sekarang aku menerima semua yang telah terjadi, tapi apa yang terjadi hari ini aku tidak bisa melakukan apappun untuk menghentikan mereka, jangan menguji kesabaran sesorang sehingga mereka kehilangan keyakinan mereka, jika hari ini masalah muncul dianatara Ashoka dan Kaurwaki maka mereka tidak hanya akan patah hati tapi juga aku akan kehilangan keyakinan ku"
Ashoka masih yakin jika Kaurwaki menyembunyikamn sesuatu darinya mereka masih saling beradu pedang dan saling menangkis pedang satu sama lainnya.
Devi masih dikuil, dia mengatakan pada patung Dewi "Kaurwaki begitu banyak melakukan jappa, keran dan berpuasa untuk mendapatkan Ashoka, bagaimana kau bisa mengalakan dia?". "Bagaimana kau bisa tidak mendukung Ashoka?". "Mengapa semua kesalah pahaman terjadi pada orang-orang yang baik?". Tiba-tiba saja Jagganath datang dan bertanya pada Devi " Siapa kau yang bisa memutuskan antara benar dan salah, aku ayah Kaurwaki, hanya aku yang mempunyai hak untuk memutuskan apa yang benar dan salah untuk putri ku, itu adalah keputusa terakhir ku, Kaurwaki tidak bisa menikah dengan Ashoka".
Jagannath menegatakan dengan menujuk jarinya pada Devi "Jika itu keinginan dari ayah, bagaimana seorang ayah dapat memberikan tangan putrinya di tangan keluarga yang telah melawan mu, yang merupakan putra dari pelayan, yang saudaranya mencoba untuk membunuh satu sama lain untuk mendapatkan tahta, yang ayahnya tidak mempercayai dia dan telah membuangnya dari sendiri dari istana oleh negaranya sendori, orang-orang yang tercinta mencoba untuk menjatuhkannya sehingga mendorongnya menjadi Chand?"
Jagannath bertanya pada Devi "Siapa kau berani untuk menujukkan jari mu pada ku, apa yang salah dengan keluarga mu, saudara mu sendiri menipu mu, ida meninggalkan mu sendirian untuk mati, kau hidup hari ini di Kalingan dengan damai karena Ashoka!". Kau berkuasa di kalinga hanya karena Ashoka, putri mu masih hidup sampai hari ini karena Ashoka, aku tahu dengan sangat baik apa yang telah kau lakukan untuk memisahkan mereka, bahkan dea akan tertenduk [ada cinta sejati mereka, aku memiliki keyakinan penuh untuk Kaurwaki, dia akan memenangkan cintanya kembali".
Jangannath masih tetap kekeh dengan memberikan alsanannya "Perbedaan telah di taburkan antara Magadha dan juga Kalinga dan tidak akan pernah membiatkan pasangan itu besatu kembali, aku bisa bertaruh jika Kaurwaki dan putra pelayan itu tidak akan pernah menikah".
Devi menjawab dengan marah pada Jagannath "Aku tidak akan membiarkannya bahkan jika takdir datang di antara mereka, bahkan jika aku harus bertarung dengan dewa ataupun mati!". "Aku akan membantu mereka untuk besatu sampai itu terjadi, tersearah pada mu jika kau hanya menganggapnya hanya sebagai janji atau tantangan ku, aku akan menghancurkan bantu penghalang untuk menyatukan mereka". Devi berjalan pergi meninggalkan Jagannath yang nampaknya sangat bahagia.
Sementara itu, Ashoka dan Kaurwaki tidak berhenti untuk bertarung pedang, Kaurwaki mengatakan pada Ashoka "Aku akan menjadi istri mu tapi kau bertarung dengan ku". Ashoka mengatakan "Aapapun itu akan menjadi milik kita". Kaurwaki tanpa sengaja melukai pundak Ashoka, Ashoka melihat darah menetes di pundaknya dan tertengun. Kaurwaki berlutut dan menangis di hadapannya, Kaurwaki mengatakan "Aku tahu kau tahu yang sebenarnya, kenapa kau tidak menghukum ku?". Ashoka meminta pada Kaurwaki untuk bicara yang sebenarnya. Kaurwaki menjawab "Orang yang telah menipu mu, Magadha dan aku tidak lain adalah ayah ku, anggota keluarga ku yang telah mencuri harta itu". Ashoka kaget ketika mendengar itu dan membantu Kaurwaki berdiri, Ashoka mengatakan "Jadi kau tahu yang sebenarnya?". Mengapa kau tidak menceritakan yang sebenarnya, bukankah kau percaya pada ku atau...?"
Kaurwaki memangis mengatakan "Aku ingin mengatakan itu pada mu". Kemudian Ashoka marah mendorong Kaurwaki dan mengatakan "Diam. Apakah kau mengatakan pada ku ketika kau akan pergi jauh dari ku, apakah kau tahu apa artinya?". Kaurwaki mengatakan "Kau punya hak untuk marah pada ku, itu lebih penting untuk membawa kembali harta dengan aman sekarang, kau harus percaya pada ku, kau harus memberitahu hal itu kepada siapapun sebelum kau mendapatkannya kembali kesini dengan aman, sejauh yang aku tahu, setelah pembicaraan kimi kemari, yah akan memita pada kakaknya untuk memindahkan harta itu ketempat lain, aku tidak akan memiarkannya berhasil , aku akan pergi". Ashoka memegang tangan Kaurwaki "Kau tidak akan pergi sendirian"
Kewalnath ada disatu tempat, sementara itu para prajuritnya bergegas memindahkan semua kotak ke atas kereta, mereka akan memindahkannya ketempat yang aman, ketika itu sesorang datang menyerang semua parjurit dengan melepaskan anak panah pada semua parajurit, ternyata itu Kaurwaki, Kewalnath marah, berkata pada kaurwaki "Kau akan melawan keluarga mu untuk cinta mu!". Kewalnath mengambil pedangnya saat itu Ashoka melompat menghadanya untuk menyakiti Kaurwaki, dan Kewalnath segera menyetah dan memohon pada Ashoka, dia berlutut " Ku harap, kasihanilah akum sesuai dengan hukum Magadha, jika sesorang yang menyerah dia tidak akan di punuh tapi pasti akan di hukum". Kemudian Ashoka menyingkirkan kain dari tubuhnya, Ashoka mengatakan "Kau harus hidup dengan sara ini semua akan hidup jika kau menyesali tidakan mu setiap menit!" Kewalnath bergegas pergi dengan malu.
Kaurwaki memebuat keputusan dan dia pasrah jika Ashoka akan mengambil keputusan apapun terhadap ayahnya karena terbukti jika ayahnya mrupakan pelaku pencurian harta, Kaurwaki mengatakan "Tapi aku akan meminta pada mu untuk tidak menyebutkan namanya didepan siapapun dan menghukumnya".
Ashoka mengatakan "Aku tidak percaya kau akan mengatakan itu", Kaurwaki mengatakan alasan egoisnya "Kita akan bersama-sama melalui begitu banyak rintangan, kali tidak akan menikah jika Samrat Bindusar tahu tentang hal ini, berfikirlah untuk kedua kalinya bahwa ini hanyalah seorang gadis biasa yang sedang berdiri di hadapan mu, aku telah meninggalkan segalanya dan mencintai mu". Kaurwaki meminta cintanya sekali lagi pada Ashoka " Apa yang salah di dalamnya?". Kaurwaki mencakupkan tangannya dan Ashoka menyeka air matanya.
Devi telah menunggu kedatangan Ashoka dan Kaurwaki di atas balkon dan berharap tidak ada kesalahan. Devi tersenyum ketika melihat Ashoka dan Kaurwaki datang kembali membawa harta yang telah dicuri, kemudain tanpa di duga Jagannath datang bergabung besama dengan Devi di balkon "Mengapa kau tampak bahagia?". "Harta telah kembali itu bukan berarti merka akan tetap bersama-sama, Ashoka harus memberitahu bagaimana dia mendapatkan harta itu kembali, dan kemudian dia akan di pisahkan secara serempak". Jagannath tertawa senang dan meninggalkan Devi yang nampaknya tegang.
Perecarp : Di ruang persidangan Bindu akan mengagkat pedangnya dan akan menyerang Kaurwaki, namun Ashoka marah menyerang ayagnya, Dharma mencoba untuk menghentikannya namun Bindusar mendorong Dharma hingga terjatuh, kemudian Dahrma berteriak untuk berheti pada Ashoka dan juga Bindusar dengan mengarahkan belati di lehernya
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar