Rabu, 17 Agustus 2016

CAS 406 : ASHOKA MARAH KETIKA TAHU AYAHNYA MEMNYEMBUNYIKAN SESUATU PADANYA, SEMENTARA ITU JAGANNATH MENGAMBIL KESEMPATAN UNTUK MEMINTA JANJI BINDU DAN MENULISKAN SURAT KESEPAKATAN DI ANATARA MEREKA BERDUA, BINDUSAR MENSTEMPEL SURAT TERSEBUT

Rabu, 17 Agustus 2016. Kode Tayang : 16.08

STT ONLINE : BY POOJA http://www.desi-tashan.com/359800-chakravartin-ashoka-samrat-16th-august-2016-written-episode/
TYO : http://www.desi-tashan.com/359727-chakravartin-ashoka-samrat-16th-august-2016-epis


CAKRAVATIN ASHOKA SAMRAT 406



Pataliputra, Ashoka berjalan menghampiri kudanya Garud mengatakan " Aku merasakan ada sesutau yang salah, kami tidak punya banyak waktu". Ashoka menaiki kudanya.
Sementara itu, yang mulia Bindusar menunggangi kudanya mereka di luar istana, Bindusar memerintahkan pada balapasukan parajuritnya " Kita akan melihat kembali apa pun yang akan kita lakukan, musuh berfikir jika mereka bisa mengakhiri kebahagiaan, perayaan, harapan kita, tapi mereka keliru, kami akan mematahkan ilusi mereka, mereka dapat merenggut kebahagiaan dari kami, tapi bukan kekebasan kita". Ashoka mendengarkan ucapan ayahnya dari jauh dan menyembunyikan dirinya, Bindusar menyemangati pasukannya "Jay Janani"..."Har-har mahadev" dan semua pasukannya ikut berseorak sorai, Ashoka merasa kesal dan menijukan pukulannya pada batu di dekatnya dan dia pergi dari sana.

Dengan sangat cemas, Ashoka berjalan mondar-mandir di kamar Ayahnya, Bindusar masuk ke kamarnya dan menemukan Ashoka ada disana, dia begitu sangat terkejut melihat Ashoka sedang menunggunya disana.  Ashoka meminta " katakan jika ingin mengatakan sesuatu pada ku". Bindusar menyangkal. Ashoka marah dengan ayahnya karena menyembunyikan kebenaran darinya " Bagaimana aku bisa tetap bahagia di sini ketika orang ku sendiri akan berjuang? " Bindusar meminta "katakan pada ku". Ashoka bilang "aku melihat mu mengumpulkan prajutit untuk apa?"
Bindusar memberikan alasan " dalam dua hari ini kau akan menikah, tilak Anda akan dilakukan"
Ashoka menjawab " guru ku juga melakukan tilak, tapi aku harus menyelamatkan orang-orang ku" Bindusar mengatakan " itu keputusan akhir ku, aku tahu apa yang benar dan yang salah untuk mu, kau sudah telah melalui terlalu banyak masalah untuk ini, Aku memastikan hal itu akan tetap terjadi". Ini akan terus terjadi, bahkan jika kita tidak akan hidup".
Ashoka mengatakan " saya mengerti kau merada bersalah, sebelumnya juga kau salah paham dan melakukannya hari ini , ijinkan aku untuk pergi". Bindusar bilang " aku menghormati emosi dan rasa cinta tanah tetapi kau tidak akan pergi perang, biarkan aku melakukan sesuatu untuk ibu pertiwi saat ini".  Bindusar pergi dan tidak mau lagi mendengarkan Ashoka, Ashoka terus memanggil ayahnya dan dia begitu kesal. Ashoka mengatakan "bagaimana aku bisa duduk kembali dan hanya melihat pada saat tanah air ku membutuhkan aku ayah, aku tidak bisa melawan ayah bahkan pada Siapa aku harus saya bicara? ".

Ashoka datang ke kanmar Kaurwaki, dia mengetuk pintu, Devi datang menemui Ashoka dan memberitahu pada Ashoka "Kaurwaki, dia ada di teras". Ashoka pergi kesana. Devi bingung.
Cuaca sedang tidak bagus, langit gelap suara petir pun terdengar, , Dewi Dharma kembali ke istana bersama dengan pengawalan prajurit, Dharma keluar dari tandu, dia bergegas lari masuk kedalam istana ketika  berpikir tentang peristiwa tragis dan pembantaian yang telah Baba bercerita . Dharma langsung pergi menemui Samrat tapi prajurit mengatakan pada Dharma " Samat telah pergi untuk bertemu Jagannath". Ucapan Baba terus bergema di kepalanya. Dharma putus asa, Dharma kemudian berlari keluar dari kamar Bindusar.

Yang mulia Bindusar bersama dengan Jagannath, Jagannath mengatakan pada Bindusar "pernikahan ini pasti akan menjadi penting untuk mu, aku juga akan memberikan izin, aku akan jamin tidak akan ada apapun plotting (halangan) atau pemberontakan Hanya akan ada dukungan penuh, tapi aku memiliki keinginan kecil, kau telah berjanji untuk memberikan apa pun untuk itu"
Sementara itu Dharma berlari dikoridor,  Bindusar bilang "aku bisa melakukan apa pun untuk tanah air ku dan orang-orang terkasih'. Jagannath memberitahu dia untuk memilih salah satu dari mereka, Jagannath menjelaskan " kau datang untuk meminta ku hari itu untuk kebahagiaan anak mu, aku belum lupa itu, aku menyukainya, Putri ku lupa rasa hormat pada ayahnya, dan martabat untuk anak mu, kau membungkuk di depan ku, itu akan damai , bukankah kau siap untuk melakukan apa pun untuk anak mu, tundukkanlah kepala mu di depan ku untuk selamanya". " kau tidak akan pernah mengangkat kepala mu di depan ku, terimalah menjadi lebih merendah pada ku! " Aku tidak terburu-buru untuk apapun, pikirkan dan kau akan menjawab, Anda tidak akan mendapatkan kesempatan seperti itu lagi".  Dharma sampai di tempat Jagannath melihat suaminya bicara dengannya, Jagannath pergi dari sana sementara Bindusar masih berdiri di sana tampak terkejut ketika Dharma menatapnya.

Ashoka datang menemui Kaurwaki di teras,  Kaurvaki menoleh pada Ashoka dengan berlinang air mata " Mengapa aku selalu begini, Satu tulisan nasib hanya menulis rasa nyeri bagi ku setiap kali aku akan mendapatkan kebahagiaan ku?" Mengapa harapan ku selalu di hancur?" Aku telah mengasihi mu, apa dosa ku?" Mengapa aku selalu dihukum?" Ashoka mengatakan " kau akan menjadi istri ku, kau harus mencari nasihat tentang masalah tersebut". Kaurwaki menjawab " hati ku tidak akan memungkinkan mengijinkan mu untuk pergi jauh dari ku, aku tahu aku tidak pernah bisa menghentikan mu untuk melakukan apa yang seharusnya kaulakukan, bukankah aku perisai dan bukan rantai di kaki mu?". Ashoka mengatakan pada Kaurwaki "Aku tidak bisa melawan ayah". Kaurwaki mengingatkan pada Dharma utamanya untuk melayani tanah airnya "Kau bahkan akan melawan ayah mu untuk hubungan apapun, tanah air ada diatas segalanya". Ashoka memeluk Kaurwaki dan mereka sedih bersama-sama. Ashoka senang mendapatkan dukungan Kaurwaki dan melepaskan pelukannya, mereka tersenyum. 

Dikamar yang mulia BIndusar, Dharma bertanya pada Bindusar " Bagaimana kau bisa memikirkan hal ini, Ashoka akan mati jika kau tidak melakukannya". Namun Bindu tetap ingin menyelesaikan pernikahan " Haya Kaurwaki kekuatannya, dia akan memenangkan seluruh dunia jika Kaurwaki bersama dengannya, dia akan bernyawa tanpanya, aku tidak ingin menyakit Ashoka lagi".  Dharma mengatakan " Mereka berdua (Ashoka dan Kaurwaki) saling melengkapi, Ashoka tidak akan pernah setuju untuk hal itu, dia bahkan bisa membuat pengorbanan untuk ibu pertiwi, tapi dia tidak akan pernah mau menikah jika Ashoka tahu apa yang akan kau lakukan, Ashoka akan berubah kembali menjadi Chand ketika Ashoka tahu kau menaruh tanah air dalam bahaya". Bindu hanya terdiam.

Kaurwaki mlakukan tilak dan aarti pada Ashoka, Devi saat itu datang dan bertanya pada Kaurwaki, Kaurwaki mengatakan pada Devi "Ashoka akan perang". Devi berbicara tentang hubungan mereka, janji-janjinya untuk KAURWAKI "Pernikahan harus terjadi sekarang, kau sudah membuat permainan, semua orang menyebrangi batasan mereka untuk mempersatukan kaliam, kalian berdua tidak bisa bertahan untuk berpisah tapi aku tidak, Aku akan memberitahu samrat, Ashoka tidak bisa oergi, kalian berdua akan menikah". Kaurwaki menegur Devi " Pernikahan..pernikahan dan pernikahan saja yang kau bicarakan, kau sudah melakukan apa yang harus kau lakukan, silahkan pergi keluar dari sana sekarang, ada hal-hal penting selain pernikahan". Devi begitu sangat kecewa dan terluka dengan ucapan Kaurwaki, Ashoka memberitahu pada Kaurwaki jika Kaurwaki mengeluarkan amarah yang salah pada Devi, Kaurwaki kemudian menyadarinya, dia pergi untuk mencari Devi, Ashoka bertanya-tanya "Betapa banyak pengorbanan yang harus dialakukan untuk mencapai mimpinya". 

Dharma masih berbicara dengan Yang mulia Bindusar, Dharma mencoba untuk membuat Bindusar mengerti, tapi Bindusar bilang hidup tanpa cinta akan memberikan kau alasan untuk menjadi bahagia dan hidup, bagaimana dia akan menjaga orang lain dan merasa senang jika dia sendiri  tidak merasakannya, bagaimana dia akan menahan rasa sakit semua orang jika dirinya sendiri tenggelam didalamnya?" Jangan menghentikan aku, aku siap untuk membayar apapun untuk kebahagiaan anak ku, yang ku lakukan sebagai pertobatan dan tugas ku sebagai seorang ayah untuk anak ku".  Jagannath datang, dia mengetuk pintu dan memberikan gulungan surat pada Bindusar, disurat itu tertulis jika bindusar bersedia untuk membungkukkan dirinya pada Jagannath untuk kebahagiaan anaknya". Dewi Dharma bertanya atas perbuatannya, jagannath dengan sombongnya mengatakan "Bindusar akan mendandatangani surat itu, kau akan berada di bawah kendali ku dan Ashoka akan mendapatkan Kaurwaki untuk selamanya!". "Jika kau mencoba untuk berbicara maka akan fatal untuk anak mu, kau akan siap membayar imbalan apapun sekarang, kau tidak bisa mendapatkan lebih dari pada keserakahan mu terhadap tahta, semua orang benar, jika mereka memanggil mu raja yang sangat egois". Bindusar masih berfikir tentang janjinya untuk Ashoka, Dharma tampak tegang ketika Bindu mengulurkan tangannya dan mengambil gulungan suart itu, Bindusar mengecap setempel kerajaan dan membuat Dharma terkejut, Jagannath tersenyum licik. 

Precap: Kaurvaki telah mengganti pakaianya, dan mengatakan Devi ia akan menemukan pria seperti Ashoka untuk mu". Devi mengatakan " tidak ada yang seperti dia". Mereka berbicara tentang membuatmya  menikah dengan Ashoka " Kita kadang-kadang akan menjadi teman dan kadang-kadang menjadi Soutans (bersaing)". Rani Dharma berjalan di koridor dia tampak sangat cemas, Ibu Kaurvaki ini kaget melihat Haldi di wajah Devi. " Itu Haldi pengantin pria, hanya di berikan pada  wanita  yang akan menjadi calon   istri." Dharma  terkejut mendengar mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar